Kelas: X Ips 2
Samudra Pasai memiliki corak ekonomi perdagangan dan maritim. Kerajaan ini
mempunyai pelabuhan dan kota dagang internasional, sehingga memberikan pemasukan
yang besar bagi kerajaan ini. Mata uang yang digunakan di Samudra Pasai adalah
Dirham. Dalam bidang keagamaan, Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafi’i yang
berasal dari dinasti Mamluk di Mesir.
Puncak kejayaan dari kerajaan Aceh berada pada masa Sultan Iskandar Muda (1607-
1636). Di bawah Sultan Iskandar Muda, Kerajaan Aceh mampu mengadakan ekspansi
wilayah hingga Malaysia serta mengusir Portugis dari kawasan Malaka.
pada 1521 Pati Unus memimpin penyerbuan kedua ke Malaka melawan Portugis.
Pati Unus gugur dalam pertempuran tersebut kemudian digantikan Trenggana (1521-
1546) sebagai pemimpin ke-3 Kesultanan Demak. Sultan Trenggana membawa
Kesultanan Demak mencapai periode kejayaannya. Wilayah kekuasaan Demak meluas
hingga ke Jawa bagian timur dan barat.
Pada 1527, pasukan Islam gabungan dari Demak dan Cirebon yang dipimpin Fatahillah
atas perintah Sultan Trenggana berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa. Nama
Sunda Kelapa kemudian diganti menjadi Jayakarta atau "kemenangan yang sempurna".
Kelak, Jayakarta berganti nama lagi menjadi Batavia lalu Jakarta, ibu kota Republik
Indonesia. Saat menyerang Panarukan, Situbondo, yang saat itu dikuasai Kerajaan
Blambangan (Banyuwangi), pada 1546, terjadi insiden yang membuat Sultan Trenggana
terbunuh. Meninggalnya Sultan Trenggana inilah yang menjadi awal keruntuhan
Kesultanan Demak karena terjadi perselisihan mengenai siapa yang berhak menduduki
takhta selanjutnya. Hingga akhirnya, pemerintahan Kesultanan Demak benar-benar usai
pada 1554.