TUGAS AKHIR
Oleh:
RIKI 4311531026
i
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh :
RIKI 4311531026
ii
HALAMAN PERNYATAAN
NIM : 4311531026
Nama : RIKI
Analisis Struktur Narasi pada Film Pendek Animasi Terbaik XXI Short Film
2013-2016 Berdasarkan Pendekatan Teori Todorov
disusun dengan:
Jika kemudian terbukti terjadi pelanggaran terhadap pernyataan di atas, maka saya
bersedia menerima sanksi apapun termasuk pencabutan gelar akademik.
Lembar pernyataan ini juga memberikan hak kepada Politeknik Batam untuk
mempergunakan, mendistribusikan ataupun memproduksi ulang seluruh hasil
Tugas Akhir ini.
RIKI
4311531026
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah subhanahu wa ta’ala yang telah
melimpahkan kasih dan sayang-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi
dengan tepat waktu, dengan Judul “Analisis Struktur Narasi pada Film Pendek Animasi
Terbaik XXI Short Film Festival 2013-2016 Berdasarkan Pendekatan Teori Todorov”.
Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa ilmu pengetahuan yang baik dan sangat bermanfaat hingga hari ini.
Penulis berharap melalui penelitian ini dapat diambil manfaat bagi institusi
pendidikan maupun praktisi dalam pengembangan ilmu di bidang film.
Saya juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan skripsi ini. Khususnya kepada:
Penulis
iv
ABSTRAK
Kata kunci : Narasi, XXI Short Film Festival, Film Pendek, Tzvetan Todorov
v
ABSTRACT
Movie is one of the most popular entertainment in modern era. New movies appear
in cinemas every month as well as in film festival performance. Education also
provide a venue for movies especially in form of subjects in schools or in college.
In additions, Short film festivals provide as well in form of competition and
appreciation for filmmakers. XXI Short film is one of the example. In theory, good
movies contain good story and good narrative structure as well. It’s make people
easier to understand the message of the movie. The theory that is quite popular in
discussing narrative structure is Todorov's Narrative Theory. Based on that
statements, analysis of the structure of narrative is needed to find out the structure
used and the suitability of the theory of Todorov. The results of this analysis are
expected to be a medium of learning for making short films for prospective
filmmakers.
vi
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................... i
Halaman Pengesahan .............................................................................................. ii
Halaman Pernyataan .............................................................................................. iii
Halaman Persembahan .......................................................................................... iv
Kata Pengantar ....................................................................................................... v
Halaman Abstrak ................................................................................................... vi
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.4.1 Keterangan Film Kapur Ade .............................................................. 12
Tabel 3.4.2 Keterangan Film Djakarta 00 ............................................................. 13
Tabel 3.4.3 Keterangan Film Kitik ....................................................................... 13
Tabel 3.4.4 Keterangan Film Kripik Sukun Mbok Darmi .................................... 14
Tabel 4.4.1 Analisi Fase Equilibrium ................................................................... 17
Tabel 4.4.2 Analisi Fase Disruption ..................................................................... 18
Tabel 4.4.3 Analisi Fase Recognition ................................................................... 19
Tabel 4.4.4 Analisi Fase Repair The Damage ...................................................... 19
Tabel 4.4.5 Analisi Fase New Equilibrium .......................................................... 20
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
Kedua adalah “Narasi Film Genre Thriller ‘Modus Anomali’” oleh Roidatul Ula
A’izah pada 2013. Jurnal ini memiliki perbedaan yaitu menggunakan film panjang
sebagai objek penelitian.
Ketiga adalah “Analisis Naratif Komunikasi Antarbudaya dalam Film La-
Tahzan” oleh Shifa Maharani pada 2016. Jurnal ini juga menggunakan film panjang
sebagai objek penelitian.
BAB II
LANDASAN TEORI
Tahun 1975 mulai muncul Kelompok Sinema Delapan yang dimotori Johan
Teranggi dan Norman Benny. Kelompok ini secara simultan terus
5
6
Tapi, tetap saja hal itu tidak berlangsung lama karena Forum Film Pendek
hanya bertahan selama dua tahun saja. Secara garis besar, keadaan film pendek di
Indonesia memang dapat dikatakan ironis. Karena film pendek Indonesia hampir
tidak pernah tersampaikan ke pemirsa lokal-nya secara luas karena miskinnya
ajang-ajang eksibisi dalam negeri. Tetapi di sisi lain, di dunia internasional film
pendek Indonesia cukup mampu berbicara dan eksis. Dari sejak karya-karya Slamet
Rahardjo, Gotot Prakosa, Nan T. Achnas, Garin Nugroho, sampai ke generasi Riri
Riza dan Nanang Istiabudi.
2.2 Narasi
Pengertian Narasi dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
pengisahan suatu karya atau kejadian. Dengan kata lain narasi berperan besar dalam
menyampaikan pesan atau inti dari cerita kepada penonton, pembaca atau
pendengar.
Menurut Widjono (2007), uraian yang menceritakan sesuatu atau serangkaian
kejadian, tindakan, keadaan secara berurutan dari permulaan sampai akhir sehingga
terlihat rangkaian hubungan satu sama lain. Berdasarkan pernyataan tersebut
sehingga apabila diaplikasikan pada film maka setiap fase cerita memiliki hubungan
yang akan membawa kepada satu atau lebih kesimpulan.
Senada dengan pernyataan diatas, Marahimin (1994) dalam bukunya yang
berjudul “Menulis Secara Populer” mendefinisikan narasi sebagai cerita. Cerita ini
berdasarkan pada urut-urutan suatu (atau rangkaian) kejadian atau peristiwa. Di
dalam kejadian ini ada tokoh (beberapa tokoh) dan tokoh ini mengalami dengan
6
7
7
8
8
9
sifat utama tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga bisa dipakai untuk menggali
informasi yang terjadi di masa silam.
9
10
BAB III
PERANCANGAN DAN METODE PENELITIAN
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Reduksi Data
Analisis Data
Penarikan Kesimpulan
10
11
11
12
olehnya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan alat penelitian berupa 1 unit
laptop dan aplikasi pemutar video.
Sedangkan objek penelitian adalah film pendek yang mengikuti kompetisi film
pendek nasional maupun internasional. Jumlah film pendek yang akan di teliti
berjumlah 30 film pendek.
3.4.2 Djakarta 00
Berikut keterangan dari film Djakata 00:
12
13
3.4.3 Kitik
Berikut keterangan dari film Kitik:
Table 3.4.3 Keterangan Film Kitik
Judul Kitik
Sutradara Ardhira Anugrah Putra
Prestasi Pemenang Animasi Terbaik XXI Short Film 2014
Durasi (Min) 5:55
Sinopsis Dengan latar belakang kebudayaan suku Karo di Sumatera
Utara, film ini berkisah tentang ketakutan seorang anak yang
harus dikhitan. Siapa sangka ketakutannya membuat
serangkaian kejadian terjadi di luar dugaan semua orang.
13
14
14
15
akan ditampilkan struktur narasi dari film pendek yang menjadi bahan penelitian
kemudian akan diberikan kode warna. Kode warna tersebut akan membedakan
struktur narasi yang ada pada film dan tidak ada pada film pendek tersebut.
15
16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada BAB IV berisi pembahasan mengenai hasil dari tahapan-tahapan yang penulis
lakukan sesuai pada BAB III poin Desain Penelitian. Adapun beberapa poin akan
disatukan dalam satu Sub Bab.
16
17
1. Equilibrium
Tabel 4.1.1 Analisa Fase Equilibrium
Kapur Ade (00:48 – 01:28) Djakarta 00 (00:08 – 02:14)
Fase Equilibrium pada film ini Fase Equilibrium dalam film ini
digambarkan dengan menampilkan terdapat pada awal scene yang
situasi dasar yaitu dua kakak menampilkan seorang pelukis yang
beradik yang hidup di jalanan kota hidup di Jakarta. Kondisi Jakarta
yang padat. Karakter Ade digambarkan berada diatas air yang
ditampilkan selalu membawa disebabkan oleh banjir yang tidak
kapur untuk menggambar di berhenti. Semua transportasi dan
tembok atau jalan. tempat tinggal berada di atas air.
Selain itu juga digambarkan kondisi
mobil-mobil yang menumpuk dan
tidak dapat digunakan lagi.
Kitik (00:26 – 00:53) Kripik Sukun Mbok Darmi
(00:31 – 01:08)
Pada film Kitik, fase Equilibrium Film Singkong Mbok Darmi
digambarkan dalam bentuk prolog menggambarkan fase Equilibrium
berupa kebiasaan yang terjadi di berupa situasi di stasiun kereta.
sebuah desa. Kebiasaan tersebut Karakter Mbok Darmi digambarkan
merupakan budaya khitanan membawa tas anyaman sambal
(sunat) sebagai lambang mengejar kereta api yang akan
kedewasaan. dinaikinya.
17
18
2. Disruption
Tabel 4.1.2 Analisa Fase Disruption
Kapur Ade (01:29 – 01:59) Djakarta 00 (02:14 – 03:38)
Fase Disruption dalam film Kapur Fase Disruption ditampilkan
Ade terjadi ketika kakak dan adik dengan kehadiran seorang
terpisah diantara kendaraan yang perempuan yang berada tidak jauh
lain karena adanya gangguan dari dari lokasi tokoh utama bekerja
pedagang balon dan supir bajaj. sebagai pelukis jalanan.
Sang Adik tidak lagi mengetahui Perempuan tersebut mulai bertanya
dimana kakaknya. Dalam hal ini mengenai idealisme dari tokoh
bentuk gangguan dalam film adalah utama.
jarak pandang yang membuat
kakak dan adik tidak bisa melihat
masing-masing dari mereka.
Kitik (01:21 – 01:53) Kripik Sukun Mbok Darmi
(01:09 – 01:57)
Fase Disruption pada film ini tidak Fase Disruption pada film ini
digambarkan dengan jelas secara digambarkan ketika Mbok Darmi
alurnya. Karena dalam film ini, ketinggalan kereta dikarenakan dia
sunat itu sendiri merupakan sebuah membeli kripik sukun. Gangguan
gangguan bagi anak kecil tersebut. selanjutnya terjadi ketika Mbok
Hal ini digambarkan dengan Darmi menunggu kereta
ekspresi tidak nyaman dan takut selanjutnya. Seorang pemuda
dari anak kecil tersebut. memakan kripik sukun yang dikira
Mbok Darmi adalah miliknya.
18
19
3. Recognition
Tabel 4.1.3 Analisa Fase Recognition
Kapur Ade (01:60 – 02:20) Djakarta 00 (05:56 – 06:13)
Fase Recognition pada film ini Fase Recognition terjadi pada menit
terlihat ketika adik mulai gusar dan 5:58. Saat itu tokoh perempuan
menangis ketika merasa kehilangan mengatakan, “Kau berkata seperti
kakaknya. Adik berlari diantara tidak ada harapan. Tapi masih tetap
kendaraan dan memutari bis untuk melukis mimpi”. Setelah itu
mencari kakaknya. ekspresi tokoh utama berubah
seakan mendapat teguran dan pergi
meninggalkan tokoh perempuan.
Kitik (02:13 – 02:25) Kripik Sukun Mbok Darmi
(02:00 – 02:28)
Fase Recognition digambarkan Pada film ini, Fase Recognition
sudah terjadi sedari awal karena digambarkan ketika tokoh Mbok
tokoh Anak Kecil sudah tahu akan Darmi merasa ada seorang laki-laki
adanya budaya sunat bagi anak yang memakan singkong milik
kecil desa. Selain itu tokoh Anak Mbok Darmi.
Kecil juga melihat bagaimana
proses ketika anak lain di sunat.
19
20
5. New Equilibrium
Tabel 4.1.5 Analisa Fase New Equilibrium
Kapur Ade (03:43 – 05:04) Djakarta 00
Tokoh Kakak hilang diakhir cerita. Penulis tidak menemukan adanya
Tokoh Adik hanya melihat fase New Equlibrium pada film ini.
20
21
4.4 Pembahasan
Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan terhadap seluruh objek penelitian,
penulis mendapatkan beberapa temuan yang dapat dijadikan pembahasan. Temuan-
temuan tersebut terkait struktur narasi yang digunakan berdasarkan teori narasi
Todorov. Terdapat satu film yang tidak memenuhi seluruh fase narasi dari teori
Todorov sedangkan tiga film lainnya memenuhi. Berikut hasil analisis dalam
bentuk diagram:
Kapur Ade
1
0
Equilibrium Disruption Recognition Repair The Damage New Equilibrium
Memenuhi Tidak
21
22
karena padatnya jalan raya, tokoh Ade berhasil menemukan tokoh Kakak dengan
cara memanggil melalui pengeras suara dari pengamen. Kemudian ditutup dengan
menampilkan tokoh Ade yang kembali bermain kapur setelah ditolong Polisi.
Namun pada pertengahan cerita tokoh Kakak hilang tanpa adanya
penjelasan. Hal ini berlanjut hingga akhir cerita dan tokoh Kakak tidak muncul
sama sekali hingga cerita selesai.
Isu yang diangkat dari film ini adalah kehidupan anak-anak jalanan yang
bermain di kemacetan lalu lintas. Disisi lain film ini juga menggambarkan
bagaimana anak-anak kekurangan fasilitas bermain atau terpaksa bermain dijalanan
karena keadaan sebagai anak jalanan.
Djakarta 00
1
0
Equilibrium Disruption Recognition Repair The Damage New Equilibrium
Memenuhi Tidak
22
23
Meski tidak memenuhi seluruh fase narasi namun film ini memiliki
kekuatan pada isu yang diangkat sebagai konflik utama cerita. Film ini mengangkat
isu sosial di Jakarta yang selalu jadi bahan evaluasi pemerintahan yaitu isu
kemacetan dan banjir.
Kitik
1
0
Equilibrium Disruption Recognition Repair The Damage New Equilibrium
Memenuhi Tidak
Memenuhi Tidak
23
24
Pada film Kripik Sukun Mbok Darmi, seluruh fase narasi dalam teori
Todorov terseampaikan dengan jelas. Dimulai dari tokoh Mbok Darmi yang harus
mengejar kereta dengan membawa tas tangan yang berisi barang belanjaan.
Kemudian Mbok Darmi ketinggalan kereta karena membeli kripik sukun. Selama
menunggu kereta selanjutnya proses disruption, recognition dan repair the damage
terjadi seperti pada penjelasan Sub Bab 4.3. Fase New Equilibrium ditampilkan
dengan menggambarkan tokoh mbok darmi yang kembali ketinggalan kereta karena
membeli kripik pisang.
24
25
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.1.2 Setiap film pendek yang menjadi Film Animasi Terbaik XXI Short
Film Festival 2013-2016 mengangkat isu sosial dan budaya yang
terjadi pada masyarakat kecuali film Kripik Sukun Mbok Darmi
5.1.3 Dalam teori todorov fase Repair the Damage tidak harus mampu
memecahkan masalah namun fokus pada usaha tokoh utama dalam
menyelesaikan masalah
5.2 Saran
Berikut beberapa saran yang dapat penulis sampaikan dalam penelitian ini,
yaitu:
25
26
DAFTAR PUSTAKA
A’izah, Roidatul Ula., 2013, Narasi Film Genre Thriller “Modus Anomali”,
Universitas Airlangga, Surabaya.
Maharani, Shifa., 2016, Analisis Naratif Komunikasi Antarbudaya Dalam Film La-
Tahzan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Mulyana, Deddy., 2004, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Nugroho, Garin., dan Herlina S, Dyna., 2015, Film Indonesia, Penerbit Buku
Kompas, Jakarta.
Rohidi, Tjetjep Rohendi., 2011, Metodologi Penelitian Seni, Cipta Prima
Nusantara, Semarang.
Sujarweni, V Wiratna., 2016, Metodologi Penelitian Lengkap, Praktis, dan Mudah
Dipahami, Pustaka Baru Press, Yogyakarta.
Titik Anas, dkk., 2014, Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025,
Kementrian Ekonomi Kreatif, Jakarta.
Vebrynda, Rhafidilla., 2014, Korupsi dalam Film Indonesia, Universitas
Muhammadiyah, Yogyakarta.