Anda di halaman 1dari 3

Nama : Noviana Anggita

Nim: 1201420050

Rombel : 2

Prodi : PLS

Tugas Asesmen Kebutuhan Belajar

1. Asesmen Kebutuhan Belajar yang ada di daerah cangkreplor ,Purworejo.


2. Tema yang saya ambil yaitu pemanfaatan daur ulang botol bekas minuman sebagai
kerajinan
3. Teknik yang saya lakukan dalam melakukan asesmen yaitu dengan cara wawancara
4. Yang terlibat dalam asesmen yaitu remaja,orang tua dan tetangga
5. Kendala dan hambatan dalam melakukan asesmen kebutuhan belajar

Asesmen kebutuhan belajar yang saya analisis yaitu di daerah


cangkreplor,purworejo. Yang mengambil judul pemanfaatan daur ulang botol bekas
minuman sebagai kerajinan yang bernilai jual tinggi. Dan tehnik yang saya lakukan
dalam menentukan asesmen kebutuhan belajar yaitu menggunakan teknik wawancara.
Teknik wawancara itu sendiri merupakan teknik yang dilakukan anatara dua orang atau
lebih dan narasumber langsung mmebrikan jawabannya. Yang terlibat dalam asesemen
kebutuhan belajar ini yaitu remaja,tetangga dan orang tua.

Dari hasil wawancara telah ditemukan bahwa kebutuhan belajar yang perlu
dilakukan dalam masyarakat di daerah cangkreplor purworejo yaitu pemanfaatan daur
ulang botol bekas minuman sebagai kerajinan. Karena menurut para remaja,tetangga dan
orang tua yang perlu di lakukan dalam kebutuhan belajar yaitu pemanfaatan bahan bekas
menjadi bahan yang dpaat digunakan di kemudian hari. Karena di daerah cangkreplor
banyak yang tidak peduli akan lingkungan dan banyak sampah plastic yang berserakan .
sampah yang berserakan yang paling banyak yaitu botol bekas minuman.
Peningkatan jumlah sampah memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap
lingkungan. Sampah berupa plastik sangat sulit diuraikan. Kita membutuhkan cara untuk
membuang atau memanfaatkan sampah plastik bekas. Didorong untuk terus mendaur
ulang limbah botol bekas untuk menyelamatkan lingkungan yang bersih, dan aspek
ekonomi dapat dipertimbangkan dalam pengelolaannya.

Dengan meningkatnya konsumsi masyarakat dan aktivitas lainnya, jumlah


sampah yang dihasilkan juga meningkat. Buangan yang dihasilkan oleh kegiatan dan
konsumsi masyarakat disebut sampah. Sampah menjadi masalah lingkungan karena
jumlah dan tingkat bahayanya mengganggu kehidupan organisme lain.

Dan kurang kepedulian warga akan bahaya sampah yang berserakan.maka dari itu
kita tergerak untuk memanfaatkan daur ulang botol bekas sebagai kerajinan agar mereka
juga peduli terhadap lingkungan sekitar dan tidak terjadi banjir setiap tahunnya. Kita
akan membuat daur ulang botol bekas minuman untuk tas yang dapat digunakan ke pasar
oleh para ibu-ibu agar mereka tidak menggunakan tas kresek yang dapat mudah tercemar
dan sulit untuk di daur ulang.
Hambatan dalam pelaksanaan asesmen kebutuhan belajar ini adalah kurangnya
kepedulian dari masyarakat, karena masyarakat hanya peduli dengan barang pribadi mereka,
sangat jarang orang yang peduli dengan lingkungan. Orang hanya akan peduli dengan rumahnya
saja, tidak dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Kebanyakan jika ada sampah yang dapat di
daur ulang seperti botol plastic dibuang ddengan cara dibakar alih alih memanfaatkannya
menjadi benda yang lebih bernilai. Selain dibakar banyak juga yang dijual kembali ke pengepul
rongsokan walau hasilnya hanya sedikit. Ini membuktikan bahwa masyarakat kita kurang peduli
dan tak mau ribet dalam urusan kebersihan lingkungan dan daur ulang.

Selain masalah diatas, kurangnya keterampilan masyarakat menjadi hambatan lainnya.


Jaman sekarang orang lebih memilih bekerja di perusahaan atau sejenisnya daripada mendaur
ulang sampah menjadi sesuatu yang bernilai. Karena kebiasaan mereka yang bekerja sebagai
buruh pabrik atau sebagainya, jadi sangat jarang orang yang bisa atau terampil dalam mendaur
ulang botol plastic bekas menjadi sesuatu yang mempunyai harga jual. Bahkan jika ada yang
membuat pun peminatnya akan sangat sedikit, karena banyak orang atau konsumen yang lebih
memilih kerajinan yang terbuat dari kayu, tanah atau besi daripada hanya dari botol plastic
bekas.

Anda mungkin juga menyukai