PENDAHULUAN
Dalam perdebatan moral yang berlangsung dalam masyarakat dewasa ini paham “hak”
memegang peranan penting. Sering kali kita dengar atau kita baca tentang hak-hak asasi manusia
dan penerapannya. Hak merupakan bagian terpenting dari etika, kita telah melihat bahwa hal itu
belum begitu lama disadari, Dalam perdebatan tentang etis tidaknya eksperimen ilmiah sering
diacu ke hak subyek penelitian, bahkan tentang hak binatang yang dipakai untuk penelitian.
Dalam forum internasional berulang kali menegaskan bahwa setiap bangsa berhak
menentukan nasibnya sendiri. Hak berkaitan erat dengan posisi manusia dengan sebagai subyek
hukum. Tapi disamping itu hak berhubungan erat dengan manusia sebagai makluk moral begitu
saja dan karena itu perlu dipelajari juga dalam rangka etika umum. Oleh sebab itu penyusun
membuat makalah ini untuk agar dapat dimanfaatkan oleh para pembaca.
C. TUJUAN
1. Memahami pengertian hak
2. Mengetahui jenis-jenis hak
3. Mengetahui peran hak dan kewajiban
4. Mengetahui hak dan kewajiban perawat
5. Memahami hak dan kewajiban pasien
6. Memahami hak dan kewajiban menurut undang-undang
BAB II
PEMBAHASAN
2. Hak-Hak Kesejahteraan
Hak-hak yang diberikan secara hokum untuk hal-hal yang merupakan standar
keselamatan spesifik dalam suatu bangunan atau wilayah tertentu. Misalnya, hak pasien untuk
memperoleh asuhan keperawatan, hak penduduk untuk memperoleh air yang bersih, dan lain-
lain.
3. Hak-Hak Legistalif
Hak-hak legislatif diterapkan oleh hokum berdasarkan konsep keadilan. Misalnya, seorang
wanita mempunyai hak legal untuk tidak diperlakukan semena-mena oleh suaminya. Badman
dan Badman (1986), menyatakan bahwa hak-hak legislatif mempunyai 4 peranan di masyarakat,
yaitu membuat peraturan, mengubah peraturan, membatasi moral terhadap peraturan yang tidak
adil, memberikan keputusan pengadilan atau menyelesaikan perselisihan.
2. Hak dapat digunakan untuk memberikan pembenaran pada suatu tindakan.
Contoh : seorang perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatannya,mendapat kritikan
karena terlalu lama menghabiskan waktunya bersama klien. Perawat tersebut dapat mengatakan
bahwa ia mempunyai hak untuk memberikan asuhan keperawatan yang terbaik untuk klien
sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
Dalam hal ini, perawat tersebut mempunyai hak melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan pasien/klien.
asal 5
Setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan perorangan, keluarga, dan lingkungannya.
G. KASUS
Seorang laki-laki usia 15 tahun dibawa ke UGD karena mengalami dehidrasi berat dan
mendapat terapi pemasangan infus. Setelah dilakukan beberapa kali penusukan oleh perawat,
pemasangan infus gagal dilakukan sehingga dibagian tangan dan kaki klien kebiruan. Keluarga
klien mengadukan ke bagian komite etik untuk meminta pertangungjawaban perawat.
1. Lakukan analisa dan klarifikasi kasus!
2. Bagaimana hak dan kewajiban pasien dalam kasus ini?
3. Bagaimana komite etik berespon terhadap pengaduan ini?
Jawab :
1. Lakukan analisa dan klarfikasi kasus!
Akibat dehidrasi, pembuluh darah klien mengecil sehingga menyebabkan susah untuk
dimasukkan infus/pemasangan infus gagal, sehingga membuat kaki dan tangan klien kebiruan
akibat infus yang gagal.
b. Memperoleh layanan efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan
materi. Dengan memperoleh layanan yang efektif dan efisien, pasien akan terhindar dari
kerugian apapun baik itu dari pasien maupun perawat. Dalam kasus tersebut pasien mengalami
kerugian pada fisiknya yang menjadi kebiruan
c. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang ditetapkan. Jika pelayanan tersebut
kurang berkualitas, pasien bisa mengajukan kepada atasan atas pelayanan yang kurang
berkualitas. Dalam kasus tersebut, kualitas pelayanannya sangat tidak baik dan tidak
memperdulikan pasien tersebut.
d. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga
kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya. Dari kasus tersebut, jika saat pemasangan infuse
selalu gagal, pasien berhak meminta pengganti perawat untuk menginfusnya.
e. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit.
Dalam kasus tersebut, pasien tidak mendapatkan kemanan selama dalam perawatan di rumah
sakit
f. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit terhadap dirinya. Dalam kasus
tersebut, sebagai pasien dapat mengajukan usul seperti meminta pengganti perawat, dan
memberikan saran dan perbaikan kepada atasan atas perlakuan perawat pada pasien
g. Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui
media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam
kasus tersebut, pasien berhak mengeluhkan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar SOP
Karena dapat merugikan dirinya
Kesimpulan
Hak merupakan tuntutan terhadap sesuatu, dimana seseorang mempunyai hak
terhadapnya, seperti kekuasaan dan hak-hak istimewa yang berupa tuntutan yang berdasarkan
keadilan, moralitas atau legalitas. Hak dapat dipandang dari sudut hokum dan pribadi (C. Fagin,
1975).Hak terdiri dari 3 jenis, yaitu hak kebebasan, hak kesejahteraan, dan hak legislatif. Peran
hak dan kewajiban, yaitu hak dapat digunakan sebagai pengekspresia kekuasaan dalam konflik
antara seseorang, hak dapat digunakan untuk memberikan pembenaran pada suatu tindakan, dan
hak dapat digunakan untuk menyelesaikan perselisihan.
Hak Perawat yaituperawat berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya. Sedangkan hak dan kewajiban pasien atau klien
yaitu pentingnya mengetahui hak-hak pasien dalam pelaksanaan asuhan kesehatan baru muncul
pada akhir tahun 1960.
Hak dan kewajiban menurut Undang-Undang RI, No.23 tahun 1992.Berikut ini adalah isi
undang-undang RI, No. 23 tahun 1992 tentang Hak dan Kewajiban tenaga medis, perawat dan
pasien.
Saran
Dalam konteks pelayanan kesehatan hubungan perawat dan pasien hendaknya saling
memperhatikan antara hak dan kewajiban dalam layanan Kesehatan secara professional.
DAFTAR PUSTAKA