JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur diucapkan pada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum mata
kuliah Tumbuhan air dengan judul “Deskripsi Organ Tumbuhan Air” ini
dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari bahwa penyelesaian tugas ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak baik dalam bentuk saran maupun dukungan moral. Pada
kesempatan ini kami mengucapkan rasa terima kasih kepada Ibu Linda Wulandari,
S.Pi.,MS selaku dosen mata kuliah Tumbuhan air.
Kelompok 8
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
iii
2.7 Rumput Teki................................................................................................13
3.2Metode Pelaksanaan......................................................................................22
4.2 PEMBAHASAN..........................................................................................33
iv
4.2.3 Tanaman Melati Air (Echinodorus palaefolius)..............................................39
4.2.4 Tanaman kayu apu..........................................................................................39
4.2.5 Tanaman Bambu air (Equisetum hyemale)......................................................42
4.2.6 Tanaman Jeruju (Acanthus Ilicifolius L.)........................................................46
4.2.7 Rumput Teki....................................................................................................49
4.2.8 Tanaman Genjer..............................................................................................51
4.2.9 Kangkung Air (Ipomoea aquatica)..................................................................57
4.2.10 Eceng Padi (Monorhoria Vaginalis)..............................................................60
4.2.11 Tanaman Kiambang (Salvinia molesta).........................................................63
4.2.12 Gulma itik (Lemna perpusilla).......................................................................65
BAB V PENUTUP...........................................................................................................70
5.1 Kesimpulan...................................................................................................70
5.2 Saran.............................................................................................................76
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................77
LAMPIRAN.....................................................................................................................79
v
DAFTAR TABEL
30
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Tumbuhan air juga disebut hidrofit (Ing. hydrophyte) atau makrofita adalah
tumbuhan yang telah menyesuaikan diri untuk hidup pada lingkungan perairan,
baik terbenam sebagian atau seluruh tubuhnya. Tumbuhan air hanya dapat tumbuh
di air atau di tanah yang jenuh secara permanen dengan air. Karenanya mereka
merupakan komponen umum lahan basah.
Tumbuhan air adalah tumbuhan yang sebagian atau seluruh daur hidupnya
berada di air, mempunyai peranan sebagai produsen primer di perairan yang
merupakan sumber makanan bagi konsumen primer atau biofag (antara lain ikan).
Di samping itu tumbuhan air juga membantu aerasi perairan melalui fotosintesis,
mengatur aliran air, membersihkan aliran yang tercemar melalui proses
sedimentasi, serta penyerapan partikel dan mineral. Tumbuhan air merupakan
tempat pemijahan ikan, serangga, dan hewan lainnya. Beberapa jenis tumbuhan
air juga memberikan sumber makanan langsung untuk manusia seperti kangkung
(Ipomoea aquatica).ada juga Tumbuhan air seperti ilung (Eicchornia crassipes),
purun tikus (Eleochiris dulcis), kumpai minyak (Panicum sp), dan rumpiang
(Pandanus sp), bento (Leersia hexandra), ganggeng (Hydrilla verticillata), jungkal
1
(Hanguana malayana), kangkung (Ipomoea aquatica), kumpai bulu (Paspalum sp.)
merupakan tempat pemijahan ikan pada musim penghujan.
Tanaman air merupakan bagian dari vegetasi penghuni bumi ini, yang media
tumbuhnya adalah perairan. Penyebaranya meliputi perairan air tawar, payau
sampai ke lautan dengan beraneka ragam jenis, bentuk dan sifatnya. Jika
memperhatikan sifat dan posisi hidupnya di perairan, tanaman air dapat dibedakan
dalam 4 jenis, yaitu ; tanaman air yang hidup pada bagian tepian perairan, disebut
marginal aquatic plant, tanaman air yang hidup pada bagian permukaan perairan,
disebut floating aquatic plant ; tanaman air yang hidup melayang di dalam
perairan, disebut submerge aquatic plant ; dan tanaman air yang tumbuh pada
dasar perairan, disebut the deep aquatic plant.
Tumbuhan air efektif meningkatkan kadar oksigen dalam air melalui proses
fotosintesis. Adapula diantaranya adalah untuk menyediakan sumber bahan
organik bagi tumbuhan itu sendiri dan juga serta sumber oksigen yang digunakan
oleh semua organism dalam lingkungan ekosistem perairan. Menurut Widjaja
(2004) dalam Apriandi (2008), tumbuhan air merupakan kumpulan dari berbagai
golongan tumbuhan, sebagian kecil terdiri dari lumut dan paku-pakuan, sebagian
besar terdiri dari spermatophyta atau tumhuhan yang sebagian atau seluruh daur
hidupnya berada di air.
Tumbuhan yang melekat pada substrat dibagi menjadi tiga klasifikasi yaitu :
a) Tumbuhan air mencuat yaitu tumbuhan yang hidup pada tanah jenuh air
atau dasar yang tergenang air.
c) Tumbuhan air tenggelam yaitu terdapat dalam air sampai kedalaman zona
photik.
2
2. Tumbuhan yang Mengapung bebas yaitu tumbuhan yang akarnya tidak
melekat pada substrat.
a) Dan ada tumbuhan air yang memliki perbedaan bentuk morvologi yaitu
disebut pula vegetative polymorphism yaitu bagian tumbuhan yang secara
morfologis memiliki bentuk daun yang berbeda dengan bagian tumbuhan
yang umum. Contohnya Heterophylli Sp (termasuk klasifikasi tumbuhan
air tenggelam).
2) Meningkatkan pengendapan
4) Pemasok oksigen
5) Diversifikasi habitat
6) Penyebar organisme
8) Produser primer
9) Penyerap nutrien
3
1.2 Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui berbagai jenis tumbuhan air, khususnya tumbuhan air
yang terdapat disekitar lingkungan maupun tempat tinggal.
3. Mengetahui tumbuhan air mana saja yang bisa dijadikan pangan dan obat
oleh manusia
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermathophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Nymphaeales
Famili : Nymphaeaceae
Genus : Nymphaea
5
Biji teratai umumnya dikenal dengan sebutan ghol, biji ini memiliki
beberapa manfaat terutama sebagai bahan makanan dan obat. Biji teratai di Cina
dijadikan bubur yang baik untuk orang-orang yang sedang dalam proses
penyembuhan dari penyakit karena mempunyai sifat mendinginkan.
Subkingdom: Virdiplantae
Infrakingdom: Streptophyta
Superdivision: Embryophyta
Division: Tracheophyta
Subdivision: Spermatophytina
Class: Magnoliopsida
Superorder: Rosanae
Order: Malpighiales
6
family: Euphorbiaceae
Genus: Acalypha L.
a. Daun melati air terlihat agak kaku, permukaan dan bagian bawah daun
ditumbuhi bulu-bulu yang kasar.Pada jenis tanaman ini terdapat tiga macam
bentuk daun yang sering dijumpai yaitu bulat besar, lonjong besar, dan
lonjong kecil. Tanaman ini tidak tahan dengan dengan sinar matahari,
7
b. Bunga Bunga double atau satu kuncup bisa muncul hingga 3 bunga dengan
petal putih yang tipis, dari bunga-bunga yang mekar inilah terdapat bakalan
individu baru
c. Akar akarnya terletak pada dasar perairan dan produksinya secara fleksibel
Tanaman Melati Air Tanaman melati air merupakan tanaman hias yang hidup
menahun dan berupa perdu.Tanaman melati air banyak disukai bahkan dijadikan
untuk hiasan dirumah karena bunganya yang indah dan beraroma wangi, sehingga
sering juga di manfaatkan dalam industri parfum, kosmetik, bahakan farmasi.
Filum : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Alismatales
Famili : Alismataceace
Genus : Echinodorus
8
b. Daun tanaman kayu apu tersusun secara roset didekat akar, sehingga sering
disebut roset akar . daunnya merupakan daun tunggal, ujung daunnya
membulat namun pangkal daun rancing, tepi daun belengkuk dan tertutupi
dengan rambut tebal dan lembut, panjang daun sekitar 2-10cm, sedangkan
lebar daun sekitar 2-6cm, daunnya membentuk suatu pahatan seperti
mahkota bunga mawar dan sedikit kenyal, pertulangan daunnya sejajar
dimana tulang daun tipis dan terselubung. Daun-daunnya berwarna hijau bila
sudah tua agak berwarna kuning. Daunnya yang lebar membantu tenaman
apu untuk melakukan penguapan air secara berlebihan.
c. Bunga merupakan bunga rumah satu, yang berada di tengah roset dan
tumbuh berwarna putih namun tidak begitu jelas.Panjang bunga kurang lebih
1cm memiliki rambut yang dilindungi oleh seludang, serta bunga
bersembunyi sehingga tidak nampak jelas.
d. Buah dari kayu apu merupakan buah buni. Buah berbentuk bulat dan
berwarna merah dengan ukuran 5-8cm, sedangkan biji dari tumbuhan ini
berbentuk bulat, berwarna hitam, dan berukuran kecil (2mm), dengan sisi
membujur dan ujung meruncing.
e. Akar yang dimiliki tanaman kayu apu yaitu akar serabut, akar panjang
berwarna putih menggantung dibawah roset yang mengembang bebas
disepanjang saluran air.akar memiliki stalon, rambut-rambut akar
membentuk suatu struktur berbentuk seperti keranjang dan dikelilingi
segelmbung udara, sehingga meningkatkan daya apung tumbuhan ini. Akar
dapat tumbuh panjang hingga mencapai 80cm.
9
Sub-kelas : Arecidae
Ordo : Arales
Genus : Pistia
10
38 mm dan panjang pelepah 20-25 cm, serta memiliki cabang primer yang lebih
besar dibandingkan dengan cabang lainnya.
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Equisetopsida
Ordo : Equisetales
Famili : Eqisetaceae
Genus : Equisetum
11
2.6 Tanaman Jeruju (Acanthus Ilicifolius L.)
Kingdom : Plantae
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Familia : Acanthaceae
Genus : Acanthus
12
2.6.3 Manfaat Jeruju
Tanaman Jeruju berkhasiat sebagai aprodisiaka (perangsang libido), asma,
diabetes, diuretik, hepatitis, leprosy, neuralgia, cacing gelang, rematik, penyakit
kulit, tumor, borok (resin), antifertilitas.
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Monocotiledoneae
Ordo : Cyperales
Genus : Cyperus
13
2.7.3 Manfaat Rumput Teki
Umbi rumput teki merupakan tanaman yang serbaguna dan banyak
digunakan dalam pengobatan tradisional di seluruh dunia, misalnya untuk
mengobati kejang perut, luka, bisul, dan lecet. Banyak khasiat yang terkandung di
dalam umbi rumput teki secara farmakologi dan biologi, antara lain sebagai
anticandida, antiinflamasi, antidiabetes, andidiare, sitoprotektif, antimutagenik,
antimikroba, antibakteri, antioksidan, sitotoksik dan apoptosis, kegiatan analgesik,
dan antipiretik. Manfaat lain dari umbi rumput teki adalah untuk mengatasi sakit
dada, sakit kepala, retensi dahak dan cairan seperti bengkak akibat timbunan
cairan, nyeri haid, datang haid tidak teratur, tidak datang haid, payudara bengkak
dan nyeri, memar, gatal-gatal di kulit, bisul, perdarahan dan keputihan, mual pada
kehamilan muda, perdarahan pada kehamilan, hernia disertai kolik di perut,
mengatasi gangguan pencernaan seperti mual, muntah, diare, nyeri lambung dan
perut.18 Rimpang Cyperus rotundus L. telah digunakan dalam pengobatan Cina
sebagai zat.
14
2.8.2 Klasifikasi Tanaman Genjer Menurut Plantamor (2008)
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Alismatidae
Ordo : Alismatales
Famili : Limnocharitaceae
Genus : Limnocharis
15
batang berwarna hijau dan berbiji sedikit. Buah kangkung memiliki diameter 7-9
mm, halus, berwarna kecoklatan dan berisi 2- 4 biji (Maryam, 2009).
Kelas : Dicotoledoneae
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
16
pestisida, dikarenakan kangkung air tumbuh liar di daerah persawahan dan sungai.
menurut Euis,dkk (2016) dampak penggunaan pestisida dapat menyebabkan
gangguan kesehatan bagi petani, dan menurut Elvinali (2014), selain petani yang
mengaplikasikan pestisida, keracunan pestisida dapat pula dialami oleh
masyarakat yang mengkonsumi hasil pertanian termasuk sayuran melalui residu
pestisida yang terkandung.
Ordo : Commelinales
Famili : Pontederiaceae
Genus : Monochoria
Spesies : M. vaginalis
17
Gambar 1.10 Eceng Padi (Monochoria vaginalis)
2.10.3 Manfaat
Akar eceng Padi dapat dimanfaatkan untuk mengohati penyakit hati dan
gangguan pada lambung serta sakit gigi maupun sesak napas. Daunny a sebagai
obat plenurun demarn. Orang Bugis rnemanfaatknn daun eceng leutik sebagai
sayuran mentah ataupun masak.
Upadivisi : Spermatophytina
Klad : Angiosperms
Klad : Monocots
18
Ordo : Alismatales
Famili : Araceae
Upafamili : Aroideae
Tribus : Pistieae
Genus : Pistia
19
2.12.2 Gulma Tekian (Sedges)
Semua jenis gulma yang termasuk dalam famili Cyperaceae adalah gulma
golongan tekian. Gulma yang termasuk dalam golongan ini memiliki ciri utama
letak daun berjejal pada pangkal batang, bentuk daun seperti pita, tangkai bunga
tidak beruas dan berbentuk silindris, segi empat, atau segitiga.
20
Gambar 1.12.3 Gulma Berkayu (woody weeds)
21
BAB III
METODE PRAKTIKUM
2. Tempat
22
BAB IV
23
memiliki lapisan lilin untuk
mempercepat penguapan.
Daun teratai memiliki ciri
khas berupa bentuknya yang
bulat dan lebar, serta dilapisi
lapisan lilin. Sebagaimana daun
pada tanaman lain, daun teratai
juga berfungsi untuk melakukan
fotosintesis, yang mengubah
karbon dioksida dan air menjadi
oksigen dan sumber energi
dengan bantuan cahaya
matahari.
Bagian daun
Daun teratai yang lebar
digunakan untuk mengapung di
perairan tempat teratai hidup.
Daun yang lebar juga
meningkatkan penguapan
sehingga mengatur kadar air di
dalam tubuh teratai.
24
untuk mengapung di permukaan
air.
25
Bunga teratai menghasilkan
buah dengan diameter 4-12 cm,
di dalam buah terdapat biji
berwarna hijau, setelah tua akan
26
Tabel 3. Daftar Nama Jenis Tumbuhan Air Yang Dapat Di Manfaatkan Oleh
Masyarakat Sebagai Bahan Pangan dan Obat.
No Nama Nama Ilmiah Famili Manfaat
Lokal
1 Teratai Nymphaea Nymphaeace Manfaat teratai dapat Mengobati
pubescens L. ae Batuk Darah, Mengatasi Diare,
Mengobati Mimisan, Mengobati
Desentri, Menormalkan Tekanan,
Menghilangkan Insomnia,
Mengobati Panas Dalam, Mengatasi
Bengkak dan Iritasi,
Menghilangkan Stress,
Menyehatkan Mata, Pembentukan
Sel Darah Merah, Diet, Membentuk
Gigi Kuat dan lain-lain.
2 Rumput Utricularia Euphorbiace Manfaat bunga ekor kucing untuk
Ekor aurea ae obat tradisional: muntah darah,
Kucing vitiligo, luka berdarah, mengobati
disentri, mengobati radang usus,
dan nengobati cacingan.
3 Melati air Echinodorus Alismataceae Meringankan gejala hepatitis,
palaefolius sirosis, dan penyakit pada hati
lainnya, Mengatasi sakit perut dan
diare parah (disentri), Mencegah
stroke, Mengurangi keluarnya air
susu ibu (ASI) yang berlebihan,
Mengobati penyakit kulit dan
mempercepat proses
penyembuhannya.
4 Kayu apu Pistia stratiotes Araceae Dimanfaatkan sebagai pakan
ternak,obat dan pupuk,terutama
akarnya dapat di pakai sebagai obat
27
pencahar dan daunnya untuk
menyembuhkan disentri.
5 Bambu air Equisetum Eqisetaceae Manfaat Bambu Air di Indonesia
hyemale batang bambu air ini digunakan
sebagai obat sakit otot atau sakit
tulang dan Sebagai Penenang Jiwa.
28
mempunyai kemampuan
menetralkan racun di
tubuh.Kangkung telah banyak
dimanfaatkan sebagai bahan pakan
dan obat tradisional di kalangan
masyarakat, namun masih belum
cukup informasi untuk menjelaskan
hal-hal tersebut secara ilmiah.
10 Eceng Padi Monorhoria Pontederiace Akar eceng leutik dapat
vaginalis ae dimanfaatkan untuk mengobati
penyakit hati dan gangguan pada
lambung serta sakit gigi maupun
sesak napas. Sedangkan daunnya
sebagai obat penurun demam.
29
Daun
Batang
30
batang bunga teratai juga di sebuah daun yang tenggelam.
berisi udara dan memiliki
lapisan yang berguna untuk
membersihkan diri dari
kotoran.
Bunga
Ciri bunga teratai tumbuh Tanaman ini memiliki bunga Bunganya berwarna putih
tegak pada tangkai yang dengan tipe bunga tongkol yang berbentuk bulu-bulu halus
merupakan perpanjangan dari muncul di ketiak daun. denganpanjang antara 15-
rimpag tanaman. Bunga teratai Warna bunga keputihan, 25 cm, berbunga pada
mempunyai kelopak banyak berukuran sekitar 1 cm. Buahnya musim panas.
dan berlapis selang-seling, buni, berbentuk bulat, berwarna
dengn bagian ujung runcing. merah, dengan ukuran 5-8 cm.
Selain itu warna bunga teratai Bijinya bulat, berwarna hitam,
berwarna merah mudah, putih, berukuran sekitar 2 mm.
biru, kuning dan warna
gradasi.
Biji
Bunga terati menghasilkan Berbentuk bulat, berwarna hitam, Biji berbentuk bulat seperti
buah dengan diameter 4-12 dan berukuran kecil dengan telur. Biji tidak keras. Biji
31
cm, didalam buah terdapat biji ukuran biji 2 mm, dengan sisi ringan. Biji tua berwarna
berwarna hijau serelah tua membujur dan ujung meruncing kuning kecoklatan.
akan berwarna coklat gelap.
Kulit luar biji keras dan biji
yang sudah tua dapat diolah
menjadi tepung dan dapat juga
dimasak.
Akar Ciri akar bunga teratai Rambut rambut ini mencegah tanaman ini mempunyai
memiliki akar yang kuat, daun menjadi basah dan juga akar serabut / adventicia,
panjang dan berumbi serta membantu kiambang mengapung. dapat tumbuh vertical
berongga. Akar tanaman Daun tipe kedua tumbuh di dalam hingga 1 00 cm atau lebih
bunga teratai kurang baik air berbentuk sangat mirip akar,
perkemban karena tidak tidak berklorofil dan berfungsi
memiliki bulu akar atau menangkap hara dari air seperti
tudung akar. akar
4.2 PEMBAHASAN
Bunga teratai dapat tumbuh dengan baik di negara tropis maupun sub tropis di
seluruh dunia. Bunga ini akan tumbuh dengan baik di perairan tenang, bahkan di
kondisi air yang kotor sekalipun. Teratai yang saat ini tersebar di negara-negara
tropis pada umumnya berasal dari Mesir.Dapat tumbuh dengan baik pada suhu
32
20-30 derajat Celcius. Habitat atau tempat tumbuh teratai adalah di air, yaitu di
perairan dan kolam, kadang ditemukan tumbuh liar di rawa-rawa.
Media tanam tanaman teratai sangat sederhana sekali, yaitu air sebagai
tempat utamanya. Lebih lanjut, medianya adalah air, tanah lumpur, dan
pasir. Ketiga unsur media ini dicampur, dan masukkan ke dalam pot sebanyak
bagian pot tersebut. Kemudian, pot diisi penuh dengan air. Tunggu sekitar satu
minggu supaya terbentuk lapisan lumpur pada bagian dasar pot.
Walau demikian, Teratai akan tumbuh dengan baik jika ditanam dalam
kondisi air yang bersih, oleh karena itu setiap satu minggu dua kali air yang
untuk media penanaman Teratai harus rutin diganti agar kualitas air tetap sehat
bagi Teratai. Disamping untuk pertumbuhan tanaman itu sendiri, penggantian
air secara berkala juga baik untuk menghindari dari penyakit bagi lingkungan
sekitar, yaitu misalnya untuk menghindari adanya perkembangan jentik
nyamuk.
Terlebih dahulu siapkan biji teratai yang bisa didapatkan melalui bunga
teratai atau melalui bibit yang dibeli dari toko.
Lalu iris sedikit dibagian kulit hitam, namun hati-hati agar bagian embrionya
tidak rusak.
33
Lalu rendam biji dalam air selama 4 hari dan ganti air setiap pagi dan sore
hari. Selanjutnya letakkan ditempat yang tidak terlalu terik sinar matahari.
Setelah biji mulai tumbuh akar dan beberapa daun maka siapkan pada media
tanam yang telah direndam sedikit air namun perhatikan agar daun tidak
terendam air.
Beri pupuk pada media tanam dan letakkan media tanam di bawah sinar
matahari langsung.
Siapkan tunas anakan yang terdapat pada induk teratai yang sudah tua.
Anda bisa menanam tunas di pot atau di kolam, jika perlu beri pupuk dan
siram media tanam secara rutin.
Siapkan daun teratai yang telah tua, lalu potong tangkai hingga menjadi 3-
4cm.
34
Teratai jenis Nymphaea Alba adalah jenis teratai yang dikenal dengan sebutan
teratai putih, European whitewater lily, white nenuphar atau white water rose.
Teratai ini hidup diair tenang dengan kedalaman sekitar 30 hingga 150cm. Ciri
khas dari bunga ini yaitu memiliki benang sari dan kelopak bunga berwarna putih
cerah sehingga menjadi kombinasi yang indah. Jenis teratai ini banyak ditemukan
di Eropa, Timur Tengah dan Afrika Utara.
Teratai jenis Nymphaea Ampla adalah jenis teratai yang tumbuh dikawasan
Benua Amerika seperti di Amerika Selatan, Amerika Tengah, Karibia, Meksiko
dan Texas. Jenis teratai ini mirip dengan teratai jenis Alba, namun bedanya
memiliki daun yang sedikit berbeda dengan bentuk daun bergerigi lancip serta
memiliki lapisan putih yang menyelimuti daunnya.
Bentuk daun teratai ini memiliki diameter 15 hingga 45cm dengan bunga
berdiameter 7 hingga 18 cm dan disetiap kelopak bunga nya memiliki bentuk oval
meruncing.
Jenis teratai Victoria Amazonica memiliki ukuran yang sangat besar dengan
diameter hingga 3 meter dan dapat tumbuh diperairan pada kedalaman hingga 8
meter, karena itu jenis teratai ini disebut dengan teratai raksasa. Teratai jenis ini
berasal dari sungai Amazon.
Nymphaea Caerulea adalah jenis bunga teratai warna biru atau sering disebut
dengan lotus biru, lotus Mesir biru, blue water lily atau bunga biru yang suci.
Lotus jenis Nymphaea Caerulea memiliki warna biru dengan sedikit keunguan
dan memiliki bentuk khas bunga teratai.
35
Bunga memiliki benang sari berwarna kuning dengan jumlah banyak,
berukuran sekitar 10- 15cm. Jenis bunga teratai ini memiliki keunikan pada siklus
mekarnya bunga. Pada pagi hari, bunga akan mekar dan muncul dipermukaan air
lalu kuncup dan tenggelam disore hari.
Nymphaea Calliantha Conard merupakan jenis teratai dengan warna biru atau
putih. Teratai Nymphaea Calliantha Conard berasal dari Afrika. Bunga teratai ini
memiliki ukuran sekitar 15cm.
Teratai jenis Nymphaea capensis awalnya berasal dari kawasan tropis benua
Afrika, namun selanjutnya menyebar ke Florida, Australia, dan kawasan tropis
lainnya. Teratai Nymphaea capensis termasuk jenis teratai yang dapat hidup
didaerah jarang terjadi hujan bahkan dapat tumbuh di sungai atau rawa yang
kering.
Nymphaea colorata adalah jenis teratai dari Afrika Timur yang memiliki
bunga berwarna biru tua dengan campuran warna ungu, bunga memiliki kelopak
sebanyak 13 hingga 15 buah dengan bentuk bunga yang mirip dengan jenis bunga
teratai lainnya
36
Sedangkan bunganya dapat dijadikan sebagai obat disentri, radang usus,
perdarahan, seperti berak darah, muntah darah, mimisan, luka bakar, dan tukak di
kaki (Dalimartha,1991). Bunganya mengandung saponin dan tanin. Daunnya
mengandung tanin, flavonoid, saponin, minyak atsiri dan acalyphin.
(Katzenschwan, 2007). Tanin adalah senyawa polifenol sederhana yang
merupakan golongan bahan polimer penting dalam tumbuhan yang mempunyai
sifat seperti fenol. Tanin dapat larut dalam pelarut etanol dan air karena bersifat
polar (Cowan, 1999). Tanin merupakan astringen polifenoltanaman dengan rasa
pahit yang dapat mengikat dan mengendapkan protein.
37
mikroorganisme seperti bakteri atau virus. Fungsi flavonoid sebagai antivirus
telah banyak dipublikasikan, termasuk untuk virus HIV (AIDS), dan virus herpes.
Flavonoid juga dilaporkan berperan dalam pencegahan dan pengobatan beberapa
penyakit lain seperti asma, katarak, diabetes, encok/rematik, migren, wasir, dan
periodontitis (radang jaringan ikat penyangga akar gigi) (Naim, 2003, Duryatmo,
2006, Subroto dan Saputro, 2006). Senyawa flavonoid mempunyai efek antialergi,
dan anti tumor (Achmad dkk., 1986), diuretik, antibiotik, antivirus, dan berefek
bakterisida (Sumastuti, 1999). Senyawa flavonoid mempunyai mekanisme kerja
yaitu mendenaturasi protease sel bakteri dan merusak membran sel tanpa dapat
diperbaiki lagi (Pelczar et al., 1988).
38
2) Cara Berkembangbiak Tanaman Melati air
Bunga melati bisa berkembangbiak dengan cara penyerbukan (alami) atau stek
(buatan)
Kayu apu termasuk floating aquatic plant seperti tanaman eceng gondok. Akar
tanaman berupa akar serabut, terjurai pada lapisan atas perairan dan sangat
potensial untuk menyerap bahan-bahan yang terlarut pada bagian itu, tanaman
kapu sama hal nya dengan tumbuhan air lainnya yang dimana tanaman air
berperan aktif memompa oksigen kedalam sistem perairan, hal ini dapat terjadi
karena organ tanaman air memiliki ruang antar sel yang membentuk lubang-
lubang saluran udara untuk menyimpan oksigen bebas.
3) Menurut Literatur
39
atau di kolam. Tanaman kayu apu memiliki sifat pertumbuhan yang relatif mudah
dan relatif cepat, mudah ditemukan di perairan tawar.
Industri kecil laundry merupakan salah satu industri yang paling cepat
berkembang. Industri kecil laundry biasanya membuang limbah ke badan air tanpa
pengolahan pendahuluan sebelumnya. Hal ini menyebabkan akumulasi sejumlah
besar fosfat dalam tubuh air yang akan mengakibatkan eutrofikasi, sehingga perlu
mencari alternatif dalam proses fasilitas pengolahan air limbah.
40
didaerah keputih, sukolilo Surabaya (utara pasar keputih). Hasil analisa limbah
cair tersebut, yaitu Fosfat : 7,40 mg/lt , BOD : 119,40mg/lt, dan COD : 255 mg/lt.
Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa kualitas air limbah melebihi baku
mutu dan tidak Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa
Tengah No. 10 tahun 2004 tentang baku mutu air limbah, telah mempersyaratkan
bahwa kandungan fosfat sebesar 2 mg/lt. Sedangkan untuk BOD dan COD yang
diperbolehkan untuk air limbah domestik, yaitu : BOD : 75 mg/lt, COD : 180
mg/lt.
Berdasarkan hal tersebut, maka air limbah agen jasa pencucian pakaian
(laundry ) di daerah keputih, sukolilo Surabaya (utara pasar keputih) masih perlu
dilakukan pengolahan sebagai upaya untuk mengurangi pencemaran lingkungan
perairan. Berdasarkan hasil analisa, efisiensi penyisihan fosfat terhadap waktu
tinggal pada tanaman kayu apu seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.1 terjadi
suatu perbedaan pola antara bak 1 (3 tanaman), bak 4 (6 tanaman) dengan bak 2 (4
tanaman), bak 3 (5 tanaman), dan bak 5 (7 tanaman). Pada bak 1 (3 tanaman) dan
bak 4 (6 tanaman) mengalami kenaikan efisiensi penyisihan fosfat pada hari ke -
4, sedangkan pada bak 2 (4 tanaman), bak 3 (5 tanaman), dan bak 5 (7 tanaman)
mengalami penurunan efisiensi penyisihan fosfat pada hari ke - 4, antara hari ke –
6 sampai hari ke–8 ada kecenderungan yang berbeda tanaman kayu apu jumlah 3,
4, 6 tanaman mengalami penurunanan efisiensi penyisihan fosfat pada hari ke – 6,
kemudian tanaman kayu apu jumlah 5 dan 7 tanaman mengalami kenaikan
efisiensi penyisihan fosfat pada hari ke – 6.
41
4, 5, dan 7 tanaman. Hal ini dikarenakan tanaman kayu apu mulai jenuh sehingga
penyerapan zat organik tidak dapat maksimal. Pada rasio tanaman kayu jumlah 6
tanaman terjadi kenaikan efisiensi BOD pada hari ke–4, karena tanaman kayu apu
mengalami fase penyesuaian diri sehingga tanaman kayu apu menyerap zat
organik yang terkandung dalam air limbah laundry.
Selanjutnya pada hari ke–6 sampai hari ke-10 terjadi penurunan efisiensi
penyisihan BOD karena tanaman kayu apu mulai jenuhdan ditandai dengan
berubahnya kondisi fisik tanaman kayu apu,dimana daun mulai berubah menjadi
kuningdan pertumbuhan yang lama karena tidak mendapatkan nutrisi yang cukup,
sehingga penyerapan zat organik tidak dapat maksimal. Pada bak 4 dengan jumlah
6 tanaman kayu apu pada waktu tinggal hari ke 4 terjadi kenaikan efisiensi
penyisihan BOD dibandingkan dengan yang lain. Hal ini disebabkan tanaman
kayu apu dapat menyerap zat organik yang hanya dibutuhkan dalam
pertumbuhannya yang ditandai dengan tumbuhnya tunas baru. Pengaruh waktu
tinggal terhadap efisiensi penyisihan COD pada air limbah yang ditunjukkan
padaTabel4.3 dapat dijelaskan bahwa, pada hari ke–2 sampai dengan hari ke–10
terjadi penurunan efisiensi penyisihan COD pada rasio tanaman kayu yang
berjumlah 4, 5, dan 7 tanaman. Hal ini dikarenakan tanaman kayu apu mulai jenuh
sehingga penyerapan zat organik tidak dapat maksimal.
Bambu air, Rupanya yang cantik dan banyak suka, membuat tanaman ini
tergolong sebagai jenis tanaman hias. Selain itu dipercaya dapat mendatangkan
hoki. Kali ini mari kita mulai membahasnya sedikit demi sedikit.
Habitat aslinya adalah di rawa dan tepian sungai. Ia dapat hidup pada pasir,
jika pasir itu pun berair. Tanaman ini termasuk ke dalam golongan tanaman jenis
paku – pakuan, karenakan tidak berdaun, ujungnya tajam seperti paku. Oleh sebab
itu pulalah disebut dengan nama “Paku ekor kuda”.
3) Menurut Jurnal/Literatur
42
EFISIENSI BAMBU AIR (Equisetum hyemale) SEBAGAI
FITOREMEDIATOR KADAR BIOLOGICAL OXYGEN DEMAND PADA
LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU DI DESA PREMBUN KECAMATAN
TAMBAK KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2015, Hasil penelitian
menggunakan tanaman Bambu air (Equisetum hymale) dengan media Subsurface
Flow Wetlands dengan sampel replikasi sebanyak 3 kali pengukuran setelah 3 hari
menunjukkan, bahwa sebelum mengalami proses pengolahan menggunakan
Subsurface Flow Wetlands suhu influent rata-rata air limbah pembuatan tahu
sebesar 30,2 °C sedangkan suhu effluent rata-rata air limbah tahu sebesar 26,1 °C
sehingga suhu air limbah memenuhi persyaratan baku mutu air limbah menurut
Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Baku
Mutu Air Limbah dengan batas maksimum suhu sebesar 38 °C.
Hasil penelitian tanpa perlakuan atau sampel kontrol yaitu mengolah limbah
pembuatan tahu tanpa menggunakan media tanaman bambu air (Equisetum
hymale) dengan mengambil 1 sampel influent dan 1 sampel effluent dengan
waktu tinggal selama 3 hari menunjukkan, bahwa suhu influent air limbah
pembuatan tahu sebesar 30,30 °C. Sedangkan suhu effluent air limbah pembuatan
tahu sebesar 28,0°C sehingga suhu air limbah memenuhi persyaratan baku mutu
air limbah menurut Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012
Tentang Baku Mutu Air Limbah dengan batas maksimum suhu sebesar 38°C.
Pengukuran pH influent sebesar 3,87 sedangkan pH effluent air limbah pembutan
43
tahu sebesar 5,42 sehingga pH air limbah tidak memenuhi persyaratan baku mutu
air limbah menurut Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012
Tentang Baku Mutu Air Limbah dengan kadar kisaran pH yang dipersyaratkan
sebesar 6-9. Menurut Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun
2012 Tentang Baku Mutu Air Limbah, kadar maksimum BOD5 pada limbah tahu
yaitu sebesar 150 mg/liter.
Pada dasarnya seluruh subtansi dalam larutan pada tanah dan benda-benda air
dapat diserap oleh akar-akar tumbuhan seperti spons yang menyerap suatu cairan
dan apa saja yang terkandung didalamnya tanpa seleksi. Suatu tanaman
44
mempunyai kemampuan penyerapan yang memungkinkan pergerakan ion
menembus membran sel, terutama pada nitrat, ammonium, fosfat dan lain-lain.
Terdapat 2 (dua) sifat pengambilan ion oleh tanaman yaitu faktor konsentrasi dan
faktor perbedaan kuantitatif. Pada faktor konsentrasi dilihat kemampuan tanaman
untuk mengakumulasi ion sampai suatu konsentrasi, sedangkan pada faktor
perbedaan kuantitatif dilihat dari perbedaan spesies tanaman dan kebutuhan unsur
hara dari tanaman tersebut (Fither dan Hey, 1992). Menurut Priyanto dan Prayitno
(2004), penyerapan dan akumulasi logam berat oleh tumbuhan dapat dibagi
menjadi tiga proses yang saling berkaitan, yaitu:
45
yang mampu hidup di salinitas yang tinggi untuk itu diperlukan adaptasi agar
tetap bertahan di lingkungannya.Tumbuhan Acanthus ilicifoliusL. lebih dikenal
dengan nama jeruju, daruyu atau darulu. Tumbuhan jeruju tumbuh di sekitar hutan
mangrove, sangat jarang tumbuh di daratan. Memiliki kemampuan untuk
menyebar secara vegetatif karena perakarannya yang bersal dari batang
horizontal, sehingga membentuk bagian yang besar dan kukuh. Bunganya
kemungkinan di serbuki oleh burung dan serangga. Memiliki kekhasan sebagai
herba yang tumbuh rendah, terjurai dipermukaan tanah, kuat agak berkayu,
ketinggian mencapai 2meter. Cabang umumnya tegak tapi cenderung kurus sesuai
umurnya. Percabangan tidak banyakdan umumnya muncul dari bagian-bagian
yang lebih tua. Akar udara muncul dari permukaan bawah batang horizontal.
Daunnya memiliki dua sayap gagang yang berduri terletak pada tangkai.
Permukaan daunnya halus, tepi daun bervariasi: ada yang zigzag/bergerigi
besarbesar seperti gergaji atau agak rata dan secara gradual menyempit menuju
pangkal.
Mahkota bunga berwarna biru muda hingga ungu lembayung, ada juga
berwarna agak putih. Panjang bunga 5-4 cm dan tandan bunga 10-20 cm.
Bunganya memiliki satu pinak daun penutup utama dan dua sekunder. Buahnya
saat masih muda berwarna hijau cerah, permukaan buah licin mengkilat,
bentuknya bulat lonjong seperti buah melinjo. Jeruju tersebar di negara India
Selatan, Sri Lanka sampai Indo-China, Indonesia, Filipina dan Australia Utara.
Jeruju di Indonesia banyak ditemukan di daerah Jawa dan Madura. Tumbuhan
jeruju ini tumbuh berkelompok dan sangat umum ditemukan di sepanjang tepi
muara dan laguna, di tanah berawa dan hutan mangrove dekat pantai. Tumbuhan
ini sangat jarang ditemukan di daerah pedalaman. A. ilicifoliusL. lebih memilih
daerah dengan masukan air tawar yang tinggi, jarang terendam air pasang.
46
antitumor,antileukimia, anti kanker, anti mikroba, anti virus, dan anti jamur dan
juga dapat digunakan sebagai insektisida alami. Selain itu, tumbuhan ini dapat
digunakan sebagai bioindikator pencemaran.
1) Habitat
Jeruju secara alami ditemukan pada daerah lahan basah (wetland) di muara
sungai, sebagai vegetasi mangrove. Jeruju (Acanthus ilicifolius) ditemukan
tumbuh pada semua jenis tanah, terutama daerah berlumpur sepanjang tepi sungai
(Kovendan, 2011)
a) Morfologi Akar
47
Bagian akar yang diamati pada penelitian ini terdiri dari sistem perakaran, tipe
akar berdasarkan ciri dan bentuknya, serta ciri lain dari akar. Jeruju memiliki
sistem perakaran tunggang. Akarnya keluar dari bagian bagian diatas tanah atau
disebut akar udara. Berwarna coklat dan bertekstur halus. Berikut merupakan
tabel hasil pengamatan morfologi akar tumbuhan jeruju di hutan mangrove Pantai
Sine Tulungagung.
b) Morfologi Batang
c) Morfologi Daun
d) Morfologi Bunga
48
Pengamatan morfologi bunga dalam penelitian ini terdapat beberapa aspek
pengamatan yaitu; letak bunga, tipe bunga, bunga duduk atau bertangkai, simetri
bunga, kelamin bunga, warna bunga, bentuk dasar bunga, jumlah kelopak bunga,
susunan kelopak, bentuk kelopak, warna kelopak, jumlah mahkota, susunan
mahkota, bentuk mahkota, warna mahkota, jumlah benang sari, jumlah putik,
panjang putik, dan panjang benang sari.
Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan bunga jeruju terletak pada ujung
batang, termasuk dalam bunga majemuk tak terbatas yang duduk daunnya saling
berhadapan bersilang. Bunga berbentuk bulir, bixesual (hermaphroditus), bunga
lengkap (flos completus) dengan kelopak yang tersusun berlekatan dan berbentuk
seperti mangkuk, berwarna hijauberjumlah 4-6, mahkota 1 tersusun lepas atau
bebas berukuran besar, berbentuk seperti mangkuk, berwarna ungupada bagian
ujung dan putih pada pangkalnya,benang sari berjumlah 4 dengan ukuran ± 2,5
cm dan memiliki tangkaiputik 1 berukuran ± 2,3 cm,berada ditengah benang
sari.Mahkotabunga yang sudah layu atau tua tetap masihtertinggal di tubuh
tanaman sampai kering atausampai menjadi buah.
e) Morfologi Buah
Rumput teki (Cyperus rotundus Linn) tersebar luas di daerah tropis dan
subtropis, tumbuh hampir di semua jenis tanah, ketinggian, kelembaban,
kelembaban tanah dan pH, namun tidak di tanah dengan kadar garam tinggi.
49
Sebagai kelompok gulma, rumput teki mempunyai kemampuan adaptasi pada
berbagai kondisi habitat. Biasanya tanaman ini ditemukan tumbuh liar di kawasan
terbuka seperti pinggir jalan, lapangan, kebun, dan juga lahan pertanian. Oleh
sebab itu rumput teki sangat susah untuk diberantas.
Gulma ini umumnya dapat tumbuh dengan sangat baik pada wilayah dengan
ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Sementara itu berdasarkan data
yang ada pada International Union for Conservation of Nature, rumput teki adalah
gulma yang mempunyai kondisi populasi stabil di dunia.
Tumbuhan liar ini dapat menimbulkan luka goresan pada kulit jika disentuh
atau dipegang terlalu keras. Khususnya pada bagian bunga yang terletak paling
atas dan juga tepi daun yang rata tetapi mempunyai sifat seperti daun serai.
50
Rumput teki mempunyai alelopati yang mampu membunuh tanaman yang
tumbuh di sekitarnya. Atas dasar inilah mengapa rumput teki disebut sebagai
gulma atau tumbuhan pengganggu.
Rumput teki mengambil unsur hara dan sari yang berada di dalam tanaman. Selain
itu pasokan air yang terdapat di dalam tanah juga banyak diserap oleh tanaman
ini, sehingga tanaman di sekitarnya tidak mendapat nutrisi dan akhirnya mati.
Tanaman genjer dapat bereproduksi secara vegetatif dan dengan biji. Biji
yang terkandung dalam kapsul matang atau folikel merupakan biji yang
ringan. Kapsul yang menekuk ke arah air, menyediakan biji-biji untuk
51
dilepas. dan Kapsul yang kosong dapat berkembang menjadi tanaman
vegetatif yang membentuk tanaman inang atau mengapung untuk menetap di
tempat lain. Tanaman ini selalu berbunga sepanjang tahun di wilayah dengan
kelembaban yang cukup. Namun, tanaman ini dapat menjadi tanaman
tahunan dimana kelembaban bersifat musiman (Department of Primary
Industries and Fisheries 2007)
Secara umum, tubuh tumbuhan terdiri dari organ vegetatif dan merupakan
organ pokok tubuh tumbuhan yaitu akar, batang, dan daun. Akar tumbuh ke dalam
tanah sehingga memperkuat berdirinya tumbuhan. Akar juga berfungsi untuk
mengambil air dan garam mineral dari dalam tanah. Seperti halnya beberapa
organ lain pada tumbuhan, akar juga berfungsi untuk menyimpan makanan.
Batang memiliki daun yang berfungsi menghasilkan makanan melalui fotosintesis
dan mengeluarkan air melalui proses respirasi. Selain itu, batang berperan untuk
lewatnya hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tumbuhan (Mulyani 2006).
Daun
Daun termasuk dalam organ pokok pada tubuh tumbuhan. Pada umumnya
berbentuk pipih bilalateral, berwarna hijau, dan merupakan tempat utama
terjadinya fotosintesis (Sumardi et al. 2006). Fungsi utama daun adalah
melakukan fotosintesis untuk menghasilkan bahan organik dengan memanfaatkan
matahari. Fotosintesis terjadi di dalam organel sel khusus yang disebut kloroplas,
yang di dalamnya terdapat pigmen klorofil. Struktur luar dan dalam daun
berkaitan dengan perannya dalam proses fotosintesis dan transpirasi. Daun
biasanya rata dan tipis sehingga memudahkan masuknya sinar matahari ke dalam
sel. Luasnya permukaan daun juga memungkinkan terjadinya pertukaran gas
(Mulyani 2006). Secara umum daun terdiri dari sistem jaringan dermal, yakni
epidermis, jaringan pembuluh dan jaringan dasar yang disebut mesofil. Model
penampang 3 dimensi jaringan pada daun.
Epidermis
52
Epidermis daun dari tumbuhan yang berbeda beragam dalam hal jumlah
lapisan, bentuk, struktur, susunan stomata, penampilan, dan susunan trikoma,
kutikula Epidermis atas Epidermis bawah Bunga karang Palisade Xilem Floem
Pembuluh daun Celah utama Celah utama Ruang kosong sub stomata Sel penutup
serta adanya sel khusus. Struktur daun biasanya pipih. Jaringan epidermis
atas berbeda dengan epidermis bawah. Permukaan atas daun disebut
permukaan adaksial dan permukaan bawah disebut abaksial (Mulyani 2006).
Sifat penting daun adalah susunan selnya yang kompak dan adanya kutikula
dan stomata. Stomata bisa ditemukan di kedua sisi daun (daun amfistomatik),
atau hanya pada satu sisi, yakni pada sebelah atas atau adaksial (daun
epistomatik) atau hanya lebih sering di sebelah bawah atau sisi abaksial. Letak
stomata tersebar pada daun yang lebar kelompok dikotil. Stomata sering tersusun
dalam deretan memanjang yang sejajar dengan sumbu daun pada monokotil dan
gymnospermae. Sel penutup pada stomata dapat berada di tempat yang sama
tingginya, lebih tinggi, atau lebih rendah dari epidermis (Hidayat 1995).
Jaringan Pembuluh
53
tulang daun atau vena. Ada tumbuhan yang mempunyai tulang daun tunggal,
misalnya pada coniferalas dan equisetum. Pteridophyta tingkat tinggi dan
sebagian besar angiospermae mempunyai sejumlah tulang daun. Susunan
tulang daun pada daun disebut pertulangan daun atau venation(Mulyani 2006).
Daun menunjukkan kolerasi penting antara sifat sistem pembuluh dan sifat
struktural dan jaringan non pembuluh yang dapat mempengaruhi konduksi.
Di antara jaringan non pembuluh, epidermis dan jaringan spons dapat
dianggap teradaptasi lebih baik bagi konsumsi lateral di bandingkan dengan
jaringan tiang yang hubungan selnya terjadi dalam arah abaksial dan
adaksial. Sesuai dengan konsep tersebut, rasio jaringan tiang terhadap
jaringan spons berkaitan erat dengan luas ruang antara tulang daun, makin
besar rasio ini makin rapat tulang daunnya. Telah ada bukti bahwa perluasan
seludung pembuluh yang bersifat parenkimatis mengkonduksi air ke arah
epidermis ( Hidayat 1995).
Mesofil
54
makanan. Mesofil mengalami diferensiasi menjadi jaringan palisade dan
bunga karang (Bold et al. 1980).
Bagian utama helai daun adalah mesofil yang mengandung kloroplas dan
ruang antar sel. Mesofil dapat bersifat homogen atau terbagi menjadi
jaringan tiang (palisade) dan jaringan spons (bunga karang). Jaringan tiang lebih
kompak daripada jaringan spons yang memiliki ruang antarsel yang luas.
Jaringan tiang terdiri dari sejumlah sel yang memanjang tegak lurus terhadap
permukaan helai
Tanaman genjer biasa hidup di air, sawah ataupun rawa-rawa. Tanaman ini
mempunyai akar serabut. Akar lembaga dari tanaman ini dalam
perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar
yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Akar-
akar ini bukan berasal dari calon akar yang asli yang dinamakan akar liar,
bentuknya seperti serabut, dinamakan akar serabut (radix adventicia). Tanaman
genjer merupakan tanaman yang mempunyai daun yang termasuk kategori
daun lengkap, memiliki ujung daun meruncing dengan pangkal yang tumpul,
tepi daun rata, panjang 5-50 cm, lebar 4-25 cm, pertulangan daun sejajar,
dan berwarna hijau. Batang tanaman genjer memiliki panjang 5-75 cm, tebal,
berbentuk segitiga dengan banyak uang udara, terdapat pelapis pada bagian dasar.
Berdasarkan pada letaknya, bunga pada tanaman genjer ini terdapat di ketiak
daun ( flos lateralis atau flos axillaries), majemuk, berbentuk payung, terdiri
dari 3-15 kuntum, kepala putik bulat, ujung melengkung ke arah dalam, dan
berwarna kuning (Anonim 2009).
55
3) Distribusi Penyebaran Pertumbuhan Genjer (Limnocharis flava)
Tanaman genjer biasa hidup di air, sawah ataupun rawa-rawa. Tanaman ini
mempunyai akar serabut. Akar lembaga dari tanaman ini dalam perkembangan
selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih
sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Akar-akar ini bukan berasal
dari calon akar yang asli yang dinamakan akar liar, bentuknya seperti serabut,
dinamakan akar serabut (radix adventicia).
Menurut Heyne (1987) dalam Alfa (2003) di daerah Toba, genjer digunakan
sebagai makanan ternak terutama babi. Tanaman genjer juga dapat dibudidayakan
sebagai tanaman hias, selain itu genjer juga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu
jenis sayuran. Menurut Alfa (2003) di Jawa Barat, daun-daun muda dan bunga
majemuk yang belum mekar merupakan sayuran yang sering dijual di pasar.
Pemanfaatan tanaman genjer secara umum diantaranya sebagai sayuran, pakan
ternak, tanaman fitofiltrasi terhadap polusi air, tanaman penghias kolam, dan
sebagai pupuk (Abilash et al. 2009).
56
hari pengamatan, efektivitas penurunan parameter NH3, NO3, dan NO2 terbesar
adalah pada penggunaan tanaman air genjer dengan nilai efektivitas 25,59%,
27,29%, dan 26,73%, sedangkan untuk parameter PO4efektivitas terbesaradalah
penggunaan tanaman air hydrilla yaitu 24,39%.
1) Habitat
57
parit. Tumbuhan ini kebanyakan tumbuh di daerah tropis dan subtropis, beberapa
tumbuh di daerah sedang (Lawrence, 1951).
2) Cara Berkembangbiak
3) Anatomi
Pada struktur akar kangkung masih terdapat empulur. Seperti struktur akar
tumbuhan yang lain, akar kangkung juga memiliki epidermis, endodermis,
korteks, serta pembuluh pengangkut (xylem dan floem). Tipe berkas pengangkut
radial, tipe tetra arch dengan rongga-rongga udara pada daerah korteks. Kangkung
merupakan salah satu tumbuhan yang berakar serabut.
Batang terdiri atas peridermis, korteks dan stele. Berkas pengangkut tipe
bikolateral, dimana terdapat floem luar, xilem dan floem dalam. Batang kangkung
tersusun atas sel aerinkim atau parenkim aerob, batang kangkung berwarna hijau
sehingga mengandung kloroplas. Hal ini membuktikan bahwa batang kangkung
juga melakukan fotosintesis. Pada batang kangkung empulurnya mengalami
perombakan(tidak terdapat empulur) sehingga bagian tengahnya berlubang dan
dibatasi oleh ruas (buku), hal ini mendukung fungsinya sebagai tumbuhan air
yang memiliki kemampuan untuk mengapung.
Bagian permukaan bawah daun banyak terdapat stomata bertipe parasitik, hal
ini disesuaikan dengan habitatnya di air. Pada daun juga banyak terdapat klorplas
yang didalamnya terdapat klorofil untuk berfotosintesis. Daun terdiri atas
epidermis atas, mesofil dan epidermis bawah. Stoma tipe panerofor, parasitic
dengang 2 sel tetangga. Pada kangkung dimana aerasi menjadi masalah terdapat
58
aerenkim pada akar yang nampak mencolok (besar) dan adanya rongga pada
daerah empulur batang yang diduga terkait dengan aerasi internal
4) Morfologi
Akar
Batang
Daun
Bunga
Bunganya menyerupai terompet dan daun mahkota bunga berwarna putih atau
merah lembayung.
Buah
Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir biji.
Bentuk buah kangkung seperti melekat dengan bijinya. Warna buah hitam jika
sudah tua dan hijau ketika muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm,
dan umur buah kangkung tidak lama. Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau
tegak bulat. Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping
59
dua. Kangkung air memiliki biji yang sedikit sehingga untuk memperbanyak
tanaman ini biasanya digunakan cara stek.
60
dangkal, tanah berawa, saluran terbuka, sawah, atau di tanah yang sangat basah
(CABI, 2018).
Gulma ini sering menghasilkan bobot basah yang lebih tinggi di sawah
dari pada spesies gulma lain. (Sundaru et al.., 1976). Monochoria vaginalis adalah
tanaman C3 yang tumbuh cepat dan kompetitif. Sifatnya dari perkecambahan
terputus memungkinkan untuk menghindari kontrol. Perkecambahan biji dan
pertumbuhan bibit Monochoria vaginalis didorong oleh perendaman. Pola
perkecambahan biji bervariasi sesuai dengan tingkat kelembaban. Dalam kondisi
61
terendam, mayoritas bibit muncul dalam waktu singkat, dengan puncak
perkecambahan 15-25 hari setelah dilepaskan (CABI, 2018).
2) Penyebaran
3) Gulma
62
Malaysia dan Korea. Wewehan yang hidup pada area pertanian padi akan ikut
menyerap nutrisi yang seharusnya untuk tanaman padi. Di samping itu, gulma ini
juga menghambat akar padi untuk menembus tanah lebih dalam, yang pada
gilirannya akan mengganggu padi dalam penyerapan nutrisi dari tanah.
Pengamatan di Filipina mendapatkan bahwa kepadatan alami eceng sebanyak 366
individu dalam 1 meter persegi dapat mengurangi hasil panen padi sebesar 35%.
Penanganan gulma wewehan dapat dilakukan dengan cara manual yaitu mencabut
tanaman dan secara kimia menggunakan herbisida atau obat pembasmi gulma.
4) Manfaat
63
sebaliknya. Disamping itu, pertumbuhannya juga dipengaruhi oleh kedalaman air,
kandungan hara air, intensitas penyinaran, suhu dan pH air tempat tumbuhnya.
1) Habitat
64
4.2.12 Gulma itik (Lemna perpusilla)
1) Habitat Tanaman Gulma itik
Lemna sp. merupakan salah satu jenis gulma air yang banyak ditemukan
tumbuh di kolam, danau atau waduk serta di daerah persawahan terutama pada
saat padi masih tergenang air.
Lemna sp. mampu hidup pada suhu 6-33o C dengan pH 5-9 (6.5-7.5).
Biomassa Lemna sp. akan bertambah dua kali lipat dalam waktu 16 jam sampai 2
hari pada kondisi suhu dan pH ideal tersebut ditambah dengan cahaya dan nutrisi
yang cukup (Landesman et al., 2005). Selain itu, tumbuhan ini dapat
dibudidayakan dengan mudah dan murah (Leng et al.,1995). Dalam 1 hektar,
produksi panen per hari dapat menghasilkan protein kasar setara dengan 60 ha
kedelai per tahun (N.A.S, 1976).
Lemna sp. memiliki kecepatan tumbuh yang cepat. Dalam sistem budidaya
yang terkendali, Lemna sp. dapat menghasilkan panen sebanyak 10-30 ton bahan
kering/ ha/tahun. Lemna sp. mampu berkembang biak dalam waktu 16 jam hingga
2 hari dalam kondisi lingkungan yang mencukupi kebutuhan gizi, mencukupi
sinar matahari, serta bersuhu optimal.
65
2) Menurut Literatur
Hal ini menunjukkan bahwa Lemna sp. sangat berpotensi sebagai pakan
alternatif. Pemberian Lemna sp. sebesar 20% dari bobot tubuh ikan koan
memberikan hasil kecepatan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan
pemberian tanaman Azolla filiculoides dengan berat yang sama dan juga
dibandingkan dengan susunan pakan buatan dengan tingkat protein 25% dan 30%
66
dengan pemberian pakan 5% dari bobot tubuh ikan koan (Nekoubin dan Sudagar
2013).
67
Alumunium 0,024 %
Boron 236,6 ug/g
Molibdenum 2,4 ug/g
Jenis Ikan yang Dapat Diberi Pakan Lemna sp. Ikan-ikan yang dapat diberikan
Lemna sp. dalam pakannya adalah ikan-ikan herbivora, seperti ikan tawes, nilem,
gurame, nila, koan (grass carp), ikan bandeng, dan ikan sepat siam, ataupun ikan
omnivora seperti ikan lele dan ikan mas .
Dapat diberikan sebagai pakan ikan baik dalam bentuk segar maupun kering.
Lemna sp. yang diberikan dalam bentuk segar lebih praktis karena dapat langsung
diberikan tanpa melalui proses pengeringan namun daya tahannya tidak lama.
Sementara pemberian Lemna sp. dalam bentuk kering membutuhkan waktu
tambahan untuk proses pengeringan namun memiliki daya tahan yang lebih lama
jika disimpan secara baik.
68
Dapat diberikan secara langsung (bahan segar) untuk ikan di dalam kegiatan
akuakultur. Penggunaan Lemna sp. sebagai pakan ikan sebenarnya bukan hal yang
baru. Para pembudidaya ikan nilem di Tasikmalaya misalnya, memberikan pakan
Lemna sp. segar yang ditanam di kolam pendederan Peternak ikan tersebut
mampu memanen benih nilem tanpa pemberian pakan komersil sama sekali.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Secara umum bunga teratai akan muncul dan mekar sekitar pukul 18.00-
19.00 petang dan menutup kembali keesokan paginya. Bunga teratai mekar secara
bergantian, artinya dalam satu tanaman, teratai tak pernah ada bunga yang mekar
dalam waktu yang bersamaan. Teratai memiliki cara menyesuaikan diri
terhadap tempat hidupnya dengan cara yang unik. Teratai hidup di daerah
penuh air dan dapat mengapung di permukaan air. Tumbuhan ini menyesuaikan
diri dengan memiliki daun yang berbentuk lebar dan tipis. Bentuk daun seperti ini
mengakibatkan penguapan air terjadi dengan mudah. Selain itu, batangnya
yang berongga-rongga memungkinkan teratai dapat bernapas walaupun akar
dan batangnya berada di dalam air. Karena teratai hidup di tempat yang
banyak air, maka ketika lingkungannya ekstrim (dengan jumlah air yang
69
sedikit), tumbuhan akan merespon dengan menutup stomata yang
menyebabkan layunya bagian-bagian tumbuhan itu sendiri.
70
sistem batch sehingga untuk penelitian selanjutnya dapat dikembangkan dengan
menggunakan sistem continue.
71
Tumbuhan Kayu Apu ini merupakan tumbuhan mengapung yang ada di
permukaan air, tumbuhan herba dengan stoloniferus dan biasa di temukan di
genangan air seperti kolam dan sungai melalui India hingga ketinggian 1000
meter. Penggunaan tanaman kayu apu (pistia stratiotes) untuk pengolahan air
limbah laundry secara fitoremediasi, kayu apu merupakan tumbuhan air yang
biasa dijumpai mengapung di perairan tenang atau di kolam. Tanaman kayu apu
memiliki sifat pertumbuhan yang relatif mudah dan relatif cepat, mudah
ditemukan di perairan tawar. Fitoremediasi adalah penggunaan tanaman untuk
detoksifitas limbah secara ex-situ (penggunaan reaktor pengolahan limbah)
maupun secara in situ (langsung pada daerah tanaman secara langsung).
72
horizontal. Daunnya memiliki dua sayap gagang yang berduri terletak pada
tangkai. Permukaan daunnya halus, tepi daun bervariasi: ada yang
zigzag/bergerigi besarbesar seperti gergaji atau agak rata dan secara gradual
menyempit menuju pangkal.
Mahkota bunga berwarna biru muda hingga ungu lembayung, ada juga
berwarna agak putih. Panjang bunga 5-4 cm dan tandan bunga 10-20 cm.
Bunganya memiliki satu pinak daun penutup utama dan dua sekunder. Buahnya
saat masih muda berwarna hijau cerah, permukaan buah licin mengkilat,
bentuknya bulat lonjong seperti buah melinjo. Jeruju tersebar di negara India
Selatan, Sri Lanka sampai Indo-China, Indonesia, Filipina dan Australia Utara.
Jeruju di Indonesia banyak ditemukan di daerah Jawa dan Madura. Tumbuhan
jeruju ini tumbuh berkelompok dan sangat umum ditemukan di sepanjang tepi
muara dan laguna, di tanah berawa dan hutan mangrove dekat pantai. Tumbuhan
ini sangat jarang ditemukan di daerah pedalaman. A. ilicifolius L. lebih memilih
daerah dengan masukan air tawar yang tinggi, jarang terendam air pasang.
Ditemukan pada semua jenis tanah terutama daerah berlumpur sepanjang tepi
sungai. Tumbuhan A. ilicifolius L. ini dapat digunakan sebagai tumbuhan hias
karena keindahan bunganya, dapat juga sebagai tumbuhan obat. Beberapa
penelitian diketahui mengamati tentang senyawa bioaktif yang terdapat di dalam
tumbuhan ini yang memiliki kemampuan memerangi berbagai penyakit, antara
lain; neuralgia, analgesik, antiinflamasi, antioksidan, antifertilasi, hepatoproktektif
antitumor, antileukimia, anti kanker, anti mikroba, antivirus, dan anti jamur dan
juga dapat digunakan sebagai insektisida alami. Selain itu, tumbuhan ini dapat
digunakan sebagai bioindikator pencemaran.
Rumput teki (Cyperus rotundus Linn) tersebar luas di daerah tropis dan
subtropis, tumbuh hampir di semua jenis tanah, ketinggian, kelembaban,
kelembaban tanah dan pH, namun tidak di tanah dengan kadar garam tinggi.
Sebagai kelompok gulma, rumput teki mempunyai kemampuan adaptasi pada
berbagai kondisi habitat. Biasanya tanaman ini ditemukan tumbuh liar di kawasan
terbuka seperti pinggir jalan, lapangan, kebun, dan juga lahan pertanian. Oleh
sebab itu rumput teki sangat susah untuk diberantas. Dengan kemampuan adaptasi
tersebut maka rumput teki dapat dijumpai di berbagai negara di dunia. Mulai dari
73
kawasan dingin di Eropa, lingkungan dengan cuaca panas di Eropa, wilayah Asia
yang mempunyai iklim tropis dan sub-tropis termasuk Indonesia, hingga kawasan
Australia. Gulma ini umumnya dapat tumbuh dengan sangat baik pada wilayah
dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Sementara itu berdasarkan
data yang ada pada International Union for Conservation of Nature, rumput teki
adalah gulma yang mempunyai kondisi populasi stabil di dunia.
74
tumbuh dari batangnya yang berongga dan berbuku-buku. Daun kangkung
berbentuk daun tunggal dengan ujung runcing maupun tumpul mirip dengan
bentuk jantung hati, warnanya hijau kelam atau berwarna hijau keputih-putihan
dengan semburat ungu dibagian tengah. Bunganya berbentuk seperti terompet
berwarna putih ada juga yang putih keungu-unguan.
5.2 Saran
Saran yang dapat kami sampaikan dalam praktikum kali ini yaitu sangat
berharap dalam praktikum dapat terjun langsung dan bisa mengetahui secara
langsung tentang jenis-jenis tanaman air yang kami identifikasi.
75
DAFTAR PUSTAKA
https://core.ac.uk/download/pdf/231019542.pdf
https://www.kebun.co.id/bambu-air/
http://eprints.upnjatim.ac.id/6810/1/6._Rido_Wandana_dan_Rudy_laks.pdf
https://www.rumahenergi.org/files/Lemna-as-organic-stock-fodder.pdf
https://himasuperindoblog.wordpress.com/2017/11/06/manfaat-kayu-apu/
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/22588/BAB%202.pdf?
sequence=3&isAllowed=y
https://id.wikipedia.org/wiki/Eceng
https://pemkomedan.go.id/artikel-13444-manfaat-bunga-ekor-kucing-untuk-
kesehatan.html
76
Presl, C. 1827. Reliquiae Haenkeanae, seu, Descriptiones et icones
plantarum... Tome 1: 128. Pragae: Apud J.G. Calve, 1830-35 [i.e. 1825-1835]
http://perpus.biotek.lipi.go.id/perpus/repository/TumbuhanAir.pdf
http://eprints.umm.ac.id/69097/3/BAB%20II..pdf
http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-ekor-kucing/
77
https://rimbakita.com/bunga-teratai/
https://ipa.pelajaran.co.id/perkembangbiakan-teratai/
https://www.researchgate.net/publication/332324153_Penggunaan_Melati_Air_E
chinodorus_palaefolius_sebagai_Filter_Biologi_pada_Pemeliharaan_Ikan_Maanv
is_Pterophyllum_scalar
https://docplayer.info/43278932-Ii-tinjauan-pustaka-1-habitat-kiambang-
kiambang-salvinia-molesta-ditemukan-pertama-kali-dan-dipelajari-di.html
LAMPIRAN
78
teman yang lain untuk mencari bahan
praktikum kelompok.
Ade Suryani Girsang Anggota Mengerjakan Tabel 2 dan Membantu
teman yang lain untuk mencari bahan
praktikum kelompok.
Widia Br Sitepu Anggota Cover, kata pengantar, daftar tabel,
gambar dan lampiran & Bab III
Evalinda Surtani Anggota Mengerjakan Tabel 3
Oktavianus Krisna Anggota Mengerjakan Bab V Kesimpulan dan
Saputra Daftar Pustaka.
Yuliana Ambarita Anggota Mengerjakan Bab IV Pembahasan dan
Membantu Teman yang lain untuk
mencari bahan praktikum kelompok
Eko Pandriuarisku Anggota Mengedit Tugas Praktikum dan
Membantu Teman yang lain untuk
mencari bahan praktikum kelompok
Jujur Siskawati Anggota Mengerjakan Bab I dan Membantu
Teman yang lain untuk mencari bahan
praktikum kelompok
Novelina F. Simamora Anggota Mengerjakan Bab II Tinjauan Pustaka
79
80