Anda di halaman 1dari 2

MUSIK NUSANTARA

A. Gambaran Umum Nusantara


Nusantara merupakan istilah yang kita kenal dari sejarah kerajaan Mojopahit (1293-
1520 ), diperkirakan berpusat disekitar lembah sungai Brantas dekat kota Kediri, Jawa
Timur. Berdasarkan catatan catatan yang digubah Empu Prapanca (1365) berjudul
Negara Kertagama, kerajaan Mojopahit menguasai Sumatera, beberapa jazirah Melayu,
Mentawai, Brunai dan tanjungsari di Kalimanta, serta sederet tempat di Timur Jawa
mulai dari Bali, Makasar, Banda dan Maluku. Disini diberi gambaran kerajaan yang
kurang lebih seluas Indonesia Plus Malaya.
Pendapat bahwa daerah daerah tersebut dikuasai Mojopahit deperkuat oleh fakta
adanya alat musik asli jawa seperti gamelan Mojopahit didaerah tersebut. Gamelan
tersebut masih ditemukan didaerah Kalimantan Timur dan Selatan. Namun diseluruh
kepulauan Nusatenggara hanya bali yang kaya inventaris instrumen Gong. Alat musik
gong yang disusun secara vertikal, dari ukuran kecil sampai besar ditemukan
disepanjang pantai kepulauan Nusa tenggara, kapan dan bagaimana gong gong tersebut
menyebar sampai kesana belum dapat diketahui. Namun, alat musik gamelan baik yang
besar maupun yang kecil dianggap sebagai simbol kuatnya kerajaan besar. Maka
kemungkinan penyebaran alat musik tersebut adalah sebagai simbol adanya pos pos
utusan kerajaan Mojopahit dan juga sebagai representasi meluasnya kekuasaan dan
pengaruh kerajaan Mojopahit.
B. Sejarah Perkembangan Musik Indonesia

Pertumbuhan budaya musik Indonesia memang terasa unik, ini bisa jadi disebabkan
kurangnya figur-figur pemikir kesenian musik. Kita masih terlena akan kekayaan berbagai
macam tradisi klasik dan etnis, namun belum mampu membuatnya dalam komposisi
yang ideal berwawasan Nusantara.
Sepintas budaya musik Indonesia merupakan ragam budaya yang banyak berakar
pada kepercayaan tentang dunia leluhur dan pemikiran mistis. Perubahannya lebih
banyak ditentukan oleh benturan budaya. Benturan budaya pertama adalah dengan
Hinduisme dan Budhisme, sehingga melahirkan Gamelan sebagai produk istana Hindu di
Jawa. Benturan berikutnya muncul sekitar abad XV di Nusantara bagian barat bersamaan
dengan penyebaran agama islam . Para pedagang Arab yang beragama Islam
memperkenalkan alat musik yang baru bagi orang Indonesia yaitu gambus dan rebana,
sehingga lahir orkes gambus.
Selama masa kolonialisme, Belanda tidak pernah memperkenalkan budaya musik
Eropa yang sesungguhnya kepada masyarakat Indonesia. Mereka hanya meneruskan
tradisi solmisasi dalam nyanyian dari orang Portugis dan Spanyol .
Pada masa pendudukan Jepang lahirlah musik Nasional yakni Keroncong. Sebelum
keroncong hanya dimainkan oleh orang orang berdarah campuran Eropa-Asia, tapi
kemudian mereka banyak ditangkap oleh Jepang. Setelah Jepang kalah perang musik
keroncong lebih bertemakan protes dan menggunakan bahasa Indonesia. Saat itulah
musik keroncong benar benar menjadi musik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai