F. PATHWAY SELULITIS
Infeksi bakteri Penyebab Lain
dan Jamur
Gigitan Binatang, Kulit
Staphylococcus Streptococcus grup A dan
Kering,obesitas dll
aureus Streptococcus grup B
Selulitis
Mekanisme Radang
Gangguan Integrias
Kulit
j) Pola Eliminasi
Pada pola eleminasi yang dikaji yaitu frekuensi, konsistensi, warna,
bau, dan jumlah. Pada kedua pola ini juga dikaji ada kesulitan atau
tidak.(Aziz Alimul Hidayat,2013).
k) Pola Tidur dan Istirahat
Istirahat menurun/terganggu karena adanya kecemasan
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera Fisik (mis.
Abses,amputasi,terpotong, mengangkat berat, prosedur operasi, latihan
fisik berlebih)
2. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan nyeri
3. Gangguan Integritas Kulit/ Jaringan berhubungan dengan Neuropati
Perifer
C. Intervensi
No Diagnosa Kriteria hasil Rencana tindakan TTD
keperawatan (SLKI) (SIKI)
1 Nyeri Akut Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri
berhubungan
dengan agen Keluhan nyeri Observasi
pencedera (menurun) 1. Identifikası lokası
fisiologis(Inflamasi)
Meringis karaktertifik,
(menurun) durasi, frekuensi,
Gelisah kualitar dan
(menurun) intermitus nyeri
Kesulitan tidur 2. Identifikasi skala
(menurun) nyeri
Nafsu Makan 3. Identifikasi nyers
(membaik) non-verbal
4. Monitor efek
samping
penggunaan
analgetik
Terapeutik
1. Berikan teknik nun
farmakologis untuk
mengurangi rasa
nyen (mis- TENS,
hipnonis, akupresur
terapi musik, teknik
imajinati,
terbimbing,
kompres hangat/
dingin)
2. Kontrol lingkungan
yang mempererat
rasa nyen (mis.
bung,
pencahayaan)
3. Fasilitasi isirahat
dan tidur
4. Pertimbangkan
jenis dan sumber
nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
2. Anjurkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
1. Pemberian
analgetik
2. Gangguan Mobilitas Fisik Dukungan
Mobilitas Fisik Nyeri (menurun) Mobilisasi
berhubungan Kecemasan Observasi
dengan nyeri (menurun) 1. Identifikasi adanya
Gerakan tidak nyeri atau keluhan
terkoordinasi fisik lainnya
(menurun) 2. Identifikasi
Gerakan terbatas toleransi fisik
(menurun) melakukan
Kelemahan pergerakan