Anda di halaman 1dari 8

TELAAH KRITIS PARADIGMA PELAYANAN RUMAH

SAKIT

NAMA : YULIANTI
NIM: 183145261004

PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

FAKULTAS FAKULTAS FARMASI, TEKNOLOGI RS &


INFORMATIKA

UNIVERSITAS MEGA REZKY MAKASSAR

2021

1
PELAYANAN RUMAH SAKIT KINI

Pendahuluan
Seiring dengan revolusi industry 4.0 dan teknologi digital, persaingan
bisnis dan pembangunan yang semula bertumpu pada pemanfaatan sumber daya
alam akan bergeser pada penguasaan teknologi informasi dan kompetensi kerja.
Investasi sumber daya manusia (SDM) menjadi sangat penting pada masa ini.
Sumber daya alam akan habis di eksploitasi namun tidak demikian halnya dengan
investasi SDM yang tak terbatas dan terus dinamis (kompasina.com). Oleh karena
itu, rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020
berfokuspada kualitas SDM, karena SDM bisa menjadi pembuka jalan menuju
pertumbuhan ekonomi negara.

Optimalisasi SDM didasari pada pemenuhan kesejahteraan, terutama


kesehatan. SDM tidak akan optimal apabila individu rentan terhadap penyakit.
Halyang mendasar menyebabkan kerentanan terjadinya kondisi sakit adalah
perilaku pribadiitu sendiri. Semakin sadar akan pentingnya kesehatan, maka
penerapan gaya hidup sehat semakin baik, sehingga derajat kesehat semakin
meningkat dan semakin tinggi angka harapan hidup di Indonesia. Bagi
perusahaan, penerapan gaya hidup yang baik akan berdampak pada meningkatnya
produktivitas kerja, karena karyawan yang sehat akan lebih optimal dalam
bekerja. Perilaku individu juga bisa ditunjukkandari cara pandang, pemikiran,
menyikapi serta memilih tindakan atas fenomena kesehatan.

Apakah kesehatan itu penting atau hanya sekedar tidak sakit saja. Masih
banyak orang berperilaku dengan paradigma kesehatan lamayang hanya
mementingkan tindakan kuratif atau rehabilitative.Dalam era industri4.0 ini
membuat segalanya lebih mudah. Karyawan lebih mudah melakukan kegiatan
sehari-hari hingga merubah pola hidup mereka. Pada jaman sekarang, hampir
semua orang memiliki perangkat handphone. Hal tersebut sangat membantu
karyawan dalam melakukan aktifitas tetapi dilain sisi dapat mendorong karyawan
lebih malas bergerak. Penyebabnya karena jarang berolahragadan kurangnya
pengetahuan mengenai kesehatanDitambah lagi istirahattidak berkualitasserta
faktor lainnya yangmembuat karyawan lebih sering mengalami sakitsehingga
kurang produktif saat bekerja. Hak terhadap kesehatan merupakansalah satu hak
dasar dalam kehidupan manusia, yang secara eksplisit diatur dalam Declaration of
Human Right 1948, bahwa health is a fundamental human right. Sebagai bagian
dari Hak Asasi manusiayang mendasar, pembangunan dibidang kesehatan menjadi
salah satu titik sentral dalam pembangunan nasional di negara-negara modern.

Paradigma jasa pelayanan kesehatan ruma hsakit dewasa ini sudah


mengalami perubahan yangmendasar dan merupakan sebuah badan usahayang
mempunyai banyak unit bisnis strategis. Unitbisnis strategis merupakan unit
operasional yang mengelompokkan serangkaian produk dan jasa tertentu untuk
dijual kepada kelompok pelanggan yang sejenis dalam menghadapi pesaing
yangsudah mapan. Rumah sakit sebagai unit bisnisstrategis dibangun sebagai
wealth creating institution. Perubahan lingkungan secara alamiah akan mendorong
rumah sakit menjadi organisasi yangberciri multiproduk dan mixed output,
sehingga membutuhkan penanganan dengan konsepmanajemen yang tepat.
Rumah sakit sebenarnyaadalah sebuah badan usaha yang mempunyai berbagai
macam unit usaha strategis. Misalnya: instalasi rawat inap, instalasi laboratorium,
gawatdarurat, gizi, sampai ke pemulasaran jenazah.

Dengan demikian, rumah sakit secara keseluruhan dapat dianggap sebagai


suatu lembaga usaha yang mempunyai berbagai unit bisnis (unit usaha) strategis.
Dewasa ini pada lingkungan usaha yanghypercompetitive mempertahankan
keunggulan kompetitif sangat bergantung pada kapasitasinovatif perusahaan.
Keunggulan kompetitif yanghanya berdasar pada produk dan proses saja
akandengan cepat dan mudah ditiru oleh perusahaanpesaing. Untuk itu, penting
bagi perusahaan agarmempunyai sumber daya yang menghasilkankeunggulan
komparatif. Setiap pimpinan rumah sakit haruslah mampumembaca perubahan
paradigma tersebut.
Prinsip dari telaah kritis
Telaah kritis melibatkan beberapa pendekatan dalam bentuk pertanyaan

yang mana sebagai alat untuk menilai suatu masalah membahas tentang bidang

kesehatan yaitu pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan perubahan yang

terjadi pada pelayanan rumah sakit tersebut salah satunya dalam bentuk teknologi

yang dapat mempermudah dalam melakukan pelayanan.

Masalah
Permasalahan terbesar disamping bidang pendidikan pasca reformasi,
dimana satu tujuan reformasi adalah perbaikan pelayanan publik. Reformasi
pelayanan publik bidang kesehatan yang salah satunya berimplikasi pada lahirnya
regulasi dan kebijakan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan masih terbatas
pada tataran prosedural dan belum menyentuh persoalan substansial

Analisis sumber telaah


a. Kekuatan
Kekuatan Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi,
proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan
faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu
sendiri.

Kelebihan apa yang dimiliki oleh Rumah sakit?


Keunikan apa yang dimiliki oleh Rumah sakit?
Apa yang menyebabkan kita mendapatkan penjualan?
Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai suatu kelebihan?
b. Kelemahan

Kelemahan Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi,


proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan
faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu
sendiri

Kelemahan yang dihadapi RS masa kini yaitu Tenaga medis yang pada saat ini
terlihat kurang kompeten dibandingkan tenaga medis asing. Sedangkan pada
pelayanan kesehatan, tenaga medis sangat berperan penting terhadap kepuasan
pasien

c. Peluang
Peluang Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi.
Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi bisnis itu sendiri.
Misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.

Peluang bagi RS Masa kini adalah Era Globalisasi Era globalisasi akan
membuka berbagai peluang, baik bagi profesi medis maupun bagi rumah sakit
sendiri. Informasi IPTEK dari berbagai negara maju akan cepat dapat diterima
dan dipelajari serta kemudian dapat diterapkan secara tepat dan benar dalam
pelayanan kepada masyarakat. Alih ilmu dan teknologi, alih keterampilan dari
para pakar internasional kepada tenaga kesehatan Indonesia semakin
meningkat.

Alih IPTEK dan keterampilan dapat melalui berbagai kegiatan, seperti melalui
kegiatan di rumah sakit, pelatihan-pelatihan singkat, dalam berbagai disiplin
ilmu serta kegiatan seminar dan simposium. Dengan adanya AFTA yang
sebentar lagi akan terbuka, maka juga dapat menciptakan peluang untuk
tenaga kesehatan Indonesia dapat bersaing di luar negeri dan hal tersebut akan
membawa dampak yang baik bagi peningkatan devisa negara. Penanam modal
asing juga akan lebih terbuka untuk berinvestasi di Indonesia, terutama di
bidang kesehatan

d. Ancaman
Ancaman Merupakan kondisi yang mengancam dari luar, ancaman ini dapat
menggangu organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.
Hambatan apa yang kita hadapi sekarang?
Apa yang dilakukan oleh pesaing Rumah sakit?
Perkembangan Teknologi apa yang menyebabkan ancaman bagi Rumah sakit?
Adakah perubahan peraturan pemerintah yang akan mengancam
perkembangan Rumah sakit masa kini?
Penilaian umum
Setelah melihat segala aspek yang berkaitan dengan jurnal tersebut, langkah
akhirnya dari telaah kritis adalah menilai perubahan pelayanan rumah sakit kini
dalam bentuk apa serta kekurangan dan kelebihan dari pelayanan rumah sakit kini.
Untuk terus dapat bertahan hidup di era globalisasi ini, masalah sumber daya
manusia di RS. perlu mendapatkan perhatian yang khusus, karena merupakan aset
yang berharga, yang menentukan maju dan mundurnya RS tersebut

Kesimpulan
Dapat ditarik kesimpulan bahwa Perubahan jaman akan memaksa Rumah
Sakit (RS) harus siap bersaing. Selain tantangan dalam pelayanan pasien dalam
program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), pada era globalisasi sekarang ini
memaksa RS harus memahami bagaimana menyusun strategi marketing. Apa
yang seharusnya dilakukan? Kondisi politik, ekonomi, dan sosial budaya di
Indonesia telah menyebabkan transisi demografis dengan adanya peningkatan
populasi lansia, sehingga semakin banyak jumlah pasien geriatri. Selain itu, juga
terjadi transisi epidemiologis yaitu meningkatnya penyakit degeneratif dan akibat
gaya hidup manusia, yang memerlukan biaya lebih tinggi dan pengelolaan secara
multi sektoral. Juga perilaku masyarakat modern, yang pada umumnya menuntut
pelayanan medis yang bermutu dan keinginan untuk ikut terlibat dalam
pengambilan keputusan, atas pengelolaan medis terhadap dirinya.
Rekomendasi
 Peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan pengolahan
dan analisa data untuk mendapatkan insight mengenai kelemahan dan
kekuatan organisasi
 RS perlu melakukan manajemen strategi, yaitu gabungan antara seni dan
ilmu dalam hal memformulasikan, mengimplementasikan dan
mengevaluasi keputusan lintas fungsi, yang memungkinkan suatu
organisasi untuk mencapai tujuannya di masa datang
 manajemen rumah sakit untuk meningkatkan komitmen penerapan SIMRS
 manajamen pengetahuan analisis big data dan sistem cloud
 serta pemberdayan sumber daya manusia di dalam organisasi.

Rekomendasi tersebut diharapkan dapat menjadi langkah awal terwujudnya sistem


kesehatan berbasis digital yang mampu memberikan layanan kesehatan
berkualitas untuk masyarakat Indonesia.
Daftar Pustaka

Case Studi: Kesiapan Rumah Sakit Menghadapi Globalisasi

Adisasmito W. Membebaskan Indonesia dari Reformasi Tak Berujung dan


Melesat Jadi Bangsa yang Maju, Bermartabat dan Mandiri. Seminar Kompas:
Sewindu ReformasiMencari Visi 2030. Jakarta. 8-9 Mei 2006.

Jacobalis S. Rumah Sakit Indonesia dalam Dinamika Sejarah, Transformasi,


Globalisasi dan Krisis Nasional. Jakarta. 2000.

https://persi.or.id/white-paper-kesiapan-rumah-sakit-menghadapi-era-
digitalisasi-menuju-smart-hospital-4-0/

Anda mungkin juga menyukai