Anda di halaman 1dari 7

Tugas UAS PRAKTEK Sistem Kelistrikan

NAMA: Angga SuryaFortuna

KELAS : PERMESINAN KAPAL B / D-III

NRT : 19.09.22.018

NOABSEN : 01

JAWABAN.

BAB1.

Teori Dasar Listrik Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatanlistrik. Muatan
listrik adalah pengukuran muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Muatan dasar listrik adalah
coulomb. Dalam sistem tenaga listrik kita mengenal peralatan yang dapat mengubah energy listrik,
baik dari energi listrik ke energi mekanis, ataupun dari energi mekanis ke energy listrik, serta
mengubah energy listrik dari rangkaian yang satu ke rangkaian yang lainnya. Peralatan yang di
gunakan secara singkat adalah: 1) Generator, adalah peralatan yang digunakan untuk mengubah
energy mekanis menjadi energi listrik. Generator dibagi menjadi dua jenis, yaitu generator AC, dan
Generator DC. 2) Motor, adalah peralatan listrik yang digunakan untuk mengubah energi listrik untuk
menjadi energy mekanis. Motor juga dibagi menjadi dua, yaitu motor AC dan motor DC. 3)
Transformator (Trafo), adalah peralatan yang digunakan untuk mengubah energy listrik menjadi
energy listrik lainnya, dimana tegangan keluaran (output) dapat dinaikkan ataupun diturunkan
sesuai kebutuhannya. Muatan listrik dapat bernilai positif, negative, dan nol (tidak terdapat muatan
atau jumlah satuan muatn positif dan negatif sama). Tanda muatan menentukan apakah garis- garis
medan listrik yang disebabkannya berasar dari atau menuju darinya. Telah ditentukan (berdasarkan
gaya yang dialami oleh muatan uji positif) bahwa: • Muatan positif (+) akan menyebabkan garis-garis
medan listrik berarah dari padanya menuju keluar. • Muatan negative (-) akan menyebabkan garis-
garis medan listrik berarah menuju masuk padanya. • Muatan no; ( ) tidak menyebabkan adanya
garis-garis medan listrik. 4

5. Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan tersebut
dapat mengalir melalui penghantar listrik. Dalam fisika, arus listrik (Ampere) dilambangkan dengan
A. satu ampere adalah suatu arus listrik yang mengalir. Suatu material yang dapat menghantarkan
listrik adalah konduktor, contoh-contoh konduktor salah satunya adalah logam-logam seperti
tembaga, perak, besi, dan material lain yang dapat menghantarkan listrik. Sebaliknya, material yang
tidak dapat meghantarkan listrik disebut insulator, contohnya seperti plastic, keramikm karet dan
lain sebagainya. Pada perkembangannya arus yang dibangkitkan dari suatu pembangkit terdapat
dua, yaitu arus bolak-balik (arus AC) dan arus searah (arus DC). Arus AC (alternating current) adalah
arus listrik dimana besarnya dan arahnya arus berubah-ubah secara bolak- balik. Bentuk gelombang
dari listrik arus bolak-balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida, karena ini yang memugkinkan
pengaliran energy yang paling efisien. Namun dalam aplikasi –aplikasi spesifik yang lain bentuk
gelombang lain pun dapat digunakan. Arus DC (Direct Current) adalah aliran arus listrik yang konstan
dari potensial tinggi ke potensial rendah. Pada umumnya ini terjadi dalam sebuah konduktor seperti
kabel, namun bias juga terjadi ppada semikonduktor, isolator, atau juga vakum seperti halnya
pancaran electron atau pancaran ion. Dalam listrik arus searah, muatan listrik mengalir ke satu arah,
berbeda dengan arus AC. Istilah lama yang di gunakan pada arus searah ini adalah Arus Galvanis. B.
Motor Induksi di Kapal Motor induksi merupakan aplikasi dari motor-motor elektrik. Motor induksi
(asinkron) merupakan aplikasi motor elektrik yang sering digunakan . hal tersebut disebabkan oleh
strukturnya yang sederhana, kokoh, dan harganya yang relative murah, mudah dirawat, dan sedikit
gangguan dan pengoperasinya. Rotor motor induksi memiliki dua jenis rotor, yaitu: • Rotor Belitan
Pada rotor ini rotornya berupa belitan kumparan tiga fase sama seperti kuparan pada stator. Motor
induksi dengan rotor ini memungkinkan penambahan (pengaturan) tahanan luar. Tahanan luar
dapat diatur ini dihubungkan ke rotor melalui cincin. Hal 5

6. tersebut dimaksudkan untuk membatasi arus start yang besar. Selain itu dengan merubah sebuah
tahanan luar, kecepatan motor dapat di atur. • Rotor Sangkar Rotor sangkar berupa batang
konduktor yang disusun sedemikian rupa menyerupai sangkar tupai. Pada rotor ini batang konduktor
secara permanen terhubung singkat sehingga tidak mungkin memasangkan rangkaian tambahan
seperti rotor belitan. Aplikasi motor induksi di kapal Kecepatan, daya, dan siklus pengoperasian
motor induksi dikapal disesuaikan dengan kebutuhan peralatan yang membutuhkan daya. Siklus
pengoperasian motor induksi dibagi menjadi siklus kontinyu dan siklus intermittent. Tugas kontinyu
jika motor melayani kebutuhan listrik pada interval waktu tertentu yang secara terus menerus. Tugas
intermitten jika kapal melayani peralatan yang interval waktu tidak tentu. Motor induksi yang
digunakan diatas kapal biasanya mempunyai torsi start normal dan arus start yang rendah serta slip
yang rendah. Motor induksi ini biasanya digunakan untuk pompacentrifugal, fan, blower, motor
genset, dan kompresor yang belum dibebani saat start awal. Motor listrik jenis kedua yang
digunakan mempunyai torsi start yang tinggi, arus start yang rendah dan slip yang kecil. Motor jenis
ini biasanya digunakan untuk aplikasi seperti anchor, windlass, dan compressor yang dibebani saat
start awal. Jenis motor induksi yang ketiga adalah motor yang mempunyai torsi start yang tinggi,
arus start yang moderat, dan slip yang tinggi. Motor jenis ini biasanya digunakan untuk capstan,
whinces, katup operator,conveyor, elevator, dan hoist. C. Perhitungan Load Generator Kapal
Generator dikapal merupakan auxiliary engine atau alat bantu yang fungsinya adalah sumber
pembangkit daya listrik yang ada.

BAB2.

Kelistrikan kapal khususnya untuk kapal, secara garis besar dapat kita bedakan menjadi dua, yaitu :

Kelistrikan arus searah (DC), dan

Kelistrikan arus bolak balik (AC)

Untuk kelisitrikan kapal perikanan yang tidak memiliki sumber tegangan listrik sendiri atau biasa
disebut dengan Generator, akan menggunakan accu sebagai sumber tegangannya dan kita gunakan
istilah “Kelistrikan arus searah”. Pada kelistrikan arus searah terdiri dari :

Accu : sebagai penyimpan arus dan sumber tegangan

Alternator : sebagai alat pengisi accu

Motor stater : sebagai alat penggerak awal mesin

Instalasi listrik penerangan, alat-alat pemakai arus


SISTEM KELISTRIKAN ARUS SEARAH (DC)

Sistem hubungan kelistrikan arus searah dapat kita lihat pada Gambar 1. Saat kelistrikan arus searah
kita operasikan, maka akan terjadi perubahan data atau tenaga yaitu tenaga listrik menjadi tenaga
mekanik ataupun sebaliknya. Dari sumber tegangan accu ke motor starter terjadi perubahan tenaga
listrik menjadi tenaga mekanik untuk menggerakan awal mesin. Dari mesin penggerak ke alternator
terjadi perubahan tenaga mekanik (untuk memutar alternator) menjadi tenaga listrik untuk mengisi
accu. Disamping untuk menggerakan motor starter sebagai penggerak awal mesin, accu juga
digunakan untuk instalasi penerangan, atau lampu-lampu navigasi kapal serta dapat juga digunakan
untuk catu daya alat-alat navigasi elektronik dan radio komunikasi.Sebuah generator tetap
membutuhkan mesin penggerak (Prime Mover) sehingga secara utuh kita sebut sebagai Generator
Set (GEN-SET). Karena untuk menjalankan awal mesin diperlukan motor starter maka accu dan
alternator kita perlukan.

SISTEM KELISTRIKAN ARUS BOLAK - BALIK (AC)

Untuk kelistrikan kapal perikanan yang sudah dilengkapi dengan pembangkit listrik atau generator,
maka sumber tegangan untuk instalasi penerangan dan alat-alat pemakai tidak lagi mengambil dari
accu tetapi mengambil dari generator dan kita gunakan istilah “Kelistrikan Arus Bolak Balik”.

Sistem kelistrikan arus bolak balik terdiri dari :

Accu : sebagai penyimpan arus dan sumber tegangan

Alternator : sebagai alat pengisi accu hubungan kelistrikan

Motor stater : sebagai alat penggerak awal mesin

Generator : sebagai pembangkit listrik arus bolak balik

Instalasi listrik penerangan, alat-alat pemakai arus.

Instalasi Mesin Penggerak Kapal Perikanan

Motor Diesel Sebagai Penggerak Kapal

Motor Diesel 4 Langkah

Saat kelistrikan arus bolak balik kita operasikan akan terjadi :

Dari accu ke motor starter terjadi perubahan tenaga listrik arus searah menjadi tenaga mekanik
untuk menggerakan awal mesin.

Dari penggerak ke alternator terjadi perubahan tenaga mekanik untuk memutar alternator menjadi
tenaga listrik arus searah untuk mengisi accu.

Dari mesin penggerak ke generator terjadi perubahan tenaga mekanik untuk memutar generator
menjadi tenaga listrik arus bolak balik untuk instalasi penerangan dan alat-alat pemakai arus.

Untuk kapal-kapal yang besar, kedua sistim kelistrikan kita gunakan, dimana untuk kelistrikan arus
searah digunakan sebagai instalasi penerangan darurat, pada saat terjadi gangguan atau kerusakan
pada generator.
BAB3.

Home/Elektro/Sistem Distribusi Daya Listrik pada Sebuah Kapal

Sistem distribusi daya listrik pada sebuah kapal

Sistem Distribusi Daya Listrik pada Sebuah Kapal

blogteknisi February 24, 2017 Elektro, Listrik, Listrik Kapal

Dear sahabat BT senang bisa jumpa lagi. Hari ini Om BT akan sharing tentang Sistem Distribusi Daya
Listrik pada sebuah kapal.
Bagi teman-teman yang mengambil jurusan teknik listrik, mata kuliah listrik kapal tidak diperoleh
dibangku perkuliahan.

Mata kuliah listrik kapal hanya dijumpai pada jurusan teknik perkapalan. Sehingga teman-teman
teknik listrik seharusnya juga tahu minimal untuk menambah wawasan tentang dunia kelistrikan.

Sahabat BT, energi untuk beban penerangan dan beban daya sistem kelistrikan suatu kapal biasanya
disuplai oleh 2 atau lebih generator. Selain itu juga dapat disuplai dari emergency generator atau
dari battery (aki).

Daya listrik keluaran dari generator ini biasanya semuanya akan dipusatkan menuju ke satu Main
Switch Board (MSB). Biasanya, emergency switchboard dan sistem emergency distribution dayanya
terhubung dengan bus tie dari switchboard di kapal.

Jika sistem pelayanan daya di kapal mengalami kegagalan/kerusakan, sistem emergency distribution
akan secara otomatis berpindah dari pelayanan normal ke pelayanan Emergency Generator.

Ada banyak desain yang berbeda untuk distribusi daya pada instalasi beban listrik di kapal
tergantung type kapalnya. Pada kapal penumpang yang besar, 2 atau 3 sub distribusi atau load
center switchboard harus tersedia untuk distribusi daya dan sistem penerangan.

Secara umum satu switchboard terletak pada bagian depan kapal, satu pada bagian depan dan jika
memungkinkan yang ketiga diletakkan pada bagian tengah kapal.

Tiap bagian switchboard pusat daya disuplai dari switchboard layanan kapal dengan menggunakan
Bus Feder. Desain ini lebih ekonomis dari pada memberikan banyak jalur yang panjang dari
switchboard layanan kapal ke seluruh bagian kapal.

Masing-masing switchboard diletakkan/dipasang pada ruangan yang sesuai. Kompartemen ini


biasanya juga bertindak sebagai pusat untuk pelayanan kebutuhan listrik dan perawatan serta
masing-masing mungkin juga menyediakan meja kerja dan locker untuk komponen peralatan lampu
sekring dan kebutuhan listrik lainnya.

Selanjutnya daya listrik atau arus listrik keluaran dari MSB dibagi dalam beban-beban yang terdiri
dari 3 kelompok besar :
Beban Penerangan

Semua beban pada kelompok ini mempunyai tegangan 220 V satu phase dengan frekwensi 50 Hz.
Kebanyakan beban ini berupa penerangan pada gang-gang, ruangan-ruangan tertutup, ruangan
terbuka dan socket keluaran untuk peralatan untuk peralatan-peralatan power yang relatif rendah.

Beban Daya

semua beban pada kelompok ini mempunyai tegangan 220 V/380 V tiga phase dengan frekwensi 50
Hz. Kebanyakan beban pada kelompok ini adalah peralatan berupa mesin pompa (ballast, bilga, FW,
dan lain-lain), mesin angkat (crane, jangkar, dan lain-lain), refrigerator dan sistem air condition (AC).

Beban Komunikasi dan Navigasi

Beban ini terdiri dari peralatan navigasi bertegangan 220 V dengan frekwensi 50 Hz. Beban-beban
instrumentasi pada tegangan 36 V DC/ 24 V DC yang diambil dari rectifier dan di back up oleh
battery melalui UPS.

Suplai utama dari output generator mempunyai tegangan line 390 V atau tegangan phase 225 V
pada frekwensi 50 Hz. Kabel transmisi akan menimbulkan drop tegangan dan ini harus tidak boleh
lebih dari 3 % menurut rule BKI.

Jadi tegangan pada tiap terminal dari beban-beban adalah 380 V (line voltage) / 220 V (tegangan
phase) pada frekuensi 50 Hz.
Pelayanan sistem beban daya secara prinsip terdiri dari motor penggerak peralatan bantu dan
peralatan pemanas yang tersedia baik secara tersendiri atau dalam kelompok oleh feeder dari
layanan switchboard distribusi.

Feeder normalnya digunakan untuk sumber daya peralatan bantu sistem propulsi yang besar. Dan
diletakkan pada ruangan yang sama dengan switchboard distribusi. Tapi mungkin digunakan untuk
motor yang besar pada salah satu tempat di kapal.

Kelompok beban disuplai oleh feeder melalui panel distribusi. Panel ini menjadi pusat tempat
penyuplaian beban.

BAB4

H. KESIMPULAN

Listrik adalah sebuah energy yang timbul akibat adanya pergesekan antara kedua benda
yangmemeliki muatan arus proton dan electron. Sedangkan Listrik Kapal adalah segala
yangmenunjang pergerakan motor-motor atau peralatan di atas kapal yang mempunyai suatusistem
kelistrikan yang terdiri atas sumber daya,sistem distribusi,dan berbagai macam peralaanlistrik.

Kapal Harus diengkap dengan sistem kelistrikan kapal karena hampir semua sistem di ataskapal
mengunakan tenaga listrik dalam opersional kapal

Ada lima kriteria yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan system


kelistrikanKapal(Fundamental Design) yaitu : Pemilihan material, menghitung short circuit,memilih
voltage kapal, membuat one line diagram,dan keseimbangan beban.

Diagram intalasi Listrik dikapal dibuat untuk mengetah letak-latak peralatan instalasi listrikkapal dan
menjelaskan semua bagian-bagian peralatan instalasi listrik kapal tersebut.

Kriteria pemilihan Peralatan kapal instalasi kelistrikan kapal :1. Keandalan2. Bebas dari
kebakaran(non imflammable)3. Pengoperasian dan perawatan4. Inklan

Anda mungkin juga menyukai