HEAT EXCHANGER
I. Tujuan Percobaan:
Untuk dapat memahami prinsip kerja alat penukar panas pipa ganda (double pipe HE)
Untuk mengetahui kerakteristik alat penukar panas dengan menghitung :
LMTD pada aliran searah maupun berlawanan arah
Neraca massa dan panas
Koefisien perpindahan panas
1
Laboratorium Satuan Operasi I
Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Ujung Pandang
refrigerasi, pembangkit listrik. Salah satu contoh sederhana dari alat penukar panas
adalah radiator mobil di mana cairan pendingin memindahkan panas mesin ke udara
sekitar.
2
Laboratorium Satuan Operasi I
Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Ujung Pandang
Dengan asumsi nilai kapasitas panas spesifik (cp) fluida dingin dan panas konstan,
tidk ada kehilangan panas ke lingkungan serta keadaan steady state, maka kalor yang
dipindahkan :
3
Laboratorium Satuan Operasi I
Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Ujung Pandang
Kalor yang dipindahkan pada aliran counter current mempunyai persamaan yang
sama dengan persamaan pada aliran co-current, dengan perbedaan nilai LMTD,
dengan pengertian beda ∆T1 dan ∆T2, yaitu :
4
Laboratorium Satuan Operasi I
Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Ujung Pandang
5
Laboratorium Satuan Operasi I
Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Ujung Pandang
Pada Dasarnya prinsip kerja dari alat penukar kalor yaitu memindahkan panas dari dua
fluida padatemperatur berbeda di mana transfer panas dapat dilakukan secara langsung
ataupun tidak langsung.
Secara kontak langsung, panas yang dipindahkan antara fluida panas dan
dinginmelalui permukaan kontak langsung berarti tidak ada dinding antara kedua
fluida.Transfer panas yang terjadi yaitu melalui interfase / penghubung antara kedua
fluida.Contoh : aliran steam pada kontak langsung yaitu 2 zat cair
yang immiscible (tidak dapat bercampur), gas-liquid, dan partikel padat-kombinasi fluida.
Secara kontak tak langsung, perpindahan panas terjadi antara fluida panas
dandingin melalui dinding pemisah. Dalam sistem ini, kedua fluida akan mengalir.
6
Laboratorium Satuan Operasi I
Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Ujung Pandang
digunakan pada laju alir fluida yang kecil dan tekanan operasi yang tinggi. Sedangkan
untuk kapasitas yang lebih besar digunakan penukar panas jenis selongsong dan
buluh ( shell and tube heat exchanger ).
b. Penukar panas cangkang dan buluh ( shell and tube heat exchanger )
Alat penukar panas cangkang dan buluh terdiri atas suatu bundel pipa yang
dihubungkan secara parallel dan ditempatkan dalam sebuah pipa mantel (cangkang ).
Fluida yang satu mengalir di dalam bundel pipa, sedangkan fluida yang lain mengalir
di luar pipa pada arah yang sama, berlawanan, atau bersilangan. Kedua ujung pipa
tersebut dilas pada penunjang pipa yang menempel pada mantel. Untuk meningkatkan
effisiensi pertukaran panas, biasanya pada alat penukar panas cangkang dan buluh
dipasang sekat ( buffle ). Ini bertujuan untuk membuat turbulensi aliran fluida dan
menambah waktu tinggal ( residence time ), namun pemasangan sekat akan
7
Laboratorium Satuan Operasi I
Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Ujung Pandang
c. Penukar Panas Plate and Frame ( plate and frame heat exchanger )
Alat penukar panas pelat dan bingkai terdiri dari paket pelat – pelat tegak
lurus, bergelombang, atau profil lain. Pemisah antara pelat tegak lurus dipasang
penyekat lunak ( biasanya terbuat dari karet ). Pelat – pelat dan sekat disatukan oleh
suatu perangkat penekan yang pada setiap sudut pelat 10 ( kebanyakan segi empat )
terdapat lubang pengalir fluida. Melalui dua dari lubang ini, fluida dialirkan masuk
8
Laboratorium Satuan Operasi I
Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Ujung Pandang
dan keluar pada sisi yang lain, sedangkan fluida yang lain mengalir melalui lubang
dan ruang pada sisi sebelahnya karena ada sekat.
9
Laboratorium Satuan Operasi I
Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Ujung Pandang
10
Laboratorium Satuan Operasi I
Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Ujung Pandang
Heat exchanger atau unit serupa untuk memproduksi uap dari air yang
sering disebut boiler atau generator uap.Dalam pembangkit listrik tenaga nuklir yang
disebut reaktor air bertekanan, penukar panas khusus besar yang melewati panas dari
sistem (pabrik reaktor) primer ke sistem (pabrik uap) sekunder, uap memproduksi
dari air dalam proses, disebut generator uap.Semua pembangkit listrik berbahan bakar
fosil dan nuklir menggunakan uap yang digerakkan turbin memiliki kondensor
permukaan untuk mengubah uap gas buang dari turbin ke kondensat (air) untuk
digunakan kembali.
Untuk menghemat energi dan kapasitas pendinginan dalam kimia dan
tanaman lainnya, penukar panas regeneratif dapat digunakan untuk mentransfer panas
dari satu aliran yang perlu didinginkan ke aliran yang perlu dipanaskan, seperti
pendingin (kondensor) pada distilat dan reboiler pada pra-pemanasan.
Istilah ini juga dapat merujuk kepada penukar panas yang mengandung
bahan dalam struktur mereka yang memiliki perubahan fasa. Hal ini biasanya padat
ke fase cair karena perbedaan volume kecil antara negara-negara ini. Perubahan fase
efektif bertindak sebagai buffer karena terjadi pada suhu konstan tetapi masih
memungkinkan untuk penukar panas untuk menerima panas tambahan. Salah satu
contoh di mana ini telah diteliti untuk digunakan dalam elektronik pesawat daya
tinggi.
11
Laboratorium Satuan Operasi I
Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Ujung Pandang
12
Laboratorium Satuan Operasi I
Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Ujung Pandang
Heat Exchanger adalah salah satu alat penukar kalor ata panas yang berfungsi untuk
memindahkan panas dari fluida panas ke fluida dingin tanpa disertai adanya perubahan fase.
Dimana heat exchanger ini akan memanfaatkan fluida berupa air pendingin yang
mempunyai temperatur lebih rendah untuk menyerap panas dari fluida yang berupa air panas
yang mempunyai temperatur lebih tinggi. Untuk mempermudah dalam memonitor
temperatur pada heat exchanger maka diperlukan sistem instrumentasi yang menggunakan
komputer.
Alat penukar panas pipa ganda terdiri dari dua pipa yang konsentris dimana sebuah
pipa berada di dalam pipa yang lebih besar.Umumnya alat jenis ini digunakan untuk
perpindahan panas yang tidak terlalu besar, sebab heat exchanger jenis ini banyak
membutuhkan tempat dan cocok untuk tekanan tinggi di dalam tabung.
13
Laboratorium Satuan Operasi I
Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Ujung Pandang
Dari T1, T2, t1, t2, dihitung Q dengan menggunakan Cp pada suhu rata-rata (Tav dan
tav).
Qp = W Cp ( T1 - T2 )
Qd = W Cp ( t2 - t1 )
Menentukan harga LMTD
Annulus
Luas penampang, aa = (Di2-do2)
4
14
Laboratorium Satuan Operasi I
Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Ujung Pandang
2 2
Diameter ekivalen, De = Di d 0
d0
Kecepatan massa, Ga Wd
aa
av
Nilai k pada pada t (table 4, Kern)
d av
Nilai Cp pada t (Fig. 2, Kern)
Pipa (tube)
Luas penampang, ap = .di
4
Kecepatan massa Gp = Wd
ap
15
Laboratorium Satuan Operasi I
Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Ujung Pandang
av
Nilai k pada pada t (table 4, Kern)
p av
Nilai Cp pada t (Fig. 2, Kern)
Ai d
hio .hi i .hi
Ao do
dimana :
Ao = Luas permukaan pipa luar
Ai = Luas permukaan pipa dalam
di = Diameter dalam pipa dalam
do = Diameter luar pipa luar
ho = Koefisien perpindahan panas individual dalam shell
hi = Koefisien perpindahan panas individual dalam tube
= Konduktivitas termal Btu/j ft2oF
= Diameter ekuivalen, m
Reynold)
1 1 1 hio . ho
Uc hio ho hio ho
D
Hitung koefisien perpindahan panas (kotor) (U )
D
Qd = U . A . LMTD
A = π . De . L
Qd
UD
A . LMTD
Uc = Koefisien perpindahan panas gabungan ketika permukaan luar dan dalam pipa
dalam keadaan bersih, Btu/j ft2oF
UD = Koefisien perpindahan panas gabungan ketika permukaan luar dan dalam pipa
dalam keadaan kotor, Btu/j ft2oF
Rd = Tahanan pengotoran, j.ft2.oF/Btu
V. Prosedur Kerja :
A. Kalibrasi Alat :
Gelas ukur diisi air dari selang yang dilewati fluida dingin kemudian dicatat
waktunya dengan menggunakan stopwatch
Setelah itu dibaca volume air yang ada di gelas ukur
Dilakukan tiga kali dengan kecepata alir 50 l/hr, 100 l/Hr, 150 l/hr, 200 l/hr, 250 l/hr.
17
Laboratorium Satuan Operasi I
Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Ujung Pandang
Bila suhu telah tercapai, dicatat suhu air panas masuk dan keluar serta suhu air dingin
masuk dan keluar.
Percobaan diatas diulangi dengan mengatur laju air pendingin sampai didapatkan
kira-kira 100 l/hr, 150 l/hr, 200 l/hr, 250 l/hr kemudian diset suhu Thermo Bath
dengan variasi suhu 50oC dan 60oC.
Setelah selesai ditekan tombol off Thermo Bath dan matikan semua aliran listrik dan
pompa air
18
Laboratorium Satuan Operasi I
Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Ujung Pandang
Menera pendingin
termometer
(berisi paking)
Udara masuk
sebagai
pendingin
Alat pemanas air
19