Anda di halaman 1dari 6

 Pangkat

Pangkat dari sebuah bilangan ialah suatu indeks yang menunjukkan banyaknya perkalian
bilangan yang sama secara berurutan. • Notasi xa : bahwa x harus dikalikan dengan x itu
sendiri secara berturut-turut sebanyak a kali.

1. Pangkat Bulat Positif


Yaitu apabila n adalah sebuah bilangan bulat positif dan a bilangan real maka a^n
didefinisikan sebagai perkalian n faktor yang masing-masing faktornya adalah a.
Jadi, a^n=a×a×a×a×∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙×a,dan a^1=a
Sifat-sifat bilangan dengan pangkat bulat positif
a. Jika m dan n adalah bilangan bulat positif dan a∈R,
b. Jika a∈R(a≠0) dan m dan n adalah bilangan bulat positif, maka:

jika m > n, jika m < n, 1 jika m = n c. Jika m dan n adalah bilangan bulat

positif dan a∈R, maka


d. Jika n adalah bilangan bulat positif dan a,b∈R, maka

e. Jika n adalah bilangan bulat positif dan a,b∈R, maka

2. Pangkat Bulat Negatif dan nol


a. Pangkat Bulat Negatif

Untuk setiap bilangan real dan bilangan rasional n, berlaku

b. Pangkat Nol
Untuk setiap a bilangan real, dan ≠0 , maka berlaku

 Akar
Akar merupakan bentuk lain untuk menyatakan bilangan berpangkat.
Akar dari sebuah bilangan ialah basis (x) yang memenuhi bilangan tersebut berkenaan
dengan pangkat akarnya (a).

1.Pengertian Bentuk Akar


√a adalah bilangan non negatif sedemikian sehingga √a×√a=a
Catatan:
a. Jika a≥0, maka √a terdefinisi
b. Jika a<0,, maka √a tidak terdefinisi c. √a tidak pernah negatif, √a≥0
2. Menyederhanakan Bentuk Akar 
Bentuk akar √a dapat disederhanakan jika a dapat dinyatakan dengan faktor-faktor yang
memuat bilangan kuadrat sempurna. Untuk menyederhanakan bentuk akar digunakan sifat:

Bukti:
terbukti

C. Merasionalkan Bentuk Akar dan Pangkat

1. Bentuk

Bentuk akar dengan b≠0 dapat dirasionalkan penyebutnya dengan cara mengalikan

pecahan dengan √b sehingga:

2. Pecahan Bentuk

Untuk menyederhanakan bentuk pecahan dan adalah dengan mengalikan

pecahan dengan bentuk sekawan dari penyebut. Bentuk sekawan dari adalah
.

3. Pecahan Bentuk

Dan untuk menyederhanakan penyebut dari bentuk pecahan atau yaitu dengan cara
mengalikan pecahan dengan bentuk sekawan dari penyebutnya. Bentuk sekawan dari

adalah

4. Menyederhanakan bentuk akar

Bentuk dapat diubah menjadi bentuk dengan syarat a, b∈R

dana>b.

Bukti:
jadi

 Logaritma
Logaritma pada hakekatnya merupakan kebalikan dari proses pemangkatan dan/atau
pengakaran.

1. Sifat-Sifat Logaritma
a. Sifat 1
Untuk a>0,a≠1 berlaku:

Bukti:
1) Setiap bilangan apabila dipangkatkan dengan 1 hasilnya adalah bilangan itu sendiri. Jadi,

2) Setiap bilangan tidak sama dengan nol apabila dipangkatkan nol hasilnya selalu satu. Jadi,

3) Log 10 adalah suatu logaritma dengan basis dan numerusnya 10. Jadi, log 10 = 1
b. Sifat 2
Untuk a>0,a ≠1,x>0 dan y>0 serta a,x,dan y∈R berlaku:

Bukti:

Dari bentuk pangkat tersebut diperoleh:

Maka:
sehingga

c. Sifat 3
Untuk a>0,a ≠1,x>0 dan y>0 serta a,x,dan y∈R berlaku:

d. Sifat 4
Untuk a>0,a ≠1,x>0 dan y>0 serta a,x,dan y∈R berlaku:

e. Sifat 5
Untuk a>0,a ≠1,x>0 dan y>0 serta a,x,dan y∈R berlaku:

f. Sifat 6
Untuk a,p>0,dan a ,p≠1 serta a,p,dan x∈R berlaku

g. Sifat 7
Untuk a>0,x>0,y>0,a,x,dan y ∈R berlaku:

h. Sifat 8
Untuk a>0,serta a dan x∈R, berlaku:

i. Sifat 9
Untuk a>0,serta a dan x∈R berlaku:

 Baris dan deret

Baris
Baris adalah daftar urutan bilangan dari kiri ke kanan yang mempunyai pola tertentu. Setiap
bilangan dalam barisan merupakan suku dalam barisan.

Contoh:
1, 2, 3, 4, 5, ... , dst.
3, 5, 7, 9, 11, … , dst.

Deret
Deret adalah penjumlahan suku-suku dari suatu barisan. Jika suatu barisan:

 maka adalah Deret.

Contoh:
1 + 2 + 3 + 4 + 5, ... + Un
3 + 5 + 7 + 9 + 11 + … + Un.

Barisan Aritmatika
Barisan aritmatika adalah barisan dengan selisih antara dua suku yang berurutan selalu tetap.
Selisih tersebut dinamakan beda dan dilambangkan dengan “b”

Contoh:
3, 6, 9, 12, 15.
Barisan diatas merupakan barisan aritmatika karena selisih dari setiap suku yang berurutan
selalu sama/tetap, yaitu 6 – 3 = 9 – 6 = 12 – 9 = 15 – 12 = 3. Nah 3 inilah yang dinamakan
beda.

Bentuk umum barisan aritmatika:


a, (a+b), (a+2b), (a+3b), …, (a+(n-1)b)

Rumus:
Beda:

Suku ke-n:

           atau

Keterangan:
a = U1 = Suku pertama
b = beda
n = banyak suku
Un= Suku ke-n

Deret Aritmatika
Deret aritmatika adalah jumlah suku-suku dari suatu barisan aritmatika.
Bentuk umum deret aritmatika:
a + (a+b) + (a+2b) + (a+3b) + …+ (a+(n-1)b)

rumus:

         atau

keterangan:
Sn = jumlah n suku pertama

Contoh soal:
Diketahui deret aritmatika sebagai berikut,

Tentukan:
a. Suku ke-10
b.  Jumlah sepuluh suku pertama 
Penyelesaian:
a. Suku ke-10

    
    
b. Jumlah sepuluh suku pertama:
Baris geometric
2, 4, 8, 16, …
4 8 16
Rasio ( r ) tiap sukunya yaitu = = =2
2 4 8
Un = a r n-1
Deret geometric

a (1−r n )
Sn =
1−r
Di mana : a = besarnya suku pertama
r = rasio tiap suku
n =banyaknya suku
Contoh :
Besarnya S1 = 10 dengan r = 2, hitunglah :
a. suku ke-5
U5 = 10 . 2 5-1 = 160
b. jumlah lima suku pertama

10(1−25)
S5 = =310
1−2

Sumber :
http://www.jendelailmu.net/2016/02/materi-barisan-dan-deret-aritmatika.html
http://matematikaeducation-matematika.blogspot.com/2011/01/bentuk-akar-pangkat-dan-
logaritma.html

Anda mungkin juga menyukai