Anda di halaman 1dari 9

Mata Kuliah : Struktur Aljabar

SUBGRUP NORMAL

Oleh :

Kelompok : III
1. Renita Parangin Angin
2. Maria Isadora Simangungsong
3. Wita Sinaga
4. Folala Telaumbanua

MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA


UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN
2020/2021

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Teori himpunan merupakan kajian yang cukup strategis di dalam
matematika. Hampir di setiap cabang di dalam matematika, himpunan senantiasa
memegang peranan penting, berawal dari himpunan ini dapat di bentuk suatu
hubungan atau relasi, struktur aljabar atau sistem matematika dan sebagainya.
Struktur atau sistem aljabar merupakan himpunan yang tidak kosong dengan
dilengkapi operasi biner dan memenuhi akioma-aksioma tertentu.
Struktur himpunan semua bilangan bulat, yang dinotasikan ℤ, merupakan
miniatur dalam pengembangan struktur grup dan struktur gelanggang. Salah satu
contohnya adalah terbentuknya himpunan ℤ𝑛, yaitu himpunan semua kelas
ekivalen modulo 𝑛, melalui relasi ekivalen.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari subgrup normal ?
2. Bagaimana pembuktian teorema yang terdapat dalam subgrup normal ?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui definisi dari subgrup normal
2. Dapat membuktikan teorema yang terdapat dalam subgrup normal ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SUBGRUP NORMAL


Pada kajian sebelumnya telah dibahas secara lengkap tentang koset, baik
kanan maupun kiri. Dalam situasi tertentu koset kanan sama dengan koset kiri,
namun dalam situasi tertentu koset kanan juga tidak sama dengan koset kiri.
Subgrup normal merupakan kajian yang fokusnya pada situasi koset kanan sama
dengan koset kiri.

 Definisi 1
Misal G sebuah grup dan H adalah subgrupnya. Subgrup H disebut subgrup
normal jika dan hanya jika untuk semua g ∈ G berlaku gH = Hg.
Mencermati hal tersebut terlihat bahwa subgrup normal mensyaratkan kondisi
koset kiri sama dengan koset kanan. untuk memperjelas hal tersebut perhatikan
contoh-contoh berikut ini.

Contoh 1 :
Diketahui (𝐺,×) grup.
G={1,-1,i,-i} dengan i =

H={1,-1} subgrup dari G.


Tentukan koset kanan dan koset kiri dari H dalam G
Penyelesaian:
Koset-koset kanan dari H dalam G
H1 = {1 × 1, −1 × 1} = {1, −1} = H
H(−1) = {1 × (−1), −1 × (−1) }= {−1,1} = H
Hi = {1 × i, −1 × 𝑖} ={ i, −𝑖 }
H(−i) = {1 × (−i), −1 × (−i)}= {−i, 𝑖}
Koset-koset kiri dari H dalam G
1H = {1 × 1,1 × −1} = 1, −1} = H

3
(−1)H = {(−1) × 1, (−1) × (−1)} = −1,1} = H
iH = {i × 1, i × (−1)} = i, −𝑖 }
(−i)H = {(−i) × 1, (−i) × (−1)} = {−i, i }

TEOREMA 1

Suatu Subgrup N dari G merupakan subgrup normal dari G jika dan hanya jika

Ada dua pernyataan di atas yang perlu dibuktikan yaitu:

1. Jika N subgrup normal dari grup G maka

2. Jika , maka N subgrup normal dari grup G.

Bukti:

1. Jika N subgrup normal dari grup G maka

N subgrup normal dari G menurut definisi subgrup normal maka g N = N g ,

dari g N = N g berarti g n = n g ,

Terbukti Jika N subgrup normal dari grup G maka

2. Jika , maka N subgrup normal dari grup G.

4
(gN = N g , dari g N = N g berarti g n = n

g, )

Karena g N = N g , maka N merupakan subgrup normal dari grup G.

Terbukti jika , maka N subgrup normal dari grup G.

Dari teorema di atas dapat diartikan


Contoh 1:

Dari contoh sebelumnya G himpunan semua bilangan bulat dengan operasi


penjumlahan biasa, dan N himpunan semua bilangan bulat genap, diperoleh
bahwa N merupakan subgrup dari G. apakah N subgrup normal dari G ?

Penyelesaian :

Akan ditunjukkan  g  G, dan  n  N berlaku g n g-1  N

Ambil g  G dan n  N sebarang

Kita ketahui bahwa dengan operasi penjumlahan invers dari g yaitu g-1 = -g.

Kita perhatikan g n g-1

g n g-1 = g + n + g-1

= g + n + (-g)

= n N

g n g-1  N, karena pengambilan g dan n sebarang maka terbukti g n g -1  N,


g  G, dan n  N.

Contoh 2 :

5
Misalkan G={1,2,3,4,5,6} dengan operasi perkalian bilangan bulat modulo 7
merupakan grup. H={1,2,4} adalah subgrup dari G. Carilah semua koset kanan
dan koset kiri H dalam G. Apakah H subgrup normal dari G?

Penyelesaian:

Koset kanan H dalam G adalah Koset kiri H dalam G adalah

H1={1×1, 2×1, 4×1}={1,2,4} 1H={1×1, 1× 2, 1× 4}={1,2,4}

H2={1× 2, 2× 2, 4× 2}={2,4,1} 2H={2×1, 2× 2, 2× 4}={2,4,1}

H3={1× 3, 2× 3, 4× 3}={3,6,5} 3H={3×1, 3× 2, 3× 4}={3,6,5}

H4={1× 4, 2× 4, 4× 4}={4,1,2} 4H={4×1, 4× 2, 4× 4}={4,1,2}

H5={1× 5, 2× 5, 4× 5}={5,3,6} 5H={5×1, 5× 2, 5× 4}={5,3,6}

H6={1× 6, 2× 6, 4× 6}={6,5,3} 6H={6×1, 6× 2, 6× 4}={6,5,3}

Dua uraian di atas menunjukkan bahwa gH=Hg untuk setiap g∈G. Dengan kata
lain koset kanan dan koset kkiri H dalam G sama. Oleh karena itu, berdasarkan
definisi H disebut subgrup normal dari G.

2.2. Sifat-sifat Subgrup Normal

Persoalan mendasar dalam mempelajari subgrup normal adalah pengujian


tentang sebuah subgrup yaitu merupakan subgrup normal atau bukan. Teorema
berikut merupakan salah satu teorema yang mendasar untuk pengujian sebuah
subgrup merupakan subgrup normal atau bukan.

Teorema 2. Misal G sebuah grup dan N adalah subgrupnya. Pernyataan berikut


merupakan pernyataan yang ekivalen.

a. N merupakan subgrup normal dari G.

b. Untuk semua g ∈ G berlaku gNg-1 ⊂ N.

c. Untuk semua g ∈ G berlaku gNg-1 = N.

6
Untuk membuktikan Teorema 2 digunakan langkah-langkah (i) a ⇒ b, (ii) b ⇒ c, dan (iii)
c ⇒ a.

Bukti.

(a)⇒ (b). Karena N merupakan subgrup normal maka berlaku Ng = gN untuk


semua g ∈ G. Dengan demikian untuk setiap g ∈ G dan n ∈ N berlaku gn = n-1g
suatu n-1 ∈ N. Dengan demikian gng-1 = n-1 ∈ N. Jadi gNg-1 ⊂ N.

(b)⇒ (c). Untuk membuktikan bahwa gNg-1 = N tinggal dibuktikan N ⊂ gNg-1


karena gNg-1 ⊂ N sudah diketahui. Ambil n ∈ N dan sebarang g ∈ G g-1n(g-1 )-1 ∈
N. Dengan demikian g-1n = n-1 suatu n-1 ∈ N. Dengan kata lain n = g n -1 g-1 ∈
gNg-1 . Jadi N ⊂ gNg-1 . Terbukti bahwa gNg-1 = N.

(c)⇒ (a). Untuk membuktikan N subgrup normal maka harus ditunjukkan bahwa
Ng = gN untuk semua g ∈ G dan n ∈ N. Untuk membuktikan Ng = gN maka harus
dintukkan gN ⊂ Ng dan sebaliknya Ng ⊂ gN. Diketahui gNg-1 = N. Dengan
demikian untuk semua g ∈ G dan n ∈ N berlaku gng-1 ∈ N. Berarti ada n-1 ∈ N
sehingga gng-1 = n-1. Dengan mengalikan kedua ruas dengan g di sebelah kanan
maka diperoleh gn = n-1 g. Hal ini berarti gN ⊂ Ng. Dengan cara yang sama
diperoleh Ng ⊂ gN.

7
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Suatu Subgrup H disebut subgrup normal jika dan hanya jika untuk
semua g ∈ G berlaku gH = Hg.
2. Suatu Subgrup N dari G merupakan subgrup normal dari G jika dan

hanya jika .

3.2. Saran
Agar strategi pembelajaran Struktur Aljabar berjalan dengan baik,
harusnya kita sebagai mahasiswa membahas dan memahami setiap materi dengan
sedetail mungkin, agar perkuliahan ini berjalan dengan lancar.

8
DAFTAR PUSTAKA

Galian, J.A. 1998. Contemporary Abstract Algebra. Ed. 7. University of


Minneota, New York. Boston.

Saragih, Sahat. 2014. Struktur Aljabar I . Medan: LARISPA INDONESIA

http://fadlibae.files.wordpress.com/2010/03/grup-faktor.pdf

[diakses pada tanggal 20 April 2016]


http://dohnmath09.wordpress.com/2011/05/16/contoh-soal-subgrup-normal/

[diakses pada tanggal 20 April 2016]

Anda mungkin juga menyukai