Anda di halaman 1dari 4

PRE-EKLAMSI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pre-eklamsi adalah suatu sindroma klinik yang terjadi dalam kehamilan pada saat usia kehamilan >20
minggu yang di tandai dengan adanya hipertensi, proteinuria, dan edema. Gejala ini bisa saja terjadi
sebelum umur kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblas. Penyebab dari pre-eklamsi ini sendiri
sampai sekarang belum di ketahui secara jelas. Diagnosis dari pre-eklamsi adalah jika sisitolik ≥140 mm
Hg dan diastolik ≥90 mm Hg, proteinuria dipstik 1+ atau 30 mg/dL atau
proteinurin 0,3 g atau lebih pada urin tampung 24 jam. Faktor resiko pre-eklamsia yaitu
primigravida, riwayat pre-eklamsia tekanan darah yang meningkat pada awal kehamilan dan
badan gemuk, adanya riwayat pre-eklamsi pada keluarga, kehamilan ganda, diabetes
gestasional, dan usia
maternal yang lanjut >35 tahun. Bahaya pre-eklamsi bagi ibu yang sedang hamil sendiri adalah
edema pada paru, gangguan hati, edema pada muka dan tangan, nyeri kepala, gangguan visus
(pandangan kabur, skotoma, amaurosis yaitu kebutaan tanpa jelas), kejang, perdarahan intra
kranial, pada janin (IUGR, oligohidramnion, prematuritas, solusio plasenta).Angka kematian ibu
(AKI) kini menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan. AKI di gambarkan dari
jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian yang terkait dengan gangguan
kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan) selama kehamilan, melahirkan
dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)
tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup
Survey Demografi Indonesia (SDKI) 2012, menujukan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia pada tahun 2007 yaitu 228 per
100 ribu kelahiran hidup. AKI melonjak tinggi pada tahun 2012 yaitu 359 per 100 ribu kelahiran
hidup. Angka ini naik 57% dibandingkan pada tahun 2007. Penyebabnya sendiri didominasi
oleh perdarahan 28%, eklamsia 24%, infeksi 11%, partus lama 5% dan abortus 5% (Depkes
RI). Di Provinsi Jawa Tengah sendiri pada tahun 2012 berdasarkan
laporan dari Kabupaten atau kota sebesar 116,34 per 100 ribu kelahiran hidup. Mengalami
peningkatan bila dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 116,01 per 100 ribu kelahiran hidup.
Adapun penyebab pada tahun 2011 adalah perdarahan 28%, eklamsia 24%, infeksi 11%, dan
lain-lain 11%.
Sementara penyebab pada tahun 2012 yaitu hipertensi atau preeklamsia 35,26%, perdarahan
16,44%, infeksi 4,74%, abortus 0,3% dan lain-lain
42,96%. Hal ini menunjukan bahwa penyebab kematian ibu terbesar pada tahun 2012 adalah
hipertensi atau preeklamsia. Kematian maternal terjadi pada waktu nifas 57,93%, pada saat
hamil 24,74%, dan pada waktu persalinan 17,33%. Kelompok umur kejadian maternal
terbanyak adalah pada usia reproduktif (20-34 tahun).
Berdasarkan Profil Kesehatan Kota Semarang 2012 jumlah kematian ibu maternal pada tahun
2011 ada 31 kasus kemudian jumlah ini menurun pada tahun 2012 yaitu 22 kasus dan
mengalami peningkatan pada tahun 2013 yaitu 35 kasus. Faktor penyebab AKI di Kota
Semarang adalah eklamsia 36,4%, perdarahan 22,7%, dan infeksi 4,55%. Data dari Dinas
Kesehatan Kota Semarang 2012 jumlah Puskesmas yang ada di Kota Semarang yaitu 37
Puskesmas induk dan 33
Puskesmas pembantu. Angka kematian ibu tertinggi pada tahun 2012 di Puskesmas
Bandarharjo terdapat 3 kasus, Puskesmas Gayamsari terdapat 3 kasus dan Puskesmas
Lebdosari terdapat 2 kasus. Data yang di dapatkan di Puskesmas Tlogosari Kulon pada
tanggal 4 April 2014. Angka kematian ibu di puskesmas Tlogosari Kulon pada tahun 2013 yaitu
ada 4 kasus, pada tahun 2012 ada 1 kasus dan pada tahun 2011 ada 1 kasus. Penyebab
kematian ibu pada tahun 2013 yaitu preeklamsia berat 75% dan infeksi 25%. Hal ini
menunjukan bahwa penyebab AKI pada tahun 2013 di Puskesmas Tlogosari Kulon adalah
preeklamsia berat. Jumlah ibu hamil resiko tinggi yang ada di Puskesmas
Tlogosari Kulon pada tahun 2013 ada 346 orang yaitu usia ≥ 35 tahun 27,1%, primi muda 14,6%,
grandemultipara 12,1%, infertilitas sekunder 9,2%, riwayat abortus 7,2%, lila < 23,5 cm 7,2%,
primigravida tuwa 5,4%, jarak anak < 2 tahun 4,9%, riwayat SC ada 4,6% dan lain-lain 7,5%.
Hasil penelitian Sulikah (2011) di BPS Tegowanu Kabupaten Grobogan Kecamatan Grobogan
dengan menggunakan 37 ibu hamil menunjukan bahwa ada hubungan antara tingkat
pendidikan ibu hamil dengan pengetahuan tentang preeklamsia. Selain itu penelitian yang lain
yang sejenis yaitu penelitian Ayu Lestari (2010) di RSUD Kota Semarang dengan
menggunakan 38 ibu hamil yang diambil dari TM II dan TM III
menunjukan ada hubungan antara umur, paritas dan pendidikan dengan pengetahuan ibu hamil
tentang preeklasia dan eklamsia.
Hasil studi pendahuluan di Puskesmas Tlogosari Kulon pada tanggal 4 April 2014. Pada 8 ibu
hamil dengan wawancara langsung. 6
dari 8 ibu hamil tidak mengetahui tentang preeklamsia dan 2 dari 8 ibu hamil mengetahui
tentang preeklamsia. Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang preeklamsia menyebabkan
terjadi kematian ibu yang disebabkan oleh preeklamsia berat maupun eklamsia yang saat ini
menjadi penyebab tertinggi AKI di Kota Semarang.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian tersebut diperoleh rumusan masalahnya adalah “ Bagaimana Gambaran
Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang
Pre-eklamsi di Wilayah Kerja Puskesmas Tlogosari Kulon?”

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan umum
Mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang pre-eklamsi di Wilayah Kerja
Puskesmas Tlogosari Kulon.
2. Tujuan khusus
a. Mendeskripsikan karakteristik responden meliputi umur dan pendidikan
b. Mendeskripsikan pengetahuan ibu hamil tentang pre-eklamsi di
Wilayah Kerja Puskesmas Tlogosari Kulon.
c. Mendeskripsikan sikap ibu hamil tentang pre-eklamsi di Wilayah Kerja Puskesmas Tlogosari
Kulon.

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan masukan, menambah
wawasan dan pengalaman penelitian terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan mengenai gambaran pengetahuan dan sikap ibu hamil
tentang preeklamsia.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang preeklamsia dan dapat
dijadikan acuan untuk menurunkan
angka kematian ibu.
b. Bagi Responden
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan ibu hamil tentang preeklamsia dan dapat
mengambil sikap yang benar dalam
mengatasi preeklamsia dalam kehamilan.
c. Bagi Institusi
Untuk menjadi acuan (referensi) bagi penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan
preeklamsia dalam kehamilan.
d. Bagi Tenaga Kesehatan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi petugas kesehatan khususnya bidan
dalam memberikan penyuluhan pada
ibu hamil khususnya mengenai preeklamsia.
DAFTAR PUSTAKA

Wiknjosastro, hani fa. 2005. lmu Ketidunan. Yayusan Bina Pustaka Sarwono:
Jakarta
Wiknjosastro, hanifa. 2005, llmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono:
Jakarta

Jurnal kesehatan Indonesia Vo. 1. No 5. April 2007. Tantungan Pencapaian Millenium


Developun ent Goals (MGD) Bidang Kesehatan
Profil RSUD A. Djemma Masamba Luwu Utara. 2006

www.rmin dunia kalokteran. (Penanganam Preeklampsia Berat dan Ellampsia, 2006) Searching
12 september 2007.

www.yahoo.com (Profil penderita Preekkamsia-Ekkamsia di RSU Tarakan, Kaltim, 2000)


Searching 12 septamber 2007

www.Digized by USU Digital Library. (Pendarahan selama kehamilan, 2004) Searching 12


september 2007

Jurnal Penelitian Dinamika Sosial Vol.2 No. 1. April 2001. Mengidentifikasi Penyebah Kematian
Ibe dan Merumuskan upurya Memurunkan Angku Kenatian Ihu Pudu Masyarakat Nelayan.

Wibisono Barmbang dr. Kemutian Perinutal puda Proeklampsia - Eklampsia, FK. Undip
Samarang. 1997:6-12

Current Issue pre eklampsie dan cklamsi di Indonesia Barinn enidaminkuri FKM 21 Unhas
Makassar 2007.

Anda mungkin juga menyukai