Pangkat dari sebuah bilangan ialah suatu indeks yang menunjukkan banyaknya perkalian
bilangan yang sama secara berurutan. • Notasi xa : bahwa x harus dikalikan dengan x itu
sendiri secara berturut-turut sebanyak a kali.
jika m > n, jika m < n, 1 jika m = n c. Jika m dan n adalah bilangan bulat
b. Pangkat Nol
Untuk setiap a bilangan real, dan ≠0 , maka berlaku
Akar
Akar merupakan bentuk lain untuk menyatakan bilangan berpangkat.
Akar dari sebuah bilangan ialah basis (x) yang memenuhi bilangan tersebut berkenaan
dengan pangkat akarnya (a).
Bukti:
terbukti
1. Bentuk
Bentuk akar dengan b≠0 dapat dirasionalkan penyebutnya dengan cara mengalikan
2. Pecahan Bentuk
pecahan dengan bentuk sekawan dari penyebut. Bentuk sekawan dari adalah
.
3. Pecahan Bentuk
Dan untuk menyederhanakan penyebut dari bentuk pecahan atau yaitu dengan cara
mengalikan pecahan dengan bentuk sekawan dari penyebutnya. Bentuk sekawan dari
adalah
dana>b.
Bukti:
jadi
Logaritma
Logaritma pada hakekatnya merupakan kebalikan dari proses pemangkatan dan/atau
pengakaran.
1. Sifat-Sifat Logaritma
a. Sifat 1
Untuk a>0,a≠1 berlaku:
Bukti:
1) Setiap bilangan apabila dipangkatkan dengan 1 hasilnya adalah bilangan itu sendiri. Jadi,
2) Setiap bilangan tidak sama dengan nol apabila dipangkatkan nol hasilnya selalu satu. Jadi,
3) Log 10 adalah suatu logaritma dengan basis dan numerusnya 10. Jadi, log 10 = 1
b. Sifat 2
Untuk a>0,a ≠1,x>0 dan y>0 serta a,x,dan y∈R berlaku:
Bukti:
Maka:
sehingga
c. Sifat 3
Untuk a>0,a ≠1,x>0 dan y>0 serta a,x,dan y∈R berlaku:
d. Sifat 4
Untuk a>0,a ≠1,x>0 dan y>0 serta a,x,dan y∈R berlaku:
e. Sifat 5
Untuk a>0,a ≠1,x>0 dan y>0 serta a,x,dan y∈R berlaku:
f. Sifat 6
Untuk a,p>0,dan a ,p≠1 serta a,p,dan x∈R berlaku
g. Sifat 7
Untuk a>0,x>0,y>0,a,x,dan y ∈R berlaku:
h. Sifat 8
Untuk a>0,serta a dan x∈R, berlaku:
i. Sifat 9
Untuk a>0,serta a dan x∈R berlaku:
Baris
Baris adalah daftar urutan bilangan dari kiri ke kanan yang mempunyai pola tertentu. Setiap
bilangan dalam barisan merupakan suku dalam barisan.
Contoh:
1, 2, 3, 4, 5, ... , dst.
3, 5, 7, 9, 11, … , dst.
Deret
Deret adalah penjumlahan suku-suku dari suatu barisan. Jika suatu barisan:
Contoh:
1 + 2 + 3 + 4 + 5, ... + Un
3 + 5 + 7 + 9 + 11 + … + Un.
Barisan Aritmatika
Barisan aritmatika adalah barisan dengan selisih antara dua suku yang berurutan selalu tetap.
Selisih tersebut dinamakan beda dan dilambangkan dengan “b”
Contoh:
3, 6, 9, 12, 15.
Barisan diatas merupakan barisan aritmatika karena selisih dari setiap suku yang berurutan
selalu sama/tetap, yaitu 6 – 3 = 9 – 6 = 12 – 9 = 15 – 12 = 3. Nah 3 inilah yang dinamakan
beda.
Rumus:
Beda:
Suku ke-n:
atau
Keterangan:
a = U1 = Suku pertama
b = beda
n = banyak suku
Un= Suku ke-n
Deret Aritmatika
Deret aritmatika adalah jumlah suku-suku dari suatu barisan aritmatika.
Bentuk umum deret aritmatika:
a + (a+b) + (a+2b) + (a+3b) + …+ (a+(n-1)b)
rumus:
atau
keterangan:
Sn = jumlah n suku pertama
Contoh soal:
Diketahui deret aritmatika sebagai berikut,
Tentukan:
a. Suku ke-10
b. Jumlah sepuluh suku pertama
Penyelesaian:
a. Suku ke-10
b. Jumlah sepuluh suku pertama:
Baris geometric
2, 4, 8, 16, …
4 8 16
Rasio ( r ) tiap sukunya yaitu = = =2
2 4 8
Un = a r n-1
Deret geometric
a (1−r n )
Sn =
1−r
Di mana : a = besarnya suku pertama
r = rasio tiap suku
n =banyaknya suku
Contoh :
Besarnya S1 = 10 dengan r = 2, hitunglah :
a. suku ke-5
U5 = 10 . 2 5-1 = 160
b. jumlah lima suku pertama
10(1−25)
S5 = =310
1−2
Sumber :
http://www.jendelailmu.net/2016/02/materi-barisan-dan-deret-aritmatika.html
http://matematikaeducation-matematika.blogspot.com/2011/01/bentuk-akar-pangkat-dan-
logaritma.html