Anda di halaman 1dari 256

PEMASANGAN DAN

PEMERIKSAAN APP 1 PHASA


B.1.131.13.002.3.13R0.IC
B.1.131.13.002.3.13R0.BL

Edisi 1 - Tahun 2013


BIODATA INSTRUKTUR

www.pln.co.id |
Edmund Hillary & Tenzing Norgay

www.pln.co.id |
Tujuan Pembelajaran

“Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu melaksanakan


pemasangan dan pemeriksaan APP 1 Fasa dengan baik dan benar sesuai
dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku di PLN.”

www.pln.co.id |
Lingkup Bahasan / Mata Ajar

01 PENGUKURAN LISTRIK
04 SOP PENGAWATAN DAN PENGUJIAN
APP

02 TEORI DASAR KWH METER


05 TEKNIK
APP
PEMERIKSAAN/PENGUJIAN

03 DIAGRAM PENGAWATAN APP


06 PRAKTEK/SIMULASI
PENGUJIAN APP
WIRING DAN

www.pln.co.id |
Rule of Class

www.pln.co.id |
JSA & Tata Kelola Kelas

Pastikan peralatan Zoom berfungsi baik


dan sinyal kuat.

Pastikan ruang belajar tenang dan


nyaman.
Patuhi panduan Safety
Induction di lokasi masing-
masing dan HP agar posisi silent/getar dan
Protokol Covid-19 minimalisir penggunaan HP diluar kaitan
pembelajaran.

Video selalu ON.


Tanya jawab dipersilakan langsung.
www.pln.co.id |
JSA & Tata Kelola Kelas
• Jika ada yang mau ke Toilet atau keperluan lain mohon menginfokan di
Chat zoom.
• Syarat KELULUSAN : Kehadiran kelas/zoom 100% dan nilai akhir minimal 70.
• Item Penilaian :
o Keaktifan peserta selama pembelajaran
o Tugas Individu/Kelompok
o Ujian / Quiz

www.pln.co.id |
1. Pengukuran Listrik
Lingkup Bahasan / Mata Ajar

01 PENGUKURAN LISTRIK
04 SOP PENGAWATAN DAN PENGUJIAN
APP

02 TEORI DASAR KWH METER


05 TEKNIK
APP
PEMERIKSAAN/PENGUJIAN

03 DIAGRAM PENGAWATAN APP


06 PRAKTEK/SIMULASI
PENGUJIAN APP
WIRING DAN

www.pln.co.id |
Hasil Belajar
“Setelah mengikuti pelajaran ini peserta mampu memahami
Pengukuran Listrik dengan baik dan benar sesuai dengan standar atau
ketentuan yang berlaku di PLN.“

www.pln.co.id |
Pengenalan Alat Ukur

Sebelum melaksanakan pengukuran, terlebih dahulu kita kenal dan


mempelajari peralatan alat ukur tersebut. Kita dapat memilih dan
menggunakan alat ukur dengan metode yang benar, sehingga pada
pelaksanaan pengukuran tidak terjadi suatu kesalahan dan akan diperoleh
suatu hasil ukur dengan akurasi dan optimasi yang tinggi.

www.pln.co.id |
Menurut Macam Arus
 Arus searah
 Arus bolak balik
 Arus searah dan arus bolak balik

Macam macam Alat ukur

www.pln.co.id |
Menurut Tipe / Jenis :
 Tipe jarum penunjuk
Harga yang kita baca adalah yang ditunjuk oleh jarum penunjuk, harga
tersebut adalah sesaat pada waktu meter tersebut dialiri arus listrik.
 Tipe recorder
Harga yang kita baca adalah harga yang ditulis / dicatat pada kertas,
pencatatan ini dilakukan secara otomatis dan terus menerus selama meter
tersebut dialiri arus listrik.
 Tipe digital
Harga yang dibaca adalah harga sesaat.

www.pln.co.id |
Menurut Sifat Pengunaannya
 Portable
Alat ini mudah dipergunakan dan dapat dibawah kemana-mana dalam
pengukuran
 Papan hubung / panel
Alat ini di pasang pada panel secara permanen atau tempat-tempat
tertentu, sehingga tidak dapat dibawah pergi untuk mengukur di tempat
lain

www.pln.co.id |
Macam Macam Alat Ukur & Fungsinya

www.pln.co.id |
Tingkat Ketelitian Alat Ukur

www.pln.co.id |
Kode / Simbol Alat Ukur (1)

www.pln.co.id |
Kode / Simbol Alat Ukur (2)

www.pln.co.id |
Penggunaan Alat Ukur dan Pengawatannya
1. Ampere Meter
Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui besarnya arus / aliran listrik baik berupa :
• Arus listrik yang diproduksi mesin pembangkit ataupun
• Arus listrik yang di distribusikan ke jaringan distribusi, dan lainnya
Cara penyambungan dari ampere meter adalah dengan menghubungkan seri dengan
sumber daya listrik ( power source ) sebagaimana gambar dibawah ini

www.pln.co.id |
Penggunaan Alat Ukur dan Pengawatannya
2. Volt Meter
Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui besarnya tegangan listrik baik berupa :
• Tegangan listrik yang diproduksi mesin pembangkit ataupun
• Tegangan listrik yang di distribusikan ke jaringan distribusi, dan lainnya
Cara penyambungan dari ampere meter adalah dengan menghubungkan paralel dengan
beban/sumber listrik ( power source ) sebagaimana gambar dibawah ini.

www.pln.co.id |
Penggunaan Alat Ukur dan Pengawatannya
3. Cos Phi Meter
Alat ini digunakan untuk mengetahui, besarnya faktor kerja ( power faktor ) yang
merupakan beda fase antara tegangan dan arus. Cara penyambungan adalah sama dengan
pengukuran watt meter.

www.pln.co.id |
Penggunaan Alat Ukur dan Pengawatannya
4. Frekwensi Meter
• Frekwensi meter digunakan untuk mengetahui gelobang sinussoidal arus bolak balik
yang merupakan jumlah siklus gelombang sinussoidal perdetik ( cycle / second ).
• Frekwensi meter mempunyai peranan cukup penting khususnya dalam
mensikronisasikan ( memparalelkan ) dua unit mesin pembangkit dan stabilnya
frekwensi merupakan petunjuk ke stabilan mesin pembangkit.

www.pln.co.id |
Penggunaan Alat Ukur dan Pengawatannya
5. Watt Meter
Alat ukur untuk mengetahui besarnya daya nyata ( daya aktif ) pada watt meter terdapat
spoel / belitan arus dan spoel / belitan tegangan, sehingga cara penyambungan watt meter
pada umumnya merupakan kombinasi cara penyambungan volt meter dan ampere meter.

www.pln.co.id |
Penggunaan Alat Ukur dan Pengawatannya
6. kWh Meter

www.pln.co.id |
Penggunaan Alat Ukur dan Pengawatannya
7. Alat Ukur Tahanan Isolasi
JTM 20

MEGGER www.pln.co.id |
Penggunaan Alat Ukur dan Pengawatannya
8. Phase Sequence

www.pln.co.id |
Penggunaan Alat Ukur dan Pengawatannya
9. Earth Tester

www.pln.co.id |
Penggunaan Alat Ukur dan Pengawatannya
10. Injection Current Test

www.pln.co.id |
Penggunaan Alat Ukur dan Pengawatannya
11. Relay Tester

www.pln.co.id |
Penggunaan Alat Ukur dan Pengawatannya
12. Stop Watch

www.pln.co.id |
Penggunaan Alat Ukur dan Pengawatannya
13. Substandar Meter

www.pln.co.id |
Penggunaan Alat Ukur dan Pengawatannya
14. Portabel Current & Voltage Generator

Portabel Voltage Portabel Current


Generator Generator
www.pln.co.id |
Terima Kasih
2. Teori Dasar kWh Meter
Lingkup Bahasan / Mata Ajar

01 PENGUKURAN LISTRIK
04 SOP PENGAWATAN DAN PENGUJIAN
APP

02 TEORI DASAR KWH METER


05 TEKNIK
APP
PEMERIKSAAN/PENGUJIAN

03 DIAGRAM PENGAWATAN APP


06 PRAKTEK/SIMULASI
PENGUJIAN APP
WIRING DAN

www.pln.co.id |
Hasil Belajar

“Setelah mengikuti pelajaran ini peserta mampu memahami Teori Dasar


kWh Meter dengan baik dan benar sesuai dengan standar atau ketentuan
yang berlaku di PLN.”

www.pln.co.id |
kWh METER

Adalah alat pengukur energi listrik yang mengukur secara langsung hasil kali
tegangan, arus factor kerja,kali waktu yang tertentu (V.I cos φ t) yang bekerja
padanya selama jangka waktu tertentu tersebut.

www.pln.co.id |
Gambar Prinsip Kerja kWh Meter (1)

www.pln.co.id |
Gambar Prinsip Kerja kWh Meter (2)
Keterangan Gambar :
M = Magnit permanent
Cp = inti besi kumparan tegangan
Wp = kumparan tegangan yang dapat dianggap sebagai reaktansi murni, karena lilitan
cukup besar
Cc = Inti besi kumparan arus
Wc = kumparan arus
Ip = arus yang mengalir melalui Wp
I = Arus beban yang mengalir melalui Wc
F = Kumparan penyesuaian fasa yang diberi tahanan R
RGS = Register
1L & 2S = Terminal sumber daya masuk
2L & 1S = Terminal daya keluar

www.pln.co.id |
Prinsip Kerja
Ф1 ditimbulkan oleh arus I mengalir di kumparan Wc
Ф2 ditimbulkan oleh arus Ip mengalir di kumparan Wp dan Ip lagging 900
terhadap tegangannya

φ V

Sin  = Cos φ

Ф1

Ф2

Gambar 2
Dengan mengambil persamaan moment alat ukur type induksi :
T = KW Ø1. Ø2 Sin 

www.pln.co.id |
kWh Meter 1 Fasa dan 3 Fasa

kWh meter 1 fasa

kWh meter 3 fasa

www.pln.co.id |
Contoh Papan Nama Meter Tarif Tunggal
AWAS MEMBUKA SEGEL DIDENDA

0 0 0 0 0 kWh
MILIK ENERTEC
P L N SCHLUMBERGER

METER kWh FASA TIGA 4 KAWAT JENIS A6C2


PUTARAN
5 (20) A 3 x 220 / 380 V 50 Hz k = 222.2/9
KwH
P. L. N. No. JA3 0014709 00026702

-1986

7810436 BUATAN PERANCIS


www.pln.co.id |
Contoh Papan Nama Meter Tarif Ganda
MILIK
P L N 0 0 0 0 0
L
MECOINDO kWh
ENERTEC N
0 0 0 0 0
220 V ~
KILO WATT HOUR FASA TIGA 4 KAWAT
JENIS A6C1 KELAS 2
50 (100) A 3 x 220 / 380V 50 Hz k = 37 29/33 PUT/kWh
Nn

4885044
www.pln.co.id |
Bagian - Bagian kWh Meter

1. Kumparan Tegangan
2. Kumparan arus
3. Elemen Penggerak/piringan
4. Rem Magnit
5. Register
6. Name Plate
7. Terminal Klemp

www.pln.co.id |
Prinsip Kerja kWh Meter
Fluks Tegangan Kumparan tegangan

Priring Aluminium

Magnit permanen

S U

F U
Fluks Arus Fluks Arus

S Beban
Kumparan Arus

www.pln.co.id |
Vektor Diagram

1 2 3 4 6 BEBAN
F
V B
N
I
Φ1 Besar kopel yang bekerja
pada piringan adalah :
TD = K. W.Φ1. Φ2.Sin a
TD ~ W.I. V/ωl .Sin (90 – φ)
φ
a Φ2 TD ~ V.I.Cos φ N = V.I.Cos φ
V/ωL
Kecepatan putaran piringan ber
Banding lurus dengan V.I.Cos φ
www.pln.co.id |
Komponen kWh Meter

Kumparan Tegangan
Berfungsi sebagai pembangkit fluks
Tegangan (фu)

U Kumparan Arus
Sebagai pembangkit fkuhs Arus (фi)
S
Piringan Aluminium
Sebagai tempat integrasi фu dan фi
Serta terjadinya arus foucault sehingga
Timbul momen putar pada piringan.

www.pln.co.id |
Magnit Permanen
,, Berfungsi sebagai pengereman dan mem
Berikan perlawanan putaran ikutan dari
Piringan aluminium.

Kotak Terminal
Sebagai tempat kabel masuk dan keluar
APP dari sambungan rumah ke instalasi

Register /pencatat
0 0 0 0 0 0 Sebagai pencatat / penghitung jumlah
Energi terpakai di tempat pelanggan.

www.pln.co.id |
Fluks Tegangan

Pengawatan Normal
S U

F U
Fluks Arus Fluks Arus

N
I F

www.pln.co.id |
Fluks Tegangan
Fasa dan Netral
Dibalik Posisinya
U S

F S
Fluks Arus Fluks Arus

I F

www.pln.co.id |
kWh Meter 1 Fasa
Kumparan Arus Dibalik

1 2 3 4 6 BEBAN
F
N B

F I

www.pln.co.id |
kWh Meter 3 Fasa
Pengawatan Normal

BEBAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
R
S B
T
N

Pr = Ur . Ir . 1x = 1x
Ps = Us . Is . 1x = 1x
Pt = Ut . It . 1x = 1x
P3ф = 3x

www.pln.co.id |
kWh Meter 3 Fasa
R & S Dibalik

BEBAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
R
S B
T
N

Ps = Us . Is . 1x = 1x
Pr = Ur . Ir . 1x = 1x
Pt = Ut . It . 1x = 1x
P3ф = 3x
www.pln.co.id |
Kumparan Arus
Fasa R Dibalik

BEBAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
R
S B
T
N
Pr = Ur . Ir . (-1x) = -1x
Ps = Us . Is . 1x = 1x
Pt = Ut . It . 1x = 1x
P3ф = +1x

www.pln.co.id |
Kumparan Fasa R & S Dibalik

BEBAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
R
S B
T
N

Pr = Ur . Ir . (-1x) = -1x
Ps = Us . Is . (-1x) = -1x
Pt = Ut . It . 1x = 1x
P3ф = -1x
www.pln.co.id |
Fasa R, S, T Dibalik

BEBAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
R
S B
T
N

Pr = Ur . Ir . (-1x) = -1x
Ps = Us . Is . (-1x) = -1x
Pt = Ut . It . (-1x) = -1x
P3ф = -3x

www.pln.co.id |
Vektor U & I pada kWh & kVARh 3 FASA
URS URT

Cos 0 = 1
UR
Cos 30 = 0,866
Cos 60 = 0,5
Ir Cos 90 = 0
-US -UT Cos 120 = -0,5
-Is
-It Cos 150 = -0,866
UST Cos 180 = -1
UTS Cos 210 = -0,866
Is Cos 240 = -0,5
It
Cos 270 = 0
US
UT Cos 300 = 0,5
-Ir Cos 330 = 0,866
Cos 360 = 1
-UR

www.pln.co.id |
UTR USR
Terima Kasih
3. Diagram Pengawatan APP
Lingkup Bahasan / Mata Ajar

01 PENGUKURAN LISTRIK
04 SOP PENGAWATAN DAN PENGUJIAN
APP

02 TEORI DASAR KWH METER


05 TEKNIK
APP
PEMERIKSAAN/PENGUJIAN

03 DIAGRAM PENGAWATAN APP


06 PRAKTEK/SIMULASI
PENGUJIAN APP
WIRING DAN

www.pln.co.id |
Hasil Belajar
“Setelah mengikuti mata pelajaran ini peserta mampu memahami
Diagram Pengawatan APP 1 Phasa dengan baik dan benar sesuai dengan
standar atau ketentuan yang berlaku di PLN.“

www.pln.co.id |
Pengertian Diagram Pengawatan
Yang dimaksud dengan Diagram Pengawatan adalah gambar elektroteknik
yang biasanya dinyatakan dengan symbol-simbol, yang menyatakan
hubungan antara bagian – bagian peralatan atau suatu instalasi listrik.

www.pln.co.id |
Manfaat Diagram Pengawatan
• Mengetahui Prinsip kerja suatu peralatan atau instalasi.
• Membantu pelaksanaan pemasangan suatu peralatan atau instalasi.
• Mempermudah dalam menelusuri, mengusut gangguan pada suatu
peralatan atau instalasi.

www.pln.co.id |
Macam-macam Diagram
• Diagram Lay Out
• Diagram Internal
• Diagram Penyambungan
• Diagram Terminal
• Diagram Garis Tunggal

www.pln.co.id |
Diagram Lay Out
Adalah diagram yang menyatakan tata letak alat atau terminal atau sejenisnya.

www.pln.co.id |
Lay Out pada APP Tipe Khusus 1 C

www.pln.co.id |
Diagram Internal
Adalah diagram yang menyatakan rangkaian internal suatu alat misalnya
diagram internal alat ukur.

www.pln.co.id |
Diagram Penyambungan
Adalah diagram yang menyatakannomor terminal dari suatu alat yang harus
disambungkan ke nomor terminal dari alat yang lain dengan menggunakan
penghantar / kawat.

www.pln.co.id |
Diagram Terminal
Adalah diagram yang menyatakan penghantar – penghantar dengan kode
pengawatan tertentu yang tersambung pada suatu terminal.

www.pln.co.id |
Diagram Garis Tunggal
Merupakan gambaran sederhana dari suatu sirkit yang menunjukkan bagian–
bagian pentingnya saja namun dapat menggambarkan cara operasi dan
fungsi kelompok dari suatu instalasi listrik, sirkit biasanya digambarkan dalam
bentuk garis tunggal dan huruf atau simbol yang sesuai.

Diagram garis tunggal sebaiknya disertai informasi sebagai berikut :


• Tegangan • Jumlah kawat
• Jenis arus • Pengenal
• Frekuensi • Data karakteristik
• Luas penampang • Simbol alat
www.pln.co.id |
Pengawatan kWh Meter
Dalam melaksanakan penyambungan kWh meter perlu diperhatikan terminal-
terminal yang akan disambung. Terminal input untuk arus harus dibedakan
dengan terminal outputnya, demikian pula terminal untuk tegangan harus
dapat dibedakan menurut fasanya.

Pengukuran
No kWh Meter
Jenis Tegangan
1 1 fasa 2 kawat Langsung Rendah
2 3 fasa 4 kawat Langsung Rendah
3 3 fasa 4 kawat Tidak Langsung Rendah
4 3 fasa 3 kawat Tidak Langsung Menengah
5 3 fasa 4 kawat Tidak Langsung Menengah
www.pln.co.id |
Pengawatan kWh Meter 1 Fasa
kWh
9
OK tipe 1 F 13
N 14
12

1 2 3 4 6 Terminal
9 7 12 11 blok
13 8 6 14
9 10 11 12

MCB 1 16 15 4 17 Arde

3 10
10
7 8 F 16 11
N 15
12
G 17 www.pln.co.id |
Terima Kasih
4. SOP Pengawatan dan
Pengujian APP
Lingkup Bahasan / Mata Ajar

01 PENGUKURAN LISTRIK
04 SOP PENGAWATAN DAN PENGUJIAN
APP

02 TEORI DASAR KWH METER


05 TEKNIK
APP
PEMERIKSAAN/PENGUJIAN

03 DIAGRAM PENGAWATAN APP


06 PRAKTEK/SIMULASI
PENGUJIAN APP
WIRING DAN

www.pln.co.id |
Hasil Belajar

“Setelah mengikuti pelajaran ini peserta mampu memahami SOP


Pengawatan dan Pengujian APP 1 Fasa dengan baik dan benar sesuai
standar atau ketentuan yang berlaku di PLN.”

www.pln.co.id |
Pengawatan APP TR 1
Fasa Pengukuran
Langsung
Gambar : APP TR Pengukuran langsung
DIAGRAM PENGAWATAN APP 1 PHASE

kWh
9
F 13
OK tipe 1
N 14
12

1 2 3 4 6 Terminal
9 7 12 11 blok
13 8 6 14
9 10 11 12

MCB 1 16 15 4 17 Arde

3 10
10
7 8 F 16 11
N 15
12
G 17
www.pln.co.id |
Perkakas/Peralatan
• Helm • AVO meter
• Sarung tangan • Insulation Tester
• Tang kombinasi • Earth Tester
• Tang Press • Phasesquence
• Obeng ( - / + ) • Radio HT
• Kunci Inggris • P3K
• Grounding aparat • Form BA pemasangan &
penyegelan

www.pln.co.id |
Persiapan

• Siapkan PK, SOP, Single line Diagram, peralatan Kerja, material yang
diperlukan dan APP yang akan dipasang
• Siapkan peralatan K3, alat Bantu dan peralatan komunikasi.
• Siapkan lokasi tempat pemasangan APP yang memenuhi persyaratan teknis
dan aman
• Periksa kWh meter dan pemutus mini yang akan dipasang, apakah data
tegangan dan arus sudah sesuai dengan daya yang tersedia (Kontrak
Konsumen)
• Lubangi kotak APP untuk penempatan terminal blok, kWh meter dan
pemutus mini.
• Pasang terminal blok pada kotak dasar APP
• Pasang kWh meter dan pemutus mini pada tutup kotak APP
www.pln.co.id |
Pelaksanaan Pengawatan (1)
• Kenakan alat K3 setiba di lokasi kerja.
• Pasang kabel pada terminal kWh meter
• Hubungkan terminal beban kWh meter dengan terminal masukan pemutus
mini.
• Pasang kabel pada terminal beban pmutus mini, posisi pemutus mini off
• Pasang kotak dasar APP tipe III pada dinding / tempat yang sudah
ditentukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
• Periksa urutan fase sumber daya yang tersedia

www.pln.co.id |
Pelaksanaan Pengawatan (2)
• Masukkan kabel sumber daya pada terminal dalam kotak dasar APP
• Pasangkan tutup APP pada kotak dasar APP yang sudah terpasang.
• Lakukan pengawatan mulai dari terminal blok ke meter kWh, MCB hingga
ke IML
• Pasang Arde pembumian dan hubung kan kawat pembumian pada kotak
dasar APP dan kawat netral pada terminal blok

www.pln.co.id |
Pelaksanaan Pengawatan (3)
DIAGRAM PENGAWATAN APP 1 PHASE

kWh
9
F 13
Kolak OK tipe 1
kWh N 14
APP 12

1 2 3 4 6 Terminal
mcb
9 7 12 11 blok
13 8 6 14
9 10 11 12

MCB 1 16 15 4 17 Arde

3 10
10
7 8 F 16 11
N 15
12
G 17

www.pln.co.id |
Pemeriksaan (1)
• Lakukan pemeriksaan secara visual terhadap APP yang sudah terpasang
• Lakukan pengukuran Tahanan Isolasi pada pengawatan APP
• lakukan pengukuran Tahanan Pembumian pada Arde
• Masukkan MCB, Saklar utama PHB dan beban pada IML
• Lakukan pengukuran tegangan dan arus beban.
• Lakukan pemeriksaan urutan fasa baik pada kabel SR, terminal blok hingga pada IML.
• Lakukan pemeriksaan arah Putaran piringan kWh dengan pembebanan perfasa .
• Tutupkan pintu APP dan segel pada semua titik penyegelannya.
• Catat dan Masukkan semua hasil pemeriksaan ke dalam BA pengawatan dan penyegelan
APP

www.pln.co.id |
Pemeriksaan (2)

www.pln.co.id |
Pelaporan
• Buat Berita Acara pelaksanaan pengawatan dan penyegelan APP TR 1 fasa
sambungan langsung
• Lapor ke POSKO bahwa pekerjaan telah selesai dan petugas siap
meninggalkan lokasi
• Lepaskan K3 yang sudah tidak dipergunakan
• Buat laporan penyelesaian pekerjaan dan penyerahan BA kepada ASSMAN
BUNG

www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
Pemasangan &
Pemeriksaan APP TR
SM

KWH
1

DISEGEL UJ/UPJ

MCB
1

1 ML

www.pln.co.id |
Perkakas
• Helm • AVO meter
• Sabuk • Insulation Tester
• Tangga • Earth Tester
• Tang kombinasi • Phasesquence
• Obeng ( - / + ) • Radio HT
• Kunci Inggris
• Grounding aparat

www.pln.co.id |
Persiapan
• Siapkan PK, SOP, Single line Diagram
• Pemeriksaan/pengujian APP TR.
• Siapkan peralatan Kerja, alat ukur dan material pemerikasaan yang diperlukan.
• Siapkan peralatan K3, alat Bantu dan peralatan komunikasi.
• Tentukan lokasi tempat APP yang akan diperiksa agar memenuhi persyaratan dan
kelayakan operasi.
• Hubungi pihak terkait dan lakukan koordinasi guna kelancaran pemeriksaan.
• Lakukan pendekatan dan jelaskan pada pelanggan tentang maksud dari pemeriksaan APP
di pelanggan tersebut.
• Kenakan peralatan K3 & alat pelindung diri sebelum memulai pekerjaan.

www.pln.co.id |
Pelaksanaan Pengujian (1)
• Lakukan pemeriksaan secara visual kondisi instalasi APP mulai dar kabel SR,
kotak APP sampai ke IML
• Lakukan pengujian pembebanan dengan cara mematikan MCB dan saklar
utama IML kemudian masukkan beban perfasa periksa arah putaran
kWhnya.
• Lakukan pengukuran Arus, Tegangan dan Dayanya dengan alat ukur
Ampere, Volt, dan Watt meter.
• Periksa dan ukur waktunya pada putar an yang ditentukan sendiri.

www.pln.co.id |
Pelaksanaan Pengujian (2)
• Hitunglah besar daya aktif yang terukur sesaat pada meter kWh dengan
menggunakan rumus yang sudah ada.
• Bandingkan berapa besar daya yang diukur pada sisi bebsn dengan daya
yang terhitung di sisi meter kWh
• Tentukan kesalahan meter kWh dengan cara menghitung Error kemudian
ban dingkan dengan standar kelas kWh yang ditetapkan.
• Buatlah kesimpulan mengenai kondisi APP masih layak dan tidaknya APP
tersebut dioperasikan sebagai alat ukur pemakaian energi di pelanggan

www.pln.co.id |
Pemeriksaan
• Periksa secara visual APP mulai dari SR, APP sampai ke IML
• Amati dengan seksama kondisi operasional APP
• Lakukan Identifikasi kelainan saat pengoperasian APP
• Bila tidak ada kelainan operasional pada APP lakukan langkah selanjutnya

www.pln.co.id |
Penyegelan
• Periksa secara visual APP yang akan disegel mulai dari SR, APP sampai ke
IML.
• Tentukan timah danacuan segel yang akan dipasang pada APP
• Lakukan Identifikasi pada bagian APP yang akan disegel
• Lakukan pengikatan kawat segel pada begian APP yang disegel
• Lakukan penyegelan dan pengepresan pada timah segel yang sudah
terpasang
• Bila tidak ada kelainan operasional pada APP lakukan langkah selanjutnya.

www.pln.co.id |
Pelaporan
• Catat semua kegiatan Pengujian APP dan masukkan ke dalam BA.
• Catat hasil pengkukura dan material yang digunakan serta masukkan ke
dalam BA
• Lapor ke POSKO bahwa pekerjaan Wiring dan Pengujian APP telah selesai
kemudi an petugas meninggalkan lokasi pekerja an
• Lepaskan K3 yang sudah tidak diguna kan
• Laporan penyelesaian pekerjaan dan penyerahan BA kepada ASSMAN BUNG

www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
Terima Kasih
5. Teknik Pemeriksaan/
Pengujian APP
Lingkup Bahasan / Mata Ajar

01 PENGUKURAN LISTRIK
04 SOP PENGAWATAN DAN PENGUJIAN
APP

02 TEORI DASAR KWH METER


05 TEKNIK
APP
PEMERIKSAAN/PENGUJIAN

03 DIAGRAM PENGAWATAN APP


06 PRAKTEK/SIMULASI
PENGUJIAN APP
WIRING DAN

www.pln.co.id |
Hasil Belajar

“Setelah mengikuti mata pelajaran ini peserta mampu memahami Teknik


Pemeriksaan / Pengujian APP 1 Fasa dengan baik dan benar sesuai
standar atau ketentuan yang berlaku di PLN.”

www.pln.co.id |
Pemeriksaan APP
1. Pemeriksaan visual
2. Pemeriksaan tahanan isolasi
3. Pemeriksaan urutan fase
4. Pemeriksaan sirkuit arus / tegangan
5. Pemeriksaan relai tarip ganda & saklar waktu
6. Pemeriksaan putaran piringan

www.pln.co.id |
Pemeriksaan Visual
• Ialah pemeriksaan terhadap meter, perlengkapan dan Pengawatannya,
apakah dalam keadaan baik, rusak, cacat, Posisi miring, baut kendor dan
sebagainya.
• Bila ada indikasi separti diatas, maka telah terjadi sesuatu pada meter
tersebut, sehingga perlu diadakan pemeriksaan lebih lanjut.

www.pln.co.id |
Pemeriksaan Visual

Keadaan
No. Nama alat / lengkapan Keterangan
Baik Cacat Rusak
1. Kotak APP - V - Tergores dan penyok
2. Meter v - -
3. Pemutus mini - v - Isolasi retak
4. Terminal - v -
5. Kawat : Sesuai standar
• warna v - -
• label v - -
• Pengikat v - -

www.pln.co.id |
Pengujian Tahanan Isolasi
Hasil Minimum
No. Yang diperiksa
(Mega Ohm) (Mega Ohm)
A Meter Sambungan Langsung
1. Fase tunggal
Sirkit fase – pembumian

www.pln.co.id |
Memeriksa Urutan Fase
Pemeriksaan menggunakan fase sequence indicator / phase angle indicator
sebagai berikut :
• Periksa urutan fase sumber
• Sambung APP dengan sumber
• Periksa urutan fasa pada sis beban
• Bila urutan fasa pada sumber dan sisi beban sudah sama maka pemasangan
sudah betul

www.pln.co.id |
Pengujian Polaritas Arus pada CT
a. Peralatan yang dipergunakan : c. Cara pemeriksaan :
• Sumber teg. DC / battrey Pada saat saklar S dimasukkan, jarum mA
akan bergerak karena Arus transient
• Saklar
• Bila jarum bergerak ke arah kanan
• Mili Ampere meter berarti polaritas betul.
• Kabel penghubung • Bila ke kiri berarti polaritas salah.
b. Gambar rangkaian pemeriksaan :
1,5 v
+ - s

K L

k l

mA

www.pln.co.id |
Pengujian Rasio CT
Amp. Meter A2
Sisi skunder

Kn Is – Ip
CT standar S= x 100 %
CT yang diuji Ip

A1
Amp. Meter S = Kesalahan arus (%)
Sisi primer Kn = Rasio transformasi CT
SUMBER ARUS Is = Arus sisi skunder (A)
Ip = Arus sisi primer (A)

AC Supplay

www.pln.co.id |
Pengujian Putaran kWh Meter
Dengan AVO Meter & Stop Watch n . 3.600.000
td = (det)
C . U.I.cos j
Rangkaian
Beban resistip S = td – t x 100 %
Faktor daya = 1 t
td = waktu dasar pada n putaran (det)
1 2 3 4 6
F A n = putaran kWh meter (ditentukan)
C = konstanta kWh (putaran/kWh)
V B U = tegangan terukur (volt)
I = arus terukur (ampere)
N Cos φ = faktor daya = 1 (beban resistif )

S = kesalahan kWh meter (%)


td = waktu dasar pada n put. (det)
t = waktu terukur stop watch (det)
www.pln.co.id |
Dengan Watt Meter & Stop Watch n . 3.600.000
P1 = (Watt)
C.t
Rangkaian
S= P1 -1 x 100 %
P2

P1 = daya aktip teoritis pada kWh (watt)


n = putaran kWh meter (ditentukan)
1 2 3 4 6 BEBAN C = konstanta kWh (putaran/kWh)
F t = waktu terukur stop watch (det)
W
B S = kesalahan kWh meter (%)
N P1 = daya aktip teoritis (watt)
P2 = daya aktip hasil ukur watt meter (watt)

www.pln.co.id |
Dengan Rotary Standard Meter

Rangkaian

1 2 3 4 6 BEBAN
F
B
N
Cs Cs = konstanta Rotary standar
ns = x nx Cx = konstanta kWh meter yang diperiksa
Cx
ns = put.Rotary standard (perhitungan)
ns – n nx = put.kWh yang diperiksa
S= x 100 % S = kesalahan relatif (%)
n www.pln.co.id |
N = penunjukan putaran Rotary standard
Terima Kasih
Sistem Pengawatan APP
1 Phasa Langsung
Pengawatan KWh Meter 1 Fasa
GAMBAR PENGAWATAN APP 1 PHASE

kWh
9
F 13
OK tipe 1
N 14
12

1 2 3 4 6 Terminal
9 7 12 11 blok
13 8 6 14
9 10 11 12
1 16 15 4 17 Arde
MCB

3 10
10
7 8 F 16 11
N 15
12
G 17

www.pln.co.id |
Type Pengawatan Meter LPB 1 Fasa

Belum Sesuai SPLN Belum Sesuai SPLN Belum Sesuai SPLN

Sesuai SPLN D3.009.1.2010

www.pln.co.id |
KWH METER SATU SENSOR

INSTALASI MILIK
PELANGGAN

www.pln.co.id |
KWH METER DUA SENSOR

INSTALASI MILIK
PELANGGAN

www.pln.co.id |
MPB DUA SENSOR 1 KONTAK

INSTALASI MILIK
PELANGGAN

www.pln.co.id |
MPB DUA SENSOR 2 KONTAK 4
TERMINAL

INSTALASI MILIK
PELANGGAN

www.pln.co.id |
MPB DUA SENSOR 2 KONTAK 5
TERMINAL

INSTALASI MILIK
PELANGGAN

www.pln.co.id |
Type Pengawatan Meter LPB 1 Fasa

Belum Sesuai SPLN

Kawat Fasa

Instalasi PLN Instalasi Pelanggan www.pln.co.id |


Type Pengawatan Meter LPB 1 Fasa

Belum Sesuai SPLN

Kawat Fasa

Instalasi PLN Instalasi Pelanggan www.pln.co.id |


Type Pengawatan Meter LPB 1 Fasa

Belum Sesuai SPLN

Kawat Fasa

Instalasi PLN Instalasi Pelanggan www.pln.co.id |


Type Pengawatan Meter LPB 1 Fasa

Sesuai SPLN D3.009.1.2010

Kawat Fasa

Instalasi PLN Instalasi Pelanggan


www.pln.co.id |
3 Phasa Langsung
Pengawatan KWh Meter 3 Fasa

www.pln.co.id |
Type Pengawatan Meter LPB 3 Phase
Pengukuran Langsung

kWh Meter

Sumber Tegangan

Pengaman Instalasi / beban


1 2 3 4 5 6 7 8
Pembatas
Terminal kWh
Ke Instalasi Pelanggan

Terminal Nol

Arde

www.pln.co.id |
Meter LPB 3 Phasa Sambungan Langsung

Instalasi Pelanggan

Instalasi PLN

www.pln.co.id |
Meter LPB 3 Phasa Sambungan Langsung

Instalasi Pelanggan

Instalasi PLN

www.pln.co.id |
Pengukuran Langsung
R S T N

Instalasi

www.pln.co.id |
3 Phasa Tidak
Langsung - TR
PENGAWATAN METER
ELEKTRONIK TAK LANGSUNG TR

P1 P1 P1
S1 S2 S1 S2 S1 S2

P2 P2 P2

BEBAN

www.pln.co.id |
PENGAWATAN METER
ELEKTRONIK TAK LANGSUNG TR
Wiring tegangan dan arus jadi
satu

P1 P1 P1
S1 S2 S1 S2 S1 S2

P2 P2 P2

BEBAN

www.pln.co.id |
PENGAWATAN METER ELEKTRONIK
TAK LANGSUNG TR

P1 P1 P1
S1 S2 S1 S2 S1 S2

P2 P2 P2

BEBAN

www.pln.co.id |
PENGAWATAN METER ELEKTRONIK
TAK LANGSUNG TR

P1 P1 P1
S1 S2 S1 S2 S1 S2

P2 P2 P2

BEBAN

www.pln.co.id |
3 Phasa Tidak
Langsung - TM
Potential transformer (PT)

Winding PT

Sekunder Primer

20000/3 V
100/3 V

a n N

www.pln.co.id |
Diagram Pengawatan PT Sistem Bintang
R S T
A A A

20000/3 Volt
100/3 Volt

N
a n N a n N a n

www.pln.co.id |
Pengawatan PT Sistem Bintang

R S T

20000/3 Volt
100/3 Volt

www.pln.co.id |
Potential Transformer (PT)

Winding PT
A Primer B

20000 Volt
100 Volt
sekunder
a b

www.pln.co.id |
Diagram Pengawatan PT Sistem Aron (Open
Delta)

R S T

A B A B
20000 Volt
100 Volt
a b a b

www.pln.co.id |
Pengawatan PT Sistem Aron (Open Delta)
R S T

20000 Volt
100 Volt

www.pln.co.id |
Current Tranformer (CT)

P1 P2

1S1 1S2 2S1 2S2

www.pln.co.id |
Current Tranformer (CT)
SERI PARALEL

P1 C1 C2 P2 P1 C1 C2 P2

1S1 1S2 2S1 2S2 1S1 1S2 2S1 2S2

www.pln.co.id |
Winding CT

Paralel Seri
P1 C1 C2 P2 P1 C1 C2 P2

1S1 1S2 2S1 2S2 1S1 1S2 2S2


2S1

1S1 – 1S2 Pengukuran (klas 0.5, 0.2)

2S1 – 2S2 Proteksi (klas 5P10)

www.pln.co.id |
Diagram Pengawatan 3 CT

P1 C1 C2 P2 P1 C1 C2 P2 P1 C1 C2 P2

1S1 1S2 2S1 2S2 1S1 1S2 2S1 2S2 1S1 1S2 2S1 2S2

Metering
Proteksi

www.pln.co.id |
Pengawatan 3 CT
CT 1 CT 2 CT 3

Metering Proteksi
www.pln.co.id |
Diagram Pengawatan 2 CT
P1 C1 C2 P2 P1 C1 C2 P2

2S1 2S2 2S1 2S2


1S1 1S2 1S1 1S2

Metering Proteksi

www.pln.co.id |
Pengawatan 2 CT

Metering Proteksi

www.pln.co.id |
PENGAWATAN ME 3P - 4W
LANDIS+ GYR

CT

20000/3 Volt
PT
100/3 Volt

www.pln.co.id |
PENGAWATAN CT KE OCR

L1

L2

CT OCR
L3

I0

Kontak Rele Power suplay

www.pln.co.id |
PENGAWATAN ME 3P - 4W
MODIFIKASI 3P – 3W
2 CT – 3 PT

CT

20000/3 Volt
PT
100/3 Volt

www.pln.co.id |
PENGAWATAN ME 3P - 3W
EDMI MK6

CT

PT 20000 Volt
100 Volt

www.pln.co.id |
PENGAWATAN ME 3P - 3W
ACTARIS / ITRON SL 7K

CT

PT 20000 Volt
100 Volt

www.pln.co.id |
PENGAWATAN ME 3P - 3W
ACTARIS / ITRON SL 7K

CT

PT 20000 Volt
100 Volt

www.pln.co.id |
PENGAWATAN ME 3P - 4W
MODIFIKASI 3P – 3W
2 CT – 2 PT
EDMI MK6

CT

PT 20000 Volt
100 Volt

www.pln.co.id |
PENGAWATAN ME 3P - 4W
MODIFIKASI 3P – 3W
2 CT – 2 PT

CT

PT 20000 Volt
100 Volt

www.pln.co.id |
Terima Kasih
B.1.131.13.002.3.13R0.IC / B.1.131.13.002.3.13R0.BL
PEMASANGAN DAN PEMERIKSAAN APP 1 PHASA

PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KATA SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas Rahmat, Taufiq
dan Hidayah-Nya materi pembelajaran ini telah berhasil disusun dengan baik
dan tepat waktu.
Seiring dengan metamorfosa PLN Pusdiklat sebagai PLN Corporate University,
telah disusun sejumlah materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
Korporat.
Program pembelajaran ini bersifat Mandatori bagi setiap pegawai sesuai tuntutan Kebutuhan
Kompetensi Jabatan (KKJ) yang sudah ditetapkan. Penyusunan materi pembelajaran ini berbasis
kepada Direktori Kompetensi PT PLN (Persero) dan disusun bersama dengan LSC (Learning Steering
Commitee).
Dengan diimplementasikannya PLN Corporate University, diharapkan pembelajaran ini tidak hanya
menjadi milik PLN Corporate University dan Direktorat HCM, namun juga memberikan benefit bagi
Business Owner.
Akhir kata, semoga buku ini dapat bermanfaat untuk kemajuan perusahaan.

Jakarta, Januari 2021


General Manager,

BADRUL MUSTHAFA

www.pln.co.id | i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, taufiq
serta hidayah-Nya materi pembelajaran ”Pemasangan dan Pemeriksaan APP
1 Phasa” ini dapat selesai dengan baik dan tepat pada waktunya.
Materi pembelajaran ini disusun oleh Tim yang kompeten dan
berpengalaman dalam bidang Distribusi sehingga materi ini akan selaras
dengan kebutuhan operasional dalam rangka menunjang kinerja yang
ekselen.
Namun demikian kami menyadari sepenuhnya bahwa materi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kami mengharapkan masukan dan sarannya dari semua pihak untuk perbaikan dan
penyempurnaan materi ini.
Akhir kata, pembelajaran ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kinerja unit Operasional
pada khususnya dan mampu menunjang kinerja ekselen korporat. Kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan materi pembelajaran ini kami mengucapkan terimakasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya.

Jakarta, Januari 2021


Senior Manager Pembelajaran Teknik

JOKO PITOYO

www.pln.co.id | ii
PEMASANGAN DAN PEMERIKSAAN APP 1 PHASA

B.1.131.13.002.3.13R0.IC / B.1.131.13.002.3.13R0.BL

Deskripsi Pembelajaran : Kesalahan pengawatan dan pengujian pada instalasi APP akan
berdampak pada sistem pengukuran energi yang tidak sesuai
dengan energi yang dipergunakan, untuk hal ini perlu dilakukan
sistem pengawatan dengan benar dan pemeriksaan secara periodik,
sehingga perlu SDM yang memiliki kompetensi dibidang
pengawatan dan pengujian APP sesuai dengan ketentuan PT PLN
(Persero).
Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu melaksanakan
pemasangan dan pemeriksaan APP 1 Fasa dengan baik dan benar
sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku di PLN.
Durasi : IC : 24 JP / 3 HE
BL : 24 JP / 5 HE (4 Hari Digital + 1 Hari ICT/IHT)

www.pln.co.id | iii
LINGKUP BAHASAN / MATA AJAR

1. PENGUKURAN LISTRIK
2. TEORI DASAR KWH METER
3. DIAGRAM PENGAWATAN APP
4. SOP PENGAWATAN DAN PENGUJIAN APP
5. TEKNIK PEMERIKSAAN / PENGUJIAN
6. PRAKTEK/SIMULASI WIRING DAN PENGUJIAN APP

www.pln.co.id | iv
VIDEO / AUDIO INFORMATIF

SEDANG DIPERSIAPKAN

www.pln.co.id | v
PEMASANGAN DAN PEMERIKSAAN B.1.131.13.002.3.13R0.IC
APP 1 PHASA B.1.131.13.002.3.13R0.BL
PT PLN (Persero) Pusdiklat
Bidang Pembelajaran Teknik
Sub Bidang Distribusi
MATA PELAJARAN 1
PENGUKURAN LISTRIK

Hasil Belajar : Setelah mengikuti pelajaran ini peserta mampu memahami


Pengukuran Listrik dengan baik dan benar sesuai dengan standar
atau ketentuan yang berlaku di PLN.
Durasi : 4 JP
PENGENALAN ALAT UKUR

1.1. UMUM

Sebelum melaksanakan pengukuran, terlebih dahulu kita kenal dan


mempelajari peralatan yang akan diukur tersebut, kita dapat memilih dan
menggunakan alat ukur dengan metode yang benar, sehingga pada
pelaksanaan pengukuran tidak terjadi suatu kesalahan dan akan diperoleh
suatu hasil ukur dengan akurasi dan optimasi yang tinggi.

Untuk mengenal dan mendapat ukuran sesuai yang dibutuhkan, berikut


dijelaskan tentang alat ukur tersebut.

Menurut macam arus :

- Arus searah
- Arus bolak balik
- Arus searah dan arus bolak balik

Menurut tipe/jenis

- Tipe Jarum Petunjuk


Harga yang kita baca adalah yang ditunjuk oleh jarum petunjuk, harga
tersebut adalah harga sesaat pada waktu meter tersebut dialiri arus listrik

- Tipe Recorder
Harga yang kita baca adalah harga yang ditulis / dicatat pada kertas,
pencatat ini dilakukan secara otomatis dan terus menerus selama meter
tersebut dialiri arus listrik.

- Tipe Integrator
Harga yang kita baca adalah harga dari hasil penjumlahan yang dicatat pada
selang waktu tertentu selama alat tersebut digunakan

- Digital ; harga yang dibaca adalah harga sesaat

www.pln.co.id | 1
1.2. PRINSIP KERJA BESI PUTAR

Alat ukur dengan prinsip kerja besi putar atau disebut juga sistem elektro
magnet adalah sesuatu alat ukur yang mempunyai kumparan tetap dan besi
yang berputar.
Bila sebuah kumparan dan didalamnya terdapat besi, maka besi tersebut akan
menjadi magnet. Jika di dalam kumparan tersebut diletakkan dua batang besi
maka kedua-duanya akan menjadi magnet sehingga kedua batang besi
tersebut akan saling tolak menolak, karena ujung-ujung kedua batang besi
tersebut mempunyai kutup yang senama.

+ – – +

Arah arus Arah arus

Dua batang
besi yang
berdampingan

kumparan
α α α

Prinsip kerja tersebut diterapkan pada sistem elektro magnit dengan mengganti
besi tersebut dengan 2 buah plat besi yang satu dipasang tetap (diam) sedang
yang lain bergerak dan dihubungkan dengan jarum petunjuk.

Arus yang diukur melalui kumparan yang tetap dan menyebabkan terjadinya
medan magnet. Potongan besi ditempatkan dimedan magnet, magnet tersebut
dan menerima gaya elektromagnetis. Alat ukur dengan tipe besi putar ini
adalah sederhana dan kuat dalam konstruksi, murah dan dengan demikian
mendapatkan penggunaan-penggunaan yang sangat besar, sebagai alat
pengukur untuk arus dan tegangan pada frekwensi-frekwensi yang dipakai
pada jaring-jaring distribusi yang didapat dikota-kota.

Suatu keuntungan lain bahwa alat pengukur ini dapat pula dibuat sebagai alat
pengukur yang mempunyai sudut yang sangat besar.

www.pln.co.id | 2
1.3. PRINSIP KERJA KUMPARAN PUTAR

Alat ukur sistem kumparan putar ini adalah alat ukur yang mempunyai kutub
magnet permanent dan kumparan yang berputar.

Besi magnet adalah permanent berbentuk kaki kuda yang pada kutub-kutubnya
dilengkapi dengan lapis-lapis kutub, dan di dalam lapang magnetis antara
lapisan kutub tersebut dipasangkan sebuah kumparan yang dapat berkeliling
poros.

Gulungan
+ –

S U
S U Magnit S U
S
U Tetap

+

a b

Arus yang dialirkan melalui kumparan akan menyebabkan kumparan tersebut


berputar. Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur penting yang dipakai untuk
kumparan bermacam arus, tidak hanya untuk arus searah, akan tetapi dengan
alat pertolongan lainnya, dapat pula dipakai untuk arus bolak-balik.

www.pln.co.id | 3
Pemakaian dari alat ukur kumparan putar adalah sangat luas, mulai dari alat-
alat ukur yang ada dilaboraturium sampai pada alat ukur didalam pusat-pusat
pembangkit listrik.

Pada gambar berikut ini diperlihatkan adanya magnet yang permanen (1), yang
mempunyai kutub-kutub (2), dan diantara kutub-kutub tersebut ditempatkan
suatu silinder inti besi (3).
Penempatan silinder initi besi (3), tersebut diatas ini, diantara kedua kutub
magnet, utara dan selatan, akan menyebabkan bahwa, dicelah udara antara
kutub-kutub magnet dan silinder inti besi akan berbentuk medan magnet yang
rata, yang masuk melalui kutub-kutub tersebut. Kedalam silinder, secara radial
sesuai dengan arah-arah panah. Dalam selah udara ini ditempatkan kumparan
putar (4), yang dapat berputar melalui sumbu (8).

Bila arus searah yang tidak diketahui besarnya mengalir melalui kumparan
tersebut, suatu gaya elektromagnetis f yang mempunyai arah tertentu akan
dikenakan pada kumparan putar sebgai hasil interaksi antar arus dan medan
magnit.

Arah dari gaya f dapat ditentukan menurut ketentuan tangan dari fleming (lihat
gambar berikutnya)

www.pln.co.id | 4
www.pln.co.id | 5
1.4. SISTEM INDUKSI

Alat ukur dengan sistem induksi atau dikenal dengan system Ferraris ini
mempunyai prinsip kerja sebagai berikut :

Bila didalam medan magnet dengan garis gaya magnet dengan arah yang
berputar, dipasang sebuah tromol yang berbentuk silinder, tromol tersebut
akan turut berputar menurut arah putaran garis-garis gaya magnet tadi, medan
magnet ini dinamakan alat ukur medan putar atau alat ukur induksi, bisa juga
disebut alat ukur Ferraris.

Untuk membangkitkan medan putar dibuatlah konstruksi dari alat dynamo yang
berbentuk bulat dan dilengkapi dengan 4 buah lapisan kutub (lihat gambar)
kutub A dan C kumparannya tersambung serrie, demikian pula kutub B dan D.

Kumparan A dan C dialiri arus I, dan kumparan B dan D adalah I2, dan arus
tersebut berbeda fase 90o sehingga medan magnet Ö1 yang dibangkitkan oleh
I1 dan medan magnet Ö2 oleh I2 juga berbeda fase 90o sedangkan didalam
ruangan antar kutub A, B, C, D kedua medan tersebut menyilang satu
sama lain, keadaan ini menyebabkan medan magnet total secara vektoris yang
arahnya berputar pada poros (a) menurut arah tertentu (lihat gambar). Diatas
digambarkan Ö1 dan Ö2 yang berbeda fase 90o diantara Ö1
digambar dengan garis penuh dan Ö2 dengan garis potong-potong.

www.pln.co.id | 6
Gambar tengah menunjukan arah Ö1dan Ö2 dalam ruangan A, B, C, D, kedua
medan itu dilukiskan sebagai vektoris Ö1dan Ö2 pada suatu periode penuh.
Dari gambar tersebut tampak jelas bahwa medan magnet total mempunyai
arah yang berputar pada poros (a) dengan kecepatan sama dengan arus bolak
balik dinding tromol aluminium terpotong. Oleh garis gaya dari medan putar
sehingga dalam tromol terbangkit tegangan dan arus induksi atau arus pusar.

Menurut hukum LENZ aliran induksi dengan arah sedemikian rupa sehingga
selalu melawan penyebabnya, karena induksi itu dibangkitkan oleh pemotong
garis-garis gaya yang berputar, maka tromol aluminium akan berputar dengan
arah yang sama dengan arah putaran garis-garis gaya tersebut.

Pada alat ukur jarum putaran tromol ditahan oleh pegas spiral, sehingga
putarannya pada jarak tertentu sesuai dengan garis skalanya.

Oleh karena sistem induksi ini bekerja dengan medan putar yang dibangkitkan
oleh arus bolak-balik, maka jika tanpa alat Bantu atau alat tambahan lainnya
maka alat ukur ini hanya dipergunakan pada sumber arus bolak-balik saja.

www.pln.co.id | 7
1.5. SISTEM ELEKTRO DINAMIS

Alat ukur elektro dinamis adalah alat ukur yang mempunyai kumparan tetap
dan kumparan putar.
Sistem kerjanya sama dengan sistem kumparan berputar tetapi magnet tetap
diganti dengan magnet listrik.

Berdasarkan kaidah tangan kanan pada gambar – a jarum akan menyimpang


kekanan, bila arus dibalik arahnya pada gambar – b maka jarum akan tetap
menyimpang kekanan. Baik arah arus berganti-ganti arah jarum tetap
menyimpang ke satu arah.

Alat ukur tipe elektrodinamis ini, dapat dipergunakan untuk arus bolak-balik,
atau arus searah, dan dapat dibuat dengan persisi yang baik, dan telah pula
banyak dipergunakan dimasa –masa yang lalu. Akan tetapi pemakaian daya
sendirinya tinggi, sedangkan alat ukur prinsip yang lain telah dapat pula dibuat
dengan persisi tinggi, maka pada saat ini alat ukur elektrodinamis kurang sekali
dipergunakan sebagai alat ukut ampere maupun volt, akan tetapi
penggunaannya masih sangat luas sebgai alat pengukur daya atau lazim
disebut pengukur watt.

www.pln.co.id | 8
Seperti diperlihatkan dalam gambar diatas suatu kumparan putar M
ditempatkan diantara kumparan-kumparan putar F1 dan F2. bila arus i1 melalui
kumparan yang tetap dan arus i2 melalui kumparan yang berputar, maka
kepada kumparan yang berputar akan dikenakan gaya elektromagnetis, yang
berbanding lurus dengan hasil kali dari i1 dan i2. Misalkan sekarang, bahwa
kumparan yang berputar terdapat dalam medan magnet hampir-hampir rata
yang dihasilkan oleh kumparan-kumparan tetap.

1.6. PRINSIP KAWAT PANAS

Jika sepotong kawat logam dialiri arus listrik yang cukup besar, kawat tersebut
akan menjadi panas, oleh sebab itu akan memuai (menjadi lebih panjang).
Pemuaian tersebut digunakan untuk mengerakkan jarum petunjuk. Pada
gambar berikut terlihat sepotong kawat logam campuran dari logam platina dan
iridium yang direntangkan pada A-B, pada waktu tiada arus ( I = 0 ) jarum
petunjuk tepat ditengah-tengah (angka 0). Jika kita alirkan arus searah dari A
ke B sehingga kawat A – B menjadi memuai dan lebih panjang, ternyata jarum
tidak menunjuk 0, tetapi menyimpang kearah kanan. Hal ini disebabkan karena
kawat A – B menjadi lebih panjang dan ditarik oleh pegas sehingga memutar
poros jarum.
Baik arus searah tersebut mengalir dari A – B maupun dari B ke A jarum tetap
menyimpang kearah kanan ( lihat gambar bawah).

www.pln.co.id | 9
Kesimpulan :
Prinsip ini dapat dipakai untuk searah dan bolak-balik.

Gambar - kawat panas

Keterangan :
A&B = baut terminal m = kawat penarik
C= tempat pengikat n = tali penarik
D= ikatan tali x = kawat panas
P = pegas
a= poros penggulung

1.7. ALAT UKUR SISTEM ELEKTRONIK

Sesuai dengan perkembangan dan kemajuan teknologi khususnya dalam


bidang elektronik tak tertinggal pula kesertaan dari pada alat-alat ukur
elektronik, pada laboraturium dan industri-industri banyak menggunakan alat
ukur tipe ini, karena memerlukan kecermatan dalam petunjukan, untuk harga
relative mahal dibandingkan dengan alat ukur yang bukan elektronik, pada
umumnya alat ukur elektronik adalah digital, karena penunjukannya berupa
nilai angka, maka penggunaan dalam pembacaan sangat sederhana, mudah
dicerna.

www.pln.co.id | 10
Keuntungan alat ukur elektronik :
- Portable
- Kecermatan tinggi mencapai factor kesalahan 0,1 – 0,5 %
- Kedudukan atau posisi alat ukur tidak mempengaruhi penunjukan.

Kelemahannya.
- Dapat dipengaruhi oleh temperature ruangan yang tinggi
- Tidak boleh ditempatkan pada ruangan yang lembab / basah
- Harga relative mahal

www.pln.co.id | 11
2. PENGGUNAAN ALAT UKUR

Penggunaan alat ukur listrik yang dimaksud disini adalah penggunaan alat ukur
yang biasa dan umum digunakan pada jaringan listrik PLN.

2.1. MENURUT SIFAT PENGGUNAAN

- Portable

Alat ini mudah dipergunakan dan dibawa pergi kemana-mana sesuai


kehendak hati kita dalam pengukuran.

- Papan hubung/panel

Alat ini dipasang pada panel secara permanent atau tempat-tempat tertentu,
sehingga tidak dapat dibawa pergi untuk mengukur ditempat lain.

2.2. MENURUT MACAM ALAT UKUR

Besaran
Nama Alat Tanda Rangkaian
yang di Keterangan
Ukur Satuan Penggunaan
Ukur

Amper Meter Arus A AC & DC U


R
Volt Meter Tegangan E AC & DC I.R

Watt Meter Daya W AC & DC U.R


U.I.t cosφ
Kwh Meter Energi Kwh AC & DC U.I.t
U.I.t cosφ
Kvarh Meter Energi Kvarh AC & DC U.I.t
U.I.t sinφ
Frekwensi Getaran/detik Hz AC -

Dan sebagainya - - - -

www.pln.co.id | 12
2.3. PENGGUNAAN ALAT UKUR PENGAWATANNYA

2.3.1. Ampere Meter

Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui besarnya arus/aliran listrik baik
berupa :

- Arus listrik yang diproduksi mesin pembangkit ataupun


- Arus listrik yang didistribusikan ke jaringan distribusi, dan lain-lain

Cara penyambungan dari ampere meter adalah dengan menghubungkan seri


dengan sumber daya lsitrik (power source), sebagaimana gambar dibawah
ini.

P P
sumber V beban sumber beban V
~ daya
~ daya

2.3.2. Cos phi meter

Alat ini digunakan untuk mengetahui, besarnya factor kerja (power factor)
yang merupakan beda fase antara tegangan dan arus. Cara penyambungan
adalah tidak berbeda dengan watt meter sebagaiman gambar dibawah ini :

Cos φ

P P
sumber beban sumber beban
~ daya
~ daya

Cos φ

Cos phi meter banyak digunakan dan terpasang pada :

 Panel pengukuran mesin pembangkit


 Panel gardu hubung gardu induk
 Alat pengujian, alat penerangan, dan lain-lain.

www.pln.co.id | 13
2.3.3. Frekwensi Meter

Frekwensi meter digunakan untuk mengetahui frekwensi (berulang)


gelombang sinusoidal arus bolak-balik yang merupakan jumlah siklus
sinusoidal tersebut perdetiknya (cycle / second).

Cara penyambungannya adalah sebagai berikut :

P P
sumber beban sumber beban
~ daya
Hz ~ daya
Hz

Frekwensi meter mempunyai peranan cukup penting khususnya dalam


mensinkroni- sasikan (memparalelkan) 2 unit mesin pembangkit dan
stabilnya frekwensi merupakan petunjuk kestabilan mesin pembangkit.

2.3.4. Watt Meter

Alat ukur ini untuk mengetahui besarnya daya nyata (daya aktif). Pada watt
meter terdapat spoel/belitan arus dan spoel / belitan tegangan, sehingga cara
penyambungan watt pada umumnya merupakan kombinasi cara
penyambungan volt meter dan ampere meter sebagaimana pada gambar
dibawah ini :

P P
sumber beban sumber beban
~ daya
~ daya

Jenis lain dari watt meter adalah :

 KW – meter (kilo watt meter)


 MW – meter (mega watt meter)

www.pln.co.id | 14
2.3.5. KWH – Meter

Kwh meter digunakan untuk mengukur energi arus bolak balik, merupakan
alat ukur yang sangat penting, untuk Kwh yang diproduksi, disalurkan
ataupun Kwh yang dipakai konsumen-konsumen listrik.
Alat ukur ini sangat popular dikalangan masyarakat umum, karena banyak
terpasang pada rumah-rumah penduduk (konsumen listrik A) dan
menentukan besar kecilnya rekening listrik si pemakai.
Mengingat sangat pentingnya arti kwh meter ini baik bagi PLN ataupun
sipemakai, maka agar diperhatikan benar cara penyambungan alat ukur ini.

Gambar penyambungan adalah sebagai berikut :

P : Spoel Arus
sumber beban
~ daya : Spoel Tegangan

2.3.6. Megger

Megger dipergunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik


maupun instalasi-intalasi, output dari alat ukur ini umumnya adalah tegangan
tinggi arus searah, yang diputar oleh tangan.
Besar tegangan tersebut pada umunya adalah : 500, 1000, 2000 atau 5000
volt dan batas pengukuran dapat bervariasi antara 0,02 sampai 20 meter
ohm dan 5 sampai 5000 meter ohm dan lain-lain sesuai dengan sumber
tegangan dari megger tersebut.

Dengan demikian, maka sumber tegangan megger yang dipilih tidak hanya
tergantung dari batas pengukur, akan tetapi juga terhadap tegangan kerja
(system tegangan) dari peralatan ataupun instansi yang akan diuji isolasinya.

Dewasa ini telah banyak pula megger yang mengeluarkan tegangan tinggi,
yang didapatkannya dari baterai sebesar 8 – 12 volt (megger dengan sistem
elektronis).

Megger dengan bateri umumnya membangkitkan tegangan tinggi yang jauh


lebih stabil dibanding megger dengan generator yang diputar dengan tangan.

Gambar rangkaian dasar megger adalah sebagaimana dibawah ini :

www.pln.co.id | 15
Megger ini banyak digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi pada
:
 Kabel instalasi pada rumah-rumah / bangunan
 Kabel tegangan rendah
 Kabel tegangan tinggi
 Transformator, OCB dan peralatan listrik lainnya.

2.3.7. Phasa Squence

Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui benar/tidaknya urutan phasa


system tegangan listrik-3 phasa. Alat ini sangat penting arti khususnya dalam
melaksanakan penyambungan gardu-gardu ataupun konsumen listrik,
karena kesalahan urutan phasa dapat menimbulkan :
 Kerusakan pada peralatan/mesin antara lain putaran motor listrik terbalik
 Putaran piringan Kwh meter menjadi lambat ataupun terhenti sama sekali,
dll

www.pln.co.id | 16
Cara penyambungannya adalah sebagaimana terlihat pada gambar dibawah
ini :

Phasa Squence
R
RST S Sumber Daya/
T tegangan

Sesuai dengan keterangan diatas alat ukur ini sangat diperlukan petugas
dalam melaksanakan penyambungan listrik pada :

 Pusat-pusat pembangkit, gardu hubung, Gardu induk, gardu distribusi,


konsumen listrik lainnya.

2.4. ALAT UKUR DENGAN MENGGUNAKAN CT

Perlu kita ketahui bahwa alat ukur mempunyai 2 type penunjukan, yaitu :

1. Type pembacaan langsung


2. Type pembacaan tidak langsung

Alat ukur type pembacaan langsung adalah :

Alat ukur yang mempunyai batas kuat hantar arusnya lebih tinggi dari besaran
arus yang akan diukur.

Alat ukur type pembacaan tidak langsung adalah :

Untuk mengukur besaran arus yang melebihi kemampuan batas kuat hantaran
arus dari peralatan alat ukur tersebut.

Untuk mendapatkan nilai pengukuran maka perlu alat ukur tersebut ditambah
dengan suatu alat yang kita namakan CT = Current Transformer.

www.pln.co.id | 17
Current Transformer pada prinsipnya adalah suatu alat untuk mendapatkan
besaran arus sesuai dengan batas mampu hantar arus dari alat ukur seperti
400/5, 100/5, 60/5, 150/5 yang dimaksud adalah :

Max 400 A  Arus primer


Max 5A  Arus sekunder
Max 100 A  Arus primer
Max 5A  Arus sekunder
Max 60 A  Arus primer
Max 5A  Arus sekunder

CT
220 V.Ip ~ = Max 400 A
K L
IS = Max 5 A
N I
a= S = P S2
NP IS A
S1 BE
b = NS . IS = NP . IP

NS BEBAN
c. adalah perbandingan teoritis, dimana = a
NP

IP IP 400
d. adalah perbandingan praktis, dimana IS = = 80
IS 5
(lihat gambar)

karena NP = I jadi a = 80

maka IP = NS . IS
NS NS IP
sama juga = = NS = = NS = 80
NP I IS

IP = 80 . 5 = 400 A (terbukti)

www.pln.co.id | 18
220 V.Ip ~ = Max 100 A CT

NS IP K L
a= N = I IS = Max 5 A
P S

S2
a = 1 : 20 A
S1 BE
atau NP . IP = NS . IS karena NP = 1

maka = IP = NS . IS BEBAN

a = Ratio perbandingan

A = Ampere meter
BE
BA
N

www.pln.co.id | 19
www.pln.co.id | 20
www.pln.co.id | 21
3. CARA PENGUKURAN

Untuk mengetahui dan bagaimana memilih alat ukur yang akan dipergunakan
sesuai dengan kebutuhan dilapangan, berikut dijelaskan tentang cara
pembacaan dan pengertian simbol-simbol maupun kode non teknis yang
terdapat pada alat ukur.

3.1. POSISI PEMBACAAN

Pembacaan harga pada alat cermat harus dilakukan dengan melihat tepat
diatas jarum penunjuk. Dengan demikian dibaca harga pada garis sekala yang
tulis tepat dibawah runcing jarum.

Bila tidak melihat tepat diatas penunjuk akan terbaca harga sebelah kiri atau
disebelah kanan dari garis sebenarnya, kesalaha ini disebut paralaks.

Angka yang terlihat


Angka yang sebenarnya
Jarum penunjuk

Untuk menghindari paralaks tersebut runcing jarum dari alat cermat dibuat
berupa sayap tipis yang bidangnya terhadap bidang skala.

Untuk menghindari paralaks dipasang cermin kecil dibawah runcing jarum


skala. Dalam keadaan benar-benar jarum runcingnya bayangan cermin dari
runcing harus tepat satu garis tipis.

Contoh cara membaca skala pada alat ukur :

0 5 10

jarum
Caranya :
Ditelusuri mulai dari g aris angkanya sampai garis yang ada angka berikutnya,
kemudian yang ditelusuri tersebut adalah garis yang tidak ada angkanya dan
jarum tersebut dibaca/ antara angka yang telah ditentukan tersebut.

www.pln.co.id | 22
3.2. SIMBOL-SIMBOL ALAT UKUR

Menurut prinsip kerja :

 Besi putar, tanda (S)


Prinsip kerja : gaya elektromagnetik pada suatu inti besi dalam
suatu medan magnet. (kumparan tetap, besi yang berputar)
penggunaan pada rangkaian AC/DC.

 Kumparan putar, tanda (M)


Prinsip kerja : gaya elektromagnetik antar medan magnet suatu tetap dan
arus (kumparan berputar magnit tetap), pengunaan pada rangkaian DC,
alat ukur yang menggunakan sistem ini VA/ohm.

 Elektrodinamometer, tanda (D)


Prinsip kerja : gaya elektromagnetik antar arus-arus. (kumparan
tetap & kumparan berputar), pemakaian pada rangkaian
AC/DC, alat yang menggunakan system ini V / A / W / F.

 Induksi, tanda (I)


Prinsip kerja : gaya elektromagnetik yang ditimbulkan oleh
medan magnit bolak-balik dan arus yang terimbas oleh medan
magnet, (arus induksi dalam hantaran).

 Kawat panas
Prinsip kerja : gerakan jarum diakibatkan oleh pemuaian panas
dan tarikan pegas, (pemakaian pada rangkaian AC/DC, alat
yang menggunakan sistem ini A/V/.

Menurut sumber tegangan :

Pengukuran untuk kebesaran-


DC
kebesaran arus searah
Pengukur untuk kebesaran arus bolak-
AC
balik
Pengukur untuk kebesaran arus
DC/AC
searah dan bolak-balik
Pengukur phasa tiga AC 3

www.pln.co.id | 23
Menurut tegangan pengujiannya :

2 Tegangan uji 2 kv

3 Tegangan uji 3 kv

4 Tegangan uji 4 kv

3.3. KLAS KETELITIAN

Salah satu sifat yang sangat diperlukan pada alat ukur listrik ialah
ketelitian/kecermatan.

Tergantung dari besar kecilnya ketelitian tersebut alat-alat ukur dibagi


menjadi :

 Alat cermat atau alat presisi (< 0,5%)


 Alat kerja (± 1 ÷ 2 %)
 Alat ukur kasa (> 3 %)

Ketelitian alat ukur tegantung dari besar atau kecilnya salah ukur pada alat
tersebut dan dinyatakan dalam prosen.
Jika sebuah ampere diumpamakan mengukur paling tinggi 5 ampere dan alat
tersebut mempunyai kecermatan + 5%, berarti angka maximum yang ditujukan
ampere meter tersebut 5% lebih tinggi dari yang sebebnarnya. Jadi pada
pengukuran 5 ampere harga sebenarnya, adalah :

5 – (5% x 5) = 4,75 ampere

Demikian juga pada lat ukur yang lain seperti volt meter, watt meter dan
sebagainya.

www.pln.co.id | 24
Alat cermat / alat persisi :

Alat ukur yang mempunyai salah ukur dibawah 0,5% termasuk golongan alat
ccermat / alat persisi. Alat ukur ini sangat mahal harganya dan hanya dipakai
untuk pekerjaan yang memerlukan kecermatan yang tinggi, umpamanya
dilaboraturium.

Alat ukur ermat/alat persisi dibuat dlam bentuk transfortable dan untuk menjaga
terhadap perlakuan-perlakuan yang kasar, maka alat tesebut dimasukan dalam
peti/kotak dan dibuat dalam bentuk dan rupa yang bagus sekali, yang tujuannya
untuk memperingatkan sipemakai bahwa alat yang tersimpan dalam kotak
yang bagus tersebut adalah alat berharga dan harus diperlakukan secara hati-
hati.

Alat kerja :

Alat ukur dengan kesalahan ukur diatas 0,5% termasuk golongan alat kerja.
Untuk alat ukur kerja yang mempunyai kesalahan ukur ± 1 – ± 2 % juga dibuat
dalam bentuk transportable dan dipakai dibengkel-bengkel, pabrik-pabrik dan
lain-lain.
Untuk alat kerja dengan kesalahan ukur ± 2 -3 % dipakai untuk pengukuran
pada papan penghubung baik dipusat-pusat tenaga listrik, pabrik-pabrik dan
lain-lain.

Alat ukur kasar :

Alat ukur yang mempunyai kesalahan ukur > 3% termasuk golongan alat kasar
dan hanya digunakan sebgai petunjuk umpama arah aliran untuk melihat
apakah accumulator dari sebuah mobil yang sedang diisi atau dikosongkan.
Pada beberapa alat ukur yang akan ditempatkan pada panel-panel maka untuk
mengurangi kesalahan membaca karena paralaks, jarum petunjuk dan skala
pembacaan ditempatkan pada bidang-bidang yang sama seperti yang
diperlihatkan dalam gambar (b).

www.pln.co.id | 25
Batas ukur

 Pengertian menurut letak, ada angka, kosong atau satuan listrik disamping
terminal
 Pengertian menurut tujuan, membatasi apa yang masuk pada alat ukur.

Contoh bata ukur :

 3 V ………. 300 V dan 1000 V


 A atau V
 Tak ada angka atau kosong

Apabila kita memilih batas ukur pada contoh (a) batas ukur tersebut masih
bersifat umum, maka harus ditentukan menjadi batas ukur yang tertentu
dengan merubah batas ukur tersebut menjadi tertentu dengan bantuan tombol
/ saklar.

Setiap alat ukur meter mempunyai batas ukur tertentu, yang artinya alat ukur
tersebut hanya mampu mengukur sampai harga maksimum tertentu dimana
jarum petunjuk akan menyimpang penuh sampai pada batas paling kanan dari
skala.

Alat-alat ukur pada papan penghitung yang dipakai secara tetap didalam
lingkaran-lingkaran tertentu dan tidak pernah dipindah-pindah untuk mengukur
lain-lain lingkaran cukup diberi satu batas ukur saja.

www.pln.co.id | 26
Akan tetapi pada alat-alat dan alat-alat cermat yang dipakai untuk mengukur
bermacam-macam rangkaian perlu dilengkapi dengan dua, tiga atau lebih
batas ukur, walaupun batas ukur dapat diubah-ubah dengan berbagai cara
sebenarnya pokok dari semua cara tersebut adalah sama yaitu :

 Untuk ampere meter dipertinggi batas ukur dengan memasang tahanan


paralel/shunt pada ampere meter tersebut.
 Untuk volt meter dipertinggi batas ukurnya dengan memasang tahanan seri
pada volt meter tersebut.

Contoh sebuah volt meter :

Missal :
Petunjuk jarum petunjuk pada angka 7. skala maksimum 10. seandainya kita
tentukan batas ukur pada angka 5 maka harga sebenarnya yang ditunjuk oleh
angka 7 adalah sebagai berikut :
P 7
Hs = x BU Jadi Hs = x 5 V = 3,5 V
SM 10

Hs = harga sebenarnya
BU = batas ukur
P = penunjuk jarum
SM = skala maksimum

www.pln.co.id | 27
3.4. POSISI PENGOPERASIAN

Dipasang untuk posisi mendatar

Di pasang dengan posisi tegak

60o Di pasang dengan posisi miring 60o

www.pln.co.id | 28
www.pln.co.id | 29
MATA PELAJARAN 2
TEORI DASAR KWH METER

Hasil Belajar : Setelah mengikuti pelajaran ini peserta mampu memahami Teori
Dasar kWh Meter dengan baik dan benar sesuai dengan standar
atau ketentuan yang berlaku di PLN.
Durasi : 2 JP
PRINSIP DASAR kWh METER

kWh meter adalah alat pengukur energi listrik yang mengukur secara langsung
hasil kali tegangan, arus factor kerja,kali waktu yang tertentu (UI Cos φ t) yang
bekerja padanya selama jangka waktu tertentu tersebut. Hal ini berdasarkan
bekerjanya induksi megnetis oleh medan magnit yang dibangkitkan oleh arus
melalui kumparan arus terhadap disc (piring putar) kWh meter, dimana induksi
megnetis ini berpotongan dengan induksi mgnetis yang dibangkitkan oleh arus
melewati kumparan tegangan terhadap disc yang sama.
Koppel putar dapat dibangkitkan terhadap disc karena induksi magnetis kedua
medan magnit tersebut diatas bergeser fasa sebesar 90 0 satu terhadap lainnya
(azas Ferrari). Hal ini dimungkinkan dengan konstruksi kumparan tegangan
dibuat dalam jumlah besar gulungan sehingga dapat dianggap inductance murni.

Gambar 1A. Prinsip suatu meter penunjuk


Gambar 1B Arus – arus Eddy
Energi listrik arus B-B (jenis induksi) pada suatu piringan

GAMBAR 1

www.pln.co.id | 1
Keterangan Gambar :

M = Magnit permanent
Cp = inti besi kumparan tegangan
Wp = kumparan tegangan yang dapat dianggap sebagai reaktansi murni,
karena lilitan cukup besar
Cc = Inti besi kumparan arus
Wc = kumparan arus
Ip = arus yang mengalir melalui Wp
I = Arus beban yang mengalir melalui Wc
F = Kumparan penyesuaian fasa yang diberi tahanan R
RGS = Register
1L & 2S = Terminal sumber daya masuk
2L & 1S = Terminal daya keluar

PRINSIP KERJA
Ф1 ditimbulkan oleh arus I mengalir di kumparan Wc
Ф2 ditimbulkan oleh arus Ip mengalir di kumparan Wp dan Ip lagging 90 0
terhadap tegangannya
V
φ

Sin  = Cos φ

Ф1

Gambar 2
Ф2

Dengan mengambil persamaan moment alat ukur type induksi :


T = KW Ø1. Ø2 Sin 
Ф1 sebanding dengan I
V
Ф2 sebanding dengan
W
Sin  = Cos φ
V
Maka : TD = W.I Cos φ = V.I. Cos φ
W

www.pln.co.id | 2
Dengan demikian maka terhadap piringan logam D terdapat momen gerak TD
yang berbanding lurus terhadap daya beban. Apabila oleh karena pengaruh
momen TD. Piring logam D berputar dengan kecepatan n, maka sambil berputar
piringan tersebut memotong garis – garis fluksi magnetic m (akibat adanya magnit
permanen) sehingga menyebabkan terjadinya arus – arus putar (arus Foucault)
didalam piringan logam yang berbanding lurus terhadap n Ø m.
Arus – arus putar yang terjadi pada piringan logam D akibat adanya Ø1, Ø2 dan
Ø m seperti dalam gambar 1.B
Arus – arus putar yang memotong garis – garis fluksi m menyebabkan piringan
logam D mengalami momen redaman TD yang berbanding lurus dengan n. Ø m 2
Bila momen TD dan Td dalam keadaan seimbang maka :

Kd. V.I. Cos φ = Km.n. Ø m2


Kd
n= V.I Cos φ
Km Ф m2

Kd, Km = konstanta

Sehingga didapat kecepatan n dari piringan logam D adalah berbanding lurus


dengan V.I.Cos, maka jumlah putaran piringan D untuk jangka waktu tertentu
sebanding dengan energi yang diukur pada jangka waktu tersebut. Kemudian untuk
mendapat angka hasil pengukuran dari piringan D tadi harus ditransformasikan lagi
kealat register.

kWh meter 1 fasa

kWh meter 3 fasa

www.pln.co.id | 3
2. BAGIAN – BAGIAN KWH METER DAN FUNGSINYA

Gambar 3

1. Kumparan Tegangan
2. Kumparan arus
3. Elemen Penggerak/piringan
4. Rem Magnit
5. Register
6. Name Plate
7.Terminal Klemp

Badan (body) terdiri dari :


a. Bagian atas
b. Bagian bawah
Kumparan arus terdiri dari :
a. Pada kWh meter 1 phasa kumparan arus 1 set
b. Pada kWh meter 3 phasa 3 kawat kumparan arus 2 set
c. Pada kWh meter 3 phasa 4 kawat kumparan 3 set

Pada kumparan arus dilengkapi dengan kawat tahanan atau lempengan besi yang
berfungsi sebagai pengatur Cosinus phi (factor kerja)
Kumparan Tegangan terdiri dari :
Pada kWh meter 1 phasa ……………………………… 1 Set
Pada kWh meter 3 phasa 3 kawat ……………………. 2 set
Pada kWh meter 3 phasa 4 kawat ……………………. 3 Set

Piringan
Piringan kWh meter ditempatkan dengan dua buah bantalan (atas dan bawah)
yang digunakan agar piringan kWh meter dapat berputar dengan mendapat
gesekan sekecil mungin.

www.pln.co.id | 4
Rem Magnit
Rem magnit adalah terbuat dari magnit permanen, mempunyai satu pasang kutub
(Utara dan selatan) yang gunanya untuk :
a. Mengatasi akibat adanya gaya berat dari piringan kWh meter
b. Menghilangkan / meredam ayunan perputaran piringan serta alat kalibrasi
semua batas arus.

Roda gigi dan Alat Pencatat (register)


Sebagai transmisi perputaran piringan, sehingga alat pencatat merasakan adanya
perputaran, untuk mencatat jumlah energi yang diukur oleh kWh meter tersebut
dan mempunyai satuan, puluhan, ratusan, ribuan dan puluh ribuan

Data kWh Meter


Pada papan nama dari meter energi tercantum data sebagai berikut :
- Nama alat / merek pabrik
- Tipe atau jenis meter
- Cara pengawatan : satu fasa, 2 kawat
tiga fasa, 3 kawat
tiga fasa, 4 kawat
- Tegangan
- Arus
- Frekuensi
- Konstanta meter
- Kelas
- Satuan energi listrik

6. PRINSIP KERJA kVARh METER.

Meter kVARh pada prinsipnya adalah seperti meter kWh. Kalau pada meter kWh
yang diukur adalah daya nyata atau I.E.Cos φ x t, maka pada kVARh yang diukur
adalah daya buta atau I.E.Sin φ x t.

www.pln.co.id | 5
Untuk bisa mendapatkan hasil pengukuran E.I.Sin φ x t, prinsip dasarnya adalah
membalik polaritas kumparan tegangan kWh dengan jalan membalik
pengawatannya.

kWh kVARh

1 2 3 5 7 8 9
1 2 3 5 7 8 9
Gambar
kVARh dipergunakan untuk mengukur 5
besarnya pemakaian energi rekatif pada
konsumen – konsumen yang mempunyai Cos φ kurang dari 0,85 atau pada
konsumen – konsumen yang mempunyai sudut phasa lebih besar dari 36,86 0.
Apabila kita perhatikan pada tiga daya dibawah ini (lihat gambar)

kVA c kVAR
b
φ a
kW
Gambar 6

Apabila pada segi tiga daya tersebut kita coba gambarkan suatu besaran sudut
(FI) yang berubah – ubah dengan besaran Kw yang tetap, maka dapat terlihat
disini bahwa :
- Besarnya kVA akan berubah – ubah
Semakin besar sudut Ø atau semakin jeleknya Cos φ maka kVA akan semakin
besar
- besarnya kVAR akan berubah - ubah

www.pln.co.id | 6
Semakin besar sudut Ø atau semakin jeleknya Cos φ maka kVAR akan semakin
besar.
E

Lihat gambar D
kVA
C
kVAR
B

φ3 φ4 φ5
φ2 A
kW

GAMBAR 7
Pada titik A besarnya sudut Ф =0
Maka besar Cos φ =1
Sehingga kVA = kW
Sedangkan kVAR nya adalah =0

Pada titik B :
Sudut 2 semakin besar sehingga Cos menjadi lebih kecil dari 1
kVA akan menjadi lebih besar dari kW, sedangkan kVARnya menjadi lebih besar
dari nol ( 0 ).

7. DIAGRAM RANGKAIAN DAN PENANDAAN TERMINAL


Diagram rangkaian harus tertera pada bagian disekitar terminal. Diagram
rangkaian dan cara penyambungannya dapat dilihat pada gambar 8a dan 8b

www.pln.co.id | 7
.1 .3 .44 .5
B
.1 .3 .4 .54 .64 .74
F
N
E
B 5 B
E
A F
N B
N A
N
Gbr. 8a Gbr. 8b
Diagram pengawatan kWh meter fase Diagram pengawatan kWh meter fase
tunggal, 2 kawat sambungan langsung, tarip tunggal, 2 kawat sambungan langsung,
tungal tarip ganda

Batas – batas kesalahan kWh meter yang ditentukan oleh kamar tera PLN (atas
kebijaksanaan PLN Wilayah/Distribusi setempat)

Arus Faktor Kerja Batas kesalahan kWh meter dalam %


Kl 2 Kl 1 Kl 0,5
100% In 11 + 0 ……….. + 2 + 0 ………. + +0 …….. +
100% In 0,5 (ind) + 0 ...………+ 2 1 0,5*
50% In 1 + 0 …………+ + 0 ………. + + 0 …….+
50% In 0,5 (ind) 2 1 0,8*
10% In 1 + 0 …………+ + 0 ………. + + 0 …….+ 0,5
5% In 1 2 1 +
+ 0 …………+ + 0 ………. + + 0 …….+ 0,8
2 1 +
+ 0 ………+ 2,5 + 0 ………. + + 0 …….+ 0,5
1 +
+ 0 ……. + 1,5 + 0 …….+ 1

Keterangan :
Tanda * : Titik 2 kesalahan yang biasa dirobah, bila menyimpang dari batas
yang ditentukan.
Tanda + : Titik 2 kesalahan yang tidak boleh dirubah, bila menyimpang batas
yang ditentukan

www.pln.co.id | 8
MATA PELAJARAN 3
DIAGRAM PENGAWATAN APP

Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelajaran ini peserta mampu memahami
Diagram Pengawatan APP 1 Phasa dengan baik dan benar sesuai
dengan standar atau ketentuan yang berlaku di PLN.
Durasi : 2 JP
4. DIAGRAM PENGAWATAN

4.1. PENGERTIAN DIAGRAM PENGAWATAN

Yang dimaksud dengan Diagram Pengawatan adalah gambar elektroteknik yang


biasanya dinyatakan dengan symbol - symbol, yang menyatakan hubungan antara
bagian – bagian peralatan atau suatu instalasi listrik.

4.2. MANFAAT DIAGRAM PENGAWATAN

a. Mengetahui Prinsip kerja suatu peralatan atau instalasi.


b. Membantu pelaksanaan pemasangan suatu peralatan atau instalasi.
c. Mempermudah dalam menelusuri, mengusut gangguan pada suatu peralatan
atau instalasi.

Macam – macam Diagram ;

 Diagram Lay Out


 Diagram Internal
 Diagram Penyambungan
 Diagram Terminal
 Diagram Garis Tunggal

www.pln.co.id | 1
DIAGRAM LAY OUT

Adalah diagram yang menyatakan tata


letak alat atau terminal atau sejenisnya.

ALAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Diagran lay out terminal

Tata letak pada OK tipe 1

Tutup OK Kotak OK

kWh

9 10 11 12 Terminal blok

MCB

Terminal Arde

www.pln.co.id | 2
LAY OUT PADA APP TIPE KHUSUS 1 C

1 2
1 2 1 2 Ke Terminal
KETERANGAN

3 4 5 6 1. Lampu Panel
2. Saklar pintu
A A A V 3. Ampere meter R
4. Ampere meter S
1 2 1 2 1 2 1 2 5. Ampere meter T
6. Volt meter
7. kWh meter
9 10 8. Kvarh meter
1 2 1 234 53
9. Saklar lampu
7 8 10. Selector Switch
11. Time Switch
kWh kvarh 11

1 2 3 4 5 6 7 8 9 12 13 15 1234 5 67 89 7 8 2 3

1 2 3 4 6

Diagram Internal kWh meter 1 fasa

www.pln.co.id | 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Diagram Internal kWh meter 3 fasa

DIAGRAM PENYAMBUNGAN
Adalah diagram yang menyatakannomor terminal
dari suatu alat yang harus disambungkan ke nomor
terminal dari alat yang lain dengan menggunakan
penghantar / kawat.

ALAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1A1 2A5 3W1 4A8 5A2 6A3 7W5 8X3 9A2

4A8
Nomor terminal Nomor terminal
Kode alat
Alatnya sendiri Alat yang dituju
yang dituju

www.pln.co.id | 4
DIAGRAM TERMINAL
Adalah diagram yang menyatakan penghantar – penghantar dengan
kode pengawatan tertentu yang tersambung pada suatu terminal.

1B1 1Y1

2C3
1 2Y2

3C1
2 3Y3

4D1
3 4W1
4
5D2 5D3
5
6D3 6W5
8 x 4 mm 6 8 x 4 mm

DIAGRAM GARIS TUNGGAL

Merupakan gambaran sederhana dari suatu sirkit yang menunjukkan


bagian–bagian pentingnya saja namun dapat menggambarkan cara
operasi dan fungsi kelompok dari suatu instalasi listrik, sirkit biasanya
digambarkan dalam bentuk garis tunggal dan huruf atau simbol yang
sesuai.

220V/50Hz
kWh
MCB PHB

www.pln.co.id | 5
Diagram garis tunggal sebaiknya disertai informasi sebagai berikut :
•Tegangan
•Jenis arus
•Frekuensi
•Luas penampang
•Jumlah kawat
•Pengenal
•Data karakteristik
•Simbol alat

4.3. PENGAWATAN kWh METER

Dalam melaksanakan penyambungan kWh meter perlu diperhatikan terminal –


terminal yang akan disambung. Terminal input untuk arus harus dibedakan dengan
terminal outputnya, demikian pula terminal untuk tegangan harus dapat dibedakan
menurut ukuran fasya. Sistem pengawatan kWh meter sebagai alat ukur energi
listrik, tergantung dari cara pengukuran yang akan dilakukan,apakah pengukuran
langsung atau pengukuran tidak langsung juga sekaligus tegantung dari onstruksi
dari kWh meter itu sendiri.

Untuk beberapa pengawatan dari kWh dapat diuraikan menurut tabel berikut ini :

No. kWh Meter Pengukuran


Jenis Tegangan
1. 1 fasa 2 kawat Langsung Rendah
2. 3 fasa 4 kawat Langsung Rendah
3. 3 fasa 4 kawat Tidak langsung Rendah
4. 3 fasa 3 kawat Tidak langsung Menengah
5. 3 fasa 4 kawat Tidak langsung Menengah

www.pln.co.id | 6
4.3.1. Pengawatan kWh Meter 1 Fasa

kWh meter 1 fasa biasa digunakan untuk pengukuran tegangan rendah dengan
jenis pengukuran langsung

GAMBAR PENGAWATAN APP 1 PHASE

kWh
9
F 13
OK tipe 1
N 14
12

1 2 3 4 6 Terminal
9 7 12 11 blok
13 8 6 14
9 10 11 12
1 16 15 4 17 Arde
MCB

3 10
10
7 8 F 16 11
N 15
12
G 17

www.pln.co.id | 7
MATA PELAJARAN 4
SOP PENGAWATAN DAN PENGUJIAN APP

Hasil Belajar : Setelah mengikuti pelajaran ini peserta mampu memahami SOP
Pengawatan dan Pengujian APP 1 Fasa dengan baik dan benar
sesuai standar atau ketentuan yang berlaku di PLN.
Durasi : 4 JP
SOP PENGAWATAN DAN PENGUJIAN APP

4.1 Pengawatan APP TR 1 Fasa Pengukuran Langsung

Gambar : APP TR Pengukuran langsung

DIAGRAM PENGAWATAN APP 1 PHASE

kWh
9
F 13
OK tipe 1
N 14
12

1 2 3 4 6 Terminal
9 7 12 11 blok
13 8 6 14
9 10 11 12

MCB 1 16 15 4 17 Arde

3 10
10
7 8 F 16 11
N 15
12
G 17

www.pln.co.id | 1
Perkakas/Peralatan

• Helm

• Sarung tangan

• Tang kombinasi

• Tang Press

• Obeng ( - / + )

• Kunci Inggris

• Grounding apparat

• AVO meter

• Insulation Tester

• Earth Tester

• Phasesquence

• Radio HT

• P3K

• Form BA pemasangan & penyegelan

www.pln.co.id | 2
Persiapan

• Siapkan PK, SOP, Single line Diagram, peralatan Kerja, material yang diperlukan dan
APP yang akan dipasang

• Siapkan peralatan K3, alat Bantu dan peralatan komunikasi.

• Siapkan lokasi tempat pemasangan APP yang memenuhi persyaratan teknis dan
aman

• Periksa kWh meter dan pemutus mini yang akan dipasang, apakah data tegangan dan
arus sudah sesuai dengan daya yang tersedia (Kontrak Konsumen)

• Lubangi kotak APP untuk penempatan terminal blok, kWh meter dan pemutus mini.

• Pasang terminal blok pada kotak dasar APP

• Pasang kWh meter dan pemutus mini pada tutup kotak APP

Pelaksanaan Pengawatan

• Kenakan alat K3 setiba di lokasi kerja.

• Pasang kabel pada terminal kWh meter

• Hubungkan terminal beban kWh meter dengan terminal masukan pemutus mini.

• Pasang kabel pada terminal beban pmutus mini, posisi pemutus mini off

• Pasang kotak dasar APP tipe III pada dinding / tempat yang sudah ditentukan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

• Periksa urutan fase sumber daya yang tersedia

• Masukkan kabel sumber daya pada terminal dalam kotak dasar APP

• Pasangkan tutup APP pada kotak dasar APP yang sudah terpasang.

• Lakukan pengawatan mulai dari terminal blok ke meter kWh, MCB hingga ke IML

• Pasang Arde pembumian dan hubung kan kawat pembumian pada kotak dasar APP
dan kawat netral pada terminal blok

www.pln.co.id | 3
DIAGRAM PENGAWATAN APP 1 PHASE

kWh
9
F 13
OK tipe 1
N 14
12

1 2 3 4 6 Terminal
9 7 12 11 blok
kWh Kolak 13 8 6 14
APP
9 10 11 12

MCB 1 16 15 4 17 Arde

mcb 3 10
10
7 8 F 16 11
N 15
12
G 17

Pemeriksaan

• Lakukan pemeriksaan secara visual terhadap APP yang sudah terpasang

• Lakukan pengukuran Tahanan Isolasi pada pengawatan APP

• lakukan pengukuran Tahanan Pembumian pada Arde

• Masukkan MCB, Saklar utama PHB dan beban pada IML

• Lakukan pengukuran tegangan dan arus beban.

• Lakukan pemeriksaan urutan fasa baik pada kabel SR, terminal blok hingga pada IML.

• Lakukan pemeriksaan arah Putaran piringan kWh dengan pembebanan perfasa .

• Tutupkan pintu APP dan segel pada semua titik penyegelannya.

• Catat dan Masukkan semua hasil pemeriksaan ke dalam BA pengawatan dan


penyegelan APP

www.pln.co.id | 4
Pelaporan

• Buat Berita Acara pelaksanaan pengawatan dan penyegelan APP TR 1 fasa


sambungan langsung

• Lapor ke POSKO bahwa pekerjaan telah selesai dan petugas siap meninggalkan
lokasi

• Lepaskan K3 yang sudah tidak dipergunakan

• Buat laporan penyelesaian pekerjaan dan penyerahan BA kepada ASSMAN BUNG

www.pln.co.id | 5
4.2 Pemasangan & Pemeriksaan APP TR

Perkakas

• Helm

• Sabuk

• Tangga

• Tang kombinasi

• Obeng ( - / + )

• Kunci Inggris

• Grounding aparat

• AVO meter

• Insulation Tester

• Earth Tester

• Phasesquence

• Radio HT

www.pln.co.id | 6
Persiapan

• Siapkan PK, SOP, Single line Diagram

• Pemeriksaan/pengujian APP TR.

• Siapkan peralatan Kerja, alat ukur dan material pemerikasaan yang diperlukan.

• Siapkan peralatan K3, alat Bantu dan peralatan komunikasi.

• Tentukan lokasi tempat APP yang akan diperiksa agar memenuhi persyaratan dan
kelayakan operasi.

• Hubungi pihak terkait dan lakukan koordinasi guna kelancaran pemeriksaan.

• Lakukan pendekatan dan jelaskan pada pelanggan tentang maksud dari pemeriksaan
APP di pelanggan tersebut.

• Kenakan peralatan K3 & alat pelindung diri sebelum memulai pekerjaan.

Pelaksanaan Pengujian

• Lakukan pemeriksaan secara visual kondisi instalasi APP mulai dar kabel SR, kotak
APP sampai ke IML

• Lakukan pengujian pembebanan dengan cara mematikan MCB dan saklar utama IML
kemudian masukkan beban perfasa periksa arah putaran kWhnya.

• Lakukan pengukuran Arus, Tegangan dan Dayanya dengan alat ukur Ampere, Volt,
dan Watt meter.

• Periksa dan ukur waktunya pada putar an yang ditentukan sendiri.

• Hitunglah besar daya aktif yang terukur sesaat pada meter kWh dengan

www.pln.co.id | 7
menggunakan rumus yang sudah ada.

• Bandingkan berapa besar daya yang diukur pada sisi bebsn dengan daya yang
terhitung di sisi meter kWh

• Tentukan kesalahan meter kWh dengan cara menghitung Error kemudian ban
dingkan dengan standar kelas kWh yang ditetapkan.

• Buatlah kesimpulan mengenai kondisi APP masih layak dan tidaknya APP tersebut
dioperasikan sebagai alat ukur pemakaian energi di pelanggan

Pemeriksaan

• Periksa secara visual APP mulai dari SR, APP sampai ke IML

• Amati dengan seksama kondisi operasional APP

• Lakukan Identifikasi kelainan saat pengoperasian APP

• Bila tidak ada kelainan operasional pada APP lakukan langkah selanjutnya

Penyegelan

• Periksa secara visual APP yang akan disegel mulai dari SR, APP sampai ke IML.

• Tentukan timah danacuan segel yang akan dipasang pada APP

• Lakukan Identifikasi pada bagian APP yang akan disegel

• Lakukan pengikatan kawat segel pada begian APP yang disegel

• Lakukan penyegelan dan pengepresan pada timah segel yang sudah terpasang

• Bila tidak ada kelainan operasional pada APP lakukan langkah selanjutnya.

www.pln.co.id | 8
Pelaporan

• Catat semua kegiatan Pengujian APP dan masukkan ke dalam BA.

• Catat hasil pengkukura dan material yang digunakan serta masukkan ke dalam BA

• Lapor ke POSKO bahwa pekerjaan Wiring dan Pengujian APP telah selesai kemudi
an petugas meninggalkan lokasi pekerja an

• Lepaskan K3 yang sudah tidak diguna kan

• Laporan penyelesaian pekerjaan dan penyerahan BA kepada ASSMAN BUNG

www.pln.co.id | 9
MATA PELAJARAN 5
TEKNIK PEMERIKSAAN / PENGUJIAN

Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelajaran ini peserta mampu memahami
Teknik Pemeriksaan / Pengujian APP 1 Fasa dengan baik dan benar
sesuai standar atau ketentuan yang berlaku di PLN.
Durasi : 4 JP
TEKNIK PEMERIKSAAN

APP Yang telah selesai dipasang harus diperiksa, untuk mengetahui apakah
hasil pemasangannya telah sesuai dengan permintaan kontrak. Bila
pemasangan salah akan mengakibatkan pengukuran yang tidak benar,
akibatnya akan timbul losses atau kerugian bagi PLN.

Hal – hal yang perlu dikperiksa adalah,


 Memeriksa visual meter
 Memeriksa resistans isolasi
 Memeriksa urutan fase
 Memeriksa sirkit arus
 Memeriksa relai tarif ganda dan saklar waktu (Time switch)
 Memeriksa putaran piringan.

Cara memeriksa hasil pemasangan APP

2.1. Memeriksa Visual Meter


memeriksa visual meter, yaitu memeriksa meter, perlengkapannya dan
pengawatannya, apakah ada dalam keadaan baik, cacat atau rusak.
Bila terjadi cacat atau rusak pada meter merupakan indikasi bahwa pada
meter tersebut tekah terjadi sesuatu, sehingga perlu diperiksa lebih lanjut.

www.pln.co.id | 1
Tabel Pemeriksaan Visual
No. Nama alat / lengkapan Keadaan Keterangan
Baik Cacat rusak
1. Kotak APP - V - Tergores dan
2. Meter v - - penyok
3. Pemutus mini - v -
4. Terminal - v - Isolasi retak
5. Kawat :
- warna v - - Sesuai standar
- label v - -
- pengikat v - -

2.2. Memeriksa Resistans Isolasi


Pemeriksaan resistans isolasi dilakukan terhadap APP, perlengkapan
beserta sirkitnya sebelum disambung pada sumber listrik dan beban, untuk
memeriksa gunakan tabel berikut.

TABEL PEMERIKSAAN RESISTANS ISOLASI APP

No. Yang diperiksa Hasil Minimum


(Mega (Mega
Ohm) Ohm)
A Meter Sambungan Langsung
1. Fase tunggal
Sirkit fase – pembumian
.

Pengukuran dengan tester (megger 500V)


Catatan = Pembumian CT dilepas.

www.pln.co.id | 2
2.3. Memeriksa Urutan Fase
Pemeriksaan menggunakan fase sequence indicator / phase angle indicator
sebagai berikut :
- periksa urutan fase sumber
- sambung APP dengan sumber
- periksa urutan fasa pada sisi beban
- bila urutan fasa pada sumber dan sisi beban sudah sama maka
pemasangan sudah betul
2.4. Memeriksa Sirkit Arus (untuk meter sambungan tidak langsung)
2.4.1. Memeriksa polaritas
Pemeriksaan polaritas transformator arus dengan menggunakan
peralatan sebagai beriktu :
Saklar, sumber tegangan d.c (batery) dan mA meter.

S
1,5
V

K L

mA

Bila saklar s ditutup maka mA meter akan menunjuk sesaat karena arus
transient.
 Bila mA menunjuk sesaat positip (kanan) polaritas betul.
 Bila mA menunjuk sesaat kearah negatip (kiri) polariats salah.

www.pln.co.id | 3
2.4.1. Memeriksa Rasio transformator arus (CT)
Pemeriksaan Rasio transformator arus dengan mempergunakan
peralatan sebagai berikut :
Lihat gambar.
1. Pengatur tegangan
2. Stepdown transformator
3. Transformator arus standar
4. Ampere meter
5. Transformator arus yang diperiksa

 Pilih rasio transformator standar sama dengan rasio


transformator yang diperiksa.
 Rangkaian peralatan sesuai dengan gambar diatas.
 Atur pengatur tegangan 1 sehingga penunjukkan Ampere meter
pada transformator standar sesuai dengan arus sekunder
pengenalnya.
 Pada waktu yang bersamaan baca meter pada transformator
arus standar dan ampere meter pada trasnformator arus yang
diperiksa
 Penunjukkan kedua transformator tersebut harus sama atau
mendekati sama.

2..5 Pembebanan kWh meter fasa tunggal

1 3 4 6

www.pln.co.id | 4
1. MEMERIKSA KESALAHAN KWH METER 1 FASA 2 KAWAT DENGAN TANG
KW / WATT METER DAN STOP WATCH.

a. DENGAN AVO METER & STOP WATCH


Rangkaian
Beban resistip
Faktor daya = 1
1 2 3 4 6
F A

V B
N

b. DENGAN WATT METER & STOP WATCH

Rangkaian

1 2 3 4 6 BEBAN
F
2.Rumus Pemeriksaan W
B
N
a) Ukur daya aktif pada kWh meter

n.3600.000
p.1 = = (Watt)
C.t

Dimana :
n = jumlah putaran piringan
C = konstanta dari kWh meter
t = waktu yang dicatat stop watch

www.pln.co.id | 5
b) Ukur daya aktif pada sisi beban dengan tang kW
p.2 = … Watt (dengan Watt meter)

2) Menentukan besar kesalahan

P.1 – P.2
E= x 100%
P.2

3) Mengisi formulir data pemeriksaan seperti terlampir


4) Membuat kesimpulan dari hasil pemeriksaan

2. MEMERIKSA KESALAHAN kWh METER 1 FASA 2 KAWAT DENGAN kWh


STANDAR

c. Dengan kWh standard meter

Rangkaian

1 2 3 4 6 BEBAN
F
B
N

www.pln.co.id | 6
Rumus pemeriksaan

ns nx Cs
= ns = x nx
Cs Cx Cx

Dimana :
Cs = konstanta kWh meter standar
Cx = konstanta kWh meter yang diperiksa
ns = putaran kWh standar seeuai perhitungan
nx = putaran kWh yang diperiksa

1) Menentukan besar kesalahan


ns – n
E = x 100%
n

Dimana :
E = kesalahan relative dalam presen
n = penunjukan putaran kWh standart

www.pln.co.id | 7
MATA PELAJARAN 6
PRAKTEK/SIMULASI WIRING DAN PENGUJIAN
APP

Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelajaran ini peserta mampu melaksanakan
Praktek/Simulasi Wiring dan Pengujian APP dengan baik dan benar
sesuai standar atau ketentuan yang berlaku di PLN.
Durasi : 8 JP
LEMBAR PRAKTEK

KURSUS : PEMASANGAN KWHMETER 1 PHASA

MATA PELAJARAN Pengawatan (Wiring) APPTR


POKOK BAHASAN Praktek Pengawatan APP TR 1 fasa Pengukuran langsung
TUJUAN MATA PELAJARAN Setelah menyelesaikan mata pelajaran peserta mampu melaksanakan
Pengawatan APPTR 1 fasa
TUJUAN POKOK BAHASAN Setelah menyelesaikan pokok bahasan, peserta mampu melaksanakan
Pengawatan APPTR 1 fasa Pengukuran langsung Sesuai SOP yang berlaku.

Gambar : APPTR Pengukuran langsung

DIAGRAM PENGAWATAN APP 1 PHASE

kWh
9
F 13
OK tipe 1
N 14
12

1 2 3 4 6 Terminal
9 7 12 11 blok
13 8 6 14
9 10 11 12

MCB 1 16 15 4 17 Arde

3 10
10
7 8 F 16 11
N 15
12
G 17

www.pln.co.id | 1
KEGIATAN PERKAKAS/PERAL
LANGKAH-LANGKAH GAMBAR
NO ATAN

I PERSIAPAN
- Helm
- Siapkan PK, SOP, Single line Diagram,
- Sarung tangan
peralatan Kerja, material yang diperlukan
dan APP yang akan dipasang - Tang kombinasi
- Tang Press
- Siapkan peralatan K3, alat Bantu dan - Obeng ( - / + )
peralatan komunikasi. - Kunci Inggris
- Grounding aparat
- Siapkan lokasi tempat pemasangan APP - AVO meter
yang memenuhi persyaratan teknis dan - Megger
aman - Earth Tester
- Phasesquens
- Periksa kWh meter dan pemutus mini - Radio HT
yang akan dipasang, apakah data - P3K
tegangan dan arus sudah sesuai dengan - Form BA
daya yang tersedia (Kontrak Konsumen) pemasangan &
penyegelan
- Lubangi kotak APP untuk penempatan
terminal blok, kWh meter dan pemutus
mini.

- Pasang terminal blok pada kotak dasar


APP

- Pasang kWh meter dan pemutus mini


pada tutup kotak APP

www.pln.co.id | 2
II PELAKSANAAN PENGAWATAN
- Helm
- Kenakan alat K3 setiba di lokasi kerja. DIAGRAM PENGAWATAN APP 1 PHASE
- Sarung tangan
kWh
9
- Tang kombinasi
-
F 13
OK tipe 1
- Pasang kabel pada terminal kWh meter 12
N 14 Tang Press
- Obeng ( - / + )
- Hubungkan terminal beban kWh meter 1

9
2 3

7
4

12
6

11
Terminal
blok - Kunci Inggris
dengan terminal masukan pemutus mini. 13 8 6 14
- Grounding aparat
9 10 11 12

MCB 1 16 15 4 17 Arde - AVO meter


- Pasang kabel pada terminal beban 3 10 - Megger
pmutus mini, posisi pemutus mini off 10
7 8 F 16
N 15
11
12
- Earth Tester
-
G 17
Phasesquens
- Pasang kotak dasar APP tipe III pada
dinding / tempat yang sudah ditentukan - Radio HT
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. - P3K
- Form BA
- Periksa urutan fase sumber daya yang pemasangan &
tersedia penyegelan

- Masukkan kabel sumber daya pada


terminal dalam kotak dasar APP

- Pasangkan tutup APP pada kotak dasar


APP yang sudah terpasang.

- Lakukan pengawatan mulai dari terminal


blok ke meter kWh, MCB hingga ke IML

- Pasang Arde pembumian dan hubung


kan kawat pembumian pada kotak dasar
APP dan kawat netral pada terminal blok

www.pln.co.id | 3
III PEMERIKSAAN
1. Lakukan pemeriksaan secara visual - Helm
- Sarung tangan
terhadap APP yang sudah terpasang
- Tang kombinasi
kWh Kolak - Tang Press
2. Lakukan pengukuran Tahanan Isolasi APP - Obeng ( - / + )
pada pengawatan APP - Kunci Inggris
3. lakukan pengukuran Tahanan - Grounding aparat
Pembumian pada Arde mcb - AVO meter
- Megger
4. Masukkan MCB, Saklar utama PHB dan - Earth Tester
beban pada IML - Phasesquens
- Radio HT
5. Lakukan pengukuran tegangan dan arus - P3K
- Form BA
beban.
pemasangan &
penyegelan
6. Lakukan pemeriksaan urutan fasa baik
pada kabel SR, terminal blok hingga
pada IML.

7. Lakukan pemeriksaan arah Putaran


piring an kWh dengan pembebanan
perfasa .

8. Tutupkan pintu APP dan segel pada


semua titik penyegelannya.

www.pln.co.id | 4
9. Catat dan Masukkan semua hasil
pemeriksaan ke dalam BA pengawatan - Helm
- Sarung tangan
dan penyegelan APP
- Tang kombinasi
- Tang Press
- Obeng ( - / + )
- Kunci Inggris
IV - Grounding aparat
PELAPORAN
- AVO meter
1.Buat Berita Acara pelaksanaan - Megger
pengawatan dan penyegelan APPTR 3 - Earth Tester
fasa sambungan langsung - Phasesquens
- Radio HT
- P3K
2.Lapor ke POSKO bahwa pekerjaan
- Form BA
telah selesai dan petugas siap pemasangan &
meninggalkan lokasi penyegelan

3.Lepaskan K3 yang sudah tidak


dipergunakan

4.Buat laporan penyelesaian pekerjaan


dan penyerahan BA kepada ASMAN
APP/ SUPERVISOR BUNG

www.pln.co.id | 5
KURSUS : PEMASANGAN & PEMERIKSAAN APP
MATA PELAJARAN Pemasangan & Pemeriksaan APP
POKOK BAHASAN Pemasangan & Pemeriksaan APP TR
TUJUAN MATA Setelah menyelesaikan mata pelajaran peserta mampu melaksanakan
PELAJARAN Pemasangan & Pemeriksaan APP TR
TUJUAN POKOK BAHASAN Setelah menyelesaikan pokok bahasan, peserta mampu melaksanakan
Pemeriksaan & Penyegelan APP TR Sesuai SOP yang berlaku.

Gambar : APPTR
SM

KWH
1

DISEGEL UJ/UPJ

MCB
1

1 ML

www.pln.co.id | 6
KEGIATAN
LANGKAH-LANGKAH GAMBAR PERKAKAS
NO

I PERSIAPAN - Helm
- Sabuk
- Siapkan PK, SOP, Single line Diagram - Tangga
Pemeriksaan/penyegelan APPTR. - Tang kombinasi
- Obeng ( - / + )
- Siapkan peralatan Kerja, alat ukur dan - Kunci Inggris
material pemerikasaan yang diperlukan. - Grounding aparat
- AVO meter
- Siapkan peralatan K3, alat Bantu dan - Megger
peralatan komunikasi. - Earth Tester
- Phasesquens
- Tentukan lokasi tempat APP yang akan
- Radio HT
diperiksa dan disegel agar memenuhi
persyaratan dan kelayakan operasi.

- Hubungi pihak terkait dan lakukan


koordinasi guna kelancaran
pemeriksaan.

- Lakukan pendekatan dan jelaskan pada


pelanggan tentang maksud dari
pemeriksaan dan penyegelan APP di
pelanggan tersebut.

- Kenakan peralatan K3 & alat pelindung


diri sebelum memulai pekerjaan.

www.pln.co.id | 7
II PELAKSANAAN PENGUJIAN
SM

- Lakukan pemeriksaan secara visual


kondisi instalasi APP mulai dar kabel SR,
kotak APP sampai ke IML KWH
1

- Lakukan pengujian pembebanan dengan DISEGEL UJ/UPJ

cara mematikan MCB dan saklar utama


IML kemudian masukkan beban perfasa
periksa arah putaran kWhnya. MCB
1

- Lakukan pengukuran Arus, Tegangan


1 ML
dan Dayanya dengan alat ukur Ampere,
Volt, dan Watt meter.

- Periksa dan ukur waktunya pada putar an


yang ditentukan sendiri.

- Hitunglah besar daya aktif yang terukur


sesaat pada meter kWh dengan
menggunakan rumus yang sudah ada.

- Bandingkan berapa besar daya yang


diukur pada sisi bebsn dengan daya yang
terhitung di sisi meter kWh

- Tentukan kesalahan meter kWh dengan


cara menghitung Error kemudian ban
dingkan dengan standar kelas kWh yang
ditetapkan.

www.pln.co.id | 8
- Buatlah kesimpulan mengenai kondisi
APP masih layak dan tidaknya APP
tersebut dioperasikan sebagai alat ukur
pemakaian energi di pelanggan.

PENYEGELAN

- Periksa secara visual APP yang akan


disegel mulai dari SR, APP sampai ke
IML.
- Tentukan timah danacuan segel yang
akan dipasang pada APP
- Lakukan Identifikasi pada bagian APP
yang akan disegel
- Lakukan pengikatan kawat segel pada
begian APP yang disegel
- Lakukan penyegelan dan pengepresan
pada timah segel yang sudah terpasang
- Bila tidak ada kelainan operasional pada
APP lakukan langkah selanjutnya.

www.pln.co.id | 9
PELAPORAN

1.Catat semua kegiatan Pemeriksaan dan


penyegelan APP dan masukkan ke
dalam Formulir pelaporan

2.Catat hasil pengukuran dan material


yang digunakan serta masukkan ke
dalam BA

3.Lapor ke POSKO bahwa pekerjaan


Wiring dan Pengujian APP telah selesai
kemudi an petugas meninggalkan
lokasi pekerja an

4.Lepaskan K3 yang sudah tidak diguna


kan

5.Laporan penyelesaian pekerjaan dan


penyerahan BA kepada ASSMAN BUNG

www.pln.co.id | 10
1.Instalasi pengukuran langsung.
1.1. Diagram pengawatan meter Kwh 1 Phasa.

1 3 4 6

L
Kebeban
N
Gambar Diagram penagawatan meter Kwh 1 phasa

1.2. Diagram pengawatan meter Kwh 3 phasa

1 3 4 6 7 9 10 11

R
S
T

Gambar Diagram pengawatan meter Kwh 3 phasa

www.pln.co.id | 1
Meter Kwh Meter kVarh

1 3 4 6 7 9 1 1 1 3 4 6 7 9
0 1
R

Time Switch

Gambar Diagram Pengawatan meter Kwh


tarif ganda dan Kvarh.

www.pln.co.id | 2
2. Alat Pengukur, Pembatas dan perlengkapannya.

2.1. Alat Pengukur.

Pengukuran energi listrik yang digunakan pelangggan TR


dilakukan oleh salah satu dibawah ini.
- Meter Kwh tarip tunggal
- Meter Kwh tarip tunggal dan Kvarh
- Meter Kwh tarip ganda dan Kvarh

2.1.1.Meter Kwh.

Meter Kwh adalah alat ukur listrik integrasi yang digunakan


untuk mengukur besarnya energi aktif yang digunakan
pelanggan dlam satuan kilo watt jam (Kwh)

Data dan Spesifikasi Meter Kwh.


Pada setiap meter Kwh diberi tanda pengenal pada papan
nama yang terpasang pada bagian dalam meter yang
antara lain berisi :
1. Nama / Merk pabrik
2. Sistem pengawatan: - Satu phasa dua kawat
- Tiga phasa empat kawat
- Tiga phasa tiga kawat

3. Type meter
4. Nomor seri dan tahun pembuatan.
5. Tegangan acuan standar,arus dasar dan rasio
ransformator
6. Frekuensi pengenal
7. Konstanta meter
8. Satuan energi listrik
9. Kelas meter
Kelas dua untuk pengukuran langsung
Kelas satu untuk pengukuran tak langsung

10. Suhu acuan


11. Tanda segi empat ganda, untuk meter berkotak isolasi
12. Nama pemilik
13. Untuk meter tarif ganda, disebelah kiri elemen hitung
diberi tanda : Max.load dan Normal load atau LWBP dan

www.pln.co.id | 3
WBP. Dan dilengkapi dengan petunjuk kerja register
meter yang berwarna merah disebelah kanan register.
14. Tegangan terminal pemindah tarip
15. Tanda dengan huruf C.A. untuk terminal meter guna
ganda.(dapat dihubungkan dengan kabel Cu atau Al)
16. Tanda bantalan batu ganda magnit apung
17 Arah putaran Kwh.

Tabel Tegangan Acuan Standar meter Kwh

Meter Kwh Tegangan Acuan Standar


Sambungan langsung satu
230 volt
phasa
Sambungan langsung tiga
440 volt
phasa

Tabel Arus dasar Standar dan Arus Maksimum meter kwh

Arus dasar Arus


Meter Kwh
standar(A) Maksimum(A)
5 20
Sambungan langsung 20 60
100 100
Sambungan melalui 1
-
trafo arus 5

Meter Kwh yang menggunakan tarip ganda harus dilengkapi


dengan saklar waktu (time switch) guna menunjukan pemakaian kwh pada
WBP dan LWBP.
Waktu beban puncak (wbp) adalah pukul 18.00 s/d 22.00 dan Luar wktu
beban puncak (lwbp) adalah pukul 22.00 s/d 18.00 waktu setempat.
Jamnyala perbulan adalah jumlah pemakaian kwh dibagi dengan daya
tersabung (kva).

www.pln.co.id | 4
2.1.2. Meter Kvarh.

Meter kvarh adalah suatu alat ukur listrik sintegrasi yang


digunakan untuk mengukur besarnya energi reaktif yanfg digunakan
pelanggan dalam satuan kilo volt amper reaktif jam ( kvarh)

Data dan Spesifikasi Meter Kvarh.


Pada setiap meter Kvarh diberi tanda pengenal pada papan
nama yang terpasang pada bagian dalam meter yang antara
lain berisi :
1. Nama / Merk pabrik
2. Sistem pengawatan: - Satu phasa dua kawat
- Tiga phasa empat kawat
- Tiga phasa tiga kawat

3. Type meter
4. Nomor seri dan tahun pembuatan.
5. Tegangan acuan standar,arus dasar dan rasio
ransformator instrumen ukur.
6. Frekuensi pengenal
7. Konstanta meter (putaran /kvarh)
8. Satuan energi listrik
9. Kelas meter
Kelas tiga.

10. Suhu acuan bila lain dari 23° C


11. Tanda segi empat ganda, untuk meter berkotak isolasi
12. Nama pemilik
13. Tanda dengan huruf C.A. untuk terminal meter guna
ganda.(dapat dihubungkan dengan kabel Cu atau Al)
14. Tanda bantalan batu ganda magnit apung
15. Arah putaran kvarh

www.pln.co.id | 5
Tabel Tegangan Acuan Standar meter Kvarh

Meter Kvarh Tegangan Acuan Standar


Sambungan langsung satu
230 volt
phasa
Sambungan langsung tiga
440 volt
phasa

Tabel Arus dasar Standar dan Arus Maksimum meter kvarh

Arus dasar Arus


Meter Kvarh
standar(A) Maksimum(A)
5 20
Sambungan langsung 20 60
100 100
Sambungan melalui 1
-
trafo arus 5

2.2. Pembatas

Untuk membatasi daya yang dipakai pelanggan TR agar sesuai


dengan daya kontraknya digunakan pemutus mini atau pelebur.

2.2.1. Pemutus mini.

Pemutus mini yang digunakan sebagai alat pembatas


daya pada T R harus mempunyai spesifikasi teknik sebagai
berikut:

- Prinsip kerja
Trip termis,tripbimetal,trip hidrolis ,trip elektromagnit.

- Karakteristik teknik.
= Frekuensi pengenal : 40 – 60 Hz.
= Kapasitas pemutus s/d 6 KA pada 220 volt dan
cosφ=0.85
= Dapat bekerja sampai dengan 440 Volt AC

www.pln.co.id | 6
Untuk pembatas arus sampai dengan 100 A dipakai pemutus
mini (MCB) sedangkan untukm pembatas arus diatas 100 A
sipakai pelebur tegangan rendah pemutus cetak ( MCCB
=Mould Cast Circuit Breaker) atau pemutus tanpa pelebur
(NFB= No Fuse Breaker) yang dapat distel untuk memenuhi
karakteristik pembatas.

2.2.2. Pelebur.

Pelebur yang digunakan sebagai pembatas arusuntuk


penyaambunga TR harus mempunyai karakteristik sebagai
berikut :

Arus Nominal Arus Lebih Waktu Lebur Catatan


(A) (A) (Jam)
Tidak putus dalam
1,3 In >1
waktu 1 jam
< 60
Putus dalam
2 In <1
waktu 1 jam
Tidak putus dalam
1,3 In >2
waktu 2 jam
> 60
Putus dalam
2 In <2
waktu 2 jam

2.3. Perlengkapan.

2.3.1.Kotak lemari APP.

Kotak atau lemari APP harus terbuat dari bahan yang tahan
akan kerusakan mekanis dan tahan panas.
Kotak APP yang digunakan meliputi :

- APP tipe I dipakai untuk sambungan satu phasa.


- APP tipe III dipakai untuk sambungan tiga phasa
- APP tipe khusus I digunakan untuk sambungan pengukuran
TR menggunakan trafo arus.

www.pln.co.id | 7
Tabel Daftar pemakaian Kotak atau lemari APP
Arus Nominal
No. Tipe APP (In) Meter kwh Daya
(Ampere) (Volt Ampere)

1. IA 5(20) 450 - 4400

2. IB 20(60) 5500 – 11000


50(100) 13900 - 22000

3. IIIA 3x5(20) 3900 - 13200


3x20(60) 16500 – 33000
3x50(100) 41500 - 53000

4. IIIB 3x20(60) 16500 – 33000


3x50(100) 41500 - 53000

5. Khusus IA 3x5 66000 - 197000

6. Khusus I B1 3x5 66000 - 329000

7. Khusus I B 2 3x5 414000 - 630000

8. Khusus I C1 3x5 66000 - 329000

Khusus I C 2 3x5 414000 - 630000

www.pln.co.id | 8
2.3.2. Plat Nama dan tanda peringatan.

Setiap kotak atau lemari APP yang akan dipasang pada


pelanggan harus diberi tanda peringatan atau plat nama.
Contohnya seperti gambar berikut ini.

KWH

AWAS !
1.MERUSAK/MEMBUKA SEGEL DIDENDA
2.MENCURI LISTRIK DIPIDANA &DIDENDA

Gambar Tanda peringatan untuk APP Tipe I dan III

www.pln.co.id | 9
PLAT NAMA DAN TANDA PERINGATAN APP TIPE KHUSUS I

o o
DATA APP
TYPE / NOMOR : / No.
METER ARUS : 0- A
METER TEGANGAN : 0- V
TRAFO ARUS : / A
TRAFO TEGANGAN : / A
PENGAMAN LEBUR/ IN : A
SETTING
METER Kw h : PH ; KAWAT ; TARIF
METER kvarh : PH ; KAWAT ; TARIF
SAKELAR WAKTU : 0- JAM ; V
FAKTOR PENGALI :
o o

AWAS !

1. MERUSAK / MEMBUKA SEGEL DIDENDA


2.MENCURI LISTRIK DIPIDANA & DIDENDA

www.pln.co.id | 10
Bentuk dan ukuran kotak atau lemari APP tipe I,III. Dan tipe khsus
IA,IB, dan IC harus sesuai dengan ukuran dan bentuk pada SPLN 55
tahun 1990 trentang Pengukur, pembatas dan perlengkapannya.

2.3.3.Blok terminal.

Blok teminal adalah tempat penyambungan pengawatan alat ukur


dan pembatas. Blok terminal yang digunakan adalah blok terminal yang
mempunyai jumlah teminal 4 untuk APP tipe I dan 8 untuk tipe III dengan
kemampuan arus 25A, 60A,dan 100A berdiameter dalam masing masing
lubang 4, 5 dan 6 mm, diameter luar minimum10 mm sedangkan untuk tipe
khusus I mempunyai jumlah terminal 16 dengan kemampuan arus 5A.

2.3.4.Tutup pelindung APP. Tipe I dan III

Tutup pelindung APP tipe I dan III terbuat dari bahan plastik
transparan yang tahan cuaca, tahan benturan, tidak mudah terbakar, tidak
mudah retak dan tidak mudah berubah warna.
Tutup pelindung hanya dapat dilepas dengan merusak segelnya,
dilengkapi dengan jendelatransparan yang dapat dibuka dan ditutup untuk
memudahkan pengopers\asian pemutus arus.

2.3.5.Tutup pelindung APP. Tipe khusus I.

Tutup pelindung APP tipe Khusus I terbuat dar bahan metal


yang tahan benturan dan tahan karat yang dilengkapi jendela transparan
untuk membaca alat ukur yang terpasang, dilengkapi dengan gembok atau
kunci yang tidak bisa dipalsukan.

2.3.6.Segel.

Segel terbuat dari bahan logam, plastik atau campuran kedua


bahan tersebut yang tidak berubah warna.
Segel harus ada lambang PLN atau tulisan PLN, nomor regristrasi dan
tidak dapat dipakai ulang.

2.3.7. Persiapan pelaksanaan pengawatan.

@ Siapkan diagram satu garisatau diagram pengawatan.


@ Siapkan alat perkakas pemasangan a.l.
Tang Pres
Tang kombinasi

www.pln.co.id | 11
Tang potong
Tang kupas kabel
Obeng dengan beberapa ukuran
Bor tangan
Kunci pas
Solder
@ Sisapkan material /komponen sesuai dengan jenis APP yang akan
dikerjakan. Antara lain :
Kotak APP
Meter KWH
MCB
Terminal Blok
Kabel NYAF
Label kawal
Sabuk kawat
Tutp pelindung
Perlatan kecil lainnya.

www.pln.co.id | 12

Anda mungkin juga menyukai