LEARNING JURNAL Etika Integritas An. Zulfakar
LEARNING JURNAL Etika Integritas An. Zulfakar
Dalam perjalanannya UUD NRI tahun sejak Perubahan letak amanat bela negara di dalam
era Reformasi mengalami perubahan pasal 27 ayat 3 UUD NRI tahun 1945 yang kini
sebanyak empat kali sejak 1999 hingga 2002. berada di bawah bab hak dan kewajiban warga
negara menunjukkan bahwa bela negara
Poin-poin terpenting yang dapat dilihat dari
terlebih dahulu merupakan hak rakyat sebagai
perubahan tersebut diantaranya adalah
penguasa negara dan harus mendayagunakan
penguatan DPR, abolisi dan amnesti presiden
segenap keahlian dan profesi untuk
atas pertimbangan DPR, presiden dapat menghadapi ancaman-ancaman yang makin
diberhentikan sebelum akhir masa jabatan beragam.
berkaitan dengan pertanggung jawabannya,
presiden dipilih langsung oleh rakyat, Bela negara juga diatur lebih lanjut dalam
presiden hanya menjabat dua periode, dan berbagai UU yang lain seperti UU No. 40 Tahun
2009 tentang Kepemudaan. Oleh sebab itu
pandangan maupun kekhawatiran apalagi dihancurkan Belanda. Oleh karena demi
tuduhan bahwa bela negara merupakan wajib mendengar berita penyerahan mandat
militer tersebut, Syafruddin yang tengah berada di
Bukit Tinggi berinisiatif untuk membentuk
Pemerintahan Darurat Republik Indonesia
dengan keputusan yang diambil bersama
dengan TM Hasan, Gubernur Sumatera pada
saat itu. Inisiatif ini diambil demi
menyelamatkan Indonesia yang berada dalam
kondisi bahaya. Maka dari itu PDRI
(Pemerintahan Darurat Republik Indonesia)
berdiri pada 19 Desember 1948 dan berakhir
pada 13 Juli 1949 (Nabihah, 2015).
Selain dari kalangan masyarakat dan pegawai Dalam konteks dewasa ini, apa yang dilakukan
biasa seperti yang diceritakan sebelumnya, Mr. Syafruddin Prawiranegara merupakan
kalangan pejabat tinggi setingkat menteri teladan dalam mengatasi ego sektoral dan
sekalipun, sangat banyak teladan yang bisa pengotak-ngotakan birokrasi yang semakin
kita ambil, di antaranya adalah Mr. Syafruddin lama cenderung semakin menguat. Di kala
Prawiranegara. Pelajaran yang bisa kita ambil beliau menjabat sebagai Menteri Kemakmuran,
dari kisah perjuangan beliau adalah kesadaran beliau tidak segan untuk mengambil mandat
untuk berkorban melampaui panggilan tugas sebagai presiden dengan segala risikonya. Jika
demi tegaknya NKRI yang sedang terancam beliau mengedepankan egonya yang pada saat
bahaya. itu hanya bertugas sebagai pembantu
presiden, bisa saja beliau menolak mandat
Pada saat Mr. Syafruddin Prawiranegara tersebut.
menjabat sebagai Menteri Kemakmuran pada
tahun 1947 terjadilah Agresi Militer II. Pada 4. Pancasila sebagai Jiwa, Semangat, dan Nilai
masa ini terjadi krisis pemerintahan saat kota Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
Yogyakarta diserang Belanda. Dalam keadaan
genting seperti ini Bung Karno dan Bung Hatta Pembukaan UUD NRI tahun 1945 sebagai
memberikan mandat kepresidenan melalui pernyataan kemerdekaan terlihat secara tegas
telegram yang ditujukan kepada Mr. Syafruddin semenjak awal kalimat yang menegaskan
Prawiranegara. Sebenarnya Mr. Syarifuddin bahwa, tidak hanya bagi bangsa Indonesia,
tidak pernah menerima mandat secara bahwa kemerdekaan adalah hak segala
langsung dari presiden Soekarno, karena bangsa. Dalam dunia internasional dikenal
kantor radio yang ada saat itu bertugas konsep mengenai 4 (empat) kemerdekaan atau
memberikan telegram kepada beliau four freedoms, yaitu freedom of speech,
freedom of religion, freedom of fear , dan sikap dan perilaku manusia. Berdasarkan
freedom from wants (Na'a, 2010). tingkatannya, perilaku dan atau perbuatan
manusia itu selanjutnya dinilai dari 3(tiga)
tingkat (Soegiono, 2012), yaitu:
a. Semasa belum lahir menjadi perbuatan,
yakni berupa rencana dalam hati atau niat.
b. Perbuatan nyata atau pekerti
c. Akibat atau hasil dari perbuatannya itu
apakah baik atau buruk.