Anda di halaman 1dari 33

UB Kedokteran Komunitas 2013

1. B. Ada kerjasama antara pemimpin dgn staf

(Slide dr.Eti Poncorini)


2. A.
Management By Objective
(MBO) :
Organisasi harus peka terhadap
rumusan visi, misi dan renstra
organisasi rumusan tujuan
operasional program
 Cara yang efektif
meningkatkan komitmen staf untuk meningkatkan produktivitas kerja
 Kejelasan what, how, who, where, how many, when, who
 2 aspek: proses perumusan tujuan, proses pencapaian tujuan
3. E/A
KLO E
KLO A
4. C
Melaksanakan
komunikasi,
informasi,
edukasi, dan
pemberdayaan
masy dlm bid
kesehatan
5. B
puskesmas pedesaan
Syarat : aktivitas penduduk >50% agraris, listrik < 90% penduduk, akses jalan.
6. A
7. E. manajemen sbg ilmu terapan

8. B. Prioritas masalah.

Sumber: Kuliah Manajemen Pelayanan Kesehatan Masyarakat - dr. Eti Poncorini


9. D organizing
10. D
Kegiatan merupakan bimbingan pd staff agar mampu bekerja optimal menjalankan tugas
(Actuating) slide16 dan 50 dr. Eti Manajemen Pelayanan Kesehatan
11. D 40/240
jumlah neonatus yg mati/jumlah kelahiran hidup
12. B

13. D. SDG bidang kesehatan lebih ke ibu dan anak


14. C
Pembahasan
By 2030, reduce by one third premature mortality from non-communicable diseases through
prevention and treatment and promote mental health and well-being
http://www.un.org/sustainabledevelopment/sustainable-development-goals/
15. C. Skiner 1938 dalam Notoatmodjo 2007
Seharusnya stoner 1983 dalam notoatmodjo 2005 (kuliah perilaku dan promosi kesehatan)
16. E
Seperti yang tercantum dalam definisi subsistem SDM kesehatan menurut Perpres di atas,
kemudian diperkuat lagi dengan pasal 21 UU No. 36 tentang Kesehatan, subsistem SDM
kesehatan dilaksanakan melalui beberapa kegiatan, yaitu dimulai dari kegiatan perencanaan,
pengadaan, pendayagunaan, sampai pembinaan dan pengawasan mutu SDM kesehatan yang
pelaksanaannya diatur oleh pemerintah. Perencanaan merupakan kegiatan untuk menyusun
rencana kebutuhan SDM kesehatan dengan memperhatikan kebutuhan yang diutamakan.
Setelah rencana disusun, berikutnya dilanjutkan dengan kegiatan pengadaan SDM kesehatan,
yaitu melalui upaya pendidikan dan pelatihan.
17. B. informasi kesehatan
sumber: Perpres 72 th 2012

18. C
slide promosi kesehatan
19. C
Bina suasana
Slide promosi kesehatan
20. antara A/D, DOTS itu sebenernya untuk penanggulamgan TB.
cm krg tau fungsi puskesmas yg mana.
ad di slide ndak ya?
https://ayostoptb.wordpress.com/modul/modul-1/bab-i-pendahuluan/c-strategi-dots/
21. A (usaha pelayanan kuratif)
karena di situ disebutkan 'rawat inap'
22. E reorientasi pelayanan kesehatan.
(slide metode dan media promkes)
23. B
3,75

24. C.
water
based
disease..

25. D 10
meter
26. A
Water
Borne
Disease
27. D. compositing
Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang
dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya.
Pengelolaan sampah meliputi :
- Penyimpanan sampah
Penyimpanan sampah adalah tempat sampah sementara sebelum sampah tersebut
dikumpulkan, untuk kemudian diangkut serta dibuang (dimusnahkan) dan untuk ini perlu
disediakan tempat yang berbeda untuk macam dan jenis sampah tertentu. Maksud dari
pemisahan dan penyimpanan disini ialah untuk memudahkan pemusnahannya.
- Pengumpulan sampah
Pengumpulan sampah menjadi tanggung jawab dari masing-masing rumah tangga atau institusi
yang menghasilkan sampah. Oleh sebab itu setiap rumah tangga harus mengadakan tempat
khusus untuk mengumpulkan sampah. Kemudian dari masing-masing tempat pengumpulan
sampah tersebut harus diangkut ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah, dan
selanjutnya ke Tempat Penampungan Akhir (TPA).
- Pemusnahan sampah
Pemusnahan atau pengelolaan sampah dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain :
a. ditanam (landfill) yaitu pemusnahan sampah dengan membuat lubang diatas tanah
kemudian sampah dimasukkan dan ditimbun dengan sampah;
b. dibakar (incenerator) yaitu memusnahkan sampah dengan jalan membakar di dalam
tungku pembakaran;
c. dijadikan pupuk (composting) yaitu pengelolaan sampah menjadikan pupuk, khususnya
untuk sampah organik daun-daunan, sisa makanan dan sampah lain yang dapat membusuk.
Jadi, berdasarkan penjelasan diatas, pengelolaan sampah yang digunakan adalah cara
compositing
28. A
Pencemaran air yg ditumbulkan oleh industri tekstil diantaranya meningkatkan radioaktifitas air.
29. A (bisa di cek lagi ya)
Pengelolaan air limbah secara sederhana meliputi:
a. Pengenceran (dilution) : air limbah diencerkan dahulu sampai mencapai konsentrasi yang
cukup rendah, kemudian baru dibuang ke badan-badan air (selokan, sungai, dan danau). Cara
ini adalah cara yang paling mudah dibandingkan dengan cara lain, meskipun mempunyai
kekurangan karena membutuhkan banyak air untuk mengencerkan
b. Kolam oksidasi : pemanfaatan sinar matahari, ganggang (alga), bakteri dan oksigen dalam
pembersihan alamiah. Air limbah dimasukkan ke dalam kolam yang mengandung alga dan
bakteri, dengan bantuan sinar matahari dan O2 sehingga terjadi proses dekomposisi dari limbah
c. Irigasi : air limbah dialirkan dalam parit-parit terbuka yang digali, dan air akan masuk
merembes ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit.
d. Incineration: tungku pembakaran untuk mengolah limbah padat, mengkonversi materi padat
(sampah) menjadi materi gas dan abu (bottom ash and fly ash). Menggunakan suhu 800 derajat
dan berlangsung dalam 3 tahap: 1) air dalam sampah à uap à sampah mengering dan siap
dibakar 2) pirolisis, pembakaran tidak sempurna dengan suhu yang belum terlalu tinggi 3)
pembakaran sempurna
e. Seepage pit/ sumur resapan: tempat menampung air limbah yang telah diolah dalam sistem
lain (dari aqua privy atau pun septic tank). Dengan cara ini, limbah hanya perlu mengalami
peresapan ke dalam tanah. Dibuat pada tanah porous (berpasir) dengan diameter 1-2,5 m dan
dalam 2,5 m. Sumur ini dapat dipkai untuk 6-10 tahun
f. Cesspool: menyerupai sumur namun diperuntukkan untuk pembuangan air limbah. Dibuat
pada tanah porous agar air limbah dapat dengan mudah meresap ke dalam tanah. Bagian atas
ditembok agar tidak dapat ditembus oleh air. Jarak cesspool dengan sumur air bersih adalah 45
m dan minimal 6 m dari pondasi rumah
30. D
Kuliah Konsep Dasar Kesehatan Lingkungan slide 15
3. Kesehatan Pemukiman poin c. pencegahan penularan penyakit
31. A
32. C
33. D
Karena pembiayaan
mendukung subsistem upaya
kesehatan yaitu UKM dan UKP.
Tanpa alokasi dana yang cukup,
tidak bisa dilakukan
penambahan jumlah
34. A
35. D presentase persalinan
oleh nakes
36. C.

pemberdayaan masyarakat
ppt dr.balgis no.38
37. E

38. B/E

39. B. Case control


40. B. 0,15. attack rate = jumlah penderita dibagi jumlah populasi resti
41. E
- Endemik :
Penyakit yang terus menerus ada dalam suatu populasi. Laju konstan. Angka prevalensi tinggi.
- Hiperendemik :
Penyakit endemik yang mempengaruhi proporsi yang tinggi dari populasi beresiko.
- Outbreak :
Kejadian Luar Biasa. Timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/kematian yang bermakna
secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan
yang dapat menjurus pada terjadinya wabah (PP No 41 Tahun 1991 tentang Penanggulangan
Wabah Penyakit Menular)
- Pandemik :
Keadaan penyakit frekuensinya dalam waktu singkat meningkat tinggi dan penyebarannya telah
mencakup wilayah yang luas.
- Epidemik :
Kejadian tersebarnya penyakit pada daerah yang luas dan pada banyak orang, melebihi tingkat
kebiasaan normal. Kasus baru lebih banyak daripada prevalensi. Angka Insidensi Tinggi

42. E
CFR = (jumlah kematian akibat penyakit dan waktu tertentu/jumlah penyakit terdiagnosa pada
waktu tertentu)
43. B slide dokter maryani epidemiologi klinik slide ke 10 dan 11
44. A

45. E. lebih peka (sudah jelas). hehe


46. A (Faktor risiko infeksi multi drugs resisten organisme)
47. E .
niningtunggal.blogspot.co.id/2009/12/screening.html?m=1
48. C
apgar score untuk melihat fungsi keluarga yg ditinjau dgn sudut pandang setiap anggota
hubungannya dengan anggota keluarga lain (kuliah dr arsita ttg pelayanan kedokteran keluarga)
49. C Pelayanan holistik
Kasus kesehatan dari setiap individu perlu pendekatan secara holistik (menyeluruh)
Masalah kesehatan individu merupakan suatu komponen dari sistem pemeliharaan kesehatan
dari individu yang bersangkutan, individu sebagai bagian dari keluarga, masyarakat yg meliputi
aspek biomedis, psikologis, pengetahuan, sikap dan perilaku, aspek sosial dan lingkungan. (Slide
kedokteran keluarga, dr. Arsita)
50. E. Rehabilitation
Yaitu: pasien yang baru sembuh (recovery) dari suatu penyakit
51. D seorang wanita dengan ibu menderita DM, ayah menderita stroke dan meninggal dunia

52. A collateral referal - penyerahan wewenang dan tanggungjawab penanganan penderita


hanya untuk satu masalah kedokteran khusus saja (i.e. dalam hal ini Kardiologi)
53. B primary prevention , slide kuliah dr balqis
54. A. APGAR SCORE
untuk menilai fungsi keluarga menggunakan apgar score,
untuk menilai patologi keluarga, menggunakan screem
55. E. melibatkan peran anggota keluargs lainnya.....
DM sudah 20 tahun, usia 68 tahun, masih tinggal dengan anak. ya jadinya sangat butuh peran
anggota keluarga lainnya untuk kontrol gula. pilhan lain kurang spesifik dan atau kurang tepat
56. E. Extended family, termasuk faktor eksternal (berasal dr luar diri pasien)
57. B (Kimia)
proses weaving dalam pabrik tekstil itu proses tenun. banyak debu kapas yang dihasilkan. aku
googling debu itu termasuk golongan kimia, maaf ga ada sumber ebmnya :"
58. C. byssinosis
Bisinosis (byssinosis) adalah “penyakit paru akibat kerja yang penyebabnya hirupan debu kapas,
rami, dan sisal”.
Talkosis adalah pnemokoniosis oleh karena debu talk yang masuk ke dan ditimbun dalam paru
serta reaksi jaringan paru terhadapnya
Antrakosis : Penyakit ini disebabkan karena penimbunan debu batubara, terutama batubara
jenis antrasit,
Bagasosis :penyakit akibat menghirup debu ampas tebu yang menyebabkan gejala batuk dan
sesak napas

59. E
luxmeter : alat ukur intensitas cahaya/tingkat pencahayaan
anemometer : alat ukur kecepatan angin
vibrationmeter : alat ukur getaran
sound level meter : alat ukur kebisingan
low level dust sampler : alat ukur kadar debu di udara
60. E Comprehensiveness
61. D
Sasaran Primer
sasaran yang
mempunyai
masalah yang
diharapkan
dapat menerima
perilaku baru
Sesuai misi
pemberdayaan.
Misal : kepala
keluarga, ibu
hamil/menyusui,
anak sekolah
Sasaran
Sekunder
mereka yang
diegani dan
dampengaruhi
pat mesasaran
primer. Sesuai
misi dukungan
sosial. Misal:
Tokoh
masyarakat,
tokoh adat,
tokoh agama
Sasaran Tersier
mereka yang
berpengaruh
terhadap
keberhasilan kegiatan seperti para pengambil keputusan atau penyandang dana.Sesuai misi
advokasi. Misal : Pembuat kebijakan mulai dari pusat sampai ke daerah
Kuliah promosi kesehatan
62. C demonstrasi
63. E.
jika dilihat, promosi kesehatan mempunyai prinsip pemberdayaan, partisipatif dan
berkelanjutan
64. C
metode strategi promkes untuk kader (slide dr.Balgis)
65. D.
Prevalensi tinggi
Slide gizi pak Wid

66. A
slide ilmu gizi
pak widardo

67. B.
situation
analysis
68. C
hirarki
pengendalian
risiko bahaya
kes.kerja:
ganti >
substitusi >
rekayasa >
administrasi (SOP) > APD
slide 34 K3
69. B
Hanya Dokter yg Kompeten yang Berwenang mendiagnosis DOKTER HIPERKES
Permenekertranskop No. : PER.01/MEN/1976 tentang Kewajiban Latihan Hiperkes Bagi Dokter
Perusahaan.
Kuliah konsep dasar keselamatan dan kesehatan kerja dan kedokteran kerja
70. C (kebijakan publik berwawasan kesehatan) slide metode&media promkes
71. E
Beda DIAGNOSIS penyakit umum dan PAK
Penyakit umum : anamnesis, pemeriksaan klinis dan laboratoris.
Penyakit akibat kerja : pemeriksaan tempat kerja, aktivitas pekerjaan (sekarang dan
sebelumnya), dan lingkungan kerja (faktor fisik, kimia, biologi, fisiologis, mental psikologis).
Kuliah konsep dasar keselamatan dan kesehatan kerja dan kedokteran kerj
72. D
Pasal 4
(1) Penyakit akibat kerja yang ditemukan sebagaimana dimaksud pasal 2 harus dilaporkan oleh
pengurus tempat kerja yang bersangkutan bekerja selambat-lambatnya 2 x 24 jam kepada
Kepala Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja melalui Kantor Departemen Tenaga Kerja
setempat;
73. B penyakit akibat hub kerja -> karna punya kebiasaan merokok sejak umur 25 tahun yg
akhirnya diperburuk dari paparan di tempat kerja (slide drs sumardiyono)
74. E.

mechanical filter
respirator

75. C. Ergonomis

76. Incident
among exposed
(75) - incident
among
unexposed (120)
dibagi Incident
among exposed
(75) x 100 % =
60% A.
jawabannya
mendekati
*maaf ya masih bingung, tapi tak hitung tapi tak hitung berkali2 jawabanya balik ke itu lagi.
mungkin ada yang mau ngoreksi
77. C
Pencegahan tingkat kedua (secondary prevention) seperti diagnosis dini serta pengobatan tepat.
Sasarannya ialah pada penderita / seseorang yang dianggap menderita (suspect) & terancam
menderita. Tujuannya adalah untuk diagnosis dini & pengobatan tepat (mencegah meluasnya
penyakit/ timbulnya wabah & proses penyakit lebih lanjut/ akibat samping & komplikasi).
Tindakan pencegahan skunder yang paling penting adalah skrining kesehatan. Tujuannya bukan
untuk mencegah terjadinya penyakit tetapi lebih untuk mendeteksi keberadaanya selama masa
pathogenesis awal, sehingga intervensi(pengobatan) dini dan pembatasan disabilitas sudah
dapat dilakukan.
78. A
Dari kuliah Manajemen Informasi Kesehatan
79. A
80. C

Anda mungkin juga menyukai