Anda di halaman 1dari 2

Nama: Aqhlia Nur F

Kelas: X Ips 2

1. Jelaskan kerajaan kerjaan islam di nusantara yang tercantum dibawah ini :


a. Samudera pasai
b. Kerajaan aceh
C. Kerajaan demak.
Jawab!

a. Samudra pasai (1267-1521)


Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam yang terletak di pesisir timur Aceh. Samudra
Pasai didirikan oleh Sultan Malik as Saleh pada sekitar 1267 M. Kerajaan ini memiliki
ibu kota bernama Pasai yang terletak di pesisir timur Aceh.

Samudra Pasai memiliki corak ekonomi perdagangan dan maritim. Kerajaan ini
mempunyai pelabuhan dan kota dagang internasional, sehingga memberikan pemasukan
yang besar bagi kerajaan ini. Mata uang yang digunakan di Samudra Pasai adalah
Dirham. Dalam bidang keagamaan, Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafi’i yang
berasal dari dinasti Mamluk di Mesir.

Tahun 1238 M, Nazimuddin al-Kamil diperintahkan oleh Kesultanan Mamluk yang


berpusat di Kairo untuk merebut pelabuhan Kambayat di Gujarat (India) untuk dijadikan
sebagai tempat pemasaran barang-barang perdagangan dari timur. Konon, Nazimuddin
al-Kamil inilah yang kemudian mengangkat Marah Silu (Meurah Silu) sebagai pemimpin
pertama Kerajaan Samudera Pasai di Aceh yang kemudian bergelar Sultan Malik al-Saleh
atau Sultan Malikussaleh (1267-1297 M).

b. Kerajaan Aceh (1496-)


Kerajaan Aceh didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada akhir abad 15 M. Kerajaan
ini dulunya adalah daerah bawahan dari Kerajaan Pidie, namun pada akhir abad 15 M
melepaskan diri dan mendirikan kerajaan yang berdaulat. Kerajaan Aceh terletak di selat
Malaka, tepatnya di pesisir timur Sumatera. Kerajaan Aceh memiliki corak ekonomi
perdagangan dan maritim. Kerajaan ini merupakan pusat dari perdagangan lada di tingkat
nasional dan internasional. Untuk melindungi kawasan laut, Kerajaan Aceh memiliki
armada laut yang kuat.

Puncak kejayaan dari kerajaan Aceh berada pada masa Sultan Iskandar Muda (1607-
1636). Di bawah Sultan Iskandar Muda, Kerajaan Aceh mampu mengadakan ekspansi
wilayah hingga Malaysia serta mengusir Portugis dari kawasan Malaka.

c. Kerajaan demak (1481)


Kerajaan ini berdiri pada awal abad ke-16 Masehi seiring kemunduran Majapahit. Di
bawah kepemimpinan Raden Patah, Kesultanan Demak menjadi pusat penyebaran agama
Islam dengan peran sentral Wali Songo. Periode ini adalah fase awal semakin
berkembangnya ajaran Islam di Jawa. Setelah Raden Patah wafat pada 1518, takhta
Demak dilanjutkan oleh putranya, Adipati Unus (1488-1521). Sebelumnya menjadi
sultan, Pati Unus terkenal dengan keberaniannya sebagai panglima perang hingga diberi
julukan Pangeran Sabrang Lor.

pada 1521 Pati Unus memimpin penyerbuan kedua ke Malaka melawan Portugis.
Pati Unus gugur dalam pertempuran tersebut kemudian digantikan Trenggana (1521-
1546) sebagai pemimpin ke-3 Kesultanan Demak. Sultan Trenggana membawa
Kesultanan Demak mencapai periode kejayaannya. Wilayah kekuasaan Demak meluas
hingga ke Jawa bagian timur dan barat.

Pada 1527, pasukan Islam gabungan dari Demak dan Cirebon yang dipimpin Fatahillah
atas perintah Sultan Trenggana berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa. Nama
Sunda Kelapa kemudian diganti menjadi Jayakarta atau "kemenangan yang sempurna".
Kelak, Jayakarta berganti nama lagi menjadi Batavia lalu Jakarta, ibu kota Republik
Indonesia. Saat menyerang Panarukan, Situbondo, yang saat itu dikuasai Kerajaan
Blambangan (Banyuwangi), pada 1546, terjadi insiden yang membuat Sultan Trenggana
terbunuh. Meninggalnya Sultan Trenggana inilah yang menjadi awal keruntuhan
Kesultanan Demak karena terjadi perselisihan mengenai siapa yang berhak menduduki
takhta selanjutnya. Hingga akhirnya, pemerintahan Kesultanan Demak benar-benar usai
pada 1554.

Anda mungkin juga menyukai