sendiri saja atau mencari keuntungan, melainkan sebuah kewajiban yang wajib
dilakukan dalam mengatasi tekanan yang muncul dalam masyarakat yang berada
Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR). CSR dapat
perilaku korporasi yang tidak sematta mata menjamin adanya pengembalian bagi
pemegang saham, upah bagi karyawan, dan pembuatan produk serta jasa bagi para
hal yang dianggap penting serta nilai-nilai yang ada di masyarakat (Rahmatullah
harus dengan tanggung jawab yang tinggi. CSR adalah komitmen bisnis untuk
ditandai dengan adanya inisiatif standar secara internasional dalam bentuk ISO,
yaitu ISO 26000 (Rachman : 2011). Substansi dari ISO 26000 menyatakan bahwa
kepedulian sosial perusahaan yang saat ini menjadi aspek penting dalam rangka
meningkatkan kinerja perusahaan, di samping isu kualitas (ISO 9000) dan isu
melakukan CSR antara lain dapat mempertahankan dan menaikkan reputasi dan
3
akan muncul citra positif dari masyarakat. Meningkatnya citra perusahaan akan
memiliki pengaruh yang angat besar yang dapat menjadi keunggulan yang
berkesinambungan dan salah satu cara untuk mencegah krisi, yaitu dengan
peningkatan citra.
adalah sebuah BUMN yang bergerak di bidang transmisi dan distribusi gas bumi.
Semula pengusahaan gas di Indonesia adalah perusahaan gas swasta Belanda yang
bernama I.J.N. Eindhoven & Co berdiri pada tahun 1859 dengan memperkenalkan
penggunaan gas kota di Indonesia yang terbuat dari batu bara. PGN merupakan
salah satu perusahaan BUMN yang menjalankan program CSR. Program yang
dibuat oleh PGN tentu saja dengan tujuan agar menjalni hubungan yang baik
pendidikan dan sosial. Program yang buat oleh PGN selain untuk menjalankan
tanggung jawabnya sebagai perusahaan yang cukup besar tentang CSR tentu saja
PGN yang bergerak dibidang gas alam tentu saja secara kasat mata tidak
PGN juga mengharapkan agar hasil produksi yang dihasilkannya dapat berguna
kepada masyarakat penerima manfaat CSR. PGN yang telah memiliki 18 area
4
cabang yang tersebar diberbagai kota tentu saja memiliki tanggung jawab yang
besar terhadap pengembangan masyarakat sekitar cabang area dan tidalah mudah
merangkul dan menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat. Tantangan yang
cukup besar dalam menjalin hubungan yang baik dan tetap berusaha menjaga citra
CSR dengan Citra Perusahaan PT. PGN Persero Tbk Area Bekasi“
5. Bagaimana hubungan antara kualitas CSR PGN dengan Citra PT. PGN?
5. Menganalisis hubungan antara kualitas CSR PGN dengan Citra PT. PGN
kegunaan yang dapat di ambil oleh PGN dari penelitian tersebut. Adapun manfaat
Selain itu penulis dapat mendaptkan lebih banyak pengetahuan tentang ilmu
2. Bagi PGN Area Bekasi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bhan
penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi serta acuan yang dapat
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
komunikasi karena hakikat kita sebagai makhluk sosial. Komunikasi tentu saja
harus memiliki lawan bicara atau komunikan. Komunikasi merupakan hal yang
penting agar kita mengtahui informasi yang akan disampaikan oleh orang lain.
Komunikasi harus juga terjalin dengan sopan santun yang baik agar tidak terjadi
salah paham dalam penyampaian informasi. Begitu pun didalam perusahaan atau
organisasi juga membutukan komunikasi yang terjalin baik antara atasan dan
bawahan, antar sesame karyawan dan tentu saja antara masyarakat umum.
formal maupun informal dari suatu organisasi. Redding dan Sanborn (dalam Arni,
dengan khalayak di luar organisasi. Organisasi besar, komunikasi ini lebih bnayak
dilakuka oleh kepala humas dari pada pimpinan perusahaan karena pegawai
hal yang dihadapidan pimpinan hanya melakukan hal-hal yang penting saja.
(Romli,2011:7) :
loyalitas dan kepercayaam pelanggan terhadap produk dan perusahaan itu sendiri.
Hubungan dengan media massa dan pers sebagai alat, pendukung atau media kerja
program kerja atau untuk kelancaran aktivitas komunikasi humas dengan pihak
publik.
8
akan diambil.
hanya sesama karyawan yang berada disana tetapi seluruh pihak yang berkaitan,
baik pihak internal dan juga eksternal. Komunikasi eksternal dilakukan oleh
humas karena hal tersebut merupakan salah satu tugas humas yaitu mrnjalin
dilakukan oleh humas bukan hanya menjalin hubungan baik tetapi juga
tertentu sebagai target sasarannya. Sedangkan peran strateginya, yaitu secara aktif
Menurut The World Bank Group (Bank Dunia) dan The World Business
berkelanjutan dari dunia usaha untuk berperilaku secara etis dan membantu
umumnya untuk memperbaharui kualitas hidup dalam cara-cara yang baik bagi
dalam konteks sekarang ini bukan lagi dilihat dari keuntungan yang
korporasi terebut terhadap aspek sosial dan lingkungan dimana korporasi tersebut
berada.
Berkenaan dengan kondisi alam dan lingkungan hidup yang sudah banyak
Menurut Sankat CSR adalah komitmen usaha untuk bertindak secara etis,
lokal dan masyarakat secara lebih luas (Sankat, Clemen K:2013:102). CSR
menyangkut kepada banyak pihak tidak hanya publik internalnya tetapi juga
publik eksternalnya.
10
untuk bertanggung jawab secara ekonomi, sosial dan ekologis kepada masyarakat,
yang semakin kuat. Pengungkapan CSR dalam laporan CSR digunakan sebagai
bahan pertimbangan oleh para investor ketika akan melakukan kegiatan investasi
a. Teori Stakeholder
Aktivitas CSR menurut teori ini dilakukan untuk mengakomodasi keinginan dan
b. Teori Keagenan
principal pemilik perusahaan atau pihak yang memberikan mandat) dan agent
(manajer perusahaan atau pihak yang menerima mandat) yang dilandasi dari
c. Teori Legitimasi
Menurut teori ini, perusahaan akan melakukan aktivitas CSR dikarenakan adanya
tekanan sosial, politik dan ekonomi dari luar perusahaan. Sehingga perusahaan
oleh masyarakat dan apa yang diharuskan oleh peraturan (Deegan, 2002 dalam
Tujuan CSR itu ternyata angat mulia. Tujuan itu tidak hanya tumbuh secra
sporadic, tetapi digali melalui suatu pertemuan tang secra sengaja digagas oleh
penjuru dunia akibat olah korporasi yang tidak bertanggung jawab karena hanya
PBB melalui badan khususnya yang menangani hal tersebut yaitu “United Nations
dan saling mendukung atu dengan lainnya. Ketiga pilar tersebut adalah ekonomi,
kebutuhan saat ini dapat memberikan kesempatan yang sama bagi generasi
sebagaimana ditegakan dalam The United Nation 2005 World Summit Outcome
Document (Solihin:2009:29-30).
12
CSR pada dasarnya bukanlah entitas departemen atau divisi bisnis yang bersifat
parsial, yang hanya berfungsi dalam dongkrakan citra perusahaan, sehingga nilai
adalah nilai atau jiwa peruahaan (korporasi) yang memiliki ruang lingkup
komprehensif, meliputi :
1. Aspek ekonomi
2. Aspek sosial
3. Aspek kesejahteraan
4. Aspek lingkungan
ENVIROMENTAL
WALFARE (NATURE)
STAKEHOLDERS
ECONOMIC
SOCIAL
dan pemerintah.
Pelaksaan CSR semua yang termasuk stakeholders ini wajib dirangkul dan
korporasi
development, Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Hal ini dapat
menguat setelah dinyatakan dengan tegas dalam UU perseroan terbatas tahun 2007,
undangan.
No.40/2007 pasal 1 ayat (1) bahwa perseroan diartikan sebagai perseroan terbatas)
yang menjalankan usaha di bidang atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib
apakah hal tanggung jawab yang sama juga diwajibkan bagi entitas usaha yang
tidak berbentuk badan hukum perseroan terbatas. Hal ini dapat menimbulkan
penafsiran bahwa entitas usaha yang tidak berbentuk perseroan terbatas tidak
ayat (3) definisi tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah komitmen
umumnya.
perusahaan dalam UU No. 25 tahun 2007 tentang penanaman modal. Pasal 15 (b)
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Meskipun UU ini telah mengatur ini telah
16
(Pasal 34), UU ini baru mampu menjangkau investor asing dan belum mengatur
nasional. Terkait Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah dikeluarkan peraturan
BUMN. Muatan PKBL terdiri dari program upaya atau kegiatan perkuatan usaha
adanya inisiatif standar secara internasional dalam bentuk ISO, yaitu ISO 26000
(Rachman : 2011). Substansi dari ISO 26000 menyatakan bahwa Tanggung Jawab
saat ini menjadi aspek penting dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan, di
samping isu kualitas (ISO 9000) dan isu lingkungan (ISO 14000). Pada ISO
1. Pendahuluan
2. Ruang lingkup
3. Referensi normatif
9. Lampiran
10. Bibliografi
Coorporate Secretary atau Publik Affairs Manager atau menjadi bagian dari tugas
2. Kedua tanggung jawab sosial bisa pula dilaksanakan oleh yayasan atau
organisasi sosial sendiri di bawah perusahaan atau grupnya yang dibentuk terpisah
dari organisasi induk perusahaan namun tetap harus bertanggung jawab ke dewan
redaksi.
18
atau lembaga konsultan baik dalam mengelola dana maupun dalam melaksanakan
kegiatan sosialnya.
1. Employee Programs
diperluas bukan hanya dari sisi jaminan kesehatan dan keselamatan tetapi perlu
tersebut dapat dipenuhi oleh pihak pihak lain yang bertanggung jawab.
1. Environtment Programs
produk yang aman, tidak berbahaya bagi kesehatan, dan ramah lingkungan;
jawab sosialnya
atau ketentuan disepakati bersama untuk mengefektikan program CSR. Hal ini
berarti di perlukan UU untuk mengatur CSR pada level makro untuk sasaran
20
7. Shareholder Programs
1. Teori Piramida
justifikasi teori dan logis mengapa sebuat perusahaan memerlukan CSR bagi
yang erat kaitannya dan bahkan identik dengan tanggung jawab, filantropis
1. Economic Responsibilities
CSR utama perusahaan adalah tanggung jawab ekonomi, karena lembaga bisnis
terdiri atas aktivitas ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa bagi masyarakat
secra menguntungkan.
2. Legal responsibilities
Masyarakat beharap bisnis yang dijalankan dengan menaati hukum dan perlakuan
yang berlaku dimana hukum dan peraturan tersebut pada hakikatnya dibuat oleh
3. Ethical responsibilities
menunjukan refleksi moral yang dilakukan oleh para pelaku bisnis secara
perorangan maupun secara kelembagaan untuk menilai dimana sebuah isu dimana
penelitisn ini merupakan pilihan terhadap nilai yang berkembang dalam suatu
memberikan penilaiaan apakah sesuatu dilakukan itu benar ata alah, adil atau
tidak.
4. discretionary responsibilities
oleh 3 prinsip dasar, yang dikenal dengan triple bottom line yaitu profit, people
perusahaan harus tetap mencari keuntungan ekonomi agar perusahaan dapat terus
Profit
Keuntungan Perusahaan
Planet People
Gambar 2.2
2.12. Citra
Citra adalah peta tentang dunia. Tanpa citra seseorang akan berada
didalam suasana yang tidak pasti. Citra adalah gambaran realitas, dan tidak harus
mencerminkan pemikiran, emosi dan persepsi individu atas apa yang mereka
ketahui.
23
Pengertian citra menurut Katz adalah cara bagaimana pihak lain memandang
Citra adalah kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan.
Pemahaman yang berasal dari suatu informasi yang tidak lengkap juga akan
menghasilkan citra yang tidak sempurna. Tantangan utama seorang praktisi Publik
individu tersebut akan mengalami suatu proses cepat atau lambat untuk
membentuk suatu opini publik yang lebih luas dan abstrak, yang kemudian sering
Pegalaman
CITRA
Kognisi
Stimulus Respon
Persepsi Sikap (afeksi)
Motivasi
Gambar 2.3
Citra adalah kesan, gambaran atau impresi yang tepat (sesuai dengan
Jefkin (2007:77-79):
Citra yang dimiliki oleh public internalnya ( biasanya kalangan para pemimpin)
mengenai anggapan pihak luar tentang organisasinya. Citra ini seringkali tidak
tepat, bahkan hanya sekedar ilusi. Akibat dari kurangnya informasi, pengetahuan,
ataupun pemahaman yang dimiliki oleh kalangan dalam organisasi itu mengenai
Citra cenderung positif, bahkan terlalu positif, karena kita biasa membayangkan
hal yang serba hebat mengenai diri sendiri sehingga kita pun percya bahwa orang-
orang lain juga memiliki pandangan yang tidak kalah hebatnya atas diri kita.
Citra yang dianut eksternal public mengenai suatu organisasi yang tidak
terbatas. Citra ini amat dipengaruhi oleh sedikit banyak informasi yang dimiliki
Citra yang diinginkan oleh pihak manajemen. Biasanya citra harapan lebih baik
atau lebih menyenangkan daripada citra yang ada, walaupun dalam kondisi
tertentu citra yang terlalu baik juga bisa merepotkan. Namun, secara umum, yang
disebut sebagai citra harapan itu sesuatu yang berkonotasi lebih baik. Citra
relative baik, yakni ketika khalyak belum memiliki informasi yang memadai.
Citra dari suatu organisasi secara keseluruhan yang terbentuk dari banyak hal
seperti sejarah atau riwayat hidup yang gemilang, keberhasilan dan stabilitas di
bidang keuangan, kualitas produk, hubungan industri yang baik, reputasi sebagai
pencipta lapangan kerja serta kesediaan turut memikil tanggung jawab sosial.
Citra yang muncul akibat banyaknya jumlah pegawai, cabang atau perwakilan dari
sebuah organisasi yang belum tentu sama dengan citra organiasasi tersebut secara
keseluruhan. Jumlah citra yang dimiliki oleh suatu perusahaan boleh dikatakan
berbagai hal yang tidak diinginkan, variasi citra itu harus ditekan seminim
mungkin dan citra perusahaan tersebut keseluruhan harus ditegakkan. Banyak cara
26
untuk melakukan hal tersebut, antara lain dengan mewajibkan semua karyawan
menggunakan pakaian seragam, menyamakan jenis dan warna mobil dinas, bentuk
Baik citra positif maupun citra negative bersumber dari adanya citra citra
yang berlaku yang bersifat positif ata negatif. Citra humas yang ideal adalah kesan
pemahaman atas kenyataan yang sesungguhnya. Hal ini menandakan bahwa citra
tidak seyogyanya “dipoles agar lebih indah dari warna aslinya”, karena hal
tersebut justru dapat mengacaukannya. Uatu citra yang sesungguhnya bisa muncul
Caranya dengan menjelaskan secara jujur apa yang menjadi penyebabnya, baik itu
Jefkins, citra perusahaan adalah citra dari suatu organiasi secara keseluruhan.
Sedangkan menurut Ruslan (2012) citra perusahaan adalah yang berkaitan dengan
image) yang secara efektif dapat mempengaruhi brand equity yaitu terdiri dari :
1. Atribut Produk
27
Dimensi ini berkaitan dengan manfaat dan perilaku secara umum, terkait kualitas
dan inovasi produk. Hal ini mengarah kepada produk yang ditawarkan oleh suatu
perusahaan terhadap khalayaknya. Dilihat dari segi efek yang ditimbulkan produk
fungsinya.
Dimensi ini berkaitan dengan orientasi pada pelanggan. Hal yang mengarah
kepada pihak-pihak yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung
Dimensi ini mengarah kepada nilai dan program dari suatu perusahaan. Nilai
perusahaan tersebut peduli terhadap lingkunga dan sekitarnya dan tidak hanya
4. Kredibilitas perusahaan
28
Dimensi ini mengarah kepada bagaimana kinerja perusahaan yang dirasakan oleh
semua pihak. Dimensi ini menandakan bahwa ketika suatu perusahan dapat
maka hal ini akan menciptakan kepercayaan public terhadap perusahaan dan
1. Dynamic
2. Cooperative
disukai, membuat senang orang lain dan memiliki hubungan yang baik dengan
orang lain.
3. Business
Yaitu organisasi atau perusahaan harus memiliki karakter bisnis yang bijak,
4. Character
Yaitu suatu prganisasi atau perusahaan yang baik harus memiliki karakter yang
5. Successful
29
Yaitu cirri yang dimiliki organisasi atau perusahaan yang sukses adalah kinerja
6. Withdrawan
Yaitu organisasi atau perusahaan harus mampu menahan diri, menjaga rahasia dan
berhati-hati.
2.16. Karakteristik
serta nilai-nilai yang berkembang secara teratur sehingga tingkah laku menjadi
lebih konsisten dan mudah di perhatikan (Nanda, 2013). Selain itu, menurut
Caragih (2013) karakteristik merupakan ciri atau karateristik yang secara alamiah
melekat pada diri seseorang yang meliputi umur, jenis kelamin, ras/suku,
1. Umur
Umur adalah waktu atau bertambahnya hari sejak lahir sampai akhir hidup, usia
2. Tingkat Pendidikan
3. Pekerjaan
bekerja seseorang akan mendapatkan uang. Uang yang diperoleh dari hasil bekerja
4. Jenis Kelamin
antara laki-laki dan perempuan bila dilihat dari segi nilai dan tingkah laku. Dalam
dan tugas antara laki-laki dan perempuan yang ditetapkan oleh masyarakat
berdasarkan sifat perempuan dan laki-laki yang dianggap pantas sesuai norma-
norma dan adat istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan masyarakat. Gender adalah
digambarkan mempunyai sifat maskulin seperti keras, kuat, rasional, dan gagah.
prinsip CSR :
1. Sustaibility
depan
2. Accountability
3. Transparency
aktifitas organisasi dapat diketahui dari pelaporan organisasi dan tidak ada fakta
1. Kepribadian
2. Reputasi
Hal yang telah dilakukan perusahaan dan diyakini public sasaran berdasarkan
pengalaman sendiri maupun pihak lain seperti kinerja keamanan transaksi sebuah
32
3. Nilai
Nilai yang dimiliki suatu perusahaan dengan kata lain budaya perusahaan seperti
sikap manajemen yang peduli terhadap pelanggan, karyawan yang cepat tanggap
4. Identitas perusahaan
Menurut Anggoro (2002:208) identitas perusahaan adalah suatu cara atau suatu
hal yan memungkinkan suatu perusahaan dikenal dan dibedakan dari perusahaan-
diciptakan melalui suatu rancangan desain khusus yang meliputi hal-hal unik atau
emphaty. Begitu pula dengan hasil dari sikap melalui proses komunikasi
kognitif, afektif dan konatif. Trans Pakuan merupakan Badan Usaha Milik
Teori yang digunakan adalah teori SOR. Penelitian ini dilakukan di jalur
dalam hal ini pengguna jasa transportasi Trans Pakuan menilai pelayanan
(X) dan sikap pengguna Trans Pakuan (Y) menunjukan adanya hubungan
0.212* dan konatif sebesar 0.249*, maka semakin tinggi atau baik
hubungan positif yang rendah diantara kedua variabel tersebut. Hal ini
semakin tinggi pula sikap afektif atau perasaan suka pengguna terhadap
2. Penelitian Skripsi kedua oleh Putri Fitriani tahun 2012 dengan judul
Namun, masih terdapat nilai yang rendah dalam dimensi leadership untuk
3. Penelitian Skripsi ketiga oleh Pasri Y Pasaribu tahun 2012 dengan judul
Uji Parsial (Uji-t) variabel sikap yang terdiri dari komponen kognitif,
perusahaan dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satunya kualitas program
Karakteristik penerima
manfaat (X1)
Y4. Identitas
Kualitas Program CSR perusahaan
(X2)
X2.1 Sustaibility
X2.2 Accountability
X2.3 Transparency
2.21. HIPOTESIS
H2 : Terdapat hubungan kualitas program CSR dengan citra PT. PGN Area
Bekasi
37
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di PT. PGN Persero Tbk Area Bekasi yang
dilakukan selama 3 bulan yang akan dilaksanakan mulai dari bulan Januari 2017.
Pemilihan lokasi ini dipilih karena cukup banyak penerima manfaat CSR yang
memberikan informasi yang dibutuhkan. PGN Area Bekasi pun tertarik dengan
sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui (Abidin,
akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau bidang tertentu. Data yang
suatu derajat terhadap yang mana satu variabel berubah dengan adanya perubahan
3.3.1.` Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Populasi bukan hanya saja orang tetapi juga benda alam lainnya. Populasi juga
bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi juga
meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiiki oleh objek itu. Sasaran objek
penelitian ini adalah penerima manfaat CSR dari PT. PGN Persero Tbk Area
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Dalam sebuah penelitian, jika populasi nya besar, maka peneliti
tidak dapat mempelajari semua populasi yang ada. Hal tersebut dapat karena
Berdasarkan hal tersebut, peneliti dapat menggunakan sample yang diambil dari
39
populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
penelitian ini adalah 35 orang. Sampe jenuh digunakan melihat jumlah penerima
Sugiyono (2012: 96) sampel jenuh adalah “Teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering digunakan bila jumlah
populasi relatif kecil atau peneitian yang ingin membuat generalisasi dengan
1. Data Primer
Data primer merupakan yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari
hubungan antara kualitas program CSR dengan citra PT. PGN Persero Tbk.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak langsung diperoleh oleh peneliti. Sumber
2014:74). Data ini dapat diperoleh dari dokumen pendukung seperti buku-buku
perusahaan dan website yang terkait penelitian. Data yang diperoleh dari data
1. Kuesioner
yang merupakan para penerima manfaat program CSR Area Bekasi, kuesioner
disebarkan dalam bentuk pertanyaan yang bersifat tertutup dan setiap subjek
2. Study kepustakaan
juga dimaksudkan sebagai landasan bagi analisis dan rumusan teori atau informasi
3. Observasi
3.6.1. Validitas
menunjukan sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur sesuatu (Ancok dalam
Uji validitas dilakukan dengan menghitung nilai korelasi (r) antara data pada
masing-masing dengan skor total. Teknik yang dipakai untuk menguji validitas
41
kuesioner dalam penelitian ini adalah teknik korelasi product momen moment
n ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y ) )
rxy¿ (
√¿¿¿
Keterangan :
N : jumlah responden
y : total skor
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan program SPSS versi 20. Pada
penelitian ini, peneliti melakukan uji validitas di kantor PGN Area Bogor
Untuk menentukan instrument yang valid dalam penelitian ini, maka ditentukan
dengan ketentuan. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf signifikasi 0.05 maka
instrument tersebut dikatakan valid. Jika r hitung ≤ r tabel dengan taraf signifikasi
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama , akan menghasilkan data yang
Dalam penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan teknik alpha cronbach dengan
k ∑ S i2
rtt¿ ( )(
k −1
. 1−
S t2 )
rtt : reliabilitas instrument
σ 2t : varian total
setiap instrument reliable atau tidak, dapat dilihat pada skala 0 – 1 dengan
responden, menyajikan data tiap variable yang diteliti dan melakukan perhitungan
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diolah dengan prosedur sebagai
berikut :
karakteristik penerima manfaat, kualitas program CSR serta Citra PT. PGN
Persero Tbk. hal yang termasuk dalm statitik deskriptif antara lain distribusi
frekuensi dan distribusi persen sehingga data lebih mudah dibaca dan lebih
bermakna.
Skala pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala Likert, dengan lima
kategori pilihan jawaban. Skala lingkert ini digunakan untuk mengukur tingkat
Kategori Nilai
Sangat setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
k n 2
2 ( O1 j−E ii )
x =∑ ∑
i−l j−l Eij
Keterangan :
k : jumlah baris
n : jumlah kolom
x2
C=
√ n+ X 2
keterangan :
n : banyaknya sample
uji chi square digunakan untuk skala nominal, yang dalam penelitian ini
digunakan untuk menguji hubungan atau pengaruh dua variable nominal, skala
nominal digunakan untuk menguji perhitungan jenis kelamin dalam penelitian ini.
2. Rank Spearman
n
6 ∑ d i2
i−l
r s= 2
n(n −1)
Keterangan :
45
n : jumlah responden
Uji Rank Spearman ini digunakan untuk skala interval, skala rasio dan skala
ordinal.
No Skala
Kualitas Pendapat
. Likert
2. Setuju (S) 4
∑ f i . wi
x= ∑ fi
Keterangan :
x = Skor rataan terboboti
fi = Frekuensi pada kategori ke – i
w i = Bobot untuk kategori ke – i (1, 2, 3, 4, dan 5)
Dari hasil nilai skor rataan kemudian ditentukan rentang skala (1 s/d 5),
yaitu sebagai berikut :
(m−1)
Rs = m
Keterangan :
m = Jumlah alternatif jawaban tiap item
Metode rataan skor digunakan untuk mengetahui persepsi
respondenterhadap pernyataan-pernyataan yang diberikan dalam kuesioner.
Langkah-langkah metode rataan menurut Umar (2002) adalah sebagai berikut:
a. Mengelompokkan frekuensi jawaban berdasarkan bobot skala kuesioner.
b. Melakukan penghitungan skor dengan rumus sebagai berikut:
RK =
47
Keterangan:
RK = Rentang Kriteria
m = skala jawaban terbesar
n = skala jawaban terkecil
k = jumlah kelas
Nilai m yang akan dihitung rentang kriterianya adalah 5, nilai n adalah 1
dan nilai k adalah 5. Berdasarkan data di atas, maka didapat rentang kriteria
RK = (5-1)/5 = 0,8
responden terhadap aspek atau variabel yang diteliti. Klasifikasi rentang kriteria
Penelitian
kerangka berfikir sehingga dapat secara jelas dan mudah untuk difahami serta
dapat diukur secara detail. Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini
X1.1. usia
lahir, dalam penelitian ini dibuat beberapa kategori yaitu : 1. Usia 17-22 tahun 2.
Usia 23-28 tahun 3. Usia 28-34 tahun 4. Usia diatas 34 tahun. Variabel ini diukur
jenis yaitu laki-laki dan perempuan. Jenis kelamin penerima manfaat yang dapat
X1.3. Pendidikan
sesuatu yang diberikan. Variabel pendidikan pendidikan ini diukur dengan skala
ordinal.
X1.4. Pendapatan
Program CSR yang baik adalah CSR yang berkesinambungan, program jangka
X2.1 Sustaibility
X.2.2 Accountability
X2.3 Transparency
pihak eksternal
Y. Citra
Y.1 Kepribadian
Y.2 Reputasi
Y.3 Nilai
50
Nilai yang dimiliki suatu perusahaan dengan kata lain budaya perusahaan seperti
sikap manajemen yang peduli terhadap pelanggan, karyawan yang cepat tanggap
Identitas perusahaan adalah suatu cara atau suatu hal yan memungkinkan suatu
BAB IV
adalah sebuah BUMN yang bergerak di bidang transmisi dan distribusi gas bumi.
Semula pengusahaan gas di Indonesia adalah perusahaan gas swasta Belanda yang
bernama I.J.N. Eindhoven & Co berdiri pada tahun 1859 dengan memperkenalkan
penggunaan gas kota di Indonesia yang terbuat dari batu bara. Proses peralihan
kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat
Jepang menyerah kepada sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda
dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-
tenaga listrik sebesar 157,5 MW. Pada tahun 1958 I.J.N. Eindhoven & Co
Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN
listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat
yang sama, dua perusahaan negara yaitu PLN sebagai pengelola tenaga listrik
milik negara dan PGN sebagai pengelola gas diresmikan. Selanjutnya pada
tanggal 13 Mei 1965 berubah menjadi Perusahaan Gas Negara. Tanggal inilah
yang kemudian diperingati sebagai hari jadi PGN pada tiap tahunnya.
Perusahaan ini yang semula mengalirkan gas buatan dari batu bara dan minyak
dengan mengalirkan gas alam pada tahun 1974 di kota Cirebon. Konsumennya
52
adalah sektor rumah tangga, komersial dan industri. Penyaluran gas alam untuk
wilayah Jakarta tahun 1979, Bogor tahun 1980, Medan tahun 1985, Surabaya pada
tahun 1984 statusnya berubah menjadi Perusahaan Umum Gas Negara dan
Gas Negara (Persero) dengan penambahan ruang lingkup usaha yang lebih luas
yaitu selain di bidang distribusi gas bumi juga di bidang yang lebih ke sektor hulu
tercatatnya saham PGN pada tanggal 15 Desember 2003 di Bursa Efek Indonesia
Terbatas
a. Visi
b. Misi
lingkungan;
4.1.4. Logo
54
(Sumber : www.pgn.co.id)
Secretary
Section Head,
Analyst, Analyst,
Sales Adminstration Area bekasi
Sales Area Bekasi Customer Management Area Bekasi
Staff,
Analyst, Analyst,
B illing Area bekasi
Sales Area Bekasi Customer Management Area Bekasi
Staff,
Analyst, Jr Analyst, Sales Adminstration Area
Sales Area Bekasi Customer Management Area Bekasi Bekasi
Analyst, Analyst,
Sales Area Bekasi Customer Management Area Bekasi
Staff,
Customer Management Area Bekasi
4.2. Variabel Karakteristik Penerima Manfaat CSR PT. PGN Persero Tbk
kuesioner yang dibagikan kepada 35 penerima manfaat CSR dari PT. PGN Area
Tabel 4.1 Karakteristik Penerima Manfaat CSR PT. PGN Persero Tbk Area
Bekasi
55
Jumlah
n
Usia 17-22 0 0,00%
23-28 0 0,00%
28-34 13 37,10%
diatas 34 22 62,90%
Total 35 100%
Jenis kelamin laki-laki 31 88,60%
perempuan 4 11,40%
Total 35 100%
SD/Sederajat 0 0,00%
SMP/Sederajat 0 0,00%
Pendidikan
SMA/ Sejerajat 26 74,30%
Sarjana 9 25,70%
terakhir
Lainnya 0 0,00%
Total 35 100%
Pegawai BUMN 0 0,00%
PNS 18 51,40%
Wiraswasta 17 48,60%
Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga 0 0,00%
Lainnya 0 0,00%
Total 0 100%
≥ Rp 500.000,- 9 25,70%
> Rp. 500.000,- Rp.
7 20,00%
1.000.000
> Rp. 1.000.000,-
11 31,40%
Pendapatan
1.500.000
> Rp. 1.500.000-
8 22,90%
Rp.2.000.000
> Rp. 2.000.000 0 0,00%
Total 35 100%
(Sumber : Data Primer, 2017)
mengenai usia responden PT. PGN Area Bekasi adalah sebagai berikut :
56
Tabel diatas menunjukan variasi usia penerima manfaat PT. PGN Area
usia 28-34 memiliki persentasi sebasar 37,10%. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan dapat dilihat bahwa usia diatas 34 tahun memiliki persentasi
Hal ini menunjukan bahwa laki-laki lebih banyak menjadi penerima manfaat CSR
yang diberikan oleh PT. PGN Area Bekasi karena dana yang dikeluarkan dalam
setiap penerima manfaat cukup besar sehingga lebih dipercayakan kepada laki-
manfaat PT. PGN Area Bekasi mengenai jenis pekerjaan penerima manfaat
Area Bekasi. Jenis pekerjaan yang lebih banyak adalah sebagai PNS (Pegawai
dengan jenis pekerjaan PNS lebih banyak karena lingkungan yang masih pedesaan
manfaat PT. PGN Area Bekasi mengenai jenis pekerjaan penerima manfaat
≥ Rp 500.000,- 9 25,70%
> Rp. 500.000,- Rp. 1.000.000 7 20,00%
> Rp. 1.000.000,- 1.500.000 11 31,40%
> Rp. 1.500.000-Rp.2.000.000 8 22,90%
> Rp. 2.000.000 0 0,00%
Jumlah 35 100%
(Sumber : Data Primer, 2017)
PGN Area Bekasi. Pendapatan yang paling banyak sebesar > Rp. 1.000.000,-
500.000,- menduduki posisi kedua sebesar 25.70%. Pendapatan sebesar > Rp.
22.90%. Sementara posisi keempat dengan pendapatan > Rp. 500.000,- Rp.
Kualitas Program CSR menjadi salah satu indikator dalam penelitian ini.
Peneliti ingin mengetahui bagaimana kualitas program CSR di PT. PGN Area
penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis rataan persepsi diperoleh
diberikan oleh PT. PGN Area Bekasi dalam melakukan program yang dijalankan
tinggi yaitu sebesar 3.52. hal ini menunjukanbahwa masyarakat merasa puas
terhadap program CSR yang dilakukan oleh PT. PGN Area Bekasi.
rataan yang cukup besar yaitu 3.36. Nilai yang diperoleh indikator accountability
termasuk kedalam kategori yang cukup tinggi berarti sebagian besar masyarakat
setuju bahwa PT. PGN Area Bekasi telah terbuka dan bertanggung jawab atas
dapat diketahui dari pelaporan organisasi dan tidak ada fakta yang disembunyikan
mendapatkan nilai yang cukup tinggi. Dari tiga pertanyaan yang diberikan kepada
menujukan bahwa PT.PGN Area Bekasi telah terbuka terhadap aktivitas yang
Variable dependen dalam penelitian ini adalah citra PT. PGN Area Bekasi.
Citra merupakan salah satu aspek terpenting dari suatu perusahaan atau organisasi
(Ardianto, 2011). Peneliti ingin mengetahui bagaimana citrea PT. PGN Area
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap penerima manfaat PT.
PGN Area Bekasi indikator ini mendapatkan hail yang sedang dengan rataan
sebesar 2,88. Hasil tersebut menunjukan bahwa para penerima manfaat kurang
memahami tentang kepribadian yang dimiliki oleh PT. PGN Area Bekasi.
reputasi memiliki hasil rataan yang cukup rendah yaitu sebesar 2.21. Hal tersebut
menunjukan bahwa sebagian besar penerima manfaat dari PT. PGN Area Bekasi
merasa bahwa PGN belum memenuhi harapan masyarakat atu program yang
dikeluarkan kurang sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh para penerima
manfaat.
yang juga cukup rendah yaitu sebesar 2.51. hasil tersebut menunjukan bahwa
responden yang telah diteliti menyatakan kurang setuju bahwa PT. PGN Area
Indikator terakhir dari variabel citra PT. PGN Area Bekasi adalah identitas
perusahaan. Identitas perusahaan berhubungan dengan suatu cara atau suatu hal
64
responden, indikator ini mendapatkan hasil yang juga cukup rendah yaitu dengan
rataan 2.34. hasil tersebut menunjukan bahwa para penerima manfaat kurang
dalam variabel Citra PT. PGN Area Bekasi, indikator ini memiliki nilai rataan
sebesar 2.49 yang termasuk kedalam kategore rendah. Hal tersebut menunjukan
bahwa Citra PT. PGN Area Bekasi kurang baik di mata para penerima manfaat
program CSR.
hubungan (kolerasi) antara kedua variabel dan untuk mengetahui nilai hubungan
variabel tersebut. Berdasarkan hasil uji kolerasi diperoleh hasil sebagai berikut:
65
Tabel 4.9 Data Nilai Hubungan Antara Karakteristik Penerima Manfaat (X1)
Karakteristik
Citra PT. PGN Area Bekasi
Penerima
Identitas
Kepribadian Reputasi Nilai
Manfaat
perusahaan
Usia 0,726 0,558 -0,808 -0,278
Jenis Kelamin 0,306 0,01 0,4 0,008
Pendidikan 0,047 0,343 -0,264 -0,679
Pekerjaan -0,63 -0,706 0,722 0,322
Pendapatan 0,312 0,151 0,11 0,623
(Sumber : Data Primer, 2017)
Berdasarkan Uji Rank Spearman terhadap usia dan Citra PT. PGN Area
keduanya. Nilai kolerasi antara indikator usia dengan kepribadian yaitu sebesar
0.726, hal ini menunjukan bahwa usia berpengaruh terhadap kepribadian PT. PGN
Area Bekasi. Nilai hubungan antara indikator usia dengan indikator reputasi
sebesar 0.558 yang berarti adanya hubungan yang cukup signifikan antara kedua
variabel tersebut. Nilai antara kolerasi untuk indikator antara usia dengan nilai
sebesar -0.808, artinya ada hubungan antara kedua variabel tersebut. Sedangkan
untuk nilai koefisien antara indikator usia dengan identitas perusahaan PT. PGN
Area Bekasi sebesar -0.278, yang artinya tidak ada hubungan antara variabel
Citra PT. PGN Area Bekasi (Y), menunjukan tidak ada kolerasi antara keduanya
dengan rata-rata 0,18 hasil uji hubungan antara jenis kelamin dengan kepribadian
adalah sebesar 0.306 hasil tersebut menggambarkan tidak ada hubungan antara
66
kedua indikator tersebut. Hasil uji hubungan antara indikator jenis kelamin
dengan reputasi memiliki nilai sebesar 0.01, yang berarti tidak ada hubungan
antara keuda indikator tersebut. Hasil uji kolerasi antara indikator jenis kelamin
dan indikator nilai memiliki nilai kolerasi sebesar 0.4, yang artinya tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara kedua indikator tersebut. Hasil uji hubungan
antara indikator jenis kelamin dengan identitas perusahaan memiliki nilai kolerasi
sebesar 0.08. berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat dapat dilihat tidak adanya
pendidikan terakhir dengan Citra PT. PGN Area Bekasi menunjukan adanya
indikator dari variabel citra. Nilai kolerasi antara indikator pendidikan terakhir
dengan indikator kepribadian memiliki nilai sebesar 0.047, dari hasil tersebut
dapat dilihat bahea kedua indikator tersebut hamper tidak memiliki hubungan
sama sekali. Nilai koefisien kolerasi antara indikator tingkat pendidikan dengan
analisis antara indikator pendidikan terakhir dengan indikator nilai yaitu sebesar
-0.264, hal tersebut berarti antara indikator pendidikan terakhir dan indikator nilai
tidak memiliki hubungan dan bersifat negative atau berlawanan. Sementara, hasil
nilai sebesar -0.698, hasil tersebut menunjukan adanya hubungan tetapi bernilai
citra seimbang antara yang berhubungan dengan yang tidak berhubungan, bahkan
67
nilai kolerasi antara pendidikan terakhir dengan indikator kepribadian dan nilai
bersifat negatif.
memiliki nilai sebesar-0.630, dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa ada hubungan
antara kedua indikator tersebut tetapi berlawanan atau negatif. Nilai kolerasi
antara indikator pekerjaan dengan reputasi memiliki nilai sebesar -0.706, hal ini
hubungan yang sangat signifikan dengan nilai sebesar 0.722. hasil analisis data
0.322, dari hasil tersebut dapat dilihat tidak adanya hubungan antara kedua
indikator tersebut.
pendapatan dengan kepribadian memiliki nilai sebesar 0.321, dari hasil tersebut
dapat dilihat bahwa tidak ada hubungan antara kedua indikator tersebut. Nilai
sebesar 0.15, hasil tersebut menunjukan tidak adanya hubungan antara kedua
variabel tersebut. Sementara hasil antara indikator pendapatan dengan nilai tidak
memiliki hubungan sama sekali bahkan bernilai negatif atau berlawanan dengan
perusahaan memiliki nilai sebesar 0.623, dari hasil tersebut dapat dilihat adanya
4.6. Hubungan Antara Kualitas Program CSR (X2) dengan Citra PT. PGN
(Y) citra PT. PGN Area Bekasi memiliki indikator yaitu, kepribadian, reputasi,
nilai dan identitas perusahaan. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan
signifikan antara setiap indikator dalah kedua variabel tersebut. Data yang
Tabel 4.10 Data Nilai Hubungan Kualitas Program CSR (X2) dengan Citra
Program CSR
Identitas
Kepribadian Reputasi Nilai
Perusahaan
Suistaiability 0,507** 0,141 -0,314 0,605**
Accountability 0,435** 0,202 -0,237 0,617**
Transparancy 0,502** 0,162 -0,31 0,603**
(Sumber : Data Primer, 2017)
program CSR (X2) dengan Citra PT. PGN Area Bekasi (Y) menunjukan hasil
antara kedua indikator yag sangat signifikan. Hasil uji hubungan antara indikator
analisis data hubungan antara indikator suistaiability dengan nilai memiliki nilai
sebesar -0.314, hal tersebut menunjukan bahwa kedua indikator tidak memiliki
hubungan sama sekali bahkan bernilai negative atau berlawanan. Hasil dari
antara kedua indikator yang cukup signifikan. Hasil uji hubungan antara
berlawanan dengan nilai rataan sebesar –0.237. Nilai koefisien kolerasi antara
0.617**, hasil tersebut menunjukan adanya hubungan antara kedua indikator yang
cukup kuat.
hubungan yang kuat dan signifikan. Hasil uji hubungan antara indikator
transparency dengan indikator reputasi memiliki nilai sebesar 0.162, hal tersebut
menunjukan bahwa kedua indikator tidak memiliki hubungan. Nilai uji hubungan
Menurut Gray dalam Ahmad dan Sulaiman (2004) dasar pemikiran teori
ini adalah organisasi atau perusahaan akan terus berlanjut keberadaannya jika
mengamati hubungan antara aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan sesuai atau
tidak. PGN telah banyak melakukan kegiatan CSR yang telah tersebar di berbagai
Hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu hipotesis pertama (H1)
PGN. Area Bekasi (Y) dan hipotesis kedua (H2) terdapat hubungan antara kualitas
dengan indikator identitas perusahaan. Hal tersebut berarti H1 diterima dan H01
ditolak.
dengan variabel citra PT. PGN Area Bekasi (Y) memiliki hubungan kurang baik
dengan nilai 0,12. Berdasarkan hal tersebut maka H2 ditolak dan H0.2 diterima
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
bab sebe;umnya dari data primer maupun dari data sekunder, yang dipeoleh
selama penelitian mengenai hubungan antara kualitas program CSR dengan citra
PT. PGN Area Bekasi, maka hasil kesimpulan penelitian adalah sebagai berikut :
72
2. Kualitas program CSR PT. PGN Area Bekasi baik dimata penerima
manfaat. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata sebesar 0,79, yang berarti
3. Citra PT. PGN Area Bekasi mendapat nilai rata-rata sebesar 0,12 yang
termasuk kedalam kategoti rendah. Bersadarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa
citra PT. PGN Area Bekasi kurang baik dimata penerima manfaat.
citra PT. PGN Area Bekasi (Y), menunjukan bahwa indikator yang memiliki
5. Berdasarkan hasil uji kolerasi antara kualitas program CSR (X2) dengan
citra PT. PGN Area Bekasi (Y), yaitu hubungan antara indikator seimbang antara
5.2. Saran
PT. PGN Area Bekasi adalah badan usaha milik negara (BUMN)
Indonesia yang bergerak dibidang transmisi dan distribusi gas alam. Berdasarkan
hasil penelitian, kualitas program CSR yang diberikan oleh PT. PGN Area Bekasi
kurang baik dimata penerima manfaat. Dalam penelitian ini, peneliti memberikan
1. PT. PGN Area Bekasi harus bisa membuat program CSR yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh para penerima manfaat sehingga tepat sasaran.
2. Kualitas program CSR harus benar benar dibuat secara matang supaya
hasil yang dikeluarkan dari program CSR yang dibuat bagus sehingga dapat
dengan meminta bantuan dari ketua masyarakat daerah yang dipilih supaya
DAFTAR PUSTAKA
Crowther David. 2008. Corporate Social Responsibility. Guler Aras & Ventus
Publishing
Devito, Joseph A.1997. Komunikasi Antar Manusia : Kuliah Dasar, Edisi ke lima
Effendy, Onong U. 2006. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Harrison, Shirley. 1995. Marketers Guide To Public Relation. New York: John
Mulyana, Dedi. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja
Rusada Karya
Terbatas Pasal 74
Penelitian Terdahulu :
Citra Perusahaan.
Jurnal :
Muhammadiyah Surakarta
Putra, Anggra Satria, 2015, Jurnal Nominal / Volume Iv Nomor 2 / Tahun 2015
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth :
Responden
76
Di Tempat
Perkenalkan, saya adalah mahasiswa Universitas Pakuan Bogor :
Nama : Dessy Dwi Tresnowati
Jurusan : Ilmu komunikasi FISIB UNPAK Bogor
Judul Skripsi : Analisis Hubungan Antara Kualitas Program CSR dengan Citra
PT. PGN Persero Tbk Area Bekasi
Dalam rangka untuk penelitian Skripsi program sarjana (S-1) Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Bidang Studi Ilmu Komunikasi , Universitas
Pakuan Bogor, saya memerlukan informasi untuk mendukung penelitian yang
saya lakukan.
Untuk itu saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I berpartisipasi dalam
penelitian ini untuk mengisi kuesioner yang terlampir. Kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara/I mengisi kuesioner ini sangat menentukan keberhasilan yang
saya lakukan.
Perlu Bapak/Ibu/Saudara/I berpartisipasi dalam penelitian ini, data yang
saya peroleh akan dijaga kerahasiaannya dan digunakan semata-mata untuk
kepentingan penelitian.
Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I meluangkan waktu mengisi kuesioner
tersebut, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
KUESIONER
Analisis Hubungan Antara Kualitas Program CSR dengan Citra PT. PGN Persero
Tbk Area Bekasi
Petunjuk Pengisian :
77
23-28 tahun
28-34 tahun
Diatas 34 tahun
Perempuan
SMP / Sederajat
SMA /Sederajat
Sarjana
Lainnya
Wiraswasta
78
Lainnya …………..
No Pernyataan SS S TS STS
1. Program CSR yang diberikan PGN dapat
meningkatkan kualitas hidup masyarakat
berkelanjutan
2. Program CSR PGN sangat memperhitungkan
sumberdaya alam yang ada disekitar
3. PGN sangat memperhitungkan keberlanjutan
sumberdaya yang ada
4. Program CSR PGN melibatkan masyarakat
5. PGN selalu memberikan arahan terhadap program
CSR yang diberikan
6. Program CSR PT.PGN memberikan dampak
positif bagi masyarakat.
7. PGN memberikan pelaporan rutin tentang hasil
kegiatan CSR yang dilakukan masyarakat
berkaitan dengan pengembangan
8. PGN terbuka terhadap seluruh informasi yang
dibutuhkan oleh masyarakat
9. Lingkungan selalu terjaga oleh pihak PT. PGN
== TERIMAKASIH ==
Correlations
Correlations
Accountabilit Accountabilit Accountabilit
y1 y3 y5 Jumlah2
81
Accountability Pearson
1 ,655* 1,000** ,957**
1 Correlation
Sig. (2-tailed) ,040 ,000 ,000
N 10 10 10 10
Accountability Pearson
,655* 1 ,655* ,846**
3 Correlation
Sig. (2-tailed) ,040 ,040 ,002
N 10 10 10 10
Accountability Pearson
1,000** ,655* 1 ,957**
5 Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,040 ,000
N 10 10 10 10
Jumlah2 Pearson
,957** ,846** ,957** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,000
N 10 10 10 10
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
82
Correlations
83
Correlations
84
Correlations
85
Reliability Statistics
Reliability Statistics
Reliability Statistics
Reliability Statistics
Reliability Statistics
Reliability Statistics
,901 3
Reliability Statistics
Hasil Uji Korelasi Antara Indikator X1.2, dan X1.3 (Data ordinal) dengan
Variabel danY
Symmetric Measures
Approximate
Value Significance
N of Valid Cases 35
Symmetric Measures
Approximate
Value Significance
N of Valid Cases 35
Symmetric Measures
Approximate
Value Significance
N of Valid Cases 35
Symmetric Measures
Approximate
Value Significance
90
N of Valid Cases 35
Symmetric Measures
Approximate
Value Significance
Nominal by Nominal Contingency Coefficient
,574 ,008
N of Valid Cases
35
Symmetric Measures
Approximate
Value Significance
N of Valid Cases 35
91
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
N of Valid Cases 35
a. 9 cells (75,0%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is ,49.
Symmetric Measures
Approximate
Value Significance
Nominal by Nominal Contingency Coefficient
,554 ,017
N of Valid Cases
35
92