Anda di halaman 1dari 9

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : Sari'atul Hidayah

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041397142

Tanggal Lahir : 09 September 1996

Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI4432 / Bisnis Internasional

Kode/Nama Program Studi : 83 / Akuntansi

Kode/Nama UPBJJ : 84 / Manado

Hari/Tanggal UAS THE : Minggu / 04 Juli 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Sari'atul Hidayah


NIM : 041397142
Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI4432 / Bisnis Internasional
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : 83 / Akuntansi
UPBJJ-UT : 84 / Manado

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Manado, 04 Juli 2021

Yang Membuat Pernyataan

Sari’atul Hidayah
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Beberapa kompetensi atau kriteria seorang pemimpin/manajer sebuah perusahaan


multinasional, agar bisa mengelola pasar global dapat dijabarkan sebagai berikut:

Manajer yang menjalankan setiap bisnis harus mengoordinasikan aset bisnisnya di pusat
komersial di seluruh dunia. Manajer harus memiliki pilihan untuk memahami bahwa
menggerakkan organisasi yang memasuki pasar dunia tidak sama dengan organisasi yang hanya
berada di pasar lokal. Perbedaan disebabkan oleh kontras di setiap negara, seperti kontras dalam
budaya, kerangka politik, kerangka keuangan, hukum, dan tingkat perkembangan moneter.
Menjadi pemimpin dalam bisnis global tidak hanya harus peka terhadap perbedaan antar
negara, tetapi juga harus mampu merangkul beberapa pendekatan dan prosedur yang dimiliki
organisasi di berbagai negara.
Pemimpin sebuah organisasi dunia juga harus memiliki pilihan untuk menangani masalah di
setiap negara yang jelas membutuhkan jawaban yang berbeda untuk negara asal mereka.
pemimpin juga harus memiliki pilihan untuk memutuskan di negara mana kegiatan manufaktur
dan pemasaran untuk membatasi biaya dan menghasilkan nilai tambah di negara tujuan dan asal.
Referensi :
(BMP Bisnis Internasional Modul 1 Hal.1.33, universitas Terbuka)
1. Berdasarkan Piramida kompetansi kepemiminan global atau Pyramid model of global
leadership oleh Bird and Osland’s (2004). Piramida ini mewakili gagasan bahwa para
pemimpin global memerlukan dasar pengetahuan dan sifat ambang batas yang berfungsi
sebagai dasar tingkat kompetensi yang lebih tinggi. Model lima tingkat menunjukkan
kemajuan kumulatif melalui kompetensi. Lihat Gambar 1 untuk representasi visual model
piramida.
Level 5

Level 4

Level 3

Level 2

Level 1

Gambar 1. Global Leadership Competency Pyramid

Sumber: Jurnal ilmiah Defining the Content Domain of Intercultural Competence for
Global Leaders, oleh Allan Bird,dkk, Northeastern University, (2010).

Global Knowledge atau Pengetahuan global Level 1 mewakili elemen paling dasar.
Bird dan Osland (2004) mengacu pada tingkat ini lebih sebagai sumber daya daripada
kompetensi, dan berfungsi sebagai dasar untuk segala sesuatu di atasnya dalam kerangka
kerja. Level 2, sifat ambang, terdiri dari integritas, kerendahan hati, rasa ingin tahu, dan
tahan banting. Level 3 dari piramida bergeser ke sikap dan orientasi yang memengaruhi cara
para pemimpin memandang dan menafsirkan dunia.
Tingkat ini terdiri dari kompleksitas kognitif, yang menunjukkan kemampuan untuk
melihat dunia melalui berbagai perspektif; osmopolitanisme, kesadaran akan dunia dan
orientasi positif terhadapnya; dan pola pikir global, hasil dari sikap dan orientasi ini yang
memungkinkan para pemimpin untuk berpikir di luar batas-batas sempit lensa budaya
tunggal.
Level 4 dikaitkan dengan keterampilan interpersonal dan menyoroti kemampuan
untuk berkomunikasi lintas budaya. Tingkat ini terdiri dari:
(a) komunikasi yang penuh perhatian,
(b) penciptaan dan pembangunan kepercayaan, dan
(c) kemampuan untuk bekerja dalam tim multikultural.
Level 5, puncak piramida mewakili tingkat kelima dari kerangka kerja ini, keterampilan
sistem, dan menggabungkan serangkaian keterampilan yang melibatkan pengelolaan sistem
organisasi global. Kompetensi di sini meliputi
a) kemampuan untuk menjangkau batas;
b) kemampuan membangun komunitas melalui keterampilan multikultural dan
interpersonal;
c) kemampuan untuk memimpin perubahan di tingkat global;
d) arsitektur, yang mengacu pada kemampuan untuk berfungsi dalam desain dan
keselarasan organisasi transnasional yang kompleks;
e) kemampuan untuk mempengaruhi berbagai pemangku kepentingan, baik pada tingkat
individu atau kelembagaan; dan
f) pengambilan keputusan etis, sesuai dengan standar etika yang tinggi dan melihat
implikasi jangka panjang dari tindakan yang diambil oleh individu dan organisasi (Bird
& Osland, 2004; Osland, 2012). Kerangka kerja ini mencoba untuk mengidentifikasi
blok bangunan kepemimpinan global dan mewakili penyederhanaan susunan
kompleks kompetensi yang ditemukan dalam literatur.
Referensi :
Jurnal ilmiah “Defining the Content Domain of Intercultural Competence for Global Leaders” oleh Allan Bird,dkk,
Northeastern University, (2010).

2. Pengetahuan Dasar. Demikian juga, pemimpin perlu memiliki beberapa pengetahuan


tentang beberapa wilayah manajerial di dalam organisasi. Seperti yang ditunjukkan oleh
Schermerhorn (2003), pengetahuan yang harus dimiliki para pemimpin adalah:

1. Pengetahuan fungsional. Ini adalah pengetahuan yang diidentifikasi dengan teknik dan
inovasi yang dibutuhkan individu dalam pekerjaan mereka.
2. Pengetahuan moneter. Ini adalah pengetahuan yang diidentifikasi dengan aset yang
diharapkan dapat membantu berbagai kegiatan di dalam organisasi.
3. Pengetahuan Pemasaran. Pemasaran pengetahuan adalah pengetahuan yang
diidentifikasi dengan kebutuhan penjualan dan proses pengantaran produk.
4. Pengetahuan SDM. Pengetahuan aset manusia adalah pengetahuan yang
diidentifikasi dengan penerimaan karyawan, penentuan dan pengaturan individu dalam
posisi yang berbeda.

(Referensi: Jurnal ilmiah “ANALISA SUKSESI KEPEMIMPINAN PADA PERUSAHAAN KELUARGA PT. FAJAR
ARTASARI DI SIDOARJO” oleh Yonathan Halim, AGORA Vol. 3, No. 1, (2013))
2. Peran pemerintah dalam mengelola SDA, khususnya di bidang energi/ bahan bakar baik
yang konvensional (minyak bumi) maupun yang inkonvensional (batubara dan gas alam),
agar bisa tampil sebagai salah satu kekuatan ekonomi Indonesia dalam Bisnis
internasional.

Tidak hanya minyak bumi, batu bara dan gas alam, Kini nikel dan kolbat mejadi sumber
energi dan bahan bakar yang tidak kalah penting bahkan semaikin penting di mata dunia. Banyak
negara berniat untuk menghentikan pembuatan kendaraan konvensional yang memakai minyak
dan gas sekitar tahun 2030. Dengan begitu, industri kendaraan listrik saat ini sedang berkembang
secara efektif untuk memenuhi tujuan menggantikan kendaraan konvensional dalam jangka
menengah dan panjang hingga semua kendaraan adalah kendaraan listrik. Energi ini semakin
tidak berbahaya bagi ekosistem karena mengurangi kontaminasi udara.
Sebelum diberlakukannya larangan bahan tambang mentah pada tahun 2014, Indonesia
termasuk di antara 3 negara pengirim utama nikel dan mineral terkait. Mengingat PP nomor
05/2017, saat ini hanya mineral dengan kandungan nikel di bawah 1,7% yang boleh
diperdagangkan, selebihnya harus dimurnikan dan diolah oleh pengusaha dalam negeri.
Besesuaian dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral nomor 11 tahun 2019
pemerintah resmi melarang ekspor bijih nikel.
(Referensi: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Badan Geologi, “Ketersediaan Nikel Dan Kobalt
Untuk Bahan Industri Baterei Listrik Di Indonesia”, diakses 4 Juli 2021)

Strategi ini juga berfokus pada banyaknya cadangan yang ditunjukkan dan memastikan
pasokan logam nikel berkualitas buruk untuk mengantisipasi peningkatan kecepatan industri
kendaraan listrik, yang dapat menjadi industri masa depan Indonesia.

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki bahan mentah nikel terbaik di planet ini
untuk membuat baterai partikel lithium yang merupakan bisnis masa depan. Berdasarkan
investigasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, 40% dari biaya mutlak perakitan
kendaraan listrik adalah baterai.
PT Pertamina (Persero) menggarisbawahi bahwa rencana untuk membuat fasilitas
industri baterai untuk kendaraan listrik akan terus berjalan meskipun harga nikel berfluktuasi di
pasar dunia.
(Referensi:
Merdeka.com “Larangan Ekspor Nikel jadi Momentum Bangun Industri Baterai Mobil Listrik di RI”: diakses 04 Juli 2021.
Bisnis.com “Harga Nikel Merosot, Apa Kabar Rencana Pertamina Bangun Pabrik Baterai?”: diakses 04 Juli 2021”)

Peranan pemerintah selanjutanya dalam mengelola SDA adalah peningkatan persaingan


dalam pengelolaan minyak dan gas. berkompetisi dengan negara-negara penghasil minyak harus
kembangkan. Lingkungan investasi juga harus ditingkatkan. Pemerintah menargetkan untuk
menghasilkan minyak 1 juta barel setiap hari (bph) dan menghasilkan gas minyak bumi 12 miliar
standar kaki kubik setiap hari (BSCFD) pada tahun 2030.
(Referensi: CNBC, “Menteri ESDM Beberkan Tantangan Produksi 1 Juta Barel Minyak”, diakses 4 Juli 2021)

Upaya SKK Migas dalam menjaring calon-calon investor, yang dimulai pada tahun 2019
dengan program roadshow ke beberapa negara untuk memajukan informasi tentang potensi
minyak dan gas Indonesia, ditanggapi secara efektif. Indonesia telah menarik perhatian salah
satu perusahaan minyak dan gas terbesar di dunia, EOG Resources dari Houston, Amerika
Serikat dan secara resmi mengajukan permohonan untuk berpartisipasi dalam informasi minyak
dan gas Indonesia.
(Referensi: Antaranews, “Potensi migas Indonesia tarik perhatian perusahaan besar dunia”: diakses 4 Juli 2021)

3. Analisis ekonomi internasional terhadap China yang melakukan perubahan strategi


ekspornya dari AS dan memilih ASEAN sebagai pasar penggantinya.

AS kehilangan signifikansi sebagai mitra perdagangan China karena perang dagang


mereka yang berlarut-larut, turun satu peringkat ke posisi ketiga pada paruh pertama tahun 2019
menyusul Uni Eropa dan Asia Tenggara.
Perubahan Strategi ekspor China dari A ke ASEAn dikarenakan Produk pertanian dan
energi dengan mudah bersumber dari tempat lain menyumbang sebagian besar impor China dari
AS. Tetapi ekspor besar China seperti komputer, ponsel, dan elektronik lainnya memiliki rantai
pasokan yang membutuhkan lebih banyak waktu untuk diatur ulang. Sementara ekspor
China ke AS turun 8% menjadi $199,4 miliar, ekspor Amerika ke China anjlok 30% menjadi $58,9
miliar.
Strategi ini juga didasari untuk menghindari tarif tinggi Amerika atas produk-produk
buatan China. Rincian item demi item menyoroti bagaimana perang dagang membentuk kembali
aliran barang. Misalnya, AS memberlakukan tarif 10% untuk furnitur China September lalu,
menaikkannya menjadi 25% Mei ini. Ekspor furnitur China ke AS turun 11% pada tahun ini
menjadi $3,7 miliar untuk periode Januari-Mei, sementara ekspor ke negara-negara ASEAN
meningkat 30% menjadi $1 miliar.
Anggota ASEAN Vietnam menikmati lonjakan 14% dalam ekspor dari China. bisnis Cina
memindahkan lebih banyak suku cadang dan material ke basis produksi yang baru didirikan di
sana. Tujuannya sama, yaitu untuk menghindari tarif Amerika atas produk-produk buatan China.
ASEAN menjadi pasar yang sangat potensial untuk produk-produk buatan china.
Meskipun tidak dikenakan tarif AS, mainan China dan produk terkait yang diekspor ke ASEAN
dalam periode lima bulan melonjak 52% pada tahun tersebut.
Referensi: (NIKKEI ASIA, “US overtaken by Southeast Asia as China's No. 2 trade partner”: diakses 04 Juli 2021)

Secara luas dipandang, China ingin memperluas pengaruh ekonominya di wilayah


ASEAN dengan medukung RCEP(Regional Comprehensive Economic Partnership). RCEP
yang didukung China dengan gabunganya Hongkong menajdi anggota ke-15, ditandatangani
pada November 2020 dan mencakup 10 anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara
(Asean) ditambah China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru. Dengan
menghilangkan tarif pada 91 persen barang, RCEP akan menciptakan zona perdagangan bebas
yang mencakup hampir sepertiga dari ekonomi, perdagangan, dan populasi dunia. RCEP yang
mengecualikan Amerika Serikat dan secara luas dipandang sebagai cara bagi Beijing untuk
memperluas pengaruh ekonominya di wilayah tersebut.
Referensi: (China Makro Economy, “China backs Hong Kong to join RCEP trade deal in potential boost to
city’s flagging logistics sector”: diakses 04 Juli 2021)

4. a. Pentingnya stabilitas suatu negara, terkait investasi luar negeri.


Untuk mendatangkan iklim investasi dan menjaga pola perdagangan disuatu negara, ada
beberapa faktor yang mempengaruhi. Salah satunya adalah war and insurection (Perang dan
Pemberontakan). Terjadinya perang, kerusuhan dan pemberontakan akan mengubah pola
perdagangan investasi. Hal ini karena kondisi yang membahayakan dan potensi pelemahan
ekonomi di negara tersebut. Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa investasi akan datang
ke negara yang memiliki stabilitas politik dan keamanan.
Referensi:
(Jaminfo, “Pentingnya Stabilitas Politik dan Stabilitas Keamanan dalam Pembangunan”, diakses 4 juli 2021)
(BMP Bisnis Internasional Modul 8 Hal.8.37, universitas Terbuka)

Contoh yang terjadi pada kasus Kudeta militer Myanmar menyebabkan perekonomian
negara tersebut menjadi tidak stabil. Seorang pengusaha asal Singapura yang terkenal
mengatakan dia akan menghentikan minatnya pada perusahaan tembakau yang terhubung
dengan militer Myanmar, setelah militer menggulingkan pemerintah negara yang dipilih secara
adil dalam penggulingan pekan lalu.
Orang tersebut adalah Lim Kaling, salah satu pendiri dan direktur pembuat gadget game
Razer. Dia adalah investor minoritas di Perusahaan Tembakau Virginia Myanmar. Lim memiliki
49% saham dalam organisasi melalui organisasinya RMH Singapore Pte Ltd.
Selain itu, Yoma Strategic Holdings yang berfokus pada Myanmar menghentikan
sementara perdagangan di Singapura, tempat perusahaan tersebut terdaftar. Keterbatasan
informasi yang terjadi memaksa perlu dihentikannya perdaganagn saham.
Data lainnya dari Bank Dunia menyatakan bahwa ekonomi Myanmar akan melambat,
pada angka 2% di tahun fiskal periode, dan diperparah dengan kemungkinan meningkatnya
angka kemiskinan dari 22,4% menjadi 27%.
Referensi:
(BBC.com, “Kudeta militer Myanmar 'mungkin hancurkan' perekonomian negara itu”, diakses 4 juli 2021)

b. Indikator Stabilitas Suatu Negara


1. Indikator stabilitas perekonomian.
Pada level pendekatan, Indonesia menggunakan dua (2) petunjuk untuk
memperkirakan kekuatan kerangka moneter, khususnya mikroprudensial dan
makroprudensial.
Indikator mikroprudensial meliputi: proporsi kecukupan modal perbankan, kualitas
sumber daya, kerangka kerja moneter yang sehat, pendapatan dan profit perbankan, sudut
pandang likuiditas, kemampuan untuk memprediksi bahaya dan beberapa penanda
berbasis pasar.
Sementara itu, indikator makroprudensial meliputi: perkembangan moneter,
keseimbangan angsuran, tingkat ekspansi, biaya pembiayaan dan tingkat inflasi, dampak
kontagion atau dampak penyebaran krisi, dan variabel lainnya.
Referensi:
(Aam Slamet Rusydiana1,dkk., Jurnal Ekonomi dan Pembangunan, “MANAKAH INDIKATOR TERPENTING
STABILITAS SISTEMKEUANGAN? PERSPEKTIF MAKROPRUDENSIAL”, s Universitas Airlangga. Vol 27, No.
1, 2019)
2. Indikator stabilitas politik
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Indeks Demokrasi Indonesia (IDI)
telah mencapai angka 74,92 dalam skala 0-100, untuk pencapaian di tahun 2019. Angka ini
mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2019 yang berada di angka 72,39.
IDI ini merupakan penanda komposisional yang menunjukkan derajat perbaikan
demokrasi di Indonesia. Data ini merupakan salah satu petunjuk penting bagi suatu negara
terhadap keamanan politik di negara tersebut. Hal penting lain yang diidentifikasi dengan
data ini adalah sesuatu yang akan mempengaruhi minat para investor untuk memasukkan
dananya ke Indonesia.
Referensi: (goodnews.com, “Menelisik Kestabilan Politik Indonesia Dari Indeks Demokrasi Indonesia”, diakses 4
juli 2021)

Anda mungkin juga menyukai