Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PRILAKU KEORGANISASIAN

ANGGOTA KELOMPOK 5

Yeyen Nathalia (01)


Putu Okki Anjeli (10)
Ni Kadek Henita Raina Yanti (11)
Verra Pebrilia (15)
Angga dwi putrawan (24)

Tahun Ajaran 2020/2021


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mahasaraswati Denpasar
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
limpahan rahmat dan nikmat kesempatan sehingga kita bisa menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Dengan judul yang kami bahas pada makalah kali ini mengenai “Teori
Organisasi dan Rancangan Struktur Organisasi’’

Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pengampu


mata kuliah Prilaku keorganisasian yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami untuk
menyelesaikan tugas ini.Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini.

Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.Kami
menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini.Oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran kepada berbagai pihak untuk kami jadikan sebagai
bahan evaluasi guna meningkatkan kinerja untuk kedepannya.

Denpasar, 3 juli
2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
a. Rumusan Masalah.......................................................................1
b. Manfaat Makalah........................................................................1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................2
a. Teori Organisasi.........................................................................2
b. Rancangan Struktur Organisasi..................................................4

BAB III PENUTUP....................................................................................9


a. Kesimpulan...............................................................................9

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pengertian organisasi menurut Mills dan Mills, organisasi adalah kolektivitas khusus
manusia yang aktivias-aktivitasnya terkoordinasi dan terkontrol dalam dan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Sementara itu, C. Argyris, salah seorang tokoh utama yang
mengawali pandangan tentang pentingnya pembelajaran (learning) dalam organisasi,
mendifinisikan organisasi adalah suatu strategi besar yang diciptakan individu-individu
dalam rangka mencapai berbagai tujuan yang membutuhkan usaha dari banyak orang.
Menurut Hatch yang menjelaskan bahwa organisasi memang dapat didefinisikan dengan
berbagai cara. Kita bisa melihatnya sebagai struktur sosial, teknologi, kultur, struktur fisik
atau bagian (sub-sistem) dari lingkungan. Namun untuk lebih mudah diingat, unsure yang
menentukan dalam organisasi selalu adalah 3-P: purposes, people, plan. Jadi menurut
kelompok kami, organisasi adalah sebuah wadah atau tempat berkumpulnya manusia yang
memiliki rencana-rencana tertentu untuk mencapai tujuan kelompok yang telah ditetapkan.
Penyusunan organisasi menghasilkan struktur organisasi, suatu kerangka dimana berbagai
fungsi yang dijadikan satu agar semua pekerja dapat menyumbangkan tenaga dan
kemampuannya secar produktif. Para manajer yang mendesain sebuah struktur organisasi
menghadapi keputusan-keputusan yang sulit. Mereka harus memilih berbagai alternative
kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen. Proses para manajer membuat
pilihan-pilihan tersebut disebut desain organisasi, dan ini berarti keputusan-keputusan dan
tindakan-tindakan yang menghasilkan sebuah struktur organisasi.

RUMUSAN MASALAH
a. Pengertian teori organisasi
b. Bagaimana rancanag struktur organisasi
MANFAAT MAKALAH
a. Untuk mengetahui dan memahami teori organisasi
b. Untuk mengetahui dan memahami rancanag struktur organisasi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi Secara umum


pengertian organisasi adalah suatu kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama. Sedangkan secara terperinci pengertian organisasi adalah sebagai tempat atau
wadah untuk orang berkumpul dan berkerja sama secara rasional dan sistematis, terencana,
terpimpin, dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya baik uang, metode, material,
dan lingkungan, juga sarana - prasarana, data dan lain sebagainya yang digunakan secara
efisen dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Setiap manusia memiliki kepentingan
dan tujuan yang berbeda - beda, hal tersebut menjadi sebab adanya tujuan dalam organisasi,
dengan menyatukan kepentingan dan tujuan yang berbeda - beda untuk menjadi kepentingan
dan tujuan yang sama. Tujuan organisasi berpengaruh dalam mengembangkan organisasi
baik dalam perekrutan anggota, dan pencapaian apa yang ingin dilakukan dalam berjalannya
organisasi tersebut.

B. Macam - Macam Teori Organisasi


a. Teori Organisasi Klasik
Teori Organisasi Klasik adalah teori yang memiliki konsep organisasi mulai dari tahun 1800
(abad 18) yang mendefinisikan organisasi adalah sebagai struktur hubungan, kekuasaan -
kekuasaan, tujuan - tujuan, peranan - peranan, kegiatan - kegiatan, komunikasi dan faktor lain
ketika orang bekerja sama. Teori klasik sangat tersentralisasi dan tugas - tugasnya
terspesialisasi serta pemberian petunjuk mekanistik struktural yang kaku dan tidak kreatif
yang digambarkan oleh para teoritisi. Teori Klasik disebut juga dengan teori tradisional.
Teori klasik berkembang dalam 3 jenis aliran antara lain sebagai berikut : 1. Teori Birokrasi,
teori birokrasi dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya yang berjudul “The Protestant
Ethic and Spirit of Capitalism” 2. Teori Administrasi, teori administrasi dikembangkan atas
sumbangan dari Henry Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooeny dan Reliey dari
Amerika 3. Manajemen Ilmiah, teori ini dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor yang
dimulai pada tahun 1900.
b. Teori Organisasi Neoklasik
Teori Organisasi Neoklasik adalah teori yang menekankan pada pentingnya aspek psikologis
dan sosial, baik sebagai individu dan kelompok dalam lingkungan kerja. Teori Neoklasik
adalah teori atau aliran hubungan manusia (The Human Relation Movement). Dalam
pembagian kerja, diperlukan hal - hal berikut yang telah dikemukakan teori neoklasik antara
lain sebagai berikut : 1. Partisipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan
keputusan. 2. Perluasan kerja, yaitu sebagai kebalikan dari pola spesialisasi. 3. Manajemen
bottom - up, yang akan memberikan kesempatan para junior untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan manajemen puncak.

2
c. Teori Organisasi Modern
Teori Organisasi Modern adalah teori yang bersifat terbuka dimana semua unsur organisasi
satu kesatuan yang saling ketergantungan. Teori modern dipelopori oleh Herbert Simon yang
ditandai dan dimulai disaat berakhirnya gerakan contingency. Teori modern disebut juga
sebagai analisa sistem pada organisasi yang merupakan aliran ketiga terbesar dalam teori
organisasi dan manajemen. Sistem terbuka yang dipelopori Katz dan Robert Kahn dalam
bukunya "the social psychology of organization". yang menjelaskan dalam bukunya
mengenai keunggulan sistem terbuka.

C. Tujuan - tujuan organisasi antara lain sebagai berikut :


a) Mengatasi terbatasnya kemampuan, kemandirian dan sumber daya yang dimilikinya
dalam mencapai tujuan.
b) Sebagai tempat mencapai tujuan dengan selektif dan efisien karena melakukan secara
bersama – sama.
c) Sebagai tempat mendapatkan jabatan dan pembagian kerja.
d) Sebagai tempat mencari keuntungan bersama – sama.
e) Sebagai tempat mengelola dalam lingkungan bersama – sama.
f) Sebagai tempat mendapatkan penghargaan .
g) Sebagai tempat dalam mendapatkan kekuasaan dan pengawasan.
h) Sebagai tempat menambat pergaulan dan memanfaatkan waktu luang.

3
D. Rancangan struktur organisasi

Rancangan struktur organisasi sering disebut juga desain organisasi (organizational design).
Ini merupakan salah satu tugas umum yang harus dilakukan oleh setiap pengelola organisasi.
Perancangan struktur sangat bergantung pada kondisi-kondisi khusus dari suatu organisasi itu
sendiri. Struktur organisasi yang sebenarnya bisa jadi tidak sesuai dengan apa yang tertera
pada bagan. Hal tersebut bisa terjadi karena dua alasan : (1) perubahan organisasi terlalu
cepat, sehingga bagan yang ada tidak sempat untuk selalu di-update; (2) di dalam organisasi
ada konflik atau kecemburuan antar-bagian, sehingga bagan organisasi yang sesungguhnya
tidak ditampilkan kepada umum. Berikut ini adalah struktur-struktur yang ada di organisasi:

a. Struktur Sederhana

Racangan struktur organisasi kadang-kadang tidak harus dilakukan secara detail. Pada
organisasi-organisasi kecil biasanya tidak dibutuhkan rancangan struktur yang rumit. Karena
jumlah orangnya tidak banyak dan pembagian tugas cukup sederhana, pengelola organisasi
dapat membuat struktur hubungan yang bersifat langsung. Ini disebut struktur sederhana
(simple structure). Adapun kelebihan dan kelemahan struktur sederhana, yaitu :
• Kelebihan : Sangat simpel, sehingga aktivitas organisasi berjalan fleksibel dan cepat.
• Kelemahan : Pengaplikasiannya sangat terbatas.

4
b. Struktur Fungsional

Perancangan struktur baru menjadi sebuah masalah tersendiri bagi pengelola organisasi,
manakala organisasi makin kompleks dan tidak dapat lagi ditangani dengan struktur
sederhana. Cara yang paling umum dilakukan adalah memecah aktivitas-aktivitas organisasi
ke dalam fungsi-fungsi yang terpisah. Pengelola harus membagi-bagi organisasi menjadi
beberapa bidang atau fungsi, yang masing-masing tidak tercampur dengan fungsi-fungsi lain.
Adapun kelebihan dan kelemahan struktur fungsional, yaitu :
• Kelebihan : Dapat menghindari duplikasi, sehingga sumber daya organisasi dapat
digunakan secara efisien dan terfokus.
• Kelemahan : Beban organisasi sepenuhnya ditanggung oleh pucuk pimpinan organisasi.

c. Struktur Multidivisional

Struktur Multidivisonal merupakan struktur yang tepat untuk mengatasi kelemahan-


kelemahan dari struktur fungsional. Kelemahan yang dimaksud adalah beban pucuk pimpinan
untuk mengendalikan organisasi hingga ke level operasional. Struktur Multidivisional
membagi organisasi berdasarkan wilayan, kategori klien atau konsumen, dan jenis produk.
Adapun kelebihan dan kelemahan struktur multidivisional, yaitu :

5
• Kelebihan :
• Level pucuk pimpinan dapat lebih berkonsentrasi pada aspek-aspek strategis;
• Kepala divisi organisasi jadi lebih terlatih untuk menangani masalah-masalah
organisasional yang bersifat strategis;
• Efektivitas organisasi dapat dipantau secara lebih objektif.
• Kelemahan :
• Terjadinya duplikasi;
• Konflik antar-divisi, atau antara divisi dengan kantor pusat;
• Beban koordinasi lebih besar.

d. Struktur Matriks

Struktur matriks diciptakan untuk menggabungkan kelebihan-kelebihan dari kedua jenis


desain struktur yaitu struktur fungsional dan struktur multidivisional. Secara teoritis, struktur
matriks sebenarnya melanggar salah satu prinsip klasik yang sejak lama diterapkan dalam
administrasi yaitu kesatuan perintah (unity of command). Untuk mengambil manfaat dari
penggabungan struktur fungsional dan multidivisional, seorang anggota organisasi dalam
struktur matriks dimungkinkan memiliki dua atasan sekaligus. Pertama adalah kepala fungsi,
di mana seseorang ditempatkan sesuai bidang keahlian. Kedua adalah kepala proyek, di mana
ia diambil sebagai bagian dalam suatu tim pelaksana. Biasanya otoritas kepala proyek atas
orang-orang yang bergabung melaksanakan proyeknya adalah sebatas pencapaian tujuan-
tujuan proyek, sedangkan keputusan-keputusan seperti promosi, rekomendasi gaji, dan
penilaian konduite atau kinerja tahunan merupakan wewenang dari kepala fungsi. Contoh
organisasi yang menggunakan struktur matriks seperti perusahaan-perusahaan penerbangan,
biro iklan, laboratorium penelitian, perusahaan jasa konstruksi, rumah sakit, badan-badan
pemerintah, universitas, konsultan manajemen, dan perusahaan hiburan.

Ada tiga kondisi yang mendorong dipakainya struktur matriks, yaitu :


1. Tekanan lingkungan dari dua atau lebih sector;
2. Interdependesi antar-dapartemen;
3. Adanya economies of scale dari penggunaan sumber-sumber daya internal.
Struktur matriks ada yang bersifat temporer dan ada pula yang permanen. Struktur matriks
6
berlaku efektif selama suatu proyek berlangsung (misalnya proyek-proyek pada perusahaan
iklan, televise, laboratorium, atau konsultan). Ada pula struktur matriks yang bersifat
permanen, yaitu dualism struktur yang bersifat tetap. Contohnya adalah organisasi
universitas, di mana masing-masing fakultas, jurusan, atau program studi mengelola berbagai
mata kuliah untuk mahasiswanya. Sementara itu, dosen dan staf pendukung dikelola oleh
fakultas atau universitas. Pembinaan karier, gaji, kesempatan menambah pendidikan, dan hal-
hal lain yang bersifat jangka panjang adalah tanggung jawab fakultas dan universitas. Adapun
kelebihan dan kelemahan struktur matriks, yaitu :
• Kelebihan :
• Menghindari atau mengurangi “ego” fungsional
• Mengalokasikan tenaga spesialis secara efisien
• Lebih fleksibel daripada struktur multidivisional
• Memberi kebebasan lebih besar kepada anggota organisasi
• Menyeimbangkan antara efisiensi dan kecepatan
• Kelemahan :
• Lebih membingungkan
• Mendorong terjadinya perebutan kekuasaan
• Tekanan pada individu
• Beban untuk menyeimbangkan antara kepentingan fungsional dan proyek

e. Struktur Jaringan

Aliran pemikiran post-modern telah meramalkan fragmentasi dan inkohersi pada produk
organisasi-organisasi era post-industrial. Prediksi ini sebagian telah terbukti, yaitu dengan
lahirnya berbagai organisasi jaringan saat ini. Struktur organisasi yang dibangun melalui
diferensiasi vertical, horizontal, dan spasial tidak berlaku disini. Dalam bentuk yang ekstrem,
struktur jaringan menghasilkan apa yang disebut dengan organisasi virtual. Esensi pekerjaan
para eksekutif organisasi virtual terutama adalah melakukan koordinasi dan mengelola
hubungan-hubungan eksternal. Semua hubungan bersifat kontrak atau pesanan, sehingga

7
sebagian besar waktu para pengelola dihabiskan untuk menangani hubungan-hubungan
tersebut dan memastikan kesesuaiannya dengan tujuan-tujuan organisasi.

Peran Administrasi Dalam Perancangan Struktur


Peran administrator adalah menemukan “kombinasi” rancangan struktkur yang paling sesuai
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan khusus mengenai tugas-tugas yang harus dijalankan
organisasi itu sendiri. Saat ini, perancangan struktur lebih mendekati pada seni (art) daripada
teknis atau ilmu pasti (science). Elemen-elemen ini lah yang menjadi patokan dalam
menganalisis dan menyusun desain struktur organisasi. Elemen-elemen tersebut adalah: (1)
elemen operasional (operating core); (2) manajer menengah (middle line), sebagai
penghubung elemen operasional dan pucuk pimpinan; (3) pucuk pimpinan (strategic apex);
(4) para pembuat peraturan (technostructure), yaitu para analis yang bertugas menyusun
bentuk-bentuk standarisasi dalam organisasi; dan (5) staf pendukung (support staff).

8
BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan
Desain struktur organisasi tidak sama dengan bagan organisasi. Secara umum ada lima jenis
rancangan struktur, yaitu struktur sederhana, fungsional, multidivisional, matriks, dan
campuran. Masing-masing struktur organisasi memiliki kelebihan dan kekurannya masing-
masing. administrator berperan penting dalam perancangan struktur organisasi. Dalam
menganalisis dan menyusun desain struktur organisasi, andministrator mempunyai lima
elemen-elemen yang menjadi patokan.

Anda mungkin juga menyukai