Anda di halaman 1dari 15

“MINDFULNESS DALAM

PELAYANAN BIMBINGAN
DAN KONSELING”
Caroline Lisa Setia Wati, M.Pd., Kons.
WE ARE NOT ALONE!
SADAR MENYADARI
Apa itu
mindfulness?
Kesadaran yang muncul melalui
perhatian yang dilakukan dengan
sengaja, pada saat sekarang, tanpa
menghakimi pengalaman yang
berlangsung saat demi saat
(Kabat-Zinn)
Mindfulness berarti
CRESWELL (University “hadir” dalam
of IOWA): kesadaran penuh pada
masa sekarang

KABAT-ZINN (MASSACHUSSET INSTITUTE OF TECNOLOGY)


Saat Mindful, individu berusaha untuk
“menyerap” sensasi yang diterima
tubuh dan lingkungan
Manfaat Mindfulness
Meningkatkan Menyadari pikiran dan
Terbuka dan menerima
kesadaran pada perasaan
aktivitas yang sedang setiap sensasi yang
dikerjakan (Fokus) berasal dari lingkungan Meredakan rasa sakit

Mengurangi reaksi
emosional Mengembangkan Meningkatkan suasana
fleksibilitas kognitif hati
Mengatasi stress
Aplikasi Mindfulnes dalam
kehidupan sehari-hari:
■ Makan
■ Berjalan
■ Berkomunikasi dengan orang lain
■ Membereskan dan membersihkan rumah
■ Berinteraksi dengan anggota keluarga
TRAINING IN ATTENTION ATAU
LATIHAN FOKUS: meditasi

■ Pilih ruangan tenang, duduk


tegak, tarik nafas
■ Tetap Fokus
■ Latihan rutin 5-10 menit setiap
hari
Latihan mindfulness dengan teknik deep
breathing
■ Tahap present experience (perhatian dan penghargaan),
■ tahap body scanning (menyadari sensasi tubuh dan latihan pendeteksian tubuh),
■ tahap acceptance (mengobservasi pikiran dan penerimaan).

Ketiga tahapan tersebut akan membantu menghadirkan ruang penerimaan untuk


perasaan-perasaan dan sensasi yang tidak nyaman, dan individu mulai berdamai
dengan hal-hal yang membuat tidak nyaman tersebut. (Kabat-Zinn, 2006)
Penelitian Penerapan Mindfulness
■ Hanifa & Budiarti (2016), menyatakan bahwa deep breathing terbukti memberi rasa rileks dan pikiran lebih jernih sehingga berhasil
meghilangkan pikiran-pikiran negatif pada individu yang mengalami fobia sosial, terbukti memberi ketenangan dari kecemasan dan
stress
■ Howells et al., (2014); Widhianingrum (2016) tentang pencarian kebahagiaan dengan latihan mindfulness.
■ Auzan et al., (2014) tentang mindfulness untuk menurunkan perilaku agresif.
■ Mindfulness untuk mengurangi kecemasan (Goodman et al., 2014)
■ Aikens et al., (2014); O'Leary (2015); Jayanti, (2016) tentang peningkatan perhatian melalui intervensi mindfulness.
■ Maharani (2016) tentang mindfulness untuk menurunkan tingkat stres.
■ Sari & Yulianti (2017) tentang mindfulness untuk meningkatkan kualitas hidup.
■ Yusainy et al., (2018) tentang Mindfulness sebagai pengawal orientasi terhadap kehidupan dan ketakutan terhadap kematian.
■ Savitri & Listiyandini (2017) tentang mindfulness untuk peningkatan well-being.
■ Penelitian tentang Mindfulness untuk meningkatkan kesehatan mental oleh Lam et al., (2015); dan Ijaz et al., (2017).
■ Noorratri et al., (2017) tentang Mindfulness untuk meningkatkan self-efficacy and physical self-reliance pada pasien dengan
tuberkulosis paru
■ Fourianalistyawati & Listiyandini (2017) tentang mindfulness untuk menurunkan depresi pada remaja
Konselor yang mindful:
Bagaimana ■ akan hadir sepenuhnya untuk konseli
dalam proses konseling individual
MINDFULNESS ■ Tidak memberikan penilaian dan
dalam Layanan asumsi
■ Tidak tergesa membuat kesimpulan
BK? dan memberikan saran
■ Meningkatkan empaty dan kongruen
KONSELING INDIVIDUAL
Dapat diterapkan dalam Konseling Individual pada konseli dengan gangguan
emosional (kecemasan, rasa takut berlebihan, overthingking)
KONSELING
KELOMPOK
“HAL YANG KAMU SADARI
BISA KAMU KENDALIKAN
TAPI YANG TIDAK KAMU
SADARI AKAN Keep in touch with me on:

MENGENDALIKANMU”
carolinelisa27
+62813 86 055 829
- Anthony de Mello - caroline.lisa@atmajaya.ac.id

Anda mungkin juga menyukai