Anda di halaman 1dari 37

RANGKUMAN MODUL 3

KB 1
A. Reservasi

Reservasi adalah section yang bertugas dan bertanggung jawab untuk menerima
dan memproses pemesanan kamar di hotel

Menurut Pamudji (1999) Reservation adalah di tandai dengan adanya proses tukar
menukar informasi antara produsen dan konsumen yang bertujuan untuk
menciptakan adanya kesepahaman mengenai produk dan jasa yang ingin di pesan

Manfaat Reservasi
 Bagi calon tamu yang akan menginap:
a. Penyusunan Anggota Perjalanan
b. Pengaturan Program

 Bagi hotel yang menerima pemesanan kamar:


a. Penyusunan rencana kegiatan
b. Perencanaan kegiatan dalam penerimaan tamu tiba
c. Perencanaan penjualan kamar

 Bagi calon tamu / Pemesan dan hotel:


a. Selalu meneliti kamar yang tersedia untuk di jual pada saat yang di perlukan
b. Teliti dalam menerima pemesanan kamar sehingga informasiinformasi yang yang di
perlukan hotel tidak terlupakan terutama pemesanan melaului telephone, telex, dan
personal
c. Teliti dalam memasukan informasi pemesanan kamar kedalam catatan pemesanan
kamar seperti: chart dan sebagainya.

Tugas & tanggung jawabnya


Tugas utama reservation staff adalah mencatat dan memproses seluruh
pemesanan kamar secara akurat sekaligus mempromosikan produk hotel. Selain itu
petugas resevasi harus menciptakan & menjaga citra hotel yang baik melalui pemberian
pelayanan yang maksimal.

Prosedur Reservasi
1. Menerima permintaan pemesanan kamar
2. Memeriksa ketersediaan kamar
B. Reception
Reception adalah section yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap
penerimaan dan penyambutan tamu baik check – in dan chek – out dan menyediakan
informasi bagi kebutuhan tamu yang berhubungan dengan fasilitas di dalam dan di luar
hotel

Menurut Endar Sugiarto (1999) Reception adalah petugas hotel yang bertugas
melayani tamu yang chek-in dan kemudian memprosesnya hingga tamu tersebut
mendapat kamar yang diinginkannya

Tugas dan Tanggung Jawab Receptionist


1) Menyambut tamu tiba
2) Memproses pendaftaran tamu
3) Mempersiapkan kedatangan tamu dan menentukan kamar utuk tamu
4) Menangani kunci kamar tamu
5) Menjawab telepon dengan cepat dan ramah
6) Menangani permintaan tamu selama menginap seperti pindah kamar & sleep out
7) Berkoordinasi dengan bagian lain untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tamu.
8) Menyelesaikan permasalahan tamu yang berhubungan dengan produk dan
pelayanan hotel
9) Membuat laporan yang berhubungan dengan tamu & kamar seperti laporan tingkat
hunian kamar, laporan tamu yang menginap di hotel.

Tata Urutan Pelayanan yang Diberikan oleh Reception


 Pelayanan Check-In
 Registrasi
 Proses Check-in
 Penetapan harga kamar
 Pembayaran Deposit
 Pengantaran ke kamar

Macam-macam check out


 Normal Check Out
 Late check-out
 Express check-out
 Self check-out

 Prosedur check-out
Yang harus ditanyakan kepada tamu pada waktu akan Check out adalah:
1) Nomor kamar dari tamu yang menginap tersebut.
2) Apakah Kwitansi tamu (Guest Bill) sudah diselesaikan, kalau belum tamu
dipersilakan untuk menyelesikannya kebagian Kasir (Cashier).
3) Pukul/Jam berapa petugas hotel untuk mengambil barang-barang tamu yang ada di
kamar hotel.
 Memproses bill tamu
 Pembayaran tunai sepenuhnya
 Pembayaran dengan kartu kredit
 Pembayaran dengan sistem Voucher
 Pembayaran dengan menggunakan surat garansi
 Pembayaran dengan cara kombinasi

C. Uniformed Service
Uniformed Service merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam
operasional suatu hotel, terutama untuk menciptakan citra yang positif. Hal ini
dikarenakan tamu hampir selalu berhubungan dengan bagian ini, dimulai dari
kedatangan, selama tinggal dan ketika meninggalkan hotel.

Menurut Agustinus Darsono (2001) uniformed service adalah petugas yang


membantu melayani kebutuhan tamu selama tamu dating, tinggal dan
meninggalkan hotel
 Penanganan Kedatangan Tamu (Handling Arrivals).
 Tamu Individual (Individual Guest)
 Tamu Grup (Group Guest)

 Penyimpanan barang/kopor tamu (Storage Guest Luggage).


 Penanganan Keberangkatan Tamu (Handling Departures).

Jenis – Jenis Barang Bawaan Tamu


 Trunk
 Suit case
 Hand Bag (Satchel)
 Brief Case
 Cosmetic Case (Beauty Case, Vanity Case)
 Hat Box
 Haversack
 Val –Pak (Val Case)
 Traveling Bag (Shoulder-Bag)
 Garment Bag (Valet bag, Suit bag)
 Golf Case
 Camera Case

Metode penanganan barang bawaan tamu, atau disebut sebagai Handling


Methods, Yaitu:
1) Lifting
2) Stacking

Jenis –Jenis Peralatan yang digunakan Uniformed Service


1. Paging board
2. Pigeon Hole
3. Luggage trolley

Jenis – Jenis Formulir Uniformed Service


1. Luggage tag
2. Luggage Claim Tag
3. Bellboy/Bellman Errand card
4. Bellboy/ Bellman Control Sheet
5. Errand Control Sheet

D. Public Area
Public area section adalah salah satu bagian yang berada dalam bagian tata graha
yang menangani semua urusan mengenai kebersihan, kerapian, kelengkapan,
kenyamanan, semua area umum yang berpengaruh terhadap ketertarikan tamu untuk
memakai jasa di dalam hotel.

Ruang Lingkup Public Area


 Area bagian rooftop adalah sebagai berikut :
 Restorant dan Bars
 Area bagian Guest Floor
 Mezzanine
 Lobby level
 Ground Level
 Basement

Tugas-tugas Public Area Section :


 Menata dan merawat public area, public rooms, dan office area
 Melaporkan kerusakan barang-barang inventaris pada atasa
 Memelihara semua peralatan dan bahan pembersih yang digunakan
 Melakukan general cleaning yang telah dijadwakan oleh atasan
 Menggunakan peralatan dan bahan pembersih dengan prosedur yang benar
 Memelihara suasana kerja yang sehat dan kerja sama yang baik

Peralatan dan Bahan-Bahan Pembersih Public Area (Cleaning Material amd


Equipment)
1. Alat Pembersih Manual (Manual Equiptment)
Sapu dan sikat (broom & brush)
Penampung (container)
Lena (linen)
Pelindung (protective)
Pembantu / Pelengkap / (supporting)
2. Alat Pembersih Makinal (Machine Equipment)
3. Bahan Pembersih (Cleaning Material / cleaning agent)

Teknik Pembersihan Public area


Teknik Pembersihan Public area
 Dusting
 Damp dusting
 Poilishing
 Damp Sweeping
 Cleaning upholstery
 Carpet
 Spot remove
 Sweeping

Menyiapkan Kamar Untuk Tamu


 Prosedur menyiapkan kamar untuk tamu :
 Menata Perlengkapan dan Trolley
 Persiapan diri (Penampilan)
 Preparing Trolley
 Responsibility of Room Attendant
 Menata Trolley
 Persediaan Trolley
 Pemeliharaan Trolley

Akses Ke Kamar
 Mengecek Status Kamar (Check Room Status)
Salah satu tugas dari seorang Room Attendant sebelum memulai pekerjaannya
mereka harus mengecek status kamar tujuannya adalah Kondisi atau keadaan kamar
itu ditulis dengan kode atau simbol, seperti :
OC (Occupied Clean) = C/i : Status kamar yang menunjukan bahwa kamar di huni oleh
tamu dan dalam kondisi bersih
VD (Vacant Dirty) = C/O : Status Kamar yang menunjukan kosong dan dalam kondisi
kotor karena kamar setelah di gunakan tamu
VC (Vacant Clean) : Status Kamar yang menunjukan kondisi kamar dalam kondisi
bersih tetapi belum terhuni oleh tamu
VCI(Vacant Clean Inspected) : Status Kamar yang menunjukan bahwa kamar tersebut
dlam kondisi bersih dan siap di jual oleh pihak Front Office
OD (Occupied Dirty) : Status kamar uang menunjukan bahwa kamar tersebut terisi
oleh tamu tetapi kamar dalam kondisi kotor
SO (Sleep Out) : Status kamar yang menunjukan bahwa tamu sdh registrasi kamar
tetapi tamu tidak menempati kamar yang di sewa
DD (Don’t Disturb) : status kamar yang menunjukan bahwa tamu tersebut tidak mau
diganggu
DL (Double Lock) : Status Kamar yang menunjukan bahwa kamar tersebut dikunci
dua kali sehingga tidak bisa di buka dari luar atau arti lain kamar tersebut belum selesai
dalam pembayaran administrasi atau kata lian bermasalah
OOO (Out of Order) : Status Kamar tersebut tidak bisa dijual karena ada kerusakan
berat yang membutuhkan dalam waktu yang lama atau nama lain perbaikan berat
O.S (Out Of service) : Status kamar tersebut tidak bisa di jual karena ada kerusakan
ringan yang membeutuhkan dalam sementara waktu
HU (House used) : Status Kamar tersebut ditempati oleh staff hotel atau pimpinan
hotel
ONL (Occupied No Luggage) : Status yang menunjukan kamar tamu check in tanpa
membawa barang atau bagasi
OLB (Occupied Light Bagage) : Status kamar yang menunjukan bahwa tamu membawa
barang ringan

Penanganan DND Room


Prosedur penanganan kamar don`t disturb:
1. Room attendant yang menjumpai DND mencatat nomor kamar dan diberi tanda
DND pada handle pintu kamar dan di room report.
2. Room attendat melaporkannya ke floor supervisor.
3. Room attendant memasukkan kartu pemberitahuan tentang pembersihan kamar
(Notification Make Up Room) dengan tujuan agar tamu bisa menghubungi
housekeeping bila menginkan kamarnya untuk dibersihkan.
4. Room attendant akan membersihkan kamar tersebut setelah ada perintah dari
floor supervisor.
5. Tindak lanjut untuk menangani kamar don`t disturb, supervisor harus segera
menghubungi front office untuk menyatakan apakah kamar yang pasang don`t
disturb tamunya sudah check out atau belum.
6. Jika belum check out floor supervisor melaporkan kepada executive
housekeeper/assistanf tentang kamar yang DND.
7. Executive/assistant akan menghubungi kamar tersebut setelah jam 14.00 untuk
mengetahui apakah tamu tersebut masih ada dikamar atau tidak.
8. Apabila kamar terkunci dengan safety chain/ring lock, segera laporkan kepada
duty manager untuk dilakukan tindakan selanjutnya.
9. Apabila executive housekeeper/assistant masih di hotel, langsung ke kamar
tersebut untuk membuka dan memeriksa kondisi kamar.
10. Apabila keadaan kamar normal tida mencurigakan segera beritahukan kepada
floor supervisor.
11. Jika didalam kamar terdapat hal-hal yang mencurigakan seperti senjata api,
senjata tajam, bahan peledak, alat pemancar atau lainnya segera laporkan
kepada dua menager atu chief security untuk mendata kamar tersebut.
Alur Prosedur Pananganan Kamar DND

E, Laundry dan Linen


Laundry section adalah bagian dari housekeeping yang bertanggung jawab atas
pencucian semua linen, baik itu house laundry maupun guest laundry.

Organisasi Layanan Cucian (Laundry Services)


Bagian-bagian di laundry dapat dijelaskan sebagai berikut :
Washer and Dryer: Bagian yang tugasnya mencuci dan mengeringkan cucian dengan
mesin cuci.
Dry Cleaning : Bagian yang tugas-tugasnya mengurus cucian yang dicuci tidak
menggunakan air melainkan dengan menggunakan solvent.
Valet Service : Bagian yang tugasnya mengatur perawatan dan penyelesaian pakaian
tamu untuk diteruskan ke guest laundry section.
Sorterer and Marker: Bagian yang tugasnya mensortir/ memisahkan setiap jenis cucian
dan memberikan tanda/mark/no sebelum dilakukan pencucian oleh washer.
Presser and Mangler: Bagian yang tugasnya melakukan pemerasan dan menyetrika
dengan iron presser machine dan mangler orang yang tugasnya memutar mesin
presser.

Dalam penanganannya linen hotel dibagi menjadi 2 ( dua ) :


1. Jenis-jenis linen Housekeeping Department
 Sheet ( Sprei )
 Pillow Case ( sarung bantal )
 Bath Towel ( handuk mandi ).
 Hand towel ( handuk tangan ).
 Face towel ( handuk muka )
 Bath mat ( keset ).
 Bed spread
 Bed skirting
 Bath Robe
 Bed Runner

2. Jenis-jenis linen Food & Beverage Department


 Table cloth ( taplak meja ).
 Large table cloth ( taplak meja lebar ).
 Napkin ( serbet )
 Molton
 Cover chair

Penanganan lost and found


A. Langkah-langkah dalam menerima laporan kehilangan barang milik tamu
1. Mendengarkan apa permintaan tamu
2. Menanyakan keterangan/ gambaran rinci barang yang hilang
3. Mencatat permintaan dan rincian tentang barang yang hilang
4. Mengambil tindakan dengan segera
5. Melaporkan kehilangan pada penyelia
6. Mencari/menemukan barang yang hilang
7. Memeriksa label yang tertera pada barang yang hilang untuk memastikan
kepemilikan yang benar
8. Mengembalikan barang yang hilang kepada tamu, kemudian dicatat dan melaporkan
pengembalian barang
B. Penanganan Barang Lost & Found Secara Umum
1. Informasi tentang barang yang hilang atau tertinggal di hotel dicatat dalam order
taker log book; jam order taker, no. kamar, jenis permintaan, pemberi order, penerima
order, keterangan
2. Petugas order taker akan memeriksa buku lost & found
3. Jika barang tidak diketemukan (tidak tercatat dalam buku lost & found), utarakan hal
ini kepada tamu dan mohon maaf.
4. Untuk meyakinkan harus dilakukan pencarian ulang di area barang tersebut hilang
atau tertinggal
5. Jika barang yang dinyatakan memang ada (ketentuan) order taker harus bertanya
kepada tamu tantang ciri-ciri, lokasi dan tanggal Barang tersebut hilang atau tertinggal
di area hotel
6. Sebelum menyerahkan barang yang ditemukan, order taker harus menanyakan dan
mengcopy kartu identitas dari orang yang mengambil barang tersebut.
7. Setelah barang diambil oleh pemiliknya, petugas order taker akan memberi catatan
dalam buku lost & found bahwa barang sudah diambil oleh pemiliknya.

Klasifikasi Barang-Barang Lost and Found


1. Kelompok barang biasa
Kelompok barang ini ditentukan oleh faktor harga, contohnya Saudaral, sepatu,
baju, celana, kaos kaki, dan lain sebagainya. Lama masa penyimpanan kelompok
barang ini sampai dengan 3 (tiga) bulan atas pertimbangan Executive Housekeeper.

2. Kelompok barang makanan dan minuman


Kelompok barang ini tidak boleh langsung dibuang, dimakan atau di bawa
pulang. Contohnya minuman kaleng, anggur, roti dalam plastik, atau buah segar. Lama
penyimpanan kelompok ini 1-2 x 24 jam tergantung jenisnya. Jika barang ini langsung
dibawa pulang dikhawatirkan tamu akan menanyakannya, tetapi setelah 1-2 x 24 jam
barang tersebut tidak ada yang mencari maka barang tersebut akan diberikan kepada
penemunya.

3. Kelompok barang berharga


Kelompok barang ini biasanya ditentukan oleh faktor harga atau barang yang
memang sangat diperlukan oleh pemiliknya dan bernilai tinggi. Contohnya handphone,
kamera, pulpen mahal, dokumen, pasport, perhiasan, kalkulator, cek, uang dalam
jumlah banyak, dan sebagainya. Lama masa penyimpanan kelompok barang ini 6
(enam) bulan sampai dengan 1 (satu) tahun atas pertimbangan Executive
Housekeeper.

4. Kelompok barang yang dibuang oleh tamu


Kelompok barang ini biasanya dibuang oleh tamu dan diletakkan di dalam
tempat sampah di kamar tamu karena tamu sudah tidak menginginkan lagi. Untuk
menentukan barang ini juga diperlukan kejelian apakah memang benar dibuang atau
tamu tersebut lupa.

Alur Penanganan Lost & Found


1. Menemukan barang di kamar
2. Melaporkan penemuan barang kepada floor supervisor
3. Menginformasikan adanya penemuan barang kepada front office
4. Mengantar barang temuannya ke housekeeping office/order taker
5. Memeriksa, mencatat barang yang ditemukan pada formulir lost and found.

Adapun keterangan-keterangan yang harus dicatat dalam daftar penemuan tersebut


adalah:
a. Nama dan jenis barang yang ditemukan.
b. Nomor seri barang
c. Nama yang menemukan barang
d. Nomor kamar atau tempat barang ditemukan
e. Jumlah barang
6. Data dimasukan ke dalam lost and found book
7. Memberikan salinan laporan penemuan barang ke room attendant atau penemu
8. Membungkus barang temuan
9. Menempelkan formulir penemuan barang pada kemasan yang baik
10. Menyimpan barang ke deposit box
11. Membuat bukti serah terima barang di FOC
12. Jika barang yang ditemukan adalah barang yang tidak berharga maka
housekeeping clerk mengemas barang tersebut
13. Housekeeping clerk/order taker memberi format penemuan barang ke dalam
kemasannya.
14. Housekeeping clerk/order taker menyimpan barang di almari lost & found di
Housekeeping
MODUL 3
KB II
FOOD AND BEVERAGE

Layanan makanan dan minuman pada hotel dikenal dengan istilah Food &
Beverage Service di bawah naungan Food & Beverage Department. Secara umum
Food & Beverage Department terbagi atas dua bagian besar yaitu food production
(kitchen) Food & Beverage service. Food Production (kitchen) merupakan bagian yang
mempersiapkan dan mengolah makanan. Sedangkan Food & Beverage service adalah
bagian yang memberikan penyajian dan pelayanan makanan dan minuman kepada
setiap tamu restoran

Fungsi Layanan Makanan Dan Minuman


 Memenuhi selera tamu agar puas terhadap makanan dan minuman.
 Mendapatkan keuntungan yang wajar (tamu puas hingga mau menjadi pelanggan
tetap).
 Memelihara dan meningkatkan nama baik Restaurant dan citra hotel.

Tujuan Layanan Makanan Dan Minuman Adalah:


 Membangkitkan selera makan,
 Memberikan kepuasan.
 Memberikan kenyamanan.
 Mencerminkan tata cara makan yang baik.
 Mempererat hubungan kekeluargaan
 Mempertinggi efisiensi kerja

Prinsip-prinsip Dasar Layanan Makan Dan Minum


 Kebersihan dalam hal tempat, ruangan, lingkungan, peralatan maupun makanan
dan petugas pelayanan.
 Keserasian antara suasana dengan peralatanyang digunakan dan dekorasi yang
ditampilkan.
 Keseimbangan antara luas ruangan dengan perabotan yang digunakan.
 Pusat perhatian sebagai daya tarik pelanggan bisa ditampilkan Display makanan
yang tertata rapi dan bersih dan tampilan rangkaian bunga yang serasi.
 Ketepatan Penempatan perabot agar lalu lintas pelayanan berjalan lancar
 Keindahan, Penataan yang rapi dan dekorasi rangkaian bunga sesuai temakan
memberi suasana dan tampilan yang berbeda

Jenis-jenis Restoran
 Formal Restaurant, dengan pelayanan yang eksklusif.
 Informal Restaurant, dengan lebih mengutamakan kecepatan pelayanan,
kepraktisan dan percepatan frekuensi yang silih berganti pelanggan.
 Specialities Restaurant, dengan menyediakan makanan khas dan diikuti dengan
sistem penyajian yang khas dari suatu negara tertentu.

Sudhir Andrews (2013:7-8) mengklasifikasikan restoran sebagai berikut:


o A La Carte Restaurant
 Restoran yang mendapatkan izin penuh menjual makanan, lengkapvdengan banyak
variasi, konsumen bebas memilih sendiri makanan sesuaivselera. Setiap makanan
memiliki harga tersendiri.
o Table D’hote Restaurant
 Khusus menjual makanan dengan suatu susunan menu yang lengkapv(dari
hidangan pembuka sampai dengan hidangan penutup) dan tertentu,vdengan harga
yang telah ditentukan dalam satu paket.
o Cafetaria atau Café
 Mengutamakan penjualan kue, roti isi, kopi dan teh. Pilihan makanan terbatas dan
tidak menjual minuman beralkohol.
o Coffee Shop atau Brasserie
 Pada umumnya berada di hotel, tempat dimana tamu biasa mendapatkan makan
pagi, makan siang dan makan malam secara cepat dengan harga yang relatif
murah. Pada umumnya pelayanan dengan American Service/ready on plate service
atau secara buffet/prasmanan.
o Dining Room
 Umumnya terdapat di hotel kecil (motel atau inn), merupakan tempat yang tidak
lebih ekonomis dari tempat makan pada umumnya. Disediakan untuk tamu yang
tinggal di hotel atau tamu dari luar.
o Speciality Restaurant
 Suasana dan dekorasi disesuaikan dengan tipe khas makanan yang
disajikan/Negara asal atau temanya. seperti masakan Cina, Jepang, India, Italia dan
sebagainya. Pelayanannya sedikit banyak berdasarkan tata cara negara tempat asal
makanan spesial tersebut.
o Continental Restaurant
 Menitikberatkan hidangan continental pilihan dengan pelayanan elaborate atau
megah. Suasananya dibuat santai, sehingga tamu merasa rileks.
o Discotheque
 Pada prinsipnya berarti tempat dansa sambil menikmati alunan musik. Kadang
menampilkan live band. Bar adalah salah satu fasilitas utama discotheque.
Hidangan yang tersedia umumnya berupa snack.
o Grill Room (Rotisserie)
 Menyediakan bermacam-macam daging yangdipanggang. Biasanya antara restoran
dengan dapur dibatasi sekat dinding kaca sehingga tamu dapat memilih sendiri
potongan daging yang dikehendaki dan melihat sendiri bagaimana memasaknya.
Grill room kadang-kadang disebut juga sebagai steak house.
o Night Club/Super Club
 Biasa dibuka menjelang larut malam dan menyediakan makan malam bagi tamu
yang ingin santai. Dekorasinya mewah, pelayanannya megah. Band merupakan
kelengkapan yang diperlukan. Para tamu dituntut berpakaian resmi dan rapi
sehingga manaikkan gengsi.
o Snack Bar/Café/Milk Bar
 Restoran yang relatif murah, tidak resmi, pelayanan cepat tamu mengambil
makanan dengan baki dari counter kemudian membawanya ke meja makan. Para
tamu bebas memilih makanan yang disukainya. Makanan yang disediakan biasanya
adalah hamburger, sausages dan sandwich atau yang cepat cara pengolahannya.
 Main Dining Room/Fine dining room
Ruang makan utama yang terdapat di hotel-hotel besar. Penyajian dan pelayanan
secara resmi, dan terikat oleh suatu peraturan yang ketat. Menggunakan pelayanan
french service atau Russian service. Tamu-tamu
hadir berpakaian resmi atau formal/Tuxedo.

Tugas dan Tanggung jawab pramusaji. (Kasmita Dkk : 2018.)


a) Mempersiapkan kelengkapan teknis pelayanan.
b) Melaksanakan persiapan table setup – miseen place
c) Melakukan pelayanan langsung kepada tamu.
d) Mengambil pesanan/order tamu dari captain untuk diteruskankepada kitchen.
e) Melaksanakan penyajian hidangan kepada tamu.
f) Melaksanakan clearup dari meja tamu.
g) Mempersiapkan dan mengambil kebutuhan linen napkin, wares, supplies.
h) Mengumpulkan dan mengantarkan soiled linen dan dirty dishes ke
laundry/stewarding.
i) Melakukan penyiapan table set up dan clear up.
j) Melaksanakan dan mengikuti perintah captain dalam menjalankan tugastugasnya.
k) Melakukan pembersihan area kerja.
l) Menjalin hubungan dengan tamu.

Pramusaji
Istilah pramusaji adalah pengganti perkataan waiter/waitress dari bahasa Inggris.
Menurut Sugiarto (1996) pramusaji adalah karyawan restoran atau room service yang
mempunyai tugas dan tanggung jawab memberikan pelayanan akan kebutuhan makan
dan minum tamu hotel. Karena Pramusaji
melayani dan berhadapan langsung dengan tamu maka mendapat istilah ujung tombak
restoran.
Persyaratan menjadi seorang pramusaji.
Menurut Soekresno (1994: 2) syarat pramusaji adalah sebagai berikut:
 Syarat fisik
 Berpenampilan rapi
 Syarat non fisik

Kelengkapan pribadi pramusaji.


Beberapa perlengkapan kerja bagi seorang pramusaji yang harus dibawa
adalah:
 Service Cloth/Service Napkin
 Small Notes book
 Pulpen
 Matches
 Crockrew
 Handkerchief
 Coins

Sikap dan Kepribadian pramusaji


 Ramah
 Mudah didekati
 Optimis
 Antusias
 Dapat diandalkan
 Tepat waktu
 Senang membantu

Urutan pelayanan seorang pramusaji (Marsum W.A (1993:90)/ (Sudhir


Andrews:2013:3)
 Greeting To The Guest
 Escorting the guest
 Sitting The Guest
 Giving The Menu
 aking Order.
 Adjusment Cutleries / Cover
 Delivery Order
 Clear Up
o Presenting The Bill

Menu
Pengertian menu
 Menu, berarti daftar makanan, yang dihubungkan dengan kartu, kertas atau media
lain dimana daftar makanan itu tertulis.
 Menu, berarti makanan yang tersedia untuk pelanggan (customer) yang dapat
mereka pilih dan nikmati.

Fungsi menu
1. Dasar menetapkan bahan makan yang akan dibeli.
2. Mengatur gizi yang terkandung di dalam hidangan yang disajikan.
3. Mempengaruhi peralatan, fasilitas penataan dan dekorasi ruangan yang dibutuhkan.
4. Sebagai pedoman prosedur cost control.
5. Menu mengatur kebutuhan untuk pelayanan

Jenis-jenis menu (F.Y Djoko Subroto 2006)


 Menu table d’hote cirinya adalah suatu susunan hidangan lengkap (complete meal)
jenis makan sudah ditetapkan, menyajikan beberapa bagian menu, pilihan untuk
setiap makanan terbatas, satu harga
ditetapkan untuk satu kumpulan makanan, disajikan dalam kumpulan waktu tertentu.

 Menu a’la carte adalah menu yang telah disertai daftar harga fix per item. Menu “a’la
carte” adalah suatu susunan menu dimana setiap makanan yang dicantumkan pada
daftar makanan tersebut disertai dengan harga tersendiri, dan pelanggan bebas
memilih dari masing-masing item tersebut. Makanan akan dimasak bila dipesan.

Menu menurut waktu penyajian


 Breakfast menu (menu hidangan makan pagi (7 – 10AM)
 Brunch menu (menu hidangan antara makan pagi dan siang)
 Luncheon menu (menu hidangan makan siang)
 Tea time menu (menu hidangan ringan penggiring minum teh sore hari)
 Dinner menu (menu hidangan makan malam)
 Supper menu (menu hidangan makan larut malam)
 Banquet menu (menu hidangan perjamuan)
 Buffet menu (menu hidangan prasmanan).

Cara menuliskan menu


o Nama makanan dan minuman ditulis dengan bahasa yang jelas dan mudah
dipahami menggunakan ejaan yang baku dan benar.
o Nama masakan asing harus diikuti keterangan bahasa Indonesia yang mudah
dimengerti.
o Tulisan harus jelas terbaca untuk menghindari kesalah pahaman pembaca.

Bar dan Minuman


Bar adalah setiap usaha komersil yang ruang lingkup kegiatannya
menghidangkan minuman keras dan minuman lainnya/non alcohol untuk umum
ditempat usahanya.

Fungsi bar
*Menjual dan melayani minuman baik beralkohol maupun tidak beralkohol.
*Menjual dan menyajikan makanan ringan dan makanan kecil (snack)

Jenis-jenis bar
 Public Bar (Front Bar)
 Service bar (Dispense bar)

Bagian-bagian bar
 Bar Display
 Bar Store
 Bar Counter
 Bar kitchen
Peralatan bar
a) Peralatan Besar
 Refrigerator
 Beer/Beverage Cooler
 Ice Making Machine
 Ice Crush Machine
 Electric Blender
 Coffee Making Machine (Coffee Brewer)
 Sink
 Draught Beer Unit
b) Peralatan Bar (Bar Equipment)
 Shaker
 Shaker Mixer Combination
 Mixing Glass : Gunanya untuk membuat minuman/mencampur dengan metode
stirring (diaduk)
 Jigger : Alat untuk mengukur minuman, ada yang terbuat dari metal dan ada pula
yang terbuat dari gelas.
 Strainer : Alat untuk menyaring minuman.
 Fruit Knife : Alat untuk memotong buah-buahan.
 Long Bar Spoon : Sendok bar (panjang) untuk mengaduk minuman.
 Can & Bottle Opener : Alat untuk membuka tutup botol dan kaleng.
 Cork screw/Wine Opener : Alat untuk membuka gabus penutup botol.
 Ice Chipper : Alat pemecah es.
 Ice Tong : Alat untuk mengambil/menjepit es.
 Ice Scoop : Alat untuk menyendok es.
 Cutting Board : Alas pemotong (talenan).
 Fruit Squeezer/Fruit Presser : Alat pemeras buah (jeruk).
 Pouree : Alat untuk mengatur tertuangnya minuman dari dalam botol yang dipasang
pada mulut botol.
 Funnel : untuk memasukan kedalam tempat bermulut kecil (corong)

Secara umum gelas-gelas yang dipakai di bar ada dua macam yaitu:
a. Unsteemed Glass
o Short glass
o Old fashioned / on the rock glass
o Juice glass (delmonico)
o High ball glass
o Collins glass
o Beer mug
o Water decanter
o Water pitcher glass

b. Steemed Glass
o Liqueur glass (cordial glass)
o Cocktail glass
o Sour glass
o Bort & Sherry glass
o Champagne glass
o Tulip glass
o Wine glass (red, white & rose)
 Brandy glass (brandy snifer)
 Water goblet
b) Peralatan-peralatan lainnya
o Linen: glass cloth, table cloth, cleaning rag
o Ice bucket
o Bill folder/Cash tray
o Furniture: Meja, kursi dll

Bar Supplies

Bar Supplies adalah bahan-bahan penting yang diperlukan untuk persiapan,


membuat dan menyajikan minuman atau sebagai pelengkap dari suatu minuman.
Kategori Bar supplies yaitu:
*Garnish
* Groceries
* Mixes: fruitjuice, syrup, grenadine esyrup, mineral water, milk, cream,
coffee, tea dan lain-lain.
*Perlengkapan lainnya

7) Operasional pelayanan bar


a) Persiapan sebelum bar dibuka
o Membersihkan semua peralatan bar dan menempatkan pada tempatnya.
o Membersihkan dan merapikan setiap ruangan bar.
o Menyiapkan bar stock, serta menyimpan minuman dengan sistem FIFO.
o Menyiapkan segala supplies yang akan digunakan

b) Pekerjaan pada waktu bar dibuka


o Menyambut dan membantu tamu duduk secara sopan.
o Menawarkan danmengambil pesanan minuman.
o Menyiapkan danmembuat minuman campuran sesuai dengan pesanan dan
standard.
o Menyajikan minuman di hadapan tamu.
o Mengambil peralatan kotor dari atas meja tamu untuk dibawa ketempat
pembersihan.
o Menyiapkan danmenyelesaikan pembayaran rekening tamu

c) Pekerjaan pada waktu bar ditutup


o Membuat rekapitulasi hasil penjualan.
o Membersihkan peralatan bar dan menyimpannya kembali pada tempatnya.
o Membuat catatan-catatan yang perlu untuk operasi berikutnya.
o Memeriksa semua peralatan dan perlengkapan bar, lampu, listrik, air.
o Menutup dan mengunci bar sesuai dengan prosedur yang berlaku

Pengertian, Dan Fungsi Minumam


Minuman merupakan salah satu produk yang di jual di restaurant. Minuman
adalah salah satu pangan yang berbentuk liquid, berwarna dan tidak, memiliki cita rasa
yang bervariasi, (tawar, manis, asam dan pahit). Minuman memiliki aroma khas
tergantung komposisi atau bahan utama minuman tersebut. Minuman yang dibuat dari
dua atau lebih bahan utama, disebut dengan minuman campuran.

Menurut Suzanne von drachenfels (2000), sudhir Andrews, (2013:41) Minuman di


kelompokkan atas dua, yaitu
a) Minuman beralkohol (Alcoholic drink)
-Beer
-Spirit
-Vodka
-Rum
-Whisky
-Brandy
-Wines

b) Minuman tidak beralkohol (Non Alcoholic drink)


Berdasarkan fungsinya, digolongkan menjadi :
o Stimulating (Rangsangan)
 Rangsangan yang diakibatkan oleh makanan/minuman yang kita telan. Contoh:
kopi terhadap rokok
o Refreshing :Sebagai penghilang rasa haus. Contoh: aqua, soda, sprite, dan lain-
lain
o Nourishing : Minuman yang mengandung Vitamin. Contoh: juice, sari buah, susu

Adapun macam-macam minuman non alkohol antara lain:


 Mineral water (air mineral)
 Refreshing Drinks
 Tall Drinks
 Stimulant Drinks
 Nourishing Drinks.
Jenis-jenis dan prosedur pelayanan
Pelayanan yang lebih dikenal dengan SERVICE. Apa itu service?
• S = Smile for every one
• E = Excellent in everything we do
• R = Reaching out to every guest with hospitality
• V = Viewing every guest as special
• I = Inviting guest to return
• C = Creating a warm atmosphere
• E = Eye contact that shows we are

Tipe-tipe pelayanan (service)


*Table Service
Table service adalah suatu sistem pelayanan restoran di mana para tamu duduk di
kursi menghadap meja makan, dan kemudian makanan maupun minuman diantarkan,
disajikan kepada para tamu. Dalam hal ini
yang menyajikan makanan dan minuman bisa waiter maupun waitress.
*Counter Service Counter service adalah suatu sistem pelayanan restoran di mana para
tamu yang datang ke restoran langsung duduk di counter.
*Self Service Self service atau buffet service
adalah suatu sistem pelayanan restoran di mana semua makanan secara lengkap (dari
hidangan pembuka, soup, hidangan utama, hidangan penutup dan sebagainya) telah
ditata dan diatur dengan rapi di atas meja hidang atau meja prasmanan.
*Carry Out Service Carry out service atau take out service
adalah suatu system pelayanan restoran di mana tamu datang untuk membeli
makanan yang telah siap, atau telah dibungkus dalam box untuk dibawa pergi.

MODUL 3 KB III
Pengelolaan Room Division, Produk kreatif dan kewirausahaan

Perhotelan merupakan salah satu bisnis industri pariwisata yang sangat


kompleks dengan beragam variasi disiplin ilmu serta dinamika lingkup pekerjaannya.
Hotel sendiri memiliki arti suatu bisnis jasa atau pelayanan yang dijalankan yang
menyediakan akomodasi serta dikelola secara komersial yang disediakan bagi setiap
orang untuk memperoleh pelayanan, baik kamar untuk penginapan dan juga untuk
makan dan minum, serta fasilitas pelayanan jasa lainnya.

Dengan berkembangnya bisnis di bidang jasa termasuk hotel, jenis-jenis hotel


yang ada pun semakin beragam. Hotel atau penginapan tidak saja menjadi penyedia
fasilitas akomodasi kamar tetapi juga fasilitas pendukung bagi kebutuhan dan
pemuasan keinginan tamu, agar mereka akan semakin nyaman dan tinggal lebih lama
di hotel tersebut. Jenis-jenis penginapan yang berkembang saat ini antara lain:
1.Hotel
2.Motel
3.Cottage
4.Inn
5.Hostel
6.Suite Hotel
7.Casino Hotel
8.Camp Site
9.Guest House
10.Apartotel, Apartment Hotel, Resident Hotel
11.Condominium Hotel
12.Bed & Breakfast Hotel
13.Summer Hotel
14.Time Share Hotel
15.Health Spa Hotel
16.Floating Hotel
17.Marina, Boatel, Nautel

Bagian divisi kamar sebagai organisasi yang mempunyai beberapa bagian dan
sub-bagian/seksi, dapat dikatakan sebagai suatu sistem. Hal ini karena bagian atau
sub-bagian/seksi tersebut saling berhubungan dan atau berkaitan untuk bekerja sama
supaya tercapainya tujuan organisasi. Oleh karena itu apabila salah satu sub-
bagian/seksi tidak dapat berfungsi atau tidak dapat melaksanakan tugas-tugasnya
dengan baik, maka akan berpengaruh pula pada sub-bagian/seksi yang lain dan pada
akhirnya operasional secara keseluruhan bagian divisi kamar akan terganggu. Atas
dasar hal-hal tersebut diatas, maka koordinasi yang baik antar sub-bagian/seksi sangat
diperlukan.

Koordinasi dapat dilakukan kedalam (internal coordination) yaitu antara sub-


bagian/seksi dalam organisasi bagian divisi kamar, misalnya koordinasi antara sub-
bagian kamar (floor section) dengan bagian penerima tamu (reception) tentang kamar-
kamar tamu yang siap untukdijual hari ini, ini penting dilakukan agar tidak terjadi room
discrepancyyaitu ketidak sesuaian status kamar pada system di kedua departemen tadi
(Sulastyono:2010). Selain itu koordinasi dapat juga dilakukan keluar (external
coordination) antara bagiantata graha dengan bagian lain, seperti dengan bagian kantor
depan hotel, bagian makanan dan minuman, bagian personalia dan sebagainya.
Dengan uraian tersebut diatas, maka dapat dikatakan bahwa koordinasi bagian divisi
kamar dengan bagian-bagian yang lain sangat penting. Hal tersebut karena koordinasi
yang baik dapat mengurangi perselisihan dan tumpang tindih dalam mengerjakan suatu
pekerjaan. Koordinasi yang baik juga diharapkan dapat menumbuhkan rasa saling
pengertian dan saling memperhatikan satu denganyang lain, dan tentunya juga
efektifitas dan efesiensi dalam pekerjaan.
A. Ruang Lingkup Pekerjaan Departemen Kantor Depan (Front Office
Departement)

Bagian yang bertanggung jawab dalam hal penyediaan dan pemesanan kamar
adalah bagian kantor depan hotel Front Office Department(Sulastiyono, 2010).Oleh
karena fungsinya itu, maka lokasi atau letak kantor depan hotel seharusnya berada
ditempat yang dilihat atau diketahui oleh tamu. Karena perannya tersebut pula,
penampilan pakaian seragam kerja atau uniformdibuat lebih rapi dengan dasi dan jas.

Untuk membantu pelaksanaan fungsi bagian kantor depan hotel terbagi menjadi
beberapa subbagian yang masing-masing subbagian memiliki fungsi pelayanan yang
berbeda. Adapun subbagian yang terdapat di kantor depan sebagai berikut
(Sulastiyono, 2010):
1.Bagian pelayanan pemesanan kamar (reservation section)
2.Bagian pelayanan penerimaan tamu (reception section)
3.Bagian pelayanan uniform (uniform section)
4.Bagian pelayanan informasi (information section)
5.Bagian pelayanan telepon (telephone section)
6.Kasir kator depan hotel (front office cashier)

Proses pelaksanaan tugas pekerjaan untuk masing-masing sub bagian, adalah sebagai
berikut :
a.Bagian Pelayanan Pesanan Kamar(Reservation Section)
b.Bagian Pelayanan Penerima Tamu (Reception Section)
c.Bagian Pelayanan Penanganan Barang Tamu (Uniform Section)
d.Bagian Pelayanan Informasi (Informasi Section)
e.Bagian PelayananTelepon (Telephone Section)
f.Kasir Kantor Depan Hotel (Front Office Cashier)

B. Ruang Lingkup Pekerjaan Departemen Tata Graha (Housekeeping


Departmenet)

Tata graha(Housekeeping) memiliki definisi sebagai bagian yang berada di hotel


yang bertanggung jawab terhadap hal-hal yang menyangkut kebersihan, kerapian,
kelengkapan, keindahan, perawatan dan kesehatan serta kenyamanan di seluruh
kamar tamu dan ruangan umum,sertapenanganan dan perawatan Guest laundry
danHouse laundry(Sulastiyono, 2010), sedangkan menurut (Andrews, 2013)
”Housekeeping Department is responsible for the cleanliness, maintenance, and the
aesthetic standard of the hotel”
Tanggungjawab bagian tata graha dimulai dari pengurusan tentang bahan-bahan yang
terbuat dari kain sepeti taplak meja, sprei, sarung bantal, gorden, menjaga kerapihan
dan kebersihan ruangan berikut perlengkapannya. Selain itu, tata graha juga
bertanggung jawab mengenai program pengadaan/penggantian peralatan dan
perlengkapan, serta pemeliharaan seluruh ruangan hotel. Yang dimaksud dengan
ruangan hotel yakni, kamar-kamar tamu, ruang rapat, ruangan umum (lobby, corridor,
restaurant) yang disebut juga front-of the house. Kebersihan dan kerapian ruang
belakang (back-of the house) seperti ruangan dapur, ruang makan karyawan, ruang
ganti karyawan, ruang perkantoran dan sebagainya termasuk juga dalam lingkup
tanggung jawab divisi tata graha.

Dalam struktur organisasi sesuai lingkup tanggungjwabnya, bagian tata graha memiliki
beberapa kategori seksi atau subbagian, yaitu:
a.Bagian Kamar Tamu (Room FlooratauGuest Rooms section)
b.Bagian Ruangan Umum(Public area section)
c.Bagian Linan
d.Bagian Dobi (Landry)

HUBUNGAN FRONT OFFICE DEPARTMENT DENGAN HOUSEKEEPING


DEPARTMENT

Fungsi utama bagian tata graha (Housekeeping department) adalah mempersiapkan


seluruh kamar yang ada di hotel siap untuk dijual. Sedangkan yang akan menjual
kamar yang telah dipersiapkan tersebut adalah bagian kantor depan (Front Office
Department). Kerja sama yang baik antar departemen pada hotel ketat akan
memberikan hasil yang memuaskan. Hubungan kerja bagian tata graha dengan
departemen lain misalnya dengan bagian kantor depan hotel (front office departement)
dapat dilihat dalam hal persiapan daftar perubahan-perubahan (mutation list), persiapan
daftar tamu VIP, persiapan daftar tamu check-out, pemasangan extra bed-baby cot.

A.Status kamar(room status)


Status kamar menjadi hal yang paling menimbulkan perselisihan antara bagian kantor
depan hotel dengan tata graha. Apakah kamar-kamar tersebut dalam keadaanisi,
kosong, rusak dan lain sebagainya menjadi pertanyaan.
Sistem yang dipakai untuk melihat status kamar ini melibatkan banyak biaya.
Karenanya sistem apapun yang sudah dipilih haruslah bisa dilakukan dan bisa
diterapkan kepada personel yang ada, serta dapat dikontrol dengan cepat dan mudah.
Sistem status kamar yang dipakai antara lain sistem lampu, dimana saat kamar sudah
seslesei dibersihkan dan selesei diperiksa lampu dengan warna tertentu akan menyala
dibagian kantor depan hotel. Contoh lain adalah memakai kode khusus untuk kamar-
kamar yang sudah dibersihkan. Dengan sistem-sistem tersebut bagian kantor depan
akan mengetahui bahwa kamar tersebut siap dijual atau disewakan.
Penerapan status kamar melibatkan tiga lokasi sebagai berikut:
a.Di subbagian penerima tamu (reception section)
b.Di lantai-lantai kamar (floor station)
c.Di kantor tata graha (housekeeping office)

B.Pengontrolan kamar di bagian kantor depan hotel


Pada pengontrolan kamar biasanya dipakai alat berupa rak kamar (room rack). Pada
rak kamar tesebut akan terlihat gambaran keadaan kamar secara menyeluruh juga up
to the minute. Setiap pagi petugas kantor depan hotel harus mempersiapkan laporan
mengenai keadaan kamar agar pengontrolan kamar dan pelaksanaan tugas dapat
dilakukan di bagian tata graha. Laporan ini disebut laporan kamar (room report) seperti
pada gambar dibawah ini. Status kamar yang dilaporkan dalam bentuk: O=Occupied;
V=Vacant;atau SO=SleepOut. Selain itu jumlah orang yang menghuni kamar tersebut
juga harus dilaporkan.

C.Pengontrolan kamar di lantai-lantai (floors)


etiap hari pengawas lantai harus membuat laporan keadaan kamar sesuai dengan
statusnya (O,V, SO,OO dan sebagainya). Laporan ini disebut laporan lantai (floor
report). Pembuatan laporan ini bedasarkan pengecekan secara lansung dengan melihat
status setiap kamar. Laporan lantai akan dibuat sebanyak 2 atau 3 kali dalam sehari,
tergantung dari kebijakan yang ditentukan oleh hotel. Apabila memungkinkan
pengontrolan kamar laporan ini dilakukan langsung oleh pengawas lantai. Untuk jumlah
kamar yang banyak setiap lantai, misalnya lebih dari 50 kamar, hal ini bisa dilakukan
dengan bantuan dari pramugraha yang ada. Namun pekerjaan utama mereka dalam
membersihkan kamar tidak boleh terganggu.

D.Pengontrolan kamar dikantor tata graha (housekeeping office)


Bagian tata graha tetap harus menyiapkan laporan situasi kamar secara tertulis untuk
pengontrolan apapun sistem pengontrolan yang dilakukan di kantor depan. Laporan
yang dibuat oleh executive housekeeper ini disebut housekeeping report.
Laporan ini disusun oleh executtve housekeeperbedasarkan data yang ada pada
laporan lantai yang diserahkan dari masing-masing lantai. Laporan ini merupakan
rekapitulasi keadaan kamar dari semua laporan lantai. Seperti halnya laporan lantai,
laporan ini dibuat 2 tau 3 kali, tergantung dari kebijakan yang bersangkutan.
Konsep Kewirausahaaan dan Wirausaha
Pengertian Kewirausahaan Menurut Para Ahli:
 Suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber
daya,tenaga penggerak,tujuan,siasat,kiat,proses dan hasil bisnis. (Ahmad
Sanusi,1994)
 Suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu sesuatu yang baru dan berbeda
(“ability to create the new and different) (Drucker,1959).
 Suatu proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha
(Zimmerer 1996).
 Suatu nilai yang diperlukan untuk memulai usaha (start up phase) dan
perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro,1997)
 Suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative),dan sesuatu
yang berbeda (innovative) yang bermanfaat memberikan nilai lebih.
 Suatu usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan
sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan
persaingan.

Sebagai suatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and different) yang dijadikan
kiat,dasar,sumber daya,proses,dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang
dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko

HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN
Menurut Peter F Drucker (1994). Terminologi kewirausahaan yang sama tentang
kewirausahaan sampai sekarang belum ada, Umumnya memiliki hakikat yang hampir
sama yaitu merujuk sifat,watak dan ciri-ciri yang melekat pada seseorang. Ciri yang
melekat adalah :
a)Mempunyai kemauan keras.
b)Memiliki keinginan mewujudkan gagasan inovasi dalam usaha nyata.
c)Dapat mengembangkan usaha dengan jiwa tangguh.

Dasar-dasar Kewirausahaan:
Rumusan “entrepreneur” yang berkembang sekarang berasal dari konsep Schumpeter
(1934). Menurut Schumpeter “entrepreneur” merupakan pengusaha yang
melaksanakan kombinasi-kombinasi baru dalam bidang teknik dan komersial kedalam
bentuk praktik

FUNGSI WIRAUSAHA
 Memperkenalkan produk baru.
 Dimana kualitas barang belum dikenal konsumen.
 Melaksanakan metode produksi baru
 Dari hasil penemuan ilmiah baru.
 Cara baru untuk menangani suatu produk
 Target keuntungan besar dengan produk baru.

 Membuka pasar baru


 Pasar yang belum pernah dimasuki cabang industri.
 Belum ada pasar sebelumnya.

MEDIA PROMOSI
Menurut Swastha dan Irawan (2001:349) Promosi adalah arus informasi atau
persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada
tindakan menciptakan pertukaran dalam pemasaran.Promosi hendaknya mencakup
siapa, apa, kapan dan dimana penentuan usaha dapat memenuhi semua keinginan
orang dan tidak semua perusahaan memiliki dana tak terbatas untuk keperluan
promosi, maka itu promosi harus diarahkan ke pasar sasaran. Promosi dapat meliputi
nama perusahaan, logo teknik personal selling, promosi penjualan istimewa, hubungan
masyarakat dan publisitasnya. Perlu diperhatikan, sebaiknya perusahaan berhubungan
dengan media sebelum usaha didirikan
Untuk mengkomunikasikan produk perlu disusun suatu strategi yang sering
disebut dengan strategi Bauran Promosi (Promotion-Mix) yang terdiri atas 4 (empat)
komponen utama, yaitu periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion),
hubungan masyarakat (public relations), dan penjualan perorangan (personal selling).
Adapula yang berpendapat bahwa bauran komunikasi pemasaran (marketing
communication mix) atau bauran promosi terdiri dari delapan model komunikasi utama:
 Iklan
 Promosi penjualan
 Hubungan masyarakat dan publisitas
 Pemasaran langsung
 Pemasaran interaktif
 Pemasaran dari mulut ke mulut
 Penjualan personal.

Berikut ini adalah faktor-faktor promosi berbasis media sosial (Kotler dan Keller, 2009):

 Relevansi Pribadi
o Dalam penggunaan media sosial sebagai media promosi, akun merek
media sosial mewakili identitas merek. Untuk itu, merek perlu membangun
hubungan pribadi dengan konsumen dan memperhatikan konten yang
relevan dengan konsumen. Cara cerdas untuk menumbuhkan relevansi
pribadi adalah dengan menggunakan kata-kata menarik di media sosial.
 Interaktivitas
Interaktivitas adalah karakteristik antarmuka dalam bentuk interaksi antara
produsen dan konsumen yang mempengaruhi persepsi informasi
konsumen (Ronomenggolo, 2013)
 PesanPesan
faktor pesan sangat penting dalam membuat iklaninternet. Dalam promosi
melalui media sosial, pesan adalah informasi tentang produk yang dapat
menarik perhatian konsumen.
 Keakraban Merek
Keakraban merek mengacu pada sejauh mana konsumen memiliki
kedekatan langsung atau tidak langsung dengan merek (Allen et al.,
2009).
 Keputusan Pembelian
o Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan
pembeli di mana konsumen benar-benar membeli (Kotler dan Keller,
2009). Pengambilan keputusan adalah kegiatan individu yang terlibat
langsung dalam memperoleh dan menggunakan barang yang ditawarkan.
Ada lima tahap dalam proses keputusan pembelian: perlu pengakuan,
pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan
perilaku pasca pembelian

Ada dua indikator keputusan pembelian (Kotler dan Keller, 2009):

o Memiliki banyak keunggulan, produk yang ditawarkan kepada konsumen


memiliki keunggulan pesaing, baik dari segi kualitas dan fasilitas yang
ditawarkan maupun berbagai promo yang ditawarkan.
o Kelengkapan produk, produk yang telah memiliki keragaman, lengkap, dan
pembaruan produk.

Sedangkan untuk media promosi offline dapat dilakukan dengan cara:

 Brosur
 Poster
 Banner
 Televisi
 Merchandise
MODUL 3
KB IV

Manajemen yaitu usaha yang dilakukan secara bersama-sama untuk


menentukan dan mencapai tujuan organisasi dengan melaksanakan fungsi-fungsi
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan
pengawasan (controlling). Manajemen merupakan sebuah kegiatan; pelaksanaannya
disebut manajing dan orang yang melakukannya disebut manajer.

a. Pengertian Manajemen Banquet


Manajemen banquet adalah serangkaian kegiatan pelaksanaan pelayanan yang
meliputi makanan dan minuman serta ruangan dan kelengkapan peralatan yang
dibutuhkan yang telah direncanakan sebelumnya kemudian dilaksanakan dan dilakukan
pengawasan.

B.Sejarah Banquet
Sejarah banquet dilatarbelakangi oleh kodrat manusia untuk saling berinteraksi.
Pada masa dahulu, kaum Perancis, keluarga maupun sahabat kaisar sering
menyelengarakan acara berkumpul sambil makan diantara kelompoknya masing-
masing. Mereka mengundang para relasinya untuk berkumpul bersama-sama dengan
makanan dan minuman yang telah tersedia. Banquet merupakan sarana yang tidak
jauh berbeda dengan restoran ditinjau dari perlengkapan, peralatan serta tata sajinya,
hanya saja banquet tidak menyediakan sajian secara permanen seperti restoran,
melainkan diselenggarakan setelah ada pihak memesan dan memberikan berbagai
bentuk jaminan.

Banquet dipimpin oleh seorang Banquet Manager, dibantu oleh seorang wakil
yang disebut Assistant Banquet Manager. Dibawahnya terdapat Banquet Supervisor
yang membawahi kemudian memberi indtruksi kepada Banquet Captain dan Banquet
Head Waiter yang bertanggung jawab terhadap kelancaran operasional banquet
kemudian membawahi waiter/ess yang bertugas melaksanakan pelayanan secara
langsung kepada tamu. Waiter/ess dibantu oleh bush boy/girl dalam hal melaksanakan
table set up, clearing up tables dan membantu dalam pelayanan.

Job Description dan Tugas & Tanggung Jawab


Banquet Job Description
o Mengecek seluruh area banquet baik mengenai masalah kekurangan peralatan
maupun kebersihannnya
o Table set-up dan equipment meeting
o Setting coffee break untuk meeting atau gathering
o Mempersiapkan untuk coffee break
o Handle tamu meeting
o Pouring water untuk meeting
o Handle coffee break termasuk clear-up
o Handle afternoon tea apabila ada tamu rombongan atau pada saat week end
o General Cleaning di banquet office maupun function room yang biasa dilakukan
apabila keadaan hotel sedang sepi.

Form yang harus disiapkan dalam pelaksanaan Banquet :


o Requisition form, Master bil
o Extra Bill
o Cash receipt
o Banquet Check List
o Banquet Even Order

Jenis-Jenis Perjamuan/Banquet
Berdasarkan tujuan penyelenggaraan perjamuan banquet dapat dibedakan menjadi
sebagai berikut:
 Social Event
 Business Event
 Holiday Event
 Lain-lain

Tata cara penyelenggaraannya


Berdasarkan tata cara penyelenggaraannya, banquet dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
 Standing Party
 Sitting Party

Macam-macam Lay Out Banquet


Secara umum, lay out yang biasa digunakan untuk function adalah sebagai berikut:
 U-Shape
 Boardroom
 Classroom
 Theater
 Round Table
 V-Shape
 Y-Shape
 Hollow Shape
Penanganan dan Pelayanan Banquet
Penanganan dalam pelayanan banquet di mulai sejak pelanggan dan petugas
Banquet pertama kali bertemu hingga pada akhir penyelenggaraan acara, termasuk
penyelesaian pembayaran. Proses tersebut dibagi atas beberapa tahap yaitu:
 Sebelum Penyelenggaran
 Saat Pelaksanaan Acara
 Tahapan Setelah Selesai Acara

Hubungan Banquet dengan Section Lain.


Banquet dalam melaksanakan pekerjaan operasional sehari-hari tidak bisa
melakukan pekerjaannya sendiri, banquet perlu dibantu oleh departemen atau section
lain untuk bekerja sama. Berikut adalah uraian hubungan banquet dengan section lain:
a. Front Office Department
1) Membantu memberikan informasi dan menyediakan kamar – kamar untuk panitia
maupun peserta yang mengadakan acara di banquet, seperti acara pernikahan,
seminar, gala dinner, dan lain-lain.
2) Front Office department bertugas menginformasikan jumlah tamu yang check-in,
sekaligus memberitahukan apabila ada penambahan tamu pada saat meeting.
b. Accounting Department
Accounting Department bertugas menangani keuangan di hotel dan di Banquet
yang terbagi 3 bagian :
1) Purchasing adalah suatu bagian yang membeli seluruh kebutuhan banquet dan
hotel untuk operasional sehari-hari.
2) Receiving bertugas menangani pembayaran hutang dari pihak banquet maupun dari
pihak hotel keluar.
3) Storing, yaitu bagian yang bertugas menyimpan barang kebutuhan hotel dan
banquet.
c. Sales & Marketing
yaitu bagian yang mempromosikan dan menjual semua produk yang ada di
hotel maupun banquet dengan tujuan meningkatkan pendapatan hotel.

d.Housekeeping
Departemen ini bertanggung jawab tehadap kebersihan, keindahan dan
kerapihan ruangan yang ada di Banquet area tanpa melupakan tugas – tugas pokok,
serta melakukan pembersihan terhadap karpet yang digunakan.
e. Engineering
Departemen ini bertugas dalam hal pengadaan penerangan atau tata cahaya, air
conditioner, tutup pasang partisi dan lain- lain menyangkut keperluan teknis
lainnya.Engineering juga bertugas memperbaiki dan mengatur barang-barang elektronik
yang berada di ruangan meeting supaya meeting dan acara yang diselenggarakan
berjalan dengan lancar dan jauh dari hal-hal yang tidak diinginkan.
f. Kitchen
Kitchen yaitu bagian yang bertugas membuat makanan dan minuman yang akan
disajikan pada saat acara.
g. Bar
Bar bertugas menyediakan minuman berakohol maupun minuman non alcohol.
Bar juga membantu untuk membuat minuman pada saat coffee break di banquet.
h. Steward
Steward yaitu bagian yang bertugas atas penyimpanan peralatan, pemeliharaan
dan mengurus distribusi peralatan baik F&B Produk, F&B Service termasuk banquet.
i. Pastry
Pastry adalah bagian yang mengelola makanan ringan atau snack yang dipesan
oleh tamu banquet, yang biasa dilakukan pada saat coffee break.
j. Art
Art yaitu bagian yang bertanggung jawab atas dekorasi ruangan meeting pada
saat ruangan meeting akan dipergunakan untuk penyelenggaraan acara.
k. Florist
Berhubungan dengan pengadaan bunga yang di letakkan di area function room.
l. Security
Membantu menjaga keamanan barang – barang penyelenggara acara dan
keamanan lingkungan selama acara berlangsung.

Media Promosi

Pengertian Media
Secara bahasa, kata media berasal dari bahasa Latin “Medius” yang berarti
tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media diartikan perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

Pengertian Promosi
Promosi Menurut Saladin (2002: 123) adalah suatu komunikasi informasi penjual
dan pembeli yang bertujuan untuk mengubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang
sebelumnya tidak mengenal, menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan
mengingat produk tersebut. Sedangkan menurut Alma (2006 : 179), promosi adalah
sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen
mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik,
mengingatkan, dan meyakinkan calon konsumen.
Dari pendapat para ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa promosi adalah
suatu komunikasi yang dilakukan antara penjual dan pembeli yang bertujuan untuk
mengubah sikap dan tingkah laku pembeli serta meyakinkan calon pembeli sehingga
pembeli yang sebelumnya tidak mengenal, menjadi mengenal sehingga menjadi
pembeli dan mengingat produk tersebut.

Pengertian Media Promosi


Menurut kamus besar bahwa bahasa Indonesia, media adalah alat ( sarana )
komunikasi seperti Koran, majalah, radio, televisi, film, poster dan spanduk. Secara
etimologi kata media merupakan bentuk jamak dari medium yang berasal dari bahasa
latinmedius yang berarti tengah. Dari pengertian tersebut maka dapat mengarah pada
sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi pesan antara sumber (pemberi
pesan ) dan penerima pesan. Media juga dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan
saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi. Menurut Kasali,
media periklanan dibagi menjadi dua yaitu :
a. Media lini atas ( Above the Line ) terdiri dari iklan iklan yang dimuat dalam media
cetak, media elektronik, ( tv, radio, bioskop ) serta media luar ruang ( papan reklame
dan angkutan ), sifat ATL merupakan media yang tak langsung mengenai audiens,
karena terbatas pada oenerimaan audien media. ATL memiliki ciri ciri sebagai berikut:
1) Target audiens yang luas
2) Lebih mudah untuk menjelaskan sebuah konsep dan ide
3) Tidak ada interaksi langsung dengan audiens
4) Media yang digunakan adalah tv, radio, majalah, Koran, tabloid, billboard
5) Biaya produksi lebih kecil daripada tayang.

b. Media Lini Bawah ( Below The Line ) terdiri dari seluruh media diatas seperti direct
mail, pameran, point of sale display material, calendar, agenda, gantungan kunci, atau
tanda mata BTL merupakan media yang lansung mengena pada audiens karena
sifatnya yang memudahkan audiens langsung menyerap satu
produk atau pesan. Media BTL memiliki ciri ciri sebagai berikut:
1) Target audiens terbatas
2) Media atau kegiatan memberikan audiens kesempatan untuk merasakan,
,menyentuh atau interaksi, bahkan langsung melakukan pembelian.
3) Media yang digunakan event, sponsorship, sampling, point of sale, materials,
cosumer promotion, trade promotion dan lain lain
4) Biaya produksi lebih besar dari pada tayang

Tujuan media promosi menurut Swasta (2000: 245-246), adalah:


a. Memberikan Informasi
b. Membujuk dan Mempengaruhi
c. Menciptakan Kesan “Image”
d. Media promosi Merupakan Suatu Alat Mencapai Tujuan

Fungsi Media Promosi


Menurut Terence A. Shimp (2000: 7), media promosi memiliki lima fungsi bagi suatu
perusahaan/industri. Fungsi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Informing (Memberikan Informasi)
b. Persuading (Membujuk)
c. Reminding (Mengingatkan)
d. Adding Value (Menambah nilai)
e. Assisting (Mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan)

Jenis Pilihan Media Promosi


Menurut Swastha (2002: 255), banyak jenis media yang dapat digunakan untuk
mempromosikan produk, baik barang maupun jasa. Untuk lebih jelasnya lagi, jenis
media yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
a. Media Promosi Cetak
 Surat kabar atau Koran
 Majalah
 Poster
 Banner
 Brosur
 Kalender
 Kartu nama
 Member card
 Merchandise
 Leaflet
 Katalog
 Spanduk

b. Promosi Media Elektronik


Promosi melalui media elektronik merupakan hal yang efektif dilakukan, berikut
ini adalah contoh promosi melalui media elektronik:
 Media Televisi
 Media Radio

c. Media Promosi Online


 Facebook
 Twitter
 Instagram
 Blog
 Youtube
 Market Place

Kriteria Masing-masing Media Promosi Yang Baik


a. Media Promosi Cetak
Media promosi cetak memiliki kelebihan daripada media promosi lainnya, kelebihan
tersebut adalah sebagai berikut:
1) Biaya relatif tidak mahal.
2) Fleksibel (lebih luwes dalam menentukan jadwal publikasi iklan dan surat
kabar yang mempublikasikan iklan, baik secara lokal, regional atau nasional
yang berkaitan dengan konsumen).
3) Bisa dinikmati lebih lama.
4) Market coverage yakni surat kabar mampu menjangkau daerahdaerah
perkotaan sesuai cakupan wilayahnya.
5) Comparison shooping yakni sura tkabar sering digunakan sebagai bahan
acuan atau referensi konsumen dalam membeli barang atau jasa.
6) Positive consumer attitude yakni aktualitas informasi yang sampaikan
digunakan juga sebagai acuan pembaca.
7) Repeatable, dapat dibaca berkali-kali dengan cara menyimpannya.
8) Harganya lebih terjangkau maupun dalam distribusinya.
9) Lebih mampu menjelaskan hal-hal yang bersifat kompleks atau rigid.
10) Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita
dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih
spesifik tentang isi tulisan.

b. Media Promosi Elektronik


Media promosi elektronik memiliki kelebihan sebagai berikut:
o Dari segi waktu, media elektronik tergolong cepat dalam menyebarkan berita
kemasyarakat.
o Media elektronik memiliki audio visual yang memudahkan para audiensnya untuk
memahami berita
o Media elektronik menjangkau masyarakat secara luas.
 Dapat menyampaikan berita secara langsung dari tempat kejadian dan dapat
menampilkan proses terjadinya suatu peristiwa.
 Memiliki daya penyampaian dan pengaruh yang kuat karena dapat memberikan
kombinasi antara suara dengan gambar.
 Tidak memerlukan keahlian dan kemampuan membaca seperti pada media
cetak. Dengan gambar-gambar, semua orang sudah cukup mengerti maknanya.
 Dapat dinikmati oleh semua orang, baik itu yang mengalami keterbelakangan
mental.
 Dalam media radio, daya tembus yang besar tidak mengenal rintangan. Radio
yang menggunakan gelombang SW, MW, mempunyai kemampuan penetrasi
area yang luas sehingga pesan yang disampaikan dapat mengatasi jarak, ruang
dan waktu.
 Radio dapat diterima dan didengar di area tanpa listrik atau tidak selalu
membutuhkan daya listrik.
 Radio itu Praktis (portable dapat di bawa kemana-mana).
 Mengatasi buta huruf artinya para pendengar radio tidak dituntut untuk bisa
membaca.

c. Media Promosi Online


Pada zaman serba canggih seperti saat sekarang ini banyak perusahaan yang
mempromosikan produk atau jasanya melalui media promosi online, karena promosi
menggunakan media online memiliki kelebihan sebagai berikut:
 Tanpa batas waktu
 Tanpa batas tempat
 Efisiensi biaya operasional
 Kemudahan dalam strategi pemasaran produk
 Kemudahan manajemen dan organisasi
 Kemudahan pengelolaan kontrol persediaan
 Kemudahan pengelolaan Sumber Daya Manusia
 Produktifitas meningkat
 Memudahkan melakukan Riset Pemasaran
 Memberikan keuntungan yang tidak terbatas
 Kemudahan Pengawasan

Cara Mempromosikan Produk Wisata


Melakukan promosi produk wisata dapat dilakukan dengan strategi sebagai
berikut:
 Membuat website resmi dwibahasa, Indonesia dan Inggris.
 Menyebarluaskan produk pariwisata lewat jejaring sosial facebook dan
twitter, mengirim ke email komunitas, yahoogroups, dan lainnya. Cara ini
berbiaya murah dan cukup efektif.
 Mengajak komunitas yang masih ada kaitannya dengan kepariwisataan
untuk melakukan kegiatan di Indonesia, seperti komunitas vegetarian,
komunitas marga China, pegolf, dan lainnya.
 Menggunakan media konvensional seperti membuat leaflet, brosur,
booklet, dan poster yang menarik dan informatif dengan kertas dan
gambar-gambar berkualitas.
 Memasang produk pariwisata di papan reklame yang ditempatkan di
tempat-tempat strategis seperti bandara, stasiun, terminal, pelabuhan,
pintu tol, pusat informasi wisata, pusat perbelanjaan, dan lainnya. Tapi
ingat gambarnya harus menarik, dan lagi-lagi bukan foto pejabat yang
dipajang.
 Mengikuti pameran wisata dengan membuat stand nyentrik dan suguhan
menarik disertai kelengkapan brosur, leaflet, poster ataupun booklet
berisi informasi kalender wisata dan paket tour wisata.
 Mengelar press tour dengan mengundang sejumlah media massa yang
konsisten menyebarluaskan informasi pariwisata, baik media dari dalam
negeri maupun mancanegara. Dan juga mengadakan fam trip dengan
mengajak travel agent untuk membuat paket tur ke sejumlah obyek
wisata yang dipasarkan.
 Mengundang sejumlah orang asing untuk tinggal dan berinteraksi dengan
masyarakat setempat sebagaimana dilakukan di Ubud, Bali agar orang-
orang tersebut mengenal bahkan jatuh cinta hingga mau
 menyebarluaskan dan mengajak teman-temannya datang.
 Mendukung komunitas atau individu yang melakukan kegiatan di
mancanegara dan mempunyai visi dan misi mempromosikan pariwisata
Indonesia, misalnya pendakian gunung ke sejumlah gunung dunia,
 lawatan kesenian, keliling dunia dengan bersepeda, berjalan kaki, konser
musik, dan lainnya.
 Bekerjasama dengan kedutaan Indonesia di mancanegara,
pelajar/mahasiswa, Tenaga Kerja Indonesia (TKI), perantau, pedagang,
maupun profesional yang yang belajar atau bekerja di luar negeri sebagai
 agen pemasaran wisata.
 Memasang iklan dan advertorial di media nasional dan internasional yang
tepat sasaran.
 Menayangkan iklan atau menjadi sponsor di event internasional tersohor
untuk mencuri perhatian dunia. Biayanya juga tentu besar.
 Menginjinkan produser film nasional maupun asing untuk syuting di lokasi
obyek wisata, dengan catatan film, iklan, sinetron yang dibuatnya
ditayangkan secara luas ke publik nasional dan internasional dengan
menyebut dan atau mencatumkan nama lokasi syutingnya.
 Memperbanyak event berskala internasional yang benar-benar
profesional, berbeda, berkelas, dan menarik kemasannya dengan
mengundang peserta dari mancanegara seperti event musik, pesta
 kesenian, festival budaya, karnaval, dan lainnya.
 Menetapkan target pasar dan memperluas pasar potensial baru sesuai
jenis produk pariwisata.
 Menentukan cara pemasaran yang efektif sesuai anggaran dan target
yang ingin dicapai. Semakin banyak cara dilakukan semakin baik dan
tentu semakin besar biayanya.
 Semua jenis pemasaran yang dipilih harus dilakukan secara kontinyu,
informasinya semakin informatif dan terkini, menarik serta
menguntungkan bagi calon wisatawan, misalnya dengan memberi
diskon,
 atau membeli paket 1 dapat dua selama masa promosi, dan teknik
menjaring wisatawan lainnya sejauh itu efektif dan elegan.
 Waktu pemasaran dibagi 4 tahap yakni pra pelaksanaan, menjelang
pelaksanaan, saat pelaksanaan, dan pasca pelaksanaan. Waktu
pemasaran pra pelaksanaan dilakukan setahun sebelumnya, ini
dimaksudkan untuk memberi tenggang waktu kepada wisatawan agar
dapat merancang kunjungan termasuk menyediakan waktu dan
mengumpulkan uang. Biasanya wisatawan merancang liburannya
setahun sebelumnya.

Materi 3
Studi Kelayakan Usaha

1. Pengertian Studi Kelayakan Usaha


Menurut Kasmir dan Jakfar (2003);10) Studi kelayakan bisnis atau usaha adalah
kegiatan yang mempelajari secara mendalam atau bisnis yang akan dijalankan,
dalam rangka menentukan layak tidaknya usaha tersebut dijalankan. Studi
kelayakan projek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka
waktu terbatas dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk
melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas.

Secara umum suatu pengerjaan proyek/usaha yang akan dilakukan dianggap


feasible (layak) adalah apabila memenuhi kriteria dibawah ini:
 Proyek/usaha yang dikerjakan tersebut mampu memberikan manfaat yang berarti
kepada publik/masyarakat.
 Proyek/usaha yang dikerjakan tersebut adalah dianggap mampu berkembang
(expand) dan yang terpenting memiliki kondisi komunitas usaha yang tinggi.
 Proyek/usaha yang akan dikerjakan itu nantinya diperkirakan akan mampu tahan
terhadap berbagai goncangan ekonomi (economic fluctuation) baik karena faktor
dosmetik maupun global.
 Proyek/usaha yang dikerjakan tahan terhadap berbagai masalah termasuk jika
timbulnya krisis kepercayaan.
 Proyek/usaha tersebut diharapkan akan bisa menampung lapangan pekerjaan
atau secara tidak langsung telah mencoba mengurangi angka pengangguran
(unemployment).
 Proyek/usaha yang akan dilaksanakan tersebut diharapkan mampu memberikan
suatu keuntungan yang wajar dengan juga mampu untuk mengembalikan cicilan
bunga beserta pokoknya secara tepat waktu.
 Proyek/usaha yang sedang dilaksanakan adalah searah dengan konsep
 rencana pembangunan pemerintah baik pemda dan pusat.
 Manajer yang membawahi pengerjaan proyek/usaha tersebut adalah orang yang
memiliki pengalaman dan pendidikanyang cukup.
 Manajer dan karyawan yang mengerjakan proyek/usaha tersebut adalah memiliki
performance yang dapat dipertanggungjawabkan secara konsep manajemen
modern, seperti kedisiplinan, loyalitas, kejujuran, dan keinginan untuk terus
memperbaiki kesalahan.
 Diharapkan proyek/usaha tersebut berkeinginan dalam jangka panjang untuk
menerapkan penggunaan teknologi modern guna mengantisipasi perkembangan
teknologi yang dinamis juga untuk mengantisipasi akan munculnya para pesaing.

Aspek-aspek Studi Kelayakan Usaha


Beberapa aspek yang tidak bisa dihilangkan dalam kajian kelayakan yaitu:
 Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)
 Aspek Teknis
 Aspek Pemasaran
 Aspek Produksi
 Aspek Manajemen
 Aspek Keuangan
 Aspek Kemanfaatan
 Aspek Kesempatan Kerja
 Aspek Lingkungan
 Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik

Pihak-pihak yang berkepentingan


Adapun pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studi kelayakan usaha
diantaranya:
 Pihak Wirausaha ( Pemilik Perusahaan)
 Investor dan Penyandang Dana
 Masyarakat dan Pemerintah

Tujuan Studi Kelayakan Usaha


Dalam hal ini Kasmir dan Jakfar, (2003:20) mengatakan “paling ada lima tujuan
mengapa sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan perlu dilakukan studi
kelayakan”, yaitu:
 Menghindari resiko kerugian.
 Memudahkan perencanaa.
 Memudahkan pelaksanaan pekerjaan.
 Memudahkan pengawasan.
Langkah atau Tahapan di dalam Studi Kelayakan Usaha
 Penemuan Ide
 Tahap Penelitian
 Tahap Evaluasi
 Tahap Pengurutan Usulan yang Layak
 Tahap Rencana Pelaksanaan
 Tahap Pelaksanaan

Manfaat Studi Kelayakan Usaha


Hasil studi kelayakan usaha pada prinsipnya bisa dimanfaatkan atau digunakan antara
lain untuk:
 Merintis usaha baru
 Mengembangkan usaha yang sudah ada

Contoh Studi Kelayakan Usaha


Adapun contohnya, yaitu merencanakan usaha jasa boga. Dalam merencanakan
usaha jasa boga perlu adanya beberapa hal yang harus diperhatikan:
 Market Research (Penelitian Pasar)
 Perencanaan Organisasi
 Organisasi Personalia
 Perencanaan Menu
 Standarisasi makanan dan minuman serta konversinya
 Manajemen pembelian makanan
 Manajemen penerimaan dan penyimpanan bahan makanan
 Prinsip pengolahan makanan dan minuman
 Peralatan pengolahan untuk jasa boga
 Distribusi dan manajemen pelayanan bidang makanan dan minuman

Anda mungkin juga menyukai