Anda di halaman 1dari 13

PEMIKIRAN IBNU KHALDUN TENTANG PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi Agama Islam (Tarbiyah)

Disusun Oleh:

NUR AFIFAH
G 000 080 028

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

1
2
ABSTRAK
Manusia berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Perbedaan berpikirlah yang
menjadikan manusia menjadi makhluk yang lebih sempurna. Dengan kemampuan akal
pikiran tersebut manusia seharusnya mampu membentuk sebuah peradaban. Ibnu
Khaldun dalam kitab Muqaddimah-nya telah menjelaskan bagaimana peradaban
berkembang dengan kemampuan berpikir manusia. Dan pendidikanlah sebagai wadah
perkembangannya itu. Pendidikan adalah sesuatu yang urgen dalam kehidupan.
Pendidikan dapat terlaksana dengan baik manakala didalamnya terdapat faktor-faktor
pendidikan yang mendukung. Faktor-faktor pendidikan yang baik tentu akan menjadikan
pendidikan yang ada semakin berkualitas.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pemikiran Ibnu Khaldun


tentang pendidikan? Dan apakah pemikiran Ibnu Khaldun masih relevan pada masa
sekarang? Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pemikiran Ibnu Khaldun
tentang pendidikan dan menemukan relevansi pemikiran Ibnu Khaldun tentang
pendidikan pada masa sekarang. Manfaat dari penelitian ini yaitu: Secara Teoritis, dapat
menambah wawasan dan pengetahuan dalam dunia pendidikan dan khususnya mengenai
pendidikan menurut Ibnu Khaldun. Dan secara praktis, memberikan sumbangan
pemikiran kepada dosen, mahasiswa dan pencinta pendidikan tentang konsep pendidikan
menurut Ibnu Khaldun

Penelitian ini merupakan penelitian perpustakaan (library research), dan metode


yang digunakan adalah metode dokumentasi. Adapun sumber datanya yaitu: sumber
utama (primer) adalah Kitab Muqaddimah, karya Ibnu Khaldun dan sumber data
sekundernya yaitu: buku-buku penunjang lain yang berkaitan dengan Ibnu Khaldun dan
pendidikan. Sedangkan dalam menganalisis data penulis menggunakan metode content
analisis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 faktor pendidikan yang


ditawarkan Ibnu Khaldun yakni tujuan, pendidik, peserta didik, metode pengajaran dan
materi pendidikan. Semua komponen pendidikan tersebut sesuai dengan konsep
pemikiran para ahli pendidikan sekarang. Namun, ada beberapa pemikiran beliau yang
berbeda dengan para ahli pendidikan yakni tentang tujuan pendidikan. Disini pemikiran
Ibnu Khaldun lebih kepada realistis. Bahwa pendidikan bukan hanya untuk mengangkat
derajat manusia. Namun, agar manusia mampu memperoleh penghasilan dan
menghasilkan industri-indutri untuk eksistensi hidup manusia selanjutnya. Selain itu,
pemikiran beliau tentang jangan berhenti terlalu lama dalam proses belajar, belum
ditemukan dalam teori para ahli pendidikan masa sekarang. Serta hal-hal yang
menghambat proses pendidikan belumlah berlaku pada masa sekarang yakni tentang
banyaknya buku dan banyaknya ringkasan. Konsep pemikiran Ibnu Khaldun juga sangat
relevan dengan konsep pendidikan masa sekarang, dan sangat cocok untuk diterapkan
dalam kegiatan belajar dimana pun

Kata kunci: Pemikiran, Ibnu Khaldun dan Pendidikan

3
PENDAHULUAN Manusia sangatlah berperan
Sejak awal mula, Islam penting dalam pendidikan, baik
sangat mendorong umatnya untuk sebagai subjek maupun sebagai
menggali ilmu dengan melakukan objek. Dalam hal ini sejalan dengan
pengkajian dan pengamatan terhadap pemikiran seorang tokoh yang
fenomena alam yang merupakan bernama Ibnu Khaldun, beliau
tanda kekuasaan Allah SWT. Dengan mengatakan dalam kitab
mengamati dan memperhatikan Muqaddimah,
berbagai fenomena alam yang Ibnu Khaldun adalah seorang
terbentang luas itu, niscaya manusia sarjana muslim yang selalu berpikir
akan memahami eksistensi dirinya dan mengembangkan konsep-konsep
sebagai makhluk dan Allah SWT dan pemikiran untuk kemajuan
sebagai Sang Khalik. Dalam kontek pendidikan Islam. Beliau
itulah maka setiap muslim berpendapat bahwa pendidikan
diwajibkan untuk mencari Ilmu sejak berusaha untuk melahirkan
lahir sampai meninggal. masyarakat yang berkebudayaan
Perintah membaca dalam serta berusaha untuk melestarikan
surat Al-Alaq mewajibkan orang eksistensi masyarakat selanjutnya,
membaca, artinya membaca semua maka pendidikan akan mengarahkan
ciptaan ayat-ayat Allah, termasuk Al pada sumber daya manusia yang
Qur-an didalam ini berarti bahwa berkualitas (Masaruddin Siregar,
pengetahuan harus dicari dan 1999: 4).
diperoleh karena Allah SWT. Ini Berdasarkan uraian tersebut,
bermakna pula bahwa wawasan Penelitian ini bertujuan untuk
tentang ketuhanan yang maha Esa mendiskripsikan pemikiran Ibnu
(Allah) yang memberi dasar hakiki Khaldun tentang pendidikan dan
bagi pengetahuan, harus menyertai menemukan relevansi pemikiran
proses pendidikan semua tahap Ibnu Khaldun tentang pendidikan
(Daud Ali, 2010: 402). pada masa sekarang.
.

4
LANDASAN TEORI komponen pendidikan lainnya
Pendidikan ialah didasarkan pada ajaran Islam.
pengembangan pribadi dalam semua Menurut H.M. Arifin (2008:
aspeknya, dengan penjelasan bahwa 54), pendidikan tidak pernah lepas
yang dimaksud pengembangan dari faktor-faktor yang melekat ada
pribadi ialah yang mencakup di dalam proses pendidikan untuk
pendidikan oleh diri sendiri, mencapai tujuannya, antara lain
pendidik, lingkungan, dan tujuan pendidikan itu sendiri, faktor
pendidikan oleh orang lain (guru), pendidik, faktor peserta didik, faktor
seluruh aspeknya mencakup jasmani, metode dan materi pendidikan, dan
akal dan hati (Ahmad Tafsir, 2008: faktor lingkungan.
26). METODE PENELITIAN
Muhaimin (2001: 37) Penelitian ini tergolong
mengatakan bahwa pendidikan penelitian perpustakaan (library
adalah aktivitas atau upaya yang research), bertujuan untuk
sadar dan terencana, dirancang untuk mengumpulkan data dan informasi
membantu seseorang dengan bantuan bermacam-macam
mengembangkan pandangan hidup, material yang terdapat di ruang
sikap hidup dan keterampilan hidup, perpustakaan, seperti : Buku-buku,
baik yang bersifat manual (petunjuk majalah, dokumen, catatan dan lain-
praktis) maupun mental dan sosial lainnya (Mardalis, 2006: 28).
Sedangkan untuk pengertian Sedangkan metode yang digunakan
pendidikan Islam menurut Abuddin dalam pengumpulan data yaitu
Nata, (2010: 36) pendidikan Islam metode dokumentasi, yaitu metode
adalah pendidikan yang seluruh pengumpulan data dengan melihat
komponen atau aspesknya atau menganalisis dokumen-
didasarkan pada ajaran Islam. Visi, dokumen yang dibuat oleh subjek
misi, tujuan, proses belajar mengajar, sendiri atau oleh orang lain
pendidik, peserta didik, kurikulum, (Herdiansyah, 2010: 143). Dokumen
bahan ajar, sarana prasarana, ini terdiri dari data primer dan
lingkungan dan aspek atau sekunder, yang dalam penelitian ini

5
data primer diambil dari buku yang merupakan hal yang sudah alami di
berjudul “Muqaddimah Ibn tengah masyarakat dan sudah
Khaldun”, yang ditulis menjadi suatu tabiat/ciri khas
Abdurrohman Ibnu Khaldun penerbit manusia. Pemikiran Ibnu Khaldun
Darul Fikr dan Terjemahan ini, sesuai dengan pemikiran para
“Muqaddimah Ibn Khaldun”, yang ahli pendidikan. Seperti yang telah
ditulis Ibnu Khaldun Penerjemah dijelaskan Hery Jauhari Muchtar
Ahmadie Thoha penerbit pustaka (2005: 14), pendidikan adalah segala
Firdaus, usaha yang dilakukan untuk
Dalam menganalisis data mendidik manusia sehingga dapat
penulis menggunakan metode tumbuh dan berkembang serta
content analysis. Analisis isi (content memiliki potensi atau kemampuan
analysis) adalah merupakan metode sebagaimana mestinya.
analisis teks yang memelopori Sedangkan tujuan pendidikan
teknik symbol coding. Content menurut Ibnu Khaldun yakni; 1)
analysis yaitu mencatat lambang atau Mengasah kemampuan pikiran (akal)
pesan secara sistematis, kemudian dan mempergunakannya untuk aktif
diberi interpretasi dan bekerja. 2) Melahirkan
HASIL PENELITIAN masyarakat yang berkebudayaan dan
Pendidikan dapat terlaksana membentuk peradaban. 3) Agar
dengan baik manakala didalamnya mampu memenuhi kebutuhan
terdapat faktor-faktor pendidikan hidupnya (memperoleh rizki). 4)
yang baik pula. Ibnu Khaldun dalam Meningkatkan keyakinan kepada
kitab Muqaddimahnya telah Allah dan mendekatkan diri pada-
merumuskan konsep-konsep tentang Nya.
pendidikan, yakni pengertian dan Tujuan pendidikan menurut Ibnu
tujuan pendidikan, pendidik, peserta Khaldun pun hampir sama dengan
didik, metode dan materi pendidikan. para pemikir Islam lainnya. Seperti
Pertama, pengertian dan tujuan yang telah dijelaskan oleh H.M.
pendidikan. Menurut Ibnu Khaldun, Arifin, (2008: 54), Tujuan
ilmu pengetahuan dan pendidikan pendidikan Islam adalah perwujudan

6
nilai-nilai islami dalam pribadi melaksanakan fungsi manusia
manusia didik yang diikhtiyarkan sebagai khalifah dimuka bumi, untuk
oleh pendidik muslim melalui proses beribadah dan untuk mencapai ridho
yang terminal pada hasil (produk) Allah.
yang berkepribadian Islam yang Kedua, Pendidik. Menurut
beriman, bertakwa, dan berilmu Ibnu Khaldun, secara fitrah manusia
pengetahuan yang sanggup adalah makhluk sosial. Seorang
mengembangkan dirinya menjadi manusia pasti membutuhkan manusia
hamba Allah yang taat. lainnya untuk saling menolong.
Tujuan pendidikan Ibnu Demikian halnya dengan pendidikan,
Khaldun lebih bersifat realistis, seorang manusia (peserta didik)
sehingga beliau menjadikan membutuhkan orang lain (pendidik)
pendidikan bukan hanya bertujuan untuk mengajarinya hal baru.
meninggikan derajat manusia namun Menurut Ibnu Khaldun seorang
lebih kepada untuk dapat membantu pendidik yang baik hendaknya: 1)
mencari lapangan pekerjaan. Kondisi mempunyai keahlian, dalam hal ini
pendidikan saat ini pun lebih profesional yaitu seorang pendidik
mengarah kepada pemikiran Ibnu telah menguasai bidang ilmu yang
Khaldun yakni untuk menciptakan menjadi tugas pokoknya. 2) Seorang
sumber daya manusia (SDM). pendidik tidak boleh menggunakan
Banyak sekolah-sekolah yang kekerasan yang akan berakibat buruk
menawarkan berbagai promosi pada peserta didik tersebut walaupun
pekerjaan setelah lulus dan ketika itu berupa hukuman sekalipun.
memilih jurusan untuk sekolah pun Pendidik seharusnya bersikap dan
dikaitkan dengan lapangan pekerjaan berperilaku penuh kasih sayang
apa yang ingin diharapkan. SDM kepada peserta didiknya. 3) memiliki
untuk kondisi masyarakat masa kini, pengetahuan yang memadai tentang
memang sangat dibutuhkan untuk perkembangan psikologi peserta
mempertahankan kehidupan didik.
selanjutnya. Namun, sebaiknya Menurut Hasbullah (2001: 18-
pendidikan pun juga ditujukan untuk 19), salah satu karakteristik pendidik

7
adalah memiliki kematangan sendiri tidak menyukai materi
profesional (kemampuan mendidik), pelajaran tersebut, maka akan
yaitu menaruh perhatian dan sikap berakibat sia-sia dan ilmu yang
cinta terhadap anak didik serta dipelajarinya tidak akan membekas.
mempunyai pengetahuan yang cukup Seorang peserta didik
tentang latar belakang anak didik dan hendaknya tidak berhenti terlalu
perkembangannya, memiliki lama dalam proses pembelajaran.
kecakapan dalam menggunakan cara- Karena dapat berakibat lupa dan
cara mendidik. Melihat kondisi hilangnya semangat untuk mencari
pendidikan pada masa sekarang, ilmu. Pemikiran Ibnu Khaldun ini
maka pemikiran Ibnu Khaldun belum penulis temukan pendapat
sangatlah relevan untuk diterapkan yang sama namun melihat
baik untuk saat ini maupun untuk pendidikan masa sekarang. Saran ini
masa yang akan datang sangatlah perlu diterapkan.
Ketiga, Peserta didik. Menurut Mengingat banyak peserta didik
Ibnu Khaldun bahwa seseorang yang menunda sekolahnya lantaran
memerlukan orang lain yang bekerja terlebih dahulu. Dan
memiliki ilmu lebih luas untuk akibatnya setelah merasa senang
memperoleh ilmu darinya. Disinilah bekerja, mereka enggan dan malas
peserta didik sangat berperan untuk untuk melanjutkan studi.
mencari ilmu. Selain itu Ibnu Khaldun juga
Ibnu Khaldun menyarankan berpendapat bahwa kemampuan
agar seorang peserta didik harus setiap peserta didik untuk menerima
merasa membutuhkan ilmu materi pelajaran dari setiap individu
pengetahuan tersebut; Dalam adalah berbeda-beda, tergantung
pencapaian suatu keahlian, seorang bakat yang dimilikinya. Pemikiran
peserta didik harus merasa ini juga sesuai dengan pendapat
membutuhkan ilmu pengetahuan Abuddin Nata (2010: 186) bahwa
tersebut. Agar peserta didik merasa kondisi peserta didik tidak hanya
nyaman dan senang dalam belajar. dapat dilihat dari segi perbedaan
Karena apabila peserta didik itu usia, melainkan juga berdasarkan

8
perbedaan tingkat kecerdasan, b) Selain dengan berangsur-angsur
perbedaan bakat, minat dan hobi Ibnu Khaldun juga menyarankan
serta perbedaan latar belakang sosial agar peserta didik mengulanginya
ekonomi dan budaya yang dimiliki supaya ilmu tersebut benar-benar
peserta didik. telah dikuasainya.
Pemahaman tentang kondisi c) Dalam memperoleh ilmu
peserta didik yang tepat dan benar pengetahuan Ibnu khaldun juga
merupakan hal yang sangat penting. menyarankan agar ilmu tersebut
Karena selain dapat menentukan tetap melekat dalam diri peserta
materi yang akan diajarkan juga didik dengan jalan pembiasaan
dapat untuk menentukan metode (malakah).
mana yang akan digunakan nantinya d) Dan metode yang paling tepat
dalam proses pembelajaran. untuk mencapai kebiasaan
Ke-empat, metode dan materi tersebut adalah dengan metode
pendidikan. 1) metode pendidikan. diskusi. Menurut Ibnu Khaldun
Dalam hubungannya dengan proses metode ini yaitu cara yang
mengajarkan ilmu pengetahuan mampu menjernihkan persoalan
kepada peserta didik, Ibnu Khaldun dan menumbuhkan pengertian.
menganjurkan agar para pendidik e) Dalam proses belajar Ibnu
mengajarkan ilmu dengan metode Khaldun juga menyarankan agar
yang baik dan mengetahui faedah memberikan contoh-contoh yang
yang digunakannya. mudah dipahami dan jelas oleh
a) Menurut Ibnu Khaldun bahwa peserta didik.
mengajarkan pengetahuan kepada Metode-metode pendidikan yang
pelajar hanyalah akan bermanfaat dikemukakkan Ibnu Khaldun sangat
apabila dilakukan dengan cocok dan hampir keseluruhannya
berangsur-angsur, setapak demi sama dengan metode yang telah
setapak dan sedikit demi sedikit. dirumuskan para ahli pendidikan
Semuanya dilakukan secara sekarang.
kontinuitas (berlanjutan). Ibnu Khaldun pun juga
mengemukakan pendapatnya hal-hal

9
yang menghambat proses jimat merupakan ilmu
pendidikan, yaitu: pengetahuan yang tidak boleh
1. Banyaknya buku menghambat dipelajari.
proses pendidikan. b. Ilmu-ilmu tradisional (al-‘ulum
2. Banyaknya ringkasan tentang an-naqliyyah al-wadl’yyah)
bermacam masalah keilmuan Dasar dari Ilmu tradisional
mengganggu proses pengajaran. ini adalah Al Qur-an dan As
2) Materi pendidikan. Menurut Ibnu Sunnah. Ilmu tersebut terdiri dari
Khaldun ilmu-ilmu dasar ilmu Al Qur-an, tafsir dan tajwid,
pengetahuan Islam yang bersumber ilmu hadist, ilmu fikih, teologi
dari Al Qur-an meliputi sebagai (ketuhanan), dan ilmu-ilmu
berikut: bahasa arab.
a. Ilmu-ilmu filsafat Secara keseluruhan materi
Manusia memperoleh ilmu- pendidikan Islam yang
ilmu itu melalui kemampuannya dikemukakan Ibnu Khaldun
untuk berfikir yang sudah hampir sama dengan materi
merupakan watak baginya. Ilmu- pendidikan yang dikemukakan
ilmu ini terdiri dari logika, ilmu para tokoh pendidikan seperti
alam atau fisika, medis, pertanian, menurut M Arifin (2008: 141),
metafisika, (tentang tenung, sihir, kategori materi pendidikan Islam
jimat-jimat, yang tertulis dalam adalah:
huruf alfabetis dan alkemi) serta a. Ilmu pengetahuan dasar yang
ilmu-ilmu yang berkaitan dengan esensial adalah ilmu-ilmu yang
kuantitas, misalnya geometri dan membahas Al Qur-an dan
aritmatika. Begitu pula ilmu Hadist
musik, astronomi dan astrologi. b. Ilmu-ilmu pengetahuan yang
Namun demikian, ilmu-ilmu mempelajari manusia sebagai
pengetahuan di atas tidak semua individu dan sebagai anggota
bisa dipelajari orang Islam, masyarakat. Ilmu ini
misalnya ilmu sihir, astrologi memasukkan ilmu-ilmu:
untuk meramal nasib, dan jimat- antropologi, pedagogik,

10
psikologi, sosiologi, sejarah, manusia. Pendidikan pun bisa
ekonomi, politik, hukum dan diperoleh melalui pengalaman.
sebagainya. Sedangkan Tujuan pendidikan
c. Ilmu-ilmu pengetahuan tentang menurut beliau yaitu: 1)
alam atau disebut al ulum al Mengasah kemampuan pikiran
kauniyah (ilmu pengetahuan (akal) dan mempergunakannya
alam) yang termasuk untuk aktif dan bekerja. 2)
didalamnya antara lain ilmu Melahirkan masyarakat yang
biologi, botani, fisika, dan berkebudayaan dan membentuk
astronomi. peradaban. 3) Agar mampu
Dalam kontek pendidikan sekarang memenuhi kebutuhan hidupnya
materi pendidikan Islam tersebut (memperoleh rizki). 4)
masih berlaku dan sangat cocok Meningkatkan keyakinan kepada
diterapkan di berbagai sekolah- Allah dan mendekatkan diri pada-
sekolah. Materi pendidikan pun juga Nya. Kedua, Pendidik. Dalam
harus disesuaikan dengan tingkatan pandangan Ibnu Khaldun seorang
kemampuan atau jenjang pendidikan pendidik yang baik adalah:
yang ada. Memiliki keahlian atau
profesional; hendaklah, seorang
SIMPULAN
pendidik tidak menggunakan
1. Pemikiran Ibnu Khaldun tentang
kekerasan yang akan berakibat
pendidikan dalam kitab
buruk pada peserta didik; dan
Muqoddimah terdapat 4 faktor
Seorang pendidik hendaknya
pendidikan yakni pengertian dan
memiliki pengetahuan yang
tujuan pendidikan, pendidik,
memadai tentang perkembangan
peserta didik, metode dan materi
psikologi peserta didik. Ketiga,
pendidikan. Pertama, Ilmu
peserta didik. Ibnu Khaldun
pengetahuan dan pendidikan
menyarankan agar seorang peserta
merupakan hal yang sudah alami
didik harus merasa membutuhkan
di tengah masyarakat dan sudah
ilmu pengetahuan tersebut;
menjadi suatu tabiat/ciri khas
seorang peserta didik hendaknya

11
tidak berhenti terlalu lama dalam yaitu: banyaknya buku dan
proses pembelajaran. Selain itu banyaknya ringkasan tentang
Ibnu Khaldun juga berpendapat bermacam masalah keilmuan.
bahwa kemampuan setiap peserta Materi Pendidikan menurut Ibnu
didik untuk menerima materi Khaldun, ada dua macam yaitu:
pelajaran dari setiap individu ilmu-ilmu yang sifatnya alami
adalah berbeda-beda, tergantung bagi manusia yang diperoleh
bakat yang dimilikinya. Keempat, melalui bimbingan pikiran dan
Metode dan materi pendidikan. ilmu-ilmu yang bersifat
Menurut Ibnu Khaldun, cara tradisional, manusia
mengajar yang baik adalah memperolehnya dari orang yang
mengajarkan pengetahuan kepada menciptakan.
pelajar dengan berangsur-angsur, 2. Secara keseluruhan konsep dalam
setapak demi setapak dan sedikit pemikiran Ibnu Khaldun sangat
demi sedikit. Semuanya dilakukan relevan dengan konsep
secara kontinuitas (berlanjutan). pendidikan menurut para ahli dan
Supaya ilmu tersebut benar-benar sangat cocok untuk diterapkan
dikuasai maka perlu adanya dalam kontek pendidikan
pengulangan berkali-kali dan sekarang maupun yang akan
dengan jalan pembiasaan datang.
(malakah). Dan metode yang SARAN
paling tepat untuk mencapai 1. Bagi pendidik, hendaklah
kebiasaan tersebut adalah dengan mengetahui peran dan fungsinya
metode diskusi. Selain itu, dalam dalam proses pendidikan. Seorang
proses belajar Ibnu Khaldun juga pendidik hendaklah seseorang
menyarankan agar memberikan yang benar-benar mempunyai
contoh-contoh yang mudah ilmu dalam bidang yang diajarkan
dipahami dan jelas. Ibnu Khaldun dan mengetahui kondisi peserta
pun juga mengemukakan didik bukan hanya asal mengajar
pendapatnya tentang hal-hal yang untuk menghabiskan jam
menghambat proses pendidikan, pelajaran. Seorang pendidik

12
hendaklah pula mampu menjadi dituntut untuk mempergunakan
teladan bagi peserta didiknya, akal pikiran dengan sebaik-
berperilaku lembut, pengertian baiknya dan untuk melihat
dan penuh kasih sayang. kekuasaan Allah.
2. Bagi Peserta didik, hendaknya DAFTAR PUSTAKA
setiap diri merasa bahwa belajar Al Khudairi, Zainab. 1987. Filsafat
Sejarah Ibn Khaldun. (terj.
itu penting dan merasa
Ahmad Rofi’i Utsmani)
bertanggung jawab atas dirinya Bandung: Pustaka
serta merasa dituntut untuk
Arifin, MH. 2008. Ilmu Pendidikan
memperoleh ilmu sehingga bukan Islam tinjauan teoritis dan
praktis
rasa malas dan rasa terpaksa yang
berdasarkan pendekatan
ada dalam dirinya. Sehingga Interdispliner. Jakarta: PT.
Bumi Aksara
belajar menjadi semangat dan
ilmu yang dipelajari mudah sekali Hasbullah. 2001. Dasar-dasar Ilmu
Pendidikan. Jakarta: Raja
melekat dalam diri.
Grafindo Persada
3. Bagi para penuntut ilmu,
Ibnu Khaldun, Abdurrohman. 2001.
hendaknya tidak merasa puas
Muqoddimah Ibn Khaldun.
dengan disiplin ilmu yang Beirut: Darul Fikr
dimilikinya. Warisan ilmu dari
Khaldun, Ibnu. 2008. Mukaddimah
para ulama dan filosof muslim Ibn Khaldun. (terj. Ahmadie
Thoha). Jakarta: Pustaka
harus selalu dikaji dan
Firdaus
diperdalam, sehingga mampu
Muchtar, Heri Jauhari. 2005. Fikih
memberikan wawasan.
Pendidikan. Bandung: Remaja
4. Bagi setiap individu, hendaknya Rosdakarya.
menyadari bahwa kita sebagai
Nata, Abuddin. 2001. Filsafat
manusia berbeda dengan makhluk Pendidikan Islam. Jakarta:
Logos Wacana Ilmu
ciptaan Allah Swt lainnya.
Dengan kemampuan berpikirlah Wafi', Ali Abdulwahid. 1985. Ibnu
Khaldun riwayat dan
manusia mampu melanjutkan
karyannya. (terj : Ahmadie
hidupnya dan mampu membentuk Thoha), Jakarta: PT.
Grafitipers
peradaban. Sehingga manusia

13

Anda mungkin juga menyukai