Anda di halaman 1dari 8

PENENTUAN NILAI EMISIVITAS PADA LEMPENG ALUMIUNIUM

DENGAN MEMANFAATKAN APLIKASI LOGGER PRO 3.8.6.2


ARDIAN FEBRIANTY PADJI MAMO (192012002 / 642012019), ARFAEL SANDA BUNGA
(192012027 / 642012008), ARIF KRESNO PRASETYO (192010010 / 642010003), CAHYA
HANDOYO (642012001), DANIEL ELIAZAR LATUMAERISSA (192009044)

I. PENDAHULUAN Emisivitas (  ) merupakan sebuah bilangan


tak berdimensi antara 0 – 1, perbandingan
Tujuan dilakukannya eksperimen: laju energi radiasi benda terhadap laju energi
1. Menentukan nilai emisivitas lempeng radiasi benda hitam yang ideal[3].
aluminium berwarna hitam dan putih dQ
H   AT 4 (1.1)
melalui percobaan. dt

2. Menjelaskan karakteristik penyerapan Penyerap panas yang ideal, adalah benda


energi secara radiasi pada lempeng yang dapat menyerap semua panas yang

alumunium berwarna hitam dan putih. diterima   1 . Penyerap panas yang baik
Hipotesa terhadap apa yang diteliti: dapat dipakai sebagai pemancar panas yang
1. Lempeng alumunium yang berwarna hitam baik. Sedangkan, benda dengan   0 tidak
memiliki nilai emisivitas lebih tinggi menyerap sama sekali energi yang datang,
dibandingkan dengan lempeng alumunium melainkan dipantulkan[3]. Hal ini
berwarna putih. menunjukkan, semakin besar nilai  maka
2. Lempeng alumunium berwarna hitam semakin besar pula kemampuan sebuah
memiliki daya serap energi secara radiasi benda menyerap panas secara radiasi. Jumlah
yang lebih tinggi dibandingkan dengan energi yang diserap oleh benda selama proses
lempeng alumunium berwarna putih. radiasi digunakan untuk menaikkan suhu
benda maupun mengubah wujud benda
II. DASAR TEORI melalui proses perubahan fisika[2]. Untuk
menaikkan suhu benda selama proses radiasi,
Laju penyerapan energi radiasi pada sebuah jumlah energi diserap ditentukan oleh
benda besarnya sebanding dengan luas persamaan[1]
permukaan yang dikenai radiasi, dan pangkat dQ  m.c.dT (2.1)
empat suhu mutlaknya [3]. Sedangkan untuk merubah wujud fisis benda,
H  AT 4 digunakan persamaan[2]
Selain itu, juga nilainya bergantung pada Q  ml (1.1)
keadaan permukaan benda yang Jika persamaan (1.1) dan (1.2) digabung,
dideskripsikan sebagai emisivitas (  ). maka didapatkan persamaan
dT - Field Work: with a notebook
m.c.   AT 4 (1.2)
dt computer
3. 1 buah bohlam lampu pijar berdaya 100
III. METODOLOGI watt, bekerja pada Voltase: 220 / 240
volt (beda potensial pada laboratorium
A. Alat BU3C adalah 220 V)
1. 2 buah Vernier Surface Temperature 4. Laptop yang telah diinstal aplikasi
Sensor, spesifikasi: Logger Pro 3.8.6.2.
-Temperature range: –25 to 125°C (–13 5. Selotip plastik.
to 257°F)
-Maximum temperature that the sensor B. Bahan
can tolerate without damage: 150°C 1. Plat logam alumunium berwarna
-Resolution (LabQuest 2, LabQuest, hitam pada salah satu
LabQuest Mini, Go!Link, LabPro): permukaannya, berukuran: 21 cm x
0.08°C (–25 to 0°C) 11,8 cm, bermassa: 99,86 gram.
0.03°C (0 to 40°C) 2. Plat logam alumunium berwarna
0.1°C (40 to 100°C) putih pada salah satu
0.25°C (100 to 125°C) permukaannya, berukuran: 21 cm x
-Temperature sensor: 20 kΩ NTC 13,3 cm, bermassa: 111,81 gram.
Thermistor C. Prosedur/langkah-langkah Eksperimen:
-Accuracy: ±0.2°C at 0°C, ±0.5°C at
100°C
-Response time (time for 90% change in
reading)
50 seconds (in still air)
20 seconds (in moving air)
-Probe dimensions: Probe length
(handle plus body) 15.5 cm
2. 1 buah computer interface Vernier Lab
Quest Mini, spesifikasi: Gambar 1. Ilustrasi Susunan Alat dan

- Supported platform: Computers Bahan, sumber:

- Maximum sampling rate: 100,000 http://www.vernier.com/experiments/psv/11

per second /absorption_of_radiant_energy/

- Power source: USB


- Supports multiple sensor: Yes (5 1. Menempelkan 1 Vernier Surface
channels) Temperature Sensor (Probe 1) ke
lempengan alumunium berwarna hitam untuk membuat gradien dari data yang
(bukan pada sisi berwarna hitam) dengan telah terkumpul. Setelah itu kami
menggunakan selotip plastik. (Lihat menggunakan teknik analisa regresi
Gambar 1.) linear sederhana, yaitu hanya terdapat
2. Menempelkan 1 Vernier Surface satu perubah bebas x dan satu perubah
Temperature Sensor (Probe 2) ke terikat y, data dapat disajikan sebagai
lempengan alumunium berwarna putih pasangan pengamatan {(xi,yi); 1 = 1, 2,
(bukan pada sisi berwarna putih) dengan 3, …, n}. Hubungan antar perubah bebas
menggunakan selotip. (Lihat Gambar dan respons, yang dicocokkan pada data
1.) percobaan, ditandai dengan persamaan
3. Meletakkan lempengan alumunium prediksi yang disebut persamaan regresi,
berwarna hitam dan putih pada nilai gradien yang didapat dari hasil
penyangga di atas meja dengan Vernier regresi linear dipakai untuk menentukan
Surface Temperature Sensor berada pada nilai emisivitas (  ) bahan.
posisi dibawah. (bagian yang berwarna
hitam/putih diatas). IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. Menyambungkan Probe 1 dan Probe 2 ke
computer interface Vernier Lab Quest A. Persamaan Linier
Mini, kemudian kami menyambungkan Untuk mendapatkan nilai emisivitas (  ),
computer interface Vernier Lab Quest dimodelkan terlebih dahulu persamaan
Mini ke Laptop melalui port USB. linear yang akan digunakan untuk
5. Memasang bohlam lampu pijar berada menentukan nilai emisivitas bahan adalah
pada 10 cm di atas permukaan dari kedua sebagai berikut,
lempeng alumunium. dQ
  AT 4 (2.1)
6. Mengatur waktu pengambilan data pada dt
aplikasi Logger Pro 3.8.6.2 selama 10 dT
m.c.   AT 4
dt
menit dengan selang pengambilan data
tiap 30 detik, kemudian mengklik
dT
tombol pada aplikasi Logger m.c   At (2.2)
T4
Pro 3.8.6.2 untuk memulai pengambilan
Kedua ruas pada persamaan (2.2)
data suhu dari tiap lempeng alumunium
kemudian diintegralkan, sehingga
dan pada saat yang sama lampu pijar di
mendapatkan persamaan
nyalakan.
 m.cT dT    Adt
4
7. Setelah data terkumpul pada aplikasi
Logger Pro 3.8.6.2, kami memadamkan 1
 mcT 3   At (2.3)
3
lampu dan mengklik tombol
Persamaan hasil integral (2.3), dijadikan regresinya (Gambar 2. Grafik hasil
persamaan linear sederhana bentuk regresi linear data percobaan plat hitam).
y  ax sebagai berikut, Nilai gradien yang didapat digunakan
1 3 A untuk menentukan nilai emisivitas
3
 .t (2.4)
T mc masing-masing plat. Grafik hasil regresi
Akhirnya didapatkan variabel bebasnya linear dapat dilihat pada Gambar 2.
1 (atas). Dari hasil regresi linear,
adalah waktu (t), variabel terikatnya
T3 didapatkan gradien sebesar
2.498  1012 K-3s-1 dengan nilai
B. Nilai Emisivitas Pada Lempeng
korelasi sebesar -0.9746. Nilai korelasi
Alumunium Berwarna Hitam dan
yang negatif menunjukkan korelasi
Putih
antara variabel x dan y bersifat negatif[5].
Melalui hasil perhitungan, didapat nilai
emisivitas plat aluminium warna putih
T -3
sebesar 0.0529.
Sedangkan, hasil percobaan untuk plat
hitam yang telah diregresi linear dapat
dilihat pada Gambar 2 (bawah). Dari
hasil regresi linear didapatkan gradien
-5.719 × 10-12 K-3s-1 dengan nilai
korelasi sebesar -0.9544. Nilai korelasi
yang negatif menunjukkan korelasi
T -3
antara variabel x dan y bersifat negatif[5].
Melalui hasil perhitungan didapatkan
nilai emisivitas (  ) untuk plat hitam
sebesar 0.1219.

C. Karakteristik Penyerapan Energi


Gambar 2. Grafik hasil regresi linear data percobaan plat Radiasi
putih (atas) dan plat hitam (bawah)

Pada percobaan dengan menggunakan Dari hasil perhitungan didapatkan


bahan aluminium, data hasil percobaan bahwa nilai emisivitas plat aluminium
untuk masing-masing plat aluminium yang berwarna hitam lebih besar
warna hitam dan putih, diregresi untuk daripada nilai emisivitas plat berwarna
mencari nilai gradien persamaan putih. Sesuai dengan teori radiasi benda
hitam, benda berwarna gelap memiliki
kemampuan menyerap (absorpsi) energi
radiasi yang lebih baik daripada benda
yang berwarna cerah.

V. KESIMPULAN

Nilai emisivitas plat aluminium hitam sebesar


0,1219. Nilai emisivitas plat aluminium putih
sebesar 0,0529. Plat aluminium berwarna
hitam memiliki kemampuan menyerap energi
secara radiasi yang lebih besar daripada plat
aluminium berwarna putih.

VI. DAFTAR PUSTAKA


[1] H.Sadiq,S.M.ASCE, others, Determination
of Steel Emissivity for The Temperature
Prediction of Structural Steels Member in
Fire, search.ebscohost.com, 2013.
[2] D. Halliday dan R. Risnick, Fisika, Edisi ke-
3 Jilid 1. Penerbit Erlangga, 1991.
[3] Hugh D. Young, Roger A. Freedman, A.
Lewis Ford, Sears and Zemansky's
university physics: with modern
physics,13th ed. Pearson Education, Inc,
Pearson Education, Inc., publishing as
Addison-Wesley. 2012.
[4] Ronald. E Walpole dan Raymond H Myers,
Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur
dan Ilmuwan. Penerbit ITB. 1995.
[5] Anto Dajan, Pengantar Metode Statistik,
Jilid II. Penerbit LP3S, 1974.
[6] Vernier Software & Technology, LLC.,
2014. [Online] Didapatkan dari:
http://www.vernier.com/experiments/psv/1
1/absorption_of_radiant_energy/, (9 Juli
2014)
Lampiran Gambar
A. Gambar 1. Grafik hasil percobaan plat aluminium berwarna hitam (grafik merah) dan plat
aluminium berwarna putih (grafik biru) – Percobaan 1.

B. Gambar 2. Grafik hasil percobaan plat aluminium berwarna hitam (grafik merah) dan plat
aluminium berwarna putih (grafik biru) – Percobaan 2.
C. Gambar 3. Grafik hasil percobaan plat aluminium berwarna hitam (grafik merah) dan plat
aluminium berwarna putih (grafik biru) – Percobaan 3.

D. Gambar 4. Grafik hasil percobaan plat aluminium berwarna hitam (grafik merah) dan plat
aluminium berwarna putih (grafik biru) – Percobaan 4.
E. Gambar 5. Grafik hasil percobaan plat aluminium berwarna hitam (grafik merah) dan plat
aluminium berwarna putih (grafik biru) – Percobaan 5.

Anda mungkin juga menyukai