SKRIPSI
Disusun Oleh:
ASHADI JAMBAK
130907003
HALAMAN PERSETUJUAN
Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh:
Nama : Ashadi Jambak
NIM : 130907003
Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis
Judul :Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Kantor Unit
Penyelenggara Pelabuhan Barus Kabupaten
Tapanuli-Tengah
Dekan
The Leadership and motivation are factors that can affect employee performance.
In this case the leadership and motivation in the Office of the Class III Port of
Barus Tapanuli-Center Port Organizing Unit has been categorized as good, but it
has not been able to contribute optimally to employee performance. The problem
of this research is whether there is an influence of leadership and work motivation
on the performance of employees at the Office of the Class III Port Organizing
Unit of Barus Tapanuli- Center Regency partially or simultaneously. The purpose
of this study is to find out whether there is influence of leadership and work
motivation on employee performance partially and simultaneously.
The purpose of this study was to determine whether there was an influence of
leadership and work motivation on employee performance at the Office of Class
III Barus Port Operator Unit in Tapanuli-Tengah Regency partially and
simultaneously.
This research was conducted with a quantitative method with an associative
approach. popolation in this study amounted to less than 100 people with a total
sample of 30 people. The data analysis method used is hypothesis testing,
instrument test, classic assumption test, multiple regression test, test coefficient of
determination R2.
These results indicate leadership has an influence of 5.870 on employee
performance and motivation has an influence of 0.420 on employee performance.
Based on the t test hypothesis test (partial test) shows that leadership variables
have a significant positive effect on employee performance where t count is
5.870> t table 1.7033 and a significant level of 0.00 <0.05, H0 is accepted and
Ha is rejected, so that partially positive and not significant effect on employee
performance. Motivational variables show a positive and significant effect on
employee performance. where t count 0.420 <t table 1.7033 and significant level
0.678> 0.05 then Ho is accepted or Ha is rejected, so that partially there is a
significant positive influence between leadership on employee performance. While
based on the coefficient of determination test shows leadership and work
motivation together influence the variable employee performance by 83.1%..
Bismillahirrahmanirrahim
segala limpahan rahmat, hidayah dan karunia-Nya yang telah memberikan penulis
berjalan dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini berjudul
Kabupaten Tapanuli-Tengah”.
Selesainya skripsi ini tentunya tidak luput dari bantuan berbagai pihak,
oleh sebab itu izinkan peneliti mengucapkan rasa terimakasih sebesar besarnya
kepada:
1. Bapak Dr. Muryanto Amin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Program Studi Ilmu
4. Kak Siswati Saragi, S.Sos, M.SP dan Bang Farid, S.H selaku staf
medidik penulis seta seluruh staff dan pegawai yang telah banyak
6. Orang tua dari penulis, atas kesabaran dan dukungannya yang tak
oleh penulis.
Penulis,
Ashadi Jambak
Halaman
COVER ..................................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN/PENGESAHAN.................................................... ii
ABSTRAC................................................................................................................. iv
DAFTAR PUSTAKA
LAMPRIRAN
Halaman
Dalam Bekerja...................................................................................... 90
ditetapkan ............................................................................................. 93
Kesalahan ............................................................................................. 97
Tabel 4.23 Distribusi Jawaban Responden Tentang Semua Fasilitas Lengkap ..... 100
Kerja...................................................................................................... 101
Tabel 4.25 Distribusi Jawaban Responden Tentang Lingkungan Bersih .............. 101
Tabel 4.27 Distribusi Jawaban Responden Melakukan Pengembangan Karir ..... 103
Tabel 4.36 Distribusi Jawaban Responden Tentang On Time Masuk Kerja ......... 110
Tabel 4.37 Distribusi Jawaban Responden Tentang Pulang Kerja Tepat Pada
Tabel 4.38 Distribusi Jawaban Responden Tentang Tidak Pernah Keluar Tanpa
Halaman
Gambar 4.1 Gedung Pelabuhan Kelas III Barus Tahun 2018 .............................. 53
Gambar 4.3 Struktur Organisai Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli
Tengah ............................................................................................. 58
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi persaingan antar perusahaan semakin ketat baik industri
dagang maupun jasa, baik dalam hal peningkatan financial, sumber daya alam,
teknologi dan sumber daya manusia. Meski sebuah perusahaan telah memiliki
financial yang kuat, bahan baku yang tersedia, memiliki teknologi yang mutakhir,
serta ditunjang dengan system manajemen yang baik, jika sumber manusianya tidak
memadai maka seluruh faktor produksi tersebut tidak dapat menunjang tercapainya
tujuan perusahaan. Hal ini menjadikan sumber daya manusia menjadi salah satu aset
terpenting bagi setiap perusahaan. Dapat dikatakan bahwa karyawan adalah salah satu
karyawan.
Kinerja karyawan berkaitan dengan kualitas dan kuantitas suatu pekerjaan yang
dilakukan karyawan atau bawahan serta yang berkaitan dengan kondisi suatu
bawahan atau karyawan pada organisasi tertentu. Kinerja yang baik adalah kinerja
yang optimal, yaitu kinerja yang sesuai standar organisasi dan mendukung
Motivasi kerja yang diberikan oleh Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III
Barus berupa kesejahteraan karyawan, antara lain: tunjangan Hari Raya, tunjangan
kesehatan, asuransi serta pemberian upah, antara lain: upah bulanan dan upah harian.
Barus yang terletak di Kelurahan Pasar Batu Gerigis Kabupaten Tapanuli Tengah
Provinsi Sumatera Utara pada koordinat 100 26’ 11” LU dan 910 98’ 53” BT. Kantor
Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus memiliki tugas pokok yaitu untuk
keselamatan dan keaman pelayaran pada pelabuhan serta penyediaan dan pelayanan
Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus merupakan salah satu
Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Laut harus dapat menjalankan apa yang
menjadi tugas pokok dari Kementrian Perhubungan serta dapat melakukan kebijakan-
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan maka rumusan masalah dalam
2. Seberapa besar pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada Kantor
Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus dan dapat digunakan sebagai bahan untuk
penelitian selanjutnya.
b. Manfaat Praktis
1. Bagi pembaca
o Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wacana yang positif bagi
o Memberi dorongan untuk motivasi bagi para karyawan untuk lebih baik dan
dan kerja kelompok, perolehan dukungan, dan kerja sama dari orang-orang di luar
seseorang untuk dapat mempengaruhi orang lain, melalui komunikasi baik secara
orang tersebut agar dengan penuh pengertian, kesadaran dan senang hati bersedia
orang dengan petunjuk atau perintah, tindakan yang menyebabkan orang lain
mencapai tujuan, kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan
Suprayetno,2008:126)
seseorang untuk dapat mempengaruhi orang lain agar bekerja sesuai dengan
a. Teori Kelebihan
memiliki kelebihan dari para pengikutnya. Pada dasarnya kelebihan yang harus
dimiliki oleh seorang pemimpin mencakup 3 hal yaitu kelebihan ratio, kelebihan
b. Teori Sifat
apabila memiliki sifat-sifat yang positif sehingga para pengikutnya dapat menjadi
pengikut yang baik, sifat-sifat kepemimpinan yang umum misalnya bersifat adil,
suka melindungi, penuh rasa percaya diri, penuh inisiatif, mempunyai daya tarik,
c. Teori Keturunan
d. Teori Kharismatik
biasanya memiliki daya tarik, kewibawaan dan pengaruh yang sangat besar.
e. Teori Bakat
Teori ini disebut juga teori ekologis, yang berpendapat bahwa pemimpin
f. Teori Sosial
pemimpin. Setiap orang mempunyai bakat untuk menjadi pemimpin asal dia
diberi kesempatan. Setiap orang dapat dididik menjadi pemimpin karena masalah
pengalaman praktek.
1. Tipe Otokratik
yang pada umumnya negatif, mempunyai sifat egois yang besar sehingga akan
2. Tipe Paternalistik
keputusan sendiri.
3. Tipe Kharismatik
wibawa yang luar biasauntuk mempengaruhi orang lain, sehingga orang lain itu
dan mempunyai daya yang istimewa. Kemampuan ini tidak dimiliki oleh orang
biasa karena kemampuan ini bersumber dari Illahi, dan berdasarkan hal ini
tinggi dan meyakini dengan meningkatkan ras percaya diri bahwa bawahan bisa
lebih bersifat suportif. Pemimpin ini tidak senang mengambil risiko dan lebih
2. Tipe Demokratik
kreatifitasnya.
interaksi antar individu. Menurut Rivai (2005:53) secara operasional fungsi pokok
1. Fungsi Instruktif
2. Fungsi konsultatif
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Konsultasi itu dimaksudkan untuk
3. Fungsi Partisipasi
orang yang dipimpinnya, baik dalam keikut sertaan mengambil keputusan maupun
4. Fungsi Delegasi
5. Fungsi Pengendalian
efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi
1. Bersifat adil
2. Memberi sugesti
menggerakkan hati orang lain dan sugesti mempunyai peranan yang sangat
penting di dalam memelihara dan membina harga diri serta rasa pengabdian,
3. Mendukung tujuan
harus didukung oleh adanya kepemimpinan. Oleh karena itu, agar setiap
organisasi dapat efektif dalam arti mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
maka setiap tujuan yang ingin dicapai perlu disesuaikan dengan keadaan
4. Katalisator
pemimpin itu selalu dapat meningkatkan segala sumber daya manusia yang ada,
berusaha memberikan reaksi yang menimbulkan semangat dan daya kerja cepat
semaksimal mungkin.
bawahannya. Dan ini hanya dapat dilaksanakan apabila setiap pemimpin mampu
7. Sumber inspirasi
bawahannya. Oleh karena itu, setiap pemimpin harus selalu dapat membangkitkan
organisasi dengan antusias dan bekerja secara efektif ke arah tercapainya tujuan
organisasi.
8. Bersikap menghargai
penghargaan diri pada orang lain. Demikian pula setiap bawahan dalam organisasi
memerlukan adanya pengakuan dan penghargaan dari atasan. Oleh karena itu,
mendorong, dan mengajak orang lain untuk bekerja sama dan mau bekerja secara
2.2. Motivasi
drive and ended by an adjustment. The adjustment is said to satisfy the motive”.
dorongan dalam diri (drive) dan diakhiri dengan penyesuaian diri. Penyesuaian
serves to direct that organism toward the goal of a certain class”. (Motivasi
sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu).
merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri pegawai yang perlu dipenuhi
Teori motivasi sering diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu teori isi
dan teori proses. Teori isi atau disebut juga teori kebutuhan adalah teori yang
tersebut. Yang termasuk didalam teori isi diantaranya: 1) teori hierarki kebutuhan
dari Abraham H. Maslow. 2) teori motivasi dua faktor dari Frederick Herzberg. 3)
teori motivasi prestasi dari David McClelland, dan 4) teori ERG dari Alderfer.
penghargaan dari Victor H. Vroom, dan 2) teori keadilan dari Adam Smith. Teori-
kebutuhan manusia dapat disusun dalam suatu hierarki dari kebutuhan terendah
sampai yang tertinggi. Kedua, suatu kebutuhan yang telah terpuaskan berhenti
terbagi menjadi lima tingkatan yaitu : kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa
diri.
dahulu adalah kebutuhan fisiologis, seperti sandang, pangan dan papan dan
berikutnya akan menjadi kebutuhan utama yaitu kebutuhan akan rasa aman.
Kebutuhan ketiga akan muncul setelah kebutuhan kedua terpuaskan. Proses ini
berprestasi dan prestasi dan sukses pelaksanaan. Menurutnya ada tiga dorongan
berprestasi merupakan dorongan yang kuat untuk berhasil atau unggul berkaitan
sasaran cukup sulit bagi mereka sendiri dengan mengambil resiko yang sudah
akan cenderung termotivasi dengan situasi kerja yang penuh tantangan dan
jelek dalam situasi kerja yang sama. Kebutuhan untuk berafiliasi yaitu orang ingin
dengan tingkat kendali yang diinginkan seseorang atau situasi yang dihadapinya.
motivasi seseorang. Teori ini juga merupakan penyempurnaan dari teori hierarki
kebutuhan dari A.H. Maslow, Alferder mengemukakan bahwa ada tiga kelompok
dengan kebutuhan dasar dari teori Maslow kebutuhan fisiologis dan kebutuhan
Dalam teori Maslow erat kaitannya dengan kebutuhan akan harga diri.
perilaku kerja dan tidak mungkin memotivasi kerja pegawai tanpa memperhatikan
diri. Jika tidak terpenuhi maka pegawai tersebut mengalami konflik diri, keluarga,
dan bisa juga menjadi penyebab terjadinya konflik kerja, dengan demikian jika
A= Attention (Perhatian)
I = Interest (Minat)
D = Desire (Hasrat)
Ds = Decision (Keputusan)
A = Action (Tindakan)
S = Satisfaction (Kepuasan)
kerja yang berpengaruh terhadap motivasi kerja, sedangkan faktor dari luar
2. Lingkungan kerja
kebutuhan kerja dan suasana kerja yang sesuai dengan yang di harapkan.
pegawainya.
4. Pemberian tunjangan
pegawainya.
Istilah kinerja berasal dari kata Job performance atau performance yang
berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang
yang produktif dan sebaliknya orang yang tingkat kinerjanya tidak mencapai
standar dikatakan sebagai orang yang tidak produktif atau berperforma rendah.
seseorang atau karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan yang dapat
dimana ukuran kesuksesan yang dicapai individu tidak dapat disamakan dengan
individu yang lain. Kesuksesan yang dicapai individu adalah berdasarkan ukuran
(1982; hal.56) berpendapat bahwa kinerja berkaitan erat dengan tujuan atau
sebagai suatu hasil dari perilaku kerja individu, hasil yang diharapkan dapat
kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seorang dalam melaksanakan tugas-
dan kesungguhan serta waktu. Dengan kata lain bahwa kinerja adalah hasil kerja
yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Selanjutnya As’ad dalam Agustina (2002)
catatan hasil yang diproduksi (dihasilkan) atas fungsi pekerjaan tertentu atau
suatu hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan
yang bersangkutan. Olej karena itu, kinerja bukan hanaya menyangkut krateristik
pribadi yang ditunjukan oleh seseorang, melainkan hasil kerja yang telah dan akan
dilakukan seseorang.
seseorang dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hasil dari pekerjaan tersebut
Rasa puas yang di dapatkan karyawan disaat mereka bekerja, dapat membuat
mereka bekerja secara maksimal dan menunjukkan hasil terbaik. Hal tersebut
Menurut Tiffin dan Mc. Cormick (dalam As’ad, 1991: 49) ada dua variabel
sifat fisik, minat dan motivasi, pengalaman, umur, jenis kelamin, pendidikan serta
Mangkunegara,(2008:67) adalah :
a. Faktor Kemampuan
potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill). Artinya pegawai yang
akan lebih
a. Goal Theory
Teori ini dikemukakan oleh Georgopoulus (1975) yang disebut path goal
performance yang tinggi itu merupakan jalur (path) untuk memuaskan need (goal)
tertentu, maka ia akan berbuat mengikuti jalur tersebut sebagai fungsi dari level of
Kesimpulan dari teori ini adalah bahwa performance merupakan fungsi dari
kebutuhan yang mendasari tujuan yang bersangkutan dan merupakan alat dari
Pertama kali dikemukakan oleh Heider (1958), pendekatan teori atribusu ini
P=MxA
Keterangan:
P = Performance (kinerja)
A = Ability (kemampuan)
M = Motivation (motivasi)
Penilaian kinerja adalah salah satu tugas yang perlu dilakukan oleh seorang
manajer atau pimpinan. Kegiatan penilaian ini tergolong penting, karena dapat
umpan balik kepada para karyawan tentang kinerja mereka. Penilaian kinerja pada
organisasi secara efektif dan efisien. Karena adanya kebijakan atau program
penilaian kinerja, berarti organisasi telah memanfaatkan secara baik atas sumber
membantu menyelesaikannya.
menilai kinerja. Adapun mengenai indikator yang menjadi ukuran kinerja menurut
a. Kuantitas
unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan karyawan, dan jumlah aktivitas
yang dihasilkan
b. Kualitas
karyawan.
c. Ketepatan waktu
d. Kehadiran
itu.
e. Kemampuan bekerjasama
bekerja sama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan
yang telah ditetapkan sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-
besarnya.
Atau karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia, maka kinerja
lakukan di dalam suatu organisasi untuk memenuhi standar perilaku yang telah
kiranya dapat dikatakan bahwa mutu kepemimpinan yang terdapat dalam suatu
Motivasi adalah sekelompok faktor yang ada dalam diri maupun di luar diri
seseorang yang mendorong untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan
cara mencurahkan segala daya dan potensi yang ada. Sehingga pemberian
dorongan sebagai salah satu bentuk motivasi dapat meningkatkan gairah kerja
Hubungan motivasi dan kinerja mempunyai bentuk linear dalam arti dengan
pemberian motivasi kerja yang baik, maka gairah kerja karyawan akan meningkat
dan hasil kerja akan optimal sesuai dengan standar kinerja yang ditetapkan.
Gairah kerja sebagai salah satu bentuk motivasi dapat dilihat antara lain dari
tingkat kehadiran karyawan, tanggung jawab terhadap waktu kerja yang telah
ditetapkan.
Lingkungan kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minun
motivasi menurut analisa data di muka ternyata tidak signifikan sehingga tidak
Tetapi Nilai F-hitung sebesar 29,809. Artinya bahwa secara bersama-sama faktor
Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT. Pei Hai International Wiratama
pengaruh yang positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan. Dan
kinerja perusahaan.
Kinerja Karyawan pada unit SKT Brak BL 53 PT. Djarum Kudus. Hasil penelitian
dan motivasi terhadap kinerja karyawan baik secara parsial maupun simultan.
Oyo State, Nigeria menyatakan bahwa adanya korelasi positif dan signifikan
penelitian yang dilakukan. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu diketahui skema
Setiap karyawan dituntut untuk dapat menampilkan kinerja yang baik dan
dan proses sumber daya manusia sebagai faktor pendukung dalam menjalankan
tugas. Kinerja merupakan hasil dari suatu proses bekerja. Dalam penelitian ini
Dalam hal ini, motivasi mempunyai pengaruh yang besar terhadap kinerja
karyawan, karena keinginan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang lebih baik
harus dikerjakan dengan penuh rasa tanggung jawab serta adanya minat dan daya
seseorang mempunyai tujuan dan ukuran standar yang akan dicapai. Indikator dari
motivasi meliputi hubungan dengan rekan kerja dan atasan, lingkungan kerja,
Namun hal tersebut perlu didukung dengan adanya sikap kepemimpinan yang
dapat mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama dengan baik guna mencapai
tujuan tertentu yang diinginkan. Kepemimpinan dan motivasi saling terkait dalam
mendorong, dan mengajak orang lain untuk bekerja sama dan mau bekerja secara
b. Memberikan sugesti
c. Mendukung tercapainya
tujuan
d. Sebagai katalisator
b. Kualitas
c. Ketetapan waktu
d. Kehadiran
Motivasi Kerja (X2)
e. Kemampuan
Indikatornya:
bekerjasama
a. Hubungan dengan
rekan kerja dan atasan
b. Lingkungankerja
c. Kesempatan
meningkatkan
pengetahuan dan
keterampilan
d. Pemberian tunjangan
Gambar 2.1
Kerangka Berfikir Peneliti
METODE PENELITIAN
kuantitatif adalah penelitian yang utamanya dalam bentuk angka-angka atau bilangan
atau data kualitatif yang di angkakan. Penelitian kuantitatif biasanya didasarkan pada
pradigma positivism dan metode metode untuk mengujui teori-teori tertentu dengan
cara meneliti hubungan antar variable. Dalam penelitian ini teori yang digunakan
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
penelitian ini adalah seluruh karyawan pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi yang diteliti. Apabila dalam menentukan jumlah sampel yang diteliti
subjeknya kurang dari 100 (seratus), maka sampel tersebut lebih baik diambil semua
Pelabuhan Kelas III Barus, maka sampel yang digunakan adalah sampel populasi.
tekhnik sensus. Digunakan tekhnik ini karena populasi yang akan diteliti kurang dari
100 (seratus) orang sehingga sampel yang diambil berasal dari keseluruhan populasi
3.3 Hipotesis
data yang terkumpul. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai
jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian dan belum ada jawaban
empiris.
berikut:
1. 𝐻𝐻𝑎𝑎 : Ada pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada Kantor Unit
𝐻𝐻𝑜𝑜 : Tidak Ada pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada Kantor
2. 𝐻𝐻𝑎𝑎 : Ada pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada Kantor Unit
𝐻𝐻𝑜𝑜 : Tidak Ada pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada Kantor Unit
3. 𝐻𝐻𝑜𝑜 : Ada pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
𝐻𝐻𝑎𝑎 : Tidak Ada pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja
1. Kepemimpinan (𝑿𝑿𝟏𝟏 )
yang dilakukan oleh seseorang dalam mempengaruhi tingkah laku orang lain
atau kelompok agar bekerja sama di dalam situasi tertentu dalam pencapaian
(1991:154)
2. Motivasi (𝑿𝑿𝟐𝟐 )
Dalam penelitian ini yang dimaksud motivasi adalah suatu perbuatan usaha
untuk menggerakkan dan mendorong orang lain agar mereka mau bekerja
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kinerja karyawan
Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus yaitu bagaimana hasil
dari kerja karyawan tersebut. Indikator dari kinerja adalah kuantitas, kualitas,
H.Jackson (2006:378)
Tabel 3.1
Defenisi Oprasional
1. selalu
d. Sebagai katalisator mengadakan
pengawasan
dalam melakukan
suatu pekerjaan
2. Selalu
memberikan
informasi yang
lengkap dalam
pelaksanaan kerja
e. Menciptakan rasa 1. Mencari jalan
aman keluar dalam
menyelesaikan
masalah yang ada
2. Membuat
peraturan dapat
mengendalikan
keamanan.
h. Bersikap 1. Memberikan
menghargai kritikan, pujian
atau masukan
yang baik
2. Menegur apabila
salah.
c. Kesempatan 1. Memberikan
meningkatkan pendidikan dan
pengetahuan dan pelatihan
keterampilan 2. Memberikan
pengembangan
karir
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden terpilih
dari lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada
dilakukan melalui kegiatan data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber
sekunder untuk mendukung data primer. Untuk pengumpulan data sekunder ini
karya ilmiah serta pendapat para ahli yang berkompetensi serta memiliki
catatan atau dokumen yang didapat di lokasi penelitib yang relevan dengan
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-
Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yaitu
pertanyaan yang harus diisi oleh responden secara langsung di lokasi penelitian.
kerja karyawan. Data yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang
dikuantitatifkan, maka perlu diubah ke dalam bentuk skor, yaitu dengan memberikan
metode dokumentasi. Dalam metode dokumentasi ini, peneliti mencari data mengenai
jumlah karyawan, data absensi karyawan tahun 2018, fasilitas, dan lain sebagainya
Barus yang meliputi nama dan jumlah karyawan, uraian tugas dan wewenang, dan
independent yaitu kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) mempunyai pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap variabel dependent yaitu kinerja (Y) secara parsial.
tingkat signifikasi yang ditetapkan adalah 5%. Penerimaan atau penolakan hipetesis
dengan kriteria:
1. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak atau variabel
bebas tidak dapat menjelaskan variabel terikat atau tidak ada pengaruh
bebas dapat menjelaskan variabel terikat atau ada pengaruh antara variabel
yang diuji.
Uji simultan (uji-f) ini digunakan untuk melihat apakah variabel independent
pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent yaitu kinerja (Y).
1. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak atau variabel
bebas dari model regresi linier tidak mampu menjelaskan variabel terikat.
2. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima atau variabel
merupakan alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya, maka digunakan dua macam
atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai
validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas
cara yaitu: analisis faktor dan analisis butir. Dalam penelitian ini menggunakan
analisis butir yaitu skor-skor total butir dipandang sebagai nilai X dan skor total
taraf signifikan 0,05. Apabila r hitung > r tabel maka butir instrumen dapat dikatakan
valid, akan tetapi jika r hitung < r tabel maka dikatakan bahwa instrumen tersebut
tidak valid.
Uji validitas digunakan dengan cara menguji korelasi antara skor item
dengan skor total masing-masing variabel. Secara statistik angka korelasi yang
diperoleh harus dibandingkan dalam angka tebel r person correlation. Apabila nilai r
hitung > r tabel, maka instrumen tersebut dikatakan valid. R tabel ditentukan dengan
cara mencari besarnya df dan besarnya df dapat dihitung dengan rumus N-2.
N=jumlah sample : 30-2=28 dan alpha 0.01. Didapat r tabel 0,361 (lihat r tabel pada
df=88). Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa semua item pertanyaan pada
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instumen
tersebut cukup baik (Suharsimi, 2006:178). Instrumen dikatakan reliabel adalah jika
waktu dan suatu variabel dikatakan reliabel jika memberi nilai cronbach’s Alpha >
Penelitian ini akan diuji menggunakan metode regresi linear berganda untuk
berganda harus memenuhi asumsi klasik. Uji asumsi klasik bertujuan untuk
mengetahui apakah model regresi yang diperoleh dapat menghasilkan estimator linier
yang baik. Apabila dalam suatu model telah memenuhi asumsi klasik, maka dapat
dikatakan model tersebut sebagai model ideal atau menghasilkan estimator linier
tidak bias yang terbaik atau Best Linier Unbias Estimator (BLUE). Model regresi
perlu diuji dengan asumsi klasik karena kriteria BLUE diatas, yang dilakukan dengan
apakah dalam model statistik, variabel terikat dan variabel bebas berdistribusi normal
untuk analisis pengujian statistik non parametrik. Uji normalitas dalam penelitian ini
(2005), bahwa distribusi data dapat dilihat dengan membandingkan Z hitung dengan
1. Jika Z hitung (Kolmogorov Smirnov) < Z tabel (1,96), atau angka signifikansi >
2. Jika Z hitung (Kolmogorov Smirnov) > Z tabel (1,96), atau angka signifikansi <
ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi,
bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol.
Multikoloneritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor
(VIF). Regresi bebas dari multikoloneritas apabila nilai toleransinya di atas 0,0001
dan VIF kurang dari 5 (Santoso, 2000: 281) Imam Ghozali (2002:64) mengatakan
bahwa nilai VIF multikoloneritas adalah kurang dari 10 dan tolerance mendekati 1.
Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan
ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah
terlihat tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka
pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat yaitu antara variabel
kepemimpinan (X1) dan motivasi kerja (X2) terhadap variabel kinerja (Y). Dengan
Keterangan:
Y = Kinerja
α = Konstanta
X1 = Kepemimpinan
X2 = Motivasi
menyinggahi Pelabuhan Kelas III Barus, pada umumnya adalah kapal-kapal dengan
konstruksi tersebut dari kayu serta kegiatan bongkar muatnya secara umum masih
menyinggahi pelabuhan Kelas III Barus pada akhir-akhir inidihapkan pula pada
oktober 2004 tentang Perikanan dan Kelautan yang akan melahirkan peraturan daerqh
tentang Pelayanan.
kegiatan yang selama ini terjadi Tugas pokok dan Fungsi Kantor Unit Penyelenggara
Pelabuhan Kelas III Barus khususnya pada tugas sektor Lalu lintas, Angkutan Laut
III Barus juga merupakan salah satu tujuan kunjungan Wisata yang berada di Daerah
Hal ini juga disebabkan oleh Kantor Unit Penyelenggara Kelas III Barus
merupakan salah satu Pelabuhan Umum yang pantainya landai, Pasirnya Putih,
pemandangannya indah kelaut lepas serta berjarak hanya 350 Km dari ibu kota
Provinsi Sumatera Utara (Medan) hal ini juga sejak dahulu sudah dikenal oleh banyak
Pada saat ini kondisi Pelabuhan Kelas III Barus sedang dikunjungi sebagai
pelabuhan Wisata Bahri yang kegiatan perusahaan nya di Kelola oleh Pemerintah
tanggal 08 November tentang Organisasi dan Tata kerja Kantor Unit Penyelenggara
Pelabuhan Kelas III Barus yang membawahi dua (2) wilayah kerja masing-masing.
Keadaan Iklim Pelabuhan Kelas III Barus dipengaruhi musim Timur dan
musim Barat dengan suhu udara rata-rata berkisar 30º dengan suhu tertinggi antara
32º dan 33º sedangkan suhu yang terendah antara 24º dan 22º sedangkan angin timur
dengan kecepatan sekitar 10-17 Km/Jam bertiup antara bulan Maret sampai dengan
bulan Agustus, sedangkan angin barat dengan kecepatan sekitar 15-25 Km/jam
Pada koordinat:
koordinat:
Pelabuhan kecil barus mulai dikenal pada tahun 627 Sebelum Masehi, yang terletak
di pantai barat laut Provinsi Sumatera Utara menghadap ke Samudra Hindia yang
luas, peernah menjadi eksportir utama Kamper (kapur barus) dan kamper kayu dunia.
Begitu banyak sehingga bahkan sampai hari ini kaata kamper dalam bahasa
Indonesia kapur barus yang berarti kapur dari barus. Saat ini, meskipun barus
merupakan pelabuhan antar pulau yang sepi dan hanya melayani perahu tradisional
yang membawa barang dan barang dagangan ke Nias di Samudera Hindia, Aceh
Utara, Sumatera Barat dan Minangkabau ke selatan. Masa kemasan yang sudah lewat
ketika kapal dari India, Arab, Persia dan China yang digunakan untuk berlayar
berbondong bonding untuk berlabuh disini untuk mencari kamper berkualitas dan
berharga tinggi serta rempah-rempah lainnya yang sangat dicari di seluruh India dan
Timur Tengah.
yang sayangnya saat ini dimiliki semuanya menghilang kecuali namanya. Namanya
banyak disebut-sebut dari bahasa Yunani, America, Arab, India, Tamil, Cina dan
Melayu jawa. Setelah orang-orang Arab, disusun Srilanka dan kemudian orang-orang
Spanyol, Inggris dan Belanda. Hal ini tidak mengherankan bahwa anda akan
menemukan Pelabuhan barus yang kosmopolitan, dimana penduduk asli batak hidup
harmoni dengan pendatang dari Jawa, Minangkabau, Cina, India dan Arab.
A. Visi
B. Misi
C. Tujuan
Tujuan Pelabuhan Kelas III Barus adalah menjadi Pelabuhan yang terbaik
3. Bola dunia warna biru dengan garis-garis warna emas yang menyatu dengan
roda gigi sebanyak 12 buah warnah emas dan 12 buah warnah biru
warnah biru.
7. Pita warnah emas dan biru diletakkan dibawah lingkaran warnah emas
5. Warnah logo terdiri dari warna biru langit (Cerulean Blue) berarti kedamain
Sasaran penulisan adalah Pelabuhan Kelas III Barus itu sendiri dan daerah
pengembangan dan peningkatan fungsi Pelabuhan Kelas III Barus guna mendukung
perusahaan disusun secara teratur sehingga tujuan usaha yang telah ditetapkan
sebelumnya dapat tercapai dengan baik. Dalam penerapannya struktur organisasi dari
suatu perusahaan selalu berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Untuk
menetapkan suatu struktur organisasi harus dilihat sesuai dengan jenis perusahaan
Struktur organisasi yang dipergunakan Pelabuhan Kelas III Barus adalah struktur
organisasi garis, yang perlimpahan wewenang berlangsung secara vertikal yaitu dari
pimpinan tertinggi kepada para bagian atau departemen yang bersangkutan. Dengan
adanya struktur organisasi yang memisahkan fungsi dengan jelas, maka dapat
karyawan.
Penyelenggara Pelabuhan
Petugas
Tata Usaha
Pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus dapat dibentuk
Wilayah kerja sesuai dengan kebutuhan berdasarkan analisi organisasi dan beban
Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian yang ada dalam
Wewenang dan tanggung jawab dari Kepala Kantor adalah sebagai berikut:
lancar.
operasi perusahaan.
perusahaan.
kolam pelabuhan, air pelayaran dan sarana Bantu Navigasi Pelayanan penjamin
kelancaran arus barang, penumpang dan hewan, penyedian atau pelayanan jasa
pengendalian serta pengawasan usaha jasa terkait dengan kepelabuhan dan angkutan
di perairan.
5. Petugas Kesyandaran
yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Kantor Unit
pendidikan terakhir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
1 Laki-laki 23 76,7%
2 Perempuan 7 23,3%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengelolaan Data, 2018
laki-laki sebanyak 23 orang atau 76,7%. Hal ini berarti dalam pemilihan karyawan
karyawan perempuan dimana terdapat perbedaan antara jumlah jenis kelamin laki-
Tabel 4.2
Indentitas Responden Berdasarkan Umur
sebanyak 16 orang atau 53,3% dan 31 – 40 tahun sebanyak 10 orang atau 33,3%. Hal
ini, dapat disimpuilkan bahwa karyawan masih produktif dalam bekerja sehingga
Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah memiliki karyawan yang cukup baik
dari indentitas umur karyawan diharapkan dapat bekerja produktif demi mencapai
tujuan perusahaan.
Tabel 4.3
Indentitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
pendidikan yaitu pada tingkat Sarjana (S1) sebanyak 14 orang atau 46,7%. Dari data
terakhir Sarjana (S1). Hal ini menunjukkan bahwa Kantor Unit Penyelenggara
yang tinggi karena telah mengenyam pendidikan Sarjana, sehingga diharapkan dapat
1. Bersifat adil.
ketika pemimpin memberikan kesempatan dalam jenjang karir yang di jelaskan pada
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemimpin member seleksi
dalam jenjang karir sesuai kemampuan dan potensi
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 60% (18 responden). Hal ini
kesempatan bagi karyawan untuk seleksi jenjang karir kepegawaian sesuai potensi
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Tentang Tidak ada perbedaan
karyawan antara yang satu dengan yang lain
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 14 46,7%
2 Setuju 13 43,3%
3 Netral 3 10,0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018
memberikan pernyataan “sangat setuju” sebanyak 46,7% (14 responden). Hal ini
antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain dalam memberikan tugas.
2. Memberi sugesti.
berkaitan dengan Mampu menggerakkan orang lain dan mempunyai peran penting
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 56,7% (17 responden). Hal ini
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberikan Dorongan
semangat bekerja
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 50% (15 responden). Hal ini
berkaitan dengan Suatu keharmonisan antara pemimpin dan karyawan selalu menjalin
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Tentang Mempunyai inisiatif yang tinggi
dalam meberikan ide-ide
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 8 26,7%
2 Setuju 18 60,0%
3 Netral 4 13,3%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 60% (18 responden). Hal ini
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 60% (18 responden). Hal ini
4. Sebagai katalisator.
dengan Suatu pengawasan dan informasi, pemimpin selalu mengawasi pekerjaan dan
memberikan informassi yang lengkap tentang petunjuk dan pelaksanaan kerja yang di
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 53,3% (16 responden). Hal ini
dikerjakan karyawan.
Tabel 4.11
Distribusi Jawaban Responden Tentang Informasi yang
diberikan kepada karyawan
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 12 40,0%
2 Setuju 15 50,0%
3 Netral 3 10,0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 50% (15 responden). Hal ini
berkaitan dengan ketidak harmonisan suatu lingkungan kerja yang dapat merusak
suatu pekerjan yang sudah ada yang di jelaskan pada tabel-tabel berikut ini:
Tabel 4.12
Distribusi Jawaban Responden Tentang mencari alternatif penyelesaian
jika terjadi perselisihan
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 13 43,3%
2 Setuju 13 43,3%
3 Netral 4 13,3%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018
memberikan pernyataan “setuju dan sangat setuju” yaitu sebesar 43% (13 responden).
Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas
III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah selalu berusaha untuk mencari jalan keluar
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 56,7% (17 responden). Hal ini
berkaitan dengan pemimpin ikut serta memberikan contoh cara bekerja dan
bertanggung jawab atas jalannya peraturan yang di jelaskan pada tabel-tabel berikut
ini:
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 73,3% (22 responden). Hal ini
Tabel 4.15
Distribusi Jawaban Responden Tentang Bertanggung jawab
jalannya kegiatan operasional
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 14 46,7%
2 Setuju 13 43,3%
3 Netral 3 10,0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018
memberikan pernyataan “sangat setuju” yaitu sebesar 46,7% (14 responden). Hal ini
7. Sumber inspirasi
dengan pemimpin yang memberikan contoh atau motivasi cara bekerja kepada para
Tabel 4.16
Distribusi Jawaban Responden Tentang
Cara berpenampilan
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 13 43,3%
2 Setuju 15 50,0%
3 Netral 2 06,7%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 50% (15 responden). Hal ini
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 56,7% (17 responden). Hal ini
8. Bersikap mengharagai
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 56,7% (17 responden). Hal ini
Tabel 4.19
Distribusi Jawaban Responden pemimpin menegur yang
melakukan kesalahan
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 5 16,7%
2 Setuju 21 70.0%
3 Netral 3 10,0%
4 Tidak Setuju 1 03,3%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 70% (21 responden). Hal ini
4.2.3 Motivasi pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus
Kabupaten Tapanuli-Tengah
(empat) indikator yaitu hubungan rekan kerja dan atasan, lingkungan kerja,
kerja dan atasan yaitu Suatu keharmonisan antara pemimpin dan karyawan selalu
menjalin kerjasama yang baik akan dijelaskan pada tabel-tabel sebagai berikut:
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 66,7% (20 responden). Hal ini
menunjukkan bahwa karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus
melakukan pekerjaan semakin meningkat hal ini tentunya berdampak positif bagi
perusahaan.
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 43,3% (13 responden). Hal ini
menunjukkan bahwa karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus
Tabel 4.22
Distribusi Jawaban Responden Tentang Semua menjalin
kerjasama yang baik
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 63,3% (19 responden). Hal ini
menunjukkan bahwa karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus
Kabupaten Tapanuli-Tengah menjalin kerjasama yang baik dengan rekan kerja yang
lainnya.
2. Lingkungan kerja
Memberikan daya tarik dalam melakukan pekerjaan yang efektif dan efesien akan
Tabel 4.23
Distribusi Jawaban Responden Tentang semua
fasilitas lengkap
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 60% (18 responden). Hal ini
menunjukkan bahwa karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus
mempelancar pekerjaan.
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 56,7% (17 responden). Hal ini
Tabel 4.25
Distribusi Jawaban Responden Tentang
lingkungan bersih
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 73,3% (22 responden). Hal ini
pendidikan sebelum memasuki dunia kerja yang akan dijelaskan pada tabel-tabel
sebagai berikut:
Tabel 4.26
Distribusi Jawaban Responden Tentang memberikan
pelatihan sebelum bekerja
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 8 26,7%
2 Setuju 18 60,0%
3 Netral 4 13,3%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 60% (18 responden). Hal ini
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 66,7% (20 responden). Hal ini
III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah sangat berjalan dengan baik dalam melakukan
4. Insentif
membuat perencanaan pemberian insentif dalam bentuk baik berupa gaji, bonus,
tunjangan dan jaminan. Hal ini dalihat dijelaskan pada tabel-tabel sebagai berikut:
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 56,7% (17 responden). Hal ini
menunjukkan bahwa karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus
mereka untuk menjalankan pekerjaan. Karyawan merasa puas dengan tambahan gaji
(Insentif) yang diberikan perusahaan sesuai atas prestasi kerja yang mereka capai,
dengan begitu karyawan merasa dihargai atas pekerjaan yang telah mereka
laksanakan dengan mkasimal. Namun, masih ada karyawan yang tidak setuju dengan
pernyataan tersebut, beliau measa gaji yang diterima tida sesuai dengan hasil kerja
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 70% (21 responden). Hal ini
keluarga yang diberikan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus
merupakan faktor penting bagi setiap karyawan sehingga tidak ada rasa cemas ketika
karyawan melakukan pekerjaan. Namun, masih ada karyawan tidak setuju dengan
Kabupaten Tapanuli-Tengah
(sebelas) item pernyataan. Dari pernyataan tersebut dapat diperoleh jawaban seperti
1. Kuantitas
dilihat dari bagaimana seorang karyawan merasa puas dalam pencapaian target yang
ditentukan perusahaan berhasil. Hal ini dapat dijelaskan pada tabel-tabel sebagai
berikut:
Tabel 4.30
Distribusi Jawaban Responden Tentang pencapaian target
perusahaan yang telah ditentukan
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 63% (19 responden). Hal ini
III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah merasa puas dengan pekerjaan yang dihasilkan
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 53,3% (16 responden). Hal ini
menunjukkan bahwa karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus
Kabupaten Tapanuli-Tengah merasa puas atas kinerja yang dapat mencapai target
2. Kualitas
dilihat dari bagaimana seorang karyawan merasa teliti dan sebaik mungkin dalam
menyelesaikan pekerjaan. Hal ini dapat dijelaskan pada tabel-tabel sebagai berikut:
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 66,7% (20 responden). Hal ini
Tabel 4.33
Distribusi Jawaban Responden Tentang selalu
berusaha dalam menyelesaikan tugas
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 12 40,0%
2 Setuju 16 53,3%
3 Netral 2 6,7%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 53,3% (16 responden). Hal ini
3. Ketetapan waktu
dapat dilihat dari bagaimana seorang karyawan melakukan pekerjaan dengan tepat
pada waktu yang telah di tentukan oleh perusahaan. Hal ini dapat dijelaskan pada
Tabel 4.34
Distribusi Jawaban Responden Tentang menyelesaikan
pekerjaan dengan tepat waktu
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 10 33,3%
2 Setuju 15 50,0%
3 Netral 4 13,3%
4 Tidak Setuju 1 03,3%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 50% (15 responden). Hal ini
waktu.
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 56,7% (17 responden). Hal ini
III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah tidak pernah menunda nunda waktu dalam
3. Kehadiran
dilihat dari bagaimana seorang karyawan masuk kantor,pulang kantor, dan izin
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 53,3% (16 responden). Hal ini
III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah sangat disiplin masuk kantor tepat pada waktu
Tabel 4.37
Distribusi Jawaban Responden Tentang pulang
kerja tepat pada waktunya
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 8 26,7%
2 Setuju 17 56,7%
3 Netral 3 10,0%
4 Tidak Setuju 2 06,7%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 56,7% (17 responden). Hal ini
III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah sangat disiplin pulang kerja tepat pada waktu
Tabel 4.38
Distribusi Jawaban Responden Tentang tidak
pernah keluar tanpa izin
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 8 26,7%
2 Setuju 17 56,7%
3 Netral 4 13,3%
4 Tidak Setuju 1 03,3%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 56,7% (17 responden). Hal ini
III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah peduli terhadap jam kerja yang ditetapkan dan
4. Kemampuan bekerjasama
bekerjasama, dapat dilihat dari bagaimana seorang karyawan dan pimpinan saling
bekerjasama dalam menyelesaikan tugas atau masalah yang ada. Hal ini dapat
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 53,3% (16 responden). Hal ini
Tabel 4.40
Distribusi Jawaban Responden Tentang selalu
berkordinasi dengan rekan kerja
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 7 23,3%
2 Setuju 18 60,0%
3 Netral 4 13,3%
4 Tidak Setuju 1 03,3%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 60% (18 responden). Hal ini
III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah selalu kordinasi dalam melakukan kerja dalam
Uji signifikan parsial (uji-t) dilakukan untuk melihat secara parsial (individu)
variabel dependen (terkait) yaitu kinerja karyawan. Apabila thitung > ttabel maka H0
ditolak dan Ha diterima, sedangkan apabila thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha
ditolak.
Uji-t juga dapat dilihat berdasarkan tingkat signifikasi, yaitu apabila nilai
probabilitas yang dihitung <0.05 (Sig. <a0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima.
diterima dan Ha ditolak. Nilai dengan df= n – k yaitu 30 – 3 = 27, sehingga nilai pada
taraf signifikan 5% yaitu ttabel adalah 1,7033. Hasil uji-t dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -4.446 4.383 -1.014 .319
Kepemimpinan .693 .118 .859 5.870 .000
Motivasi .076 .182 .061 .420 .678
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018
sebesar 0,00. sedangkan ttabel pada ɑ = 0,05 adalah 1,7033. Hal ini menunjukkan
bahwa thitung (5,870) > ttabel (1,7033) dan nilai probabilitas 0,00 < 0.05 maka H0
(X1) berpengaruh secara tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Nilai koefesien
yang positif menunjukkan bahwa kepemimpinan (X1) berpengaruh positif dan tidak
2. Nilai thitung untuk variabel motivasi sebesar 420 dengan signifikasi sebesar
0.678. sedangkan ttabel pada ɑ = 0,05 adalah 1,7033. Hal ini menunjukkan bahwa thitung
(420) < ttabel (1,7033) dan nilai probabilitas 0,678 >0.05 maka H0 ditolak dan Ha
kinerja karyawan.
kinerja karyawan.
kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) memiliki pengaruh secara bersamaan terhadap
kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten
Uji-f juga dapat dilihat berdasarkan tingkat signifikasi, yaitu apabila nilai
dan Ha ditolak. Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) sebanyak 30
1. df (pembilang) = 3 – 1 = 2
2. df (penyebut) = 30 – 2 = 28
Nilai ftabel pada ɑ = 5% adalah sebesar 4,196. Sedangkan nilai fhitung akan diperoleh
dengan menggunakan bantuan program statistik yang dapat dilihat pada tabel berikut:
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 764.769 2 382.385 66.567 .000b
Residual 155.097 27 5.744
Total 919.867 29
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), Motivasi, Kepemimpinan
Sumber: Hasil Pengolahan Data,2018
Berdasarkan tabel 4.42 diatas dapat dilihat bahwa fhitung sebesar 66,567
dengan tingkat signifikasi 0.000. sedangkan ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (ɑ =
0,05) adalah 4,196. Maka, fhitung (66,567) > ftabel (4,196) dan nilai probabilitas 0,000 <
0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
Namun, apabila salah satu variabel menurun, maka juga dapat menurunkan kinerja
karyawan.
Pada uji Validitas ini, setiap item pernyataan akan diuji validitasnya. Untuk
mengetahi validitas setiap item dalam instrument penelitian dapat dilihat melalui
kolom rhitung dan rtabel. Jika nilai rhiting lebih besar dari rtabel maka pernyataan tersebut
rtabel pada taraf signifikasi 5% adalah 0,361. Apabila nilai rhitung> rtabel (0,361) maka
Uji validitas kuesioner untuk variabel kepemimpinan (X1) dalam penelitian ini
dilakukan kepada 30 responden dengan rtabel sebesar 0,361. Hasil uji validitas untuk
variabel kepemimpinan (X1) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.43
Uji Validitas Kepemimpinan (X1)
Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai rtabel sebesar 0,361. Dengan
dilakukan kepada 30 responden dengan rtabel sebesar 0,361. Hasil uji validitas untuk
variabel motivasi(X2) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.44
Uji Validitas Motivasi(X2)
Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai rtabel (0,361) dengan demikian
Uji validitas kuesioner untuk variabel Kinerja (Y) dalam penelitian ini dilakukan
kepada 30 responden dengan rtabel sebesar 0,361. Hasil uji validitas untuk variabel
kepuasan kerja (Y) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.45
Uji Validita Kinerja (Y)
Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai rtabel (0,361) dengan demikian
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 maka dapat dikatakan reliabel atau dapat
dianalisis lebih lanjut. Berdasarkan uji reliabilitas terhadap kuesioner yang dibagikan
Hasil uji reliabilitas untuk variabel Kepemimpinan (X1) dalam penelitian ini
Tabel 4.46
Uji Reliabilitas Variabel Kepemimpinan (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
. 967 16
Sumber: Hasil Pengolahan Data,2018
Berdasarkan tabel 4.46 dapat diketahui bahwa nilai ralpha sebesar 0,967.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai ralpha positif dan lebih besar dari rtabel (0,967
> 0,60) maka item kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.
Hasil uji reliabilitas untuk variabel motivasi (X2) dalam penelitian ini dapat
Tabel 4.47
Uji Reliabilitas Variabel Motivasi (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.966 10
Sumber Pengolahan Data,2018
Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai ralpha positif lebih besar dari rtabel (0,966 >
Hasil Uji reliabilitas untuk variabel Kinerja (Y) dalam penelitian ini dapat dilihat
Tabel 4.48
Uji Reliabilitas Kinerja (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.966 11
Sumber Pengolahan Data,2018
Berdasarkan tabel 4.48 diatas, dapat diketahi bahwa nilai ralpha sebesar 0,966.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai ralpha positif lebih besar dari rtabel (0,966 >
dengan bantuan alat statistik yang dideteksi melalui dua pendekatan uji Kolmogorov-
Smirnov dan pendekatan grafik yang membandingkan antara dua observasi dengan
distribusi yang mendekati distribusi normal. Berikut ini penjelasan uji normalitas
a. Jika nilai Asymp.sig (2 tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal.
Tabel 4.49
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Unstandardized Residual
N 30
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 2.31261447
Most Extreme Differences Absolute .069
Positive .069
Negative -.050
Test Statistic .069
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Pada tabel hasil pengolahan data primer diatas dapat dilihat besarnya
perolehan nilai Asym.sig (2tailed) adalah 0,200. Artinya perolehan ini lebih besar
dari 0,05 dan untuk nilai Kolmogorov-Smirnov Zadalah 0,069 dimana angka ini lebih
kecil dibandingkan nilai ketetapan 1.96. Dengan demikian, uji statistik telah
2. Pendekatan Grafik
Cara kedua untuk Uji Normalitas dapat dilakukan melalui perhitungan regresi
dengan bantuan program statistik yang dideteksi dengan melalui dua pendekatan
grafik yaitu analisa grafik histogram dan analisa grafik normal p-polt yang
a. Grafik Histogram
ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng ke
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, data
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Berikut ini
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleranc
Model
B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant) 1.272 2.512 .506 .617
Kepemimpinan -.095 .068 -.481 -1.411 .170 .291 3.433
Motivasi .166 .104 .544 1.595 .122 .291 3.433
a. Dependent Variable: absout
1. Nilai VIF dari Kepemimpinan dan motivasi adalah lebih kecil atau dibawah 5
2. Nilai Tolerenceself kepemimpinan dan motivasi kerja adalah lebih besar dari
acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik diatas
secara acak, tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y dan titik
Kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) terhadap Kinerja (Y) pada karyawan Kantor
hasil koefesien regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.51
Koefisien Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 4.446 4.383 -1.014 .319
Kepemimpinan .693 .118 .859 5.870 .000
Motivasi .076 .182 .061 .420 .678
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018
juga menunjukkan bahwa setiap adanya upaya penambahan sebesar satu satuan
Dari persamaan regresi diatas dapat diketahui bahwa Kepemimpinan dan motivasi
Berdasarkan hasil regresi tersebut juga dapat diketahui faktor yang paling dominan
koefesian regresi sebesar 0,693 kemudian diikuti variabel motivasi (X2) dengan nilai
Tabel 4.52
Hasil Uji Koefesien Determinasi R2
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .912 .831 .819 2.39674
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Kepemimpinan
b. Dependent Variable: Kinerja
1. Nilai R sebesar 0,912 berarti hubungan antara kepemimpinan (X1) dan motivasi
(X2) terhadap kinerja karyawan (Y) sebesar 0,912. Artinya hubungan antar
2. Nilai R Square adalah 0,831. Hal ini berarti 83,1% kinerja karyawan (Y) Kantor
Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk pada
penelitian ini.
4.4 Pembahasan
Tapanuli-Tengah
terhadap kinerja dengan nilai signifikan 0,000 > 0,05. Berdasarkan kriteria hipotesis,
jika nilai thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar karyawan masih menjawab setuju bahwa setiap karyawan
memiliki kepemimpinan yang cukup baik. Hal ini terlihat dari jawaban yang
rasa aman, sebagai wakil organisasi, sumber inspirasi, dan bersikap menghargai.
Terdapat 1 (satu) indikator dengan respon tertinggi yang pertama adalah indikator
bersifat adil menampilkan sikap dan rasa kebersamaan yang menunjukkan keyakinan
diri pada seluruh proses pekerjaan. Hal ini sejalan dengan pendapat Wahjosumidjo
kebersamaan para anggota adalah mitlak, sebab rasa kebersamaan pada hakikatnya
merupakan pencerminan dari pada kesepakatan antara para bawahan maupun antara
pimpinan dengan bawahan dalam mencapai tujuan. Hal ini dapat dilihat bahwa
pernyataan setuju atas pernyataan yang diberikan penulis. Hal tersebut ditunjukkan
dari hasil pengujian secara parsial (uji-t) menunjukkan bahwa secara parsial terdapat
pengaruh motivasi (X2) terhadap kinerja (Y) karyawan dengan tingkat signifikasi
sebesar 0,678 >0,05. Berdasarkan kriteria hipotesis, jika nilai thitung > nilai ttabel maka
H0 ditolak dan Ha diterima, hal ini menujnjukkan pentingnya motivasi dalam kinerja
karyawan.
untuk bekerja serta adanya interaksi yang baik antara atasan dan bawahan, maka
akan semakin memotivasi karyawan dalam bekerja. Sehingga, tugas dan tanggung
jawab dapat dilaksanakan sesuai yang diharapkan. Berdasarkan hasil penelitian yang
indikator hubungan rekan kerja dan atasan dengan pernyataan atasan selalu memberi
mewujudkan tujuan perusahaan. Hal ini dapat dikatakan bahwa Kantor Unit
memiliki suatu faktor yang mendorong aktifitas tersebut. Oleh karena itu, faktor
pendorong dari seseorang untuk melakukan suatu aktifitas tertentu pada umumnya
adalah kebutuhan serta keinginan orang tersebut. Hal ini berarti bahwa setiap
menjadi bagian yang sangat penting yang mendasari seseorang dalam melakukan
Kabupaten Tapanuli-Tengah
Pada penelitian ini, 37 (tiga puluh tujuh) pernyataan kuesioner dari 3 (tiga)
variabel yaitu kepemimpinan (X1), motivasi (X2) dan kinerja (Y) telah dibagikan
kepada 30 responden pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus
Kabupaten Tapanuli-Tengah
hubungan antara ketiga variabel pengaruh variabel bebas yaitu kepemimpinan (X1),
dan motivasi (X2) terhadap variaber terkait yaitu kinerja (Y) secara simultan
berdasarkan hasil yang di dapat dari nilai R sebesar 0,912, berarti hubungan antara
untuk melihat seberapa besar kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) mempengaruhi
kinerja (Y) dapat dinilai dari nilai R Square yang didapat adalah 0,831. Hal ini berarti
83,1% kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus
motivasi (X2). Sedangkan sisanya 16,9 % dipengaruhu oleh variabel lain yang tidak
terhadap variabel dependen. Hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh nilai
fhitung adalah sebesar 66,567 lebih besar dari ftabel = 4,21 dengan hasil signifikasi
sebesar 0,000. Jadi, dibandingkan maka fhitung (66,567) > ftabel (4,21) sehingga
dibawah 0,05. Maka, H0 ditolak dan Ha diterima yaitu variabel bebas (kepemimpinan
dan motivasi) mempunyai pengaruh signifikan secara simultan atau bersama sama
pengaruh dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Menurut Dale Timpe (1991; hal
31) tingkat prestasi seseorang atau karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan
dapat mempengaruhi orang lain, melalui komunikasi baik secara langsung maupun
orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan. Hal ini membuktikan bawha
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
sebagai berikut:
semakin buruk.
faktor lain yang tidak termasuk pada penelitian ini. Sementara nilai R
5.2 Saran
yang tinggi dalam diri pegawai tersebut, dengan membentuk sifat seorang
tujuan organisasi
pemimpin yang ada pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III
gaji bagi karyawan yang berprestasi, adanya dana pensiun setelah masa
kerja habis ataupun jaminan tidak akan di PHK. Hasil penelitian ini bisa
Sumber Buku
Veithzal Rivai dan Dedy Mulyadi. 2012. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi
Edisi Tiga. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Cipta.
Mathis, Robert L dan Jackson. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Salemba Empat
Erlangga.
Handoko T. Hani. 001. Manajemen Personalia dan Sumber daya Manusia. Edisi
2. Yogyakarta : BPFE