Anda di halaman 1dari 2

NAMA : SYIFFA PUTRI MEILLANI

NPM: 11120121
KELAS : 1KA21
Latihan soal Pendidikan Pancasila minggu ke 14

1. Jelaskan Pengertian Pancasila sebagai paradigma reformasi


Jawaban :
Pancasila sebagai paradigma reformasi adalah dimana apabila terjadi suatu perubahan
kedepannya maka asumsi-asumsi dasar atau nilai-nilai yang mendukung perubahan tersebut
haruslah selalu berlandaskan pada pancasila.
Bangsa Indonesia ingin mengadakan suatu perubahan, yaitu menata kembali kehidupan
berbangsa dan bernegara demi terwujudnya masyarakat madani yang bermatabat kemanusiaan
yang menghargai hak-hak asasi manusia, masyarakat yang demokratis yang bermoral religius
serta masyarakat yang bermoral kemanusiaan dan beradab.
Berbagai gerakan muncul disertai dengan akibat tragedi kemanusiaan yang sangat
memilukan dan menelan banyak korban jiwa dari anak-anak bangsa sebagai rakyat kecil yang
tidak berdosa dan mendambakan perdamaian ketenteraman serta kesejahteraan.
Namun demikian di balik berbagai macam keterpurukan bangsa Indonesia tersebut masih
tersisa satu keyakinan akan nilai yang memilikinya yaitu nilai-nilai yang terakar dari
pandangan hidup bangsa Indonesia sendiri yaitu nilai-nilai Pancasila. Reformasi adalah menata
kehidupan bangsa dan negara dalam system Negara di bawah nilai-nilai Pancasila, bukan
menghancurkan dan membubarkan bangsa dan negara Indonesia.
Bahkan pada hakikatnya reformasi itu sendiri adalah mengembalikan tatanan kebenaraan
kearah sumber nilai yang merupakan Platform kehidupan bersama bangsa Indonesia,
yangselama ini diselewengkan demi kekuasaan sekelompok orang baik pada masa orde lama
maupun orde baru. Oleh karena itu proses reformasi walaupun dalam lingkup pengertian
reformasi total harus memiliki platform dan sumber nilai yang jelas merupakan arah, tujuan,
serta cita-cita yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Reformasi dengan melakukan perubahan dalam berbagai bidang yang sering diteriakkan
dengan jargon reformasi total tidak mungkin melakukan perubahan terhadap sumbernya itu
sendiri. Oleh karena itu justru sebaliknya reformasi itu harus memiliki tujuan, dasar, cita-cita
serta platform yang jelas dan bagi bangsa Indonesia Nilai-nilai Pancasila itulah yang
merupakan paradigma Reformasi Total tesebut.

2. Jelaskan Pancasila sebagai paradigma kehidupan kampus.


Jawaban :
Pancasila sebagai paradigma dimaksudkan bahwa Pancasila sebagai sistem nilai acuan,
kerangka-acuan berpikir, pola-acuan berpikir; atau jelasnya sebagai sistem nilai yang dijadikan
kerangka landasan, kerangka cara, dan sekaligus kerangka arah/tujuan bagi ‘yang
menyandangnya’.
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang pancasila sebagai paradigma
kehidupan kampus. Kehidupan kampus yang kita ketahui terdiri dari beberapa elemen, yaitu :
mahasiswa, dan dosen. Sekelompok elemen tersebutlah yang mengisi kehidupan kampus setiap
harinya. Fungsi dari kampus itu sendiri adalah selain untuk wadah sarana pendidikan juga
sebagai tempat menimba/mendapatkan ilmu, dimana elemen mahasiswa memegang peran
utama dalam mengatur, mengendalikan, dan mentaati segala peraturan yang ada di kampus.
Pancasila sebagai landasan yang utama tidak hanya berlaku dalam satu unsur saja, namun
terdapat dalam berbagai unsur yaitu : ilmu pengetahuan, hukum, HAM, sosial politik, ekonomi,
kebudayaan, dll. Dalam arti, bahwa pancasila bisa diterapkan dan dijalankan dalam unsur-
unsur tersebut sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat pada pancasila tersebut (sila ke-1 s/d sila
ke-5).
Kampus yang terdiri dari 2 elemen, tentunya memiliki jumlah kapasitas yang besar.
Maksudnya adalah, dalam kampus tidak hanya terdiri dari beberapa orang namun terdiri dari
ratusan bahkan ribuan orang. Tentunya setiap orang memiliki keyakinan agama yang berbeda.
Seperti kita ketahui kita mengenal adanya 5 agama (kristen, katholik, islam, budha, hindu).
Sehingga perlulah pola/acuan berfikir untuk tidak melakukan sikap diskriminatif terhadap
agama yang satu dengan yang lain, kaum mayoritas dengan kaum minoritas. Agar nilai-nilai
agama yang kita punya tidak menimbulkan pelanggaran melainkan contoh bagi orang lain.
Sebagaimana yang terdapat pada sila ke-1 dalam pancasila.
Selain itu, setiap mahasiswa juga berhak untuk mendapatkan suatu prestasi ketika
mahasiswa tersebut sudah melaksanakan kewajibannya (IPK). Hal ini berkaitan dengan nilai
kemanusiaan yang terdapat dalam sila ke-2, dimana mahasiswa berhak mendapatkan haknya
ketika kewajibannya sudah dilakukan. Namun perlu juga kesesuaian antara kewajiban yang
dilakukan dengan hak yang diterima. Kemudian, dalam pergaulan kampus semakin sulit
dibedakan antara mahasiswa yang senior dengan yang junior karena ketika golongan tersebut
menyatu terkadang mempunyai sikap yang kurang sopan ketika berbicara & berperilaku.
Sehingga nilai moral yang ada tidak sesuai lagi dengan perilaku yang sebagaimana mestinya.
Banyaknya orang yang terdapat dalam kampus, juga mempunyai berbagai
keanekaragaman. Contohnya: suku, bahasa, dan budaya. Keanekaragaman tersebut cenderung
membuat kita terkadang malu atau bahkan tidak mengakui. Sehingga terkadang timbulah suatu
perpecahan antar mahasiswa, walaupun tidak dalam skala yang besar. Paradigma yang
seharusnya dilakukan adalah menjadikan keanekaragaman ini sebagai landasan bahwa semua
orang dapat menyatu, menghargai, dan mengakui walaupun terdapat beberapa perbedaan
dalam hal bahasa dan budayanya. Paradigma tersebut telah tertanam dalam pancasila sila ke-3
sebagai nilai persatuan.

Anda mungkin juga menyukai