Anda di halaman 1dari 2

Nama : Elva Sari

NIM : 180301284
Kelas : 6 AK A4
Mata Kuliah : Sistem Pengendalian Manajemen

KETATNYA SISTEM PENGENDALIAN

Manfaat dari setiap sistem pengendalian manajemen ( SPM ) berasal dari peningkatan
kemungkinan bahwa tujuan organisasi akan dicapai sehubungan dengan apa yang dapat diharapkan
jika SPM tidak berada pada tempatnya. Manfaat ini dapat dijelaskan terkait ketatnya atau
longgarnya SPM. SPM yang lebih ketat seharusnya memberikan jaminan bahwa karyawan akan
bertindak untuk kepentingan terbaik organisasi.

KETATNYA PENGENDALIAN HASIL


Keberhasilan pengendalian hasil yang ketat tergantung pada karakteristik definisi dari area
hasil yang diinginkan, pengukuran kinerja, dan penguatan atau insentif yang diberikan. Dalam hal
ketatnya pengendalian hasil di jabarkan menjadi beberapa bagian yaitu :
 Definisi hasil yang diinginkan
 Kesesuaian
 Spesifikasi
 Komunikasi dan internalisasi
 Kelengkapan
 Pengukuran kinerja
 Insentif

KETATNYA PENGENDALIAN TINDAKAN


Karena tipe pengendalian tindakan cukup berbeda satu sama lain, kita membahas cara
penggunaan setiap tipe pengendalian tindakan untuk mencapai pengendalian yang ketat secara
terpisah. Secara keseluruhan, sistem pengendalian tindakan harus dianggap ketat hanya jika besar
kemungkinan bagi karyawan untuk terus menerus terlibat dalam semua tindakan yang penting untuk
keberhasilan operasi dan tidak akan terlibat dengan tindakan yang merugikan. Dalam hal ketatnya
pengendalian tindakan maka dibagi dalam bebrap bagian yaitu :
 Pembatasan prilaku
 Kajian pratindakan
 Akuntabilitas tindakan
 Definisi tindakan
 Pelacakan tindakan
 Penguatan tindakan

KETATNYA PENGENDALIAN PERSONEL/KULTURAL


Beberapa perusahaan menggunakan berbagai bentuk pengendalian personel/kultural yang
jika dikombinasikan akan menghasilkan pengendalian yang ketat. Contohnya, pengendalian yang
digunakan pada era produksi Wabash National Corporation, produsen truk kontainer yang berlokasi
di Larayette Indiana, adalah :
 Walk and talk interview yang pelamarnya mulai mengamati kecepatan pabrik yang tidak
terkontrol
 Rencana insentif kelompok, termasuk rencana pembagian laba yang memberikan 10%
pendapatan setelah pajak kepada karyawan dan rencana pensiun yang disarankan pada
kontribusi margin laba.
 Pelatihan yang diperlukan karyawan baru didorong dengan kuat untuk mengambil dua kelas
perbaikan Wabash yang telah ditentukan pada waktu yang mereka tentukan sendiri dan
diberi imbalan berupa kenaikan gaji. Supervisor hanya akan dipromosikan setelah mereka
mengambil kelas khusus dan lulus tes.

Anda mungkin juga menyukai