Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
2021
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III
DOKTER GIGI DI UPTD PUSKESMAS KERTAJATI
KABUPATEN MAJALENGKA
Mentor, Coach,
H. Ii Hambali S,KM,
NIP. 196609161987031002
Dr. Hj. Yunita Iriani S., M.Hum
NIP. 19630301 198802 2 002
Penguji,
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN peserta Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemerintah Kabupaten Majalengka 2021 dengan baik. Dalam menyusun
laporan aktualisasi ini tidak terlepas dari bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah turut serta membantu penyusunan laporan
1. Ibu Dr. Hj. Yunita Iriani S, M. Hum, sebagai pembimbing yang bersedia meluangkan waktunya untuk
memberikan masukan, dukungan, dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan laporan aktualisasi
ini.
2. Bapak H. Ii Hambali, S.Km, Selaku mentor dalam kegiatan aktualisasi ini yang bersedia meluangkan
waktunya untuk memberikan arahan, bimbingan, pendapat, serta motivasi kepada penulis demi
3. Seluruh karyawan Puskesmas Kertajati yang telah memberi dukungan dan serta membantu penulis
4. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya selama kegiatan Pelatihan Dasar CPNS
7. Orangtua, Kakak, adik dan keluarga besar yang tiada henti memberi dukungan, semangat dan doa
8. Seluruh pihak yang turut serta membantu dan mendoakan Penulis selama proses penyusunan laporan
aktualisasi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada penyusunan laporan
aktualisasi ini, oleh karena itu penulis berharap kepada semua pihak untuk memberikan saran dan masukan
serta kritik yang membangun untuk penyempurnaan penyusunan laporan aktualisasi ini. Penulis berharap
iii
laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan terutama instansi UPTD Puskesmas Kertajati
Kabupaten Majalengka.
Penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kesalahan dalam bertutur kata maupun
sikap yang kurang berkenan dalam berinteraksi selama melakukan penyusunan laporan aktualisasi. Kiranya
Allah sumber segala rahmat dan kasih karunia melimpahkan berkat dan anugerahNya atas kita semua. Amin.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
B. Tujuan ................................................................................................................................... 3
C. Manfaat ................................................................................................................................. 3
3. Struktur Organisasi.............................................................................................................. 7
A. Identifikasi Isu...................................................................................................................... 28
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penduduk di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Argapura Tahun 2018 ..................... 6
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN AN
A. Latar Belakang
masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil,
dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil
dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam Undang-Undang No.5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara, pegawai ASN berfungsi sebagai : 1) Pelaksana kebijakan
Merujuk Pasal 63 ayat (4) Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara, PNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
nasionalisme dan kebangsaan, karakter pribadi yang unggul dan bertanggungjawab, dan
diharapkan dapat menghasilkan PNS yang professional yaitu PNS yang karakternya
dibentuk oleh sikap dan perilaku disiplin PNS, nilai-nilai dasar profesi PNS, dan
pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI serta menguasai tugasnya
sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai pelayan
publik. Hal ini ditegaskan dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12
Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Dalam sistem
1
Peserta Latsar CPNS Tahun 2021 di lingkungan Pemerintah Kabupaten
publik, komitmen mutu, dan antikorupsi yang selanjutnya disingkat menjadi ANEKA yang
akan dilaksanakan di tempat kerja sebagai bentuk penerapan aktualisasi nilai-nilai dasar
ANEKA untuk mengatasi berbagai macam isu atau permasalahan yang dapat bersumber
dari individu, unit kerja, maupun organisasi. dalam hal ini Penulis merupakan seorang
dokter gigi yang bekerja di UPTD Puskesmas Kertajati. Menurut Keputusan Bersama
negeri sipil yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
kepada masyarakat pada sarana pelayanan kesehatan. Salah satu sarana pelayanan
hal yang menjadi isu permasalahan di UPTD Puskesmas Kertajati, yaitu : 1) Rendahnya
kesadaran tentang kesehatan gigi dan mulut pada siswa SD di wilayah kerja Puskesmas
Kertajati; 4) Kurangnya Pengetahuan orang tua terhadap pergantian gigi pada usia anak
sekolah di wilayah kerja Puskesmas Kertajati. Dari keempat isu tersebut, dilakukan
analisis menggunakan data dan fakta yang terdapat di UPTD Puskesmas Kertajati sehingga
inovatif yang dilandasi nilai-nilai dasar ANEKA. Core issue yang ditetapkan berdasarkan
fakta dan data adalah Rendahnya kesadaran tentang kesehatan gigi dan mulut pada siswa
2
usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) melalui gerakan GGM. Berdasarkan uraian di atas,
Penulis membuat rancangan aktualisasi dan habituasi dengan judul “Optimalisasi Program
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Secara Virtual Pada Masa Pandemi Covid 19
B. Tujuan
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA) dalam upaya
c. Mengetahui keterkaitan antara visi, misi dan nilai organisasi dari isu yang diangkat.
C. Manfaat
Manfaat rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini adalah sebagai berikut :
Puskesmas Kertajati;
3
2) Bagi Unit Kerja
a. Terwujudnya visi, misi, dan tata nilai pada UPTD Puskesmas Kertajati;
Kertajati;
Kertajati yang dapat berguna secara terpadu selama situasi pandemi Covid-19.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM
dari pusat kota Kabupaten, sebelah utara kota Majalengka. UPTD Puskesmas
Kertajati mempunyai luas wilayah kerja 12.948 Ha.dan Kecamatan Kertajati luas
5
Data Topografi
31.651 jiwa. Berdasarkan data real 21.559 jiwa. Salah satu masalah kependudukan di
Kecamatan Kertajati adalah penyebaran penduduk di setiap desa yang tidak merata.
Hal ini berkaitan dengan adanya luas wilayah yang tidak seimbang antar satu desa
dengan desa yang lainnya. Kepadatan penduduk di Kecamatan Kertajati pada tahun
Real (Ha)
Tabel 2.1 Penduduk di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kertajati Tahun 2018
6
2. Visi dan Misi Organisasi
a. Visi
b. Misi
3. Struktur Organisasi
7
4. Nilai-nilai Organisasi
Tuntas”
anak sekolah;
1. Melakukan pelayanan medik gigi dan mulut umum rawat jalan tingkat
pertama;
2. Melakukan tindakan khusus medik gigi dan mulut tingkat sederhana oleh
8
6. Melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pasien rawat jalan;
3. Profil peserta
NIP 199412082020121003
Agama Islam
Majalengka
e-mail sofyanachmadf@gmail.com
No.HP 082217482271
Nilai-nilai dasar adalah nilai yang sangat dibutuhkan dalam tugas jabatan ASN secara
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. Kelima nilai-nilai dasar ini
9
1. Akuntabilitas
hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau
a. Aspek Akuntabilitas
10
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (accountability is meaningless
sanksi;
b. Jenis-jenis Akuntabilitas
lebih tinggi;
c. Tingkatan Akuntabilitas
1) Akuntabilitas Personal
11
akuntabel adalah yang menjadikan dirinya sebagai bagian dari solusi dan
bukan masalah;
2) Akuntabilitas Individu
pemberi wewenang;
3) Akuntabilitas Kelompok
4) Akuntabilitas Organisasi
lainnya;
5) Akuntabilitas Stakeholder
yaitu:
12
1) Kepemimpinan
jabatannya;
2) Transparansi
pengambilan keputusan;
diambil.
3) Integritas
stakeholder.
4) Tanggung jawab
13
atas keputusan yang telah dibuat karena ada suatu konsekuensi dari
5) Keadilan
6) Kepercayaan
7) Keseimbangan
kapasitas;
dimiliki.
8) Kejelasan
- memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan
9) Konsistensi
akuntabel;
14
2. Nasionalisme
Nasionalisme memiliki dua arti, dalam arti sempit, nasionalisme adalah suatu
sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara dan sekaligus
menghormati bangsa lain. Setiap pegawai Negeri Sipil sebagai bagian dari ASN
pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa adalah ASN yang memiliki
di masyarakat.
publik daripada kepentingan diri sendiri demi persatuan dan kesatuan bangsa.
15
Perwujudan dari demokrasi permusyawaratan yakni demokrasi yang kerakyatan
hikmat kebijaksanaan.
layanan
3. Etika Publik
harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar. Etika juga
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk
membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya
16
b. Dimensi etika publik
2) Dimensi modalitas
pemerintah
10) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, akurat,
17
Pelayanan publik yang professional membutuhkan tidak hanya kompetensi
teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika. Oleh karena itu perlu
dipahami etika dan kode etik pejabat publik. Tanpa memiliki kompetensi etika,
pejabat menjadi cenderung tidak peka, tidak peduli dan bahkan seringkali
Dengan ditetapkannya kode etik ASN, perilaku pejabat publik harus dirubah.
Pertama, berubah dari penguasa menjadi pelayan; kedua, berubah dari wewenang
menjadi peranan; ketiga, menyadari bahwa pejabat publik adalah amanah yang
4. Komitmen Mutu
dan Davis, mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
Komitmen mutu adalah janji diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Komitmen
Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti
18
a. Efektivitas
target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja. Efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari kinerja untuk mencapai
target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya,
b. Efisiensi
Efisiensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya yang digunakan untuk
menghasilkan barang dan jasa. Tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya,
ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang dan manusia yang dibutuhkan
c. Inovasi
Inovasi dapat muncul karena ada dorongan dari dalam (internal) untuk
melakukan perubahan, atau bisa juga karena ada desakan kebutuhan dari pihak
d. Orientasi mutu
mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur
capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan
19
keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi. Orientasi mutu
5) Efektif yaitu berhasil guna, hasil sesuai dengan target yang direncanakan;
6) Efisien yaitu berdaya guna, proses berjalan dengan lancar serta tidak terjadi
8) Orientasi mutu yaitu pelayanan prima sesuai dengan apa yang publik
butuhkan;
menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada, dan menciptakan
keunikan.
menampilkan kinerja yang merujuk pada nilai dasar orientasi mutu dalam
stakeholder.
20
5. Anti Korupsi
curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-
norma agama, material, mental dan umum. Korupsi sering dikatakan sebagai
dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.
korupsi yang terdiri dari : (1) Kerugian keuangan Negara; (2) Suap-menyuap; (3)
Pemerasan; (4) Perbuatan curang; (5) Penggelapan dalam jabatan; (6) Benturan
adanya;
b. Peduli, merupakan suatu bentuk perhatian terhadap apa yang dilakukan orang
d. Disiplin, melakukan sesuatu dengan tepat dan sesuai standar dan aturan;
kebatilan;
21
D. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
Berdasarkan UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN), dalam
rangka mencapai tujuan nasional diperlukan ASN yang professional, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan
pelayanan publik baik masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan
dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pegawai ASN diserahi tugas
untuk melaksanakan tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan, dan tugas pembangunan
tertentu.
yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itu, ASN
harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi
dan tugasnya tersebut. Peran dan kedudukan ASN dalam NKRI dapat dilihat dari
kemampuan manajemen ASN, pelayanan publik, dan inovasi yang berkaitan dengan Whole
of Government (WoG).
1. Pelayanan Publik
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk
atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik. Terdapat 3 (tiga) unsur penting dalam pelayanan publik yaitu
kepuasan yang diberikan atau diterima oleh penerima layanan (langganan). Aparatur
22
Sipil Negara perlu memahami berbagai hal yang menjadi fundamental pelayanan
negara;
perlindungan.
membangun visi dan misi pelayanan, menetapkan standar pelayanan dan ukuran kinerja
kepada pegawai. Sikap pelayanan bagi pegawai ASN berarti pengabdian yang tulus
terhadap bidang kerja. Oleh karena itu, budaya pelayanan dalam birokrasi pemerintahan
akan sangat ditentukan oleh sikap pelayanan yang ditunjukkan oleh pegawai ASN.
2. Manajemen ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Konsep yang ada dalam UU Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara terbagi menjadi 2 (dua), yaitu Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan
warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai ASN secara
23
tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik dapat
diberikan hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut :
a. PNS berhak memperoleh gaji, tunjangan, dan fasilitas, cuti, jaminan pensiun
pengembangan kompetensi.
Sistem merit merupakan kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar tanpa membedakan latar
belakang, politik, warna kulit, dan agama. Penerapan sistem merit dalam pengelolaan
ASN mendukung pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan memberikan ruang bagi
dilakukan untuk menerapkan sistem ini baik dari sisi perencanaan kebutuhan yang
jaminan objektifitasnya dalam pelaksanaan seleksi. Jaminan sistem merit pada semua
Pengelolaan atau manajemen ASN adalah kebijakan dan praktek dalam mengelola
aspek manusia atau sumber daya manusia dalam organisasi termasuk dalam hal ini
pengelolaan pegawai ini baik untuk PNS maupun PPPK seperti yang disebutkan pada
merit sistem.
24
3. Whole of Government (WoG)
bagaimana instansi pelayanan publik bekerja lintas sektor guna mencapai tujuan
bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu (Shergold, et
al., 2004). Dari definisi itu diketahui bahwa WoG merupakan pendekatan yang
ini terbangun dalam model NPM. Bentuk pendekatannya bisa dilakukan dalam
Beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan baik dari sisi penataan
kementrian;
antar sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan khusus dalam
koordinasi ini.
Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG di tataran praktek antara
lain:
25
c. Kepemimpinan.
Jenis pelayanan publik yang dikenal yang dapat didekati oleh pendekatan
WoG adalah :
masyarakat;
a. Pola pelayanan teknis fungsional, yaitu suatu pola pelayanan publik yang
diberikan oleh suatu instansi pemerintah sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan
wewenangnya;
b. Pola pelayanan satu atap, yaitu pola pelayanan yang dilakukan secara terpadu
masing;
c. Pola pelayanan satu pintu, yaitu pola pelayanan masyarakat yang diberikan
26
pelimpahan kewenangan dari unit kerja pemerintah terkait lainnya yang
bersangkutan;
d. Pola pelayanan terpusat, yaitu pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh suatu
instansi pemerintah;
E. Role Model
Role model adalah seseorang yang menjadi contoh dan panutan di tempat kerja. Role
model merupakan seseorang yang senantiasa menunjukkan pribadi seorang ASN, dimana
maupun di luar. Puskesmas Kertajati memiliki seorang role model bagi penulis dan bagi
mendengarkan aspirasi dan pendapat para staf tanpa memandang jabatan, namun
tenang, santai, namun tetap serius sehingga dapat menjadi sosok rekan kerja sekaligus
pemimpin. Beliau juga seorang pekerja keras dan memiliki semangat yang tinggi
dalam bekerja. Sifat dan perilaku beliau ini dapat menjadi contoh dan teladan
27
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Identifikasi isu dilakukan melalui proses mencari sumber informasi dan diskusi
dengan mentor saat pengamatan di UPTD Puskesmas Kertajati selama ±6 bulan, dapat
1. Rendahnya kesadaran tentang kesehatan gigi dan mulut pada siswa SD di wilayah
Kertajati
4. Kurangnya Pengetahuan orang tua terhadap pergantian gigi pada usia anak
28
Keterangan :
Urgency (U) Seriousness (S) Growth (G)
5= paling mendesak 5= fatal 5= sangat cepat
4= sangat mendesak 4= sangat gawat 4= cepat
3= mendesak 3= gawat 3= agak cepat
2= biasa 2= biasa 2= biasa
1= tidak mendesak 1= tidak gawat 1= lambat/tetap
Berdasarkan analisis USG diatas ditetapkan yang menjadi prioritas masalah di
UPTD Puskesmas Kertajati, khususnya poli gigi adalah “Rendahnya kesadaran tentang
kesehatan gigi dan mulut pada siswa SD di wilayah kerja Puskesmas Kertajati”
Hal ini sesuai dengan Prioritas masalah pada Rencana Pelaksana Kegiatan
Tahunan Puskesmas Kertajati Tahun 2019 yaitu Cakupan penanganan siswa SD yang
membutuhkan perawatan kesehatan gigi (Hasil 77,53.% dari target 100 %). Dan Jumlah
Kunjungan pasien anak usia SD yang masih cukup tinggi tiap bulannya, Januari (95
pasien), Fabruari (69 pasien), Maret (90 pasien), April (81 pasien), Mei (61 pasien).
Dampak jika Isu tidak diselesaikan maka akan membuat Kerusakan gigi siswa
berpengaruh pada kerusakan gigi permanen, kebiasaan sikat gigi pagi dan malam tidak
29
C. Analisa Penyebab Isu (Fishbone Methode)
Suppliers System
Kesulitan
mendapatkan UKGS Tidak
sumber berjalan
informasi
Pembelajaran
Kurangnya alat
SD Daring
edukasi yang
menarik
Kurangnya pengetahuan
Kesehatan gigi dan mulut pada
siswa SD kertajati
Pandemi
Covid 19
Kurangnya
pengetahuan Tingkat
pembina UKS pendidikan
orang tua
rendah
Skill
Surrounding
Gagasan pemecahan isu dari penetapan masalah yang sudah ada, penulis memiliki
gagasan untuk melakukan kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang
sempat tertunda karena pandemi Covid-19 melalui gerakan GGM secara virtual.
melalui gerakan GGM ini diharapkan anak akan lebih mudah dalam memahami dan
menerapkan kebiasan menjaga kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan UKGS ini terbagi
menjadi 2 kegiatan yaitu kegiatan promotif dan kegiatan preventif. Kegiatan Promotif
dilakukan dengan pelatihan menjaga kesehatan gigi dan mulut kepada guru Penjaskes,
Pembina UKS dan Dokcil SD Kertajati selanjutnya penyuluhan kesehatan gigi dan
30
mulut akan dilakukan oleh guru Penjaskes, Pembina UKS dan Dokcil yang telah
Kegiatan preventif meliputi sikat gigi bersama menggunakan pasta gigi yang
mengandung fluor secara virtual yang akan dikoordinasikan oleh Guru Penjaskes,
E. Keterkaitan Isu dengan Agenda III (Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan
Whole of Government)
No Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang
diharapkan
Pelayanan Publik:
Kurangnya pengetahuan Siswa Sd
terkait pemeliharaan kesehatan
gigi dan mulut dapat dipengaruhi
oleh penyuluhan yang kurang
optimal.
Whole of Goverment:
Dibutuhkan koordinasi dengan
Guru SD untuk melakukan
edukasi.
31
F. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Isu yang Rendahnya kesadaran tentang kesehatan gigi dan mulut pada siswa Sd di
Diangkat wilayah kerja Puskesmas kertajati
Optimalisasi Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Secara
Gagasan
Pemecahan Virtual Pada Masa Pandemi Covid 19 Melalui Gerakan GG Di Wilayah
Isu Kerja Puskesmas Kertajati
32
Puskesmas dengan rasa hormat, Sungguh-sungguh lintas sektoral
Kertajati untuk sopan, tepat waktu, Bertanggungjawab bidang
konsultasi ramah, dan Jelas sesuai target kesehatan”
menggunakan
Komitmen Mutu :
Bahasa Indonesia Sesuai kompetensi
yang baik. Saling
menerima WoG :
pendapat dan Koordinasi lintas
masukan demi hasil sektor yaitu dengan
musyawarah yang SD Kertajati
berorientasi mutu
2. Mencatat hasil Terdapatnya
konsultasi, baik persetujuan dan
saran, masukan arahan dari mentor
dan perbaikan serta tersusunnya
catatan hasil
konsultasi (notulen)
secara terstruktur,
cermat, dan teliti
3. Koordinasi Terjalinnya kerja
dengan pihak SD sama yang baik
kertajati antara puskesmas
Menjelaskan dan pihak sekolah
maksud dan demi terlaksananya
tujuan kegiatan kegiatan dengan
kepada kepala lancar
sekolah, guru
penjaskes/pembi
na uks dan
Dokcil
Prediksi analisis dampak :
Jika dalam kegiatan melakukan diskusi, konsultasi dengan atasan serta koordinasi dengan pihak SD terkait rencana
Program Usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) tidak dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan integritas; tidak
ramah, sopan, dan hormat; penjelasan terkait inovasi tidak jelas; tidak menghargai dan memaksakan kehendak atasan,
maka pelaksanaan diskusi dan konsultasi dengan atasan berjalan tidak baik, terjadi pelanggaran kode etik ASN, kegiatan
ini tidak dapat mencapai musyawarah mufakat dan tidak dapat dilaksanakan
2. Persiapan Tersedianya flip Akuntabilitas : Pembuatan flip Pembuatan
materi chart, pamflet dan Sungguh-sungguh chart, pamflet flip chart,
penyuluhan alat peraga Bertanggung jawab dan materi pamflet dan
untuk guru penyuluhan penyuluhan materi
pembina kesehatan gigi dan Nasionalisme : kesgilut penyuluhan
UKS dan mulut untuk SD Menggunakan sejalan dengan kesgilut
Dokcil Kertajati Bahasa Indonesia misi sejalan
1. Membuat desain Tersedianya desain yang baik Puskesmas dengan tata
flip chart, flip chart, pamflet yaitu nilai
pamflet dan dan materi Etika Publik : “Memberikan puskesmas
penyuluhan yang Sopan, Cermat pelayanan yaitu
33
materi dibuat dengan jujur, yang bermutu “Akuntabel
penyuluhan sungguh-sungguh WoG : dengan dan
dan Konsultasi sumberdaya Ngayomi”
bertanggungjawab yang
serta dengan Komitmen Mutu : berkualitas”
memperhatikan Berkualitas
profesionalitas
profesi Manajemen ASN :
2. Konsultasi Terdapatnya Profesional
dengan mentor persetujuan dan
mengenai desain arahan dari mentor Anti Korupsi :
flip chart, yang dilakukan Jujur
pamflet dan melalui konsultasi
materi secara tatap muka
penyuluhan langsung secara
kesgilut sopan dan
menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik
34
kurikulum Dokcil SDN
departemen Kertajati
pendidikan dan
kebudayaan
kepada guru
penjaskes,
Pembina UKS
dan Dokcil
35
Dokcil SD bertanggungjawab,
kertajati sesuai sopan, cermat, dan
dengan menggunakan
kurikulum yang Bahasa Indonesia
berlaku yang baik
3. Pencegahan Terbentuknya
penyakit gigi dan kebiasaan cara sikat
mulut dengan gigi yang baik dan
cara sikat gigi benar
bersama secara
online
Prediksi analisis dampak :
Jika dalam melaksanakan program usaha kesehatan gigi sekolah tanpa menerapkan nilai-nilai ANEKA, yaitu
Bertanggungjawab dan sesuai kompetensi, maka Guru penjaskes, pembina UKS, Dokcil dan siswa SD tidak akan
menganggap penting tentang cara menjaga kesehatan gigi dan mulut .
analisis dampak :
Jika dalam melaksanakan pre-test kepada guru penjaskes, Pembina UKS dan Dokcil SD Kertajati tanpa menerapkan
nilai-nilai ANEKA, yaitu Professional, bertanggung jawab dan sesuai kompetensi, maka guru penjaskes, Pembina
UKS dan Dokcil tidak akan paham dan tidak menganggap penting pre-test tersebut.
Tabel 3.3 Matriks Rancangan Aktualisasi
36
H. Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
WAKTU PELAKSANAAN
5 1 2 3 4 5 1
Sekolah SD Kertajati
Dokcil
Kertajati
37
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, E., & Irawati, E. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS " Manajemen
Aparatur Sipil Negara ". Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Ferrijana, S., Suhartono, B., & Erawanto, S. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
" Kesiapsiagaan Bela Negara ". Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Korupsi, T. P. (2015). Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan " Anti Korupsi".
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Kumorotomo, W., Wirapradja, N. R., & Imbaruddin, A. (2015). Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II " Etika Publik ". Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Kusumasari, B., Dwiputrianti, S., & Allo, E. L. (2015). Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan " Akuntabilitas ". Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Yuniarsih, T., & Taufiq, M. (2015). Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan "
Komitmen Mutu ". Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
38