Anda di halaman 1dari 4

Nama Kelompok :

1. Lucky Handy A (21801031052)


2. Rahmat Samsudin (21801031060)
3. Selvyana Melanian A (21801031066)
4. Aji Fikri Leo (21801031046)
Kelas : Agroteknologi 6B
Matkul : Agama Islam
TUGAS KE-6 Pertemuan 7
1. Jelaskan pengertian etos kerja?
Etos kerja adalah seperangkat perilaku positif dan fondasi yang mencakup
motivasi yang menggerakkan mereka, karakteristik utama, spirit dasar, pikiran dasar,
kode etik, kode moral, kode perilaku, sikap-sikap, aspirasi, keyakinan- keyakinan,
prinsip-prinsip, dan standar-standar (Sinamo, Darodjat ; 2015:77). Hal tersebut
mengartikan bahwa etos kerja merupakan cerminan kedisiplinan, semangat dan
produktivitas milik seseorang. Seseorang yang memiliki etos kerja rendah menjadikan
produktivitasnya juga rendah, begitupun sebaliknya.
2. Sebutkan berbagai ayat al Qur'an dan hadits yang terkait dengan etos kerja?
Ayat Al-Qur'an Tentang Etos Kerja.
- Q.S Al-Qashash: 77

Artinya : „‟Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-
Qashash: 77)
- Q.S Al-Jumu'ah ayat 9-11

Artinya : „‟Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum‟at,
Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang
demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.‟‟
- Q.S Al-Jumu'ah ayat 10

Artinya : „‟ Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi;
dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung‟‟
- Q.S Al-Jumu'ah ayat 11

Artinya : „‟Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar
untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah).
Katakanlah: “Apa yang di sisiAllah lebih baik daripada permainan dan perniagaan”,
dan Allah Sebaik-baik pemberi rezki.‟‟
3. Berdasarkan jawaban pertanyaan b, sebutkan ciri-ciri atau karakteristik etos kerja
yang Islami?
Dalam bekerja seorang muslim harus mempunyai etos kerja islami yang antara lain
adalah:
o Profesional.
Setiap pekerjaan yang dilakukan seorang muslim harus dilakukan
dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh hasil yang terbaik. Tentu saja
untuk
mencapai profesionalisme harus didukung dengan sarana yang ilmiah, modern
dan canggih.
o Tekun.
Seorang muslim tidak hanya sekedar bekerja, tetapi juga menekankan
agar bekerja dengan tekun dan baik yaitu dapat menyelesaikannya dengan
sempurna karena itu merupakan kewajiban setiap muslim.
o Jujur.
dalam bekerja bukan hanya merupakan tuntutan melainkan juga ibadah.
Seorang muslim yang dekat dengan Allah akan bekerja dengan baik untuk
dunia danm akhirat.
o Amanah.
dalam bekerja adalah suatu perbuatan yang sangat mulia dan utama.
o Kreatif.

Orang yang hari ini sama dengan hari kemarin dianggap merugi, karena
tidak ada kemajuan dan tertinggal oleh perubahan.Terlebih lagi orang yang hari
ini lebih buruk dari kemarin dianggap orang yang celaka, karena berarti akan
tertinggal jauh dan sulit lagi mengejar. Orang yang beruntung hanyalah orang
yang hari ini lebih baik dari kemarin, berarti selalu ada penambahan. Inilah
sikap perubahan yang diharapkan selalu terjadi pada setiap muslim, sehingga
tidak akan pernah tertinggal, dia selalu antisaifatif terhadap perubahan, dan
selalu siap menyikapi perubahan
4. Berdasarkan jawaban b, apakah benar nilai-nilai Islam menjadikan umat Islam
Indonesia digambarkan sebagai pemalas, mudah pasrah dan lembek? Jika tidak
mengapa yang terjadi tidak sebagaimana yang diajarkan Islam?
Nilai-nilai Islam tidak menjadikan umatnya menjadi pemalas, mudah pasrah,
dan lembek. Hal ini dikarenakan dalan hadist disebutkan bahwa Allah SWT pun
membenci sikap lemah, tidak mampu, dan malas. Dalam hadis dinyatakan, ''Allah
SWT mencela sikap lemah, tidak bersungguh-sungguh, tetapi kamu harus memiliki
sikap cerdas dan cekatan, namun jika kamu tetap terkalahkan oleh suatu perkara,
maka kamu berucap 'cukuplah Allah menjadi penolongku, dan Allah sebaik-baik
pelindung.'' (HR Abu Dawud). Sehingga seorang muslim harus memiliki sifat tangkas
dan cerdas. Keutaman dari sikap tangkas dan cerdas yakni bisa menjadi pembuka
amal kebaikan. Sebaliknya, sikap lemah dan malas, seperti telah diingatkan
Rasulullah SAW, hanya akan mendekatkan diri kepada setan.. Sebab, jika seseorang
tidak mampu atau malas melakukan sesuatu yang bermanfaat baginya dan
masyarakat sekitar, maka ia akan selalu menjadi seseorang yang kerap berangan-
angan. Perbuatan dan sikap semacam itu, selain kontraproduktif serta tidak akan
membawa pada keberhasilan, juga sama saja dengan membuka amal perbuatan setan
karena pintu amal setan tidak lain adalah sikap malas dan lemah. Merekalah, tegas as-
Syaami, adalah orang yang paling merugi. Mengapa dikatakan orang yang paling
merugi? Sebab, sifat malas dan lemah merupakan kunci segala bencana. Seperti
misalnya, perbuatan maksiat sudah pasti terjadi karena lemahnya keimanan dan
ketakwaan seseorang sehingga berani melanggar larangan agama. Jiwa seorang
Muslim sejati adalah yang meyakini bahwa rezeki Allah SWT sangatlah berlimpah,
dan disediakan bagi siapapun yang mampu menggapainya dengan semangat dan etos
kuat. Oleh karenanya, Islam sangat menjunjung tinggi optimisme, kerja keras, dan
berusaha sekuat tenaga.

Anda mungkin juga menyukai