Oleh:
1. Ma’rifatul Ulum (140210101103)
2. Vira Aufi Denta I.N (170210101042)
3. Aulia Khoirun Nisa’ (170210101043)
Dosen Pengampu:
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Belajar dan Pembelajaran mengenai “Makna Belajar dan
Pembelajaran” ini.
Penyusun
HAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
Istilah belajar sebenamya telah lama dan banyak dikenal. Bahkan pada
era sekarang ini, hampir semua orang mengenal istilah belajar. Namun apa
sebenamya belajar itu, rasanya masing-masing orang mempunyai tangkapan
yang tidak sama.
1. BELAJAR
1.1. Pengertian Belajar
Dalam pengertian yang umum atau populer, belajar adalah
mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari
seseorang yang lebih tahu atau yang sekarang ini dikenal dengan guru. Dalam
belajar, pengetahuan tersebut dikumpulkan sedikit demi sedikit hingga akhirnya
menjadi banyak. Orang yang banyak pengetahuannya diidentifikasi sebagai
orang yang banyak belajar, sementara orang yang sedikit pengetahuannya
diidentifikasi sebagai orang yang sedikit belajar, dan orang yang tidak
berpengetahuan dipandang sebagai orang yang tidak belajar.
Sejalan dengan perumusan diatas, ada pula tafsisan lain tentang belajar,
yang menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku
individu melalui interaksi dengan lingkungan.
Dibandingkan dengan pengertian pertama, maka jelas, tujuan belajar itu
prinsipnya sama, yakni perubahan tingkah laku, hanya berbeda cara atau usaha
pencapaiannya. Pengeritan ini menitik beratkan pada interaksi antara individu
dengan lingkungan. Di dalam interaksi inilah terjadi serangkaian pengalaman
belajar. William Burton mengemukakan bahwa : A good leaming situation
consist of a rkh and baried series of leaming experiences unified around a
vigorous purpose, and carried on in interaction with a rkh, varried and
provocative environment.
a. Situasi belajar harus bertujuan dan tujuan-tujuan itu diterima baik oleh
masyarakat. Tujuan merupakan salah satu aspek dari belajar.
b. Tujuan dan maksud belajar timbul dari kehidupan anak sendiri.
c. Di dalam mencapai tujuan itu, siswa senantiasa akan menemui kesulitan,
rintangan-rintangan dan situasi-situasi yang tidak menyenangkan.
d. Hasil belajar yang utama adalah pola tingkah laku yang bulat.
e. Proses belajar terutama mengerjakan hal-hal yang sebenamya. Belajar apa
yang diperbuat dan mengerjakan apa yang dipelajari.
f. Kegiatan-kegiatan dan hasil-hasil belar dipersatukan dan dihubungkan
dengan tujuan dalam situasi belajar.
g. Siswa memberikan reaksi secara keseluruhan.
h. Siswa mereaksi sesuatu aspek dari lingkungan yang bermakna baginya.
i. Siswa diarahkan dan dibantu oleh orang-orang yang berada dalam
lingkungan itu.
j. Siswa diarahkan ke tujuan-tujuan lain, baik yang berkaitan maupun yang
tidak berkaitan dengan tujuan utama dalam situasi belajar.
2. PEMBELAJARAN
1. Guru
a. Kondisi fisik
b. Kondisi psikis
a. suasana kejiwaan
2. Siswa
a. Kondisi Fisik
secara umum
b. Kondisi Psikis
3.Tujuan
a. Kejelasan
b. Urgensi
c. Tingkat kesulitan
a. Kejelasan
b. Kemenarikan
c. Sistematika
d. Jenis materi
5. Instrumental
a. Kelengkapan
b. Kuantitas
c. Kualitas
d. Kesesuaian
6. lingkungan
a. Lingkungan fisik
b. Lingkungan sosial
a. manusia
b. representasi manusia
3. Memilih dan menentukan sarana (alat pelajaran, alat peraga, media) yang
diperlukan
ikut serta