Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Teori Struktur, Biaya Modal, dan Penerapan


Kebijakan Deviden Pada Sumber Dana Syariah

Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Syariah

Dosen Pengasuh

Novien Rialdy S.E.,M.M

Disusun oleh

Afrizal Bakri Hasibuan (1901270088)

PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang ”Teori
Struktur, Biaya Modal, dan Penerapan Kebijakan Deviden Pada Sumber Dana
Syariah“. Dan dengan perkenaan dari-Nya lah saya sanggup menyelesaikan
makalah ini untuk memenuhi tugas Manajemen Keuangan Syariah.

Makalah ini telah saya susun dengan semaksimal mungkin, Terlepas dari
semua ini, saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan
kaliat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah untuk kedepannya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I: PENDAHULUAN....................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................1

C. Tujuan Penulisan...................................................................................1

BAB II: PEMBAHASAN.....................................................................................2

A. Pengertian Struktur Modal dan Teori Struktur Modal............................2

B. Faktor-Faktor yang Mempenganruihi Struktur Pada Modal..................4

C. Struktur Modal Dalam Perspektif Islam................................................5

D. Biaya Modal...........................................................................................6

E. Kebijakan Deviden Pada Sumber Dana Syariah...................................7

BAB III PENUTUP..............................................................................................11

A. Kesimpulan............................................................................................11

B. Daftar Pustaka.......................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Struktur modal merupakan faktor yang sangat penting bagi pertumbuhan dan
daya tahan perusahaan. Struktur modal memberikan pengaruh strategis bagi
pencapaian tujuan jangka panjang perusahaan. Namun di sisi lain, keputusan
pendanaan perusahaan merupakan proses yang sangat kompleks. Terdapat
berbagai tahapan variasi dan pilihan pendanaan yang dapat menimbulkan pengaruh
terhadap kondisi perusahaan di masa yang akan datang.

Pemilihan sumber pendanaan yang tepat merupakan kunci utama dalam


pengoptimalan struktur modal perusahaan. Struktur modal secara signifikan
berpengaruh terhadap beban dan ketersediaan modal sehingga mempengaruhi
kinerja perusahaan. Sementara itu, struktur modal yang kurang optimal
mempengaruhi kinerja dan meningkatkan risiko kegagalan bisnis. Perusahaan
membutuhkan struktur modal yang optimal untuk memaksimalkan laba serta
mempertahankan kemampuan perusahaan dalam menghadapai lingkungan yang
kompetitif.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu teori struktur modal


2. Apa itu yang dimaksud dengan biaya modal
3. Apa itu penerapan kebijakan deviden pada sumber dana syariah

c. Tujuan Penulisan

1. Untuk lebih mengetahui konsep teori strurtur modal


2. Untuk lebih mengetahui yang dimaksud dengan biaya modal
3. Untuk lebih mengetahui penerapan kebijakan deviden pada sumber dana
syariah

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Struktur Modal dan Teori Struktur Modal

1. Pengertian Struktur Modal

Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing


dengan modal sendiri. Modal asing dalam hal ini adalah utang jangka panjang
maupun jangka pendek. Sedangkan modal sendiri terbagi atas laba ditahan dan
penyertaan kepemilikan perusahaan.

Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan


keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga
saham. Untuk itu, dalam penetapan struktur modal suatu perusahaan perlu
mempertimbangkan berbagai variabel yang memengaruhinya. Struktur modal
merupakan masalah yang penting bagi perusahaan karena baik buruknya struktur
modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi finansial perusahaan,
terutama dengan adanya utang yang sangat besar akan memberikan beban kepada
perusahaan.

2. Teori Struktur Modal

Dalam melaksanakan penggunaan struktur modal tentu dilandaskan dari


berbagai teori. Ada beberapa teori yang menjelaskan struktur yang teapt digunakan
oleh perusahaan. Berikut ini beberapa teori yang perlu Anda ketahui:

a. Teori Pendekatan Tradisioanal

Pada saat melakukan pendekatan tradisional akan terjadi pengelolaan dan


pemetaan struktur yang lebih optimal. Dalam artian struktur tersebut memiliki
pengaruh yang kuat dihadapkan pada nilai perusahaan, dan struktur modal bisa
diubah serta disesuaikan guna mendapatkan nilai perusahaan yang optimal.

b. Teori Pendekatan Modigliani Dan Miller

Ini adalah teori struktur yang dinamai setelah Franco Modigliani dan Merton
Miller. Teori MM mengusulkan dua proposisi.

2
1. Proposisi I: Dikatakan bahwa struktur tidak relevan dengan nilai perusahaan.
Nilai dua perusahaan yang identik akan tetap sama dan nilai tidak akan
mempengaruhi pilihan keuangan yang diadopsi untuk membiayai aset. Nilai
suatu perusahaan tergantung pada pendapatan yang diharapkan di masa
depan. Itu ketika tidak ada pajak.
2. Proposisi I: Dikatakan bahwa struktur tidak relevan dengan nilai perusahaan.
Nilai dua perusahaan yang identik akan tetap sama dan nilai tidak akan
mempengaruhi pilihan keuangan yang diadopsi untuk membiayai aset. Nilai
suatu perusahaan tergantung pada pendapatan yang diharapkan di masa
depan. Itu ketika tidak ada pajak.

c. Teori Trade Off

Dalam Struktur Modal Pada teori trade off ini menentukan struktur yang
optimal. Dengan memasukkan beberapa faktor seperti pajak, biaya keagenan, atau
kesulitan finansial. Namun pada teori ini tetap mempertahankan adanya asumsi dari
efisiensi pasar. Dalam teori ini manajer akan berpikir untuk menghemat pajak dan
kesulitan biaya pada keuangan.

d. Teori Pecking Order

Teori Pecking Order ini merupakan teori yang menyatakan bahwa tingkat
keuntungan sebuah perusahaan bisa lebih tinggi akan memiliki tingkat utang yang
lebih kecil. Dalam hal ini perusahaan lebih selektif dalam penggunaan dana.
Tahapannya yaitu melakukan pandangan internal, kemudian perhitungan target
rasio. Baru selanjutnya mengeluarkan pandangan eksternal yang sebelumnya
melakukan kesempatan investasi.

e. Teori Asimetri Informasi

Dan Signaling Yaitu teori yang menyatakan bahwa anggota serta pihak yang
ada kaitannya dengan perusahaan. Dalam hal ini juga tidak memiliki informasi yang
sama tentang adanya risiko perusahaan.

1. Myers dan Majluf, pada teori ini terdapat informasi yang terjadi pada manajer
dengan pihak luar. Dalam hal ini seorang manajer tentu memiliki informasi
lebih lengkap tentang perusahaan dibandingkan dengan pihak dari luar.

3
2. signaling, pengembangan modal dengan penggunaan utang pada struktur
tersebut merupakan sinyal yang disampaikan dari manajer kepada pasar.
Manajer juga memastikan prospek perusahaan baik dengan saham yang
meningkat dan mengkomunikasikan kepada investor

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Pada Modal

Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal diantaranya struktur aktiva


atau disebut juga tangibility, growth opportunity, risiko Bisnis, ukuran perusahaan
dan profitabilitas. Inilah beberapa penjelasan dari faktor yang mempengaruhi struktur
tersebut.

1. Struktur Aktiva

Struktur aktiva disebut juga tangibility, berdasarkan Weston dan Brigham. Bahwa
adanya perimbangan atau perbandingan antara total aktiva dan aktiva tetap.
Sebagai contoh perusahaan bergerak di bidang industri yang sebagian besar
modalnya didapat pada aktiva tetap.

2. Growth Opportunity

Definisi dari Kartini dan Arianto, 2008; bahwa adanya growth opportunity merupakan
perubahan titik aktiva yang perusahaan miliki. Dan menurut Mai, 2006; merupakan
sebuah peluang perusahaan tumbuh di masa yang akan datang. Dalam hal ini
perusahaan melakukan investasi untuk hal yang menguntungkan perusahaan.

3. Ukuran Perusahaan

Sebuah perusahaan menjadi besar jika melakukan diversifikasi atau


keanekaragaman produk. Serta lokasi yang ditentukan guna mendapatkan
keuntungan sebanyak-banyaknya. Sementara bagi perusahaan kecil diversifikasi
lebih sulit dilakukan. Maka dalam penerapan diversifikasi meminimalisir terjadi
kegagalan dan bangkrut saat menjalankan usaha. Dan perusahaan yang lebih besar
tentu dianggap mampu menjalankan usaha dan menghadapi krisis yang terjadi.

4. Prifitabilitas

Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada tingkat yang


diterima dengan suatu ukuran dalam presentasi nilai sebuah perusahaan merupakan

4
profitabilitas. Sebuah perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi tentu mempunyai
dana internal perusahaan lebih banyak. Dibandingkan dengan profitabilitas
perusahaan lain yang lebih rendah. Dengan pengembalian utang yang lebih tinggi
dari sebuah perusahaan maka berinvestasi dengan utang akan relatif kecil.

5. Risiko Bisnis

Pada risiko bisnis bisa menimbulkan kesulitan bagi perusahaan dalam


melakukan pendanaan eksternal. Sehingga, akan berpengaruh negatif terhadap
leverage atau penggunaan aset atau dana perusahaan. Adanya risiko bisnis yang
terjadi harus dipahami segera mungkin dan ditanggulangi oleh perusahaan. Dengan
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur permodalan perusahaan,
tentunya akan memberikan pemahaman tersendiri seperti apa struktur modal
tersebut bisa tetap berjalan dengan baik. Karena dengan adanya struktur ini memiliki
berbagai macam fungsi khususnya untuk perusahaan.

C. Struktur Modal dalam Perspektif Islam

Islam menganjurkan umatnya untuk melakukan investasi atas kekayaan atau


harta yang dimiliki. Meskipun demikian, dalam melakukan investasi harus sesuai
dengan kaidah-kaidah Islam sehingga kegiatan tersebut tidak mendatangkan
kerugian bagi orang lain. Hal tersebut dijelaskan dalam AlQuran surat Al-Hasyr ayat
18 sebagai berikut:

‫ت لِ َغ ۚ ٍد َوا َّتقُوا هّٰللا َ ۗاِنَّ هّٰللا َ َخ ِب ْي ٌر ِۢب َما َتعْ َملُ ْو َن‬ ُ ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُنوا ا َّتقُوا هّٰللا َ َو ْل َت ْن‬
ْ ‫ظرْ َن ْفسٌ مَّا َق َّد َم‬

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan


hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa
yang kamu kerjakan”.

Dalam berinvestasi Allah SWT dan Rasul-Nya memberikan petunjuk (dalil)


dan rambu-rambu pokok yang diikuti oleh setiap muslim yang beriman yaitu:

a. Terbebas dari unsur riba (Riba adalah penambahan atas harta pokok tanpa
adanya transaksi bisnis riil).
b. Terhindar dari unsur gharar (sesuatu yang yang bersifat tidak
pasti/uncertainty).

5
c. Terhindar dari unsur judi (maysir/setiap bentuk permainan yang mengandung
unsur pertaruhan).
d. Terhindar dari unsur haram (sesuatu yang disediakan hukuman bagi yang
melakukan dan disediakan pahala bagi yang meninggalkan karena diniatkan
untuk menjalankan syariat Islam.
e. Terhindar dari unsur syubhat (suatu perkara yang tercampur antara halal dan
haram, tetapi tidak diketahui secara pasti apakah itu sesuatu yang yang halal
atau haram, dan apakah ia hak atau bathil.

D. Biaya Modal

1. Pengertian Biaya Modal

Biaya modal (Cost Of Capital) ialah biaya rill yang dikeluarkan oleh
perusahaan dalam memperoleh dana untuk mendanai investasi atau operasional
perusahaan. Bisa berasal dari hutang, saham dan laba yang ditahan Besarnya biaya
modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya rill yang
dikeluarkan perusahaan dalam memperoleh dana yang diperlukan.

Konsep biaya modal ini untuk menunjukan tingkat penggunaan modal


perusahaan. Biaya ini diukur dengan “rate of return” dari investasi dengan asumsi
yang dimiliki. Dalam meperoleh modal Anda harus membayar biaya seperti
pembayaran bunga, dividen dan pembayaran angsuran pokok.

2. Manfaat menghitung biaya modal

Dalam manajemen keuangan, konsep dari biaya ini cukup penting. Biaya
modal juga seringkali digunakan sebagai discount rate perusahaan, yaitu untuk
menghitung nilai perusahaan dan menentukan apakah aktivitas perusahaan layak
untuk dijalankan.

Apabila proyek atau aktivitas perusahaan tersebut menghasilkan tingkat


pengembalian (IRR) yang lebih besar daripada cost of capital, berarti investasi
tersebut memberikan nilai tambah. Jika pengembalian lebih kecil, aktivitas tersebut
berarti mengurangi nilai perusahaan.

Ada 3 alasan pentingnya melakukan perhitungan. Pertama, untuk


memaksimalkan nilai perusahaan, biaya-biaya harus diminimalkan, termasuk biaya

6
modal. Kedua, estimasi biaya modal diperlukan dalam pengambilan keputusan untuk
menganggarkan modal. Ketiga, keputusan seperti leasing dan modal kerja juga
membutuhkan estimasi biaya modal.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi, antara lain:

a. Keadaan umum perekonomian. Faktor ini dapat menentukan tingkat


hasil tanpa risiko atau tingkat bebas risiko.

b. Keadaan umum perekonomian. Faktor ini dapat menentukan tingkat hasil tanpa
risiko atau tingkat bebas risiko.

c. Keputusan operasi dan pembiayaan yang dibuat manajemen. Jika manajemen


menyetujui penanaman modal risiko tinggi atau memanfaatkan utang dan saham
secara ekstensif, risiko perusahaan akan bertambah. Dalam kondisi ini, tingkat hasil
minimum yang lebih tinggi akan diminta oleh para investor.

d. Besar pembiayaan yang diperlukan. Jika permintaan modal berjumlah besar,


biaya modal perusahaan pun akan meningkat

E. Kebijakan Deviden Pada Sumber Dana Syariah

1. Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen merupakan persentase laba yang dibayarkan kepada para


pemegang saham dalam bentuk dividen tunai, penjagaan stabilitas dividen dari
waktu ke waktu, pembagian dividen saham, dan pembelian kembali saham. Rasio
pembayaran dividen (dividend pay out ratio), ikut menentukan besarnya jumlah laba
yang ditahan perusahaan harus dievaluasi dalam kerangka tujuan pemaksimalan
kekayaan para pemegang saham. Dividen adalah pembagian laba dari perusahaan
kepada pemegang saham. Bagi perusahaan sendiri, dividen merupakan salah satu
bukti bahwa reputasi perusahaan tersebut masih baik dan bisa
dipertanggungjawabkan. Dividen dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu:

1. Dividen tunai, laba yang dibagikan berupa uang tunai.


2. Dividen saham, laba yang dibagikan berupa saham yang menyebabkan
bertambahnya jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham.
3. Dividen properti, pemakaiannya jarang dipergunakan

7
Secara umum perusahaan justru membagikan dividen secara tunai dan
dalam bentuk saham. Pembagian dividen dalam bentuk saham merupakan salah
satu bentuk variasi saja dari pembagian dividen secara keseluruhan. Pembagian
dividen dalam bentuk saham atau yang lebih dikenal dengan nama dividen saham
memiliki nilai plus tersendiri, yaitu para pemegang saham memiliki tambahan saham
yang itu artinya kepemilikan mereka terhadap perusahaan juga akan bertambah.

Namun dengan dividen tunai, porsi kepemilikan pemegang saham terhadap


perusahaan masih tetap dan tidak berubah.

Sedangkan pembagian dividen dalam bentuk saham, investor tidak bisa


menikmati uang hasil dividen tersebut, namun dari segi kepemilikan investor
memiliki nilai tambah karena kepemilikan terhadap perusahaan berubah yaitu
menjadi bertambah banyak. Pembagian dividen bentuk tunai maupun saham,
menbagikan dividen atau tidak membagikannya, dalam bentuk apa dividen akan
dibagikan, dan bagaimana pembagiannya, semua itu adalah kebijakan perusahaan
dan tidak ada yang bisa membatalkannya.

2. Kebijakan Dividen Dalam Perspektif

Islam Kerjasama dalam bentuk syirkah amwal biasanya dikenal dengan


syirkah musahammah. Syirkah musahammah adalah penyertaan modal usaha yang
dihitung dengan jumlah lembar saham yang diperdagangkan di pasar modal
sehingga pemiliknya dapat berganti-ganti dengan mudah dan cepat. Sehubungan
dengan hal ini, al-Mishri menegaskan bahwa pertanggung jawaban pemegang
saham sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki, keuntungan dan kerugian yang
diterima oleh pemegang saham sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki.
Saham dari segi manfaat non-finansial dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Saham biasa, saham yang pemiliknya tidak memperoleh hak istimewa, tetapi
pemiliknya mempunyai:
a. Hak dividen, jika perseroan memperoleh keuntungan.
b. Hak suara, rapat umum pemegang saham (RUPS) sesuai dengan
jumlah saham yang dimilikinya (One Man One Vote).
c. Hak memperoleh sebagian dari kekayaan setelah kewajiban dilunasi
dalam hal perseroan dilikuidas

8
2. Saham preferen, saham yang pemiliknya berhak didahulukan (diistimewakan)
untuk mendapatkan dividen atau bagian kekayaan dalam RUPS.

Syirkah musahamah, bermanfaat untuk pengembangan bisnis karena saham


disebar dalam jumlah besar, modal syarik (orang yang bersyirkah) tidak berubah
karena keluarnya pemegang saham lama (dengan cara dijual) atau masuknya
pemegang saham baru (dengan cara 9 membeli). Dilakukannya syirkah musahamah
untuk menciptakan kesejahteraan umum (bukan hanya kesejahteraan pemegang
saham). AlMishri menilai bahwa syirkah musahamah adalah salah satu instrumen
dari ekonomi liberal. Kalangan ulama‟ berbeda pendapat tentang hukum kebolehan
Syirkah musahamah.

Kelompok pertama, tidak memperbolehkan karena terjadi pengalihan dari


individu syarik ke dalam jumlah kepemilikan saham dalam hal menentukan arah
perusahaan termasuk menentukan pihak pengelola/direksi dan/atau istilah lain yang
berlaku di lembaga-lembaga bisnis. Kelompok kedua, memperbolehkan selagi
kegiatan usaha yang dijalankan tidak dalam bentuk yang dilarang yaitu;

a. Obyek yang haram seperti khamr dan babi,


b. Cara usaha yang diharamkan seperti usaha yang ribawi dan perjudian.

Hal ini didasarkan pada kaidah fiqh yang menyatakan: al-ashl fi al-ibahah –
hukum asal dalam mu‟amalah adalah boleh – dan kaidah almuslimun „ala
syuruthihim – umat islam terikat dengan akad yang telah disepakatinya.
Pelaksanaan Syirkah musahamah harus tunduk pada kriteria (dhawabith) berikut:

1. Apabila harta yang di-syirkah-kan berupa modal yang dinilai dengan uang
secara tunai, maka perpindahan kepemilikan saham dilakukan dengan akad
sharf (pertukaran uang).
2. Apabila harta yang di-syirkah-kan berupa utang, maka hukum yang berlaku
adalah hukum utang; yaitu utang tidak boleh dipindahtangankan dengan cara
dijual karena menjual piutang dilarang oleh syari‟ah;
3. Apabila modal yang di-syirkah-kan berupa barang dagangan atau manfaat,
maka tidak ada halangan untuk memindahtangankan dengan cara dijual, dan
keuntungannya boleh diterima secara tunai (tidak boleh dengan cara
tangguh)

9
4. Apabila modal yang di-syirkah-kan berupa barang dagangan, manfaat, uang
dan utang yang disatukan, maka yang dijadikan pasar hukum adalah hukum
barang dagangan dan manfaat, yaitu boleh dipindahtangankan dengan cara
dijual, dan keuntungannya boleh diterima secara tunai (tidak boleh dengan
cara tangguh).

Orang atau badan hukum yang ber-syirkah membentuk persekutuan perdata.


Persekutuan perdata setidaknya mmiliki tiga unsur yaitu:

1. Persetujuan timbal balik sebagai dasar pendirian.


2. Adanya penyertaan, yaitu masing-masing sekutu diwajibkan menyertakan
uang, barang-barang dan lainnya atau keahliannya ke dalam persekutuan.
Wujud penyertaan dapat berupa: uang, barang, dan tenaga baik fisik maupun
ide/gagasan/pikiran.
3. Tujuannya adalah membagi keuntungan di antara orang/ pihak yang terlibat

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing


dengan modal sendiri. Modal asing dalam hal ini adalah utang jangka panjang
maupun jangka pendek. Sedangkan modal sendiri terbagi atas laba ditahan dan
penyertaan kepemilikan perusahaan. Dalam melaksanakan penggunaan struktur
modal tentu dilandaskan dari berbagai teori. Ada beberapa teori yang menjelaskan
struktur yang teapt digunakan oleh perusahaan. Berikut ini beberapa teori yang perlu
Anda ketahui yaitu, teori pendekatan tradisioanal, teori pendekatan modigliani dan
miller, teori trade off dalam struktur modal, teori pecking order, dan teori asimetri
informasi dan signaling.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan materi di atas tentang teori struktur modal, biaya modal
dan penerapan kebijakan dividen pada sumber dana syariah, dapat di sarankan
yaitu agar kita lebih mengetahui tentang teori struktur modal, biaya modal dan
penerapan kebijakan dividen pada sumber dana syariah.

11
DAFTAR PUSTAKA

Pengertian dan Faktor yang Memengaruhi Struktur Modal. Diakses pada 4 juli 2021,
dari https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-dan-faktor-yangmemengaruhi-
struktur-modal/

Struktur Modal Pada Bisnis: Pengertian, Teori, Faktor, dan Fungsinya. Diakses pada
4 juli 2021, dari https://accurate.id/akuntansi/struktur-modal-pada-bisnis/

Cost of Capital Adalah: Pengertian, Manfaat dan Cara Menghitungnya. Diakses


pada 4 juli 2021, dari https://accurate.id/akuntansi/cost-of-capital-adalah/

12

Anda mungkin juga menyukai