Anda di halaman 1dari 6

SLIDE 1 -Norma Hukum, norma yang dituntut keberlakuannya

secara tegas oleh masyarakat karena dianggap perlu,


Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg demi keselamatan dan kesejahteraan manusia dalam
baik, aturan hidup yg baik dan segala kebiasaan yg kehidupan bermasyarakat.
dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang
lain atau dari satu generasi ke generasi yg lain. -Norma Moral, menyangkut aturan tentang baik
buruknya, adil tidaknya tindakan dan perilaku manusia
Moralitas berasal dari kata Latin Mos (jamak – Mores) sejauh ia dilihat sebagai manusia.
berarti adat istiadat atau kebiasaan
● Hubungan konsep etika dan konsep bisnis
Pengertian harfiah dari etika dan moralitas, secara umum
sama-sama berarti sistem nilai tentang bagaimana
manusia harus hidup baik sebagai manusia yang telah Etika: norma atau perilaku dasar manusia dalam
diinstitusionalisasikan dalam sebuah adat kebiasaan setiap pengambilan keputusan mempertimbangkan
yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang aspek moral baik dan buruk.
ajek dan terulang dalam kurun waktu yang lama
sebagaimana laiknya sebuah kebiasaan . Bisnis: tata cara pengelolaan sumber daya agar dapat
dimaksimalkan untuk memperoleh keuntungan yang
● Etika sebagai filsafat moral maksimal dengan penggunaan biaya yang minimal.

Etika sebagai filsafat moral tidak langsung memberi Jadi, Pengetahuan tentang cara ideal pengaturan &
perintah konkret sebagai pegangan siap pakai. pengeloalaan bisnis yg memperhatika norma &
moralitas yg berlaku secara universal serta
Etika dapat dirumuskan sebagai refleksi kritis dan impelemntasi norma & moral untuk menunjang
rasional mengenai maksud & tujuan kegiatan bisnis.
a. Nilai dan norma yang menyangkut bagaimana ● Hubungan antara realita dalam dunia bisnis
manusia harus hidup baik sebagai manusia terhadap aspek moral.
b. Masalah kehidupan manusia dengan Menurut Adam Smith, orang yang terlibat dalam
mendasarkan diri pada nilai dan norma moral melakukan kegiatan bisnis memang mencari
yang umum diterima kepentingan pribadi (karena tujuan bisnis tersebut
bukan karya amal), tapi tidak sampai merugikan
● Etika sebagai Ilmu menuntut orang untuk
kepentingan orang lain.
berperilaku moral secara kritis dan rasional.
Intinya dalam berbisnis tidak boleh sampai menjadi
Dalam bahasa Kant, etika berusaha menggugah
sebuah pekerjaan kotor, bisnis harus tahu diri, bisnis
kesadaran manusia untuk bertindak secara otonom
harus memperhatikan rambu moral, dan bisnis
dan bukan secara heteronom. Etika bermaksud
membutuhkan etika. Seringkali kepentingan
membantu manusia untuk bertindak secara bebas
perusahaan besar lebih didahulukan oleh pemerintah
tetapi dapat dipertanggungjawabkan.
ketimbang memperhatikan masyarakat sekitar.
Norma 🡪 memberi pedoman tentang bagaimana kita Kekuatan atau kuasa ekonomis menjadi daya tawar
harus hidup dan bertindak secara baik dan tepat, bagi perusahaan besar untuk mengendalikan sebuah
sekaligus menjadi dasar bagi penilaian mengenai baik regulasi demi kepentingan perusahaan nya.
buruknya perilaku dan tindakan kita.
● ETIKA DAN HUKUM
1. Norma KHUSUS. aturan yang berlaku dalam
Etika dan hukum seharusnya memiliki satu arah
bidang kegiatan atau kehidupan khusus,
tujuan. Dimana hukum bertindak sebagai
misalnya aturan olah raga, aturan pendidikan
rambu-rambu dalam beretika.
dan lain-lain.
2. Norma UMUM sebaliknya lebih bersifat umum ● Perilaku Tidak Etis
dan sampai pada tingkat tertentu boleh
dikatakan bersifat universal. -Menyogok -Manipulasi -Tindakan Paksa

-Norma Sopan santun/Etiket. norma yang -Pencurian -Diskriminasi


mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah dalam
pergaulan sehari-hari.
SLIDE 2 SLIDE 3

TEORI ETIKA ETIKA DALAM HUBUNGANNYA


DENGAN PERILAKU INDIVIDU, KELOMPOK, DAN
● Etika Teleologi. (tujuan) DUNIA BISNIS.
Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan Perilaku tiap individu akan mencerminkan bagaimana
tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau sebuah kelompok dijalankan. Dampak dari perilaku
berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan. tidak etis akan menciptakan sebuah lingkungan
Dua aliran etika teleologi : kesepakatan bisnis akan sulit untuk dicapai.
Kepentingan yang terlalu dipaksakan dari tiap-tiap
- Egoisme Etis : bahwa tindakan dari setiap orang
individu akan memunculkan dilema tersendiri dalam
pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan
organisasi. Maka, peran etika diperlukan untuk
memajukan dirinya sendiri.
menyatukan visi dari tiap-tiap individu. dua cara untuk
- Utilitarianisme : semua hal yang dikerjakan atau menjelaskan makna dari etika yang akan disampaikan:
diperbuat dengan menghasilkan manfaat bagi
1. Etika sebagai praksis : merupakan sebuah
orang-orang disekitar merupakan tindakan yang baik.
pandangan moral mengenai hal-hal yang
2 tipe dalam teori utilitarisme ;
boleh dan tidak boleh dilakukan. Manfaatnya
1. Act Utilitarianism (Utilitarisme Perbuatan). untuk organisasi ; Mendapat kepercayaan dari
penekanan terhadap dampak keputusan yang diambil konsumen, Meningkatkan motivasi pekerja,
secara pribadi atas perbuatan yang telah dilakukan melindungi prinsip kebebasan ber-niaga,
sebelumnya dalam jangka pendek. meningkatkan keunggulan bersaing.
2. Etika sebagai refleksi : penekanan lebih
diarahkan mengenai apa yang seharusnya
2. Rule Utilitarianism (Utilitarisme Aturan). dilakukan baik itu menyangkut yang boleh dan
tidak boleh dilakukan.
menekankan kepada dampak yang diperoleh terhadap
● Membumikan Etika Bisnis di Perusahaan
kepatuhan akan aturan-aturan yang ada dalam jangka
waktu panjang akan memberikan hasil yang lebih baik. -Etika perusahaan menyangkut hubungan perusahaan
dan karyawan sebagai satu kesatuan dengan
● Dentologi
lingkungannya (misalnya dengan perusahaan lain atau
Teori ini lebih menekankan kepada pelaksanaan masyarakat setempat),
kewajiban. Suatu perbuatan tidak bisa dinilai baik atau
-Etika kerja terkait antara perusahaan dengan
buruk berdasar tujuannya semata. Tujuan yang baik
karyawannya,
belum tentu didapat dari perbuatan baik.
-Etika perorangan mengatur hubungan antar
● Teori Hak
karyawan.
penekanan pada kewajiban yang harus dilakukan
● etika dijalankan pada tiga taraf.
(deontologi) membuat kemunculan persepsi terhadap
1. Taraf Makro : aspek-aspek makro yang
hak terhadap pelaku kewajiban.
menyangkut kehidupan orang banyak menjadi
● Teori keutamaan perhatian khusus. Terutama perekonomian
suatu negara dan pendistribusian penggunaan
Teori ini mengesampingkan akibat dari perbuatan atau kekayaan negara terhadap penduduknya.
bagaimana dampak terhadap orang lain. Fokus dari 2. Taraf Meso (menengah): menyoroti hubungan
teori ini yaitu melihat bagaimana sikap, akhlak dan antara organisasi-organisasi yang terkait
juga perbuatan yang dilakukan oleh seseorang. 4 dalam sebuah kerjasama bisnis seperti serikat
Prinsip dalam teori keutamaan; buruh, lembaga konsumen, perhimpunan
profesi dan lain-lain.
1. Kejujuran 3. Keadilan & sikap wajar, 3. Taraf Mikro: mengarah kepada individu dalam
hubungan terhadap ekonomi atau bisnis,
2. Kepercayaan 4. Keuletan.
dalam hal ini kajian yang lebih ditonjolkan
Sifat-sifat tsb, diperlukan pelaku bisnis. Karena sifat yaitu bagaimana tanggung jawab etis
diatas, akan dapat menciptakan sebuah lingkungan dilaksanakan oleh tiap-tiap lini dalam
bisnis yang etis. organisasi seperti karyawan majikan,
bawahan, produsen, distributor, dan
konsumen.
● ETIKA VS BUDAYA ORGANISASI. -BUDAYA PERUSAHAAN MENGEMBANGKAN KULAITAS
BARANG DAN JASA. Komitmen Dan Sistem Nilai,
budaya perusahaan merupakan seperangkat nilai dan Maka Gerak Organisasi Dalam Hal Mutu Akan Terjaga
norma yang membimbing tindakan/perilaku Dengan Baik
karyawan.
-BUDAYA PERUSAHAAN MEMOTIVASI PEGAWAI
● Tumbuh dan berkembangnya budaya MENCAPAI PRESTASI TINGGI. Pertumbuhan dan
organisasi: perkembangan perusahaan menjadi tanggung jawab
bersama
-Pendiri memiliki gagasan yang berupa visi dan misi
organisasi. ● Implikasi penundaan perubahan budaya
organisasi
-Pemilik berusaha mewujudkan kepercayaan pada
posisi strategis dan menentukan kebijakan strategis -Rendahnya moral staff
melalui penerapan konsep requisite oraganization
(RO). -Pergantian staff tinggi

-Orang-orang kepercayaan yang di tempatkan pada -Meningkatkan keluhan pelanggan


posisi strategis mengawali dengan serangkaian
tindakan menumbuhkan nyata untuk -Kehilangan bisnis peluang
menumbuhkembangkan perusahaan.
-Rendahnya produktifitas
-Orang-orang lain dibawa kedalam perusahaan untuk
-Lambatnya respon terhadap perubahan
berkarya secara bersama-sama dengan pemilik, staf
administrasi dan buruh. -Rusaknya kinerja perusahaan
● Tahapan Proses Terbentuknya Budaya -Perilaku dan praktik tidak sehat di tempat kerja.
Organisasi
● Langkah-langkah menuju perubahan
-Bermula dari filosofi yang ditetapkan oleh pendiri organisasi.
organisasi seperti tradisi, kepercayaan, dan ideology.
-Menetapkan visi yang jelas dan arah strategis
-Proses seleksi anggota organisasi untuk untuk
mencari kesesuaian antara nilai-nilai individu dengan -Mengembangkan pengukuran kinerja yang jelas
filosofi organisasi.
-Tindak lanjut menuju pada pencapaian tujuan
-Proses sosialisasi sistem nilai perusahaan berjalan
baik, maka akan terbentuk budaya organisasi. -Menghargai kinerja atas dasar keadilan

● KEUNTUNGAN PERUSAHAAN MEMILIKI -Menciptakan lingkungan kerja yang terbuka dan


BUDAYA YANG KUAT, ADAPTIF, DAN transparan
KOMPETITIF.
-Menghapus politik dalam perusahaan
-BUDAYA PERUSAHAAN SANGAT MENENTUKAN ETIKA
-Mengembangkan team spirit yang kuat melalui
KERJA, Example: Perusahaan memberi rewards kepada
sejumlah core values.
karyawan yang tidak pernah datang terlambat selama
satu tahun penuh. Muncul perilaku dan mental SLIDE 4
disiplin
ARAH BISNIS DAN TUJUAN PENERAPAN ETIKA
-BUDAYA PERUSAHAAN MEMBERI ARAH DALAM ASPEK BISNIS, NORMA DAN HUKUM
PENGEMBANGAN BISNIS, Ex: Adanya evaluasi
terhadap visi, misi, dan struktur organisasi. 1. Etika normative: sebagai usaha untuk
Perusahaan mendukung terhadap kejelasan arah menjelaskan pengalaman moral secara jelas
pengembangan bisnis dengan berusaha untuk mengetahui motivasi,
kemauan, dan tujuan sesuatu tindakan dalam
-BUDAYA PERUSAHAAN MAMPU MENINGKATKAN tingkah laku manusia. Sehingga patokan untuk
PRODUKTIVITAS DAN KREATIVITAS. Ex :Budaya yg menentukan baik buruknya adalah
dinamis& kreatif akan memberikan pertumbuhan berdasarkan kebiasaan yang sudah ada
kreatifitas para karyawan. Pegawai tidak akan sebelumnya.
terjebak dalam aktivitas Rutin.
2. Etika deskriptif : lebih menjelaskan perbuatan -Seharusnya diselesaikan secara internal dulu.
manusia melalui sesuatu yang sedang
dilakukan dan terwujud dalam bentuk ● Etika vs Keuntungan perusahaan
tindakan.
Bisnis sepenuhnya berhak untuk mencari profit,
3. Meta etika: memberikan penjelasan
namun jika profit dijadikan satu satunya objective
mengenai istilah yang harus dipakai dan juga
sebagai laba belaka dengan mengorbankan faktor lain
bahasa-bahasa yang disampaikan, serta
maka kegiatan bisnis tersebut dapat dikatakan tidak
penerapan cara berpikir dalam hubungannya
etis.
dengan penerapan & pernyataan dalam etika.
Contoh kegiatan bisnis yang mengutamakan
SLIDE 5
keuntungan : Menggunakan tenaga kerja dibawah
ETIKA DALAM LINGKUNGAN PERUSAHAAN umur (sesuai UUD), Diskriminasi tenaga kerja, Tidak
menjamin keselamatan kerja, Upah dibawah
● Lingkungan Perusahaan. ketentuan,Kelayakan tempat kerja,dll.
1. Stockholders (Pemegang saham)
2. Stakeholders(pihak-pihak yang terkait dengan Contoh kegiatan tidak etis karyawan yang merugikan
kepentingan perusahaan) perusahaan: Menggunakan fasilitas kantor untuk
keperluan pribadi, Memalsukan angka pada sebuah
Perusahaan memiliki dua ruang lingkup dalam transaksi (mark up harga), Memalsukan kualitas
pelaksanaan kegiatannya. barang dengan yang seharusnya, Transaksi gelap
dengan vendor perusahaan,dll.
-Lingkungan Internal :Pemegang kepentingan dalam
lingkungan dalam perusahaan yaitu para pemegang ● SUMBANGAN ETIKA BISNIS
saham, direktur, karyawan dan segenap departemen
yang berada dan bertanggung jawab langsung -Etika bisnis mengingatkan kita bahwa dalam
terhadap perusahaan. melakukan bisnis, kita tetap bertindak dan berperilaku
sebagai manusia yang mempunyai matra etis.
-Lingkungan Eksternal : Dalam lingkungan eksternal,
pihak-pihak yang terkait adalah masyarakat yang -Dalam konteks bisnis sebagai suatu profesi yang
berada didekat perusahaan atau industri terkait dan luhur, etika bisnis mengajak kita untuk berusaha
juga lingkungan atau ekosistem yang ada disekitarnya. mewujudkan citra bisnis dan manajemen yang baik.

• 3. Whistle-Blower (merupakan sebuah SLIDE 6


tindakan yang dilakukan oleh perorangan
Etika dalam Bisnis Internasional.
untuk memberitahukan informasi tertentu
kepada masyarakat atau pihak yang ● Bisnis Internasional. kegiatannya melewati
berwenang untuk melakukan tindakan batas-batas negara. termasuk perdagangan
terhadap pelanggaran-pelanggaran yang telah internasional, pemanufakturan diluar negeri,
dilakukan oleh perusahaan terkait.) serta industri jasa-jasa seperti transportasi,
perbankan, pariwisata, konstruksi, hiburan,dll.
-Lingkungan Internal : contoh kasusnya perusahaan
Terjadi karena Keterbatasan komoditas suatu
sudah mulai mengabaikan keselamatan para
Negara dan globalisasi.
karyawannya hanya untuk menekan biaya produksi.
Alasan untuk melaksanakan bisnis internasional:
- Lingkungan Eksternal: contoh kasusnya hasil buangan
industri, baik itu berupa limbah cair yang dibuang ke -Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang
lingkungan sekitar atau berupa polusi udara yang paling unggul sehingga menghasilkannya secara lebih
dihasilkan oleh perusahaan terkait sehingga efisien dan paling murah diantara Negara-negara lain.
mengganggu masyasrakat sekitar.
-Menitik beratkan pada komoditi yang memiliki
Syarat untuk melaporkan kesalahan perusahaan : kelemahan paling kecil diantara Negara-negara yang
lain.
-Kesalahan perusahaan harus besar
-Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk
-Pelaporan harus didukung fakta yang benar & jelas
memproduksikan atau menguasai komoditi yang
-Pelaporan harus semata-mata dilakukan untuk memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya
mencegah terjadinya kerugian bagi pihak lain, bukan
● Pertimbangan perkembangan Bisnis
karena motif tertentu.
-Memanfaatkan kapasitas mesin yang masih internasional, tidak terlalu memperhatikan norma
menganggur yang dimiliki oleh suatu perusahaan nergara lain.

-Produk tersebut di dalam negeri sudah mengalami ● Masalah Dumping dalam bisnis Internasional
tingkat kejenihan dan bahkan mungkin sudah
mengalami tahapan penurunan (decline phase) Dumping : menjual sebuah produk dalam kuantitas
sedangkan di luar negeri justru sedang berkembang besar di suatu negara lain dengan harga di bawah
(growth) harga pasar dan kadang-kadang malah di bawah biaya
produksi. Sehingga merugikan produsen lokal.
-Persaingan yang terjadi di dalam negeri kadang justru
lebih tajam katimbang persaingan terhadap produk Motif Dumping
tersebut di luar negeri
1. Penjual mempunyai persediaan terlalu besar,
-Mengembangkan pasar baru (ke luar negeri) sehingga ia memutuskan untuk menjual
merupakan tindakan yang lebih mudah ketimbang produk bersangkutan di bawah harga saja.
mengembangkan produk baru (di dalam negeri)
2. Motif lebih jelek adalah berusaha untuk
-Potensi pasar internasional pada umumnya jauh lebih merebut monopoli dengan membanting
luas ketimbang pasar domestic. harga.

● Etika bisnis vs etika bisnis internasional. Pasar bebas : penjual dan pembeli memiliki
kebebasan penuh dalam menetapkan masalah
Etika bisnis : Standar nilai yang menjadi perdagangan dan juga bisnisnya.
pedoman/acuan segenap anggota organisasi dalam
berperilaku, mengambil keputusan serta ● Pentingnya Peranan Organisasi Internasional
mengoperasikan bisnis yang etik. terkait etika.

Etika Bisnis Internasional : Prinsip-prinsip dalam dunia -Organization for Economic and Development
internasional yang mengatur tata cara, tindakan (OECD), Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan
seluruh anggota organisasi bisnis antar negara. Pembangunan yang merupakan kebijakan utama
untuk negara-negara industri.
Pentingnya Etika Bisnis Internasional. Perspektif
makro bagi perusahaan multinasional: -International Chamber of Commerce (ICC ), yang
berkaitan dengan perlakuan yang adil antara
-Menghindari konflik dengan karyawan akibat perusahaan multinasional,
perbedaan budaya
-International Labor Organization (ILO), Organisasi
-Mengurangi kecurangan-kecurangan yang dilakukan Buruh Internasional yang berkaitan dengan investasi
oleh pihak perusahaan asing langsung di negara-negara berkembang,

-Menghindari eksploitasi berlebihan oleh pihak -Center for Transnational Corporations (CTC), Pusat
perusahaan korporasi Transnasional yang bertujuan untuk
memaksimalkan kontribusi dari
-Melindungi norma yang disepakati oleh kedua belah perusahaan-perusahaan transnasional untuk
pihak. pembangunan ekonomi dan pertumbuhan dan untuk
meminimalkan efek negatif dari kegiatan
Norma-norma moral yang umum pada taraf
perusahaan-perusahaan.
internasional.

-Menyesuaikan diri : bisnis harus menyesuaikan diri


dengan norma-norma yang berlaku di tempat itu.
Kebenaran yang terkandung dalam pandangan ini
berlaku di seluruh dunia

-Regiosme moral: mempertahankan kemurnian etika


yang sama seperti di negerinya sendiri, menyesuaikan
diri dengan norma etis di tempat lain, namun masih
mempertahankan norma aslinya yang dirasa baik.

-Imoralisme Naif : Hanya memenuhi


ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku secara
SLIDE 7

SUMBER-SUMBER DAN NILAI DALAM PERILAKU


ETIKA

1. Agama : Etika sebagai ajaran baik-buruk,


benar-salah, atau ajaran tentang moral
khususnya dalam perilaku dan
tindakan-tindakan ekonomi terutama
bersumber dari ajaran-ajaran agama.

Pada dasarnya ada persamaan dalam tiap-tiap agama


menyangkut hubungannya dengan dasar dalam ber
etika. Keadilan:

-kejujuran untuk mempergunakan kekuatan untuk


menjaga nilai-nilai kebenaran

-Saling menghormati: cinta dan perhatian terhadap


orang lain.

-Pelayanan: manusia hanya ‘pelayan’, ‘pengawas’


sumber-sumber alam.

-Kejujuran: kejujuran dan sikap dapat dipercaya dalam


semua hubungan manusia, dan integritas yang kuat.

2. Filosofi : menjadi acuan-acuan yang


berkembang dalam proses pengambilan
keputusan yang bersumber dari nilai-nilai
etika.
3. Hukum : perangkat aturan yang dibuat oleh
pemerintah untuk menjamin kelangsungan
hidup berbangsa dan bernegara.
● Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap
Nilai-Nilai Etika.

Budaya perusahaan adalah suatu kumpulan nilai- nilai,


norma-norma, ritual dan pola tingkah laku yang
menjadi karakteristik suatu perusahaan. Budaya
perusahaan akan memiliki dimensi etika yang
didorong tidak hanya oleh kebijakan-kebijakan formal
perusahaan, tetapi juga karena kebiasaan sehari-hari
yang berkembang dalam organisasi perusahaan
tersebut, sehingga kebiasaan tersebut dipercaya
menjadi sebuah acuan perilaku beretika

Anda mungkin juga menyukai