- Soil Resistivity
- Survey Topography
Laporan ini disusun berdasarkan hasil pengukuran tahanan jenis batuan dengan geolistrik
di Rest Area KM.68 Kiri, Jalan Tol Bakauheni - Terbanggi Besar, Kabupaten
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
Diharapkan dari data penyelidikan geolistrik ini dapat dipakai sebagai pedoman dalam
Terima kasih.
Halaman
2.1. Geologi.............................................................................................. 4
2.2. Geohidrologi ................................................................................... 4
LAMPIRAN
Halaman
Halaman
Pengembangan air bawah tanah merupakan salah satu usaha dalam pengadaan air
awal dalam penyediaan data keterdapatan air bawah tanah suatu daerah.
Laporan ini merupakan hasil pengukuran tahanan jenis batuan dengan pendugaan
geolistrik yang dilaksanakan di Rest Area KM.68 Kiri, Jalan Tol Bakauheni -
Dengan tersedianya data pendugaan sebaran dan kedalaman lapisan pembawa air
daerah penyelidikan.
Maksud dan tujuan dari penyelidikan pendugaan geolistrik tahanan jenis adalah
sebagai berikut :
1. Pengumpulan data
Daerah penyelidikan geolistrik terletak di Rest Area KM.68 Kiri, Jalan Tol
Gambar 1.1
PETA INDEKS DAERAH PENYELIDIKAN GEOLISTRIK
2.1. GEOLOGI
2.1.1. Morfologi
dengan ketinggian topografi antara 100 meter sampai dengan 150 meter diatas
2.1.2. Stratigrafi
Berdasarkan peta geologi sekala 1 : 250.000 (Andi Mangga dkk, 1993), Pusat
dioritan.
- DIORIT SEKAMPUNG (KDS ) terdiri dari : diorit dan diorit kuarsa, ( lihat
gambar 2.1 )
2.2. GEOHIDROLOGI
antar butir.
menampung airtanah.
Keterdapatan air tanah pada suatu daerah dipengaruhi oleh faktor alam sebagai
berikut :
Pola aliran air tanah berdasarkan pengamatan ketinggian daerah dan morfologi
pada peta topografi sekala 1 : 50.000, terbentuk arah aliran air tanah dari arah
Daerah barat merupakan bagian dari daerah tangkapan hujan (recharge area)
untuk daerah pedataran disebelah timur yang berfungsi sebagai daerah lepasan
(discharge).
Keterdapatan dan penyebaran air tanah disebut dengan mandala air tanah, di
batuan serta curah hujan, hampir seluruh wilayahnya termasuk dalam mandala
airtanah dataran.
. Survey Geolistrik untuk Sumur Bor Air Tanah 6
BAB III
METODE PENYELIDIKAN
Pengumpulan data telah dilakukan pada instansi terkait yang memiliki data yang
Berdasarkan hal tersebut telah diperoleh beberapa data seperti peta topografi
sekala 1 : 50.000, peta geologi sekala 1 : 250.000 dan data pemboran air bawah
tanah.
Metode pendugaan geolistrik tahanan jenis adalah suatu metode dimana arus
Keempat elektrode diupayakan pada satu jalur lurus, pada waktu pengukuran
lokasi pengukuran.
πho a ( pa ) = K x V / I
A M N B
l
L
Gambar 3.1
KONFIGURASI ELEKTRODA ATURAN SCHLUMBERGER
( AB )2 ( MN )2
K = π
4 MN
penetrasi kedalaman akan bertambah jika elektroda arus AB dijauhkan dari titik
pusat, sehingga akan mendapatkan lapisan tahanan jenis 1 yang terletak diatas
elektroda potensial (MN) dengan elektrode potensial dibuat tetap dengan jarak
arus (AB / 2) dengan jarak 1,5; 2,0; 3,0; 4,0; 5,0; 6,5; 8,0; 10,0; 12,0; 15,0;
20,0; 30,0; 40,0; 50,0; 65,0; 80,0; 100,0; 125,0; 150,0; 200,0; dari titik pusat.
sehingga terdapat hasil nilai tahanan jenis semu yang sama atau mendekati nilai
sedekat mungkin.
Nilai tahanan jenis semu ( apparent resistivity ) diperoleh dari setiap perbedaan
perpindahan elektrode arus adalah perkalian antara faktor K dengan nilai tahanan
Variasi dari setiap nilai tahanan jenis semu diperoleh dari penambahan atau
perpindahan elektrode arus sesuai dengan penetrasi arus yang ada. Untuk lapisan
tanah / batuan yang homogen tahanan jenis semu adalah tetap dan sama dengan
tahanan jenis sebenarnya (true resistivity), pada lapisan batuan yang heterogen
terdapat perbedaan nilai tahanan jenis dimana tahanan jenis yang sebenarnya
tergantung pada beda elektrode arus AB dan urutan-urutan tahanan dibawah tanah.
AB/2 K I δP Pa AB/2 K I δP R Pa
M M A v Ohm ohm- m m A v ohm ohm-m
m
MN / 2 = 0.5 MN / 2 = 10
2 11.70 65 647.95
MN / 2 = 2.5 MN / 2 = 25
40 1001.38
50 1566.87
65 2650.72
80 4017.31
100 6279.26
Nilai tahanan jenis tergantung pada jumlah dan mutu air yang terdapat pada
rongga-rongga antar butir ataupun rekahan batuan. Secara umum tahanan jenis
Tahanan jenis mempunyai satuan tahanan (ohm) dikalikan dengan jarak (meter)
dan diukur dengan satuan ohm meter, ohm cm atau ohm feet.
Untuk mengetahui hubungan nilai tahanan jenis dari lapisan pembawa air
(akuifer) dibawah tanah dengan tahanan jenis air dan lapisan kedap air,
jenis air tawar antara 10 – 100 ohm meter yang diperoleh berdasarkan formulasi :
w
a =
pm S2
p = porositas batuan
vertikal nilai tahanan jenis sebenarnya serta ketebalan lapisan batuan. Nilai
tahanan jenis dan ketebalan lapisan diperoleh dari lengkungan geolistrik tahanan
jenis, dimana sebagai ordinat adalah harga apparent resistivity dalam ohm meter
Nilai tahanan jenis sebenarnya dan ketebalan lapisan diperoleh dari perhitungan
dan pencocokan kurva baku dari dua macam lapisan (two type layers), tiga
Penafsiran geolistrik tahanan jenis dalam menentukan tahanan jenis semu adalah
Bila dalam mencocokan kurva lapangan dengan kurva baku tidak dapat dilakukan,
b. Kurva lapangan yang diukur dapat dibandingkan dengan kurva baku pada
Kurva lengkungan tahanan jenis dapat ditafsirkan dengan memindahkan data pada
kertas tersebut pada kurva baku dengan ordinat dan absis dapat digeser-geserkan
Koordinat dari kurva baku AB/2 = 1 dan a = 1 akan memberikan nilai 1 dan
H1 pada kertas transparan, jika terdapat lapisan ketiga maka akan lebih sukar
Tipe H : 1>2<3
Tipe K : 1<2>3
Tipe A : 1<2<3
Penafsiran keempat tipe lengkungan tersebut dapat dilakukan dengan cara yang
Penafsiran yang tepat dari lengkungan seperti diatas dapat mengetahui tahanan
jenis sebenarnya dan ketebalan lapisan bawah permukaan. Penafsiran data harus
. Survey Geolistrik untuk Sumur Bor Air Tanah 13
dikorelasikan dengan data geologi ataupun data sumur bor untuk mengetahui
Hasil penyelidikan geolistrik di Rest Area KM.68 Kiri, Jalan Tol Bakauheni -
Hasil pengolahan data pada titik duga tersebut, dengan menafsirkan setiap kurva
Hasil dari korelasi antara nilai tahanan jenis dan litologi batuan setempat diperoleh
Lokasi : TG-01
ohm m terletak pada kedalaman 2 – 20 meter. Aliran air tanah melalui ruang
3. Lapisan ketiga : diduga sebagai lapisan Andesit, terdapat sisipan kuarsa dan
meter.
tahanan jenis antara 466 ohm m terletak pada kedalaman 63 – 150 meter
sampai bawah. Tidak dapat menyimpan air tanah ( langka air tanah ).
Lapisan pembawa air di Rest Area KM.68 Kiri, Jalan Tol Bakauheni - Terbanggi
Pemboran air bawah tanah air di Rest Area KM.68 Kiri, Jalan Tol Bakauheni -
5.1 KESIMPULAN
Hasil pengukuran tahanan jenis batuan dengan pendugaan geolistrik di Rest Area
2. Analisis geologi dari batuan yang tersingkap di Rest Area KM.68 Kiri, Jalan
kelompok lapisan pasir / pasir tufaan pada formasi Lampung dan lapisan
5.2 SARAN
Pemboran air bawah tanah geolistrik di Rest Area KM.68 Kiri, Jalan Tol
meter.
Titik : TG - 01
Tanggal : 20 Desember 2019
Lokasi : Rest Area KM 68 Kiri
: Prov. Lampung
Operator : Hi. Slamet Sungkono, ST
Kordinat : - 5°25'37.42" LS
UTM : 105°24'1.98" BT
Foto 2 :