Anda di halaman 1dari 71

SURVEY

PERKEMBANGAN INDUSTRI REALESTAT -


ANGGOTA REI DKI JAKARTA
Mei 2018
Sistematika Penyajian

1. PERSEPSI INDUSTRI REALESTAT .................................................................. 3


2. APARTEMEN JUAL ...................................................................................... 14
3. PERKANTORAN JUAL ................................................................................. 23
4. MALL / PUSAT PERBELANJAAN / TRADE CENTRE JUAL ............................ 31
5. PERUMAHAN TAPAK .................................................................................. 38
6. RUKO / RUKAN JUAL .................................................................................. 45
7. APARTEMEN SERVIS ................................................................................... 52
8. PERKANTORAN SEWA ................................................................................ 29
9. MALL SEWA ................................................................................................ 65

Solusi Meningkatkan Kemampuan Interpersonal melalui Training, Workshop, Seminar dan Riset
1
DPD REI DKI Jakarta mempunyai anggota ± 350 perusahaan, dengan sebaran pengembangan proyek di seluruh Indonesia
khususnya Bodetabek dikarenakan keterbatasan lahan di DKI Jakarta.

2
Proyek yang sedang dikembangkan/dikelola

Perumahan Menengah dan Atas


Apartemen Jual
Ruko/Rukan Jual
Perumahan Bawah/RST
Mall Jual • Anggota REI DKI Jakarta
Mall Sewa mengembangkan hampir 600 project
Ruko/Rukan Sewa ketika disurvei
Perkantoran Jual • 44,7 % mengembangkan perumahan
Apartemen Servis
menengah atas dan apartemen
Hotel
• 8,1 % mengembangkan perumahan
Kawasan Industri Jual
Perkantoran Sewa
sederhana
Mix Used (Net)
• 36,6 % mengembangkan
Kondotel ruko/rukan/perkantoran/mall
Kawasan Industri Sewa
Pasar Bersih

3
Persepsi terhadap Kondisi Makro 2017

Kondisi ekonomi 2017 terhadap Faktor apakah menurut pendapat anda yang
industri properti mempengaruhi iklim investasi di bidang properti
Regulasi Pemerintah
(Pajak dan Retribusi)

Makro Ekonomi

Perizinan

Kemudahan Pembiayaan dari


Perbankan/Pasar Modal

Harga Lahan

Biaya Konstruksi

57 % Anggota REI DKI Jakarta menyatakan kondisi ekonomi 2017 kondusif terhadap industri properti.
66,1 % menyatakan yang mempengaruhi iklim investasi properti adalah regulasi pemerintah, kondisi makro ekonomi
dan perizinan
4
Persepsi terhadap Kondisi Mikro 2017
Pendapat anda tentang penjualan produk Faktor yang mempengaruhi penjualan produk
properti yang anda kembangkan di tahun 2017 properti yang anda kembangkan di tahun 2017

Persaingan Pasar (supply


/demand /price)

Pembiayaan Konsumen

Perubahan Prilaku Konsumen

Lokasi

Pembiayaan Konstruksi

Daya beli konsumen

57 % menyatakan penjualannya di tahun 2017 sama atau bahkan lebih baik dari tahun sebelumnya.
36,2 % menyatakan yang mempengaruhi penjualan 2017 adalah persaingan pasar (supplay/demad/price)

5
Persepsi RTRW DKI 2014-2019 dan Kemudahan Perizinan

Persepsi RTRW DKI 2014 - 2019 menjawab Kemudahan untuk mendapatkan perizinan
tantangan pengembangan kota Jakarta yang dalam membangun properti yang anda
berbasis mass transport dan pedestrian friendly kembangkan
0% 9%

22%

23% 46%

Sangat mudah Mudah


Cukup Mudah Kurang Mudah
Tidak Mudah

43 % menyatakan RTRW DKI 2014-2019 menjawab tantangan pengembangan kota.


55 % menyatakan mudah atau cukup mudah mendapatkan perizinan membangun
6
Tantangan & Perijinan Pembangunan
Faktor yang mempengaruhi dalam Dibandingkan daerah diluar DKI, apakah untuk
pengurusan izin di lingkungan industri mendapatkan perizinan dalam membangun
properti di DKI properti yang anda kembangkan lebih mudah?

40% menyatakan birokrasi adalah faktor yang mempengaruhi pengurusan izin.


69 % menyatakan lebih mudah memperoleh perizinan di luar DKI dibandingkan di DKI Jakarta.

7
Produk Properti yang Paling Memberikan
Kinerja Terbaik di Tahun 2017

Perumahan Bawah/RS
Apartemen Strata
Perumahan Menengah dan Atas
• 28,5 % menyatakan perumahan
Ruko/Rukan Jual
sederhana adalah produk yang paling
Perkantoran
memberikan kinerja terbaik di tahun
Ruko/Rukan Sewa
2017
Hotel
• 27 % menyatakan apartemen strata
Apartemen Servis adalah produk yang paling
Kawasan Industri Jual memberikan kinerja terbaik di tahun
Kondotel 2017
Mall Sewa
Kawasan Industri Sewa
Mall Jual

8
Dampak Kebijakan Pemerintah Dukungan Pemerintah untuk
terhadap Perkembangan Realestat Infrastruktur

Industri Realestat sangat terdampak oleh kebijakan Pemerintah.


68 % menyatakan dukungan pemerintah untuk infrastruktur cukup baik – baik – sangat baik.

9
Persepsi Kondisi Properti 2018

34 % menyatakan optimis kondisi properti 2018 lebih baik dibanding tahun sebelumnya
55 % menyatakan kondisi properti 2018 sama dibanding tahun sebelumnya

10
Persepsi terhadap Kondisi Properti 2018
Produk Properti
Paling menarik dikembangkan Rencana pengembangan
Perumahan Bawah/RS
Apartemen Strata
Perumahan Menengah Atas
Ruko/Rukan Jual
SOHO (Social House)
Perkantoran
Hotel
Apartemen Servis
Ruko/Rukan Sewa
Kondotel
Kawasan Industri Jual
Mall Sewa
Kawasan Industri Sewa
Pergudangan
Mall Strata
Dormmitory
Guest House
Resort Hotel
Mix Used
Tidak Ada

Sejalan dengan optimisme melihat tahun 2018, mayoritas tetap merencanakan mengembangkan perumahan sederhana,
menengah atas dan apartemen
11
Prioritas kebutuhan Infrastruktur
Air Bersih 49%

Jalan 36%

Listrik 12%

Drainase 2%

Telekomunikasi 1%

Mayoritas menyatakan air bersih dan jalan menjadi prioritas kebutuhan infrastruktur

12
Perkiraan kebutuhan CAPEX Tahun 2018

31 % menyatakan akan membutuhkan capex di bawah 100 milyar


33 % menyatakan akan membutuhkan capex antara 100 sampai 500 milyar
9 % menyatakan akan membutuhkan capex antara 500 sampai 900 milyar
22 % menyatakan akan membutuhkan capex di atas 900 milyar

13
APARTEMEN JUAL
Area
Jakarta
Bekasi
Depok
Tanggerang
Bogor
Bandung
Surabaya
Semarang
Balikpapan
Medan
Jogja
Banten
Bali
Batam
Sumedang

Mayoritas mengembangkan apartemen jual di Jakarta.


Sedangkan yang lainnya di wilayah lain
Apartemen Jual 15
Profil Luas Tanah/Bangunan
Luas Lahan Luas Bangunan Luas Semigross

< 5.000 m2 < 3.000 m2


5.001 – 10.000 m2 3001 – 6.000 m2
60.001 – 12.000 m2
10.001 – 20.000 m2
12.001 – 18.000 m2
20.001 – 30.000 m2
18.001 – 26.000 m2
30.001 – 40.000 m2
26.001 – 32.000 m2
30.001 – 40.000 m2 32.001 – 38.000 m2
40.001 – 50.000 m2 38.001 – 44.000 m2
50.001 – 60.000 m2 44.001 – 50.000 m2
60.001 – 70.000 m2 50.001 – 56.000 m2
56.001 – 62.000 m2
70.001 – 80.000 m2
62.001 – 68.000 m2
80.001 – 90.000 m2
68.001 – 74.000 m2
90.001 – 100.000 m2
74.001 – 80.000 m2
> 100.000 m2 > 80.000 m2
Tidak Tahu Tidak Tahu

26 % membangun di atas lahan kurang dari 1 hektar; 23 % antara 1 – 2 hektar dan 51 % di atas 2 hektar
32% membangun bangunan kurang dari 50 ribu m2; 48 % antara 50 – 100 m2 dan 18 % di atas 100 ribu m2
Apartemen Jual 16
Pembangunan Tower
Jumlah Tower Jumlah Unit per Tower

< 300 unit 28%


301 – 500 unit 37%
501 – 700 unit 22%
701 – 900 unit 4%
> 900 unit 8%
Tidak tahu 1%

Mayoritas ( 43 % ) membangun 3 tower


28 % membangun kurang dari 300 unit; 37 % antara 301 – 500 unit dan 22 % antara 501 – 700 unit
Apartemen Jual 17
Kelas / Grade Harga Jual

Mayoritas ( 54 % ) membangun kelas menengah – menengah atas


Mayoritas ( 53 % ) menjual di harga Rp 12 – 30 juta per m2
Apartemen Jual 18
Tingkat Penjualan
< 10 unit per bulan 21%
11 – 25 unit per bulan 25%
26 – 40 unit per bulan 22%
41 – 55 unit per bulan 22%
> 55 unit per bulan 5%
Belum Terjual 2%
Sudah Terjual 1%
Tidak tahu 2%

46% menjual sebanyak kurang dari 25 unit per bulan, 44% menjual antara 26-55 unit per bulan.

Apartemen Jual 19
Skema Pembayaran
6%
KPA

12% 1%
78%

Cicilan 1% Tunai Keras


2% 0%

Mayoritas ( 78 % ) menggunakan skema pembayaran kombinasi cicilan developer – KPA – tunai keras

Apartemen Jual 20
Skema Pembayaran

KPA Cicilan Tunai Keras

12 kali
DP 10% Cicil 3 kali
24 kali
DP 20% Cicil 6 kali
36 kali

DP 30% 48 kali Cicil 12 kali


60 kali
DP 0% Cicil 36 kali
30 kali
180-240 kali
DP 24% Cicil 1 kali
96 kali
Tergantung Kesanggupan Tergantung Kesanggupan
Tergantung Kesanggupan
Konsumen Konsumen
Konsumen

Mayoritas ( 61 % ) KPA menggunakan DP 20%; Mayoritas ( 43 % ) cicilan ke developer mencicil 36 kali


Mayoritas ( 41 % ) tunai keras menggunakan cicilan 6 kali

Apartemen Jual 21
Pembiayaan Pembangunan
Perkiraan Biaya Konstruksi Perkiraan Soft Cost

< Rp 50 milyar 2% < 3% dari biaya konstruksi

Rp 51 – 100 milyar 6% 3% – 5% dari biaya konstruksi

Rp 101 – 300 milyar 18% 6% – 8% dari biaya konstruksi

Rp 301 – 500 milyar 24% 8% – 10% dari biaya konstruksi

Rp 501 – 700 milyar 22% 10% – 12% dari biaya konstruksi

Rp 701 – 900 milyar 10% 10% – 14% dari biaya konstruksi

> 900 milyar 15% > 14% dari biaya konstruksi

Tidak tahu 3% Tidak tahu

8 % menyatakan biaya membangun kurang dari Rp 100 milyar; Mayoritas ( 42 % ) antara Rp 101 – 500 milyar
Mayoritas ( 38 % ) menyatakan soft cost 8-10 % dari biaya konstruksi; 28 % antara 3-5 %; 19 % antara 6-8 %
Apartemen Jual 22
PERKANTORAN JUAL
Area

Mayoritas mengembangkan perkantoran jual di Jakarta.


Sedangkan yang lainnya di wilayah lain
Perkantoran Jual 24
Profil Luas Tanah/Bangunan
Luas Lahan Luas Bangunan Luas Semigross

< 5.000 m2 4%

5.001 – 10.000 m2 5%

10.001 – 20.000 m2 32%

20.001 – 30.000 m2 27%

> 30.000 m2 32%

36 % membangun di atas lahan kurang dari 1 hektar; 32 % antara 1 – 2 hektar dan 32 % di atas 2 hektar
9 % membangun bangunan kurang dari 10 ribu m2; Mayoritas (59 %) antara 10 – 30 ribu m2 dan 32 % di atas 30 ribu m2
Perkantoran Jual 25
Pembangunan Tower
Jumlah Tower

Mayoritas ( 50 % ) membangun 1 tower

Perkantoran Jual 26
Tingkat Penjualan
Kelas / Grade Tingkat Penjualan Harga Jual

< 100 m2 per bulan 23%


101 – 300 m2 per bulan 9%
301 – 500 m2 per bulan 41%
501 – 700 m2 per bulan 0%
> 700 m2 per bulan 9%
Tidak tahu 18%

Mayoritas ( 68 % ) membangun grade A


Mayoritas ( 54 % ) menjual di harga Rp 15 – 35 juta per m2
Perkantoran Jual 27
Skema Pembayaran

Cicilan 74% Tunai Keras


15% 11%

Mayoritas ( 74 % ) menggunakan skema pembayaran kombinasi cicilan developer dan tunai keras

Perkantoran Jual 28
Skema Pembayaran

Cicilan Tunai Keras

12 kali Cicil 3 kali

24 kali
Cicil 6 kali

36 kali
Cicil 12 kali
48 kali

Cicil 1 kali
60 kali

Mayoritas ( 53 % ) cicilan ke developer mencicil 36 kali


Mayoritas ( 44 % ) tunai keras menggunakan cicilan 6 kali
Perkantoran Jual 29
Pembiayaan Pembangunan
Perkiraan Biaya Konstruksi Perkiraan Soft Cost

< Rp 50 milyar 4% < 3% dari biaya konstruksi

Rp 51 – 100 milyar 5% 3% – 5% dari biaya konstruksi

Rp 101 – 300 milyar 18% 6% – 8% dari biaya konstruksi

Rp 301 – 500 milyar 23% 8% – 10% dari biaya konstruksi

Rp 501 – 700 milyar 18% 10% – 12% dari biaya konstruksi

Rp 701 – 900 milyar 14% 10% – 14% dari biaya konstruksi

> 900 milyar 18% > 14% dari biaya konstruksi

Tidak tahu

9 % menyatakan biaya membangun kurang dari Rp 100 milyar; Mayoritas ( 41 % ) antara Rp 101 – 500 milyar.
Mayoritas ( 36 % ) menyatakan soft cost 8-10 % dari biaya konstruksi; 27 % antara 6-8 %; 23 % antara 3-5 %
Perkantoran Jual 30
MALL / PUSAT PERBELANJAAN / TRADE CENTRE JUAL
Area

Mayoritas mengembangkan mall/pusat perbelanjaan/trade center di Jakarta.


Sedangkan yang lainnya di wilayah lain
MALL/PUSAT PERBELANJAAN/ITC(TRADE CENTER) JUAL 32
Profil Luas Tanah/Bangunan
Luas Lahan Luas Bangunan Luas Semigross

< 5.000 m2 7%

5.001 – 10.000 m2 3%

10.001 – 20.000 m2 7%

20.001 – 30.000 m2 38%

> 30.000 m2 45%

Mayoritas ( 69 %) membangun di atas lahan lebih dari 2 hektar


10 % membangun bangunan kurang dari 10 ribu m2; 45 % antara 10 – 30 m2 dan 45 % di atas 30 ribu m2
MALL/PUSAT PERBELANJAAN/ITC (TRADE CENTER) JUAL 33
Tingkat Penjualan
Kelas / Grade / Segmentasi Tingkat Penjualan Harga Jual

< 50 m2 per bulan 0%


51 – 100 m2 per bulan 22%
101 – 200 m2 per bulan 50%
201 – 400 m2 per bulan 21%
> 400 m2 per bulan 7%
Tidak tahu 0%

48 % membangun kelas menengah dan 48 % membangun kelas atas


Mayoritas ( 55 % ) menjual di harga Rp 36 – 45 juta per m2
MALL/PUSAT PERBELANJAAN/ITC(TRADE CENTER) JUAL 34
Skema Pembayaran

Cicilan 82% Tunai Keras


18% 0%

Mayoritas ( 82 % ) menggunakan skema pembayaran kombinasi cicilan developer dan tunai keras

MALL/PUSAT PERBELANJAAN/ITC(TRADE CENTER) JUAL 35


Skema Pembayaran

Cicilan Tunai Keras

12 kali

24 kali

36 kali

48 kali

60 kali

Tergantung kesanggupan
konsumen

Mayoritas ( 70 % ) cicilan ke developer mencicil 36 kali


Mayoritas ( 91 % ) tunai keras menggunakan cicilan 6 kali
MALL/PUSAT PERBELANJAAN/ITC (TRADE CENTER) JUAL 36
Pembiayaan Pembangunan
Perkiraan Biaya Konstruksi Perkiraan Soft Cost

< Rp 50 milyar 3% < 3% dari biaya konstruksi

Rp 51 – 100 milyar 4% 3% – 5% dari biaya konstruksi

Rp 101 – 300 milyar 11% 6% – 8% dari biaya konstruksi

Rp 301 – 500 milyar 32% 8% – 10% dari biaya konstruksi

Rp 501 – 700 milyar 18% 10% – 12% dari biaya konstruksi

Rp 701 – 900 milyar 21% 10% – 14% dari biaya konstruksi

> 900 milyar 11% > 14% dari biaya konstruksi

Tidak tahu

7 % menyatakan biaya membangun kurang dari Rp 100 milyar; Mayoritas ( 43 % ) antara Rp 101 – 500 milyar
Mayoritas ( 64 % ) menyatakan soft cost 8-10 % dari biaya konstruksi; 21 % antara 6-8 %; 11 % antara 3-5 %
MALL/PUSAT PERBELANJAAN/ITC (TRADE CENTER) JUAL 37
PERUMAHAN TAPAK
Area
Jakarta
Bekasi
Bogor
Tanggerang
Depok
Bandung
Banten
Bali
Tarakan
Sulawesi
Pekanbaru
Samarinda
Jambi
Palembang
Cianjur
Makasar
Gresik
Banyumas
Sidoarjo
Wonosobo

Mayoritas mengembangkan perumahan tapak di Jakarta dan Bekasi.


Sedangkan yang lainnya di wilayah lain
Perumahan Tapak 39
Profil Luas Tanah/Bangunan
Luas Lahan Luas Bangunan

< 3.000 m2 Per kavling < 30 m2 Jumlah Unit


3.001 – 5.000 m2
< 60 m2 9% 31 – 45 m2 < 50 unit 17%
5.001 – 10.000 m2
46 – 60 m2
10.001 – 20.000 m2 61 – 90 m2 37% 51 – 100 unit 8%
10.001 – 20.000 m2 61 – 75 m2
91 – 120 m2 35% 101 – 200 unit 13%
20.001 – 30.000 m2 76 – 85 m2
40.001 – 50.000 m2 121 – 150 m2 32% 86 – 95 m2 201 – 300 unit 12%
50.001 – 60.000 m2
96- 105 m2
60.001 – 70.000 m2
> 150 m2 16% 301 – 400 unit 9%
106- 105 m2
70.001 – 80.000 m2 301 – 400 unit 5%
106 – 115 m2
80.001 – 90.000 m2
90.001 – 100.000 m2 116 – 125 m2 401 – 500 unit 6%
> 100.000 m2 > 125 m2
> 500 unit 30%

19 % membangun di atas lahan kurang dari 1 hektar; 32 % antara 1 – 10 hektar dan 49 % di atas 10 hektar
33 % membangun bangunan kurang dari 45 m2; Mayoritas (68 %) antara 46 – 105 m2 dan 43 % di atas 106 m2
Perumahan Tapak 40
Tingkat Penjualan
Kelas / Grade Tingkat Penjualan Harga Jual

< Rp 130 juta per unit


< 10 unit per bulan 42%
11 – 25 unit per bulan 13% Rp 131 – 300 juta per unit

26 – 40 unit per bulan 14%


Rp 301 – 600 juta per unit
41 – 55 unit per bulan 21%
> 55 unit per bulan 10% Rp 601 – 900 juta per unit

> 900 juta per unit

15 % membangun rumah subsidi & sederhana; 50 % membangun rumah menengah; 27 % membangun rumah besar
60 % menjual di bawah Rp 300 juta per-unit; 32 % menjual antara Rp 301 - 600 juta; 24 % menjual di atas Rp 600 juta
Perumahan Tapak 41
Skema Pembayaran
22%
KPR

15% 7%
55%

Cicilan 1% Tunai Keras


0% 0%

Mayoritas ( 55 % ) menggunakan skema pembayaran kombinasi cicilan developer – KPR – tunai keras

Perumahan Tapak 42
Skema Pembayaran

KPR Cicilan Tunai Keras

12 kali 26%
DP 10% Cicil 3 kali
24 kali 13%
DP 20% 36 kali 25% Cicil 6 kali
48 kali 7%
Cicil 12 kali
DP 30% 60 kali 5%
6 kali 7% Cicil 2 kali
DP 5% 120 kali 1%
180 kali 1% 1 kali
DP 50% 240 kali 2%
Cicil 24 kali
Banyak Pilihan
20 tahun 5%
Banyak Pilihan 7% Banyak Pilihan

Mayoritas ( 46 % ) KPR menggunakan DP 20%; Mayoritas ( 64 % ) cicilan ke developer mencicil 12 - 36 kali


Mayoritas ( 38 % ) tunai keras menggunakan cicilan 6 kali
Perumahan Tapak 43
Pembiayaan Pembangunan
Perkiraan Biaya Pengembangan
Perkiraan Biaya Konstruksi Perkiraan Soft Cost
Kawasan

< Rp 2,5 13% < Rp 2,5 juta 22% < 3% dari project cost selain tanah

Rp 2,5 – 3 juta 13% Rp 2,5 – 3 juta 22% 3% – 5% dari project cost selain tanah

Rp 3 – 3,5 juta 15% Rp 3 – 3,5 juta 8% 6% – 8% dari project cost selain tanah

Rp 3,5 – 4 juta 19% Rp 3,5 – 4 juta 14% 8% – 10% dari project cost selain tanah

Rp 4,5 – 5 juta 29%


Rp 4,5 – 5 juta 23% 10% – 12% dari project cost selain tanah
Rp 5 – 5,5 juta 2%
Rp 5 – 5,5 juta 2% 10% – 14% dari project cost selain tanah
Rp 5,5 – 6 juta 7% > 14% dari project cost selain tanah
Rp 5,5 – 6 juta 8%
Rp 7 juta 1% Tidak tahu
Rp 7,4 - 8,2 JUTA 1%
Tidak ada 1%

26 % menyatakan biaya membangun kurang dari Rp 3 juta per m2; 73 % menyatakan biaya membangun Rp 3 - 6 juta per m2
Mayoritas ( 38 % ) menyatakan soft cost 8-10 % dari biaya konstruksi; 21 % antara 6-8 %; 24 % antara 3-5 %
Perumahan Tapak 44
RUKO / RUKAN JUAL
Area
Jakarta
Bekasi
Tangerang
Bogor
Bandung
Batam
Balikpapan
Pekanbaru
Depok
Banten
Jambi
Makasar
Samarinda
Sidoarjo
Wonosobo

Mayoritas mengembangkan perumahan tapak di Jakarta dan Bekasi.


Sedangkan yang lainnya di wilayah lain
Ruko / Rukan Jual 46
Profil Luas Tanah/Bangunan
Luas Tanah Luas Bangunan Tinggi Bangunan

< 75 m2 per unit 7%

76 – 150 m2 per unit 27%

151 – 225 m2 per unit 55%

226 – 300 m2 per unit 7%

> 300 m2 per unit 4%

23 % membangun di atas lahan kurang dari 1 hektar; 42 % antara 1 – 2 hektar dan 35 % di atas 2 hektar
34 % membangun bangunan kurang dari 150 m2; Mayoritas (62 %) antara 151 - 300 m2 dan 3 % di atas 300 m2
Ruko / Rukan Jual 47
Tingkat Penjualan
Tingkat Penjualan Harga Jual

48 % menjual kurang dari 25 unit per-bulan; 51 % menjual antara 26 - 55 unit per-bulan


45 % menjual kurang dari Rp 25 juta per m2; 54 % menjual antara Rp 26 - 45 juta per m2
Ruko / Rukan Jual 48
Skema Pembayaran

Cicilan 65% Tunai Keras


32% 4%

Mayoritas ( 65 % ) menggunakan skema pembayaran kombinasi cicilan developer dan tunai keras

Ruko / Rukan Jual 49


Skema Pembayaran

Cicilan Tunai

12 kali
Cicil 3 kali
24 kali
36 kali
Cicil 6 kali
48 kali
60 kali
Cicil 12 kali
120 kali
5 tahun
Cicil 1 kali
15 tahun
KPR
Tergantung kesanggupan konsumen
Tergantung kesanggupan konsumen

Mayoritas ( 38 % ) cicilan ke developer 36 kali


Mayoritas ( 50 % ) tunai keras menggunakan cicilan 6 kali
Ruko / Rukan Jual 50
Pembiayaan Pembangunan
Perkiraan Biaya Konstruksi Perkiraan Soft Cost

< Rp 2,5 7% < 3% dari biaya konstruksi


Rp 2,5 – 3 juta 5% 3% – 5% dari biaya konstruksi
Rp 3 – 3,5 juta 13%
6% – 8% dari biaya konstruksi
Rp 3,5 – 4 juta 24%
8% – 10% dari biaya konstruksi
Rp 4,5 – 5 juta 41%
10% – 12% dari biaya konstruksi
Rp 5 – 5,5 juta 7%
10% – 14% dari biaya konstruksi
Rp 5,5 – 6 juta 3%
> 14% dari biaya konstruksi

Tidak tahu

12 % menyatakan biaya membangun kurang dari Rp 3 juta per m2; 76 % menyatakan biaya membangun Rp 3 - 5 juta per m2
Mayoritas ( 48 % ) menyatakan soft cost 8-10 % dari biaya konstruksi; 21 % antara 6-8 %; 16 % antara 3-5 %
Ruko / Rukan Jual 51
APARTEMEN SERVIS
Area

Mayoritas mengembangkan apartemen service di Jakarta.


Sedangkan yang lainnya di wilayah lain
Apartemen Service 53
Profil Luas Tanah/Bangunan
Luas Lahan Luas Semigross

< 5.000 m2
< 5.000 m2 14% 5.001 – 10.000 m2
10.001 – 20.000 m2
5.001 – 10.000 m2 23% 20.001 – 30.000 m2
30.001 – 40.000 m2

10.001 – 15.000 m2 18% 30.001 – 40.000 m2


40.001 – 50.000 m2
50.001 – 60.000 m2
15.001 – 20.000 m2 4%
60.001 – 70.000 m2
70.001 – 80.000 m2
> 20.000 m2 41%
80.001 – 90.000 m2
90.001 – 100.000 m2
> 100.000 m2

37 % membangun di atas lahan kurang dari 1 hektar; 22 % antara 1 – 2 hektar dan 41 % di atas 2 hektar
41 % membangun bangunan kurang dari 50 ribu m2; 59 % antara 50 – 100 m2
Apartemen Service 54
Luas Bangunan
Luas Bangunan Luas per Unit

< 3.000 m2
3001 – 6.000 m2
60.001 – 12.000 m2
12.001 – 18.000 m2
18.001 – 26.000 m2
26.001 – 32.000 m2
32.001 – 38.000 m2
38.001 – 44.000 m2
44.001 – 50.000 m2
50.001 – 56.000 m2
56.001 – 62.000 m2
62.001 – 68.000 m2
68.001 – 74.000 m2
74.001 – 80.000 m2
> 80.000 m2

63 % membangun kurang dari 50 ribu m2; 37 % membangun antara 50 – 80 ribu m2


32% membangun dengan luas dibawah 50 m2 per Unit; 54 % membangun antara 51-90; 45% lebih dari 90 m2 per-unit
Apartemen Service 55
Pembangunan Tower
Jumlah Tower Jumlah Unit per Tower

Mayoritas ( 55 % ) membangun 2 tower


36 % membangun kurang dari 200 unit; 32 % antara 201-300 unit; 32 % membangun lebih dari 301 unit
Apartemen Service 56
Tingkat Penjualan
Kelas / Grade Tingkat Hunian / Okupansi Harga Sewa

< 40% per tahun 5%

41% – 50% per bulan 10%

51% – 60% per bulan 52%

61% – 70% per bulan 24%

> 70% per bulan 9%

Mayoritas ( 59 % ) membangun apartemen service bintang 4


40 % menyewakandi harga Rp 201 - 300 ribu/m2/bulan; 35 % menyewakandi harga Rp 301 - 400 ribu/m2/bulan
Apartemen Service 57
Pembiayaan Pembangunan
Perkiraan Biaya Konstruksi Perkiraan Soft Cost

< Rp 50 milyar 0% < 3% dari biaya konstruksi

Rp 51 – 100 milyar 0% 3% – 5% dari biaya konstruksi

Rp 101 – 300 milyar 24% 6% – 8% dari biaya konstruksi

Rp 301 – 500 milyar 48% 8% – 10% dari biaya konstruksi

Rp 501 – 700 milyar 10% 10% – 12% dari biaya konstruksi

Rp 701 – 900 milyar 9% 10% – 14% dari biaya konstruksi

> 900 milyar 9% > 14% dari biaya konstruksi

Tidak tahu

24 % menyatakan biaya membangun antara Rp 101 - 300 milyar; Mayoritas ( 44 % ) antara Rp 301 – 500 milyar
30 % menyatakan soft cost 8-10 % dari biaya konstruksi; 35 % antara 6-8 %; 30 % kurang dari 5 %
Apartemen Service 58
PERKANTORAN SEWA
Area

Mayoritas mengembangkan perkantoran sewa di Jakarta.


Sedangkan yang lainnya di wilayah lain
Perkantoran Sewa 60
Profil Luas Tanah/Bangunan
Luas Lahan Luas Bangunan Luas Semigross

< 5.000 m2 0%

5.001 – 10.000 m2 10%

10.001 – 20.000 m2 30%

20.001 – 30.000 m2 10%

> 30.000 m2 50%

50 % membangun di atas lahan kurang dari 1 hektar; 40 % antara 1 – 2 hektar dan 10 % di atas 2 hektar
10 % membangun bangunan kurang dari 10 ribu m2; 40 % antara 10 – 30 ribu m2 dan 50 % di atas 30 ribu m2
Perkantoran Sewa 61
Pembangunan Tower
Jumlah Tower

Mayoritas ( 60 % ) membangun 1 tower

Perkantoran Sewa 62
Tingkat Penjualan
Kelas / Grade Tingkat Hunian / Okupansi Harga Sewa

< Rp 100 ribu per m2


< 40% per tahun 11% per bulan

41% – 50% per bulan 11% Rp 101 – 200 ribu per


m2 per bulan

51% – 60% per bulan 33% Rp 201 – 300 ribu per


m2 per bulan
61% – 70% per bulan 0%
Rp 301 – 400 ribu per
m2 per bulan
> 70% per bulan 34%
> 400 ribu per m2 per
bulan
Tidak ada 11%
Banyak pilihan harga
sewa

Mayoritas ( 50 % ) membangun grade A


30 % menyewakan di harga Rp 101-200 ribu/m2/bulan; Mayoritas ( 40 % ) di harga Rp 201-300 ribu/m2/bulan
Perkantoran Sewa 63
Service Charge & Pembiayaan Pembangunan
Service Charge Perkiraan Biaya Konstruksi Perkiraan Soft Cost

< Rp 50 milyar 0% < 3% dari biaya konstruksi

Rp 51 – 100 milyar 10% 3% – 5% dari biaya konstruksi

Rp 101 – 300 milyar 20% 6% – 8% dari biaya konstruksi

Rp 301 – 500 milyar 20% 8% – 10% dari biaya konstruksi

Rp 501 – 700 milyar 10% 10% – 12% dari biaya konstruksi

Rp 701 – 900 milyar 10% 10% – 14% dari biaya konstruksi

> 900 milyar 30% > 14% dari biaya konstruksi

Tidak tahu

Mayoritas ( 70 % ) service charge antara Rp 71 - 90 ribu/m2/bulan


11 % menyatakan soft cost 8-10 % dari biaya konstruksi; Mayoritas ( 56 % ) antara 6-8 %; 11 % antara 3-5 %
Perkantoran Sewa 64
MALL SEWA
Area

Mayoritas mengembangkan mall sewa di Jakarta.


Sedangkan yang lainnya di wilayah lain
Mall Sewa 66
Profil Luas Tanah/Bangunan
Luas Lahan L Luas Bangunan Luas Semigross

< 5.000 m2 3%

5.001 – 10.000 m2 7%

10.001 – 20.000 m2 11%

20.001 – 30.000 m2 36%

> 30.000 m2 43%

Mayoritas ( 68 %) membangun di atas lahan lebih dari 2 hektar


10 % membangun bangunan kurang dari 10 ribu m2; 47 % antara 10 – 30 m2 dan 43 % di atas 30 ribu m2
Mall Sewa 67
Tingkat Penjualan
Kelas / Grade Tingkat Hunian / Okupansi Harga Sewa

< 50% per tahun 4% < Rp 100 ribu per m2


per bulan

51% – 60% unit per bulan 15%


Rp 101 – 200 ribu per
m2 per bulan
61% – 70% unit per bulan 59%
Rp 201 – 300 ribu per
71% – 80% unit per bulan 18% m2 per bulan

> 80% unit per bulan 4% Rp 301 – 400 ribu per


m2 per bulan

> 400 ribu per m2 per


bulan

46 % membangun kelas menengah dan 54 % membangun kelas atas


Mayoritas ( 53 % ) menyewakan di harga Rp 201 – 300 ribu/m2/bulan
Mall Sewa 68
Service Charge & Pembiayaan Pembangunan
Service Charge Perkiraan Biaya Konstruksi Perkiraan Soft Cost

< Rp 50 milyar 0% < 3% dari biaya konstruksi

Rp 51 – 100 milyar 4% 3% – 5% dari biaya konstruksi

Rp 101 – 300 milyar 11% 6% – 8% dari biaya konstruksi

Rp 301 – 500 milyar 39% 8% – 10% dari biaya konstruksi

Rp 501 – 700 milyar 14% 10% – 12% dari biaya konstruksi

Rp 701 – 900 milyar 18% 10% – 14% dari biaya konstruksi

> 900 milyar 14% > 14% dari biaya konstruksi

Tidak tahu

Mayoritas ( 85 % ) service charge antara Rp 71 - 90 ribu/m2/bulan


Mayoritas ( 57 % ) menyatakan soft cost 8-10 % dari biaya konstruksi; 25 % antara 6-8 %; 14 % antara 3-5 %
Mall Sewa 69
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai