Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II (PPL II)

Hakikat
Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II) adalah salah satu tahap dari kegiatan
perkuliahan PPL Keguruan untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa dalam
melaksanakan praktik mengajar secara riil dan utuh, memberikan layanan studi
kasus kesulitan belajar bidang studi, mengembangkan manajemen pendidikan di
sekolah, dan kegiatan-kegiatan terkait lain agar mahasiswa siap menjadi tenaga
pendidikan yang profesional. PPL II dilaksanakan di sekolah latihan.

Pelaksanaan
PPL II dilaksanakan selama 12 minggu setelah mengikuti PPL I.
PPL II dilaksanakan di sekolah (TK, SD, SLTP, SMA, dan SMK, atau lembaga diklat
terpilih) baik negeri maupun swasta yang berada di dalam maupun di luar Kota
Malang.

Kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama berlangsungnya PPL II adalah (a)
orientasi dan observasi, (b) penyusunan perangkat pembelajaran, (c) latihan praktik
mengajar, (d) praktik layanan studi kasus kesulitan belajar bidang studi, (e) studi
manajemen berbasis sekolah, praktik terkait dengan tugas-tugas kependidikan
(piket, ekstra kurikuler), dan (f) ujian praktik mengajar.
Rincian dari masing-masing jenis kegiatan tersebut dijelaskan sebagai berikut.
1. Orientasi dan observasi tentang:
a. situasi dan kondisi sekolah pada umumnya
b. pengelolaan sekolah pada umumnya, dan pengelolaan kelas secara khusus
c. pelaksanaan tugas guru/pendidik pada umumnya dan guru pamong pada
khususnya
d. modeling yang dilakukan guru pamong

2. Penyusunan perangkat pembelajaran tertulis sesuai dengan format pembelajaran


yang berkembang di lapangan dan disesuaikan dengan perkembangan inovasi
pendidikan.

3. Kegiatan latihan praktik mengajar meliputi:


a. mengisi presensi siswa.
b. menerapkan prosedur dan metode mengajar sesuai dengan kebutuhan
pelaksanaan proses pembelajaran.
c. memanfaatkan sumber belajar yang ada secara efektif.
d. membuat dan/atau menggunakan media pengajaran atau alat peraga yang
diperlukan.
e. melaksanakan kegiatan mengajar paling sedikit 10 (sepuluh) kali dalam satu
periode PPL.
f. latihan mengevaluasi penampilan teman di kelas dilanjutkan dengan diskusi
balikan di bawah bimbingan Guru Pamong, dan
g. mengikuti rapat-rapat yang berhubungan dengan pengembangan Profesi guru
di sekolah dan MGMP dengan seizin Kepala Sekolah.

4. Praktik layanan studi kasus kesulitan belajar bidang studi yang meliputi kegiatan:
a. mengetahui nama siswa-siswa di kelas tempat calon guru mengajar.
b. mengenal dan memperhatikan siswa yang menonjol dalam kelas mengenai
1) prestasi belajar (terpandai, terlamban)
2) kondisi fisik (cacat, sakit)
3) interaksi sosial (suka mengganggu kelas, membantah, bertanya yang
menyimpang dari bahan pelajaran)
4) ketidakdisiplinan (suka melanggar tata tertib sekolah, suka membolos,
datang terlambat, tidak memakai seragam sekolah, sering menunggak
SPP)
c. mengadakan wawancara dengan siswa tentang kegemarannya, tugas-tugas
di rumah, persoalan-persoalan dan kesulitan belajar di sekolah, terutama
kesulitan terkait dengan bidang studi masing-masing, perhatian sekolah dan
orang tua terhadap persoalan dan kesulitan siswa
d. bersama-sama dengan konselor sekolah membantu memberikan bimbingan
kepada siswa yang mempunyai masalah tertentu; dan menyusun laporan
praktik layanan bimbingan siswa

5. Studi Manajemen Pendidikan di Sekolah


Mahasiswa calon guru diwajibkan memperoleh informasi mengenai berbagai
aspek persekolahan, baik yang menyangkut segi edukatif maupun administratif di
bawah bimbingan dan koordinasi Kepala Sekolah.
Berbagai aspek persekolahan tersebut meliputi hal-hal berikut.
a. Organisasi Sekolah, meliputi:
1) sejarah singkat berdirinya sekolah.
2) struktur organisasi sekolah dengan uraian tugas masing-masing
komponennya, dan
3) berbagai kebijakan sekolah dalam bidang organisasi sekolah.
b. Kurikulum, meliputi:
1) kelengkapan kurikulum sekolah.
2) struktur program kurikulum.
3) kalender pendidikan.
4) program tahunan/semesteran, pembagian tugas guru, dan penyusunan
jadwal pelajaran.
5) pelaksanaan penyusunan persiapan mengajar dan presensi harian
6) pelaksanaan penilaian yang mencakup jenis, bentuk, dan kriteria
penilaian.
7) pengaturan laporan kemajuan belajar siswa, dan
8) berbagai kebijakan sekolah di bidang pengajaran.
c. Kesiswaan, meliputi:
1) perencanaan dan penerimaan siswa baru.
2) pengaturan pengelompokan siswa.
3) pencatatan kehadiran siswa di sekolah.
4) pengaturan pembinaan dan tata tertib siswa.
5) pengaturan mutasi siswa.
6) pengaturan kelulusan (alumni).
7) pengaturan kegiatan ekstra kurikuler, dan
8) berbagai kebijakan sekolah di bidang kesiswaan.
d. Kepegawaian, meliputi:
1) mekanisme pengadaan, pengangkatan, kenaikan pangkat, dan mutasi
pegawai.
2) pelaksanaan peraturan disiplin pegawai.
3) pelaksanaan penilaian (DP3) pegawai.
4) pengaturan kesejahteraan pegawai
5) pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi pegawai.
6) peraturan tentang pemberhentian/pensiun pegawai, dan
7) berbagai kebijakan sekolah di bidang kepegawaian.
e. Keuangan, meliputi:
1) cara mendapatkan sumber keuangan sekolah.
2) mekanisme pencarian dan pengelolaan dana baik dana rutin maupun
dana pembangunan.
3) pengelolaan dana dari sumber BP3.
4) pengelolaan dana dari sumber-sumber lain.
5) penyusunan RAPBS, dan
6) berbagai kebijakan sekolah di bidang pengelolaan keuangan.
f. Prasarana dan sarana, meliputi:
1) perencanaan sarana dan prasarana sekolah.
2) pelaksanaan pengadaan dan pembangunan sarana dan prasarana
sekolah.
3) pengaturan pendayagunaan prasarana dan sarana sekolah yang meliputi:
laboratorium, perpustakaan, alat peraga bidang studi tertentu, media
pengajaran, alat pelajaran keterampilan, olahraga kesehatan, dan lain-
lain.
4) pengaturan pemeliharaan (pengamatan, penghapusan, pengembangan)
prasaraana dan sarana sekolah.
5) perencanaan dan pelaksanaan inventarisasi, dan
6) berbagai kebijakan sekolah di bidang pengaturan prasarana dan sarana
sekolah.
g. Hubungan sekolah dan masyarakat, meliputi:
1) hubungan kerjasama sekolah dengan Komite Sekolah
2) usaha dan cara pendayagunaan sumber daya lingkungan.
3) pengaturan peringatan hari-hari besar nasional dan upacara bendera, dan
4) berbagai kebijakan sekolah di bidang hubungan masyarakat.
h. Menyusun laporan studi manajemen pendidikan di sekolah (dijelaskan secara
rinci pada Bab VI).

6. Ujian Praktik Mengajar


Mahasiswa peserta PPL di sekolah wajib menempuh ujian praktik mengajar yang
dilaksanakan oleh guru pamong dengan kegiatan sebagai berikut.
a. Persiapan ujian praktik mengajar, meliputi:
1) menyusun persiapan mengajar sesuai ketentuan.
2) menyerahkan persiapan mengajar kepada Guru Pamong, sehari sebelum
ujian praktik mengajar dilaksanakan.
3) menyiapkan media atau sumber belajar yang akan digunakan.
b. Pelaksanaan ujian praktik mengajar, meliputi:
1) memberitahukan kepada Guru Pamong (penguji) bahwa 15 menit lagi
ujian praktik mengajar siap dilaksanakan, dan
2) melaksanakan praktik mengajar sesuai dengan persiapan mengajar yang
dibuat.
c. Tindak lanjut ujian praktik mengajar, meliputi:
1) mengembalikan media atau sumber belajar yang telah selesai digunakan
2) meminta informasi hasil ujian kepada Guru Pamong.
3) bila terjadi masalah tentang hasil penilaian hendaknya dibahas bersama-
sama dengan Dosen Pembimbing.

Pola Pembimbingan PPL II


1. Pola Pembimbingan Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Pembimbingan latihan penyusunan persiapan mengajar itu dapat dilakukan
dengan tiga macam strategi pelatihan, yaitu pemodelan, kerja praktik, dan
supervisi klinis

a. Pemodelan Perangkat Pembelajaran


Pembimbingan latihan penyusunan perangkat pembelajaran dengan strategi
pemodelan dilakukan dengan menunjukkan contoh-contoh pemetaan
kompetnsi dasar, contoh program tahunan, contoh program semester, contoh
silabus, dan contoh rencana pelaksanaan pembelajaran. Dalam hal kesiapan
untuk tampil mengajar, pelatih dapat juga memberikan pemodelan atau
mendemonstrasikan mengenai: cara penyediaan dan pembuatan
alat/bahan/media pembelajaran, cara penggunaan alat/bahan/media
pembelajaran, cara menguasai materi pelajaran. Dalam pelaksanaan
perkuliahan Program Pengalaman Lapangan II, pemodelan dilakukan sebagai
berikut.
1) Pemodelan atau pemberian contoh mengenai perangkat pembelajaran
diberikan oleh guru mata pelajaran yang berasal dari sekolah latihan yang
ditugasi menjadi pembimbing (guru pamong),
2) Pemodelan atau pemberian contoh mengenai persiapan alat/bahan/media
pembelajaran beserta cara penggunaannya untuk menguasai konsep materi
pelajaran dilakukan oleh dosen pembimbing lapangan dan guru pamong.
Pemodelan atau pemberian contoh ini dijalankan ketika mahasiswa sedang
melakukan kerja praktik membuat persiapan untuk latihan tampil mengajar.

b. Kerja Praktik Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Kerja praktik penyusunan perangkat pembelajaran adalah kegiatan mahasiswa
untuk membuat perangkat pembelajaran, yang meliputi: pemetaan kompetensi
dasar, program tahunan, program semester, silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran, dan alat/bahan.media pembelajaran. Pelaksanaannya pada PPL
II dijelaskan sebagai berikut.
1) Mahasiswa melakukan kerja praktik untuk membuat: pemetaan kompetensi
dasar, program tahunan, program semester, silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran di bawah bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing
lapangan,
2) Mahasiswa melakukan kerja praktik dalam rangka mencari/membuat
alat/bahan/media pembelajaran dan latihan cara penggunaannya sebelum
latihan tampil mengajar di bawah bimbingan guru pamong dan dosen
pembimbing lapangan,
3) Mahasiswa melakukan kerja praktik untuk latihan sekaligus sebagai kerja
praktik untuk menguasai konsep materi pelajaran di bawah bimbingan guru
pamong dan dosen pembimbing lapangan.

c. Supervisi Klinis Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Supervisi diberikan kepada mahasiswa secara perseorangan oleh pembimbing
PPL. Pelaksanaannya sebagai berikut.
1) Supervisi diberikan oleh guru pamong bersama dosen pembimbing
lapangan yang bertugas pada PPL II.
2) Supervisi berupa konsultasi dalam pembuatan pemetaan kompetensi dasar,
program tahunan, program semester, silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran dilakukan sebelum mahasiswa melakukan latihan tampil
mengajar.
3) Supervisi berupa pengamatan terhadap kesesuaian antara rencana program
pengajaran, khususnya silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran
dengan pelaksanaan proses belajaran dilakukan oleh guru pamong bersama
dosen pembimbing lapangan ketika mahasiswa sedang tampil latihan
mengajar di PPL II.
4) Supervisi berupa pemberian balikan terhadap kebenaran atau kesalahan
rencana program pengajaran dilakukan oleh dosen pembimbing lapangan
dan guru pamong sesudah mahasiswa tampil latihan mengajar (post class
discussion).

2. Pola Pembimbingan Praktik Mengajar


Latihan praktik mengajar adalah latihan keterampilan untuk menjalankan model-
model pembelajaran bidang studi, latihan keterampilan menggunakan metodik
khusus pembelajaran bidang studi dan/atau latihan menerapkan teknik-teknik
khusus atau keterampilan dasar mengajar bidang studi (teknik bertanya, teknik
membuka pelajaran, teknik menutup pelajaran, teknik menjelaskan, teknik
memberi penguatan, teknik membimbing diskusi).
Pembimbingan latihan keterampilan mengajar itu dapat dilakukan dengan tiga
macam strategi pelatihan,yaitu pemodelan, kerja praktik, dan supervisi klinis.
a. Pemodelan Praktik Mengajar
Pembekalan mengenai teori, prinsip-prinsip, atau ciri-ciri khusus dari model-
model pembelajaran bidang studi, metodik khusus atau teknik-teknik khusus
pembelajaran bidang studi sedapat mugkin dilaksanakan dengan strategi
pemodelan. Pelaksanaan pemodelan dalam Program Pengalaman Lapangan
adalah sebagai berikut.
1) Pemodelan mengenai model-model pembelajaran bidang studi dilaksanakan
oleh guru pamong di PPL II.
2) Pasca pemodelan, mahasiswa dapat diberi tugas untuk berdiskusi dalam
rangka mengidentifikasi prinsip-prinsip atau ciri-ciri model pembelajaran,
metodik khusus pembelajaran bidang studi atau teknik khusus pembelajaran
bidang studi yang sudah dimodelkan.

b. Latihan Praktik Mengajar Riil (Real Teaching)


Latihan Praktik Mengajar Riil (real teaching) adalah praktik mengajar yang
dilaksanakan di kelas riil pada PPL II. Latihan praktik mengajar riil dilaksanakan
oleh seorang mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan mengajar dalam
situasi kelas yang riil. Komponen pembelajaran yang dilatihkan terutama
adalah model-model pembelajaran bidang studi, atau pembelajaran terintegrasi
yang memadukan berbagai komponen pembelajaran dalam satu pertemuan
pembelajaran.
Prosedur pelaksanaannya sebagai berikut.
1) Penentuan materi kurikulum bidang studi (kompetensi dasar atau pokok
materi pelajaran) yang akan dibelajarkan kepada siswa.
2) Penyusunan persiapan: membuat silabus, menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran, menyiapkan alat/bahan/media pembelajaran. Kegiatan
sedapat mungkin dilaksanakan oleh mahasiswa di sekolah, dan di bawah
bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing lapangan. Pembimbingan
dilaksanakan dengan strategi supervisi klinis.
3) Pelaksanaan latihan praktik mengajar. Pada kegiatan ini sebaiknya diatur:
mahasiswa peserta PPL yang lain (jika ada) bertugas sebagai pengamat,
guru pamong dan dosen pembimbing juga bertugas sebagai pengamat.
4) Diskusi pasca latihan praktik mengajar (post class discussion). Pada
kegiatan ini guru pamong, dosen pembimbing dan mahasiswa pengamat
menyampaikan data mengenai tampilan mengajar, selanjutnya data
didiskusikan untuk menyimpulkan mengenai kelebihan dan kekurangannya
dalam latihan mengajar.

c. Supervisi Latihan Praktik Mengajar


Supervisi untuk latihan praktik mengajar diberikan kepada mahasiswa yang
sedang menjalankan latihan praktik mengajar secara perseorangan. Supervisi
untuk latihan praktik mengajar teman sejawat diberikan oleh guru pamong
bersama dosen pembimbing lapangan di PPL II.
Pelaksanaannya sebagai berikut.
a. Supervisi awal diberikan kepada mahasiswa untuk menentukan isi materi
pelajaran, model dan/atau metodik khusus pembelajaran, teknik-teknik
khusus pembelajaran yang akan dilatihkan. Supervisi awal juga diberikan
kepada mahasiswa dalam rangka penyusunan rencana program
pembelajaran (silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran).
b. Pengamatan latihan praktik mengajar oleh pembimbing untuk mencatat data
mengenai keadaan atau perkembangan keterampilan mengajar mahasiswa
yang dikontrakkan pada supervisi awal.
c. Supervisi pasca latihan praktik mengajar, yaitu supervisi untuk memberikan
balikan mengenai data hasil pengamatan perkembangan kemampuan atau
keterampilan mahasiswa pada saat latihan. Supervisi ini dilanjutkan dengan
diskusi mengenai kelebihan dan kekurangannya dalam latihan praktik
mengajar yang telah dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai