Anda di halaman 1dari 53

Pocket Book Codernate Linux 1

Pocket Book Codernate Linux


PENGEMBANG DAN PENDUKUNG

Pocket Book Codernate Linux 1


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Rabbil Alamin, kata itulah yang paling tepat mewakili semua proses yang telah dilalui oleh
project pengembangan COdernate Linux dan penulisan Pocket Book ini. Berbagi pengetahuan tanpa
mengharapkan imbalan materi sangat terasa dalam project ini. Yah.. itulah salah satu hal mendasar dari
spirit open source yang menjadi basic fundamental yang diusung TIM Codernate.

Ketika project ini tercetuskan, kami para pengembang Codernate Linux dibantu beberapa pemerhati open
source di Indonesia menyatukan ide tanpa terbebani target apalagi hasil yang harus perfect. Do it.. itulah
kunci sehingga project-project TIM Codernate dan dari dukungan penuh pemerhati open source telah
menjadi sebuah Pocket Book yang utuh, proses yang panjang dan melelahkan tentunya.

Kami akui jika pocket book ini memiliki banyak kekurangan tapi itu tidak menjadi penghambat untuk
mem-publish karya ini. Pocket book yang Anda baca saat ini adalah hasil kerja maksimal dari usaha kami
yang dilakukan melalui media internet.

Terima kasih kepada rekan-rekan kontributor yang telah memberanikan diri terlibat dalam project ini
ditengah keterbatasan pengalaman menulis yang dimiliki masing-masing. Semoga tulisan rekan-rekan
sekalian bernilai ibadah disisi-Nya.

Tak lupa kepada editor yang telah meluangkan waktu memperbaiki tulisan-tulisan yang masuk dengan
kesabaran dan ketelitiannya. Terima kasih kepada para pemerhati OpenSource yang sering menanyakan
progress dan selalu memberi dukungannya, disitu kami menemukan lecutan semangat untuk
merampungkan pocket book ini secara total.

Akhirnya kami TIM Codernate yang terlibat aktif dalam proses pembuatan pocket book ini
mendedikasikan tulisan-tulisan kami untuk memasyarakatkan penggunaan Codernate Linux sebagai salah
satu pilihan software open source untuk mengurangi tingkat pembajakan ditanah air.

Salam Open Source

TIM Codernate

Pocket Book Codernate Linux 2


DAFTAR ISI

PENGEMBANG DAN PENDUKUNG........................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................2

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................................3

BAB 1 SEJARAH GNU/LINUX & ARCH LINUX....................................................................................... 4

Sejarah GNU/Linux................................................................................................................................... 4

Sejarah Arch Linux.................................................................................................................................... 6

Kelebihan dan kekurangan Arch Linux........................................................................................... 7

BAB 2 PENGENALAN CODERNATE LINUX............................................................................................ 9

Apa itu Codernate?....................................................................................................................................9

Sejarah Codernate Linux.......................................................................................................................... 9

Pertama............................................................................................................................................ 10

Kedua................................................................................................................................................ 10

Ketiga................................................................................................................................................ 11

Keempat........................................................................................................................................... 11

Kelima............................................................................................................................................... 11

BAB 3 MENDAPAT DAN MEMASANG CODERNATE LINUX VERSI 3.0 “GUNANGE”............... 13

Mendapatkan Codernate Linux Versi 3.0 “Gunange”......................................................................... 13

Membuat USB Bootable Codernate Linux Versi 3.0 “Gunange”....................................................... 13

Memasang Codernate Linux Versi 3.0 “Gunange”..............................................................................19

BAB 4FITUR DAN APLIKASI PADACODERNATE LINUX VERSI 3.0GUNANGE..........................47

Perbedaan dengan Versi Sebelumnya................................................................................................. 47

Fitur-fitur pada Codernate Linux Versi 3.0 “Gunange”....................................................................... 47

REFERENSI.................................................................................................................................................... 51

Pocket Book Codernate Linux 3


BAB 1
SEJARAH GNU/LINUX & ARCH LINUX

Sejarah GNU/Linux
Pada tahun 1969, Ken Thompson dan Dennis Ritchie (juga adalah developer bahasa C), para peneliti di
AT&T Bell Laboratorium Amerika, membuat sistem operasi UNIX, cikal bakal dari GNU/Linux. UNIX
mendapatkan perhatian besar karena merupakan sistem operasi pertama yang dibuat bukan oleh
hardware maker. Selain itu juga karena seluruh source code-nya dibuat dengan bahasa C, sehingga
mempermudah pemindahannya ke berbagai platform.

Dalam waktu singkat UNIX berkembang dalam dua jalur : UNIX yang dikembangkan oleh Universitas
Berkeley dan yang dikembangkan oleh AT&T. Setelah itu mulai banyak perusahaan yang melibatkan diri,
dan terjadilah persaingan yang melibatkan banyak perusahaan untuk memegang kontrol dalam bidang
sistem operasi. Persaingan ini menyebabkan perlu adanya standarisasi. Dari sini lahirlah proyek POSIX
yang dimotori oleh IEEE (The Institute of Electrical and Electronics Engineers) yang bertujuan untuk
menetapkan spesifikasi standar UNIX. Sejak saat itu, muncul berbagai macam jenis UNIX.

Salah satu diantaranya adalah MINIX yang dibuat oleh A. S. Tanenbaum untuk tujuan pendidikan. Source
code MINIX inilah yang oleh Linus Torvalds, seorang mahasiswa Universitas Helsinki pada waktu itu,
kemudian dijadikan sebagai referensi untuk membuat sistem operasi baru yang gratis dan yang source
codenya bisa diakses oleh umum. Sistem operasi ini kemudian diberi nama Linux. Dalam membangun
Linux, Linus menggunakan tool-tool dari Free Foundation Software yang berlisensi GNU. Kemudian untuk
menjadikan Linux sebuah sistem operasi yang utuh, dia memasukkan program-program yang juga
berlisensi GNU.

Berawal dari sistem operasi Unix dikembangkan dan diimplementasikan pada tahun 1960-an dan pertama
kali dirilis pada 1970. Faktor ketersediaannya dan kompatibilitasnya yang tinggi menyebabkannya dapat
digunakan, disalin dan dimodifikasi secara luas oleh institusi-institusi akademis dan pada pebisnis.

Linux adalah suatu sistem operasi yang bersifat multi user dan multitasking, yang dapat berjalan di
berbagai platform, termasuk prosesor INTEL 386 dan yang lebih tinggi. Sistem operasi ini
mengimplementasikan standard POSIX. Linux dapat berinteroperasi secara baik dengan sistem operasi
yang lain, termasuk Apple, Microsoft dan Novell.

Nama Linux sendiri diturunkan dari pencipta awalnya, LINUS TORVALDS, di Universitas Helsinki,
Finlandia yang sebetulnya mengacu pada kernel dari suatu sistem operasi. Linux dulunya adalah proyek
hobi yang dikerjakan oleh Linus Torvalds yang memperoleh inspirasi dari Minix.

Minix adalah sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andy Tanenbaum pada tahun 1987. Sekarang
Linux adalah sistem UNIX yang lengkap, bisa digunakan untuk jaringan (networking), pengembangan
software, dan bahkan untuk sehari-hari. Linux telah digunakan di berbagai domain, dari sistem benam
sampai superkomputer, dan telah mempunyai posisi yang aman dalam instalasi server web dengan

Pocket Book Codernate Linux 4


aplikasi LAMP-nya yang populer. Linux sekarang merupakan alternatif OS yang jauh lebih murah jika
dibandingkan dengan OS komersial, dengan kemampuan Linux yang setara bahkan lebih Lingkungan
sistem operasi ini termasuk :

 Ratusan program termasuk, kompiler, interpreter, editor dan utilitas

 Perangkat bantu yang mendukung konektifitas, Ethernet, SLIP dan PPP, dan interoperabilitas.

 Produk perangkat lunak yang reliabel, termasuk versi pengembangan terakhir.

 Kelompok pengembang yang tersebar di seluruh dunia yang telah bekerja dan menjadikan

 Linux portabel ke suatu platform baru, begitu juga mendukung komunitas pengguna yang beragam
kebutuhan dan lokasinya dan juga bertindak sebagai team pengembang sendiri.

Sejarah Linux berkaitan dengan GNU. Proyek GNU yang mulai pada 1984 memiliki tujuan untuk membuat
sebuah sistem operasi yang kompatibel dengan Unix dan lengkap dan secara total terdiri atas perangkat
lunak bebas. Tahun 1985, Richard Stallman mendirikan Yayasan Perangkat Lunak Bebas dan
mengembangkan Lisensi Publik Umum GNU (GNU General Public License atau GNU GPL). Kebanyakan
program yang dibutuhkan oleh sebuah sistem operasi (seperti pustaka, kompiler, penyunting teks, shell
Unix dan sistem jendela) diselesaikan pada awal tahun 1990-an, walaupun elemen-elemen tingkat rendah
seperti device driver

Linux tidak memiliki suatu logo yang terlihat menarik, hanyalah sebuah burung Penguin yang
memperlihatkan sikap santai ketika berjalan. Logo ini mempunyai asal mula yang unik, awalnya tidak ada
suatu logo yang menggambarkan trademark dari Linux sampai ketika Linus ( Sang Penemu ) berlibur ke
daerah selatan dan bertemu dengan seekor linux kecil dan pendek yang secara tidak sengaja menggigit
jarinya. Hal ini membuatnya demam selama berhari-hari. Kejadian ini kemudian menginspirasi dirinya
untuk memakai penguin sebagai logonya

TUX, nama seekor pinguin yang menjadi logo maskot dari linux. TUX hasil karya seniman Larry Ewing
pada waktu developer merasakan Linux harus mempunyai logo trademark ( 1996 ), dan atas usulan
James Hughes dipilihlah nama TUX yang berarti Torvalds UniX. Lengkap sudah logo dari Linux, berupa
penguin dengan nama TUX. Trademark ini segera didaftarkan untuk menghindari adanya pemalsuan.
Linux terdaftar sebagai Program sistem operasi ( OS ).

Pocket Book Codernate Linux 5


Sejarah Arch Linux
Judd Vinet, seorang programmer dan juga gitaris asal Kanada, mulai mengembangkan Arch Linux pada
awal tahun 2001. Perilisan resmi pertama Arch Linux 0.1 pada 11 Maret 2002. Terinspirasi oleh
kesederhanaan dan keeleganan yang dimiliki oleh Slackware, distribusi Linux di Polandia dan CRUX,
mulai mengembangkan Arch Linux, namun kecewa dengan kurangnya manajemen paket pada saat itu.

Kemudian, Judd Vinet membangun distro sendiri dengan prinsip-prinsip yang sama dengan distro tersebut.
Namun, ia juga menulis sebuah program manajemen paket yang disebut “ Pacman ” , yang dapat secara
otomatis menangani paket installasi, penghapusan, dan meng-upgrade.

Pada akhir 2007, Judd Vinet pensiun sebagai pengembang Arch Linux, tetapi masih berpartisipasi aktif
sebagai pengembang Arch dan kemudian ia memindahkan kendali ke programmer Amerika yaitu Aaron
Griffin, alias Phrakture, yang sampai saat ini masih aktif sebagai pimpinan pengembangan Arch.

Terinspirasi dari CRUX, Judd Vinet memulai proyek Arch Linux pada bulan Maret 2002. Vinet memimpin
proyek ini hingga 1 Oktober 2007. Ia kemudian lengser karena kurangnya waktu, dan menyerahkan
proyek dalam pengawasan Aaron Griffin, seorang programmer asal Amerika.

Arch Linux adalah sebuah distro i686/x86-64 Linux yang dikembangkan secara independen berdasarkan
model paket rolling-release. Pendekatan desain pengembang distro ini berfokus pada minimalisme,
keanggunan kode, kebenaran program dan modernitas. Versi 0.1 (Homer) telah dirilis pada 11 Maret
2002.

Pendekatan desain pengembang distro ini berfokus pada kesederhanaan, kebenaran program dan
minimalisme. "Kesederhanaan" didefinisikan sebagai "tak perlu tambahan, modifikasi, atau komplikasi"
sesuai sudut pandang pengembangnya, bukan sudut pandang penggunanya.

Arch Linux adalah sebuah Distribusi Linux berbasis binary, yang artinya, paket-paket aplikasi
didistribusikan dalam bentuk yang telah terkompilasi.

Arch menggunakan sistem paket binary, yang mudah digunakan (pacman) dan dapat mengizinkan anda
untuk meng-upgrade sistem dengan satu perintah saja. Pacman dibangun dengan kode bahasa C dan
didesain dari bawah hingga ke ujung atas untuk menjadi ringan, sederhana, dan sangat cepat.

Arch menyediakan sistem pemaketan yang ports-like (Arch Build System) untuk memudahkan membuat
paket dan meng-instal paket dari kode sumber, dan bisa di sinkronisasikan dengan satu perintah saja.
Bahkan anda juga dapat membangun kembali sistem anda dengan satu perintah. Semuanya dilakukan
dengan sangat mudah dan transparan. Anda juga bisa men-setting konfigurasi system anda sendiri.

Tidak seperti Distribusi Linux lainnya seperti Debian, Fedora, Ubuntu dan lain-lain, Arch Linux tidak
membuat jadwal rilis sendiri untuk waktu tertentu, melainkan menggunakan sistem "Rolling release". Arch
Linux menyediakan paket-paket baru setiap harinya. Dengan kata lain, untuk memperbarui sistem,
pengguna hanya perlu memperbarui paket-paket dalam sistemnya itu dan dalam bentuk telah
terkompilasi.

Model paket rolling release memungkinkan satu kali instalasi kemudian akan ter-upgrade
berkesinambungan, tanpa pernah kita harus melakukan instalasi ulang atau upgrade besar-besaran dari
satu versi ke berikutnya. Arch Linux berusaha untuk menyediakan versi stabil terbaru dari perangkat lunak
berdasarkan sistem rolling-release ini.

Pocket Book Codernate Linux 6


Saat ini Arch mendukung set paket core untuk sistem dasar i686 dan x86-64, ribuan tambahan, paket
binary berkualitas tinggi dari pengembang dan repositori pengguna, serta ribuan script PKGBUILD untuk
membangun dan memaketkan dari kode sumber.

Arch menyediakan software vanilla, non-patched; paket-paket yang ditawarkan adalah murni dari
upstream, sebagaimana awalnya itu ditujukan untuk didistribusikan. Patch hanya terjadi dalam beberapa
kasus saja, untuk mencegah kerusakan parah. Contohnya ketidakcocokan versi yang mungkin terjadi
dalam model rolling release.

Arch juga menyediakan fitur-fitur baru yang tersedia untuk pengguna GNU/Linux, termasuk filesystem
modern (Ext2/3/4, Reiser, XFS, JFS), LVM2/EVMS, software RAID, dukungan udev dan initcpio, serta
kernel terbaru.

The Arch Way adalah filosofi Arch yang bertujuan untuk tetap sederhana. Sistem dasar Arch Linux
sangatlah sedderhana dan minimal, lingkungan GNU/Linux yang fungsional; kernel Linux, GNU toolchain,
dan berberapa utility seperti links dan Vi. Titik awal yang bersih dan sederhana ini adalah dasar yang baik
untuk selanjutnya dapat dikembangkan sesuai kemauan pengguna itu sendiri.

Sistem init milik Arch terinspirasi dari BSD, yang mengatur init dari sebuah berkas atau file, (/etc/rc.conf),
dibandingkan dengan struktur direktori yang rumit dan berisi banyak symlink untuk setiap runlevel-nya.
Konfigurasi system Arch Linux ini dapat dilakukan sendiri hanya dengan mengubah file-file teks
sederhana.

Rilis resmi Arch Linux hanya menyediakan sistem dasar dengan standar CLI (antarmuka berbasis teks).
Namun, telah dikembangkan pula beberapa Distribusi Linux berbasis Arch Linux yang mehyediakan GUI
(antarmuka umum), yaitu :

 Codernate Linux - Menggunakan lingkungan desktop GNOME

 Archie - Menggunakan lingkungan desktop Xfce

 Chakra - Menggunakan lingkungan desktop KDE

 Arch Live - Menggunakan lingkungan desktop LXDE.

 ArchBang - Menggunakan window manager Openbox

Kelebihan dan kekurangan Arch Linux

Kelebihan:
 Arch menyajikan lingkungan instalasi yang sederhana (tanpa GUI), dikompilasi untuk arsitektur
i686/x86-64.

 Arch itu ringan, fleksibel, dan sederhana.

 Filosofi desain dan implementasinya membuatnya mudah untuk dikembangkan dan dibentuk menjadi
sistem apapun yang Anda buat dari konsol minimalis hingga desktop mewah yang kaya fitur.

 Arch menyediakan power user, kemampuan untuk membangun sistem dari dasar tanpa konfigurasi
apapun.

Pocket Book Codernate Linux 7


 Dengan model Rolling Release yang memungkinkan anda melakukan satu kali installasi dan akan
ter-upgrade secara berkesinambungan tanpa harus melakukan install ulang atau upgrade secara
besar-besaran.

Kekurangan:
 Banyak langkah-langkah tambahan dalam settingan sistem yang rumit.

 Proses penginstallannya memakan waktu yang cukup lama.

 Proses penginstallannya harus terkoneksi dengan internet.

Pocket Book Codernate Linux 8


BAB 2
PENGENALAN CODERNATE LINUX

Apa itu Codernate?


Codernate pada awalnya adalh sebuah forum diskusi online yang dibangun untuk mewadahi para peminat
teknologi di Indonesia.

Nama Codernate Linux sendiri merupakan sistem operasi berbasis Linux yang dibangun oleh tim
Codernate yang didirikan oleh Ridwan Muhammad salah satu penggiat dan pemerihati GNU/Linux yang
berasal dari Maluku Utara dan merupakan ketua divisi sistem operasi yang ada di Zona IT Ternate sejak
tahun 2015 sampai dengan sekarang.

Codename dari Codernate Linux mengambil filosofi dari bahasa lokal masyarakat Ternate, untuk
menamai setiap versi Codernate Linux biasanya mengambil nama pengkodean berupa sebutan, hewan,
benda, makanan, buah-buahan maupun istilah yang ada pada bahasa lokal masyarakat Ternate,
sehingga diharapkan Codernate Linux dapat lebih familiar bagi kalangan masyarakat Ternate dan Ternate
sendiri dapat di kenal di seluruh dunia.

Tantangan terbesar Codernate Linux sama halnya dengan tantangan yang dialami open source pada
umumnya yakni paradigma masyarakat yang menganggap bahwa open source seperti GNU/Linux itu
susah. Padahal smartphone yang sehari-hari digunakan dan sangat familiar seperti Android adalah bagian
dari open source. Disinilah dibutuhkan komitmen bersama untuk mengubah paradigma tersebut.
Tantangan inilah yang harus dijawab oleh seluruh stage-holder open source di Indonesia dan menjadi
tanggungjawab bagi seluruh pecinta, pengguna, dan pemerhati open source di seluruh dunia.

Pengembangan Codernate Linux ini dimaksudkan agar dapat mengajak masyarakat menggunakan
software secara legal (bukan bajakan) yang dapat berdampak pada kerugian banyak pihak. Termasuk
kerentanan data dan informasi pengguna serta integritasnya. Melihat cukup banyak kasus pengguna
sistem operasi yang terserang virus berulang kali.

Codernate Linux v3 “Gunange” hadir dengan Desktop Envitonment GNOME yang sudah dapat dipastikan
mudah untuk digunakan. Gnome-theme dan icon-theme yang bersinergi dan dimodifikasi secara baik dan
penuh perhitungan dari Tim pengembang untuk menjaga kenyamanan penggunaan. Aplikasi bawaan
yang cukup membantu kebutuhan seperti aplikasi perkantoran, multimedia dan browser yang tersedia
secara default. Tidak hanya itu saja, Codernate Linux v3 “Gunange” pun tersedia paket minimum untuk
digunakan dalam kompetisi Capture The Flag dan bagi Auditor Digital Forensik dalam penelusuran dan
analisis data digital secara mandiri.

Sejarah Codernate Linux


Codernate Linux ini begitu istimewa, sejak berdiskusi dalam kegiatan rutin komunitas di Zona IT Ternate,
menggali masukan dari pengguna dan pemerhati GNU/Linux yang terdapat di group-group GNU/Linux

Pocket Book Codernate Linux 9


Indonesia, masukan mahasiswa, dosen, peneliti dan pemerhati perkembangan Linux di Indonesia dari
berbagai Universitas Negeri maupun Swasta di Maluku Utara khususnya pada jurusan Teknik Informatika
yang dinyatakan langsung maupun tidak langsung kepada Tim Codernate Linux.

Pertama

Open source sendiri merupakan bentuk pendidikan dan perlawanan dari rezim Copyright, dimana rezim ini
mengeksploitasi kekayaan intelektual sebagai sumber kekayaan industri komputasi mainstream. Yang
diuntungkan korporasi bukan pencipta atau penemu “kekayaan intelektual” itu sendiri. Korporasi menjadi
owner dan mengeruk keuntungan dari penemuan, penciptaan produk tersebut, baik berupa software,
ebook maupun pemikiran lainnya. Antithesis dari Copyright ini muncul gerakan Copyleft. Siapapun bisa
menyebarkan, memodifikasi, menggunakan dan merubah “kekayaan intelektual” ini. Beberapa kelompok
orang lebih extreme menyatakan bahwa seluruh kekayaan intelektual adalah hak (milik) Tuhan, sehingga
makhluk tidak berhak mengklaim sumber atau source kekayaan intelektual tersebut untuk menciptakan
rezim kapitalistik. Open source sendiri berada di tengah-tengah dua paham yang berseberangan,
memang masih banyak pemahaman bahwa open source termasuk dalam kategori Copyleft tetapi
beberapa kalangan lebih memahami open source sebagai sumber terbuka semata, siapapun berhak
mengubah, menyebarkan, memodifikasi dan melakukan apapun setelah mendapatkan kekayaan
intelektual tersebut. Cara mendapatkan kekayaan intelektual tersebut bisa dengan membeli maupun
mendapatkan secara hibah (diberi secara cuma-cuma). Open source merupakan jawaban, maraknya
pembajakan di Bumi Pertiwi, juga jawaban “galaunya” para developer aplikasi atau software dan
penyampai ide atau gagasan (baca: pengarang) bagaimana mereka juga mendapatkan haknya atas jerih
payah mereka selama ini. Jelas ini merupakan pendidikan untuk seluruh kalangan, bagi developer atau
pengembang software, jelas mereka dihargai dan di akui atas ide atau kreasi mereka, bagi pengguna,
tentu hal yang sangat baik, karena mereka dapat menggunakan software atau aplikasi tersebut secara
legal. Pengembang dapat memperoleh penghasilan secara materil (uang-menjual aplikasi tersebut
dengan harga yang terjangkau) maupun inmateril (kebaikan-karena hibah). Dan rata-rata software open
source bersifat hibah atau diberikan secara cuma-cuma.

Kedua

Pada kesempatan pengembangan Codernate Linux yang kedua. TIM Codernate berokus kepada
pengguna yang mengerjakan Project Website dan pada pengguna Linux pemula. Dimana mereka
menginginkan kemudahan operasional aplikasi-aplikasi yang ada. Rata-rata mereka adalah pengguna
sistem operasi berbayar Microsoft Windows yang memanjakan pengguna dengan sekali klik tanpa harus
berpikir, tampilan desktop yang cantik tanpa harus banyak belajar. Konsep kemudahan inilah yang
ditawarkan oleh Codernate Linux kepada pengguna yang langsung dapat mengakses aplikasi untuk
kegiatan pengerjaan Project Website maupun untuk kebutuhan sehari-hari.

 Untuk aplikasi perkantoran Codernate Linux sudah menyiapkan WPS Office dengan tampilan yang
mirip dengan Microsoft Office.

 Aplikasi multimedia yang lengkap, dari sekedar memutar lagu favorit maupun video dan film.

Pocket Book Codernate Linux 10


 Aplikasi Full Stack Web Developer, Codernate Linux telah menyediakan mysql server, HTTPD server
(Apache) sebagai server lokal, PhpMyAdmin sebagai pengolah basis data, SSH sebagai pengendali
komputer jarak jauh, BIND9 untuk pembuatan DNS lokal, SublimeText, Geany, Bracket dan
Pingendo sebagai text editor untuk mempermudah pengetikan baris code dalam pembuatan sebuah
website.

 Aplikasi untuk menjalankan program Microsoft Windows (wine). Masih banyak program aplikasi atau
software yang hanya dibuat berbasis Microsoft Windows, ini jelas menyulitkan pengguna open source,
untunglah beberapa aplikasi dijalankan menggunakan Wine, atau bila Wine tidak mendukung aplikasi
tersebut, pengguna dapat menggunakan aplikasi berbayar yang mendukung aplikasi Microsoft
Windows tersebut.

 Dan beberapa tools yang dibutuhkan oleh pengguna komputer. Menyediakan antarmuka, aplikasi
yang simpel jelas merupakan peluang dan tantangan bagi seluruh pecinta, pemerhati, pengguna, dan
pengembang open source. Peluang ini harus di ambil oleh semua pecinta Linux untuk
mewujudkannya, apapun distro yang dipakai.

Ketiga

Codernate Linux mengacu pada grass-root-innovation, mungkin masih terdengar aneh ditelinga
masyarakat kita, padahal konsep inovasi ini lahir berdasarkan basis kekuatan akar rumput atau
masyarakat. Terkadang kita sering lupa bahwa pengetahuan tradisional (Traditional Knowledge)
merupakan dapur pacu untuk membangung kemandirian bangsa yang berbasis pada kearifan lokal
melalui alih teknologi untuk menghadapi tantangan dan persaingan global. Acuan ini melibatkan
masyarakat dari proses awal hingga aplikasi-aplikasi yang sebaiknya dimasukkan dalam Codernate Linux,
member Zona IT Ternate ikut berkontribusi dalam memaintenance hasil dari proses pengerjaan Codernate
Linux, baik berupa kritik, saran maupun masukan. Jelas ini merupakan “Show of Force” bahwa pemilik
Codernate Linux sesungguhnya adalah pecinta, pengguna, pemerhati dan pengembang yang selalu
melakukan Learn, Explore, Action and Share. Tentu ini membutuhkan rasa memiliki yang nilainya tidak
bisa dirupiahkan karena keistimewaan yang mereka miliki.

Keempat

Codernate Linux didukung oleh berbagai kalangan. Dari komunitas Zona IT Ternate, member Forum
Codernate, RelawanTIK Maluku Utara, LDA (Linux Desktop Art) maupun per individu yang rela
meluangkan waktunya demi unggulnya open source di Indonesia. Dan kesempatan untuk menjadikan
Codernate Linux sebagai ladang amal atau kebaikan yang masih sangat terbuka bagi siapapun.

Kelima

Codernate Linux menawarkan peluang bagi pengembang atau developer, pengarang, atau siapapun
untuk mengaktualkan dirinya berkontribusi bagi masyarakat. Baik berupa aplikasi siap pakai, ebook
maupun aplikasinya (aplikasi yang dibutuhkan masyarakat sehari-hari seperti untuk industri kecil, industri

Pocket Book Codernate Linux 11


kreatif, agroindustri pertanian dan kelautan, aplikasi terapan untuk pendidikan dan lain-lain). Open source
membolehkan pencipta kekayaan intelektual menjual dengan harga terjangkau atau menghibahkan atau
mewakafkan aplikasi atau ebook tersebut dengan nilai kebaikan yang kelak dapat dijadikan tabungan
dihari kemudian.

Setelah cukup lama vakum karena kesibukan TIM Codernate, baru lah di tahun 2018 tim Codernate dapat
merilis Codernate Linux v3 dengan perubahan yang sangat signifikan. Codernate Linux v3 dengan
codename “Gunange” tidak hanya berbeda pada fokus utama dari target penggunaannya atau pun tools
yang tersedia secara default. Codernate Linux V3 ini menggunakan base yang berbeda dari versi-versi
sebelumnya yang menggunakan base Ubuntu, Codernate Linux V3 ini diarahkan penuh pada Linux base
Arch dan tentu saja butuh sosialisasi serta publikasi yang lebih banyak dari sebelumnya.

Pocket Book Codernate Linux 12


BAB 3
MENDAPAT DAN MEMASANG
CODERNATE LINUX VERSI 3.0
“GUNANGE”

Mendapatkan Codernate Linux Versi 3.0 “Gunange”


Sebelum melakukan pemasangan Codernate Linux versi 3.0 “Gunange”. Terlebih dahulu Anda harus
mengunduhnya melalu situs yang telah disediakan maupun mendapatkannya secara langsung dari Zona
IT Ternate.

Langkah-langkah untuk mengunduh Codernate Linux:

 Buka drive penyimapanan Codernate Linux melalu web browser Anda, ketikan dan kunjungi alamat
berikut: https://goo.gl/TReigW

 Setelah itu download dan tunggu hingga proses pengunduhan file Codernate Linux selesai.

Membuat USB Bootable Codernate Linux Versi 3.0 “Gunange”


Saat kita ingin melakukan instalasi sistem operasi, selain menggunakan CD/DVD kita juga bisa
menggunakan USB Flashdisk. Di Windows kita dapat menggunakan Rufus atau aplikasi sejenis. Di
GNU/Linux, kita sebenarnya juga bisa menggunakan perintah dd. Namun kekurangannya, jika kita masih
awam atau salah mengetik path drive nya, maka beresiko malah memformat hard drive yang kita pasang
OS. Cara mudah dan aman membuat USB bootable Codernate Linux adalah dengan menggunakan
Etcher. Bagi yang belum tau, Etcher adalah project open source dari balena.io. Disediakan dua opsi yaitu
Etcher GUI dan CLI. Namun karena kita berbicara kemudahan, maka pada langkah kali ini kita
menggunakan Etcher GUI.

Sebelumnya yang perlu diketahui, Etcher ini cross platform. Bisa diinstall di Windows, Linux maupun
MacOS. Pertama kita download Etcher di balena.io/etcher

Pocket Book Codernate Linux 13


Pilih sesuai arsitektur. File yang didownload berbentuk zip dan ketika diekstrak di dalamnya ada file
binary.

Cara pakainya mudah. Setelah didownload, tinggal di ekstrak. Lalu jalankan aplikasinya.

Seperti berikut langkahnya

Untuk 64Bit

wget
https://github.com/balena-io/etcher/releases/download/v1.4.9/balena-etcher-electron-1.4.9-li
nux-x64.zip

unzip balena-etcher-electron-1.4.9-linux-x64.zip

chmod +x balena-etcher-electron-1.4.9-linux-x64.AppImage

./balena-etcher-electron-1.4.9-linux-x64.AppImage

Untuk 32Bit

wget
https://github.com/balena-io/etcher/releases/download/v1.4.9/balena-etcher-electron-1.4.9-li
nux-ia32.zip

unzip balena-etcher-electron-1.4.9-linux-ia32.zip

chmod +x balena-etcher-electron-1.4.9-linux-ia32.AppImage

./balena-etcher-electron-1.4.9-linux-ia32.AppImage

Pocket Book Codernate Linux 14


Namun jika base GNU/Linux yang kamu gunakan adalah Arch maka kamu dapat mengistalnya langsung
dengan perintah:

yay -S etcher

Setelah Etcher berhasil terinstall dan jendela Etcher telah terbuka maka tampilannya akan seperti ini:

Tampilah diatas adalah tampilan dari Etcher ketika pertama kali dibuka. Selanjutnya tinggal pilih file
master ISO dari Codernate Linux yang akan di-burning.

Pocket Book Codernate Linux 15


Pocket Book Codernate Linux 16
Pastikan Flashdisk dengan ukuran yang sesuai telah disiapkan dan terpasang pada PC/Komputer.
Flashdisk akan secara otomatis terbaca dan ditampilkan oleh Etcher, Pilih dan tekan tombol Flash! untuk
memulai proses Bootable.

Masukkan password jika dibutuhkan dan tunggu sampai selesai.

Pocket Book Codernate Linux 17


Lama proses Flashing ini tergantung pada kecepatan PC/Komputer kita.

Pada komputer yang kami gunakan membutuhkan waktu sekitar 5 menit saja.

Jika sudah selesai maka Bootable Codernate Linux pada Flashdisk siap untuk digunakan sesuai
keperluan.

Pocket Book Codernate Linux 18


Memasang Codernate Linux Versi 3.0 “Gunange”
Silahkan ikuti langkah-langkah seperti pada gambar dibawah ini untuk dapat melakukan installasi
Codernate Linux versi 3.0 “Gunange”:

1. Pastikan Flashdisk atau DVD Installer telah terpasang dan terbaca pada PC/Komputer Anda

2. Saat pertama kali PC/Komputer Anda menyala pilih boot order device yang anda gunakan

3. Pilih Boot Codernate Linux (x86_64) lalu tekan enter.

Tampilan pertama kali masuk ke menu boot codernate,

4. Tunggu hingga prosel load file hingga tampil seperti gambar berikut

Pocket Book Codernate Linux 19


Disini dihadapkan dengan tampilan login codernate dengan antar muka CLI, ketikan “ startx ” lalu tekan
tombol enter pada keyboard.

5. Setelah berhasil, maka akan masuk pada tampilan desktop. Buka terminal dengan menekan tombol
kombinasi Ctrl+Alt+T atau cari Terminal pada menu di pojok kanan atas.

Pocket Book Codernate Linux 20


Ketkikan sudo cnate-installer untuk mengeksukin menu installer Codernate Linux.

6. Jika benar maka yang pertama kali ditampilkan dari tools cnate-installer ini adalah untuk melakukan
pemilihan bahasa, pilih English.

7. Setelah memilih bahasa, selanjutnya akan tampil Main Menu installer, pilih 1 Prepare Installation.

Pocket Book Codernate Linux 21


8. Setelah menu pada Prepare Installation terbuka, selanjutnya pilih 2 Set Desktop keyboard Layout
untuk pemilihan type bahasa keyboard yang digunakan.

Pocket Book Codernate Linux 22


9. Pilih English-US untuk pemilihan bahasa keyboard (sesuaikan jenis keyboard yang Anda miliki).

10. Selanjutnya pilih 3 List Devices (optional) untuk melihat partisi mana yang nantinya akan dipasang
Codernate Linux.

Pocket Book Codernate Linux 23


11. Sebagai contoh List Devices yang kami miliki adalah pada sda (kami menggunakan SSD dengan
ukuran 120GB)

Pocket Book Codernate Linux 24


12. Jika sudah benar dan Anda yakin dengan Device yang anda siapkan maka tekan exit dan pilih nomor
urutan ke 4 Partition Disk seperti pada gambar berikut

13. Selanjutnya akan tampil list menu untuk Select Device seperti berikut (sekali lagi pada penjelasan
ini kami menggunakan SSD 120GB yang terlihat pada /dev/sda)

Pocket Book Codernate Linux 25


14. Lalu pilih /dev/sda kemudian enter.

Pocket Book Codernate Linux 26


15. Pada tahapan selanjutnya terdapat beberapa pilihan untuk partition tool yang akan digunakan, pilih
cfdisk

16. Untuk pembagian partisi yang kami gunakan seperti berikut


SWAP = 8GB
ROOT = 100GB

opsi lain jika anda menggunakan UEFI maka buatlah 1 partisi dengan type System UEFI sebesar
300MB

Pada tahapan kali ini kami hanya menggunakan 1 SWAP dan 1 ROOT

Pocket Book Codernate Linux 27


Aktifkan juga flag bootable ke partisi root agar nantinya dapat ditandai sebagai lokasi bootable berada.
Setelah parsiti selesai Anda buat silahkan write dan yes selanjutnya pilih quit untuk kembali ke menu
Prepare Installation.

17. Pada tampilah Prepare Installation pada tahapan ini, pilih nomor 7 Mount Partition.

Pocket Book Codernate Linux 28


18. Kemudian pilih partisi ROOT yang telah dibuat sebelumnya pada /dev/sda2 untuk dilakukan mount

19. Kemudian pilih jenis File System yang akan digunakan di partisi ROOT ini, pilih EXT4.

Pocket Book Codernate Linux 29


Maka akan tampil seperti gambar dibawah, biarkan kosong jika tidak ada perubahan dan tekan Enter.

Pocket Book Codernate Linux 30


20. Kemudian dilanjutkan lakukan mount untuk partisi SWAP untuk partisi yang sudah dibuat
sebelumnya yaitu pada /dev/sda1

21. Pilih Done dan tekan enter jika sudah tidak ada lagi partisi yang ingin di mount.

Pocket Book Codernate Linux 31


22. Kemudian kembali ke Main Menu Installer lalu pilih Install Base.

23. Jika sudah selesai selanjutnya pilih Install Base Packages untuk proses Installasinya.

Pocket Book Codernate Linux 32


Tunggu hingga seluruh proses install base selesai

24. Jika benar dan tidak ada error maka selanjutnya pilih Run Minitcpio.

Pocket Book Codernate Linux 33


Tunggu hingga proses selesai tanpa error.

Pocket Book Codernate Linux 34


25. Setelah itu lanjut Install Bootloader.

26. Pada tampilan Install BIOS Bootloader, pilih grub atau sesuaikan dengan yang direkomendasikan.

Pocket Book Codernate Linux 35


27. Pada tahapan selanjutnya pilih /dev/sda sesuai dengan devices yang kita gunakan untuk menaruh
Codeernate Linux.

Tunggu hingga prosesnya selesai.

28. Setelah selesai kembali ke Main Menu dan pilih Configurasi Base.

Pocket Book Codernate Linux 36


29. Kemudian pilih Generate FSTAB.

30. Lalu pilih gensftab –U –p : Device UUID seperti yang telah direkomendasikan.

Pocket Book Codernate Linux 37


31. Setelah selesai, lanjutkan dengan Set Hostname. Ketikkan nama hostname Anda lalu pilih OK.

32. Setelah itu lanjutkan ke Set System Locale.

Pocket Book Codernate Linux 38


Cari dan pilih en_US_UTF-8

33. Setelah selesai lanjut dengan pengaturan Set Timezone and Clock.

Pocket Book Codernate Linux 39


34. Pilih Asia sebagai zona waktu yang digunakan.

35. Pada tahapan ini kami dipilih Jayapura (sesuaikan lokasi zona waktu masing-masing)

Pocket Book Codernate Linux 40


36. Lalu kemudian pilih saja UTC atau Coordinated Universal Time sebagai waktu standarl.

37. Kemudian tekan Yes untuk menerapkan Set Time and Clock

Pocket Book Codernate Linux 41


38. Langkah selanjutnya pilih Set Root Password untuk lakukan pengaturan password pada root.

39. Masukkan password root yang Anda inginkan.

Pocket Book Codernate Linux 42


40. Selanjutnya pilih Add New User(s) untuk membuat user Anda

41. Masukkan nama user Anda lalu OK

Pocket Book Codernate Linux 43


42. Atur password user Anda

43. Konfirmasi password user lalu pilih OK.

Pocket Book Codernate Linux 44


44. Langkah terakhir pilih Back.

45. Kemudian pilih Close Installer lalu pilih Yes.

Pocket Book Codernate Linux 45


46. Sampai disni proses instalasi Codernate Linux versi 3.0 “Gunange” sudah selesai. Selanjtnya
silahkan restart PC/komputer Anda.

Pocket Book Codernate Linux 46


BAB 4
FITUR DAN APLIKASI PADA
CODERNATE LINUX VERSI 3.0
GUNANGE

Perbedaan dengan Versi Sebelumnya


Perbedaan Codernate Linux versi 3.0 “Gunange” dengan versi sebelumnya terletak pada base yang
digunakan, aplikasi dan tujuan pengembangannya. Hal ini dikarenakan pada versi-versi sebelumnya yaitu
versi 1.0 "Cacarlak” dan versi 1.5 “Dodorobe", dikembangkan untuk keperluan security atau lebih tepatnya
tes penetrasi, sedangkan pada versi 2.0 “Fangare” dibangun untuk kebutuhan keseharian dan
pengembangan proyek berbasis website atau kami sebut Full Stack Web Developer.

Selain itu perbedaan yang sangat terlihat adalah pada Desktop Environment yang digunakan, icon,
Themes, Display Manager dan Grub serta wallpaper default yang berbeda dari versi sebelumnya.

Fitur-fitur pada Codernate Linux Versi 3.0 “Gunange”


Fitur-fitur yang terdapat pada Codernate Linux Versi 3.0 “Gunange” adalah:

1. Kernel 4.20.6-arch1-1-ARCH

2. Desktop Environment menggunakan GNOME-Shell

Pocket Book Codernate Linux 47


3. Display Manager menggunakan Simple Desktop Display Manager (SDDM)

4. Theme menggunakan CoderTheme (gnome-shell, gtk-2.0 dan gtk-3.0)

Pocket Book Codernate Linux 48


5. Icon-theme menggunakan CoderCon yang di Inheritsbersama Numix-Circle-Light, Yaru, Suru,
Humanity,hicolor,

6. Desktop Wallpapers. Terdapat 3 wallpaper yang kami siapkan dan kami letakkan di dalam direktori
/usr/share/backgrounds/

Pocket Book Codernate Linux 49


Pocket Book Codernate Linux 50
REFERENSI

E-book Forum Ubuntu Indonesia Versi 1.0. Publish 14 Februari 2011. www.ubuntu-indonesia.com

ArchWiki https://wiki.archlinux.org

Sejarah Dan Perkembangan Linux. Publish 02 Maret 2016. www.linux.or.id

Sejarah Arch Linux Serta Kelebihan dan Kekurangannya. Publish 05 Juni 2015.
www.irawidyadari.blogspot.com

Pocket Book Codernate Linux 51

Anda mungkin juga menyukai