Anda di halaman 1dari 3

NAMA : MERRY ANDANI LIDO

NIM : 200405503015
MATA KULIAH : MANAJEMEN PEMBELAJARAN ANAK BERKESULITAN BELAJAR

METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA


Metode tutor sebaya (Peer Tutoring) merupakan metode yang dilakukan dengan cara
memperdayakan kemampuan siswa yang memiliki daya serap tinggi, siswa tersebut
mengajarkan materi atau latihan kepada teman-temannya yang belum paham.
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya :
Memilih tutor
Membagi siswa menjadi beberapa kelompok berdasarkan tingkat kecerdasan siswa (ada
yang pandai, sedang dan kurang)
Tutor memberikan bimbingan dan membahas soal yang berhubungan dengan materi
yang diajarkan
Mengisi lembar observasi selama proses pembelajaran berlangsung
Melaksanakan evaluasi belajar secara individu.

DESAIN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

Misalnya dalam 1 kelas terdapat 23 anak, terdapat 1 orang anak berkesulitan belajar yang
mengalami gangguan diskalkulia yaitu anak yang mengalami gangguan belajar berkaitan
dengan kemampuan berhitung atau aritmatik. Materi yang akan di ajarkan tentang operasi
hitung bilangan: penjumlahan dan pengurangan 1-20 menggunakan gambar-gambar benda
 Perencanaan kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu:
1. Guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (skenario pembelajaran) yaitu
dengan menggunakan metode tutor sebaya
2. Guru menyiapkan materi operasi hitung bilangan penjumlahan dan pengurangan
3. Guru membuat perencanaan memilih tutor dengan mempertimbangkan siswa yang
akan menjadi tutor termasuk dalam peringkat 10 terbaik berdasarkan nilai rapor
atau nilai evaluasi sebelumnya menjadi tutor sebaya antara lain, berprestasi baik,
dapat diterima atau disetujui oleh siswa yang mendapat bantuan sehingga siswa
leluasa bertanya, dapat menerangkan dengan jelas bahan pengajaran yang
dibutuhkan oleh siswa, berkepribadian ramah, lancar berbicara, luwes dalam
bergaul, tidak sombong dan memiliki jiwa penolong serta memiliki daya
kreatifitas yang cukup untuk membimbing temannya dan dapat menguasai materi
yang akan di ajarkan kepada tutee.
4. Kemudian guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok berdasarkan tingkat
kecerdasan siswa ada yang pandai, sedang dan kurang untuk menjadi pasangan
dari tutor, kemudian guru membagi antara tutor dan tutee. Untuk pembelajaran
operasi hitung penjumlahan dan pengurangan.
 Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu :
1. Guru membuka kelas dengan salam dan doa. Setelah itu guru membagikan anak
yang akan menjadi tutor dan tutee, selanjutnya guru mengumumkan kelompok
tersebut agar duduk dalam 1 meja atau bersampingan agar pada saat berdiskusi
menjadi lancar. Karena terdapat 23 anak dalam 1 kelas berarti ada 11 kelompok
masing-masing terdiri dari 2 orang dan ada 1 kelompok yang beranggotakan 3
orang. Untuk anak diskalkulia berperan sebagai tutee, di tempatkan dengan anak
yang memiliki kecerdasan di atas teman-temannya, memiliki karakter yang
bersahabat dan mau menolong dan memiliki kreatifitas yang tinggi.
2. Kemudian guru sedikit menjelaskan tentang materi yaitu tentang operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan. Selanjutnya guru memberikan lembar ringkasan
materi kepada masing-masing kelompok (tutor dan tutee) untuk didiskusikan
bersama, di dalam materi tersebut terdapat sejumlah soal yang akan di kerjakan
secara bersama-sama. Jika ada yang tidak di pahami oleh tutor boleh mengajukan
tangan untuk bertanya.
3. Selama kegiatan tutoring guru tetap berkeliling dan memantau sejauh mana hasil
diskusi atau kerja tutor dan tutee.
4. Tugas tutor kepada tutee khususnya untuk anak yang mengalami diskalkulia,
karena anak diskalkulia mengalami hambatan dalam memahami konsep
menjumlahkan ataupun mengurangi sulit membedakan tanda (+) dan (-), tugas
tutor disini selain mengerjakan tugas yang di berikan guru, tutor juga mengajarkan
konsep penjumlahan dan pengurangan pada tutee, melatih mengingatkan kepada
tutee tanda (+) berarti ditambahkan sedangkan tanda (-) di kurangi atau di
hilangkan. Tutor disini bisa menggunakan sampoa atau alat peraga. Jadi tutor
mengajarkan kepada tutee kalau soalnya di tambah (+) berarti bendanya di
tambahkan jika soalnya di kurang (-) berarti bendanya di kurangi atau di
hilangkan.
5. Setelah waktu tutoring telah selesai selanjutnya hasilnya di presentasikan di depan
kelas secara berganti-gantian. Tutor dan tutee mengerjakan tugas soal di papan
tulis, sehingga dapat di komentari dan di lihat hasil mengerjakan tugasnya oleh
teman-teman yang lain.
6. Selanjutnya tahap evaluasi, setelah kegiatan presentasi selesai selanjutnya guru
melakukan evaluasi apakah siswa sudah mengerti dan paham materi yang telah di
ajarkan dengan cara pemberian tugas atau soal yang di kerjakan secara individu.
Kemudian di kumpulkan dan guru memeriksa hasil pekerjaan siswa. Pada tahap
ini memudahkan guru mengecek apakah anak dengan gangguan berhitung
(diskalkulia) sudah bisa memahami materi atau belum.
7. Setelah dilakukan pemeriksaan lembar tugas kelompok dan individu, selanjutnya
guru mengumumkan 3 kelompok terbaik. Penentuan 3 kelompok terbaik di lihat
dari aspek penilaian saat mengerjakan tugas kelompok dan tugas individu. Jika
kedua hal tersebut sudah benar dan tepat. Agar semua anak mendapatkan
apresiasi, maka untuk 3 kelompok di berikan hadiah berupa pensil dan penghapus.
Pemberian hadiah atau reward ini bertujuan agar lebih menumbuhkan semangat
belajar untuk materi selanjutnya, kemudian agar anak merasa di hargai setelah
mengerjakan tugas dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai