Anda di halaman 1dari 2

Nama : Erni Handayani

NIM : 2001032027

1. Pengertian Reflective thinking


Reflective thinking adalah suatu acuan atau pedoman yang merupakan kerangka kerja
sa=erang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan, dipengaruhi oleh filosofi yang
dianut bidan (filosofi asuhan kebidanan). Meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam
paradigma kesehatan (manusia-perilaku, kesehatan).

2. Tujuan
a. Meningkatkan praktek dimasa yang akan datang
b. Mengembangkan keterampilan praktek profesional
c. Tanggung jawab untuk belajar mereka sendiri (dan tindakan)
d. Membangun kapasitas pengetahuan untuk merestrukturisasi / reframe
e. Perbaikan secara terus menerus dalam praktek
f. Mengembangkan kognitif keterampilan

3. Proses
Proses refleksi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara,salah satu cara yang sering
digunakan dalam praktik klinik kesehatan adalah menggunakan analisa kasus nyata
(critical incident). Dengan critical incident ini individu dapat melakukan pembelajaran
yang nyata dari kasus yang ada dan telah diberikan pelayananlangsung. Sehingga dapat
dilakukanpembelajaran dalam setiap tindakan yang telah dilakukan, diantaranya :
a. Apakah anamnesa/pemeriksaan yang dilakukan sudah lengkap dan tepat ?
b. Apakah diagnosa yang dirumuskan sudah tepat sesuai kondisi klien ?
c. Apakah tindakan yang dilakukan sudah sesuai dan efektif ?
d. Apakah penanganan yang dilakukan menyelesaikan masalah yang ada ?
e. Bagaimana kondisi klien setelah diberikan tindakan
f. Bagaimana respon klien / kepuasan klien ?

4. Keuntungan
a. Pembelajaran reflective membantu untuk mengembangkan pemikiran kritis,
kesadaran diri dan kemampuan analisis dan penting untuk staf dan mahasiswa.
b. Pembelajaran reflektif dapat ditangkap (dan dinilai) melalui kerja dalam berbagai
bentuk yang melalui kerja dalam berbagai bentuk yang meliputi misalnya, reflektif
potofolio, esai, buku harian, log, dan jurnal.

5. Hambatannya
a. Bekerja tanpa berfikir
b. Ketergantungan yang tinggi
c. Tidak komprehensif
d. Bersifat dogmatis terhadap apa yang telah dipercayainya
e. Bersifat kaku
f. Kurang percaya diri
g. Menganggap proses berfikir sebagai hal yang membuang-buang waktu saja

Anda mungkin juga menyukai