Anda di halaman 1dari 12

PROGRAM DIKLAT

CALON KEPALA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM 1

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)
DIVISI DIKLAT
2020
PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM

PENDAHULUAN
Selaras dengan tuntutan guru profesional harus memiliki 4 kompetensi
(kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi
profesi), Guru yang memiliki kompetensi pedagogik harus kompeten dalam
mengggembangkan perangkat pembelajaran. Panduan Praktikum yang disebut juga
Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu komponen perangkat
pembelajaran sehinga pengembangan LKS merupakan salah satu kewajiban yang
diemban guru untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki, pada gilirannya
dapat meningkatkan eksistensinya sebagai guru yang profesional.
Tuntutan Permendikbud No. 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah, prinsip pembelajaran yang digunakan dari peserta
didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu. Dalam menyusun RPP
hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran berpusat pada peserta didik
untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi,
inovasi dan kemandirian. Permasalahan lain yang ada sekarang ini adalah
pemahaman guru yang bervariasi tentang prinsip-prinsip ini. Perbedaan pemahaman
ini akan berdampak pada makin lebarnya variasi terhadap pemahaman dalam
pengembangan LKS untuk pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum
yang berlaku.
Agar pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan prinsip-prinsip kurikulum yang
berlaku Anda harus memahami pengembangan panduan praktikum ini. Apakah
Anda sudah memahami tentang pengertian dan tujuan LKS? Apakah Anda sudah
memahami tentang manfaat LKS? Apakah Anda sudah memahami tentang jenis-
jenis LKS? Apakah Anda sudah memahami tentang prinsip menyusunan LKS?,
Apakah Anda sudah memahami tentang persyaratan menyusun LKS? Apakah Anda
sudah memahami tentang sistematika LKS? dan Apakah Anda sudah memahami
tentang contoh-contoh LKS?
Pembahasan materi dalam Modul Pengembangan Panduan Praktikum ini
dibagi ke dalam dua kegiatan belajar, yaitu:
Kegiatan Belajar 1 : membahas tentang pengertian dan tujuan, manfaat, jenis-jenis,
prinsip menyusunan, persyaratan menyusun LKS.
Kegiatan Belajar 2 : membahas tentang sistematika dan contoh-contoh LKS
Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan dapat:
1. menjelaskan pengertian dan tujuan, manfaat, jenis-jenis, prinsip menyusun,
persyaratan menyusun LKS.
2. menjelaskan sistematika dan memberikan contoh-contoh LKS
Agar pemahaman Anda meningkatkan terhadap materi dalam Modul ini,
buatlah catatan-catatan kecil sebagai rangkuman setelah membaca modul ini dan
kerjakanlah tugas-tugas dalam modul ini dengan baik.

SELAMAT BELAJAR ! ! ! ! !

Pengembangan Panduan Praktikum 1 Halaman 1 dari 11 Halaman


KEGIATAN BELAJAR 1: Pengertian Dan Tujuan, Manfaat, Jenis-Jenis, Prinsip
Menyusunan, Persyaratan Menyusun LKS.
A. Pengantar
Menurut Permendikbud No. 22 Tahun 2016, sesuai dengan Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka prinsip pembelajaran yang digunakan
dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu dan dari guru
sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber
belajar. Diharapkan siswa belajar dengan mencari tahu dari aneka sumber belajar
misalnya dari membaca buku, pengamatan, percobaan ataupun lingkungan.
Guru berperanan sebagai fasilitator ataupun moderator dalam pembelajaran.
Fasilitator adalah orang yang memberikan bantuan dalam memperlancar proses
belajar sekelompok siswa, sehingga mereka dapat memahami atau memecahkan
masalah bersama-sama. Guru sebagai fasilitator memfasilitasi siswa memahami
tujuan bersama mereka dan membantu mereka membuat rencana guna
mencapai tujuan tersebut tanpa mengintervensi terlalu jauh dalam pembelajaran.
Moderator adalah orang yang bertindak sbg penengah adan pengarah acara
pembicaraan atau pendiskusian masalah. Guru sebagai moderator mengarahkan
siswanya agar dapat belajar dengan baik. Guru menyiapkan LKS dengan baik
sehingga siswa dapat melakukan praktikum untuk menemukan konsep yang
dipelajari sudah merupakan fasilitator dan moderator yang baik.
Pembelajaran menggunakan LKS yang baik diharapkan siswa dapat belajar
menemukan konsep yang dipelajari dengan menggali pengetahuan sendiri,
sehingga siswa tidak diberi tahu melainkan siswa mencari tahu.
Langkah awal kegiatan belajar 1 dalam modul ini adalah menguraikan
pengertian dan tujuan LKS, selanjutnya membahas jenis-jenis, manfaat, prinsip
menyusun, persyaratan menyusun LKS. Untuk meningkatkan pemehaman isi
modul ini buatlah catatan-catatan kecil sebagai rangkuman setelah membaca
modul ini dan kerjakanlah tugas-tugas dalam modul ini dengan baik.

B. Uraian Materi dan Contoh


1. Pengertian Secara Umum
LKS adalah lembar kegiatan yang dibagikan guru pada tiap siswa yang
berisi rumusan tujuan pembelajaran, materi pokok pelajaran, kegiatan
terprogram, dan pertanyaan atau soal yang disusun secara sistematis untuk

Pengembangan Panduan Praktikum 1 Halaman 2 dari 11 Halaman


membantu siswa memahami konsep dan mencapai tujuan pembelajaran,
sebagai sarana belajar mengajar baik di kelas, di laboratorium ataupun di
lapangan.
Secara singkat dikatakan bahwa LKS merupakan lembaran yang berisi
pedoman bagi siswa untuk melakukan suatu kegiatan yang terprogram agar
tujuan pembelajaran tercapai.
2. Pengertian LKS dari Beberapa Pendapat
Depdiknas (2005) menjelaskan bahwa lembar kegiatan siswa adalah
lembaran-lembaran (bukan buku-buku) yang berisi panduan bagi siswa
biasanya berupa petunjuk atau langkah kegiatan yang terprogram untuk
menyelesaikan tugas yang harus dikerjakan siswa dan merupakan salah satu
sarana yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan keterlibatan siswa atau
aktivitas dalam proses belajar mengajar.
Dahar (2006) mengungkapkan bahwa lembar kegiatan siswa adalah
lembar kegiatan yang berisikan informasi dan instruksi dari guru kepada siswa
agar siswa dapat mengerjakan sendiri suatu aktivitas belajar, melalui praktik
atau penerapan hasil belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah bagian dari Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang menunjang kepada pencapaian indikator dan tujuan
melalui Berbuat (Hands on Activity dan Berfikir (Minds on Activity) sehingga
siswa memperoleh kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor (TIM
Pengembang LKS Rayon 134).
Madjid (2007) menyatakan LKS biasanya berupa petunjuk, langkah-
langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan
dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya.
LKS juga harus dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yang terkait
dengan materi tugasnya.
Darmodjo dan Kaligis (1993) menyatakan hal-hal yang dimuat dalam LKS
dapat membantu guru dalam memudahkan proses belajar mengajar dan
mengarahkan siswanya untuk dapat menemukan konsep-konsep melalui
aktivitasnya sendiri dalam kelompok kegiatan.
Trianto (2007) menyatakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) merupakan
suatu bahan ajar cetak berupa lembaran berisitugas yang di dalamnya berisi
petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas. LKS dapat berupa

Pengembangan Panduan Praktikum 1 Halaman 3 dari 11 Halaman


panduan untuk latihan pengembangan aspek kogniti! maupun panduan untuk
pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan
eksperimen dan demonstrasi.
Sutanto (2009) menyatakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) merupakan
materi ajar yang dikemas sedemikian rupa agar siswa dapat mempelajari
materi tersebut secara mandiri.
Badjo (1993), menjelaskan LKS ialah lembar kerja yang berisi informasi
dan perintah/instruksi dari guru kepada siswa untuk mengerjakan suatu
kegiatan belajar dalam bentuk kerja, praktek, atau dalam bentuk penerapan
hasil belajar untuk mencapai suatu tujuan.
Hidayah (2008) menjelaskan bahwa LKS merupakan stimulus atau
bimbingan guru dalam pembelajaran yang akan disajikan secara tertulis
sehingga dalam penulisannya perlu memperhatikan kriteria media grafis
sebagai media visual untuk menarik perhatian peserta didik. Sedangkan isi
pesan LKS harus memperhatikan unsur-unsur penulisan media grafis, hirarki
materi (matematika) dan pemilihan pertanyaan-pertanyaan sebagai stimulus
yang efisien dan efektif.

3. Tujuan Mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS)

a. Mengaktifkan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran.


b. Membantu siswa mengembangkan konsep.
c. Melatih siswa untuk menemukan dan mengembangkan ketrampilan proses.
d. Sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan proses kegiatan
pembelajaran.
e. Membantu siswa dalam memperoleh in!ormasi tentang konsep yang
dipelajari melalui proses kegiatan pembelajaran secara sistematis.
f. Membantu siswa dalam memperoleh catatan materi yang dipelajari melalui
kegiatan pembelajaran (Achmadi,1996)

4. Manfaat Lembar Kegiatan Siswa (LKS)


Depdiknas (2008) menyatakan manfaat pengemasan materi pembelajaran
dalam bentuk LKS sebagai berikut:

a. LKS membantu siswa untuk menemukan konsep

Pengembangan Panduan Praktikum 1 Halaman 4 dari 11 Halaman


b. LKS mengetengahkan terlebih dahulu suatu fenomena yang bersifat konkrit,
sederhana, dan berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari.
c. LKS memuat apa yang (harus) dilakukan siswa, meliputi melakukan,
mengamati, dan menganalisis.
d. LKS membantu siswa menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep
yang telah ditemukan
e. LKS berfungsi sebagai penuntun belajar
f. LKS berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya ada di dalam buku.
Siswa akan dapat mengerjakan LKS tersebut jika membaca buku
g. LKS berfungsi sebagai penguatan
h. LKS berfungsi sebagai petunjuk praktikum
Menurut TIM Pengembang LKS Rayon 134 manfaat Lembar Kegiatan Siswa
(LKS) sebagai berikut:
a. Lembar kerja siswa (LKS) adalah bagian dari Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang menunjang kepada pencapaian indikator
b. Lembar kerja siswa untuk mengarahkan siswa secara tertulis dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran, memberikan pengarahan dan
instruksi yang jelas dan mudah dipahami.
c. Pelaksanaan LKS melalui aktivitas berbuat dan berpikir digunakan untuk
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan perubahan sikap
d. Memperkaya kegiatan dalam kelas.
e. Memotivasi siswa.
f. Mengembangkan keterampilan proses siswa.
g. Mengembangkan kemampuan inkuiri sesuai dengan tahap perkembangan
siswa.
h. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
i. Mengembangkan kemampuan penguasaan materi pelajaran bagi siswa.
j. Menanamkan sikap ilmiah melalui proses pengerjaan LKS dalam
pembelajaran.
Mita, (2007) menyatakan manfaat Lembar Kegiatan Siswa (LKS) sebagai
berikut:
a. Mengaktifkan siswa dalam belajar.

Pengembangan Panduan Praktikum 1 Halaman 5 dari 11 Halaman


b. Membantu siswa mengembangkan dan menemukan konsep berdasarkan
pendeskripsian hasil pengamatan dan data yang diperoleh dalam kegiatan
eksperimen.
c. Melatih siswa menemukan konsep melalui pendekatan keterampilan proses.
d. Membantu siswa dalam memperoleh catatan materi pelajaran yang
dipelajari melalui kegiatan yang dilakukan di sekolah.
e. Membantu guru menyusun atau merencanakan kegiatan pembelajaran yang
meliputi pemilihan pendekatan dan metode, motivasi belajar, pemilihan
media, dan evaluasi belajar.
f. Membantu guru menyiapkan secara cepat kegiatan pembelajaran karena
LKS yang telah dibuat dapat diperguna-kan kembali pada tahun ajaran
berikutnya

Hadi Sukamto (1992) menyatakan manfaat Lembar Kegiatan Siswa (LKS)


sebagai berikut:

a. Memberikan pengalaman kongkret bagi siswa.


b. Membantu variasi belajar.
c. Membangkitkan minat siswa.
d. Meningkatkan retensi belajar mengajar.
e. Memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien.

5. Jenis-Jenis Lembar Kerja Siswa (LKS)


Lembar Kegiatan Siswa ada dua macam, yaitu LKS berstruktur dan LKS tak
berstruktur (Istiqomqh,1995)
a. LKS berstruktur ialah lembaran yang dirancang secara sistematis untuk
membimbing siswa dalam suatu program kegiatan atau pelajaran untuk
mencapai tujuan dalam pelajaran.
b. LKS tak berstruktur ialah lembaran kegiatan siswa sebagai sarana
penunjang materi pelajaran, yang dipakai guru untuk menyampaikan
pelajaran.
Lembar kerja siswa ada dua macam, yaitu LKS eksperimen dan LKS non
eksperimen (Juariyah,1999).
a. LKS Eksperimen digunakan untuk membimbing siswa dalam melakukan
eksperimen. Berisikan petunjuk dan pertanyaan yang harus diselesaikan

Pengembangan Panduan Praktikum 1 Halaman 6 dari 11 Halaman


oleh siswa untuk menemukan suatu konsep yang disajikan dalam bentuk
kegiatan eksperimen di laboratorium.
b. LKS Non Eksperimen digunakan sebagai salah satu alternatif dalam
mengatasi hambatan proses belajar mengajar. berisikan perintah atau
pertanyaan yang harus diselesaikan oleh siswa untuk menemukan suatu
konsep yang disajikan dalam bentuk kegiatan di kelas.
Menurut TIM Pengembang LKS Rayon 134:
a. LKS eksperimental adalah LKS yang mengarahkan siswa untuk melakukan
kegiatan, berbuat, berpikir, dan membangun pengetahuan yang dilakukan
secara eksperimen.
b. LKS verifikatif adalah LKS yang mengarahkan siswa untuk melakukan
kegiatan untuk penguatan atau membuktikan teori.
c. LKS latihan keterampilan adalah LKS yang mengarahkan siswa untuk
berlatih yang menekankan membangun kemampuan psikomotor.

6. Prinsip Menyusun Lks


Menurut Juariyah (1999), prinsip penyusunan LKS:
a. Mengacu pada GBPP Kurikulum.
b. Bahan mudah dicerna.
c. Mendorong siswa untuk belajar atau bekerja.
d. Ada kesesuaian antara materi dan waktu yang tersedia.
e. Digunakan melaksanakan tugas atau pemecahan masalah dan menarik
kesimpulan.
f. Digunakan menemukan konsep
Menurut TIM Pengembang PLPG, prinsip penyusunan LKS:
a. Sesuai dengan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan
Tujuan Pembelajaran dalam rencanakan pelaksanaan pembelajaran (RPP).
b. Memilih secara cermat dan menilai secara teliti pertanyaan, tugas atau
latihan dalam LKS apakah sudah sesuai dengan kebutuhan pembelajaran
dan tahap perkembangan siswa.
c. Setiap pertanyaan yang tertuang dalam LKS seyogianya dapat
mengarahkan pencapaian indikator dan tujuan.
d. Latihan dalam LKS menunjang penguasaan literasi sains siswa,
penguasaan inkuiri dan menanamkan sikap ilmiah.

Pengembangan Panduan Praktikum 1 Halaman 7 dari 11 Halaman


e. Bila kelas heterogen, maka dapat dirancang latihan yang bersifat individual.
f. Penggunaan LKS bukanlah untuk menggantikan tanggung jawab guru
dalam pembelajaran melainkan sebagai sarana untuk mempercepat
pencapaian tujuan pembelajaran.
g. Penggunaan LKS sebaiknya dapat menumbuhkan minat siswa terhadap
pembelajaran melalui diskusi dan pelaksanaan langkah kerja berupa
pengamatan, percobaan atau demonstrasi.
h. Guru sebaiknya memiliki kesiapan dalam pengelolaan kelas berkaitan
dengan pembelajaran individual, berhubung LKS disusun
mempertimbangkan aspek perbedaan individu dan mengembangkan
kemampuan self assessment bagi siswa

7. Persyaratan Menyusun LKS


Agar LKS dapat mencapai tujuan pembelajaran secara optimal, LKS tersebut
harus memenuhi persyaratan atau kriteria LKS yang baik. Persyaratan tersebut
meliputi (Hendro dan Jenny, 1992) :
a. Syarat didaktik,
b. Syarat konstruksi,
c. Syarat teknis.
a. Syarat Didaktik
1) Mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran.
2) Memberi penekanan pada proses untuk menemukan konsep.
3) Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa.
4) Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional,
moral, dan estetika pada diri siswa.
5) Memberikan pengalaman belajar yang bermakna.
b. Syarat Konstruksi
1) Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan anak.
2) Menggunakan struktur kalimat yang jelas, sederhana dan pendek.
3) Hindarkan kalimat kompleks dan Hindarkan “kata-kata tak jelas” misalnya
“mungkin”, “kira-kira”.
4) Hindarkan kalimat negatif, apalagi kalimat negatif ganda, gunakan kalimat
positif lebih jelas daripada kalimat negatif.

Pengembangan Panduan Praktikum 1 Halaman 8 dari 11 Halaman


5) Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan
anak. Apalagi konsep yang hendak dituju merupakan sesuatu yang
kompleks, dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana
dulu.
6) Hindarkan pertanyaan yang terlalu terbuka. Pertanyaan dianjurkan
merupakan isian atau jawaban yang didapat dari hasil pengolahan
informasi, bukan mengambil dari perbendaharaan pengetahuan yang tak
terbatas.
7) Tidak mengacu pada buku sumber yang di luar kemampuan keterbacaan
siswa.
8) Menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaan pada
siswa untuk menulis maupun menggambarkan pada LKS.
9) Memberikan bingkai dimana anak harus menuliskan jawaban atau
menggambar sesuai dengan yang diperintahkan.
10) Gunakan lebih banyak ilustrasi/gambar daripada kata-kata, agar mudah
ditangkap oleh anak.
11) Dapat digunakan oleh anak-anak, baik yang lamban maupun yang cepat.
12) Memiliki tujuan yang jelas serta bermanfaat sebagai sumber motivasi.
13) Mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya.
c. Syarat Teknis
1) Tulisan
a) Gunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf latin atau romawi.
b) Gunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik, bukan huruf biasa
yang diberi garis bawah.
c) Gunakan kalimat pendek, tidak boleh lebih dari 10 kata dalam satu
baris.
d) Gunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan jawaban
siswa.
e) Usahakan agar perbandingan besarnya huruf dengan besarnya
gambar serasi.
2) Gambar
Gambar yang baik untuk LKS adalah gambar yang dapat menyampaikan
pesan/isi dari gambar tersebut secara efektif kepada pengguna LKS.
3) Penampilan

Pengembangan Panduan Praktikum 1 Halaman 9 dari 11 Halaman


Penampilan sangat penting dalam LKS. Anak pertama-tama akan tertarik
pada penampilan bukan pada isinya.
Depdikbud (1996) agar LKS tepat dan akurat, maka harus dipenuhi syarat-
syarat sebagai berikut:
a. Susunan Kalimat dan kata-kata diutamakan:
1) Sederhana dan mudah dimengerti.
2) Singkat dan jelas.
3) Istilah baru hendaknya diperkenalkan terlebih dahulu.
b. Gambar dan ilustrasi hendaknya dapat:
1) Membantu siswa memahami materi.
2) Menunjukkan cara dalam menyusun sebuah pengertian.
3) Membantu siswa berpikir kritis.
4) Menentukan 4ariabel yang akan dipecahkan dalam kegiatan
pembelajaran.
c. Tata letak hendaknya:
1) Membantu siswa memahami materi dengan menunjukkan urutan kegiatan
secara logis dan sistematis.
2) Menunjukkan bagian-bagian yang sudah diikuti dari awal hingga akhir.
3) Desain harus menarik.

C. Rangkuman
Lembar Kerja Siswa (LKS) secara umum adalah lembar kegiatan yang
dibagikan guru pada tiap siswa yang berisi rumusan tujuan pembelajaran, materi
pokok pelajaran, kegiatan terprogram, dan pertanyaan atau soal yang disusun
secara sistematis untuk membantu siswa memahami konsep dan mencapai
tujuan pembelajaran, sebagai sarana belajar mengajar baik di kelas, di
laboratorium ataupun di lapangan.
Tujuan mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) utamanya untuk
mengaktifkan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran, sehingga siswa dapat
mengontruksi pengetahuannya sendiri.
Manfaat Lembar Kegiatan Siswa (LKS) secara umum membantu siswa
untuk menemukan konsep sehingga siswa dapat mencari tahu tanpa diberi tahu.

Pengembangan Panduan Praktikum 1 Halaman 10 dari 11 Halaman


Jenis-Jenis Lembar Kerja Siswa (LKS) secara umum LKS ada dua macam,
yaitu LKS eksperimen dan LKS non eksperimen. LKS Eksperimen digunakan
untuk membimbing siswa dalam melakukan eksperimen. LKS Non Eksperimen
digunakan sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi hambatan proses
belajar mengajar.
Prinsip menyusun LKS sesuai dengan Kompetensi Dasar, Indikator dan
Tujuan Pembelajaran dalam rencanakan pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan
mendorong siswa untuk belajar atau bekerja untuk mencari tahu konsep yang
sedang dipelajari.
Persyaratan nenyusun LKS agar LKS dapat mencapai tujuan pembelajaran
secara optimal, LKS tersebut harus memenuhi persyaratan atau kriteria LKS yang
baik. Persyaratan tersebut meliputi a) Syarat Didaktik, mengajak siswa aktif
menemukan konsep dalam proses pembelajaran, mengembangkan keterampilan
dan sikap siswa sehingga berjar siswa bermakna. b) Syarat Konstruksi meliputi
syarat kebahasaan yang baik, jelas dan benar. Penggunaan ilustrasi/gambar
maupun kelengkapan LKS termasuk mempunyai identitas untuk memudahkan
administrasinya. c) Syarat teknis terkait dengan tata tulis, tata gambar dan
penampilan.

D. Lebar Kegiatan (LK)

Pengembangan Panduan Praktikum 1 Halaman 11 dari 11 Halaman

Anda mungkin juga menyukai