Anda di halaman 1dari 24

PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA DIGITAL

Nama : Ricky Alfiansyah Harahap

Npm : 18.03.0.002

Semester IV
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN (UNRIKA)
LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO

TATA TERTIB LABORATORIUM


TEKNIK ELEKTRO

1. Praktikan harus datang selambat - lambatnya 15 menit sebelum praktikum di


mulai, Praktikan yang terlambat tidak diperkenankan mengikuti praktikum
pada hari itu.
2. Praktikan dapat mengikuti praktikum apabila telah memenuhi syarat – syarat :
a. Mengisi daftar hadir praktikum yang telah disediakan oleh assisten
laboratorium.
b. Membuat dan membawa laporan pendahuluan yang diserahkan kepada
assisten laboratorium pada pertemuan pertama.
c. Membuat dan membawa laporan sesi terakhir dari praktikum sebelumnya
sesuai tata cara pembuatan laporan pada buku modul praktikum.
3. Praktikan harus menjaga ketertiban, ketenangan, berlaku sopan, dan
berpakaian rapi (memakai kemeja/ kaos berkerah, celana panjang / rok, dan
memakai kaos kaki).
4. Praktikan dapat memulai eksperimen setelah lulus tes pendahuluan dan
mendapat pengarahan serta instruksi dari assisten laboratorium.
5. Praktikan wajib menjaga dan memelihara fasilitas yang ada di laboratorium
6. Selama di dalam laboratorium praktikan dilarang keras :
a. Membawa, memakai, dan atau menjalankan peralatan laboratorium tanpa
seijin assisten laboratorium.
b. Meninggalkan ruangan laboratorium tanpa seijin assisten laboratorium.
c. Makan dan minum di dalam laboratorium.
d. Merokok di dalam laboratorium.
7. Praktikan harus merapikan kembali peralatan setelah praktikum selesai.
8. Praktikan harus mengganti peralatan yang hilang / rusak selama praktikum

Elektronika Digital Page 2


berlangsung dengan alat yang sama.
9. Praktikan wajib mematuhi peraturan / tata tertib laboratorium.
10. Praktikan dapat dinyatakan gagal/ dikeluarkan apabila melanggar peraturan/
tata tertib laboratorium.
11. Semua hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian
sesuai dengan kebijaksanaan Koordinator Laboratorium.

Koordinator Laboratorium
Teknik Elektro UNRIKA,

M. IRSYAM, ST, M.SI


NIDN. 1002117002
BAB I
GERBANG AND

1. Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa mampu untuk :
1. Mendefinisikan fungsi gerbang logika AND dengan sistem saklar dan
mengunakan IC
2. Menuliskan kondisi dan membuat tabel kebenaran fungsi gerbang logika
AND
3. Membuat rangkaian gerbang AND dengan IC 7409

2. Peralatan
1. Digital Logic Trainer Base Station (EFT-DTB)
2. Digital Logic Trainer Module 1 (EFT-DTL-MI)
3. Digital Volt Meter.

3. Teori Dasar
Gerbang rogika atau sering juga disebut gerbang rogika Boorean
merupakan sebuah sistem pemrosesan dasar yang dapat memproses input-
input yang berupa bilangan biner menjadi sebuah output yang berkondisi yang
akhirya digunakan untuk proses selanjutnya. Gerbang logika dapat
mengkondisikan input-input yang masuk kemudian menjadikannya sebuah
output yang sesuai dengan apa yang ditentukan olehnya. Terdapat tiga gerbang
rogika dasar, yaitu : gerbang AND, gerbang OR, gerbang NOT.

3.1 Gerbang AND


Gerbang AND mernpunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi
hanya satu sinyal keluaran. Gerbang AND mempunyai sifat bila sinyal
keluaran ingin tinggi (1) maka semua sinyal masukan harus dalam keadaan
tinggi (1).
Fungsi gerbang AND
 Y = A AND B  Y = A * B  AB
Misal : A = 1, B = 0 maka Y = 1 * 0 = 0
: A = 1, B = 1 maka Y = 1 * 1 = 1

4. Langkah Kerja
Rangkaian pertama ini akan membantu praktikan untuk mendefinisikan
fungsi dari logika AND. Output akan bernilai tinggi (berlogika 1) hanya jika
semua input bernilai tinggi. Dan output akan bernilai rendah (berlogika 0)
selama salah satu atau lebih inputnya bernilai rendah.
Rangkaian percobaan untuk menunjukan fungsi dasar gerbang logika
AND paling sederhana dapat dibentuk dengan saklar dan lampu (LED). Yang
harus diingat pada saat melaksanakan percobaan adalah :
1. Saklar pada kondisi tertutup bernilai tinggi atau berlogika 1
2. Saklar pada kondisi terbuka bernilai rendah atau berlogika 0
3. Lampu menyala bernilai tinggi atau berlogika 1
4. Lampu mati bernilai rendah atau berlogika 0
1.1 Gerbang AND Dengan IC
Buat rangkaian seperti pada gambar dibawah : ( gerbang AND
mengunakan 7408 IC)

a. Hidupkan saklar power


b. Lakukan 8 kombinasi posisi saklar seperti yang ditunjukan data
tabel pada rangkaian di atas
c. Catat kondisi lampu (LED), dari masing-masing kombinasi
d. Buat tabel kebenaran dari percobaan dengan catatan :
1) S1 = Input A, S2 = Input B, S3 = Input C
2) Saklar terbuka = 1, Saklar tertutup = 0
3) D1 = Output D
4) Lampu mati = 0, Lampu menyala = 1

5. Tugas Pendahuluan
Buatlah ringkasan tentang gerbang dasar AND berdasakan materi kuliah
elektronika digital yang sudah diperajari !

6. Tugas Akhir
1. Buatlah tabel kebenaran pada masing-masing gerbang yang telah dipraktekkan !
2. Buatlah kesimpulan !!
JAWABAN

1. Data yang didapatkan dari pratikum


A B C E D
0 0 0 0 0
0 0 1 0 0
0 1 0 0 0
0 1 1 0 0
1 0 0 0 0
1 0 1 0 0
1 1 0 1 0
1 1 1 1 1

2. Kesimpulan yang didapatkan bahwa gerbang logika AND


memiliki 2 masukan dan 1 keluaran output, gerbang logika
AND dapat di notasikan dengan (x), bisa dilihat dari IC Ia 4740
dan IC Ib 4740 mempunyai keluaran yang sama sehingga dan
pada data yang didapatkan sama juga Jika 0x0=0
1x0=0
1x1=1
Gerbang logika AND memiliki output/keluaran 1 jika inpu/masukannya
bernilai 1, begitu juga sebaliknya.
BAB II
GERBANG OR

1. Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa mampu untuk :
1. Mendefinisikan fungsi gerbang logika OR dengan sistem saklar dan
mengunakan IC
2. Menuliskan kondisi dan membuat tabel kebenaran fungsi gerbang logika
OR
3. Membuat rangkaian gerbang OR denga n IC 7432

2. Peralatan
1. Digital Logic Trainer Base Station (EFT-DTB)
2. Digital Logic Trainer Module 1 (EFT-DTL-MI)
3. Digital Volt Meter.

3. Teori Dasar
Gerbang rogika atau sering juga disebut gerbang rogika Boorean
merupakan sebuah sistem pemrosesan dasar yang dapat memproses input-
input yang berupa bilangan biner menjadi sebuah output yang berkondisi yang
akhirya digunakan untuk proses selanjutnya. Gerbang logika dapat
mengkondisikan input-input yang masuk kemudian menjadikannya sebuah
output yang sesuai dengan apa yang ditentukan olehnya. Terdapat tiga gerbang
rogika dasar, yaitu : gerbang AND, gerbang OR, gerbang NOT.

3.1 Gerbang OR
Gerbang OR mempunyai dua atau rebih dari dua sinyal tetapi hanya satu
sinyal keluaran. Gerbang OR mempunyai sifat bila salah satu masukan tinggi
(1), maka sinyal keluaran akan menjadi tinggi (1) juga.
Fungsi gerbang OR :
 Y = A OR B  Y = A + B

Misal : A = 1, B = 1 maka Y = 1 + 1 = 1
: A = 1, B = 0 maka Y = 1 + 0 = 1

4. Langkah Kerja
Rangkaian pada percobaan ketiga akan membantu praktikan untuk
mendefinisikan fungsi dari logika OR. Output akan bernilai tinggi (berlogika
1), selama salah satu atau lebih inputnya bernilai tinggi. Dan output akan
bernilai rendah (berlogika 0) hanya jika semua input bernilai rendah.
Rangkaian percobaan untuk menunjukan fungsi dasar gerbang logika OR
paling sederhana dapat dibentuk dengan sakrar, resistor dan LED. Yang harus
diingat pada saat meraksanakan percobaan adarah :
a. Saklar pada kondisi tertutup bernirai tinggi atau berlogika 1
b. saklar pada kondisi terbuka bernilai rendah atau berlogika 0
c. Larnpu menyala bernilai tinggi atau berlogika 1
d. Lampu mati bernilai rendah atau berlogika 0
1.2 Gerbang OR
Buat rangkaian gerbang OR dengan lC 7432 seperti gambar dibawah :

a) Hidupkan saklar power


b) Lakukan 4 kombinasi posisi saklar seperti yang ditunjukkan pada
tabel rangkaian diatas
c) Catat kondisi Iarnpu (LED), dari masing-masing kombinasi
d) Buat tabel kebenaran dari percobaan dengan catatan :
1) S1 = Input A, S2 = Input B, S3 = Input C
2) Saklar terbuka = 1, Saklar tertutup = 0
3) D1 = Output D
4) Lampu mati = 0, Lampu menyala = 1
a. Matikan saklar power

5. Tugas Pendahuluan
Buatlah ringkasan tentang gerbang dasar OR berdasakan materi kuliah
elektronika digital yang sudah diperajari !

6. Tugas Akhir
1. Buatlah tabel kebenaran pada masing-masing gerbang yang telah dipraktekkan !
2. Buatlah kesimpulan !!
JAWABAN

1. Hasil data yang di dapatkan pada pratikum


A B C E D
0 0 0 0 0
0 0 1 0 1
0 1 0 1 1
0 1 1 1 1
1 0 0 1 1
1 0 1 1 1
1 1 0 1 1
1 1 1 1 1

2. Kesimpulan

 Ketika salah satu saklar posisi tertutup maka nilainya 1& lampu
menyala.

 Ketika ke 3 saklar posisi terbuka maka nilai nya 0 & lampu mati.
BAB III
JK FLIP - FLOP

1. Tujuan
Setelah menyelesaikan percobaan praktikan mampu untuk :
1. Menjelaskan pengertian dari asynchronous SET
2. Menjelaskan pengertian dari synchronous RESET
3. Menjelaskan bagaimana operasi J-K flip-flop
4. Menggambarkan symbol ANSI/IEEE dari dua J-K flip-flop

2. Peralatan
1. Digital Logic Trainer Base Dtation (EFT-DTB)
2. Digital Logic Trainer Module 2 (EFT-DTL-M2)
3. Dual trace oscilloscope

3. Teori Dasar
JK Flip merupakan salah satu rangkaian Flip-Flop yang paling banyak digunakan
karena keadaan outputnya selalu stabil dan keadaan yang tidak diharapkan tidak akan
pernah terjadi. Untuk memudahkan penggambaran, maka JK Flip-Flop yang dibuat dari
clock RS Flip-Flop dapat digambarkan dengan simbol sebgai berikut :

Selain dibuat dari clock RS Flip-Flop, JK Flip-Flop dapat dibuat dari D Flip-FIop.
Flip-flop JK merupakan pengembangan dari flip-flop RS dengan satu pengecualian : jika
dua masukannya TINGGI maka terjadi simultan pada keluaran JK Flip-Flop toggle
(kebalikan dua keluaran). Eliminasi ini pada keadaan yang tak terdefinisi yang ditemukan
pada flip-flop RS Flip-Flop.

Terdapat dua tipe dasar dari penggunaan bentuk pendetakan, ketika menerapkan
sebuah rangkaian JK Flip-Flop :
1. Pendetakan Pinggir : Memindahkan data masukan ke keluaran pada sebuah clock
transisi sebelumnya
2. Pendetakan Master-slave : Data masukan dicontohkan ketika masukan clock
adalah TINGGI dan dipindahkan ke keluaran pada tepi yang terikut dari clock.
Ketika memakai tipe pendekatan ini, data masukkan harusnya tidak berubah
sehingga perioda pada waktu clock adalah TINGGI.

4. Langkah Kerja
siapkan base station Digitar Logic Trainer dan letakkan modul EFT-DTL-M2 pada rel.
pastikan saklar power pada posisi OFF.
a. Pengoperasian input : J, K dan Clock
Buat rangkaian seperti gambar dibawah :
1. Set posisi saklar seperti line 1 pada tabel (J = 1, K = 0), lalu tekan dan lepas
push botton kemudian catat nilai output pada tabel
2. Set posisi saklar seperti line 2 pada tabel (J = 0, K = 0), lalu tekan dan Iepas
push botton kemudian catat nilai output pada tabel
3. Set posisi saklar seperti line 3 pada tabel ( J = 0, K = 1 ), Ialu tekan dan lepas
push botton kemudian catat nilai output pada tabel
4. Set posisi saklar seperti line 4 pada tabel ( J = 0, K = 0), lalu tekan dan lepas
push botton kemudian catat nilai output pada tabel

5. Tugas Pendahuluan
1. Buatlah ringkasan tentang flip-flop, berdasarkan materi kuliah elektronika digital
yang sudah dipelajari !!

2. Gambarkan internal dari IC TTL 7476 !!

6. Tugas Akhir

1. Buatlah tabel kebenaran pada praktek pengoperasian SET dan CLEAR serta pada
praktek input J, K danClock !!
2. Jelaskan apa yang dimaksud kondisi “Toggle” ?serta gambarkan bentuk
gelombangnya sesuai parameter-parameter yang telah dipraktekkan !!
3. Buat kesimpulan setelah anda melakukan praktikum ini !
1. Tabel kebenaran

J K CLK Q Ǭ Mode
1 0 1 0 Set
0 0 0 0 No C
0 1 0 1 No C
0 0 1 1 Set

2. Kondisi dimana J dan K masukannya berlogika 1 yang akan membuat kondisi


keluaran menjadi berlawanan dengan kondisi keluaran sebelumnya atau
dikenal dengan toggle.

3. Kesimpulan yang didapatkan bahwa JK Flip Flop merupakan salah satu


rangkaian yang paling banyak digunakan karena keadaan outputnya yang
stabil.
Dapat dilihat pada tabel kebenaran, jika J tinggi dan K rendah maka akan ke
posisi set, jika J rendah dan K rendah lampu akan menyala dan bergerak
bergantikan atau disebut flip flop.
BAB IV
MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER

1. Tujuan
Setelah menyelesaikan percobaan, praktikan mampu :
1. Menjelaskan prinsip kerja dari murtiplexer dan demultiplexer
2. Menjelaskan cara kerja dari multiplexer dan demultiplexer dari 2 ke 1 yang
dibentuk dari gerbang logika NAND

2. Peralatan
1. Digital Logic Base Station (EFT-DTB)
2. Digital Logic Trainer Module 1 (EFT-DTA-M1)
3. Digital Voltmeter

3. Teori Dasar
Sebuah Multiplexer adalah suatu rangkaian atau piranti dimana jalur data yang
banyak diseleksi channel-nya kedalam sebuah jarur keluaran tunggal. Umumnya,
multiplexer dapat dianggap sebagai suatu pencampur sinyal dari sumber yang
banyak kedalam suatu keluaran dengan jumlah yang lebih sedikit Sebuah
Demultiplexer mengambil data dari satu sumber dan mendistribusikannya
menurut pola seleksi kedalam beberapa jalur keluaran.

Tabel 4.1. Tabel keluaran Multiplexer


Input Output
D=S C=S B=S A=S L4=Tin L3=Tin L2=Tin L1=Tin
W1 W2 W3 W4 ggi ggi ggi ggi
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 1 0
0 0 1 0 0 0 0 0
0 0 1 1 1 0 0 0
0 1 0 0 1 0 0 0
0 1 0 1 0 0 1 0
0 1 1 0 1 0 0 0
0 1 1 1 0 1 0 0
1 0 0 0 0 0 0 1
1 0 0 1 0 1 0 0

Pada tabel 3.1. Tabel keluaran Murtiplexer rnenunjukkan bahwa untuk


mentransmisikan data paralel 0000 (A,B,C dan D) ke sebuah jalur output tunggal,
maka pertama-tama pada input pemilih data (L1-L4) diberikan bilangan biner
0001 (L4=High) untuk memindahkan bit 0 pada jalur pertama yaitu jalur A (LSB
data paralel) ke jalur output tunggal. Kemudian untuk memindahkan bit
berikutnya pada jalur kedua (jalur B), digunakan bilangan biner 0010 pada input
pemilih data (L3=High). Selanjutnya memindahkan data pada jalur ketiga (jalur
c), digunakan bilangan biner 0100 pada input pemilih data. Begitupun untuk MSB
pada data pararel tersebut digunakan bit-bit biner 1000 untuk memindahkannya ke
output, sehingga sekarang telah terdapat data seri 0000 pada output rangkaian
Murtiplexer. Data pada baris pertama tabel ini sudah sesuai dengan teori dasar
dari piranti / rangkaian Multiplexer.

Hal yang sama juga berlaku untuk data paralel pada baris 2 sampai baris 9
pada tabel 3.1 untuk merubahnya kedalam bentuk data seri. Namun, data pada
baris tersebut salah karena tidak sesuai dengan konsep dasar dari Murtiplexer.
Seharusnya adalah ketika pada input pemilih data diberikan bilangan biner 0001,
maka data 1 (High) pada input data paralel dipindahkan ke jalur output yang
ditunjukkan oleh logika 0 (aktif rendah). Begitupun untuk data berikutnya
digunakan aturan yang sama seperti pada baris pertama tabel 3.1.
Pernilih data pada gambar 4.2. berfungsi sama seperti suatu saklar putar.
Gambar ini memperlihatkan data pada masukan 3 yang dipindahkan ke keluaran
dengan kontak saklar putar. Pada saklar putar, anda hrus mengubah secara
mekanis posisi saklar untuk memindahkan data dari masukan lain. pada pemilih
data angka 1 dari-8 pada gambar 1, hanya perlu mengubah masukan biner pada
masukan pemilih data untuk memindahkan data dari masukan ke keluaran. Perlu
diingat bahwa pemilih data beroperasi mirip dengan suatu saklar putar dalam
memindahkan logis 0 atau 1 dari masukan yang diberikan ke keluaran tunggal.
Multiplexer adalah suatu piranti elektronis yang berfungsi seperti saklar
putar yang sangat cepat. Piranti ini akan menghubungkan beberapa kanal
masukan, satu per satu ke sebuah jalur keluaran. Dengan demikian, kanal
masukan harus membagi sebuah jalur komunikasi tunggal dengan setiap kanal
untuk selang waktu tertentu. Data yang ditransmisikan dalam bentuk termultiplex
harus dipisahkan kembali ke bentuk semula sebelum digunakan. Proses ini disebut
sebagai Demultiplexing. Dengan demikian, Demultiplexer adalah suatu piranti
yang mentransmisikan data masukan yang datang pada sebuah kanal tunggal pada
salah satu dari beberapa jalur keluaran.

Proses pemindahan data baik pada rangkaian Multiplexer maupun


Demultiplexer ditentukan oleh bilangan biner yang diberikan pada input pemilih
datanya. Bila terdapat 4 bit data seri maupun data paralel yang akan
ditransmisikan ke output rangkaian, maka pada input pemilih data juga harus
digunakan 4 bit biner untuk mengontrol proses pemindahan data tersebut.
Pada tabel 4.2. Tabel keluaran Demultiplexer terlihat bahwa ketika pada
input data seri dan pada input pemilih data (L1-L4) belum diberikan data
masukan, maka pada outputnya belum ada jalur yang aktif yang diindikasikan
oleh logika 1 (rangkaian aktif rendah). Ketika pada inputnya diberikan data seri
1010, maka pertama-tama LSB dari data tersebut yaitu 0 akan dipindahkan ke
jalur pertama (jalur A) pada outputnya dengan memberikan bilangan biner 0001
pada input pernilih datanya sehingga akan mengaktifkan jalur A. kemudian ketika
diberikan bilangan biner 0010 pada input pemilih datanya, maka bit berikutny a
padadata seri (logika 1) akan dipindahkan ke output rangkaian yang ditandai
dengan aktifnya dua buah jalur output rangkaian yaitu jalur A dan jalur B.
Selanjutnya diberikan bilangan biner 0100 pada input pemilih data untuk
rnemindahkan bit berikutnya dari data seri yang ditandai dengan aktifnya 3 buah
jalur pada output rangkaian, dan untuk memindahkan MSB dari data seri (logika
1), digunakan bilangan biner 1000 pada input pemilih datanya yang ditandai
dengan aktifnya semua jalur output rangkaian yang menunjukkan bahwa semua
data seri pada input rangkaian telah berada pada output dan telah berubah menjadi
data pralel.
Begitupun untuk data seri lainnya pada tabel 2 yaitu 0110 dan 1011
rnenggunakan cara yang sama untuk dipindahkan ke jalur output rangkaian dan
berubah menjadi data paralel.

4. Cara Kerja

4.1 Multiplexer

1. Siapkan base station Digital Logic Trainer dan letakkan modul EFT-DTA-
M1 pada rel. Pastikan saklar power pada posisi oFF.
catatan: posisi saklar ke kanan: tertutup, ke kiri = terbuka.
2. Buat rangkaian seperti gambar di bawah

3. Hidupkan saklar power


4. Posisikan saklar input A, B, C, pada kondisi Iogika 0
5. Jangan membuat sambungan pada data input D
6. Buat jumper sementa ra antara D0 dengan ground
7. Selama A, B, C =0, LED akan menyala jika D0 terhubung dengan ground
dan LED akan mati jika sambungan D0 ke ground dilepas
8. Lakukan kombinasi saklar input A, B, c seperti ditunjukan pada tabel,
sambungkan data D ke ground satu persatu secara bergantian untuk
mengetahui data mana yang terhubung dengan output M0, apakah D0, D1,
D2, atau yang lainnya.

4.2 DeMultiplexer

1. Siapkan base station Digital Logic Trainer dan letakkan modul EFT-DTA-
M1 pada rel. Pastikan saklar power pada posisi oFF.
catatan: posisi saklar ke kanan: tertutup, ke kiri = terbuka.
2. Buat rangkaian seperti gambar di bawah

3. Hidupkan saklar power


4. Lakukan 8 kombinasi posisi saklar seperti ditunjukan pada tabel di atas
5. Amati semua kondisi output dan catat pada tabel
5. Tugas Pendahuluan
1. Buatlah ringkasan tentang Multiplexer dan Demultiplexer, berdasarkan
materi kuliah elektronika digital yang sudah diperajari !
2. Gambarkan internal dari IC TTL 7400, IC 74151 dan IC 74155 !

6. Tugas Akhir :
3. Buatlah tabel kebenaran dari langkah kerja diatas
4. Buat kesimpulan setelah anda melakukan praktek ini
JAWABAN

1. - Demultiplexer

B A D Y0 Y1 Y2 Y3
0 0 0 1 1 1 1
0 0 1 0 1 1 1
0 1 0 1 1 1 1
0 1 1 1 0 1 1
1 0 0 1 1 1 1
1 0 1 1 1 0 1
1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0

2. Kesimpulan yang didapatkan bahwa:


a. Multiplexer digital adalah suatu rangkaian pemilih data (data selector) yang
mempunyai multi input dan satu output. Output multiplexer dipilih oleh
selector dan kondisi enable.
b. Demultiplexer digital adalah suatu kebalikan dari rangkaian
multiplexer yang mempunyai multi output yang dapat dipilih sesuai
dengan selector data dan kondisi enable.

Anda mungkin juga menyukai