Anda di halaman 1dari 47

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

“Fisiologi Kehamilan”
Disusun Guna Memenuhi Tugas Asuhan Kebidanan Kehamilan

Dosen Pengampu :

Dra. Henny Novita, SST. MA. Kes

Disusun Oleh:

Kelompok 1 Kelas 1 B Kebidanan

Andini P17124020043

Evellyn Aurelia Christina P17124020054

Fadiyah Az Zahra P17124020055

Putri Ulvia P17124020072

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA 1


2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
Asuhan Kebidanan Kehamilan mengenai “Fisiologi Kehamilan” dapat selesai pada
waktunya.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan
Kehamilan dan bertujuan agar pembaca dapat mengetahui “Fisiologi Kehamilan”. Pada
kesempatan ini juga, penulis menyampaikan ucapakan terima kasih yang ditujukan
kepada:

1. Tuhan yang selalu menjadi penuntun dan yang menyertai kami dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini.
2. Kedua orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan kami.
3. Fitrah Ivana Paisal, SST., M.Keb selaku dosen penanggung jawab mata kuliah
Asuhan Kebidanan Kehamilan di Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Jakarta 1.
4. Dra. Henny Novita, SST. MA. Kes selaku dosen pengampu mata kuliah
Asuhan Kebidanan Kehamilan di Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Jakarta 1.

Materi yang kami sampaikan dalam makalah ini tentunya masih jauh dari
kesempurnaan, karena kami juga masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu
arahan, koreksi, dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah
ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Jakarta, 20 Januari 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Makalah ................................................................................................ 3
1.4 Manfaat Makalah .............................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kehamilan........................................................................................4


2.2 Perubahan Fisiologis Pada Kehamilan..............................................................4
2.3 Tanda-Tanda Kehamilan…..............................................................................10
2.4 Tahapan Tumbuh Kembang Fetus...................................................................11
2.5 Plasenta………………................................................................................... 21

BAB III TINJAUAN KASUS

3.1 Dokumentasi Asuhan Kebidanan Kehamilan ................................................. 28


3.2 Pembahasan Kasus .......................................................................................... 34

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan .................................................................................................... 38

4.2 Saran .............................................................................................................. 38

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 39

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................................... 40

iii
LAMPIRAN ............................................................................................................... 41

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan satu periode dimana seorang wanita membawa embrio

(fetus) didalam rahimnya. Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu mulai waktu

menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah untuk wanita

hamil pertama kali disebut primigravida. Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan

dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan nidasi atau implantasi. Kehamilan

merupakan proses diawali dengan adanya pembuahan (konsepsi), masa pembentukam

bayi dalam rahim, dan diakhiri oleh lahirnya sang bayi.

Kehamilan melibatkan berbagai perubahan fisiologis antara lain perubahan fisik,

perubahan sistem pencernaan, sistem respirasi, sistem traktus urinarius, serta sirkulasi

darah. Kehamilan umumnya berkembang dengan normal, namun kadang tidak sesuai

dengan yang diharapkan, sulit diprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama

kehamilan ataupun baik-baik saja. Perubahan terjadi kepada ibu hamil seperti

perubahan hormon, bentuk tubuh, maupun kondisi emosional wanita. Selain perubahan

fisik, terjadi juga perubahan psikologis, yang dipengaruhi oleh perubahan hormon.

Perubahan ini berinteraksi dengan faktor interna dan mepengaruhi masa transisi wanita

hamil ke masa menjadi ibu. Sering kali, seorang wanita mengatakan betapa bahagia

akan menjadi seorang ibu. Namun, tidak jarang juga wanita yang merasa khawatir

1
dengan kehamilannya, khawatir akan kehilangan kecantikan atau kemungkinan

bayinya tidak normal.

Ketika proses kehamilan berlangsung akan terjadi perubahan fisik dan mental

yang bersifat alami. Agar proses kehamilan berjalan normal, maka ibu hamil harus

menjaga kesehatannya, denga memperhatikan pola makan, gaya hidup dan aktivitas

fisiknya. Gizi yang baik dibutuhkan oleh ibu hamil untuk medukung proses

pertumbuhan organ pendukung proses kehamilan. Penjelasan pada masa kehamilan

sangatlah penting, baik perubahan fisiologi kehamilan alat kandungan yang ada di luar.

Tenaga kesehatan perlu menjelaskan pada ibu hamil mengenai perubahan fisiologi

kehamilan. Adapun perubahan fisik wanita hamil antara lain meliputi perubahan pada

uterus, pada kulit, perubahan payudara, perubahan metabolisme, perubahan sistem

respirasi, dan perubahan psikologis.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari kehamilan ?

2. Bagaimana perubahan fisiologis yang terjadi pada masa kehamilan ?

3. Bagaimana tanda-tanda dari kehamilan ?

4. Apa saja tahapan tumbuh kembang fetus ?

5. Bagaimana plasenta itu ?

2
1.3 Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui pengertian dari kehamilan

2. Untuk mengetahui perubahan-perubahan fisiologis pada kehamilan

3. Untuk mengetahui tanda-tanda suatu kehamilan

4. Untuk mengetahui tahapan tumbuh kembang fetus

5. Untuk mengetahui mengenai plasenta

1.4 Manfaat Makalah

Sebagai sarana penambah wawasan tentang asuhan kebidanan kehamilan. Agar

mahasiswa mengetahui tentang fisiologi kehamilan.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kehamilan

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan


sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan
nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga kelahiran bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu.

Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester pertama mulai dari


konsepsi sampai 3 bulan, trimester kedua mulai dari bulan keempat sampai 6 bulan,
trimester ketiga mulai dari bulan ketujuh sampai 9 bulan.

2.2 Perubahan Fisiologis Pada Kehamilan

a. Perubahan Traktus Genitalia

Uterus normal pada wanita tidak hamil memiliki struktur hampir padat dengan
berat kurang lebih 70 gram serta bervolume 10 ml. Selama hamil uterus berubah
menjadi organ muskular berdinding tipis dengan volume total saat aterm dapat
mencapai 20 liter atau lebih. Volume uterus mencapai 500 sampai 1000 kali lebih besar
daripada saat tidak hamil. Berat uterus juga mengalami perubahan sehingga saat aterm
beratnya sekitar 1100 gram. Otot uterus pada awal kehamilan mengalami penebalan
karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron. Selama kehamilan otot uterus
tersusun dalam tiga lapisan. Lapisan luar seperti kerudung melingkupi fundus, lapisan
dalam berupa serat-serat sfingter di sekeliling orifisium tuba dan orifisium interna,

4
serta diantara keduanya terdapat jaringan serat otot padat yang ditembus pembuluh
darah dari segala arah.

Uterus mengalami kontraksi sejak trimester pertama kehamilan. Kontraksi pada


awal kehamilan ini masih tidak teratur dan normalnya tidak nyeri. Pada trimester dua
kontraksi ini dapat dideteksi dengan pemeriksaan bimanual. Kontraksi sangat jarang
terjadi pada bulan akhir kehamilan dan mulai meningkat pada satu sampai dua minggu
menjelang persalinan. Kontraksi saat kehamilan lanjut dapat menimbulkan rasa tidak
enak dan menyebabkan persalinan palsu.

Ovulasi akan berhenti selama kehamilan dan pematangan folikel baru juga tidak
terjadi. Biasanya hanya satu korpus luteum gravidarum yang dapat ditemukan di dalam
ovarium wanita hamil.

Vagina dan vulva akan mengalami peningkatan vaskularisasi selama kehamilan.


Ketebalan mukosa vagina bertambah cukup besar disertai pelonggaran jaringan ikat
dan hipertrofi sel-sel otot polos. Perubahan ini bertujuan untuk mempersiapkan vagina
mengalami distensi saat persalinan.

b. Perubahan Kulit

Garis-garis kemerahan pada kulit abdomen akan muncul saat bulanbulan terakhir
kehamilan. Jika otot dinding abdomen tidak kuat menahan regangannya maka otot-otot
rektus akan terpisah di garis tengah sehingga membentuk diastasis rekti dengan lebar
yang bervariasi. Garis tengah ini sering mengalami hiperpigmentasi sehingga disebut
linea nigra.

Perubahan warna kulit juga dapat terjadi pada payudara dan paha. Kadang-
kadang linea nigra juga tampak pada wajah atau leher dan disebut dengan chloasma
atau melasma gravidarum. Perubahan warna kulit ini terjadi akibat peran estrogen dan

5
progesteron dalam melanogenesis. Pigmentasi yang berlebihan ini akan hilang setelah
persalinan.

c. Perubahan Payudara

Payudara wanita pada minggu-minggu awal kehamilan menjadi lebih lunak dan
sering timbul rasa gatal serta nyeri. Setelah bulan kedua payudara bertambah besar dan
vena dibawah kulit terlihat lebih jelas. Puting juga mengalami pembesaran, menjadi
lebih erektil, dan berpigmen lebih gelap. Perubahan ukuran ini dipengaruhi kadar
estrogen yang tinggi selama kehamilan sehingga sistem duktus payudara mulai tumbuh
dan bercabang. Setelah beberapa bulan kolostrum dapat ditekan keluar dari puting.

d. Perubahan Metabolik

Berat badan wanita saat hamil bertambah pesat pada dua trimester terakhir
dengan total penambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 12 kg. Pertambahan
ini sebagian besar disebabkan oleh uterus dan isinya, payudara, dan peningkatan
volume darah serta cairan ekstraseluler ekstravaskuler. Sebagian kecil pertambahan
berat badan disebabkan oleh perubahan metabolik yang mengakibatkan pertambahan
air selular dan penumpukan lemak serta protein baru yang disebut cadangan ibu.
Peningkatan retensi air juga termasuk perubahan fisiologis saat hamil.

Peningkatan sekresi berbagai hormon selama kehamilan menyebabkan kecepatan


metabolisme basal ibu hamil meningkat sekitar 15% selama pertengahan kehamilan
sehingga wanita hamil sering merasa panas. Beban ekstra yang dipikul wanita hamil
juga menyebabkan energi yang diperlukan untuk aktivitas otot meningkat.

6
e. Perubahan Hematologis

Wanita hamil akan mengalami peningkatan volume darah rata-rata 40 sampai 45


persen saat aterm dari volume awal. Peningkatan ini terutama terjadi pada pertengahan
akhir kehamilan karena aldosteron dan estrogen yang juga meningkat selama
kehamilan. Peningkatan volume darah ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
perfusi darah pada uterus yang membesar dengan sistem vaskularnya yang mengalami
hipertrofi. Disamping itu juga untuk melindungi ibu dan janin terhadap efek merusak
dari terganggunya aliran balik vena pada posisi terlentang dan berdiri tegak.
Peningkatan volume ini juga dapat menjaga ibu dari efek kehilangan darah yang
merugikan saat persalinan.

f. Perubahan Sistem Kardiovaskuler

Curah jantung meningkat sejak minggu kelima kehamilan. Peningkatan ini


merupakan fungsi dari penurunan resistensi vaskuler sistemik serta peningkatan
frekuensi denyut jantung. Antara minggu ke 10 sampai 20 terjadi peningkatan volume
plasma sehingga meningkatkan preload. Peningkatan ini terjadi akibat meningkatnya
metabolisme ibu hamil tapi akan menurun lagi pada akhir kehamilan.

Tekanan darah wanita hamil saat berdiri dan berbaring akan berbeda terutama
pada ekstremitas bawah. Pembesaran uterus yang menekan vena cava inferior dapat
menyebabkan stagnasi aliran darah balik sehingga terjadi supine hypotensive
syndrome. Penurunan curah jantung dan hipotensi pada akhir kehamilan disebabkan
karena penekanan uterus pada vena cava tersebut.

7
g. Traktus Respiratorius

Frekuensi pernafasan selama kehamilan hanya mengalami sedikit perubahan.


Tapi volume tidal, volume ventilasi permenit, dan pengambilan oksigen permenit
meningkat drastis pada akhir kehamilan. Perubahan sistem respirasi ini memuncak
pada minggu ke 37 kehamilan dan kembali normal 24 minggu setelah persalinan. Perlu
diperhatikan pada pemberian anestesi general keadaan hiperventilasi akan
mempercepat induksi anestesi dan pengembalian kesadaran setelah anestesi.

h. Sistem Urinaria

Wanita hamil akan lebih sering berkemih pada masa awal kehamilan karena
penekanan uterus pada kandung kemih. Keluhan ini akan hilang saat kehamilan makin
tua dan uterus terangkat keluar panggul, tapi akan muncul lagi pada akhir kehamilan
saat kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul. Fungsi ekskresi urin juga
mengalami perubahan yaitu peningkatan resabsorpsi tubulus ginjal untuk natrium,
klorida, dan air. Serta peningkatan laju filtrasi glomerulus sehingga meningkatkan
ekskresi air dan elektrolit di dalam urin. Wanita hamil biasanya hanya mendapat
tambahan air dan garam kira-kira 3 kg selama hamil.

i. Traktus Gastrointestinal

Lambung, usus, dan apendiks akan bergeser karena pembesaran uterus. Motilitas
otot polos traktus digestivus berkurang dan juga terjadi penurunan sekresi asam
hidroklorid dan peptin di lambung sehingga timbul gejala heartburn karena refluks
asam lambung ke esofagus akibat perubahan posisi lambung tadi. Mual terjadi akibat
penurunan sekresi asam hidroklorid dan penurunan motilitas. Konstipasi terjadi akibat
penurunan motilitas usus besar yang bisa berakibat hemorrhoid. Penurunan motilitas

8
usus juga mengakibatkan waktu pengosongan lambung lebih lama sehingga pemberian
anestesi umum berisiko regurgitasi dan aspirasi dari lambung.

Gusi menjadi lebih hiperemis dan lunak sehingga mudah terjadi perdarahan. Hati
tidak mengalami perubahan anatomik dan morfologik. Tapi kadar alkalin fosfatase
akan meningkat hampir dua kali lipat. Sedangkan serum aspartat transamin, albumin,
dan bilirubin akan menurun.

j. Sistem Endokrin

Kelenjar hipofisis selama kehamilan mengalami pembesaran kirakira 135%


dibanding saat tidak hamil, tetapi perubahan ini tidak mempunyai arti penting dalam
kehamilan. Kelenjar tiroid akan mengalami pembesaran sampai 15 ml saat persalinan
karena peningkatan vaskularisasi dan hiperplasi kelenjar. Konsentrasi plasma hormon
paratiroid menurun pada trimester pertama kemudian meningkat untuk memenuhi
kebutuhan kalsium janin, sedangkan kelenjar adrenal akan mengecil.

k. Sistem Lainnya

Sistem muskuloskeletal wanita hamil mengalami perubahan menjadi lordosis


karena pembesaran uterus ke anterior. Lordosis menggeser pusat daya berat ke arah
dua tungkai.

Wanita hamil membutuhkan anestesi lokal lebih sedikit daripada wanita yang
tidak hamil karena peningkatan progesteron membuat pasien lebih sensitif terhadap zat
anestesi lokal. Cairan serebro spinal wanita hamil mengandung lebih sedikit protein
sehingga lebih banyak fraksi anestesi lokal yang tidak terikat dan obat-obatan yang
aktif menjadi lebih banyak. Minimum Alveolar Concentration (MAC) wanita hamil
mengalami penurunan sehingga nilai ambang batas nyeri meningkat.

9
2.3 Tanda-Tanda Kehamilan

Berikut ini diuraikan mengenai tanda-tanda dugaan kehamilan, kehamilan yang


tidak pasti, dan kehamilan yang pasti.

1) Tanda-tanda dugaan kehamilan


- Menstruasi terlambat atau tidak mesntruasi
- Merasa mual dan muntah
- Ngidam
- Payudara besar dan tegang
- Sulit buang air besar
- Perubahan warna kulit pada bagian-bagian tertentu, misalnya leher,
muka, dan areola mamae (kelenjar payudara)
- Epulis (pembengkakan pada gusi)
- Varises (munculnya pelebaran pembuluh darah, misalnya pada
bagian betis)
2) Tanda-tanda kehamilan yang tidak pasti
- Rahim membesar
- Test kehamilan positif (kemungkinan hasil test positif palsu karena
terjadinya kesalahan dalam pemeriksaan)
3) Tanda-tanda kehamilan yang pasti
- Terasa adanya gerakan janin dalam rahim
- Teraba adanya bagian -bagian janin
- Terdengar adanya denyut jantung janin
- Terlihat adanya gerakan janin melalui USG (ultrasonografi)

10
2.4 Tahapan Tumbuh Kembang Fetus

Perkembangan prenatal terjadi dalam tiga tahap, yaitu geminal, embrionik dan
fetal. Selama tahapan prenatal ini, zigot yang awalnya hanya satu sel kemudian tumbuh
menjadi embrio yang kemudian menjadi janin. Sebelum dan sesudah lahir
perkembangan terus berlangsung mengikuti dua prinsip. Pertama, prinsip sefalokaudal,
bahwa perkembangan berlangsung dari kepala ke bagian bawah tubuh. Kepala embrio,
otak, dan mata terbentuk paling awal dan berukuran besar serta tidak proporsional
sampai bagian-bagian tubuh lain terbentuk. Kedua, prinsip proximodistal,
perkembangan berlangsung dari bagianbagian tubuh yang dekat dengan bagian tengah
tubuh menuju keluar. Kepala dan dada embrio terbentuk sebelum terbentuknya tungkai
dan lengan serta kaki terbentuk sebelum terbentuknya jari tangan dan kaki.

a. Tahapan Germinal

Tahapan germinal terjadi sejak pembuahan sampai 2 minggu. Zigot membelah


diri dan menjadi lebih kompleks kemudian menempel pada dinding rahim menjadi
tanda awal masa kehamilan. Dalam waktu 36 jam setelah pembuahan, zigot memasuki
masa pembelahan dan duplikasi sel cepat (mitosis). 72 jam setelah pembuahan, zigot
membelah diri menjadi 16 dan kemudian 32 sel, sehari kemudian menjadi 64 sel.
Pembelahan ini terus berlangsung sampai satu sel pertama berkembang menjadi 800
juta atau lebih sel khusus yang membentuk tubuh manusia.

Sambil terus membelah diri, sel telur yang telah dibuahi kemudian melewati tuba
falopi menuju rahim dengan perjalanan 3-4 hari. Bentuk yang semula kumpulan sel
yang berbentuk bola berubah menjadi bulatan yang berisi cairan dan disebut
blastosista. Blastosista ini mengapung bebas dalam rahim selama 1-2 hari lalu melekat
di dinding rahim. Hanya sekitar 10-20% dari telur yang dibuahi yang dapat
menyelesaikan tugas penting melekatkan diri pada dinding rahim dan menjadi embrio.
Sebelum melekatkan diri, seiring dengan diferensiasi sel terjadi, beberapa sel di bagian

11
luar blastosista berkumpul di satu sisi untuk membentuk cakram embrionik, masa sel
yang menebal yang menjadi tempat bagi embrio untuk mulai berkembang. Massa ini
akan melakukan diferensiasi menjadi tiga lapisan.

Ektoderma (lapisan paling atas) akan menjadi lapisan luar kulit, kuku rambut,
gigi, panca indera, dan sistem saraf termasuk otak dan tulang belakang. Endoderma
(lapisan bawah) akan menjadi sistem pencernaan, hati, pankreas, kelenjar ludah, dan
pernapasan. Mesoderma (lapisan tengah) akan membangun dan mendiferensiasi
menjadi lapisan kulit dalam, otot, tulang, serta sistem pembuangan dan sirkulasi.
Bagian lain dari blastosista mulai terbentuk menjadi organ yang akan menghidupi dan
melindungi embrio: rongga amnion, dengan lapisan luarnya, amnion dan karion,
plasenta dan tali pusar.

b. Tahapan Embrionik

Tahapan kedua masa kehamilan ini dimulai dari 2-8 minggu. Organ dan sistem
tubuh utama berkembang pesat. Ini adalah masa kritis, saat embrio paling rentan
terhadap pengaruh destruktif dari lingkungan pranatal. Sistem atau struktur organ yang
masih berkembang pada saat terpapar lebih mungkin untuk terkena efeknya. Cacat
yang terjadi pada saat kehamilan tahapan selanjutnya tidak lebih serius. Janin laki-laki
lebih memiliki kemungkinan untuk mengalami keguguran secara spontan atau
dilahirkan dalam keadaan meninggal daripada janin perempuan. Walaupun sekitar 125
lakilaki di konsepsi untuk 100 perempuan, fakta yang fakta yang dihubungkan dengan
mobilitas sperma dalam membawa kromosom Y yang lebih kecil, hanya 105 anak laki-
laki yang dilahirkan untuk setiap 100 perempuan. Kerentanan laki-laki berlanjut setelah
dilahirkan, lebih banyak dari mereka yang meninggal di awal kehidupan, dan di setiap
tahapan kehidupan mereka lebih rentan terhadap berbagai macam penyakit. Hasilnya,
hanya ada 96 laki-laki untuk setiap 100 perempuan di AS.

12
c. Tahapan Fetal

Tahapan ketiga masa kehamilan ini dimulai dari 8 minggu sampai dengan masa
kelahiran. Selama masa ini, janin tumbuh dengan pesat sekitar 20 kali lebih besar
daripada ukuran panjangnya dan organ sekaligus sistem tubuh menjadi lebih kompleks.
Sentuhan akhir seperti kuku jari tangan dan kaki tumbuh serta kelopak mata terbuka.

Tingkat aktivitas dan pergerakan janin menunjukkan perbedaan individual yang


ditandai dengan kecepatan jantung mereka yang berubah-ubah. Janin lakilaki, terlepas
dari besar dan ukurannya, lebih aktif dan cenderung lebih semangat saat bergerak
selama masa kehamilan. Dengan demikian, kecenderungan bayi laki-laki untuk lebih
aktif dibandingkan bayi perempuan mungkin merupakan bagian dari pembawaan sejak
lahir.

Berawal dari sekitar minggu ke12 masa kehamilan, janin menelan dan menghirup
cairan ketuban tempatnya hidup. Cairan ketuban mengandung zatzat yang melewati
plasenta dari aliran darah ibu dan memasuki aliran darah bayi. Mengonsumsi zat ini
dapat merangsang indera pengecapan dan penciuman yang sedang berkembang dan
berkontribusi terhadap perkembangan organ yang dibutuhkan untuk bernapas dan
mencerna. Sel perasa yang matang muncul sekitar 14 minggu usia masa kehamilan.

Janin melakukan respons terhadap suara dan detak jantung serta getaran dari
tubuh ibunya, menujukkan bahwa mereka bisa mendengar dan merasa. Respons
terhadap bunyi dan getaran nampaknya berawal pada minggu ke-26 dari masa
kehamilan, meningkat dan mencapai puncaknya pada sekitar inggu ke-32. Janin
sepertinya belajar dan mengingat. Dalam satu eksperimen, bayi berusia 3 hari
menghisap putting susu ibunya lebih sering saat mendengar rekaman cerita yang sering
dibacakan keras-keras oleh ibunya selama 6 minggu terakhir dari kehamilan
dibandingkan dengan saat mereka mendengar dua cerita lain. Sepertinya bayi
mengenali pola bunyi yang mereka dengar di dalam kandungan. Kelompok kontrol di
mana para ibu tidak membacakan cerita sebelum kelahiran bayi mereka, melakukan

13
respons secara sama terhadap ketiga rekaman. Eksperimen serupa menemukan bahwa
bayu berusia 2-4 hari memilih musik dan suara yang mereka dengar sebelum lahir.
Mereka juga memilih suara ibu mereka dibandingkan dengan suara perempuan lain,
suara perempuan dibandingkan lakilaki, dan bahasa yang digunakan ibu mereka
dibandingkan bahasa lain.

Saat 60 janin mendengar perempuan membaca, detak jantung mereka meningkat.


Jika suara tersebut adalah suara ibu mereka, dan detak jantungnya akan menurun jika
merupakan suara orang yang tidak dikenal. Dalam penelitian lain, bayi baru lahir
menghisap susu ibunya diberikan pilihan apakah ia akan memilih rekaman suara
ibunya atau suara yang telah “di filter” sehingga terdengar seperti di dalam rahim. Bayi
baru lahir mengisap lebih sering saat mendengar suara yang di filter, menunjukkan
bahwa janin telah mengembangkan preferensi terhadap bunyi yang mereka dengar
sebelum lahir.

1. Kehamilan Minggu ke-1

• Pembuahan.

• Terbentuk jaringan dengan 100 sel.

• Calon janin terbentuk di rahim.


Pada minggu ini, setelah telur dan sperma bertemu, atau biasa disebut
pembuahan, akan terbentuk jaringan. Jaringan ini terdiri dari 100 sel yang kemudian
nantinya terbentuk menjadi janin.

Setelah jaringan membelah dan memperbanyak sel, calon janin akan menempel pada
rahim. Pada rahim yang nantinya akan menjadi tempat tumbuh kembang janin.

14
2. Kehamilan Minggu ke-2

• Embrio berkembang menjadi 150 sel.

• Terbentuk tiga lapisan inti yang akan menjadi organ-organ tubuh.


Pada minggu kedua, sel pada embrio terdiri dari kurang lebih 150 sel. Sel-sel
tersebut akan membentuk tiga lapisan, yaitu endoderm, mesoderm, dan ektoderm.
Lapisan-lapisan yang dibentuk oleh sel ini akan menjadi organ-organ serta bagian
tubuh seperti tulang, jantung, saraf dan organ-organ lainnya dari bayi.

3. Kehamilan Minggu ke-3

• Embrio menempel sempurna di rahim.

• Lapisan luar embrio membentuk ari-ari.

• Organ otak, jantung, dan pembuluh darah mulai terbentuk.


Saat kehamilan minggu ketiga, embrio menempel pada rahim dengan sempurna.
Lapisan paling luar dari embrio, akan membentuk ari-ari. Pada minggu ketiga ini, organ
tubuh seperti otak, jantung, dan pembuluh darah mulai terbentuk.

4. Kehamilan Minggu ke-4

• Kaki dan tangan mulai terbentuk.

• Jantung mulai berfungsi.

• Embrio berukuran 5 mm.


Pada minggu keempat, kaki dan tangan sudah mulai terbentuk. Jantung juga
sudah mulai berfungsi dan embrio pada minggu ke-4 berukuran 5 milimeter (mm).

15
5. Kehamilan Minggu ke-5

• Tangan sudah muncul tapi belum terbentuk sempurna dan belum muncul
jari-jari.

• Mata, mulut dan telinga mulai terbentuk.

• Ukuran embrio 7 mm.


Walaupun pada minggu ini tangan bayi sudah ada, namun belum berbentuk
seperti tangan dan belum terbentuk jari-jari. Mata, mulut, dan telinga pada waktu ini
baru mulai akan dibentuk. Ukuran embrio pada minggu ke-5 bertambah sedikit besar,
yakni sekitar 7 mm.

6. Kehamilan Minggu ke-6

• Kaki terbentuk, namun belum tumbuh jari.

• Ukuran embrio 12 mm.

• Kepala embrio mulai terlihat.


Saat minggu ke-6 kaki mulai terbentuk namun belum memiliki jari-jari. Ukuran
embrio sekitar 12 mm. Kepala embrio juga sudah terlihat, namun ukurannya masih
kecil.

7. Kehamilan Minggu ke-7

• Jari tangan dan kaki mulai terbentuk.

• Paru-paru mulai terbentuk.

• Otot dan sistem saraf bekerja dengan baik.

• Ukuran embrio 19 mm.

16
• Embrio mampu tunjukkan refleks.
Pada minggu ini, jari tangan dan kaki mulai terbentuk. Paru-paru baru mulai
akan terbentuk, dan otot serta sistem saraf sudah bekerja dengan baik. Ukuran embrio
pada minggu ke-7 sekitar 19 mm. Di minggu ke-7 pula, embrio sudah mampu
menunjukan refleksnya kepada sang ibu.

8. Kehamilan Minggu ke-8

• Embrio menjadi janin.

• Wajah, mata dan hidung sudah terbentuk.

• Ukuran janin 3 cm.

• Janin dikelilingi air ketuban.


Masuk minggu ke-8, embrio dapat disebut janin, di mana pada tahap ini sudah
terbentuk wajah yang menyerupai manusia. Karena mata dan hidung sudah mulai
terbentuk.

Pada minggu ke-8 ukuran janin sudah mencapai 3 centimeter (cm), janin
juga dikelilingi air ketuban yang berfungsi agar suhu janin tetap normal dan membantu
janin bergerak.

9. Kehamilan Minggu ke-9

• Ukuran janin 5,5 cm.

• Janin bisa membuka mulut.

• Kelenjar air liur mulai terbentuk.

17
Pada tahap ini, wajah janin terbentuk semakin jelas dan sudah berukuran 5,5
cm. Janin sudah bisa membuka mulut. Kelenjar air liur juga sudah mulai terbentuk
pada minggu ke-9.

10. Kehamilan Minggu ke-10

• Jantung bekerja sempurna.

• Ukuran janin 7,5 cm.

• Sel tulang mulai terbentuk, menggantikan tulang rawan.


Janin dengan usia 10 minggu kepalanya ukurannya lebih besar dibandingkan
dengan ukuran badan. Jantung sudah dapat bekerja dengan sempurna, ukuran pada
janin pada minggu ke-10 sudah mencapai 7,5 cm. Sel tulang pada tahap ini pertama
kali terbentuk, yang mana menggantikan tulang rawan yang sudah terbentuk
sebelumnya.

11. Kehamilan Minggu ke-11

• Ukuran kepala lebih besar dibandingkan badan.

• Janin bisa menghisap, menelan, menguap bahkan mengeluarkan urin.

• Tulang wajah dan kuku mulai terbentuk.

• Tangan mampu menggenggam atau mengepal, dan membuka.


Saat minggu ke-11 janin sudah bisa menghisap, menelan, menguap bahkan
mengeluarkan urin. Selain itu, tulang wajah dan kuku sudah mulai terbentuk.
Tangannya juga akan segera mampu menggenggam, mengepal dan membuka.

12. Kehamilan Minggu ke-12

• Semua organ dan sistem tubuh telah terbentuk.

18
• Organ-organ mengalami perkembangan.

• Tulang rawan berganti menjadi tulang keras.


Pada tahap ini, semua organ dan sistem tubuh sudah dimiliki janin. Beberapa
diantaranya sudah berfungsi dan terbentuk dengan sempurna, seperti tulang, otot dan
kelenjar. Pada tahap ini pula, organ yang telah terbentuk sebelumnya mengalami
perkembangan. Selain itu, tulang rawan yang telah terbentuk sebelumnya pada minggu
ke-12 berganti menjadi tulang keras.

13. Kehamilan Minggu ke-13-17

• Janin bisa tidur.

• Janin mampu membuka dan menutup mulut.

• Jenis kelamin janin bisa diketahui.

• Ukuran janin 10-13 cm dan berat 57-113 gram.

• Muncul rambut halus di kepala.


Masuk minggu ke 13-17, janin dapat bangun dan tidur, mulut janin juga bisa
dibuka dan ditutup. Pada minggu ke-16, janin sudah bisa diketahui jenis kelaminnya
dengan melihatnya dari melakukan ultrasonography (USG). Ukuran janin pada
minggu ini sekitar 10-13 cm dengan berat 57-113 gram dan rambut halus juga mulai
muncul di kepala.

14. Kehamilan Minggu ke-18-22

• Janin bisa merespons gerakan dan mendengar.

• Ukuran janin 25-28 cm dan berat 227-454 gram.


Janin dengan usia 18-22 minggu sudah bisa memberi respons berupa gerakan
dan sudah bisa mendengar, oleh sebab itu pada tahap ini ibu bisa merasakan berbagai

19
gerakan janin. Ukuran janin sudah mencapai 25 cm sampai 28 cm, dengan berat 227
gram hingga 454 gram.

15. Kehamilan Minggu ke-23-26

• Bulu mata dan alis mulai terlihat.

• Paru-paru semakin matang.

• Pankres mulai bekerja efektif.

• Frekuensi gerakan bayi meningkat.


Perkembangan janin pada minggu ini, yaitu bulu mata dan alis sudah mulai
terlihat. Paru-paru juga berkembang semakin matang dan pankreas sudah bekerja
dengan efektif. Frekuensi pergerakan bayi pada minggu ini juga lebih sering
dibandingkan dengan minggu sebelumnya.

16. Kehamilan Minggu ke-27-31

• Sistem dan organ tubuh semakin matang dan berkembang.

• Berat sekitar 1,5 kg.


Pada tahap ini semua sistem dan organ tubuh semakin matang dan terus
mengalami perkembangan sampai terjadinya kelahiran. Ukurannya mirip dengan
ukuran kelapa dengan berat sekitar 1,5 kilogram (kg).

17. Kehamilan Minggu ke-32-36

• Berat 1,8-2,2 kg.

• Bulu mata, alis dan rambut terlihat jelas.

• Gerakan semakin kuat.

20
• Sudah bisa bertahan hidup di luar rahim.
Berat janin pada tahap ini mencapai 1,8 kg sampai 2,2 kg. Bulu mata, alis dan
rambut sudah mulai jelas pada minggu 32-36. Gerakan dari janin semakin terasa dan
semakin kuat. Bayi yang lahir pada minggu ini juga telah dapat bertahan hidup di luar
rahim.

18. Kehamilan Minggu ke-37-40

• Minggu akhir kehamilan.

• Berat sekitar 2,7-3,6 kg.

• Janin lebih sering menghisap jempol.

• Semua organ sudah berfungsi sempurna dan benar-benar siap dilahirkan.


Memasuki minggu ini, merupakan minggu akhir kehamilan. Berat janin sudah
mencapai 2,7 sampai 3,6 kg. Selain itu, janin lebih sering menghisap jempolnya,
sebagai persiapan untuk mencari puting susu ibunya untuk menyusu. Pada minggu ke-
40 semua organ sudah berfungsi dengan baik dan sempurna, sehingga janin siap untuk
dilahirkan.

2.5 Plasenta

Plasenta adalah organ sementara yang menghubungkan ibu dan fetusdan


mengirim oksigen dan nutrisi-nutrisi dari ibu ke fetus. Placenta berbentuk cakram dan
pada masa sepenuhnya berukuran kira-kira tujuhinches dalam diameternya (garis
tengahnya). Placenta melekat pada dinding kandungan (uterus). Placenta atau ari-ari
terdiri dari vili-vili da kotiledon yang berfungsi untuk jalan makanan dan oksigen bagi
janin. Makanan akan diantar melalui peredaran darah yang sebelumnya disaring

21
terlebih dahulu melalui placenta. Placenta juga menyaring racun maupun obat-obatan
yang membahayakan janin.

Pada usia kehamilan awal, lokasi placenta berada pada bagian bawah rahim,
dekat dengan jalan lahir, tetapi seiring dengan perkembangan janin dan pembesaran
rahim maka placenta bergeser ke atas sehingga menempati lokasi pada korpus atau
fundus (bagian atas) rahim pada triwulan ketiga

a. Placenta previa adalah placenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen
bawah uterus sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir.

b. Placenta previa adalah placenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim
dan menutupi sebagian atau seluruh osteum uteriinternum.

c. Placenta previa adalah placenta yang tertanam pada segmen bawah uterus dan
terletak di daerah ostium internum servik. Di sini plasentaberada di depan bagian
terendah janin.

Placenta previa meningkat kejadiannya pada keadaan – keadaan yang


endometriumnya kurang baik, misalnya karena atrofi endometriumatau kurang baiknya
vaskularisasi desidua. Keadaan endometrium yang kurang baik menyebabkan placenta
harus tumbuh menjadi luas untuk mencukupi kebutuhan janin. Placenta yang tumbuh
meluas mendekati atau menutup ostium uteri internum.Endometrium yang kurang baik
juga dapat menyebabkan zigot mencari tempat implantasi yang lebih baik, yaitu di
tempat yang rendah dekat ostium uteri internum. Placenta previa juga dapat terjadi pada

22
placenta yang besar dan yang luas, seperti pada eritroblastosis, diabetes melitus, atau
kehamilan multipel.

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan kejadian placenta previa :

1. Umur penderita

a. Umur muda karena endometrium masih belum sempurna.

b. Umur diatas 35 tahun karena tumbuh endometrium yang kurang subur

Karena pada endometrium yang kurang subur atau kurang baik menyebabkan
placenta harus tumbuh menjadi luas untuk mencukupi kebutuhan janin.

2. Paritas

Pada paritas yang tinggi kejadian placenta previa makin besar karena
endometrium belum sempat tumbuh.

3. Endometrium yang cacat :

a. Bekas persalinan berulang dengan jarak pendek.

b. Bekas operasi, bekas kuretage atau placenta manual. Melahirkan dengan


operasi sesar mengakibatkan parut di dalam rahim. Kejadian meningkat pada
wanita yang sudah melakukan 4 kali atau lebih operasi sesar

c. Perubahan endometrium pada mioma uteri atau polip.

d. Pada keadaan malnutrisi.

Secara patofilisologis placenta berbentuk bundar atau hampir bundar dengan


diameter 15-20 cm dan tebal 2,5 cm, berat rata-rata 500 gram. Tali pusat berhubungan
dengan placenta biasanya di tengah (insersio sentralis). Bila hubungan agak pinggir
(insersio lateralis). Bila di pinggir placenta (insersio marginalis), kadang-kadang tali

23
pusat berada di luar placenta dan hubungan dengan placenta melalui janin, jika
demikian disebut (insersio velamentosa).

Tanda utama placenta previa adalah

a. Gejala yang terpenting ialah perdarahan tanpa rasa nyeri. Pasien mungkin berdarah
sewaktu tidur dan sama sekali tidak terbangun, baru pada saat pasien bangun pasien
merasa bahwa kainnya basah. Biasanya perdarahan karena placenta previa baru
timbul setelah bulan ke tujuh. Hal ini disebabkan oleh :

1) Perdarahan sebelum bulan ketujuh memberi gambaran yang tidak tidak


berbeda dari abortus.

2) Perdarahan pada placenta previa disebabkan pergerakan antara placenta


dan dinding rahim. Ini disebabkan karena setelah bulan ke empat terjadi
regangan pada dinding rahim lebih cepat tumbuhnya dari rahim sendiri,
akibatnya istmus uteri tertarik menjadi bagian dinding korpus uteri yang
disebut segmen bawah rahim.

Pada placeta previa tidak mungkin terjadi tanpa pergeseran antara placenta
dan dinding rahim. Saat perdarahan bergantung pada kekuatan insersi placenta dan
kekuatan tarikan pada istmus uteri. Jadi pada kehamilan tidak perlu ada his untuk
menimbulkan perdarahan, tetapi sudah jelas dalam persalinan his pembukaan
menyebabkan perdarahan karena bagian placenta di atas atau dekat ostium akan

24
terlepas dari dasarnya. Perdarahan pada placenta previa terjadi karena terlepasnya
placenta dari dasarnya.

b. Darah segar atau kehitaman dengan bekuan.

c. Bagian terendah anak masih sangat tinggi karena placenta terletak pada kutub bawah
rahim sehingga bagian terendah tidak dapat mendekati pintu atas panggul.

d. Pada placenta previa ukuran panjang rahim berkurang maka pada placenta previa
sering disertai kelainan letak jika perdarahan disebabkan oleh placenta previa lateral
dan marginal serta robekannya marginal, sedangkan placenta letak rendah,
robekannya beberapa sentimeter dari tepi placenta.

Pada penatalaksanaan medis harus dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas


operasi. Sebelumnya dirujuk:

a. Anjurkan pasien untuk tirah baring total dengan menghadap kekiri, tidak
melakukan senggama, dan menghindari peningkatan tekanan rongga perut (misal
batuk, mengedan karena sulit buang air besar).

b. Pasang infus NaCl fisiologis, bila tidak memungkinkan beri cairan peroral .

c. Pantau tekanan darah dan frekuensi nadi pasien secara teratur tiap 15 menit
untuk mendeteksi adanya hipotensi atau syok akibat perdarahan.

d. Bila terjadi renjatan, segera lakukan resusitasi cairan dan transfuse darah.

Penanganan di rumah sakit dilakukan sesuai dengan kehamilan pengelolaan


placenta previa tergantung dari banyaknya perdarahan, umur kehamilan dan derajat
placenta previa. Setiap ibu yang dicurigai placenta previa harus dikirim ke rumah sakit
yang memiliki fasilitas.

25
➢ Komplikasi pada ibu :

a. Perdarahan dapat menimbulkan :

1) Variasi turunnya tekanan darah sampai keadaan syok.

2) Perdarahan tidak sesuai dengan keadaan penderita anemis sampai syok.

3) Kesadaran bervariasi dari baik sampai koma.

b. Gangguan pembekuan darah

1) Masuknya trombloplastin ke dalam sirkulasi darah menyebabkan


pembekuan darah intravaskular dan disertai hemolisis.

2) Terjadi penurunan fibrinogen sehingga fibrinogen dapat mengganggu


pembekuan darah.

c. Perdarahan postpartum :

1) Pada placenta previa karena kurang kuatnya kontraksi segmen bawah


rahim.

2) Kegagalan pembekuan darah menambah beratnya perdarahan.

➢ Komplikasi pada janin.

a. Perdarahan yang tertimbun di belakang placenta mengganggu sirkulasi dan


nutrisi kearah janin sehingga dapat menimbulkan asfiksia ringan sampai
berat dan kematian dalam rahim.

b. Prematuritas

Pada ibu yang mengalami placenta previa komplikasi yang dialami


oleh janin adalah salah satunya yaitu prematuritas disini dikarenakan pada
pasien plasenta previa ibu mengalami perdarahan yang hebat sehingga

26
mendorong untuk dilakukannya operasi walaupun umur kehamilannya
belum menyukupi.

c. Gawat janin

Dengan adanya placenta previa totalis atau marginalis yang menutupi


sebagian atau seluruh mulut rahim sehingga pembuluh darah besar yang ada
di mulut rahim akan tertutup oleh implantasi placenta yang tidak sempurna.
Dengan bertambahnya umur kehamilan maka akan terjadi pembentukan
segmen bawah rahim yang mengakibatkan pergeseran placenta, sehingga
akan menyebabkan terjadinya perdarahan, dan dengan terjadinya perdarahan
akan menyebabkan peredarahan darah janin terganggu dan sirkulasi darah
ibu juga terganggu sehingga menyebabkan terjadinya gawat janin.

d. Kematian

27
BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 Dokumentasi Asuhan Kebidanan Kehamilan

1. Kunjungan ANC I

Tanggal : 12 April 2020 Pukul : 10:00 WIB

a. Subjektif

Ny. X berusia 31 tahun, bersuku Jawa, agama islam, pendidikan terakhir SLTA
pekerjaan sehari-hari Ibu Asisten Apoteker, Ia memiliki suami bernama Tn. T berusia
34 tahun, bersuku Jawa sunda, agama islam, pendidikan terakhir STM, pekerjaan
sehari-hari Karyawan Swasta, penghasilan sebulan ± Rp. 5.000.00,00, kemudian Ny S
dan Tn K tinggal serumah yang beralamat di Harapan Jaya RT 1/ RW 16.

Ny. X datang ke RB Dinnuriza untuk melakukan kunjungan ulang periksa hamil,


saat ini ibu mengatakan tidak ada keluhan, HPHT Ny. X pada tanggal 20-08-2019,
setiap haid lamanya 7 hari, banyaknya 3x ganti pembalut setiap hari, kontensitas
haidnya cair dan bergumpal, siklus haid bulan lalu dengan bulan selanjutnya adalah 30
hari. Dengan demikian TP Ny. X tanggal 27-05-2020. Ny. X sudah merasakan
pergerakan janin ketika memasuki usia kehamilan 4 bulan, dan ia merasakan dalam 2
jam terakhir kurang lebih 8x janin bergerak.

Ny. X tidak merasakan keluhan seperti rasa lelah, mual muntah, nyeri perut,
panas menggigil, sakit kepala hebat, penglihatan kabur, nyeri/panas waktu BAK, rasa
gatal pada vulva dan vagina, pengeluaran cairan pervaginam, nyeri tungkai dan

28
oedema. Dalam seharinya Ny. X makan sebanyak 3 x sehari dengan menu bervariasi
(nasi, ikan, sayur, tempe, tahu, buah dan susu). Dalam seharinya Ny. S BAB sebanyak
1 x sehari tanpa keluhan dan BAK 5 x sehari tanpa keluhan. Setiap hari Ny. X istirahat
siang selama ± 1 jam dan malam ± 8 jam, kemudian melakukan aktivitas seksual tanpa
keluhan dan pekerjaan ibu sehari-hari adalah sebagai Ibu Rumah Tangga. Ny. X sudah
melakukan suntik TT (Tetanus Toxoid). Suntik TT1 usia kehamilan 17 minggu > 3 hari
pada tanggal 8-11-18 dan suntik TT2 usia 20 minggu > 6 hari tanggal 15-12- 2018.

Ny. X mengatakan ini kehamilan yang ketiga, dan belum pernah keguguran. Ny.
X tidak memiliki riwayat penyakit yang sedang diderita seperti jantung, hipertensi,
hepar, DM, anemia berat, HIV/AIDS, campak, malaria, TBC, dan gangguan mental.
Dalam kehidupan Ny. X seharihari, ia tidak menggunakan alkohol, obat-obatan, jamu,
merokok, dan tidak makan sirih. Tidak ada pula irigasi vagina, serta setiap hari Ny. X
mengganti pakaian dalamnya sebanyak 4x.

Kehamilan ini diinginkan, jenis kelamin yang diharapkan Laki-laki, Ny. X


menikah sah 1 x dengan Tn. K selama ± 7 tahun. Ny. X hidup serumah bersama Tn. K
(suami) dan satu anak perempuan yang sehari harinya bertinggal di neneknya dan satu
anak l perempuan yang tinggal bersama Ny.X dan Tn.K.Ia tidak memiliki kepercayaan
seputar kehamilan, persalinan, dan nifas. Ia juga tidak memiliki riwayat penyakit
keturunan seperti asma, hipertensi, DM dan keturunan kembar.

b. Objektif

Dari hasil pemeriksaan, keadaan umum Ny. X baik, kesadaran composmentis dan
keadaan emosional stabil. Tekanan darah 110/80 mmhg, nadi 88x/menit, pernafasan
20x/menit dan suhu 36,7°c. Tinggi badan 150 cm, lila 24 cm, berat badan sebelum
hamil 43 kg dan berat badan sekarang 57 kg.

29
Pemeriksaan head to toe yang dilakukan pada Ny. X hasilnya dibatas normal,
kepala pada bagian rambut terlihat bersih dan tidak rontok, muka tidak pucat dan
oedema, kelopak mata tidak oedema, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak kuning.
Hidung tidak ada polip, dan telinga tidak ada cairan yang keluar. Mulut dan gigi tidak
ada kelainan, lidah bersih tidak ada stomatitis, gigi tidak ada caries dan epulis. Tidak
ada pembesaran kelenjar tyroid dan getah bening. Dada simetris, pada jantung tidak
ada kelainan, pada paru-paru tidak ada kelainan. Pembesaran payudara ada, puting susu
menonjol, payudara simetris antara kanan dan kiri, tidak ada benjolan/tumor/rasa nyeri,
areolla sudah hyperpigmentasi dan belum keluar ASI.

Pada abdomen tidak didapati luka bekas operasi, pembesaran sesuai usia
kehamilan, kontensitas abdomen keras, tidak ada benjolan dan pembesaran liver/lien,
terdapat linea nigra. Tinggi fundus uteri 30 cm.

Saat pemeriksaan palpasi abdomen ditemukan pada Leopold I fundus uteri teraba
bagian janin bulat, lunak, tidak melenting yaitu bokong janin. Kemudian saat palpasi
Leopold II abdomen sebelah kanan teraba bagian keci-kecil janin yaitu eksterimitas
sedangkan sebelah kiri Ny. X teraba keras,panjang seperti papan yaitu punggung.
Leopold III pada bagian bawah segmen rahim Ny. X teraba bulat, keras, melenting
yaitu kepala janin yang belum masuk PAP, Leopold IV tidak dilakukan. Dari
pengukuran TFU dan menentukkan bagian terendah janin dapat ditafsirkan berat badan
janin yang disebut TBJ. TBJ pada janin Ny. X adalah (30-12) x 155 x 1 gram= 2.790
gram. Kemudian DJJ pada janin Ny. X positif, frekuensinya 138x/menit pada punctum
maksimum 3 jari dibawah pusat sebelah kiri ibu.

Tidak ada oedema, kekakuan sendi, kemerahan varises dan refleks patella positif
kanan dan kiri. Pada pemeriksaan anogenital vulva vagina tidak ada kelainan, tidak
terdapat condiloma, varises, kelenjar bartolin dan rasa nyeri. Pada anus tidak terdapat
haemorroid. Posisi tulang belakang yaitu lordosis gravidarum, tidak ada nyeri dan

30
CVAT tidak ada nyeri. Pemeriksaan laboratorium tidak dilakukan , urine protein dan
reduksi tidak dilakukan.

c. Analisa

Berdasarkan data subjektif dan objektif dapat dianalisis bahwa :

G3P2A0 hamil 34 minggu

Janin Tunggal Hidup Intra Uteri Persentasi Kepala

d. Penatalaksanaan Tindakan

Melakukan informed consent untuk dilakukan pemeriksaan. (ibu bersedia)

Melakukan pemeriksaan dan memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu dan


keluarga bahwa keadaan ibu dan janin saat ini baik. Tekanan darah 110/80 mmhg, nadi
88x/menit, pernafasan 20x/menit, suhu 36,7°c, Berat Badan 57 kg, Tinggi Badan 158
cm, lila 24 cm, TFU 30 cm, DJJ (+) 138x/menit, tafsiran berat janin 2.790 gram, usia
kehamilan 34minggu, tafsiran persalinan 24-03-2019, (ibu mengetahui hasil
pemeriksaan).

Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygeine yaitu mandi 2 x sehari, sering
mengganti pakaian dalam apabila sudah terasa lembab atau basah. (Apakah ibu
mengerti dan bersedia melakukannya)

Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan menu seimbang seperti nasi,


sayur, ikan, tempe, tahu, buah dan susu. (ibu mengerti)

Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup seperti tidur malam ± 8 jam dan
tidur siang ± 1 jam. (ibu mengerti dan bersedia melakukannya)

31
Memberitahu ibu tanda-tanda persalinan seperti mules yang semakin sering dan
teratur, keluar lendir bercampur darah. (ibu mengerti)

Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian pada tanggal 11


Maret 2019, dan apabila ada keluhan segera datang kembali. (ibu mengerti dan bersedia
melakukannya)

2. Kunjungan ANC 2

Tanggal : 19 April 2020 Pukul : 10.00 WIB

a. Subjektif

Ny. X datang ke RB Dinnuriza dengan tujuan kunjungan ulang dan keluhan sakit
pinggang.

b. Objektif

Dari hasil pemeriksaan, keadaan umum Ny. X baik, kesadaran composmentis dan
keadaan emosional stabil. Tekanan darah 120/80 mmhg, nadi 80x/menit, pernafasan
19x/menit, suhu 36,6°c. Berat badan sekarang 58 kg. Pemeriksaan head to toe yang
dilakukan pada Ny. X hasilnya dalam batas normal, kepala pada bagian rambut terlihat
bersih tidak rontok, muka tidak pucat dan oedema, kelopak mata tidak oedema,
konjungtiva tidak pucat, sklera tidak kuning. Mulut dan gigi tidak ada kelainan, lidah
bersih,tidak stomatitis, gigi tidak ada caries dan gusi tidak ada epulis. Tidak ada
pembesaran kelenjar tyroid dan getah bening. Dada simetris, pada jantung tidak ada
kelainan, pada paru-paru tidak ada kelainan. Pembesaran pada payudara ada, puting
susu menonjol, payudara simetris kanan dan kiri, tidak ada benjolan/tumor/rasa nyeri,
areolla sudah hyperpigmentasi, kolostrum belum ada.

32
Pada abdomen pembesaran sesuai dengan usia kehamilan, kontensitas abdomen
lunak, tidak ada benjolan dan pembesaran liver/lien, terdapat linea nigra. TFU 30 cm.

Saat pemeriksaan palpasi abdomen ditemukan pada Leopold I fundus uteri teraba
bagian janin bulat, lunak, tidak melenting yaitu bokong janin. Kemudian saat palpasi
Leopold II sebelah kanan Ny.X, teraba bagian kecil-kecil janin yaitu ekstremitas
sedangkan sebelah kiri Ny. X teraba teraba keras, panjang, seperti papan yaitu
punggung janin. Leopold III pada bagian bawah segmen rahim Ny. X teraba bulat,
keras, tidak melenting yaitu kepala janin sudah masuk PAP, Leopold IV kepala sudah
masuk PAP 4/5 bagian. Dari pengukuran TFU dan menentukan bagian terendah janin
dapat ditafsirkan berat badan janin yang disebut TBJ. TBJ pada janin Ny. S (30-11) X
155 = 2.945 gram. Kemudian DJJ pada janin Ny. S (+) 140x/menit pada punctum
maksimum 3 jari dibawah pusat sebelah kiri Ny. X.

Tidak ada kekakuan sendi, odema, kemerahan, varises dan refleks patella positif
kanan dan kiri. Posisi tulang belakang lordosis gravidarum, tidak ada nyeri dan CVAT
tidak ada nyeri ketuk kanan dan kiri. Pemeriksaan laboratorium ditemukan Hb Ny. X
12 gr%, golongan darah tidak diketahui, urin protein dan reduksi negatif.

c. Analisa

G3P2A0 hamil 35 minggu

Janin tunggal hidup intra uteri persentasi kepala

d. Penatalaksanaan Tindakan

Melakukan informed consent untuk dilakukan pemeriksaan. (ibu bersedia)

Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan ibu dan bayi saat
ini baik. Tekanan darah 120/80 mmhg, nadi 80x/menit, pernafasan 19x/menit, suhu

33
36,6°c, Berat Badan 58 kg, usia kehamilan 38 minggu > 3 hari, DJJ (+) 140x/menit,
TFU 30 cm, TBJ 2.945 gram, lila 24 cm, Punctum Maximum 3 jari dibawah pusat
sebelah kiri Ny. S, dan posisi terbawah bayi kepala sudah masuk panggul. (ibu
mengetahui hasil pemeriksaan)

Tapsiran Persalinan (TP) 27-05-2020, Djj (+) 148 x/menit dan posisi janin baik,
(ibu mengetahui dan mengerti hasil pemeriksaan).

Menjelaskan kepada ibu bahwa sakit perut pada bagian bawah adalah suatu yang
normal karena kepala bayi menekan dan telah mencari jalan lahir. (Ibu mengerti)

Mengingatkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi seimbang, Ibu mengerti.

Mengingatkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur dalam sehari minimal 7
jam,( ibu mengert dan bersedia melakukannya).

Memberitahu kepada ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian dan jika
ada keluhan boleh datang kapan saja, (ibu mengerti dan mau melakukan kunjungan
ulang.

3.2 Pembahasan Kasus

Dari hasil anamnesa di dapat Ny.X umur 31 tahun, pada tanggal 12 April 2020
saat usia kehamilan 35 minggu Ibu melakukan pemeriksaan sebanyak 9 kali selama
kehamilan ini, yang terdiri dari dua kali pada trimester I, tiga kali pada trimester ke II
dan empat kali pada trimester ke III.

Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan


yakni satu kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, dan dua kali pada
triwulan ketiga. Ny. X rutin melakukan pemeriksaan karena ingin mengetahui kondisi
janin yang dikandungnya.

34
Pemeriksaan kehamilan pada Ny.X G3P2A0 mengikuti stándar “14 T” yaitu:
Timbang berat badan, Ukur tekanan darah, Ukur tinggi fundus uteri, Pemberian tablet
besi minimal 90 tablet selama kehamilan, Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid
lengkap, pemeriksaan Hb, Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab),
perawatan payudara, senam hamil, temu wicara/konseling, pemeriksaan protein urine,
pemeriksaan urine reduksi, pemberian obat malaria, pemberian kapsul minyak Iodium.
Pada kehamilan Ny.X, standar 14 T ini tidak seluruhnya diterapkan pada saat
pemeriksaan. Seperti pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab),
pemeriksaan reduksi urine, pemberian obat malaria dan pemberian kapsul minyak
iodium dikarenakan ibu tidak ada indikasi.

Menurut teori Prawirohardjo kenaikan berat badan ibu hamil bertambah 0,5 kg
per minggu atau 6,5 kg sampai 16 kg selama kehamilan. Pertambahan berat badan
Ny.X Selama kehamilan mengalami kenaikan 9 kg dari 50 kg sebelum hamil menjadi
59 kg. Ternyata Ny.X mengalami kenaikan berat badan dalam batas yang normal
dengan rekomendasi kenaikan berat badan yang dibutuhkan selama kehamilan 6,5-16,5
kg.

Menurut teori Prawirohardjo, tekanan darah ibu hamil harus dalam batas normal
(antara 110/70 mmHg sampai 120/70 mmHg) apabila terjadi kenaikan tekanan darah
(hipertensi) atau penurunan tekanan darah (hipotensi), hal tersebut perlu diwaspadai
karena dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin apabila tidak ditangani secara dini.
Setiap kali periksa kehamilan tekanan darah Ny.X adalah 90/80 mmhg hingga 120/70
mmhg, tekanan darah dalam batas normal.

Ukuran lila Ny.X adalah 24 cm, angka tersebut masih sesuai teori, yaitu ukuran
LILA pada wanita dewasa atau usia reproduksi adalah 23,5 cm. jika ukuran LILA
kurang dari 23,5 cm maka interpretasinya adalah Kurang Energi Kronis (KEK).

Menurut Kusumahati pada saat kunjungan ANC pertama didapatkan Tinggi


Fundus Uteri pada Ny.X adalah 28 cm, sedangkan pada kunjungan kedua saat usia

35
kehamilan 35 minggu lebih didapati Tinggi Fundus Uteri 30 cm. Tinggi Fundus Uteri
Ny.X pada saat kunjungan awal hingga kunjungan akhir sesuai.

Normal DJJ pada teori Prawiroharjo berkisar antara 120x/menit hingga


160x/menit. Pada Ny.X didapati DJJ setiap diperiksa berkisar antara 145x/menit
hingga 160x/menit.

Menurut teori Saifuddin imunisasi TT4 lama perlindungan 4 tahun. Penyuntikan


imunisasi TT4 pada Ny.X dilakukan pada usia kehamilan 14 minggu, pada tgl 12
Oktober 2019.

Menurut teori Saifuddin, tablet penambah darah dapat diberikan sesegera


mungkin setelah rasa mual hilang yaitu satu tablet sehari. Tiap tablet mengandung
FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan Asam Folat 500 mg, minimal masing-masing 90
tablet. Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena akan
mengganggu penyerapan. Pada trimester I,II,III Ny.X sudah mendapatkan tablet zat
besi dan Ny.X mau meminum tablet zat besi sesuai dengan anjuran yang diberikan.

Menurut teori Prawirohardjo, ibu hamil dikatakan anemia apabila kadar


haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 11 gr% pada trimester pertama dan
kurang dari 10g%pada trimester kedua dan ketiga. Pada Ny.X didapati kadar HB
bernilai 10,5 gr%.

Menurut teori Prawirohardjo, glukosa urine dan Protein urine pada ibu hamil jika
didapati positif 2 serta ada oedema dan tensi darah tinggi, tanda-tanda tersebut menuju
pada preeklamsi pada kehamilan. Pada pemeriksaan urine Ny.X hasilnya adalah positif
1,(pada kunjungan ke 2)

Pada saat kunjungan pemeriksaan kehamilan dilakukan tes PMS sederhana yaitu
vulva hygiene didapatkan tidak ada kelainan seperti sifilis, kondiloma, keputihan
berbau.

36
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan
yakni satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua, dan dua kali pada
triwulan ketiga. Ny.X rutin melakukan pemeriksaan karena ingin mengetahui kondisi
kesehatan janin yang dikandungnya.

37
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat kita ketahui bahwa selama masa kehamilan
seringkali ibu hamil diharuskan untuk mampu beradaptasi dengan perubahan fisik
maupun fisiologisnya yang mana perubahan-perubahan tersebut menyebabkan
ketidaknyamanan pada masa kehamilan. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis
yang terjadi pada setiap wanita. Kehamilan akan mengakibatkan terjadinya perubahan
seluruh sistem tubuh yang cukup mendasar. Perubahan-perubahan ini akan menunjang
pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim. Selama proses pertumbuhan
dan perkembangan kehamilan, seorang ibu harus mampu untuk beradaptasi terhadap
perubahan yang terjadi baik fisik maupun psikologisnya. Proses perubahan yang terjadi
akan menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron
yang ada di dalam tubuh ibu selama kehamilan.

4.2 Saran

Penulis berharap untuk para ibu mengetahui tanda kehamilan dan memahami
perubahan yang di alami selama masa kehamilan serta penting untuk memahami tahap
tumbuh kembang janin agar tidak salah mengartikan tanda-tanda tersebut.

38
DAFTAR PUSTAKA

Noor, Aminah. 2013. Perubahan Fisiologis Pada Kehamilan.

Wahyu Aprilia. 2020. Perkembangan Pada Masa Prantal dan Kehamilan.

Anita, Wan. 2017. Hubungan Paritas dan Riwayat Sectio Caesarea dengan Kejadian
plasenta

Sulistyawati , 2015, Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan ,Salemba Medika, Jakarta.

Rustam Mochtar, 2013. Sinopsis Obstetri Jilid 1 Edisi 3. Jakarta : EGC

Prawirohardjo, 2012, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta. EGC

Prawirohardjo, 2013, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta. EGC

Fitriyah, Hidayatul. 2020. Studi Kasus Asuhan Kehamilan. Bekasi.

39
LEMBAR PERSETUJUAN

Makalah perkuliahan dengan pokok bahasan “Fisiologi Kehamilan”. Telah


dikoreksi oleh dosen penanggung jawab dan telah dilakukan revisi oleh tim.

Jakarta, 20 Januari 2021

Dosen Penanggung Jawab

Fitrah Ivana Paisal, SST., M.Keb

40
Lampiran :

SOAL KELOMPOK 1

KASUS I : UNTUK SOAL NO. 1 - 3

Ny. Z, datang memeriksakan kehamilannya diantar suaminya tanggal 26 November


2011. Kehamilan ini adaiah yang pertama, belum pernah abortus. HPHT 14 Mei 2011.
Ny. Z mengeluh mengalami rasa nyeri dan pegal pada daerah lipat paha akhir-akhir ini.
Hasil palpasi Leopold I didapatkan fundus uteri teraba satu bagian keras, bulat,
melenting; Leopold II perut sebelah kiri teraba bagian-bagian kecil terputus-putus;
sebelah kanan teraba bagian keras, memanjang seperti papan ada tahanan Leopold III
teraba satu bagian lunak, kurang bulat masih dapat digoyangkan. DJJ: 136 x/menit
teratur, PM tunggal di sebelah kanan bawah pusat.

1. Berdasarkan usia kehamilan Ny. K, tinggi fundus uterus adalah ...


a. Setinggi Pusat
b. 3 jari dibawah PX
c. 2 jari dibawah Pusat
d. 2 jari d atas pusat

2. Penjelasan yang Anda berikan pada Ny. Z berkaitan dengan keluhannya yaitu ...
a. Adanya pembesaran rahim yang signifikan
b. Iritasi kulit daerah lipat paha karena pergesekan.
c. Adanya ketegangan ligamen yang mempertahankan posisi rahim.
d. Kemungkinan adanya pembesaran kelenjar limfa pada lipat paha.

41
3. Diagnosis kebidanan Ny. Z adalah ...
a. G1P0A0, hamil 28 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterine, puka, presentasi
kepala, U.
b. G1P0A0, hamil 28 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterine, puka, presentasi
belakang kepala, U.
c. G1P0A0, hamil 30 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterine, puka, presentasi
kepala, U.
d. G1P0A0, hamil 30 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterine, puka, presentasi
belakang kepala, U

4. Ibu Yang berinisial H G6 P3 A2 umur 34th, Hamil 29 Minggu datang ke rumah


sakit dengan keluhan pendarahan vagina merah kehitaman, nyeri perut menetap,
gerakkan janin tidak keras TD 120/80 mmHG N: 80 x/m, Dan S: 37 C.

Diagnosis yang tepat dari riwayat di atas adalah:


a. Vase Pravia
b. Plasenta Pravia
c. Solusio Plasenta
d. Plasenta letak rendah

5. Ny. Umur 37th, Partus Anak 4 pada 12.25 WIB, sudah di injeksi oksitosin 10 UI
IM, pukul 12.30 dicoba untuk peregangan tali pusat terkendali uterus kontraksi
keras, plasenta belum lepas, pada pukul 12.35 pelepasan plasenta tidak ada

Yang Anda lakukan adalah...?


a. Manual Plasenta
b. SCC
c. Ulangan PTT

42
d. Siapkan rujukan

Kunci Jawaban

1. D
2. C
3. A
4. C
5. A

43

Anda mungkin juga menyukai