Anda di halaman 1dari 13

Nama : Winna Dwi Puspita

Nim : 1962401101

D3 Akuntansi Pagi

Resume Kewarganegaraan

Konsep Negara Hukum Indonesia

 Negara Hukum adalah ‘the rule of law, not of man’. Yang disebut pemerintahan pada
pokoknya adalah hukum sebagai sistem, bukan orang per orang yang hanya bertindak sebagai
‘wayang’ dari skenario sistem yang mengaturnya.
 Gagasan Negara Hukum itu dibangun dengan mengembangkan perangkat hukum itu sendiri
sebagai suatu sistem yang fungsional dan berkeadilan, dikembangkan dengan menata supra
struktur dan infra struktur kelembagaan politik, ekonomi dan social yang tertib dan teratur,
serta dibina dengan membangun budaya dan kesadaran hukum yang rasional dan impersonal
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
 Konsep Negara Hukum Kontemporer
Gagasan, cita, atau ide Negara Hukum, selain terkait dengan konsep ‘rechtsstaat’ dan ‘the
rule of law’, juga berkaitan dengan konsep ‘nomocracy’ yang berasal dari perkataan ‘nomos’
dan ‘cratos’.
Perkataan nomokrasi itu dapat dibandingkan dengan ‘demos’ dan ‘cratos’ atau ‘kratien’
dalam demokrasi. ‘Nomos’ berarti norma, sedangkan ‘cratos’ adalah kekuasaan. Yang
dibayangkan sebagai faktor penentu dalam penyelenggaraan kekuasaan adalah norma atau
hukum. Karena itu, istilah nomokrasi itu berkaitan erat dengan ide kedaulatan hukum atau
prinsip hukum sebagai kekuasaan tertinggi. Dalam istilah Inggeris yang dikembangkan oleh
A.V. Dicey, hal itu dapat dikaitkan dengan prinsip “rule of law” yang berkembang di
Amerika Serikat menjadi jargon “the Rule of Law, and not of Man”.
 Menurut Julius Stahl, konsep Negara Hukum yang disebutnya dengan istilah ‘rechtsstaat’ itu
mencakup empat elemen penting, yaitu:
1. Perlindungan hak asasi manusia.
2. Pembagian kekuasaan.
3. Pemerintahan berdasarkan undang-undang.
4. Peradilan tata usaha Negara.

 Sedangkan A.V. Dicey menguraikan adanya tiga ciri penting dalam setiap Negara Hukum
yang disebutnya dengan istilah “The Rule of Law”, yaitu:
1. Supremacy of Law.
2. Equality before the law.
3. Due Process of Law.
 Prinsip-prinsip yang dianggap ciri penting Negara Hukum menurut “The International
Commission of Jurists” itu adalah:
1. Negara harus tunduk pada hukum.
2. Pemerintah menghormati hak-hak individu.
3. Peradilan yang bebas dan tidak memihak.
 Unsur unsur dan asas-asas Negara Hukum itu secara baru, yaitu meliputi 5 (lima) hal sebagai
berikut:
1. Pengakuan, penghormatan, dan perlindungan Hak Asasi Manusia yang berakar dalam
penghormatan atas martabat manusia (human dignity).
2. Berlakunya asas kepastian hukum. Negara Hukum untuk bertujuan menjamin bahwa
kepastian hukum terwujud dalam masyarakat. Hukum bertujuan untuk mewujudkan kepastian
hukum dan prediktabilitas yang tinggi, sehingga dinamika kehidupan bersama dalam
masyarakat bersifat ‘predictable’.
Asas-asas yang terkandung dalam atau terkait dengan asas kepastian hukum itu adalah:
a. Asas legalitas, konstitusionalitas, dan supremasi hukum;
b. Asas undang-undang menetapkan berbagai perangkat peraturan tentang cara
pemerintah dan para pejabatnya melakukan tindakan pemerintahan;
c. Asas non-retroaktif perundang-undangan, sebelum mengikat undang-undang harus
lebih dulu diundangkan dan diumumkan secara layak;
d. Asas peradilan bebas, independent, imparial, dan objektif, rasional, adil dan
manusiawi;
e. Asas non-liquet, hakim tidak boleh menolak perkara karena alasan undangundangnya
tidak ada atau tidak jelas;
f. Hak asasi manusia harus dirumuskan dan dijamin perlindungannya dalam undang-
undang atau UUD.

3. Berlakunya Persamaan (Similia Similius atau Equality before the Law) Dalam Negara
Hukum, Pemerintah tidak boleh mengistimewakan orang atau kelompok orang tertentu, atau
memdiskriminasikan orang atau kelompok orang tertentu. Di dalam prinsip ini, terkandung
(a) adanya jaminan persamaan bagi semua orang di hadapan hukum dan pemerintahan, dan
(b) tersedianya mekanisme untuk menuntut perlakuan yang sama bagi semua warga Negara.

4. Asas demokrasi dimana setiap orang mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk
turut serta dalam pemerintahan atau untuk mempengaruhi tindakan-tindakan pemerintahan.
Untuk itu asas demokrasi itu diwujudkan melalui beberapa prinsip, yaitu:
a. Adanya mekanisme pemilihan pejabat-pejabat publik tertentu yang bersifat langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur dan adil yang diselenggarakan secara berkala;
b. Pemerintah bertanggungjawab dan dapat dimintai pertanggungjawaban oleh badan
perwakilan rakyat;
c. Semua warga Negara memiliki kemungkinan dan kesempatan yang sama untuk
berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan politik dan mengontrol pemerintah; d.
Semua tindakan pemerintahan terbuka bagi kritik dan kajian rasional oleh semua pihak;
e. Kebebasan berpendapat/berkeyakinan dan menyatakan pendapat;
f. Kebebasan pers dan lalu lintas informasi;
g. Rancangan undang-undang harus dipublikasikan untuk memungkinkan partisipasi rakyat
secara efektif.
5. Pemerintah dan Pejabat mengemban amanat sebagai pelayan masyarakat dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan tujuan bernegara yang bersangkutan.
Dalam asas ini terkandung hal-hal sebagai berikut:

a. Asas-asas umum peerintahan yang layak;

b. Syarat-syarat fundamental bagi keberadaan manusia yang bermartabat manusiawi


dijamin dan dirumuskan dalam aturan perundang-undangan, khususnya dalam konstitusi;

c. Pemerintah harus secara rasional menata tiap tindakannya, memiliki tujuan yangn jelas
dan berhasil guna (doelmatig). Artinya, pemerintahan itu harus diselenggarakan secara
efektif dan efisien.

 Muhammad Tahir Azhary , dengan mengambil inspirasi dari sistem hukum Islam, mengajukan
pandangan bahwa ciri-ciri nomokrasi atau Negara Hukum yang baik itu mengandung 9
(sembilan) prinsip, yaitu:
1. Prinsip kekuasaan sebagai amanah;
2. Prinsip musyawarah;
3. Prinsip keadilan;
4. Prinsip persamaan;
5. Prinsip pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia;
6. Prinsip peradilan yang bebas;
7. Prinsip perdamaian;
8. Prinsip kesejahteraan;
9. Prinsip ketaatan rakyat.

Cita Negara Hukum Indonesia

1. Supremasi Hukum (Supremacy of Law)


2. Persamaan dalam Hukum (Equality before the Law)
3. Asas Legalitas (Due Process of Law)
4. Pembatasan Kekuasaan
5. Organ-Organ Campuran Yang Bersifat Independen:
6. Peradilan Bebas dan Tidak Memihak:
7. Peradilan Tata Usaha Negara:
8. Peradilan Tata Negara (Constitutional Court):
9. Perlindungan Hak Asasi Manusia:
10. Bersifat Demokratis (Democratische Rechtsstaat):
11. Berfungsi sebagai Sarana Mewujudkan Tujuan Bernegara (Welfare Rechtsstaat):
12. Transparansi dan Kontrol Sosial:
13. Ber-Ketuhanan Yang Maha Esa
Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia

 Konsep negara hukum bersandar pada keyakinan bahwa kekuasaan negara harus dijalankan atas
dasar hukum yang adil dan baik. Hubungan antara yang diperintah (governed) dan memerintah
(governor) dijalankan berdasarkan suatu norma objektif, bukan pada suatu kekuasaan absolut
semata-mata. Norma objektif tersebut harus memenuhi syarat formal dan dapat dipertahankan
oleh ide hukum.
 Ciri negara hukum
- Kekuasaan dijalankan sesuai dengan hukum positif
- Pekerjaan negara berada dibawah kontrol kekuasaan kehakiman yang efektif
- Berdasarkan sebuah undang-undang yang menjamin HAM
- Menuntut pembagian kekuasaan
 Prinsip negara hukum
- Supremasi hukum
- Persamaan dalam hukum
- Asas legalitas
- Pembatasan kekuasaan
- Organ – organ campuran yang bersifat independen
- Peradilan bebas dan tidak menarik
- Peradilan tata usaha negara
- Peradilan tata negara
- Perlindungan HAM
- Bersifat demokratis
- Transparasi dan kontrol sosial
- Sarana mewujudkan tujuan negara
- Ber ketuhanan yang mahaesa
 Hubungan negara hukum dan HAM
Antara negara hukum dan ham tidak dapat dipisahkan , dengan ciri negara hukum itu sendiri,
bahwa salah satu diantaranya adalah perlindungan terhadap HAM.

HAK ASASI MANUSIA

 HAM yaitu hak dasar yg dimiliki manusia sejak lahir sebagai anugrah Tuhan YME
Macam-macam HAM

• HAM menurut bidangnya :


- Hak asasi pribadi (personal rights) contoh : kebebasan memeluk agama
- Hak Asasi ekonomi (property rights) contoh : hak memiliki sesuatu

- Hak asasi mendapatkan perlakuan yg sama dlm hukum dan pemerintahan (rights of
legal equa
- Hak asasi politik (political rights) contoh : hak untuk memilih

- Hak asasi sosial dan kebudayaan (social and cultural rights) contoh : hak
memperoleh pendidikan

- Hak untuk mendapat perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan


(procedural rights)

HAM menurut bidangnya:

- Hak asasi pribadi (personal rights) contoh : kebebasan memeluk agama


- HakAsasi ekonomi (property rights) contoh : hak memiliki sesuatu
- Hak asasi mendapatkan perlakuan yg sama dlm hukum dan pemerintahan (rights of legal
equality)
- Hak asasi politik (political rights) contoh : hak untuk memilih
- Hak asasi sosial dan kebudayaan (social and cultural rights) contoh : hak
memperolehpendidikan.
- Hak untuk mendapat perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan (proceduralrights)

HAM dilihat dari sifatnya :

- Hak asasi manusia klasik,hak yg timbul dari keberadaan manusia itu sendiri, contoh : hak
hidup, hak beragama
- Hak asasi sosial, hak yg berhubungan dg kebutuhan manusia, contoh : hak memperoleh
sesuatu, pendidikan, dll
- Langkah-langkah penegakan HAM di Indonesia Peran Serta Pemerintah :
- Pada tanggal 7 Juni 1993, telah berdirinya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
(Komnas HAM).
- Disahkannya Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia pada
tanggal 13 November 1998.
- Dalam amandemen UUD 1945, persoalan HAM mendapat perhatian khusus, yaitu
dengan ditambahkannya Bab XA tentang Hak Asasi Manusia yang terdiri atas pasal 28
A hingga 28 J.

Wawasan Nusantara
 Kata Wawasan berasal dari bahasa Jawa Yaitu Wawas ( mawas ) , Yang artinya : Melihat atau
memandang , jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara melihat.
 Ada 3 faktor penentu utama yang harus diperhatikan oleh suatu bangsa dalam mewujudkan
aspirasi dan perjuangan

1. Bumi/ruang dimana bangsa itu hidup

2. Jiwa, tekad dan semangat manusia/rakyat

3. lingkungan
 Wawasan Nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan
lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung ( interaksi & interelasi ) serta
pembangunannya di dalam bernegara di tengah – tengah lingkungannya baik nasional,
regional, maupun global.

 Landasan Wawasan Nasional

1. Paham – paham kekuasaan

a. Machiavelli ( abad XVII)


Dengan judul bukunya “ The Prince “ dikatakan sebuah negara itu akan bertahan
apabila menerapkan dalil –dalil :

1. dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan segala cara dihalalkan

2. untuk menjaga kekuasaan rezim, politik adu domba ( devide et empera) adalah
sah.

3. dalam dunia politik, yang kuat pasti dapat bertahan dan menang.

b. Nepoleon Bonaparte ( abad XVIII)

Perang dimasa depan merupakan perang total, yaitu perang yang mengerahkan segala
daya upaya dan kekuatan nasional.

Napoleon berpendapat kekuatan politik harus didampingin dengan kekuatan logistik


dan ekonomi yang didukung oleh sosial budaya berupa ilmu pengetahuan dan teknologi
suatu bangsa untuk membentuk kekuatan pertahanan keamanan dalam menduduki dan
menjajahi negara lain .

c. Jendral Clausewitz ( abad XVIII)

Menurut dia perang adalah kelanjutan politik dengan cara lain. Buat dia perang sah –
sah saja untuk mencapai tujuan nasional suatu bangsa.

d. Fuerback dan Hegel ( abad XVII)

Paham materialisme Fuerback dan teori sintetis Hegel menimbulkan aliran kapitalisme
dan komunisme.

e. Lenin ( abad XIX)

Memodifikasi teori Clausewitz dan teori ini diikuti oleh Mao Zhe Dong yaitu perang
adalah kelanjutan politik dengan cara kekerasan.

f. Lucian W. Pye dan Sidney

Kebudayaan Politik akan menjadi pandangan baku dalam melihat kesejarahan sebagai
satu kesatuan budaya.
 Teori – teori Geopolitik ( ilmu bumi politik)

a. Federich Ratzel

Apabila ruang hidup negara ( wilayah ) sudah tidak mencukupi, maka dapat diperluas
dengan mengubah batas negara baik secara damai maupun dengan kekerasan / perang.

Ajaran Ratzel menimbulkan Dua Aliran:

- Menitik beratkan kekuatan darat

- Menitik beratkan kekuatan laut

b. Rudolf Kjellen

- Negara sebagai satuan biologi

- Negara merupakan suatu sistem politik / pemerintahan

- Negara tidak harus bergantung pada sumber pembekalan luar

c. Karl Haushofer

- Pandangan Karl Haushofer ini berkembang di jerman di bawah kekuasaan Adolf


Hitler , juga dikembangkaqn ke jepang dalam ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh
semangat militerisme dan fasisme.

d. Sir Hakford Mackinder ( koonsep wawasan benua)

Ia mencetuskan wawasan benua yaitu konsep kekuatan di darat.

e. Sir walter Raleigh dan Alferd Thyer Mahan ( konsep wawasan bahari )

Barang siapa menguasai lautan akan menguasai “ perdagangan”. Menguasai


perdagangan berarti menguasai “ kekayaan dunia” sehingga pada akhirnya menguasai dunia

f. W. Mitchel, A. Seversky , Giulio Douhet, J.F.C Fuller (konsep wawasan dirgantara)

Menurut nyam kekuatan di udara justru yang paling menetukan.

g. Nicholas J. Spykman

Teori daerah batas ( rimland ) yaitu teori wawasan kombinasi, yang menggabungkan
kekuatan darat, laut , udara dan dalam pelaksanaanya disesuaikan dengan keperluan dan
kondisi suatu negara.

 Wawasan Nasional Indonesia

A. Paham kekuasaan Indonesia

Bangsa indonesia yang berfalsafah dan berideologi pancasila menganut paham


tentang perang dan damai , dengan demikian wawasan nasional indonesia tidak
mengembangkan ajaran kekuasaan dan adu kekuatan karena hal tersebut mengandung
persengketaan dan ekspansionisme.

B. Geopolitik Indonesia

indonesia menganut paham negara kepulauan berdasarkan ARCHIPELAGO


CONCEPT yaitu laut sebagai penghubung daratan sehingga wilayah negara menjadi satu
kesatuan yang utuh disebut negara kepulauan

C. Dasar pemikiran wawasan nasional indonesia

Latar belakang filosofi sebagai dasar pemikiran dan pembinaan nasional indonesia
ditinjau dari:

1. Pemikiran berdasarkan falsafah pancasila

Wawasan nasional merupakan pancaran dari pancasila oleh karena itu menghendaki
terciptanya persatuan dan kesatuan dengan tidak menghilangkan ciri, sifat dan karakter dari
unsur pembentuk bangsa

2. Pemikiran berdasarkan aspek kewilayahan

Luas wilayah indonesia sekitar 5.176.800 km2 , ini berarti luas wilayah laut indonesia
lebih dari dua setengah kali luas daratannya.

Wilayah perairan laut indonesia dapat dibedakan tiga macam :

- Zona laut Teritorial

- Zona Landas Kontinen

- Zona Ekonomi Ekslusif

3. Pemikiran berdasarkan Aspek Sosial Budaya

Sosial budata adalah faktor dinamik masyarakat yang terbentuk oleh keseluruhan
pola tingkah laku lahir batin yang memungkinkan hubungan sosial diantara anggota nya

 Secara universal kebudayaan masyarakat yang heterogen mempunyai unsur yang sama :

- Sistem religi dan upacara keagamaan

- Sistem pengetahuan

- Bahasa

- Keserasian

- Sistem mata pencaharian

- Sistem teknologi dan peralatan


 Unsur dasar wawasan Nusantara
- Wadah ( contour)
- Isi ( contect )
- Tata laku ( conduct)
 Hakekat wawasan Nusantara

Adalah keutuhan nusantara dalam artian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam
lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional

 Asas Wawasan Nusantara

1. Kepentingan/ tujuan yang sama

2. Keadilan

3. Kejujuran

4. Solidaritas

5. Kerjasama

6. Kesetiaan terhadap kesepakatan

 Kedudukan Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari hirarki paradigma nasional
sbb:

= pancasila – landasan idil

= UUD 1945 – landasan Konstituasional

= wasantara – landasan visional

= ketahanan Nasional – landasan konsepsional

=GBHN – Landasan Operasional

 Tantangan impelementasi wasantara:

1. Pemberdayaan masyarakat

2. Dunia tanpa batas

3. Era baru kapitalisme

4. Kesadaran warga negara

Ketahanan Nasional
` Ketahanan nasional adalah kondisi hidup dan kehidupan nasional yang harus senantiasa
diwujudkan dan dibina terus menerus secara sinergi. Konsepsi ketahanan nasional adalah konsepsi
pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh,
menyeluruh dan terpadu berlandaskan pancasila, UUD 1945 dan wawasan nusantara.

Asas ketahanan nasional indonesia adalah tata laku yang didasarkan nilai- nilai yang tersusun
berlandaskan pancasila, UUD 1945 dan wawasan nasional yang terdiri dari :

o Asas kesejahteraan dan keamanan


o Asas komprehensif integral atau menyeluruh terpadu
o Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar
o Asas kekeluargaan

Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung kehidupan
yaitu :

 Aspek yang berkaitan dengan alamiah bersifat statis meliputi aspek geografi, kependudukan
, dan sumber daya alam
 Aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis meliputi aspek ideologi, politik ,
ekonomi, sosial budaya dan hankam

Pengaruh aspek ketahanan nasional pada kehidupan berbangsa dan bernegara

1. Pengaruh aspek ideologi


Ideologi besar yang ada didunia adalah :
a. Liberalisme
b. Komunisme
c. Faham agama
2. Pengaruh aspek Politik
- Politik dalam negri
- Politik luar negri

3. Pengaruh aspek ekonomi


Perekonomi adalah salah satu aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan bagi masyarakat, meliputi produksi, distribusi, seta konsumsi barang dan jasa.

4. Pengaruh aspek sosial budaya


Istilah sosial budaya mencakup dua segi utama kehidupan bersama manusia yaitu segi sosial
di mana manusia demi kelangsungan hidupnya harus mengadakan kerjasama dengan
manusia lainnya

5. Pengaruh aspek pertahanan dan keamanan


Pertahanan dan keamanan indonesia adalah kesemestaan daya upaya seluruh rakyat
indonesia sebagai satu sistem pertahanan dan keamanan dalam mempertahankan dan
mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara
indonesia.

Kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahan nasional yang mencakup


aspek ideologi , politik, ekonomi , sosial budaya dan pertahankan keamanan, sehingga ketahanan
nasional adalah kondisi yang harus dimiliki dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara dalam wadah NKRI.

POLITIK DAN STRATEGI NASIONAl

 Politik berasal dari bahasa Yunani yaitu Polistaia, Polis berarti kesatuan masyarakat yang
mengurus diri sendiri/berdiri sendiri (negara), sedangkan taia berarti urusan.

Arti politik dari segi kepentingan penggunaan, yaitu:

 Dalam arti kepentingan umum (politics).


Politik dalam arti kepentingan umum atau segala usaha untuk kepentingan umum, baik
yang berada dibawah kekuasaan negara di Pusat maupun di Daerah, lazim disebut Politik
(Politics) yang artinya adalah suatu rangkaian azas/prinsip, keadaan serta jalan, cara dan alat
yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau suatu keadaan yang kita kehendaki
disertai dengan jalan, cara dan alat yang akan kita gunakan untuk mencapai keadaan yang kita
inginkan.

 Dalam arti kebijaksanaan (Policy).


Politik adalah penggunaan pertimbanganpertimbangan tertentu yang yang dianggap lebih
menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita/keinginan atau keadaan yang kita kehendaki.
Dalam arti kebijaksanaan, titik beratnya adalah adanya :
- proses pertimbangan
- menjamin terlaksananya suatu usaha
- pencapaian cita-cita/keinginan
 Politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan:

a. Negara

b. Kekuasaan

c. Pengambilan keputusan

d. Kebijakan umum

e. Distribusi

 Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategia yang artinya the art of the general atau
seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan. Karl von Clausewitz
berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk
memenangkan peperangan, sedangkan perang adalah kelanjutan dari politik

 Politik nasional adalah suatu kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk mencapai
suatu cita-cita dan tujuan nasional.

 Strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan
tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional. Strategi nasional disusun untuk melaksanakan
politik nasional, misalnya strategi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
 Dasar Pemikiran Penyususan Politik dan Strategi Nasional
Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang
terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berdasarkan ideologi Pancasila,
UUD 1945, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.
Landasan pemikiran dalam manajemen nasional sangat penting sebagai kerangka
acuan dalam penyususan politik strategi nasional, karena didalamnya terkandung dasar
negara, cita cita nasional dan konsep strategi bangsa Indonesia.
 Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
Proses penyusunan politik strategi nasional pada infrastruktur politik merupakan sasaran
yang akan dicapai oleh rakyat Indonesia. Sesuai dengan kebijakan politik nasional,
penyelenggara negara harus mengambil langkah-langkah pembinaan terhadap semua lapisan
masyarakat dengan mencantumkan sasaran masing-masing sektor/bidang.
Dalam era reformasi saat ini masyarakat memiliki peran yang sangat besar dalam
mengawasi jalannya politik strategi nasional yang dibuat dan dilaksanakan oleh Presiden.
 Stratifikasi politik nasional dalam negara Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Tingkat penentu kebijakan puncak. Kebijakan tingkat puncak dilakukan oleh MPR.
2. Tingkat kebijakan umum.
3. Tingkat penentu kebijakan khusus.
4. Tingkat penentu kebijakan teknis
5. Tingkat penentu kebijakan di Daerah
 Pembangunan nasional merupakan usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas manusia
dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Tujuan
pembangunan nasional itu sendiri adalah sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan
seluruh bangsa Indonesia
 Manajemen nasional pada dasarnya merupakan suatu sistem sehingga lebih tepat jika kita
menggunakan istilah system manajemen nasional
 unsur-unsur utama sistem manajemen nasional dalam bidang ketatanegaraan meliputi :
- Negara. Sebagai organisasi kekuasaan, negara mempunyai hak dan kepemilikan, pengaturan
dan pelayanan dalam mewujudkan cita-cita bangsa.
- Bangsa Indonesia. Sebagai unsur pemilik negara, berperan menentukan sistem nilai dan
arah/haluan negara yang digunakan sebagai landasan dan pedoman bagi penyelenggaraan
fungsi negara.
- Pemerintah. Sebagai unsur manajer atau penguasa, berperan dalam penyelenggaraan fungsi-
fungsi pemerintahan umum dan pembangunan kearah cita-cita bangsa dan kelangsungan
serta pertumbuhan negara.
- Masyarakat. Sebagai unsur penunjang dan pemakai, berperan sebagai kontributor, penerima
dan konsumen bagi berbagai hasil kegiatan penyelenggaraan fungsi pemerintahan.
 Otonomi Daerah
Dalam UU No. 32 Tahun 2004, digunakan prinsip otonomi seluas-luasnya, di mana daerah
diberi kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan kecuali urusan
pemerintah pusat yakni :
a. politik luar negeri
b. Pertahanan dan keamanan
c. Moneter/fiskal
d. Peradilan (yustisi)
e. Agama.

 Masyarakat madani adalah kelembagaan sosial yang melindungi warga negara dari
perwujudkan kekuasaan negara yang berlebihan. Masyarakat madani merupakan tiang utama
dalam kehidupan politik berdemokratis.
 Ciri-Ciri/Karakteristik Umum Masyarakat Madani
a. Diakui semangat pluralisme.
b. Sikap toleran antara sesama agama dan umat agama lain.
c. Tegaknya prinsip demokrasi.

 Unsur-Unsur Masyarakat Madani


a. wilayah publik yang luas
b. Demokrasi
c. Toleransi
d. Pluralisme
e. Keadilan sosial

Anda mungkin juga menyukai