Pertumbuhan budaya musik Indonesia memang terasa unik, ini bisa jadi disebabkan
kurangnya figur-figur pemikir kesenian musik. Kita masih terlena akan kekayaan berbagai
macam tradisi klasik dan etnis, namun belum mampu membuatnya dalam komposisi
yang ideal berwawasan Nusantara.
Sepintas budaya musik Indonesia merupakan ragam budaya yang banyak berakar
pada kepercayaan tentang dunia leluhur dan pemikiran mistis. Perubahannya lebih
banyak ditentukan oleh benturan budaya. Benturan budaya pertama adalah dengan
Hinduisme dan Budhisme, sehingga melahirkan Gamelan sebagai produk istana Hindu di
Jawa. Benturan berikutnya muncul sekitar abad XV di Nusantara bagian barat bersamaan
dengan penyebaran agama islam . Para pedagang Arab yang beragama Islam
memperkenalkan alat musik yang baru bagi orang Indonesia yaitu gambus dan rebana,
sehingga lahir orkes gambus.
Selama masa kolonialisme, Belanda tidak pernah memperkenalkan budaya musik
Eropa yang sesungguhnya kepada masyarakat Indonesia. Mereka hanya meneruskan
tradisi solmisasi dalam nyanyian dari orang Portugis dan Spanyol .
Pada masa pendudukan Jepang lahirlah musik Nasional yakni Keroncong. Sebelum
keroncong hanya dimainkan oleh orang orang berdarah campuran Eropa-Asia, tapi
kemudian mereka banyak ditangkap oleh Jepang. Setelah Jepang kalah perang musik
keroncong lebih bertemakan protes dan menggunakan bahasa Indonesia. Saat itulah
musik keroncong benar benar menjadi musik Indonesia