Anda di halaman 1dari 50

Macam-macam Metode Pengelasan dan Cacat Las

Kelompok 3
Sean Chen Gyarino (04211740000002)
Wahid Fajar Sidik (04211740000061)
Mohammad Hikmatul Ridho (04211940005015)

Inpeksi Las & Survey Kapal


Dosen : Taufik Fajar Nugroho, S.T., M.Sc

Teknik Sistem Perkapalan - FTK


Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
Macam-macam Metode Pengelasan

Definisi
❖ Penyambungan dari dua atau lebih bahan
(Base Metal) yang akan disambung, dengan
cara memanaskan permukaan bagian-bagian
yang akan disambung sampai mencair.
❖ Dengan atau tanpa menggunakan logam
pengisi (Filler)
❖ Dengan atau tanpa menggunakan tekanan.
PERLENGKAPAN KERJA LAS
SMAW (Shield Metal Arc Welding)

PRINSIP SMAW
Panas yang dihasilkan oleh busur listrik
antara elektrode dengan base metal, akan
melelehkan ujung elektrode dan sebagian
base metal, sehingga menjadi Molten (Logam
Cair), panas tersebut juga akan membakar
flux menajdi kerak (Slag) dan gas yang akan
melindungi Molten dari pengaruh luar
PROSES LAS GMAW

(Gas Metal Arc Welding) MIG MAG Adalah salah satu


jenis proses Pengelasan atau penyambungan bahan
logam yang menggunakan sumber panas dari energi
listrik yang dirubah atau dikonversi menjadi energi
panas, pada proses Las GMAW ini menggunakan kawat
las yang digulung dalam suatu roll dan menggunakan
gas sebagai pelindung logam las yang mencair saat
proses pengelasan berlangsung.

Proses pengelasan GMAW ini terjadi karena adanya


perpindahan ion anoda dan katoda pada base metal
dan logam pengisi sehingga menyebabkan timbulnya
energi panas yang menyebabkan logam induk dan
filler metal mencair.
Pada Las GMAW terdapat dua jenis
pembagian berdasarkan jenis gas
pelindung yaitu Proses Pengelasan
MAG dan Proses Las MIG berikut ini
penjelasannya.
Proses Pengelasan MAG (Metal Active Gas): Jenis & Fungsi Gas Pelindung pada Las GMAW:
A. Gas CO2.
Proses Las MAG adalah jenis pengelasan GMAW
Untuk penggunaan gas pelindung ini biasanya untuk aplikasi pengelasan
yang menggunakan gas pelindung CO2 saat proses logam atau baja karbon rendah. Gas pelindung CO2 ini tidak dapat
pengelasan berlangsung. Namun kelemahan gas digunakan untuk metal transfer jenis spray, pada penggunaannya harus
ini tidak dapat digunakan untuk jenis pengelasan dilakukan pencampuran dengan gas pelindung yang lain seperti Argon
GMAW spray transfer, jika ingin menggunakan dan Helium.
jenis spray transfer maka harus dilakukan B. Gas Inert (Helium dan Argon).
pencampuran gas CO2 dengan gas Helium atau Untuk pengelasan GMAW dengan gas argon dan helium biasanya untuk
gas Argon. pengelasan bahan non logam seperti stainless steel dan alumunium.
Pada penggunaan gas ini dapat menghasilkan las lasan dengan sifat
mekanik yang baik dan penetrasi yang lebih dalam jika dibandingkan
dengan shielding gas CO2.
Proses Pengelasan Metal Inert Gas: Kawat Las GMAW :
MIG Welding adalah jenis pengelasan GMAW yang Untuk kawat las GMAW diklasifikasikan dengan kode ER XXS-X yang
menggunakan gas pelindung Argon dan Helium, mempunyai pengertian sebagai berikut
karena penggunaan gas inert atau mulia ini maka • Kode ER : Electrode atau Welding Rod.
disebut dengan pengelasan MIG (Metal Inert Gas). • Kode XX : Kekuatan tarik dari kawat las x 1000 psi, misalnya jika
Untuk jenis pengelasan ini biasanya digunakan diisi 70 berarti 70×1000 psi.
untuk material non logam seperti Alumunium, • Kode S : Solid Wire, artinya bentuk dari kawat las GMAW adalah
stainless steel, paduan nikel tinggi dan beberapa Solid atau tidak berongga.
material lainnya. • Kode X : kode dari komposisi kimia kawat las.
Jenis Metal Transfer Pada Pengelasan GMAW :
Kelebihan Las GMAW:
Pada pengelasan GMAW terdapat empat macam yaitu :
❖ Spray. 1. Pengelasan GMAW mempunyai efisiensi pengelasan yang
– Untuk Arus Pengelasan lebih dari 220 A. tinggi, karena tidak perlu sering mengganti kawat las.
– Voltase Lebih dari 26 V. 2. Dapat digunakan untuk semua jenis material dan posisi
– Deposit pengelasan tinggi, Material Tebal, Pengelasan Datar pengelasan.
dan tidak Menggunakan CO2. 3. Tidak menghasilkan kerak atau slag sehingga tidak perlu
❖ Globular. proses pembersihan yang banyak.
– Untuk Proses Las MAG.
– Menggunakan Gas CO2, kedalaman penetrasi antara Spray
Kekurangan GMAW:
dan Dip (Short Circuit). 1. Sering terjadi burnback saat pengelasan berlangsung.
❖ Short Circuit (Dip). 2. Jika gas pelindung tidak keluar sempurna maka dapat
– Arus las kurang dari 200 A. terjadi cacat porosity.
– Voltase pengelasan kurang dari 24 V. 3. Set up pengelasan yang harus lebih detail agar hasil las
– Untuk Pengelasan yang tipis. lasan maksimal.
❖ Pulsed. 4. Busur tidak stabil.
– Rentang frekuensi sekitar 50-300 pulse/detik.
– Digunakan untuk Root atau akar las
EFFECT ELECTRODE ANGLE
Effect of weld depth–width ratio
GTAW (Gas Tungsten Arc Welding)
(Gas Tungsten Arc Welding) adalah sebuah proses
pengelasan busur listrik yang menggunakan elektroda tak
terumpan atau tidak ikut mencair. Pada pengelasan GTAW ini
elektroda atau tungsten ini hanya berfungsi sebagai
penghasil busur listrik saat bersentuhan dengan benda kerja,
sedangkan untuk logam pengisi adalah filler rod. Pengelasan
GTAW ini juga sering disebut dengan Las Argon, hal tersebut
dikarenakan gas pelindung yang digunakan adalah gas
Argon.

Las GTAW ini juga disebut dengan Las TIG yang mempunyai
kepanjangan Tungsten Inert Gas, perbedaan ini hanya
penyebutannya saja. GTAW lebih sering untuk istilah
Amerika sedangkan TIG adalah untuk daerah Eropa. Fungsi
Las GTAW ini biasanya digunakan untuk melakukan
pengelasan Aluminium atau stainless steel yang memang
banyak membutuhkan perlakuan khusus. Untuk mengetahui
secara detail tentang LAS GTAW berikut ini detailnya.
Peralatan Las GTAW TIG (Gas Tungsten Arc Welding) :

1. Mesin Las GTAW 2. Welding Torch


Mesin las gas GTAW ini mempunyai dua jenis arus yaitu Welding Torch adalah alat yang digunakan sebagai pegangan
AC dan DC. Namun yang paling sering digunakan untuk saat proses pengelasan, dalam welding torch terdapat
mengelas adalah arus DC. Dalam mesin las Arus DC juga beberapa komponen seperti ceramic cup yang berfungsi
terdapat dua jenis polaritas yaitu Polaritas DCEN (Direct
sebagai tempat keluarnya gas pelindung. Kemudian tempat
Current Elektroda Negatif) dan DCEP (Direct Current
Elektroda Positif). Untuk penggunaannya biasanya DCEN tungsten, penghantar arus listrik, slang gas pelindung. Untuk
digunakan untuk pengelasan yang membutuhkan detail gambarnya silahkan lihat gambar di bawah ini.
penetrasi dalam seperti root pada sambungan V Joint.

Source: https://www.machineseeker.com
3. Tabung Gas TIG 5. Tungsten Elektroda GTAW

Tabung gas pada pengelasan GTAW ini Dalam pemilihan tungsten elektroda GTAW juga bermacam
berfungsi sebagai penyimpang gas pelindung macam, pemilihan tersebut disesuaikan dengan jeni material yang
yang digunakan untuk proses pengelasan digunakan. Oleh karena itu tidak boleh sembarangan dalam
GTAW. Pada pengelasan TIG ini digunakan gas memilih tungsten agar hasil lasan yang dihasilkan dapat maksimal
pelindung Argon, Helium atau Argon mix dan sesuai dengan standar pengelasan. Berikut ini spesifikasi
dengan Helium. Saat proses pengelasan dalam pemilihan Tungsten Elektroda GTAW.
tabung gas dibuka beserta regulatornya
kemudian gas akan disalurkan melalui selang
ke welding torch.

4. Kawat Las GTAW (Welding Rod)

Kawat las atau bahan tambah yang digunakan


untuk pengelasan GTAW ini bermacam
macam, ada tipe ER 70 S, ER 308 L – 16, ER
309 Mo L, ER 309 Mo L- 16/17, ER 316 L – 16,
ER 312 – 16. Semua jenis Welding rod
tersebut dapat diaplikasikan pada pengelasan
baja maupun jenis material yang tahan korosi.
Kelebihan dan Kekurangan Las GTAW
Prinsip Kerja Las GTAW :
Kelebihan Las GTAW :
Pengelasan GTAW merupakan jenis las Elektroda • Hasil pengelasan tidak perlu dibersihkan karena tidak
tak terumpan atau elektroda hanya sebagai menghasilkan slag.
• Aliran gas menjadikan daerah disekitar cairan logam tidak
sumber busur bukan sebagai logam pengisi. Untuk
mengandung udara sehingga mencegah pengotoran oleh
logam pengisinya menggunakan bahan tambah nitrogen dan oksigen,yang dapat menyebabkan oksidasi.
(filler metal). Untuk jenis pelindungnya berupa • Hasil lasan lebih kuat karena dapat penetrasi yang dalam dan
gas inert (gas Argon dan Helium atau mixing ketahanan korosi lebih tinggi.
• Hasil pengelasan sangat bersih.
keduanya).
• Proses pengelasan dapat diamati dengan mudah, asap yang
timbul tidak banyak.
Untuk langkah kerjanya pastikan mesin menyala • Jarang terjadi deformasi karena pusat panas sangat kecil.
dan aliran gas sudah sesuai, atur ampere sesuai • Tidak menghasilkan spater atau percikan las sehingga lasan
lebih bersih.
dengan prosedur pengelasan. Nyalakan switch di
Welding Torch dan sentuhkan ujung tungsten ke Kekurangan Las GTAW :
benda kerja, setelah busur nyala lelehkan benda
kerja kemudian filler metal dekatkan dengan • Untuk efisiensi kecepatan las GTAW rendah.
• Saat proses pengelasan berlangsung dapat terjadi burnback.
busur setelah itu keduanya akan menyala dan • Cacat las porositas atau lubang-lubang kecil sering terjadi jika
leleh. Untuk mendapatkan hasil yang bagus gas pelindung permukaan pengelasan tidak dapat melindungi
lakukan ayunan secara konstan. secara maksimal.
• Dapat terjadi tungsten inclusion.
FCAW (Flux Cored Arc Welding)

Pengertian Proses Pengelasan FCAW Flux Cored


Arc Welding Adalah sebuah proses pengelasan
yang menggunakan sumber panas yang berasal
dari energi listrik yang dikonversi menjadi sumber
panas pada busur listrik, pada pengelasan FCAW
ini jenis pelindung yang digunakan adalah flux
atau serbuk yang berada di inti kawat las (kawat
las digulung dalam sebuah roll). Selain flux, FCAW
juga menggunakan gas pelindung untuk
melindungi logam las yang mencair saat proses
pengelasan berlangsung

Las FCAW (Flux Core Arc Welding) mempunyai dua


tipe yang dibedakan menurut jenis perlindungan
yang digunakan yaitu Self Shielding dan Gas
Shielding.
Self Shielding FCAW
Self Shielding FCAW adalah proses pengelasan
FCAW yang menggunakan flux yang berada di inti
kawat las untuk melindungi logam las saat
mencair. Sedangkan Gas Shielding FCAW adalah
proses pengelasan FCAW yang menggunakan flux
dan tambahan gas yang berasal dari luar sistem
atau gas dari tabung.
Klasifikasi Elektroda Kawat Las FCAW :
Peralatan Mesin Las FCAW :
Dalam penggunaannya kita harus paham tentang
bagian-bagian mesin las FCAW, berikut ini bagian
dan fungsinya.

1. Wire Feeder.
Berfungsi untuk menarik kawat las dan mengeluarkannya
melalui welding gun, pada proses ini kawat las dapat
dikeluarkan secara terus menerus sampai proses pengelasan
selesai.
2. Work Lead.
Berfungsi untuk menghubungkan kabel masa dari mesin ke
benda kerja. Pengertian E70T-1 adalah:
3. Welding gun.
• E adalah simbol elektroda atau kawat las.
Berfungsi untuk melakukan proses pengelasan yang
• 7 adalah kekuata tarik minimum dari kawat las tersebut
merupakan tempat keluarnya kawat las dan gas pelindung.
yaitu dikali 10.000 psi.
4. Ampere dan Volt kontrol.
• 0 adalah posisi pengelasan yang berarti untuk posisi Flat
Berfungsi untuk mengontrol besar kecilnya ampere dan
dan Horizontal, namun jika diganti 1 maka dapat digunakan
voltase, biasanya pengontrol ini terdapat pada mesin las atau
untuk semua posisi.
di wire feeder.
• T adalah Simbol dari bentuk elektroda tersebut yaitu
5. Tabung gas.
Tubular, karena pada proses Las FCAW bentuk kawat lasnya
Berfungsi untuk menyimpan gas pelindung yang digunakan
adalah tubular karena ada flux di dalam kawat las.
sebagai gas pelindung saat proses pengelasan berlangsung.
• 1 adalah tipe gas dan performa dari kawat las, berikut ini
Berikut gambar skema proses las FCAW :
beberapa tipe gas beserta kodenya.
Tipe gas beserta kodenya Aplikasi Proses Las FCAW :
• Baja karbon (carbon steel)
• Pengerasan & pelapisan permukaan (Steel hard
facing and cladding)
• Baja tahan karat (Stainless steel), namun sangat
jarang.
• Besi tuang (Cast Iron)
• Baja karbon Alloy rendah (Low alloy carbon steel)
• Las titik baja tipis (Sheet steel spot welding)

Tipe Las FCAW :


FCAW SS.
Kepanjangan FCAW SS adalah Flux Core Arc Welding Self
Shielding, artinya saat proses pengelasan jenis
pelindung yang digunakan hanya flux yang berada pada
dalam kawat las tanpa menggunakan gas pelindung.
FCAW GS.
Kepanjangan FCAW GS adalah Flux Core Arc Welding
Gas Shielding, artinya selain menggunakan pelindung
berupa fluks yang ada di dalam kawat las, saat proses
pengelasan juga menggunakan tambahan pelindung
berupa gas. Biasanya gas CO2 yang digunakan dalam
pengelasan baja karbon.
Perbedaan FCAW dan GMAW :
Kelebihan dan Kekurangan Las FCAW :
Kedua jenis proses pengelasan ini menggunakan mesin yang sama,
namun terdapat beebrapa perbedaan yaitu : Kelebihan Proses Las Flux Core Arc Welding:
• Proses pengelasan lebih cepat dibandingkan
Jenis Filler Metal. dengan SMAW, karena pada FCAW tidak
Untuk GMAW jenis filler metal yang digunakan adalah pejal atau Solid, perlu sering mengganti kawat las karena
sedangkan untuk FCAW adalah Tubular atau dalam dari kawat lasnya sudah dalam bentuk wire roll yang panjang.
berongga terdapat fluks. • FCAW merupakan jenis mesin las yang
Jenis Gas Pelindung. otomatis dan semiotomatis sehingga lebih
Dalam aplikasinya, GMAW terbagi menjadi 2 yaitu MIG untuk jenis gas mudah digunakan.
pelindung Inert (Gas Argon dan Helium) dan MAG untuk jenis gas
(CO2). Sedangkan untuk FCAW hanya menggunakan gas CO2 dalam
proses pengelasan.
Hasil Pengelasan. Kekurangan Proses Las Flux Core Arc Welding:
Setelah proses pengelasan FCAW menghasilkan kerak las atau slag,
• Karena menggunakan flux sebagai pelindung
sedangkan untuk GMAW tidak menghasilkan slag. Hal ini dikarenakan
maka perlu proses pembersihan setelah
FCAW terdapat fluks sebagai pelindung dalam filler metalnya sedangkan
proses pengelasan selesai.
GMAW hanya menggunakan gas sebagai pelindung.
• Terkadang akan muncul cacat porositi atau
Aplikasinya.
lubang lubang kecil jika terkena hembusan
FCAW sangat jarang dijumpai bahkan tidak ada untuk mengelas
angin yang mencapai kecepatan 5 mph.
aluminium, sedangkan GMAW untuk gas pelindung Argon dan Helium
• Dari segi harga memang mesin las FCAW
digunakan untuk mengelas Aluminium.
cukup mahal untuk usaha kecil menengah.
JENIS SAMBUNGAN

SIMBOL DAN SAMBUNGAN PENGELASAN


1
BUTT 4
EDGE

2
CORNER

5
T

3
LAP

6
BACKING
POSISI PENGELASAN
• Posisi pengelassan adalah bagaimana juru las
memposisikan diri untuk mengelas suatu
konstruksi, juga untuk mengklasifikasi dari juru
las itu sendiri.

• Posisi pengelasan secara umum dapat dibedakan


sebagai berikut :

1. Sambungan sudut (fillet joint) untuk Plat.


2. Sambungan tumpul (butt joint) untuk Plat.
3. Sambungan tumpul (butt joint) untuk Pipa.

PLAT PIPA FILLET :


DATAR (1G) DATAR (1G) DATAR (1F)
HORSISONTAL (2G) HORIZONTAL (2G) HORISONTAL (2F)
VERTICAL (3G) DATAR PIPA TETAP (5G) VERTICAL (3F)
OVER HEAD (4) PIPA MENYUDUT 45 (6G) OVER HEAD (4F)
POSISI OVER HEAD POSISI 5G
Macam-macam Cacat Las

 TAMPAK :  TIDAK TAMPAK :


1. Undercutting
1. Dasar cekung
2. Weaving fault
3. Surface porosity 2. Dasar berlubang-lubang
4. Fault of electrode change
3. Dasar berjenggot
5. Weld spatter
6. Lasan terlalu tinggi 4. Incomplete penetration
7. Lasan terlalu lebar
5. High low
8. Lasan tidak beraturan
9. Lasan cekung 6. Bird claw crack
10. Retak longitudinal
11. Retak transversal
Undercutting

• Sisi-sisi las mencair dan masuk ke dalam


lasan, sehingga terjadi parit.
• Heat input terlalu tinggi / arus terlalu
besar & ayunan terlalu pendek

Weaving Fault

• Lasan bergelombang & ketebalan tidak


merata
• Ayunan terlalu digoyang/ gerakan
elektroda terlalu besar

Surface Porosity
• Lubang-lubang gas pada permukaan lasan
• Elektroda basah/ kampuh kotor/ udara
terlalu basah/gas dari galvanisasi
Fault of Electrode Change

• Bentuk lasan menebal pada jarak tertentu


• Akibat pergantian elektrode, gerakan elektrode
setiap mulai mengelas terlalu pelan

Weld Spatter

• Lasan kasar & banyak percikan slag


• Arus terlalu besar, jenis arus/ polarisasi salah

Lasan Terlalu Tinggi

• Bentuk lasan sempit & menonjol ke atas


• Arus terlalu rendah/ elektroda terlalu dekat
Lasan Terlalu Lebar

• Lasan terlalu lebar, jika dibandingkan


dengan tebal pelat
• Kecepatan pengelasan terlalu lambat

Lasan Tidak Beraturan

• Jarak elektroda tidak stabil (terlalu jauh/


dekat)

Lasan Cekung

• Kecepatan pengelasan terlalu tinggi


Retak Longitudinal

• Retak memanjang, di sepanjang sumbu


lasan
• Perbedaan material/ sisa tegangan
sebelum pengelasan/ tegangan akibat
pengkerutan

Retak Transversal

• Retak melintang terhadap sumbu lasan


• Penyebabnya seperti retak memanjang,
atau akibat korosi tegangan
Dasar Cekung (Concave)

• Pada pengelasan pertama terjadi


pencekungan
• Arus terlalu besar sehingga sebagian bahan
jatuh/kecepatan pengelasan terlalu tinggi

Dasar Berlubang-lubang

• Pada pengelasan pertama berlubang-


lubang
• Posisi pengelasan terlalu dalam & arus
terlalu besar
Dasar Berjanggut High Low

• Lasan berlebihan pada bagian dasar. • Sisi kampuh tidak sebidang


Juga terjadi pada pengelasan • Letak bahan tidak sebidang/ ketebalan
overhead
bahan tidak sama
• Kecepatan pengelasan terlalu lambat
pada pengelasan pertama & letak
elektroda terlalu dalam. Pada
pengelasan overhead kecepatan
lambat & pergerakan elektroda salah
Incomplete Penetrasion
• Pengelasan pertama tidak tembus
• Pengelasan pertama elektroda terlalu tinggi/ arus
terlalu rendah/ jarak sisi kampuh terlalu rapat

Retak Kaki Burung


• Retak menyerupai kaki burung
• Biasanya pada pengelasan pelat, saat
pengelasan dihentikan tidak dipertebal/ tambah
bahan shg saat mendingin terjadi pengkerutan
Based on Rule Biro Klasifikasi Indonesia (BKI)

Cacat Las
Cacat Las
Mengacu pada BKI Vol VI Rules of Welding cacat pada hasil pengelasan dibedakan menjadi 4:

Cacat permukaan Cacat dalam (internal) Cacat sambungan Cacat gabungan


Melewati permukaan dari
material Terdapat gap antar material Permukaan dari
Terdapat didalam material material Terdapat didalam
material

Refer to BKI – Rules of Welding (2021)


Cacat Permukaan
1. Undercut 2. Overlap
Jenis:
a. Continuous Undercut
b. Intermittent uncercut

t Limit for imperfections for quality levels t Limit for imperfections for quality levels
mm D (low) C (medium) B (high) mm D (low) C (medium) B (high)
h ≤ 0,2 t, but max. 1 h ≤ 0,1 t, but max. 0,5 h ≤ 0,05 t, but max. 0,5
>3 ≥ 0,5 h ≤ 0,2 b Not permitted
mm mm mm

Refer to BKI – Rules of Welding (2021)


Cacat Permukaan
3. Excess penetration 4. Isian kurang

t Limit for imperfections for quality levels t Limit for imperfections for quality levels
mm D (low) C (medium) B (high) mm D (low) C (medium) B (high)

h ≤ 1 mm + h ≤ 1 mm + h ≤ 1 mm + Short imperfections: Short imperfections:


0,5 to 3 0,6 b 0,3 b 0,1 b h ≤ 0,1 t Not permitted
0,5 to 3 h ≤ 0,25 t

h ≤ 1 mm +1,0 b h ≤ 1 mm +0,6 b Short imperfections: Short imperfections: Short imperfections: h


>3 h ≤ 1 mm +0,2 b
but max. 3 mm h ≤ 0,25 t, h ≤ 0,1 t, ≤ 0,05 t,
but max. 5 mm but max. 4 mm >3 but max. 2 mm but max. 1 mm but max. 0,5 mm

Refer to BKI – Rules of Welding (2021)


Cacat pada Pengelasan Baja (Permukaan)
Refer to BKI – Rules of Welding (2021)

Imperfection Referenceto ISO t Limit for imperfections for quality levels


Remarks
No. designation 6520-1 mm D (low) C (medium) B (high)
1. Surface imperfection
1.1 Crack 100 -- ≥ 0,5 Not permitted
1.2 Crater crack 104 -- ≥ 0,5 Not permitted
Maximum dimension of a
single pore for :
− butt welds 0,5 to 3 d ≤ 0,3 s Not permitted
− fillet welds d ≤ 0,3 a
1.3 Surface pore 2017 Maximum dimension of asingle
pore for :
− butt welds d ≤ 0,3 s d ≤ 0,3 s
>3 but max. 3 mm but max. 2 mm Not permitted
− fillet welds d ≤ 0,3 a d ≤ 0,3 a
but max. 3 mm but max. 2 mm
0,5 to 3 h ≤ 0,2 t Not permitted
1.4 End crater pipe 2025 h ≤ 0,2 t, but max. h ≤ 0,2 t, but max.
> 3 2 mm 1 mm Not permitted
Lack of fusion − Not permitted
1.5 (incomplete
Micro lack of
fusion) 401 Only detectable by micro ≥ 0,5 Permitted Not permitted
fusion examination
Only for single side buttwelds Short imperfections :
Incomplete root h ≤ 0,2 t,
1.6 4021
penetration ≥ 0,5 but max. 2 mm Not permitted

Continuous Smooth transition isrequired. Short Short


5011 This is not regarded as a 0,5 to 3 imperfections imperfections Not permitted
undercut h ≤ 0,2 t h ≤ 0,1 t
systematic imperfection

1.7
Intermittent 5012
undercut
h ≤ 0,1 t, but max.
h ≤ 0,2 t, but max. h ≤ 0,05 t, but max.
>3 0,5mm
1 mm 0,5 mm
Cacat pada Pengelasan Baja (Permukaan)
Refer to BKI – Rules of Welding (2021)

Imperfection Referenceto ISO t Limit for imperfections for quality levels


No. Remarks
designation 6520-1 mm D (low) C (medium) B (high)
1. Surface imperfection
1.8 Shrinkage groove 5013 Smooth transition isrequired h ≤ 0,2 mm +0,1 t Short imperfections
0,5 to 3 h ≤ 0,1 t, Not permitted
Short imperfections: Short imperfections: Short imperfections:
>3 h ≤ 0,2 t, h ≤ 0,1 t, h ≤ 0,05 t,
but max. 2 mm but max. 1 mm but max. 0,5 mm
1.9 Excess weld metal 502 Smooth transition isrequired
(butt weld) h ≤ 1 mm +0,25 b h ≤ 1 mm +0,15 b h ≤ 1 mm +0,1 b
≥ 0,5 but max. 10 mm but max. 7 mm but max. 5 mm

1.10 Excessive convexity 503


(fillet weld)
h ≤ 1 mm +0,25 b h ≤ 1 mm +0,15 b h ≤ 1 mm +0,1 b
≥ 0,5 but max. 5 mm but max. 4 mm but max. 3 mm

1.11 Excess penetration 504 0,5 to 3 h ≤ 1 mm + h ≤ 1 mm + h ≤ 1 mm +


0,6 b 0,3 b 0,1 b

h ≤ 1 mm +1,0 b h ≤ 1 mm +0,6 b h ≤ 1 mm +0,2 b


>3 but max. 5 mm but max. 4 mm but max. 3 mm
Cacat pada Pengelasan Baja (Permukaan)
Refer to BKI – Rules of Welding (2021)

Imperfection Referenceto ISO t Limit for imperfections for quality levels


No. Remarks
designation 6520-1 mm D (low) C (medium) B (high)
1. Surface imperfection
1.10 Excessive convexity 503
(fillet weld)
h ≤ 1 mm +0,25 b h ≤ 1 mm +0,15 b h ≤ 1 mm +0,1 b
≥ 0,5 but max. 5 mm but max. 4 mm but max. 3 mm

1.11 Excess penetration 504 0,5 to 3 h ≤ 1 mm + h ≤ 1 mm + h ≤ 1 mm +


0,6 b 0,3 b 0,1 b

h ≤ 1 mm +1,0 b h ≤ 1 mm +0,6 b h ≤ 1 mm +0,2 b


>3 but max. 5 mm but max. 4 mm but max. 3 mm

1.12 Incorrect weld toe 505 − butt welds

≥ 0,5 α ≥ 90° α ≥ 100° α ≥ 150°

− fillet welds

≥ 0,5 α ≥ 90° α ≥ 110° α ≥ 110°


α1 ≥ α
α2 ≥ α
Cacat pada Pengelasan Baja (Permukaan)
Refer to BKI – Rules of Welding (2021)

Imperfection Referenceto ISO t Limit for imperfections for quality levels


No. Remarks
designation 6520-1 mm D (low) C (medium) B (high)
1. Surface imperfection
1.13 Overlap 506
≥ 0,5 h ≤ 0,2 b Not permitted

1.14 Sagging incompletely 509 Smooth transition isrequired Short imperfections: Short
filledgroove 0,5 to 3 h ≤ 0,25 t imperfections: Not permitted
h ≤ 0,1 t
511 Short imperfections: Short imperfections: Short imperfections: h
h ≤ 0,25 t, h ≤ 0,1 t, ≤ 0,05 t,
>3 but max. 2 mm but max. 1 mm but max. 0,5 mm
1.15 Burn through 510 -- ≥ 0,5 Not permitted
1.16 Excessive asymmetry 512 In cases where an asymmetric fillet
of filledweld weld hasnot been prescribed
(excessive unequal leg
legth)

≥ 0,5 h ≤ 2 mm +0,2 a h ≤ 2 mm +0,15 a h ≤ 1,5 mm +0,15 a

1.17 Root concavity 515 Smooth transition isrequired h ≤ 0,2 mm +0,1 t Short
imperfections:h ≤
0,5 to 3 0,1 t Not permitted

Short imperfections : Short imperfections : Short imperfections :


h ≤ 0,2 t, h ≤ 0,1 t, h ≤ 0,05 t,
>3 but max. 2 mm but max. 1 mm but max. 0,5 mm
Cacat pada Pengelasan Baja (Permukaan)
Refer to BKI – Rules of Welding (2021)

Imperfection Referenceto t Limit for imperfections for quality levels


No. Remarks
designation ISO 6520-1 mm D (low) C (medium) B (high)
1. Surface imperfection
1.18 Root porosity 516 Spongy formation at the root of a weld
due to bubbling of the weld metal at the Locally permitted
moment of solidification (e.g. lack of gas
backing) ≥ 0,5 Not permitted
1.19 Poor restart 517 Permitted. The limit
-- depends onthe type
≥ 0,5 of imperfection Not permitted
occurred due to
restart
1.20 Insufficient throat 5213 Not applicable to processes with proof Short imperfections: Short imperfections:
thickness of greater depthof penetration h ≤ 0,2 mm + h ≤ 0,2 mm
0,5 to 3 0,1 a Not permitted
Short imperfections: Short imperfections:
h ≤ 0,3 mm + 0,1 a, h ≤ 0,3 mm + 0,1 a,
>3 but max. 2 mm but max. 1 mm Not permitted

1.21 Excessive throat 5214 The actual throat thickness of the


fillet weld is too large
thickness

h ≤ 1 mm +0,2 a, h ≤ 1 mm +0,15 a,
≥ 0,5 Unlimited but max 4 mm but max 3 mm
1.22 Stray arc 601 Permitted, if the
-- properties of the
≥ 0,5 parent metal are not Not permitted
affected
1.23 Spatter 602 -- ≥ 0,5 Acceptance depends on application, e.g. material,
corrosion protection
Cacat Dalam
1. Crater pipe 2. Kekurangan hasil las (penggabungan dan
penyambungan)

t Limit for imperfections for quality levels t Limit for imperfections for quality levels
mm D (low) C (medium) B (high) mm D (low) C (medium) B (high)
Short imperfections
0,5 to 3 h or l ≤ 0,2 t permitted :
- butt welds: h ≤ 0,4
Not permitted s but max. 4 mm
h or l ≤ 0,2 t but ≥ 0,5 Not permitted
>3 - fillet welds:
max. 2 mm
h ≤ 0,4 a
but max. 4 mm

Refer to BKI – Rules of Welding (2021)


Cacat pada Pengelasan Baja (Dalam)
Refer to BKI – Rules of Welding (2021)
Cacat pada Pengelasan Baja (Dalam)
Refer to BKI – Rules of Welding (2021)
Cacat pada Pengelasan Baja (Dalam)
Refer to BKI – Rules of Welding (2021)
Cacat pada Pengelasan Baja (Dalam)
Refer to BKI – Rules of Welding (2021)
Cacat pada Sambungan
1. Linear Misalignment 2. Gap antar material

t Limit for imperfections for quality levels t Limit for imperfections for quality levels
mm D (low) C (medium) B (high) mm D (low) C (medium) B (high)
h ≤ 0,25 t but max. 5 h ≤ 0,15 t but max. 4
>3 h ≤ 0,1 t but max. 3 mm 0,5 to 3 h ≤ 0,5 mm +0,1 a h ≤ 0,2 mm +0,1 a h ≤ 0,3 mm +0,1 a
mm mm

>3 h ≤ 1 t mm +0,3 a h ≤ 0,5 t mm +0,2 a h ≤ 0,5 t mm +0,1 a


but max. 4 mm but max. 3 mm but max. 2 mm

Refer to BKI – Rules of Welding (2021)


Cacat pada Pengelasan Baja (Sambungan)
Refer to BKI – Rules of Welding (2021)
Cacat Gabungan
1. Cacat gabungan pada penampang
t Limit for imperfections for quality levels
mm D (low) C (medium) B (high)

0,5 to 3 Not permitted

Maximum totalheight Maximum totalheight Maximum totalheight


>3 of imperfections Ʃh ≤ of imperfections Ʃh ≤ of imperfections Ʃh ≤
h1 + h2 + h3 + h4 + h5 = Ʃh 0,4 t or
≤ 0,25 a
0,3 t or
≤ 0,2 a
0,2 t or
≤ 0,15 a

h1 + h2 + h3 + h4 + h5 = Ʃh
Refer to BKI – Rules of Welding (2021)
Cacat pada Pengelasan Baja (Gabungan)
Refer to BKI – Rules of Welding (2021)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai