Nama: A. Yusmania
Nim : 15120210051
Dosen : apt. Hj. Faradiba, M.Si., Ph.D
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………2
PENDAHULUAN
Untuk mengetahui apa saja itu kode etik apoteker dan disiplin apoteker
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kode Etik Apoteker
BAB I
KEWAJIBAN UMUM
Pasal 1
Sumpah/Janji
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
Di dalam menjalankan setiap Apoteker harus menjadi diri sendiri dari usaha untuk
mencari keuntungan sendiri yang bertentangan dengan martabat dan tradisi
jabatan kefarmasian.
Pasal 6
Seorang Apoteker harus berbudi luhur dan menjadi contoh yang baik bagi orang
lain.
Pasal 7
Pasal 8
BAB II
KEWAJIBAN APOTEKER TERHADAP PENDERITA
Pasal 9
BAB III
KEWAJIBAN APOTEKER TERHADAP TEMAN SEJAWAT
Pasal 10
Pasal 11
Sesama Apoteker harus selalu mengingatkan dan saling menasehati untuk
mematuhi ketentuan-ketentuan Kode Etik.
Pasal 12
BAB IV
KEWAJIBAN APOTEKER/FARMASIS TERHADAP SEJAWAT
PETUGAS KESEHATAN LAINNYA
Pasal 13
Pasal 14
Setiap Apoteker menilai diri dari tindakan atau perbuatan yang dapat
mengakibatkan berkurangnya/hilangnya kepercayaan masyarakat kepada sejawat
petugas kesehatan lainnya.
BAB V
PENUTUP
Pasal 15
SUMPAH APOTEKER
KODE ETIK
Fungsi Kode Etik
1. Memberikan arahan bagi suatu pekerjaan profesi
2. Menjamin mutu moralitas profesi di mata masyarakat
Tuntutan bagi anggota profesi:
1. Keharusan menjalankan profesinya secara bertanggung jawab
2. Keharusan untuk tidak melanggar hak-hak orang lain
Kode etik harus disosialisasikan karena :
1. Sebagai sarana kontrol social.
2. Mencegah campur tangan yang dilakukan oleh pihak luar yang bukan kalangan
profesi
3. Mengembangkan petunjuk baku dari kehendak manusia yang lebih tinggi
berdasarkan
4. moral.
1. Tujuan Kode Etik
a. Melindungi anggota organisasi untuk menghadapi persaingan pekerjaan profesi
yang tidak jujur dan untuk mengembangkan tugas profesi sesuai dengan
kepentingan masyarakat.
b. Menjalin hubungan bagi anggota profesi satu sama lain dan menjaga nama baik
profesi kualifikasi
f. Membentuk ikatan yang kuat bagi seuma anggota dan melindungi profesi
terhadap pemberlakuan norma hukum yang bersifat imperatif sebelum
disesuaikan dengan saluran norma moral profesi.
2. Kode Etik
a. Kewajiban terhadap Profesi
b. Kewajiban Ahli Farmasi terhadap teman sejawat
c. Kewajiban terhadap Pasien/pemakai Jasa
d. Kewajiban Terhadap Masyarakat
e. Kewajiban Ahli Farmasi Indonesia thd Profesi Kesehatan Lainnya
3. Kode Etik Tenaga Teknis Kefarmasian
a. Kewajiban terhadap Profesi
4) Seorang ahli Farmasi Indonesia harus selalu melibatkan diri dalam usaha –
usaha pembangunan nasional khususnya dibidang Kesehatan
5) Seorang ahli Farmasi harus mampu sebagai pusat informasi sesuai bidang
profesinya kepada masyarakat dalam pelayanan kesehatan
6) Seorang ahli Farmasi Indonesia harus menghindarkan diri dari usaha- usaha
yang mementingkan diri sendiri serta bertentangan dengan jabatan Farmasian.
1. Bahwa saya, sebagai tenaga teknis kefarmasian, akan melaksanakan tugas saya
sebaik-baiknya, menurut undang – undang yang berlaku, dengan penuh tanggung
jawab dan kesungguhan.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kode etik apoteker merupakan salah satu pedoman untuk membatasi,
mengatur, dan sebagai petunjuk bagi apoteker dalam menjalankan profesinya
secara baik dan benar serta tidak melakukan perbuatan tercela.
Disiplin Apoteker adalah kesanggupan Apoteker untuk menaati
kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam Peraturan
perundang-undangan. dan/atau Peraturan praktik yang apabila tidak ditaati atau
dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.
3.2Saran
Sebagai apoteker sebaiknya menjalankan apa yang terdapat dalam kode etik
apoketer dan menjalankan displin dalam melaksanakan tugas apoteker agar
tidak terjadi kesalahan yang fatal.
DAFTAR PUSTAKA