Hasil Riset Swap
Hasil Riset Swap
Solusi Meningkatkan Kemampuan Interpersonal melalui Training, Workshop, Seminar dan Riset
1
DPD REI DKI Jakarta mempunyai anggota ± 350 perusahaan, dengan sebaran pengembangan proyek di seluruh Indonesia
khususnya Bodetabek dikarenakan keterbatasan lahan di DKI Jakarta.
2
Proyek yang sedang dikembangkan/dikelola
3
Persepsi terhadap Kondisi Makro 2017
Kondisi ekonomi 2017 terhadap Faktor apakah menurut pendapat anda yang
industri properti mempengaruhi iklim investasi di bidang properti
Regulasi Pemerintah
(Pajak dan Retribusi)
Makro Ekonomi
Perizinan
Harga Lahan
Biaya Konstruksi
57 % Anggota REI DKI Jakarta menyatakan kondisi ekonomi 2017 kondusif terhadap industri properti.
66,1 % menyatakan yang mempengaruhi iklim investasi properti adalah regulasi pemerintah, kondisi makro ekonomi
dan perizinan
4
Persepsi terhadap Kondisi Mikro 2017
Pendapat anda tentang penjualan produk Faktor yang mempengaruhi penjualan produk
properti yang anda kembangkan di tahun 2017 properti yang anda kembangkan di tahun 2017
Pembiayaan Konsumen
Lokasi
Pembiayaan Konstruksi
57 % menyatakan penjualannya di tahun 2017 sama atau bahkan lebih baik dari tahun sebelumnya.
36,2 % menyatakan yang mempengaruhi penjualan 2017 adalah persaingan pasar (supplay/demad/price)
5
Persepsi RTRW DKI 2014-2019 dan Kemudahan Perizinan
Persepsi RTRW DKI 2014 - 2019 menjawab Kemudahan untuk mendapatkan perizinan
tantangan pengembangan kota Jakarta yang dalam membangun properti yang anda
berbasis mass transport dan pedestrian friendly kembangkan
0% 9%
22%
23% 46%
7
Produk Properti yang Paling Memberikan
Kinerja Terbaik di Tahun 2017
Perumahan Bawah/RS
Apartemen Strata
Perumahan Menengah dan Atas
• 28,5 % menyatakan perumahan
Ruko/Rukan Jual
sederhana adalah produk yang paling
Perkantoran
memberikan kinerja terbaik di tahun
Ruko/Rukan Sewa
2017
Hotel
• 27 % menyatakan apartemen strata
Apartemen Servis adalah produk yang paling
Kawasan Industri Jual memberikan kinerja terbaik di tahun
Kondotel 2017
Mall Sewa
Kawasan Industri Sewa
Mall Jual
8
Dampak Kebijakan Pemerintah Dukungan Pemerintah untuk
terhadap Perkembangan Realestat Infrastruktur
9
Persepsi Kondisi Properti 2018
34 % menyatakan optimis kondisi properti 2018 lebih baik dibanding tahun sebelumnya
55 % menyatakan kondisi properti 2018 sama dibanding tahun sebelumnya
10
Persepsi terhadap Kondisi Properti 2018
Produk Properti
Paling menarik dikembangkan Rencana pengembangan
Perumahan Bawah/RS
Apartemen Strata
Perumahan Menengah Atas
Ruko/Rukan Jual
SOHO (Social House)
Perkantoran
Hotel
Apartemen Servis
Ruko/Rukan Sewa
Kondotel
Kawasan Industri Jual
Mall Sewa
Kawasan Industri Sewa
Pergudangan
Mall Strata
Dormmitory
Guest House
Resort Hotel
Mix Used
Tidak Ada
Sejalan dengan optimisme melihat tahun 2018, mayoritas tetap merencanakan mengembangkan perumahan sederhana,
menengah atas dan apartemen
11
Prioritas kebutuhan Infrastruktur
Air Bersih 49%
Jalan 36%
Listrik 12%
Drainase 2%
Telekomunikasi 1%
Mayoritas menyatakan air bersih dan jalan menjadi prioritas kebutuhan infrastruktur
12
Perkiraan kebutuhan CAPEX Tahun 2018
13
APARTEMEN JUAL
Area
Jakarta
Bekasi
Depok
Tanggerang
Bogor
Bandung
Surabaya
Semarang
Balikpapan
Medan
Jogja
Banten
Bali
Batam
Sumedang
26 % membangun di atas lahan kurang dari 1 hektar; 23 % antara 1 – 2 hektar dan 51 % di atas 2 hektar
32% membangun bangunan kurang dari 50 ribu m2; 48 % antara 50 – 100 m2 dan 18 % di atas 100 ribu m2
Apartemen Jual 16
Pembangunan Tower
Jumlah Tower Jumlah Unit per Tower
46% menjual sebanyak kurang dari 25 unit per bulan, 44% menjual antara 26-55 unit per bulan.
Apartemen Jual 19
Skema Pembayaran
6%
KPA
12% 1%
78%
Mayoritas ( 78 % ) menggunakan skema pembayaran kombinasi cicilan developer – KPA – tunai keras
Apartemen Jual 20
Skema Pembayaran
12 kali
DP 10% Cicil 3 kali
24 kali
DP 20% Cicil 6 kali
36 kali
Apartemen Jual 21
Pembiayaan Pembangunan
Perkiraan Biaya Konstruksi Perkiraan Soft Cost
8 % menyatakan biaya membangun kurang dari Rp 100 milyar; Mayoritas ( 42 % ) antara Rp 101 – 500 milyar
Mayoritas ( 38 % ) menyatakan soft cost 8-10 % dari biaya konstruksi; 28 % antara 3-5 %; 19 % antara 6-8 %
Apartemen Jual 22
PERKANTORAN JUAL
Area
< 5.000 m2 4%
5.001 – 10.000 m2 5%
36 % membangun di atas lahan kurang dari 1 hektar; 32 % antara 1 – 2 hektar dan 32 % di atas 2 hektar
9 % membangun bangunan kurang dari 10 ribu m2; Mayoritas (59 %) antara 10 – 30 ribu m2 dan 32 % di atas 30 ribu m2
Perkantoran Jual 25
Pembangunan Tower
Jumlah Tower
Perkantoran Jual 26
Tingkat Penjualan
Kelas / Grade Tingkat Penjualan Harga Jual
Mayoritas ( 74 % ) menggunakan skema pembayaran kombinasi cicilan developer dan tunai keras
Perkantoran Jual 28
Skema Pembayaran
24 kali
Cicil 6 kali
36 kali
Cicil 12 kali
48 kali
Cicil 1 kali
60 kali
Tidak tahu
9 % menyatakan biaya membangun kurang dari Rp 100 milyar; Mayoritas ( 41 % ) antara Rp 101 – 500 milyar.
Mayoritas ( 36 % ) menyatakan soft cost 8-10 % dari biaya konstruksi; 27 % antara 6-8 %; 23 % antara 3-5 %
Perkantoran Jual 30
MALL / PUSAT PERBELANJAAN / TRADE CENTRE JUAL
Area
< 5.000 m2 7%
5.001 – 10.000 m2 3%
10.001 – 20.000 m2 7%
Mayoritas ( 82 % ) menggunakan skema pembayaran kombinasi cicilan developer dan tunai keras
12 kali
24 kali
36 kali
48 kali
60 kali
Tergantung kesanggupan
konsumen
Tidak tahu
7 % menyatakan biaya membangun kurang dari Rp 100 milyar; Mayoritas ( 43 % ) antara Rp 101 – 500 milyar
Mayoritas ( 64 % ) menyatakan soft cost 8-10 % dari biaya konstruksi; 21 % antara 6-8 %; 11 % antara 3-5 %
MALL/PUSAT PERBELANJAAN/ITC (TRADE CENTER) JUAL 37
PERUMAHAN TAPAK
Area
Jakarta
Bekasi
Bogor
Tanggerang
Depok
Bandung
Banten
Bali
Tarakan
Sulawesi
Pekanbaru
Samarinda
Jambi
Palembang
Cianjur
Makasar
Gresik
Banyumas
Sidoarjo
Wonosobo
19 % membangun di atas lahan kurang dari 1 hektar; 32 % antara 1 – 10 hektar dan 49 % di atas 10 hektar
33 % membangun bangunan kurang dari 45 m2; Mayoritas (68 %) antara 46 – 105 m2 dan 43 % di atas 106 m2
Perumahan Tapak 40
Tingkat Penjualan
Kelas / Grade Tingkat Penjualan Harga Jual
15 % membangun rumah subsidi & sederhana; 50 % membangun rumah menengah; 27 % membangun rumah besar
60 % menjual di bawah Rp 300 juta per-unit; 32 % menjual antara Rp 301 - 600 juta; 24 % menjual di atas Rp 600 juta
Perumahan Tapak 41
Skema Pembayaran
22%
KPR
15% 7%
55%
Mayoritas ( 55 % ) menggunakan skema pembayaran kombinasi cicilan developer – KPR – tunai keras
Perumahan Tapak 42
Skema Pembayaran
12 kali 26%
DP 10% Cicil 3 kali
24 kali 13%
DP 20% 36 kali 25% Cicil 6 kali
48 kali 7%
Cicil 12 kali
DP 30% 60 kali 5%
6 kali 7% Cicil 2 kali
DP 5% 120 kali 1%
180 kali 1% 1 kali
DP 50% 240 kali 2%
Cicil 24 kali
Banyak Pilihan
20 tahun 5%
Banyak Pilihan 7% Banyak Pilihan
< Rp 2,5 13% < Rp 2,5 juta 22% < 3% dari project cost selain tanah
Rp 2,5 – 3 juta 13% Rp 2,5 – 3 juta 22% 3% – 5% dari project cost selain tanah
Rp 3 – 3,5 juta 15% Rp 3 – 3,5 juta 8% 6% – 8% dari project cost selain tanah
Rp 3,5 – 4 juta 19% Rp 3,5 – 4 juta 14% 8% – 10% dari project cost selain tanah
26 % menyatakan biaya membangun kurang dari Rp 3 juta per m2; 73 % menyatakan biaya membangun Rp 3 - 6 juta per m2
Mayoritas ( 38 % ) menyatakan soft cost 8-10 % dari biaya konstruksi; 21 % antara 6-8 %; 24 % antara 3-5 %
Perumahan Tapak 44
RUKO / RUKAN JUAL
Area
Jakarta
Bekasi
Tangerang
Bogor
Bandung
Batam
Balikpapan
Pekanbaru
Depok
Banten
Jambi
Makasar
Samarinda
Sidoarjo
Wonosobo
23 % membangun di atas lahan kurang dari 1 hektar; 42 % antara 1 – 2 hektar dan 35 % di atas 2 hektar
34 % membangun bangunan kurang dari 150 m2; Mayoritas (62 %) antara 151 - 300 m2 dan 3 % di atas 300 m2
Ruko / Rukan Jual 47
Tingkat Penjualan
Tingkat Penjualan Harga Jual
Mayoritas ( 65 % ) menggunakan skema pembayaran kombinasi cicilan developer dan tunai keras
Cicilan Tunai
12 kali
Cicil 3 kali
24 kali
36 kali
Cicil 6 kali
48 kali
60 kali
Cicil 12 kali
120 kali
5 tahun
Cicil 1 kali
15 tahun
KPR
Tergantung kesanggupan konsumen
Tergantung kesanggupan konsumen
Tidak tahu
12 % menyatakan biaya membangun kurang dari Rp 3 juta per m2; 76 % menyatakan biaya membangun Rp 3 - 5 juta per m2
Mayoritas ( 48 % ) menyatakan soft cost 8-10 % dari biaya konstruksi; 21 % antara 6-8 %; 16 % antara 3-5 %
Ruko / Rukan Jual 51
APARTEMEN SERVIS
Area
< 5.000 m2
< 5.000 m2 14% 5.001 – 10.000 m2
10.001 – 20.000 m2
5.001 – 10.000 m2 23% 20.001 – 30.000 m2
30.001 – 40.000 m2
37 % membangun di atas lahan kurang dari 1 hektar; 22 % antara 1 – 2 hektar dan 41 % di atas 2 hektar
41 % membangun bangunan kurang dari 50 ribu m2; 59 % antara 50 – 100 m2
Apartemen Service 54
Luas Bangunan
Luas Bangunan Luas per Unit
< 3.000 m2
3001 – 6.000 m2
60.001 – 12.000 m2
12.001 – 18.000 m2
18.001 – 26.000 m2
26.001 – 32.000 m2
32.001 – 38.000 m2
38.001 – 44.000 m2
44.001 – 50.000 m2
50.001 – 56.000 m2
56.001 – 62.000 m2
62.001 – 68.000 m2
68.001 – 74.000 m2
74.001 – 80.000 m2
> 80.000 m2
Tidak tahu
24 % menyatakan biaya membangun antara Rp 101 - 300 milyar; Mayoritas ( 44 % ) antara Rp 301 – 500 milyar
30 % menyatakan soft cost 8-10 % dari biaya konstruksi; 35 % antara 6-8 %; 30 % kurang dari 5 %
Apartemen Service 58
PERKANTORAN SEWA
Area
< 5.000 m2 0%
50 % membangun di atas lahan kurang dari 1 hektar; 40 % antara 1 – 2 hektar dan 10 % di atas 2 hektar
10 % membangun bangunan kurang dari 10 ribu m2; 40 % antara 10 – 30 ribu m2 dan 50 % di atas 30 ribu m2
Perkantoran Sewa 61
Pembangunan Tower
Jumlah Tower
Perkantoran Sewa 62
Tingkat Penjualan
Kelas / Grade Tingkat Hunian / Okupansi Harga Sewa
Tidak tahu
< 5.000 m2 3%
5.001 – 10.000 m2 7%
Tidak tahu