Anda di halaman 1dari 134

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP

KINERJA KARYAWAN KANTOR UNIT PENYELNGGARA


PELABUHAN BARUS
(Studi pada Pelabuhan KUPP Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan


pada Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara

Disusun Oleh:
ASHADI JAMBAK
130907003

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

Universitas Sumatera Utara


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PRGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh:
Nama : Ashadi Jambak
NIM : 130907003
Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis
Judul :Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Kantor Unit
Penyelenggara Pelabuhan Barus Kabupaten
Tapanuli-Tengah

Medan, November 2018

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi

Dr. Beti Nasution ,M.Si Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA


NIP: 196106251987112001 NIP: 195908161986011003

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Dr.Murianto Amin, S.Sos, M.Si


NIP: 197409302005011002

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN KANTOR UNIT PENYELENGGARA
PELABUHAN BARUS
(Studi pada Pelabuhan KUPP Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah)
Nama : Ashadi Jambak
NIM : 130907003
Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Pembimbing : Dr. Beti Nasution ,M.Si

Kepemimpinan dan motivasi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi


kinerja karyawan. Dalam kasus ini kepemimpinan dan motivasi di Kantor Unit
Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah sudah
tergolong baik, namun ternyata belum dapat memberikan kontribusi yang
maksimal terhadap kinerja karyawan. Permasalahan penelitian ini adalah adakah
pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada
Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-
Tengah secara parsial maupun simultan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh
kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada Kantor Unit
Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah secara
parsial dan simultan.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dengan pendekatan
asosiatif. popolasi pada penelitian ini berjumlah kurang dari 100 orang dengan
jumlah sampel sebanyak 30 orang. Metode analisis data yang digunakan adalah
uji hipotesis, uji instrumen, uji asumsi klasik, uji regresi berganda, uji koefisien
determinasi R2.
Hasil tersebut menunjukkan kepemimpinan mempunyai pengaruh sebesar
5,870 terhadap kinerja karyawan dan motivasi memiliki pengaruh sebesar 0,420
terhadap kinerja karyawan, Berdasarkan uji hipotesis uji t (uji parsial)
menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan berpengaruh positif signifikan
terhadap kinerja karyawan dimana t hitung 5,870 > t tabel 1,7033 dan taraf
signifikan 0,00 < 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak, sehingga secara parsial
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Variabel
motivasi menunjukkan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. dimana t hitung 0,420 < t tabel 1,7033 dan taraf signifikan 0,678 >0,05
maka Ho diterima atau Ha ditolak, sehingga secara parsial terdapat pengaruh
positif signifikan antara kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan
berdasarkan uji koefisien determinasi menunjukkan kepemimpinan dan motivasi
kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel kinerja karyawan
sebesar 83,1%.

Kata kunci: Kepemimpinan, motivasi, Kinerja Karyawan

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

INFLUENCE OF LEADERSHIP AND MOTIVATION OFFICE WORK ON


THE PERFORMANCE OF EMPLOYEES UNIT OPERATOR THE PORT
BARUS
(Studies in Port KUPP Class III Central Tapanuli Barus)

Name : Ashadi Jambak


NIM : 130907003
Program of study : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
Faculty : Faculty of social and political sciences
Adviser : Dr. Beti Nasution , M.Si

The Leadership and motivation are factors that can affect employee performance.
In this case the leadership and motivation in the Office of the Class III Port of
Barus Tapanuli-Center Port Organizing Unit has been categorized as good, but it
has not been able to contribute optimally to employee performance. The problem
of this research is whether there is an influence of leadership and work motivation
on the performance of employees at the Office of the Class III Port Organizing
Unit of Barus Tapanuli- Center Regency partially or simultaneously. The purpose
of this study is to find out whether there is influence of leadership and work
motivation on employee performance partially and simultaneously.
The purpose of this study was to determine whether there was an influence of
leadership and work motivation on employee performance at the Office of Class
III Barus Port Operator Unit in Tapanuli-Tengah Regency partially and
simultaneously.
This research was conducted with a quantitative method with an associative
approach. popolation in this study amounted to less than 100 people with a total
sample of 30 people. The data analysis method used is hypothesis testing,
instrument test, classic assumption test, multiple regression test, test coefficient of
determination R2.
These results indicate leadership has an influence of 5.870 on employee
performance and motivation has an influence of 0.420 on employee performance.
Based on the t test hypothesis test (partial test) shows that leadership variables
have a significant positive effect on employee performance where t count is
5.870> t table 1.7033 and a significant level of 0.00 <0.05, H0 is accepted and
Ha is rejected, so that partially positive and not significant effect on employee
performance. Motivational variables show a positive and significant effect on
employee performance. where t count 0.420 <t table 1.7033 and significant level
0.678> 0.05 then Ho is accepted or Ha is rejected, so that partially there is a
significant positive influence between leadership on employee performance. While
based on the coefficient of determination test shows leadership and work
motivation together influence the variable employee performance by 83.1%..

Keywords: Leadership, motivation, Employee Performance

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat allah SWT, berkat

segala limpahan rahmat, hidayah dan karunia-Nya yang telah memberikan penulis

kesehatan, kesempatan dan kemudahan sehingga penulisan skripsi ini dapat

berjalan dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini berjudul

“Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus

Kabupaten Tapanuli-Tengah”.

Penulisan skripsi merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar

sarjana Administrasi Bisnis dari Program Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatrera Utara.

Selesainya skripsi ini tentunya tidak luput dari bantuan berbagai pihak,

oleh sebab itu izinkan peneliti mengucapkan rasa terimakasih sebesar besarnya

kepada:

1. Bapak Dr. Muryanto Amin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Program Studi Ilmu

Administrasi Niaga/Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Beti Nasution, M.Si Seketaris Program Studi sekaligus

pembimbing skripsi yang telah bersedia meluangkan waktu ditengah

kesibukannya untuk membimbing jalannya penelitian ini. Terima kasih

Universitas Sumatera Utara


atas segala saran dan masukan yang diberikan terhadap penelitian ini

sehiungga skripsi ini jauh lebih baik dari sebelmnya..

4. Kak Siswati Saragi, S.Sos, M.SP dan Bang Farid, S.H selaku staf

administrasi program studi administrasi Bisnis Universitas Sumatera

Utara. Terimakasih telah membantu penulis dalam keperluan surat

menyurat dari segala keperluan administrasi.

5. Bapak dan Ibu dosen Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Universitas

Sumatera Utara yang telah membantu memperkayapengetahuan dan telah

medidik penulis seta seluruh staff dan pegawai yang telah banyak

membantu selama proses penulisan skripsi ini.

6. Orang tua dari penulis, atas kesabaran dan dukungannya yang tak

terhingga pada penulis.

7. Bapak Ikram Jambak

8. Ibu Ismawati Tanjung

9. Kakak : Amriani Jambak, Amriansyah Jambak, Andreansyah Jambak,

Wirdansyah Jambak dan Hermansyah Jambak yang telaah memberikan

dukungan yang luar biasa dalam kehidupan penulis terutama dalam

penyusunan skripsi ini.

10. Teman-teman sepermainan yang selalu memberikan dukungan selama

proses penulisan skripsi ini, Mirwansyah Marpaung, Rozi pardosi SE, M.

Abduh, Maswadi ST, Rivaldi pasaribu dan Bawardin siregar. Terimakasih

untuk waktu yang diberikan dan masukan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dan terimakasih atas kebersamaan kita selama di

bangku perkuliahan karena momen tersebut tidak akan pernah terlupakan

oleh penulis.

Universitas Sumatera Utara


11. Seluruh Staff dan Pegawai Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III

Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah

Medan, November 2018

Penulis,

Ashadi Jambak

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman

COVER ..................................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN/PENGESAHAN.................................................... ii

ABSTRAK ................................................................................................................ iii

ABSTRAC................................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR .............................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xx

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................. 5

2.1 Kepemimpinan ......................................................................................... 5

2.1.1 Pengertian Kepemimpinan ............................................................. 5

2.1.2 Teori-Teori Kepemimpinan ........................................................... 6

2.1.3 Tipe Kepemimpinan ....................................................................... 8

Universitas Sumatera Utara


2.1.4 Fungsi- Fungsi Kepemimpinan ...................................................... 10

2.1.5 Indikator Kepemimpinan................................................................ 12

2.2 Motivasi .................................................................................................... 14

2.2.1 Pengertian Motivasi ....................................................................... 14

2.2.2 Teori- Teori Motivasi ..................................................................... 15

2.2.3 Teknik Motivasi Kerja Pegawai ..................................................... 18

2.2.4 Indikator Motivasi .......................................................................... 19

2.3 Kinerja Karyawan .................................................................................... 20

2.3.1 Pengertian Kinerja .......................................................................... 20

2.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ................................. 22

2.3.3 Teori- Teori Kinerja ....................................................................... 23

2.3.4 Penilaian Kinerja ............................................................................ 24

2.3.5 Manfaat dan Tujuan Penilaian Kinerja .......................................... 25

2.3.6 Indikator Kinerja ............................................................................ 27

2.4 Hubungan Antar Variabel ........................................................................ 28

2.5 Hasil Penelitian Terdahulu ....................................................................... 29

2.6 Kerangka Berfikir ..................................................................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 34

3.1 Bentuk Penelitian................................................................................. 34

3.1.1 Lokasi Penelitian ....................................................................... 34

3.2 Populasi dan Sampel ............................................................................ 34

Universitas Sumatera Utara


3.2.1 Populasi ..................................................................................... 34

3.2.2 Sampel ....................................................................................... 35

3.3 Hipotesis .............................................................................................. 35

3.4 Defenisi Operasional ........................................................................... 37

3.5 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 42

3.5.1 Data Primer ................................................................................ 42

3.5.2 Data Sekunder ........................................................................... 42

3.6 Metode Angket ( Kuesioner) ............................................................... 43

3.7 Metode Dokumentasi........................................................................... 44

3.8 Teknik Analisis Data ........................................................................... 44

3.8.1 Uji Hipotesis .............................................................................. 44

3.8.1.1 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ......................................... 44

3.8.1.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-f) ..................................... 45

3.8.2 Uji Instrumen ............................................................................. 45

3.8.2.1 Uji Validitas ................................................................. 45

3.8.2.2 Uji Realibilitas .............................................................. 46

3.8.3 Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 47

3.8.3.1 Uji Normalitas ............................................................... 47

3.8.3.2 Uji Multikolinearitas ..................................................... 48

3.8.3.3 Uji Heteroskedastisitas.................................................. 48

3.8.4 Uji Analisis Regresi Linear Berganda ....................................... 49

Universitas Sumatera Utara


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 50

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ............................................................. 50

4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan ........................................................ 50

4.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan ............................................ 54

4.1.3 Makna Logo Perusahaan ........................................................... 55

4.1.4 Ruang Lingkup Perusahaan ...................................................... 56

4.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan ................................................ 57

4.1.6 Deskripsi Tugas Perusahaan ...................................................... 58

4.2 Penyajian Data ..................................................................................... 60

4.2.1 Indentifikasi Responden ............................................................ 60

4.2.2 Kepemimpinan pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan

Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli Tengah ............................ 63

4.2.3 Motivasi pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas

III Barus Kabupaten Tapanuli Tengah ...................................... 73

4.2.4 Kinerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III

Barus Kabupaten Tapanuli Tengah ........................................... 83

4.3 Metode Analisa Data ........................................................................... 92

4.3.1 Uji Hipotesis .............................................................................. 92

4.3.1.1 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ......................................... 92

4.3.1.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-f) ..................................... 94

4.3.2 Uji Instrumen ............................................................................. 95

Universitas Sumatera Utara


4.3.2.1 Uji Validitas .................................................................. 95

4.3.2.2 Uji Reliabilitas .............................................................. 99

4.3.3 Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 100

4.3.3.1 Uji Normalitas ............................................................... 100

4.3.3.2 Uji Multikolinearitas ..................................................... 104

4.3.3.3 Uji Heterokedastisitas ................................................... 105

4.3.4 Uji Analisis Regresi Berganda .................................................. 106

4.3.5 Koefisien Determinasi (R2)........................................................ 108

4.4 Pembahasan ......................................................................................... 108

4.4.1 Pengaruh Kepemimpinan (X1) Terhadap Kinerja Karyawan

(Y) Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus

Kabupaten Tapanuli-Tengah ..................................................... 108

4.4.2 Pengaruh Motivasi (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus

Kabupaten Tapanuli-Tengah ..................................................... 110

4.4.2 Pengaruh Kepemimpinan (X1) Motivasi (X2) Terhadap

Kinerja Karyawan (Y) Kantor Unit Penyelenggara

Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah ......... 112

Universitas Sumatera Utara


BAB V PENUTUP .................................................................................................... 114

5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 114

5.2 Saran .................................................................................................... 114

DAFTAR PUSTAKA

LAMPRIRAN

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Defenisi Operasional ............................................................................ 48

Tabel 4.1 Indentitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............................. 83

Tabel 4.2 Indentitas Responden Berdasarkan Umur ............................................ 84

Tabel 4.3 Indentitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .................... 84

Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemimpin Member

dalam Jenjang Karir Sesuai Kemampuan dan Potensi ......................... 85

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Tentang tidak ada Perbedaan

Karyawan antara yang Satu dengan Yang Lain ................................... 86

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberikan Contoh

Teladan yang Baik ............................................................................... 87

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberikan Dorongan

Semangat Diri ...................................................................................... 88

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Tentang Mempunyai Inisiatif Yang

Tinggi Dalam Memberikan Ide- Ide .................................................... 88

Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Tentang Melakukan Pendekatan

Kepada Karyawan ................................................................................ 89

Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Tentang Melakukan Pengawasan

Dalam Bekerja...................................................................................... 90

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Tentang Informasi Yang

Diberikan Kepada Karyawan ............................................................... 91

Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Tentang Mencari Alternatif

Penyelesaian Jika Terjadi Perselisihan................................................. 91

Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Tentang Peraturan yang

ditetapkan ............................................................................................. 93

Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden Tentang Partisipasi Memberikan

Contoh Cara Bekerja yang Benar......................................................... 93

Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Responden Tentang Bertanggung jawab

jalannya kegiatan operasional .............................................................. 94

Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Responden Tentang Cara Berpenampilan ............ 95

Tabel 4.17 Distribusi Jawaban Responden dalam Berbicara Menggunakan

Bahasa yang Baik ................................................................................. 95

Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Responden Memberikan Pujian Kepada

Karyawan Atas Hasil Kerja.................................................................. 96

Tabel 4.19 Distribusi Jawaban Responden Pemimpin Menegur yang Melakukan

Kesalahan ............................................................................................. 97

Tabel 4.20 Distribusi Jawaban Responden Tentang Hubungan yang Harmonis

Terjalin Antar Pegawai ........................................................................ 98

Tabel 4.21 Distribusi Jawaban Responden Tentang Hubungan Keharmonisan

Antar Karyawan dan Pemimpin ........................................................... 98

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.22 Distribusi Jawaban Responden Tentang Semua Menjalin Kerja

Sama yang Baik ................................................................................... 99

Tabel 4.23 Distribusi Jawaban Responden Tentang Semua Fasilitas Lengkap ..... 100

Tabel 4.24 Distribusi Jawaban Responden Tentang Penerangan di Ruangan

Kerja...................................................................................................... 101

Tabel 4.25 Distribusi Jawaban Responden Tentang Lingkungan Bersih .............. 101

Tabel 4.26 Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberikan Pelatihan

Sebelum Bekerja .................................................................................. 102

Tabel 4.27 Distribusi Jawaban Responden Melakukan Pengembangan Karir ..... 103

Tabel 4.28 Distribusi Jawaban Responden Tentang Tunjangan Uang Makan

Yang Banyak ........................................................................................ 104

Tabel 4.29 Distribusi Jawaban Responden Tentang Tunjangan Keluarga Yang

Layak .................................................................................................... 105

Tabel 4.30 Distribusi Jawaban Responden Tentang Pencapaian Target

Perusahaan yang Telah ditentukan ....................................................... 106

Tabel 4.31 Distribusi Jawaban Responden Tentang Merasa Senang dalam

Mencapai Target yang diberikan Perusahaan ...................................... 106

Tabel 4.32 Distribusi Jawaban Responden Tentang Menyelesaikan Pekerjaan

Denga Teliti dan Rapi .......................................................................... 107

Tabel 4.33 Distribusi Jawaban Responden Tentang Selalu Berusaha dalam

Menyelesaikan Tugas .......................................................................... 108

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.34 Distribusi Jawaban Responden Tentang Menyelesaikan Pekerjaan

Dengan Tepat Waktu............................................................................ 109

Tabel 4.35 Distribusi Jawaban Responden Tentang tidak Menunda Suatu

Pekerjaan ............................................................................................... 109

Tabel 4.36 Distribusi Jawaban Responden Tentang On Time Masuk Kerja ......... 110

Tabel 4.37 Distribusi Jawaban Responden Tentang Pulang Kerja Tepat Pada

Waktunya .............................................................................................. 111

Tabel 4.38 Distribusi Jawaban Responden Tentang Tidak Pernah Keluar Tanpa

Izin ....................................................................................................... 112

Tabel 4.39 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kerja Sama dalam

Melakukan atau Melaksanakan Pekerjaan ............................................ 113

Tabel 4.40 Distribusi Jawaban Responden Tentang Selalu Berkordinasi dengan

Rekan Kerja.......................................................................................... 114

Tabel 4.41 Hasil Uji Signifikasi Parsial (Uji-t)...................................................... 116

Tabel 4.42 Hasil Uji Signifikasi Simultan (Uji-f) .................................................. 118

Tabel 4.43 Uji Validitas Variabel Kepemimpinan (X1) ......................................... 120

Tabel 4.44 Uji Validitas Variabel Motivasi (X2) ................................................... 120

Tabel 4.45 Uji Validitas Variabel Kinerja (Y) ....................................................... 121

Tabel 4.46 Uji Reliabilitas Variabel Kepemimpinan (X1) ..................................... 122

Tabel 4.47 Uji Reliabilitas Variabel Motivasi (X2) ................................................ 123

Tabel 4.48 Uji Reliabilitas Variabel Kinerja (Y) ................................................... 123

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.49 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov......................................... 124

Tabel 4.50 Hasil Uji Multikolinearitas................................................................... 127

Tabel 4.51 Koefisien Regresi Linier Berganda ...................................................... 129

Tabel 4.54 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)................................................... 130

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Peneliti ............................................................... 33

Gambar 4.1 Gedung Pelabuhan Kelas III Barus Tahun 2018 .............................. 53

Gambar 4.2 Logo Pelabuhan Kelas III Barus ...................................................... 55

Gambar 4.3 Struktur Organisai Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli

Tengah ............................................................................................. 58

Gambar 4.4 Histogram Uji Normalitas ................................................................ 102

Gambar 4.5 Grafik Normal P-Polt ....................................................................... 103

Gambar 4.6 Grafik Scatterpolt ............................................................................. 105

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi persaingan antar perusahaan semakin ketat baik industri

dagang maupun jasa, baik dalam hal peningkatan financial, sumber daya alam,

teknologi dan sumber daya manusia. Meski sebuah perusahaan telah memiliki

financial yang kuat, bahan baku yang tersedia, memiliki teknologi yang mutakhir,

serta ditunjang dengan system manajemen yang baik, jika sumber manusianya tidak

memadai maka seluruh faktor produksi tersebut tidak dapat menunjang tercapainya

tujuan perusahaan. Hal ini menjadikan sumber daya manusia menjadi salah satu aset

terpenting bagi setiap perusahaan. Dapat dikatakan bahwa karyawan adalah salah satu

faktor penting dalam menentukan terwujudnya tujuan suatu perusahaan. Dalam

mewujudkan tujuan yang optimal tentunya perusahaan memerlukan kinerja

karyawan.

Kinerja karyawan berkaitan dengan kualitas dan kuantitas suatu pekerjaan yang

dilakukan karyawan atau bawahan serta yang berkaitan dengan kondisi suatu

bawahan atau karyawan pada organisasi tertentu. Kinerja yang baik adalah kinerja

yang optimal, yaitu kinerja yang sesuai standar organisasi dan mendukung

tercapainya tujuan organisasi.

Kepemimpinan dalam suatu lembaga atau organisasi sangat berperan dalam

mepengaruhi kinerja karyawan. Bagaimana pemimpin menjalin hubungan dengan

Universitas Sumatera Utara


pekerja; bagaimana pemimpin memberikan penghargaan kepada pekerja yang

berprestasi; bagaimana pemimpin mengembangkan dan memberdayakan pekerjanya.

Motivasi kerja juga mempengaruhi kinerja karyawan dalam suatu lembaga.

Motivasi kerja yang diberikan oleh Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III

Barus berupa kesejahteraan karyawan, antara lain: tunjangan Hari Raya, tunjangan

kesehatan, asuransi serta pemberian upah, antara lain: upah bulanan dan upah harian.

Namun pada kenyataannya suatu lembaga kurang dalam meemotivasi karyawannya.

Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus berada di Kecamatan

Barus yang terletak di Kelurahan Pasar Batu Gerigis Kabupaten Tapanuli Tengah

Provinsi Sumatera Utara pada koordinat 100 26’ 11” LU dan 910 98’ 53” BT. Kantor

Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus memiliki tugas pokok yaitu untuk

melaksanakan pengaturan, pengendalian dan pengwasan kegiatan kepelabuhan

keselamatan dan keaman pelayaran pada pelabuhan serta penyediaan dan pelayanan

jasa kepelabuhan yang belum diusahakan secara komersial.

Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus merupakan salah satu

lembaga pemerintahan yang berada dibawah pengawasan Dinas Perhubungan yang

memiliki posisi strategis dalam pelayanan transportasi dilaut. Kantor Unit

Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus berada dilingkungan Kementrian

Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Laut harus dapat menjalankan apa yang

menjadi tugas pokok dari Kementrian Perhubungan serta dapat melakukan kebijakan-

kebijakan untuk dapat mencapai tujuan yang ditetapkan.

Universitas Sumatera Utara


1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada

Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus ?

2. Seberapa besar pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada Kantor

Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus ?

3. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja

karyawan pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian Skripsi ini adalah:

1. Menganalisis pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada Kantor

Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus.

2. Menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada Kantor

Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus.

3. Menganalisis pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja

karyawan pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus.

1.4 Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda, yakni

manfaat teoritis dan praktis:

Universitas Sumatera Utara


a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan konsep mengenai pengaruh

kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan Kantor Unit

Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus dan dapat digunakan sebagai bahan untuk

penelitian selanjutnya.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi pembaca

Merupakan bahan informasi tentang kepemimpinan dan motivasi kerja serta

pengaruhnya terhadap kinerja karyawan.

2. Bagi Program Studi

Penelitian ini dapat memperkaya khasana penelitian dan menjadi referensi

tambahan bagi Mahasiswan/I masa mendatang di Program Studi Ilmu

Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

3. Bagi Program Studi

o Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wacana yang positif bagi

pimpinan untuk meningkatkan kepemimpinan dan meningkatkan motivasi

kerja serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif sehingga dapat

meningkatkan kinerja karyawan.

o Memberi dorongan untuk motivasi bagi para karyawan untuk lebih baik dan

menjaga atau meningkatkan kinerja yang nantinya berguna bagi perusahaan

Universitas Sumatera Utara


BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Kepemimpinan

2.1.1 Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan sebagai suatu konsep manajemen di dalam kehidupan

organisasi yang mempunyai kedudukan strategis dan merupakan gejala sosial

yang selalu diperlukan dalam kehidupan kelompok. Kepemimpinan memiliki

kedudukan strategis karena kepemimpinan merupakan titik sentral dan

dinamisator seluruh proses kegiatan organisasi. Sehingga kepemimpinan

mempunyai peranan sentral di dalam menentukan kebijakan dalam organisasi

sesuai sumber-sumber yang ada.

Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan

organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi

untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Selain itu juga mempengaruhi

interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa para pengikutnya, pengorganisasian,

dan aktivitas-aktivitas untuk mencapai sasaran memelihara hubungan kerja sama

dan kerja kelompok, perolehan dukungan, dan kerja sama dari orang-orang di luar

kelompok atau organisasi (Veithzal Rivai dan Dedy Mulyadi, 2012:2).

Kepemimpinan menurut Anoraga (2003:2) diartikan sebagai kemampuan

seseorang untuk dapat mempengaruhi orang lain, melalui komunikasi baik secara

langsung maupun tidak langsung dengan maksud untuk menggerakkan orang-

orang tersebut agar dengan penuh pengertian, kesadaran dan senang hati bersedia

mengikuti kehendak-kehendak pemimpin itu.

Universitas Sumatera Utara


Kepemimpinan menurut DuBrin (2005:3) adalah upaya mempengaruhi

banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan, cara mempengaruhi

orang dengan petunjuk atau perintah, tindakan yang menyebabkan orang lain

bertindak atau merespons dan menimbulkan perubahan positif, kekuatan dinamis

penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam rangka

mencapai tujuan, kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan

diantara bawahan agar tujuan organisasional dapat tercapai. (Brahmasari &

Suprayetno,2008:126)

Berdasarkan pengertian kepemimpinan dari beberapa pendapat ahli diatas,

dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan erat kaitannya dengan kemampuan

seseorang untuk dapat mempengaruhi orang lain agar bekerja sesuai dengan

tujuan yang diharapkan.

2.1.2 Teori-teori Kepemimpinan

Wursanto (2002:197) menyatakan teori kepemimpinan adalah

bagaimanaseseorang menjadi pemimpin atau bagaiman timbulnya seorang

pemimpin. Beberapa teori tentang kepemimpinan yaitu:

a. Teori Kelebihan

Teori ini beranggapan bahwa seseorang akan menjadi pemimpin apabila ia

memiliki kelebihan dari para pengikutnya. Pada dasarnya kelebihan yang harus

dimiliki oleh seorang pemimpin mencakup 3 hal yaitu kelebihan ratio, kelebihan

rohaniah, kelebihan badaniah.

b. Teori Sifat

Universitas Sumatera Utara


Teori ini menyatakan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin yang baik

apabila memiliki sifat-sifat yang positif sehingga para pengikutnya dapat menjadi

pengikut yang baik, sifat-sifat kepemimpinan yang umum misalnya bersifat adil,

suka melindungi, penuh rasa percaya diri, penuh inisiatif, mempunyai daya tarik,

energik, persuasif, komunikatif dan kreatif.

c. Teori Keturunan

Menurut teori ini, seseorang menjadi pemimpin karena keturunan atau

warisan, karena orangtuanya seorang pemimpin maka anaknya otomatis akan

menjadi pemimpin menggantikan orangtuanya.

d. Teori Kharismatik

Teori ini menyatakan bahwa seseorang menjadi pemimpin karena orang

tersebut mempunnyai kharisma (pengaruh yang sangat besar). Pemimpin ini

biasanya memiliki daya tarik, kewibawaan dan pengaruh yang sangat besar.

e. Teori Bakat

Teori ini disebut juga teori ekologis, yang berpendapat bahwa pemimpin

lahir karena bakatnya. Ia menjadi pemimpin karena memang mempunyai bakat

untuk menjadi pemimpin. Bakat kepemimpinan harus dikembangkan, misalnya

dengan memberi kesempatan orang tersebut menduduki suatu jabatan.

f. Teori Sosial

Teori ini beranggapan pada dasarnya setiap orang dapat menjadi

pemimpin. Setiap orang mempunyai bakat untuk menjadi pemimpin asal dia

diberi kesempatan. Setiap orang dapat dididik menjadi pemimpin karena masalah

Universitas Sumatera Utara


kepemimpinan dapat dipelajari, baik melalui pendidikan formal maupun

pengalaman praktek.

2.1.3 Tipe Kepemimpinan

Siagian (2003:27) menyatakan bahwa terdapat lima tipe kepemimpinan

yang mempunyai ciri masing-masing, yaitu:

1. Tipe Otokratik

Kepemimpinan otokratik adalah seorang pemimpin yang memiliki ciri-ciri

yang pada umumnya negatif, mempunyai sifat egois yang besar sehingga akan

memutarbalikan kenyataan dan kebenaran sehingga sesuatu yang subyektif akan

diinterpretasikan sebagai kenyataan dan atau sebaliknya. Tipe kepemimpinan ini

segalanya akan diputuskan sendiri, serta punnya anggapan bahwa bawahanya

tidak mampu memutuskan sesuatu.

2. Tipe Paternalistik

Kepemimpinan paternalistik adalah seorang pemimpin yang mempunyai

ciri menggabungkan antara ciri negatif dan positif, ciri-cirinya adalah:

a. Bersikap selalu melindungi

b. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil

keputusan sendiri.

c. Tidak memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif dan

mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri.

d. Sering menonjolkan sikap paling mengetahui.

3. Tipe Kharismatik

Tipe kepemimpinan kharismatik memiliki kekuatan energi, daya tarik dan

wibawa yang luar biasauntuk mempengaruhi orang lain, sehingga orang lain itu

Universitas Sumatera Utara


bersedia untuk mengikutinya tanpa selalu bisa menjelaskan apa penyebab

kesediaan itu. Menurut Max Webber, pemimpin yang kharismatik biasanya

dipandang sebagai orang yang mempunyai kemampuan atau kualitas supernatural

dan mempunyai daya yang istimewa. Kemampuan ini tidak dimiliki oleh orang

biasa karena kemampuan ini bersumber dari Illahi, dan berdasarkan hal ini

seseorang kemudian dianggap sebagai seorang pemimpin. Pemimpin kharismatik

mempunyai banyak cara untuk memperoleh simpati dari karyawannya yaitu

dengan menggunakan pernyataan visi untuk menanamkan tujuan dan sasaran

kepada karyawannya, kemudian mengkomunikasikan ekspektasi kinerja yang

tinggi dan meyakini dengan meningkatkan ras percaya diri bahwa bawahan bisa

mencapainya, kemudian pemimpin memberikan contoh melalui kata-kata dan

tindakan, serta memberikan teladan supaya ditiru para bawahannya.

1. Tipe Laissez Faire

Kepemimpinan laissez faire adalah kepemimpinan yang gemar

melimpahkan wewenang kepada bawahanya dan lebih menyenangi situasi bahwa

para bawahanlah yang mengambil keputusan dan keberadaan dalam organisasi

lebih bersifat suportif. Pemimpin ini tidak senang mengambil risiko dan lebih

cenderung pada upaya mempertahankan status quo.

2. Tipe Demokratik

Kepemimpinan demokratik adalah kepemimpinan yang selalu

mendelegasikan wewenangnya yang praktis dan realistik tanpa kehilangan kendali

organisasional dan melibatkan bawahannya secara aktif dalam menentukan nasib

sendiri melalui peran sertanya dalam proses pengambilan keputusan serta

memperlakukan bawahan sebagai makhluk politik, ekonomi, sosial, dan sebagai

Universitas Sumatera Utara


individu dengan karakteristik dan jati diri. Pemimpin ini dihormati dan disegani

dan bukan ditakutikarena perilakunya dalam kehidupan organisasional mendorong

para bawahannya menumbuhkan dan mengembangkan daya inovasi dan

kreatifitasnya.

2.1.4 Fungsi-fungsi Kepemimpinan

Fungsi kepemimpinan berhubungan dengan situasi sosial dalam kehidupan

kelompok atau organisasi dimana fungsi kepemimpinan harus diwujudkan dalam

interaksi antar individu. Menurut Rivai (2005:53) secara operasional fungsi pokok

kepemimpinan dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Fungsi Instruktif

Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator

merupakan pihak yang menentukan apa, bagaiman, bilamana, dan dimana

perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif.

Kepemimpinan yang efektif memerlukan kemampuan untuk menggerakkan dan

memotivasi orang lain agar mau melaksanakan perintah.

2. Fungsi konsultatif

Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Konsultasi itu dimaksudkan untuk

memperoleh masukan berupa umpan balik untuk memperbaiki dan

menyempurnakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan.

Dengan menjalankan fungsi konsultatif dapat diharapkan keputusan-keputusan

pimpinan akan mendapat dukungan dan lebih mudah menginstruksikannya

sehingga kepemimpinan berlangsung efektif.

3. Fungsi Partisipasi

Universitas Sumatera Utara


Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang-

orang yang dipimpinnya, baik dalam keikut sertaan mengambil keputusan maupun

dalam melaksanakannya. Partisipasi tidak berarti bebas berbuat semaunya, tetapi

dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerjasama dengan tidak

mencampuri atau mengambil tugas pokok orang lain. Keikutsertaan pemimpin

harus tetap dalam fungsi sebagai pemimpin dan bukan pelaksana.

4. Fungsi Delegasi

Fungsi ini dilaksanakan dengan memerikan pelimpahan wewenang

membuat atau menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa

persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan.

Orang-orang penerima delegasi itu harus diyakini merupakan pembantu pemimpin

yang mempunyai kesamaan prinsip, persepsi, dan aspirasi.

5. Fungsi Pengendalian

Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses atau

efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi

yang efektif sehingga memungkinkan tercipnya tujuan bersama secara maksimal.

Fungsi pengendalian ini dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan,

pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.

2.1.5 Indikator Kepemimpinan

Menurut Wahjosumidjo (1991:154) secara garis besar indikator

kepemimpinan adalah sebagai berikut:

1. Bersifat adil

Dalam kegiatan suatu organisasi, rasa kebersamaan diantara para anggota

adalah mutlak, sebab rasa kebersamaan pada hakikatnya merupakan pencerminan

Universitas Sumatera Utara


dari pada kesepakatan antara para bawahan maupun antara pemimpin dengan

bawahan dalam mencapai tujuan organisasi.

2. Memberi sugesti

Sugesti biasanya disebut sebagai saran atau anjuran. Dalam rangka

kepemimpinan, sugesti merupakan pengaruh dan sebagainya, yang mampu

menggerakkan hati orang lain dan sugesti mempunyai peranan yang sangat

penting di dalam memelihara dan membina harga diri serta rasa pengabdian,

partisipasi, dan rasa kebersamaan diantara para bawahan.

3. Mendukung tujuan

Tercapainya tujuan organisasi tidak secara otomatis terbentuk, melainkan

harus didukung oleh adanya kepemimpinan. Oleh karena itu, agar setiap

organisasi dapat efektif dalam arti mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan,

maka setiap tujuan yang ingin dicapai perlu disesuaikan dengan keadaan

organisasi serta memungkinkan para bawahan untuk bekerja sama.

4. Katalisator

Seorang pemimpin dikatakan berperan sebagai katalisator, apabila

pemimpin itu selalu dapat meningkatkan segala sumber daya manusia yang ada,

berusaha memberikan reaksi yang menimbulkan semangat dan daya kerja cepat

semaksimal mungkin.

5. Menciptakan rasa aman

Setiap pemimpin berkewajiban menciptakan rasa aman bagi para

bawahannya. Dan ini hanya dapat dilaksanakan apabila setiap pemimpin mampu

memelihara hal-hal yang positif, sikap optimisme di dalam menghadapi segala

permasalahan, sehingga dalam melaksanakan tugas-tugasnya, bawahan merasa

Universitas Sumatera Utara


aman, bebas dari segala perasaan gelisah, kekhawatiran, merasa memperoleh

jaminan keamanan dari pimpinan.

6. Sebagai wakil organisasi

Setiap bawahan yang bekerja pada unit organisasi apapun, selalu

memandang atasan atau pimpinannya mempunyai peranan dalam segala bidang

kegiatan, lebih-lebih yang menganut prinsip-prinsip keteladanan atau panutan-

panutan. Seorang pemimpin adalah segala-segalanya, oleh karena itu segala

perilaku, perbuatan, dan kata-katanya akan selalu memberikan kesan-kesan

tertentu terhadap organisasinya

7. Sumber inspirasi

Seorang pemimpin pada hakikatnya adalah sumber semangat bagi para

bawahannya. Oleh karena itu, setiap pemimpin harus selalu dapat membangkitkan

semangat para bawahan sehingga bawahan menerima dan memahami tujuan

organisasi dengan antusias dan bekerja secara efektif ke arah tercapainya tujuan

organisasi.

8. Bersikap menghargai

Setiap orang pada dasarnya menghendaki adanya pengakuan dan

penghargaan diri pada orang lain. Demikian pula setiap bawahan dalam organisasi

memerlukan adanya pengakuan dan penghargaan dari atasan. Oleh karena itu,

menjadi suatu kewajiban bagi pemimpin untuk mau memberikan penghargaan

atau pengakuan dalam bentuk apapun kepada bawahannya.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

kepemimpinan adalah proses mempengaruhi, menggerakkan, mengarahkan,

mendorong, dan mengajak orang lain untuk bekerja sama dan mau bekerja secara

Universitas Sumatera Utara


produktif guna pencapaian tujuan tertentu, sehingga indikator yang digunakan

dalam variabel kepemimpinan adalah menggunakan teori dari Wahjosumidjo

yaitu: bersifat adil, memberi sugesti, mendukung tercapainya tujuan, sebagai

katalisator, menciptakan rasa aman, sebagai wakil organisasi, sumber inspirasi,

dan bersikap menghargai.

2.2. Motivasi

2.2.1 Pengertian Motivasi

Untuk mempermudah pemahaman motivasi kerja, dibawah ini dikemukakan

pengertian motif, motivasi dan motivasi kerja. Abraham Sperling (1987:183)

mengemukakan bahwa “Motive is defined as a tendency to activity, started by a

drive and ended by an adjustment. The adjustment is said to satisfy the motive”.

(Motif didefinisikan sebagai suatu kecenderungan untuk beraktivitas, dimulai dari

dorongan dalam diri (drive) dan diakhiri dengan penyesuaian diri. Penyesuaian

diri dikatakan untuk memuasakan motif).

William J. Stanton (1981:101) mendefinisikan bahwa “A motive is a

stimulated need which a goal-oriented individual seeks to satisfy”. ( Suatu motif

adalah kebutuhan yang distimulasi yang berorientasi kepada tujuan individu

dalam mencapai rasa puas). Motivasi didefinisikan oleh Fillmore H. Stanford

(1969:173) bahwa “ Motivation as an energizing condition of the organism that

serves to direct that organism toward the goal of a certain class”. (Motivasi

sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu).

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa motif

merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri pegawai yang perlu dipenuhi

Universitas Sumatera Utara


agar pegawai tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya,

sedangkan motivasi adalah kondisi yang menggerakkan pegawai agar mampu

mencapai tujuan dari motifnya (Mangkunegara,2008:93)

2.2.2 Teori-teori Motivasi

Teori motivasi sering diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu teori isi

dan teori proses. Teori isi atau disebut juga teori kebutuhan adalah teori yang

menyangkut hal-hal yang berkenaan dengan kebutuhan yang mendasari seseorang

untuk berperilaku, atau memusatkan pada apa-apa yang menyebabkan perilaku

tersebut. Yang termasuk didalam teori isi diantaranya: 1) teori hierarki kebutuhan

dari Abraham H. Maslow. 2) teori motivasi dua faktor dari Frederick Herzberg. 3)

teori motivasi prestasi dari David McClelland, dan 4) teori ERG dari Alderfer.

Sedangkan teori proses memusatkan pada bagaimana perilaku dimulai dan

dilaksanakan atau menjelaskan proses dimulainya hasrat seseorang untuk

berperilaku. Yang termasuk didalam teori proses ini diantaranya: 1) teori

penghargaan dari Victor H. Vroom, dan 2) teori keadilan dari Adam Smith. Teori-

teori isi dalam motivasi:

1. Teori Hierarki Kebutuhan Abraham H. Maslow

Maslow mendasarkan konsep hierarki kebutuhan pada dua prinsip. Pertama,

kebutuhan manusia dapat disusun dalam suatu hierarki dari kebutuhan terendah

sampai yang tertinggi. Kedua, suatu kebutuhan yang telah terpuaskan berhenti

menjadi motivator utama dari perilaku. Menurut Maslow, kebutuhan manusisa

terbagi menjadi lima tingkatan yaitu : kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa

aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan akan aktualisasi

diri.

Universitas Sumatera Utara


Dalam tingkatan tersebut, kebutuhan pertama yang harus dipenuhi terlebih

dahulu adalah kebutuhan fisiologis, seperti sandang, pangan dan papan dan

sebagainya. Stelah kebutuhan pertama terpuaskan, kebutuhan lebih tinggi

berikutnya akan menjadi kebutuhan utama yaitu kebutuhan akan rasa aman.

Kebutuhan ketiga akan muncul setelah kebutuhan kedua terpuaskan. Proses ini

akan terus sampai terpenuhinya kebutuhan aktualisasi diri.

2. Teori Motivasi Prestasi David Mc Clelland

David Mc Clelland mengemukakan ada korelasi positif antaraa kebutuhan

berprestasi dan prestasi dan sukses pelaksanaan. Menurutnya ada tiga dorongan

mendasar dalam diri orang yang termotivasi, yaitu:

a. Kebutuhan berprestasi (need for achievement)

b. Kebutuhan kekuatan (need for power)

c. Kebutuhan untuk berprestasi (need for affiliation)

Teori David Mc Clelland menunjukan bahwa kebutuhan yang kuat untuk

berprestasi merupakan dorongan yang kuat untuk berhasil atau unggul berkaitan

dengan sejauh mana orang tersebut termotivasi untuk melaksanakan tugasnya.

Orang dengan kebutuhan berprestasi yang tinggi cenderung untuk menetapkan

sasaran cukup sulit bagi mereka sendiri dengan mengambil resiko yang sudah

diperhitungkan untuk mencapai sasaran itu.

Dengan demikian orang yang mempunyai kebutuhan berprestasi yang tinggi

akan cenderung termotivasi dengan situasi kerja yang penuh tantangan dan

persaingan, orang dengan kebutuhan berprestasi rendah cenderung berprestasi

jelek dalam situasi kerja yang sama. Kebutuhan untuk berafiliasi yaitu orang ingin

Universitas Sumatera Utara


berarti di sekeliling rekan kerjanya. Kebutuhan terhadap kekuatan menyangkut

dengan tingkat kendali yang diinginkan seseorang atau situasi yang dihadapinya.

3. Teori Motivasi ERG Alderfer

Alferder menyatakan bahwa terdapat tiga kebutuhan yang melandasi

motivasi seseorang. Teori ini juga merupakan penyempurnaan dari teori hierarki

kebutuhan dari A.H. Maslow, Alferder mengemukakan bahwa ada tiga kelompok

kebutuhan yang utama, yaitu :

a. Kebutuhan akan keberadaan (Existence needs), merupakan kebutuhan

manusia untuk bertahan hidup atau mempertahankan eksistensinya. Berhubungan

dengan kebutuhan dasar dari teori Maslow kebutuhan fisiologis dan kebutuhan

akan rasa aman.

b. Kebutuhan akan afiliasi ( Relatedness needs ), menekankan akan pentingnya

hubungan antar individu (Interpersonal relationship) dan bermasyarakat (social

relationship). Berhubungan dengan kebutuhan sosial dari teori Maslow.

c. Kebutuhan akan kemajuan (Growth needs), adalah keinginan intrinsik dari

dalam diri seseorang untuk maju atau meningkatkan kemampuan pribadinya.

Dalam teori Maslow erat kaitannya dengan kebutuhan akan harga diri.

2.2.3 Teknik Motivasi Kerja Pegawai

Terdapat beberapa teknik memotivasi pegawai menurut Mangkunegara

(2000: 101), yaitu :

1. Teknik Pemenuhan Kebutuhan Pegawai

Pemenuhan kebutuhan pegawai merupakan fundamen yang mendasari

perilaku kerja dan tidak mungkin memotivasi kerja pegawai tanpa memperhatikan

apa yang dibutuhkan pegawainya. Kebutuhan dasar manusia menurut Maslow

Universitas Sumatera Utara


dalam Mangkunegara (2000 : 102) adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa

aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi

diri. Jika tidak terpenuhi maka pegawai tersebut mengalami konflik diri, keluarga,

dan bisa juga menjadi penyebab terjadinya konflik kerja, dengan demikian jika

kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka pemimpin akan mengalami kesulitan

dalam memotivasi kerja pegawai.

2. Teknik Komunikasi Persuasif

Teknik komunikasi persuasif merupakan salah satu teknik memotivasi kerja

pegawai yang dilakukan dengan cara mempengaruhi pegawai secara ekstrologis.

Teknik ini dirumuskan “ AIDDAS ”

A= Attention (Perhatian)

I = Interest (Minat)

D = Desire (Hasrat)

Ds = Decision (Keputusan)

A = Action (Tindakan)

S = Satisfaction (Kepuasan)

Terpenuhinya faktor dari dalam pekerjaan akan menimbulkan kepuasan

kerja yang berpengaruh terhadap motivasi kerja, sedangkan faktor dari luar

pekerjaan akan menghilangkan ketidakpuasan kerja yang berdampak pada

meningkatnya semangat kerja dan kinerja (Slamet, 2007:204).

2.2.4 Indikator Motivasi

Indikator motivasi kerja dalam penelitian ini menggunakan teori dari

Herzberg dalam Slamet (2007: 137) yaitu:

1. Hubungan dengan rekan kerja dan atasan

Universitas Sumatera Utara


Suasana harmonis antar pegawai terjalin di tempat kerja dan selalu terjalin

kerjasama bawahan dengan atasan maupun dengan rekan kerja.

2. Lingkungan kerja

Terdapat fasilitas penunjang pekerjaan yang memadai sesuai dengan

kebutuhan kerja dan suasana kerja yang sesuai dengan yang di harapkan.

3. Kesempatan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

Perusahaan/ organisasi selalu memberikan pendidikan dan pelatihan bagi

pegawainya.

4. Pemberian tunjangan

Perusahaan / organisasi telah memberikan tunjangan yang layak bagi

pegawainya.

2.3 Kinerja Karyawan

2.3.1 Pengertian Kinerja

Istilah kinerja berasal dari kata Job performance atau performance yang

berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang

(Mangkunegara,2008:67). Biasanya orang yang kinerjanya tinggi disebut orang

yang produktif dan sebaliknya orang yang tingkat kinerjanya tidak mencapai

standar dikatakan sebagai orang yang tidak produktif atau berperforma rendah.

Kinerja menurut Dale Timpe (1992; hal.31) adalah tingkat prestasi

seseorang atau karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan yang dapat

meningkatkan produktifitas. Kinerja menurut Meiner (1965; hal.43) adalah

sebagai kesuksesan yang dapat dicapai individu didalam melakukan pekerjaannya,

dimana ukuran kesuksesan yang dicapai individu tidak dapat disamakan dengan

individu yang lain. Kesuksesan yang dicapai individu adalah berdasarkan ukuran

Universitas Sumatera Utara


yang berlaku dan disesuaikan dengan jenis pekerjaannya. Sedangkan Beyley

(1982; hal.56) berpendapat bahwa kinerja berkaitan erat dengan tujuan atau

sebagai suatu hasil dari perilaku kerja individu, hasil yang diharapkan dapat

merupakan tuntutan dari individu itu sendiri (Lewa dan Subowo,2005)

Hasibuan dalam Sujak (1990) dan Sutiadi (2003:6) mengemukakan bahwa

kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seorang dalam melaksanakan tugas-

tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman

dan kesungguhan serta waktu. Dengan kata lain bahwa kinerja adalah hasil kerja

yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya

sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Selanjutnya As’ad dalam Agustina (2002)

dan Sutiadi (2003:6) mengemukakan bahwa kinerja seseorang merupakan ukuran

sejauhmana keberhasilan seseorang dalam melakukan tugas pekerjaannya

(Brahmasari & Suprayetno,2008:128)

Bernardin (2001,134) dalam Sudarmanto (2009:8) kinerja merupakan

catatan hasil yang diproduksi (dihasilkan) atas fungsi pekerjaan tertentu atau

aktivitas-aktivitas selama periode waktu tertentu. Sehingga kinerja merupakan

suatu hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan

yang bersangkutan. Olej karena itu, kinerja bukan hanaya menyangkut krateristik

pribadi yang ditunjukan oleh seseorang, melainkan hasil kerja yang telah dan akan

dilakukan seseorang.

Berdasarkan pengertian kinerja dari beberapa pendapat ahli di atas dapat

ditafsirkan bahwa kinerja karyawan erat kaitannya dengan hasil pekerjaan

seseorang dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hasil dari pekerjaan tersebut

dapat menyangkut kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu.

Universitas Sumatera Utara


2.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Kinerja seorang karyawan dengan karyawan yang lainnya dalam perusahaan

tentunya berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Rasa puas yang di dapatkan karyawan disaat mereka bekerja, dapat membuat

mereka bekerja secara maksimal dan menunjukkan hasil terbaik. Hal tersebut

merupakan wujud timbal balik yang diberikan karyawan kepada perusahaan.

Selain memberikan kepuasan kepada karyawan, kegairahan kerja dengan

memberikan motivasi perlu diciptakan agar karyawan bekerja dengan efektif.

Menurut Tiffin dan Mc. Cormick (dalam As’ad, 1991: 49) ada dua variabel

yang mempengaruhi kinerja, yaitu:

1. Variabel individual yaitu meliputi sikap, karakteristik, kepribadian, sifat-

sifat fisik, minat dan motivasi, pengalaman, umur, jenis kelamin, pendidikan serta

faktor individual lainnya.

2. Variabel situasional yaitu terdiri dari :

a. Faktor fisik pekerjaan meliputi metode kerja, kondisi dan desain

perlengkapan kerja, penataan ruang, lingkungan fisik (penyinaran,

temperatur dan ventilasi).

b. Faktor sosial dan organisasi meliputi peraturan organisasi, jenis latihan,

dan pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial.

Sedangkan faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja dalam

Mangkunegara,(2008:67) adalah :

a. Faktor Kemampuan

Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan

potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill). Artinya pegawai yang

Universitas Sumatera Utara


memiliki IQ diatas rata-rata (IQ 110-120) dengan pendidikan yang memadai

untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia

akan lebih

2.3.3 Teori - teori Kinerja

a. Goal Theory

Teori ini dikemukakan oleh Georgopoulus (1975) yang disebut path goal

theory. Menurutnya performance adalah fungsi dari facilitating process dan

inhibiting process. Prinsip dasarnya adalah jika seseorang melihat bahwa

performance yang tinggi itu merupakan jalur (path) untuk memuaskan need (goal)

tertentu, maka ia akan berbuat mengikuti jalur tersebut sebagai fungsi dari level of

needs yang bersangkutan.

Kesimpulan dari teori ini adalah bahwa performance merupakan fungsi dari

motivasi untuk berproduksi dengan level tertentu. Motivasinya ditentukan oleh

kebutuhan yang mendasari tujuan yang bersangkutan dan merupakan alat dari

tingkah laku produktif terhadap tujuan yang diharapkan.

b. Attribusi / Expectancy Theory

Pertama kali dikemukakan oleh Heider (1958), pendekatan teori atribusu ini

mengenai kinerja yang dirumuskan sebagai berikut:

P=MxA

Keterangan:

P = Performance (kinerja)

A = Ability (kemampuan)

M = Motivation (motivasi)

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan rumus diatas, teori kinerja (performance) adalah hasil interaksi

antara motivasi (motivation) dan kemampuan (ability).

2.3.4 Penilaian Kinerja

Evaluasi kinerja dalaam organisasi sebuah perusahaan merupakan kunci

dalam pengembangan karyawan. Evaluasi kinerja pada prinsipnya merupakan

manifestasi dari bentuk penilaian kinerja seorang karyawan. Penilaian kinerja

merupakan suatu proses organisasi dalam menilai kinerja karyawannya. Penilaian

kinerja memberikan gambaran tentang keadaan karyawan dan sekaligus dapat

memberikan feedback (umpan balik) bagi para karyawan (Sulistiyani, 2003:223).

Pada prinsipnya penilaian kinerja merupakan cara pengukuran kontribusi-

kontribusi dari individu di dalam perusahaan yang dilakukan terhadap perusahaan

tersebut. Nilai penting dari penilaian kinerja adalah menyangkut penantuan

tingkat kontribusi individu atau kinerja yang diekspresikan dalam menyelesaikan

tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya (Rosidah, 2003:223)

Penilaian kinerja adalah salah satu tugas yang perlu dilakukan oleh seorang

manajer atau pimpinan. Kegiatan penilaian ini tergolong penting, karena dapat

digunakan untuk mempperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan

umpan balik kepada para karyawan tentang kinerja mereka. Penilaian kinerja pada

dasarnya merupakan salah satu faktor kunci guna mengembangkan suatu

organisasi secara efektif dan efisien. Karena adanya kebijakan atau program

penilaian kinerja, berarti organisasi telah memanfaatkan secara baik atas sumber

daya manusia dalam organisasi (Sulistyani, 2003:224).

Universitas Sumatera Utara


2.3.5 Manfaat dan Tujuan Penilaian Kinerja

Kontribusi hasil-hasil penilaian merupakan sesuatu yang sangat bermanfaat

bagi perencanaan kebijakan-kebijakan organisasi. Kebijakan-kebijakan organisasi

dapat menyangkut aspek individual maupun aspek organisasi. Adapun manfaat

penilaian kinerja adalah sebagai berikut:

a. Perbaikan kinerja memberikan kesempatan kepada karyawan untuk

mengambil tindakan-tindakan perbaikan untuk meningkatkan kinerja

melalui feedback yang diberikan oleh organisasi. Penyesuaian gaji yang

dapat dipakai sebagai informasi untuk mengkompensasikan karyawan

secara layak sehingga dapat memotivasi mereka.

b. Pelatihan dan pengembangan, yaitu melalui penilaian akan diketahui

kelemahan-kelemahan dari karyawan sehingga dapat dilakukan program

pelatihan dan pengembangan yang lebih efektif.

c. Meningkatkan adanya perlakuan kesempatan yang sama pada karyawan,

yaitu dengan dilakukanya penilaian yang obyektif berarti meningkatkan

perlakuan yang adil bagi para karyawan.

d. Dapat membantu karyawan mengatasi masalahyang bersifat eksternal,

yaitu dengan penilaian kinerja, atasan akan mengetahui apa yang

menyebabkan terjadinya kinerja yang buruk sehingga atasan dapat

membantu menyelesaikannya.

e. Umpan balik pada pelaksanaan fungsi manajemen sumber daya manusia,

yaitu dengan diketahuinya kinerja karyawan secara keseluruhan, akan

menjadi informasi sejauh mana fungsi sumber daya manusia berjalan

dengan baik atau tidak.

Universitas Sumatera Utara


Informasi penilaian kinerja tersebut dapat dipakai perusahaan untuk

mengelola kinerja karyawannya, dan mengungkapkan kelemahan kinerja

karyawan sehingga pemimpin dapat menentukan tujuan maupun peringkat target

yang harus diperbaiki. Tersedianya informasi kinerja para karyawan sangat

membantu pimpinan dalam mengabil langkah perbaikan program-program

kepegawaian yang telah dibuat, maupun program-program organisasi secara

menyeluruh (Rosidah, 2003:225)

Sedangkan tujuan dari penilaian kinerja adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui tujuan dan sasaran manajemen dan karyawan.

b. Memotivasi karyawan untuk memperbaiki kinerjanya.

c. Mendistribusikan reward dari organisasi atau perussahaan yang dapat

berupa tambahan gaji atau upah serta promosi yang adil.

2.3.6 Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan aspek-aspek yang menjadi ukuran dalam

menilai kinerja. Adapun mengenai indikator yang menjadi ukuran kinerja menurut

Robert L. Mathis-John H..Jackson (2006:378) adalah sebagai berikut:

a. Kuantitas

Merupakan jumlah yang dihasilkan, dinyatakan dalam istilah seperti jumlah

unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan karyawan, dan jumlah aktivitas

yang dihasilkan

b. Kualitas

Universitas Sumatera Utara


Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan

yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap ketrampilan dan kemampuan

karyawan.

c. Ketepatan waktu

Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas

yang diselesaikan di awal waktu sampai menjadi output.

d. Kehadiran

Kehadiran karyawan di perusahaan baik dalam masuk kerja, pulang kerja,

izin, maupun tanpa keterangan yang seluruhnya mempengaruhi kinerja karyawan

itu.

e. Kemampuan bekerjasama

Kemampuan bekerja sama adalah kemampuan seseorang tenaga kerja untuk

bekerja sama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan

yang telah ditetapkan sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-

besarnya.

Dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil yang dicapai oleh

seseorang berdasarkan standar atau kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

Atau karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia, maka kinerja

sesungguhnya merupakan perilaku manusia dalam memainkan peran yang mereka

lakukan di dalam suatu organisasi untuk memenuhi standar perilaku yang telah

ditetapkan agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan, sehingga

indikator yang digunakan pada variabel kinerja adalah kuantitas, kualitas,

ketepatan waktu, kehadiran, kemampuan bekerjasama.

Universitas Sumatera Utara


2.4 Hubungan antar variabel

1. Hubungan antara Kepemimpinan dan Kinerja

Keberhasilan suatu organisasi baik sebagai keseluruhan maupun berbagai

kelompok dalam suatu organisasi tertentu, sangat tergantung pada mutu

kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi yang bersangkutan. Bahkan

kiranya dapat dikatakan bahwa mutu kepemimpinan yang terdapat dalam suatu

organisasi memainkan peranan yang sangat dominan dalam keberhasilan

organisasi tersebut dalam kinerja para pegawainya (Siagian,1999)

2. Hubungan antara Motivasi dan Kinerja

Motivasi adalah sekelompok faktor yang ada dalam diri maupun di luar diri

seseorang yang mendorong untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan

cara mencurahkan segala daya dan potensi yang ada. Sehingga pemberian

dorongan sebagai salah satu bentuk motivasi dapat meningkatkan gairah kerja

karyawan sehingga dapat mencapai hasil yang dikehendaki oleh manajemen.

Hubungan motivasi dan kinerja mempunyai bentuk linear dalam arti dengan

pemberian motivasi kerja yang baik, maka gairah kerja karyawan akan meningkat

dan hasil kerja akan optimal sesuai dengan standar kinerja yang ditetapkan.

Gairah kerja sebagai salah satu bentuk motivasi dapat dilihat antara lain dari

tingkat kehadiran karyawan, tanggung jawab terhadap waktu kerja yang telah

ditetapkan.

2.5 Hasil Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang berhubungan dengan kepemimpinan dan

motivasi terhadap kinerja karyawan antara lain:

Universitas Sumatera Utara


1. Vera Parlinda, M.Wahyudin (2009)

Penelitian yang berjudul Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Pelatihan, dan

Lingkungan kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minun

Kota Surakarta. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan dan

motivasi menurut analisa data di muka ternyata tidak signifikan sehingga tidak

berpengaruh pada kinerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Surakarta.

Tetapi Nilai F-hitung sebesar 29,809. Artinya bahwa secara bersama-sama faktor

kepemimpinan, motivasi, pelatihan dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap

kinerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Surakarta.

2. Ida Ayu Brahmasari dan Agus Suprayetno (2008)

Penelitian yang berjudul Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan

Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada

Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT. Pei Hai International Wiratama

Indonesia). Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja mempunyai

pengaruh yang positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan. Dan

variabel kepemimpinan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

kinerja perusahaan.

3. Imam Fauzi (2011)

Penelitian yang berjudul Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi terhadap

Kinerja Karyawan pada unit SKT Brak BL 53 PT. Djarum Kudus. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif, signifikan kepemimpinan

dan motivasi terhadap kinerja karyawan baik secara parsial maupun simultan.

Universitas Sumatera Utara


4. Shadare Oluseyi. A (Department of Industrial Relations and Personnel

Management) dan Hammed, T. Ayo (Departement of Guidance and Conselling)

meneliti tentang Pengaruh Motivasi Kerja, Efektivitas Kepemimpinan dan

Manajemen Waktu Terhadap Kinerja Karyawan di Beberapa Industri di Ibadan,

Oyo State, Nigeria menyatakan bahwa adanya korelasi positif dan signifikan

antara variabel-variabel independen terhadap kinerja karyawan, namun yang

paling besar pengaruhnya terhadap kinerja karyawan adalah kepemimpinan.

Penelitian mereka dimuat dalam European Journal of Economics, Finance and

Administrative Sciences, ISSN 1450-2275 Issue 16 (2009).

2.6 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan gambaran secara skematis tentang arah

penelitian yang dilakukan. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu diketahui skema

penelitian yang menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

karyawan. Di dalam suatu perusahaan, kinerja merupakan hal yang terpenting.

Setiap karyawan dituntut untuk dapat menampilkan kinerja yang baik dan

memberikan kontribusi yang maksimal. Kinerja dipengaruhi oleh kondisi input

dan proses sumber daya manusia sebagai faktor pendukung dalam menjalankan

tugas. Kinerja merupakan hasil dari suatu proses bekerja. Dalam penelitian ini

yang menjadi indikator kinerja adalah kuantitas, kualitas,ketepatan waktu,

kehadiran, dan kemampuan bekerja sama.

Dalam hal ini, motivasi mempunyai pengaruh yang besar terhadap kinerja

karyawan, karena keinginan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang lebih baik

harus dikerjakan dengan penuh rasa tanggung jawab serta adanya minat dan daya

Universitas Sumatera Utara


pendorong untuk bekerja dengan baik, dari dalam diri individu maupun dari

organisasi. Motivasi merupakan dorongan atau semangat yang membuat

seseorang mempunyai tujuan dan ukuran standar yang akan dicapai. Indikator dari

motivasi meliputi hubungan dengan rekan kerja dan atasan, lingkungan kerja,

kesempatan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, pemberian tunjangan.

Namun hal tersebut perlu didukung dengan adanya sikap kepemimpinan yang

dapat mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama dengan baik guna mencapai

tujuan tertentu yang diinginkan. Kepemimpinan dan motivasi saling terkait dalam

mempengaruhi kinerja karyawan di dalam suatu perusahaan.

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi, menggerakkan, mengarahkan,

mendorong, dan mengajak orang lain untuk bekerja sama dan mau bekerja secara

produktif guna pencapaian tujuan tertentu. Indikator yang digunakan dalam

variabel kepemimpinan yaitu: bersifat adil, memberi sugesti, mendukung

tercapainya tujuan, sebagai katalisator, menciptakan rasa aman, sebagai wakil

organisasi, sumber inspirasi, dan bersikap menghargai.

Dari penjelasan di atas dapat digambarkan sebuah model kerangka berfikir

yang dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Universitas Sumatera Utara


Kepemimpinan (X1)
Indikatornya:
a. Bersifat adil

b. Memberikan sugesti

c. Mendukung tercapainya
tujuan

d. Sebagai katalisator

e. Menciptakan rasa aman

f. Sebagai wakil organisasi


Kinerja karyawan (Y)
g. Sumber inspirasi
Indikatornya
h. Bersikap menghargai
a. Kuantitas

b. Kualitas

c. Ketetapan waktu

d. Kehadiran
Motivasi Kerja (X2)
e. Kemampuan
Indikatornya:
bekerjasama
a. Hubungan dengan
rekan kerja dan atasan
b. Lingkungankerja
c. Kesempatan
meningkatkan
pengetahuan dan
keterampilan
d. Pemberian tunjangan

Gambar 2.1
Kerangka Berfikir Peneliti

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif. Penelitian

kuantitatif adalah penelitian yang utamanya dalam bentuk angka-angka atau bilangan

atau data kualitatif yang di angkakan. Penelitian kuantitatif biasanya didasarkan pada

pradigma positivism dan metode metode untuk mengujui teori-teori tertentu dengan

cara meneliti hubungan antar variable. Dalam penelitian ini teori yang digunakan

dengan melihat Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Barus..

3.1.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan

Kelas III Barus, Sibolga/Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi, 2006:130).

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2007:61) Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh karyawan pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan

Kelas III Barus yang berjumlah 30 (tiga puluh) orang karyawan.

Universitas Sumatera Utara


3.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2007:62). Sampel merupakan sebagian atau wakil

populasi yang diteliti. Apabila dalam menentukan jumlah sampel yang diteliti

subjeknya kurang dari 100 (seratus), maka sampel tersebut lebih baik diambil semua

(Suharsimi, 2006:131). Sehingga penelitian tersebut merupakan penelitian populasi.

Pelabuhan Kelas III Barus, maka sampel yang digunakan adalah sampel populasi.

Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

tekhnik sensus. Digunakan tekhnik ini karena populasi yang akan diteliti kurang dari

100 (seratus) orang sehingga sampel yang diambil berasal dari keseluruhan populasi

yang ada dalam perusahaan yang berjumlah 30 (tiga puluh) orang.

3.3 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2008:64).

Sedangkan menurut Suharsimi (2006:71) hipotesis merupakan suatu jawaban

yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui

data yang terkumpul. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru

didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang

diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai

jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian dan belum ada jawaban

empiris.

Universitas Sumatera Utara


Penolakan dan penerimaan hipotesis tergantung pada hasil penyelidikan terhadap

fakta-fakta. Dengan demikian, hipotesis adalah suatu teori sementara yang

kebenarannya masih perlu diuji.

Berdasarkan landasan teori di atas, dapat disusun hipotesis penelitian sebagai

berikut:

1. 𝐻𝐻𝑎𝑎 : Ada pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada Kantor Unit

Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus.

𝐻𝐻𝑜𝑜 : Tidak Ada pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada Kantor

Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus.

2. 𝐻𝐻𝑎𝑎 : Ada pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada Kantor Unit

Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus.

𝐻𝐻𝑜𝑜 : Tidak Ada pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada Kantor Unit

Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus

3. 𝐻𝐻𝑜𝑜 : Ada pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus.

𝐻𝐻𝑎𝑎 : Tidak Ada pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja

karyawan pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus.

Universitas Sumatera Utara


3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel diukur

untuk mengetahui baik buruknya pengukuran dari suatu penelitian. Dalam

penelitian ini yang menjadi definisi operasional adalah:

1. Kepemimpinan (𝑿𝑿𝟏𝟏 )

Dalam penelitian ini yang dimaksud kepemimpinan adalah suatu aktivitas

yang dilakukan oleh seseorang dalam mempengaruhi tingkah laku orang lain

atau kelompok agar bekerja sama di dalam situasi tertentu dalam pencapaian

tujuan. Adapun Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel

kepemimpinan yaitu: bersifat adil, memberikan sugesti, mendukung

tercapainya tujuan, sebagai katalisator, menciptakan rasa aman, sebagai wakil

organisasi, sumber inspirasi dan bersikap menghargai, Wahjosumidjo

(1991:154)

2. Motivasi (𝑿𝑿𝟐𝟐 )

Dalam penelitian ini yang dimaksud motivasi adalah suatu perbuatan usaha

untuk menggerakkan dan mendorong orang lain agar mereka mau bekerja

sama dalam melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan yang menjadi

tujuannya, sampai kebutuhan itu terpuaskan kemudian digantikan dengan

tujuan-tujuan yang lainnya. Indikator dari motivasi ialah: hubungan dengan

rekan kerja dan atasan, lingkungan kerja, kesempatan menigkatkan

pengetahuan/keterampilan dan pemberian tunjangan.

Universitas Sumatera Utara


3. Kinerja (Y)

Kinerja merupakan aspek-aspek yang menjadi ukuran dalam menilai kinerja

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kinerja karyawan

Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus yaitu bagaimana hasil

dari kerja karyawan tersebut. Indikator dari kinerja adalah kuantitas, kualitas,

ketepatan waktu, kehadiran, kemampuan bekerjasama, Robert L. Mathis-John

H.Jackson (2006:378)

Tabel 3.1
Defenisi Oprasional

No Variabel Indikator Sub Indikator Skala


Pengukur
1. Kepemimpinan (𝑿𝑿𝟏𝟏 ) a. Bersifat Adil 1 Memberi
kesempatan Likert
Merupakan suatu untuk mengikuti
jenjang karir.
aktivitas yang dilakukan
2 Dalam
oleh seseorang dalam melakukan tugas
atau aktivitas
mempengaruhi tingkah
tidak ada
laku orang lain atau perbedaan
tertentu.
kelompok agar bekerja
b. Memberi sugesti 1. Selalu
sama di dalam situasi memberikan
teladan yang
tertentu dalam
baik.
pencapaian tujuan.
2. Memberikan
dorongan
semangat dalam
bekerja.

Universitas Sumatera Utara


c. Mendukung 1. Insisiatif yang
tercapainya tujuan. tinggi untuk
memberikan ide-
ide dalam
meningkatkan
hasil kerja.
2. Melakukan
pendekatan upaya
meningkatkan
hasil kerja.

1. selalu
d. Sebagai katalisator mengadakan
pengawasan
dalam melakukan
suatu pekerjaan
2. Selalu
memberikan
informasi yang
lengkap dalam
pelaksanaan kerja
e. Menciptakan rasa 1. Mencari jalan
aman keluar dalam
menyelesaikan
masalah yang ada
2. Membuat
peraturan dapat
mengendalikan
keamanan.

f. Sebagai wakil 1. Ikut


organisasi berpartisipasi
dalam
memberikan
contoh
2. Bertanggung
jawab ata
jalannya kegiatan

Universitas Sumatera Utara


g. Sumber Inspirasi 1. Selalu
berpenampilan
yang rapi
2. Gaya dalam
berbicara selalu
ramah dan
santun.

h. Bersikap 1. Memberikan
menghargai kritikan, pujian
atau masukan
yang baik
2. Menegur apabila
salah.

2 Motivasi (𝑿𝑿𝟐𝟐 ) a. Hubungan Kerja 1. Memberikan Likert


dan Atasan
hubungan yang
suatu perbuatan usaha
baik.
untuk menggerakkan dan
2. Terjalinnya
mendorong orang lain
keharmonisan
agar mereka mau bekerja
antar pegawai
sama dalam melakukan
dan pemimpin
sesuatu untuk memenuhi
b. Lingkungan Kerja 1. Tersedianya
kebutuhan yang menjadi
fasilitas-fasilitas
tujuannya
kantor yang
memadai.
2. Lingkungan yang
bersih dan
nyaman.

c. Kesempatan 1. Memberikan
meningkatkan pendidikan dan
pengetahuan dan pelatihan
keterampilan 2. Memberikan
pengembangan
karir

Universitas Sumatera Utara


c. Pemberian 1. Gaji
tunjangan
2. Bonus
3. Tunjangan
4. Jaminan
3 Kinerja (Y) a. Kuantitas 1. Pekerjaan yang
dihasilkan sesuai
Merupakan aspek-aspek
dengan target
yang menjadi ukuran
yang ditentukan.
dalam menilai kinerja.
2. Kepuasan
terhadap
pencapain target.
b. Kualitas 1. Presepsi
karyawan
terhadap kualitas
yang dihasilkan
2. Kesempurnaan
tugas terhadap
keterampilan dan
kemampuan
karyawan.
c. Ketetapan waktu 1. Kedisiplinan
pekerjaan dengan
tepatnya waktu
2. Pentingnya waktu
dalam suatu
pekerjaan.
d. Kehadiran 1. Selalu ontime
dalam pada jam
kantor

Universitas Sumatera Utara


e. Kemampuan 1. Mampu bekerja
Bekerja sama sama dalam
menyelesaikan
pekerjaan.
2. Saling
komunikasi
dalam melkukan
pekerjaan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden terpilih

dari lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada

responden yang terpilih, yang berisikan pernyataan mengenai variabel penelitian.

Dalam hal ini peneliti memperolehnya dengan menggunakan kuesioner dengan

menggunakan kuesioner yang disebarkan secara langsung kepada 30 karyawan

Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Barus.

3.5.2 Data Skunder

Pengumpulan data sekunder, yaitu teknik pengumpulan data yang dapat

dilakukan melalui kegiatan data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber

sekunder untuk mendukung data primer. Untuk pengumpulan data sekunder ini

menggunakan cara sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


1. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku,

karya ilmiah serta pendapat para ahli yang berkompetensi serta memiliki

relevansi masalah yang ada.

2. Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan menggunakan catatan-

catatan atau dokumen yang didapat di lokasi penelitib yang relevan dengan

masalah yang diteliti.

3.6 Metode Angket (Kuesioner)

Angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-

hal yang mereka ketahui (Suharsimi, 2006:151).

Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yaitu

responden memberikan jawaban yang telah disediakan. Dengan memberikan daftar

pertanyaan yang harus diisi oleh responden secara langsung di lokasi penelitian.

Daftar pertanyaan tersebut berkaitan dengan variabel kepemimpinan dan motivasi

kerja karyawan. Data yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang

dikuantitatifkan, maka perlu diubah ke dalam bentuk skor, yaitu dengan memberikan

skor sebagai berikut:

a. Jawaban A diberi skor 5 dengan kategori sangat setuju.

b. Jawaban B diberi skor 4 dengan kategori setuju.

c. Jawaban C diberi skor 3 dengan kategori ragu-ragu.

d. Jawaban D diberi skor 2 dengan kategori tidak setuju.

e. Jawaban E diberi skor 1 dengan kategori sangat tidak setuju.

Universitas Sumatera Utara


3.7 Metode Dokumentasi

Dalam mengadakan penelitian yang bersumber pada tulisan menggunakan

metode dokumentasi. Dalam metode dokumentasi ini, peneliti mencari data mengenai

jumlah karyawan, data absensi karyawan tahun 2018, fasilitas, dan lain sebagainya

yang berkaitan dengan penelitian ini.

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan informasi atau data dengan

mempelajari dokumen-dokumen Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III

Barus yang meliputi nama dan jumlah karyawan, uraian tugas dan wewenang, dan

sebagainya yang dibutuhkan yang berada di lingkungan Kantor Unit Penyelenggara

Pelabuhan Kelas III Barus.

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Uji Hipotesis

3.8.1.1 Uji Signifikasi Parsial (Uji-t)

Uji partial (uji-t) digunakan untuk menguji apakah setiap variabel

independent yaitu kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) mempunyai pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap variabel dependent yaitu kinerja (Y) secara parsial.

Kaidah pengambilan keputusan dalam uji t dengan menggunakan SPSS dengan

tingkat signifikasi yang ditetapkan adalah 5%. Penerimaan atau penolakan hipetesis

dengan kriteria:

1. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak atau variabel

bebas tidak dapat menjelaskan variabel terikat atau tidak ada pengaruh

antara variabel yang diuji.

Universitas Sumatera Utara


2. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima atau variabel

bebas dapat menjelaskan variabel terikat atau ada pengaruh antara variabel

yang diuji.

3.8.1.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-f)

Uji simultan (uji-f) ini digunakan untuk melihat apakah variabel independent

yaitu kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) secara bersama-sama mempunyai

pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent yaitu kinerja (Y).

Kriteria pengambilan keputusan dalam uji F dengan menggunakan SPSS adalah:

1. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak atau variabel

bebas dari model regresi linier tidak mampu menjelaskan variabel terikat.

2. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima atau variabel

bebas dari model regresi linier mampu menjelaskan variabel terikat.

3.8.2 Uji Isntrumen

Untuk memastikan apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya, maka digunakan dua macam

pengujian yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.

3.8.2.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai

validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas

rendah (Suharsimi, 2006: 168)

Universitas Sumatera Utara


Dalam menguji tingkat validitas suatu instrumen dapat dilakukan dengan dua

cara yaitu: analisis faktor dan analisis butir. Dalam penelitian ini menggunakan

analisis butir yaitu skor-skor total butir dipandang sebagai nilai X dan skor total

dipandang sebagai nilai Y (Suharsimi, 2006: 176). Pengujian validitas menggunakan

bantuan program SPSS.

Hasil perhitungan r hitung kemudian dikonsultasikan dengan r tabel dengan

taraf signifikan 0,05. Apabila r hitung > r tabel maka butir instrumen dapat dikatakan

valid, akan tetapi jika r hitung < r tabel maka dikatakan bahwa instrumen tersebut

tidak valid.

Uji validitas digunakan dengan cara menguji korelasi antara skor item

dengan skor total masing-masing variabel. Secara statistik angka korelasi yang

diperoleh harus dibandingkan dalam angka tebel r person correlation. Apabila nilai r

hitung > r tabel, maka instrumen tersebut dikatakan valid. R tabel ditentukan dengan

cara mencari besarnya df dan besarnya df dapat dihitung dengan rumus N-2.

N=jumlah sample : 30-2=28 dan alpha 0.01. Didapat r tabel 0,361 (lihat r tabel pada

df=88). Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa semua item pertanyaan pada

variabel kepemimpinan, kompensasi, motivasi dan variabel prestasi kerja memenuhi

persyaratan dikarenakan nilai korelasi mempunyai nilai diatas 0,361.

3.8.2.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instumen

tersebut cukup baik (Suharsimi, 2006:178). Instrumen dikatakan reliabel adalah jika

Universitas Sumatera Utara


jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu dan suatu variabel dikatakan reliabel jika memberi nilai cronbach’s Alpha >

0,60 (Ghozali, 2006:45).

3.8.3 Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini akan diuji menggunakan metode regresi linear berganda untuk

mengetahui pengaruh variabel-variabel yang terkait dalam penelitian. Model regresi

berganda harus memenuhi asumsi klasik. Uji asumsi klasik bertujuan untuk

mengetahui apakah model regresi yang diperoleh dapat menghasilkan estimator linier

yang baik. Apabila dalam suatu model telah memenuhi asumsi klasik, maka dapat

dikatakan model tersebut sebagai model ideal atau menghasilkan estimator linier

tidak bias yang terbaik atau Best Linier Unbias Estimator (BLUE). Model regresi

perlu diuji dengan asumsi klasik karena kriteria BLUE diatas, yang dilakukan dengan

uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heterokedastisitas.

3.8.3.1 Uji Normalitas

Pengujian distribusi data bertujuan untuk pengujian suatu data penelitian

apakah dalam model statistik, variabel terikat dan variabel bebas berdistribusi normal

atau berdistribusi tidak normal. Distribusi data normal menggunakan statistik

parametrik sebagai alat pengujian. Sedangkan distribusi tidak normal digunakan

untuk analisis pengujian statistik non parametrik. Uji normalitas dalam penelitian ini

dilakukan untuk menguji normalitas data dari masing-masing variabel dengan

menggunakan one-sample kolmogorov-smirnov.

Universitas Sumatera Utara


Untuk menguji normalitas data suatu penelitian, salah satu alat yang

digunakan adalah menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Menurut Imam Ghozali

(2005), bahwa distribusi data dapat dilihat dengan membandingkan Z hitung dengan

Z tabel dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika Z hitung (Kolmogorov Smirnov) < Z tabel (1,96), atau angka signifikansi >

taraf signifikansi () 0,05; maka distribusi data dikatakan normal.

2. Jika Z hitung (Kolmogorov Smirnov) > Z tabel (1,96), atau angka signifikansi <

taraf signifikansi () 0,05 distribusi data dikatakan tidak normal.

3.8.3.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi,

maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel

bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol.

Multikoloneritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor

(VIF). Regresi bebas dari multikoloneritas apabila nilai toleransinya di atas 0,0001

dan VIF kurang dari 5 (Santoso, 2000: 281) Imam Ghozali (2002:64) mengatakan

bahwa nilai VIF multikoloneritas adalah kurang dari 10 dan tolerance mendekati 1.

3.8.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan

residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan

Universitas Sumatera Utara


dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan

ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah

residual (Y-prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Melihat grafik

terlihat tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka

0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.8.4 Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui bagaimana

pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat yaitu antara variabel

kepemimpinan (X1) dan motivasi kerja (X2) terhadap variabel kinerja (Y). Dengan

menggunakan rumus sebagai berikut

𝒀𝒀 =∝ +𝒃𝒃𝟏𝟏 𝒙𝒙𝟏𝟏 + 𝒃𝒃𝟐𝟐 𝒙𝒙𝟐𝟐

Keterangan:

Y = Kinerja

α = Konstanta

X1 = Kepemimpinan

X2 = Motivasi

b1 = Koefisien Regresi kepemimpinan

b2 = Koefisien Regresi motivasi kerja

Universitas Sumatera Utara


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan

Sebagai Pelabuhan umum yang tidak diusahakan kapal-kapal yang

menyinggahi Pelabuhan Kelas III Barus, pada umumnya adalah kapal-kapal dengan

konstruksi tersebut dari kayu serta kegiatan bongkar muatnya secara umum masih

dikerjakan langsung oleh tenaga manusia / ABK-nya sendiri.

Dalam rangka pelayanan terhadap kapal-kapal yang melakukan kegiatan atau

menyinggahi pelabuhan Kelas III Barus pada akhir-akhir inidihapkan pula pada

permasalahan yaitu terjadinya tumpang tindih kewenangan terhadap pelayanan bagi

kapal-kapal pelayanan bagi kapal-kapal Nelayan khususnya yang berukuran kurang

dari 7 GT isi kotornya.

Dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 31 tahun 2004, tanggal 06

oktober 2004 tentang Perikanan dan Kelautan yang akan melahirkan peraturan daerqh

yang sepertinya member ke3an mengabaikan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008

tentang Pelayanan.

Dari permasalahan tersebut memberikan dampak yang sangat besar terhadap

kegiatan yang selama ini terjadi Tugas pokok dan Fungsi Kantor Unit Penyelenggara

Pelabuhan Kelas III Barus khususnya pada tugas sektor Lalu lintas, Angkutan Laut

dan Pelayanan Jasa.

Universitas Sumatera Utara


Selain sebagi Pelabuhan Umum, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kels

III Barus juga merupakan salah satu tujuan kunjungan Wisata yang berada di Daerah

Kabupaten Tapanuli-tengah Provinsi Sumatera Utara yang banyak dikunjungi oleh

Wisatawan baik domestic maupun Manca Negara.

Hal ini juga disebabkan oleh Kantor Unit Penyelenggara Kelas III Barus

merupakan salah satu Pelabuhan Umum yang pantainya landai, Pasirnya Putih,

pemandangannya indah kelaut lepas serta berjarak hanya 350 Km dari ibu kota

Provinsi Sumatera Utara (Medan) hal ini juga sejak dahulu sudah dikenal oleh banyak

pihak dan masyarakat umum.

Pada saat ini kondisi Pelabuhan Kelas III Barus sedang dikunjungi sebagai

pelabuhan Wisata Bahri yang kegiatan perusahaan nya di Kelola oleh Pemerintah

Daerah Kabupaten Tapanuli-tengah.

Berdasarkan Keputusan Kementrian Perhubungan Nomor KM.62 Tahun 2010

tanggal 08 November tentang Organisasi dan Tata kerja Kantor Unit Penyelenggara

Pelabuhan Kelas III Barus yang membawahi dua (2) wilayah kerja masing-masing.

1. Wilayah Kerja Muara Tapus

2. Wilayah Kerja Sorkam

Keadaan Iklim Pelabuhan Kelas III Barus dipengaruhi musim Timur dan

musim Barat dengan suhu udara rata-rata berkisar 30º dengan suhu tertinggi antara

32º dan 33º sedangkan suhu yang terendah antara 24º dan 22º sedangkan angin timur

dengan kecepatan sekitar 10-17 Km/Jam bertiup antara bulan Maret sampai dengan

bulan Agustus, sedangkan angin barat dengan kecepatan sekitar 15-25 Km/jam

antara bulan September dengan bulan Febuari.

Universitas Sumatera Utara


Adapun gambaran Geografis dan Iklim pada wilayah tersebut adalah:

1. Pelabuhan Kelas III Barus, berada di Kecamatan Barus yang terletak di

Kelurahan Pasar Batu Gerigis Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera

Utara pada koordinat:

10º 26º 11º LU

91º 98º 53º BT

2. Wilayah Kerja Muara Tapus berada di Kecamatan Sirandorung terletak di

Desa Muara Tapus Kabupaten Tapanuli-Tengah Provinsi Sumatera Utara

Pada koordinat:

10º 26º 11º LU

89º 98º 53º BT

3. Wilayah Kerja Sorkam berada di Kecamatan Sorkam yang terletak di Desa

Pasar Sorkam Kabupaten Tapanuli-Tengah Provinsi Sumatera Utara pada

koordinat:

10º 26º 11º LU

91º 98º 53º BT

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4.1 Gedung Pelabuhan Kelas III Barus Tahun 2018

Sumber: Kantor Pelabuhan Kelas III Barus.

Pelabuhan kecil barus mulai dikenal pada tahun 627 Sebelum Masehi, yang terletak

di pantai barat laut Provinsi Sumatera Utara menghadap ke Samudra Hindia yang

luas, peernah menjadi eksportir utama Kamper (kapur barus) dan kamper kayu dunia.

Begitu banyak sehingga bahkan sampai hari ini kaata kamper dalam bahasa

Indonesia kapur barus yang berarti kapur dari barus. Saat ini, meskipun barus

merupakan pelabuhan antar pulau yang sepi dan hanya melayani perahu tradisional

yang membawa barang dan barang dagangan ke Nias di Samudera Hindia, Aceh

Utara, Sumatera Barat dan Minangkabau ke selatan. Masa kemasan yang sudah lewat

ketika kapal dari India, Arab, Persia dan China yang digunakan untuk berlayar

berbondong bonding untuk berlabuh disini untuk mencari kamper berkualitas dan

berharga tinggi serta rempah-rempah lainnya yang sangat dicari di seluruh India dan

Timur Tengah.

Universitas Sumatera Utara


Sejak abad awal Masehi, Barus adalah terkenal dengan kamper dan kamper kayu

yang sayangnya saat ini dimiliki semuanya menghilang kecuali namanya. Namanya

banyak disebut-sebut dari bahasa Yunani, America, Arab, India, Tamil, Cina dan

Melayu jawa. Setelah orang-orang Arab, disusun Srilanka dan kemudian orang-orang

Spanyol, Inggris dan Belanda. Hal ini tidak mengherankan bahwa anda akan

menemukan Pelabuhan barus yang kosmopolitan, dimana penduduk asli batak hidup

harmoni dengan pendatang dari Jawa, Minangkabau, Cina, India dan Arab.

4.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan

A. Visi

Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan perhubungan yang handal, mapu

berdaya saing dan memberikan nilai tambah

B. Misi

Adpun Misi Pelabuhan Kelas III Barus adalah sebagai berikut :

1. Mempertahankan tingkat jasa pelayanan, sarana dan prasarana perhubungan.

2. Melaksanakan konsolidasi melalui restruktirisasi dan reformasi dibidang

sarana dan prasaran perhubungan.

3. Meningkatkan aksebelitas masyarakat terhadap pelayanan jasa perhubungan.

4. Meningkatkat kualitas pelayanan jasa perhubungan yang handal dan

memberikan nilai tambah.

C. Tujuan

Tujuan Pelabuhan Kelas III Barus adalah menjadi Pelabuhan yang terbaik

dan menghasilkan keuntungan yang ditargetkan.

Universitas Sumatera Utara


4.1.3 Makna Logo Perusahaan

Gambar 4.2 Logo Pelabuhan Kelas III Barus


Sumber : Pelabuhan Kelas III Barus.

Lambang terdiri dari bentuk lingkaran dan pita bertuliskan Kementrian

Perhubungan Republik Indonesia yang menggambarkan satu kesatuan, kekompakan

dan keterpaduan dalam melaksanakan tugas yang diembanKementrian Perhubungan

untuk mencapai cita-cita Bangsa dan Negara.

Adpun Unsur-unsur lambang tersebut terdiri dari :

1. Sayap tujuh helai sebelah kiri dan kanan.

2. Jangkar yang menyatu sayap dan ekor.

3. Bola dunia warna biru dengan garis-garis warna emas yang menyatu dengan

roda gigi sebanyak 12 buah warnah emas dan 12 buah warnah biru

4. Ekor warnah emas lima helai

Universitas Sumatera Utara


5. Padi 45 butir dan kapas 17 buah seluruhnya berwana emas yang tangkainya

di ikat dengan pita warnah emas bebrbentuk angka delapan.

6. Seloka “Wahana MAnghayu Warga pertiwi” diletakkan didalam jangkar

warnah biru.

7. Pita warnah emas dan biru diletakkan dibawah lingkaran warnah emas

dengan tulisan Kementrian Perhubungan Republik Indonesia.

Adpun ariti lambang Logo tersebut adalah :

1. Roda bergigi berarti matra Perhubungan darat.

2. Jangkar berarti matra Perhubungan laut.

3. Burung Garuda berarti matra Perhubungan Udara.

4. Bulatan Bumi berarti lingkup pelayanan jasa Perhubungan

5. Warnah logo terdiri dari warna biru langit (Cerulean Blue) berarti kedamain

dan kuning berarti keagungan.

4.1.4 Ruang Lingkup Perusahaan

Sasaran penulisan adalah Pelabuhan Kelas III Barus itu sendiri dan daerah

hinterlandnya, yaitu Kabupaten tapanuli-tengah, Kotamadya Sibolga, Kabupaten

Tapanuli Sewlatan, Kabupaten Nias, dan Kabupaten Tapanuli Utara yang

dibatasipada identifikasi terhadap hal-hal yang berhubungan dengan kebijakan

pengembangan dan peningkatan fungsi Pelabuhan Kelas III Barus guna mendukung

pertumbuhan ekonomi dan pengembangan dipantai Barat Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara


4.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan salah satu unsur terpenting dalam suatu

organisasi atau perusahaan. Fungsi struktur organisasi diantaranya adalah untuk

pembagian wewenang, menyusun pembagian kerja dan merupakan suatu sistem

komunikasi. Dengan demikian kegiatan yang beraneka ragam dalam suatu

perusahaan disusun secara teratur sehingga tujuan usaha yang telah ditetapkan

sebelumnya dapat tercapai dengan baik. Dalam penerapannya struktur organisasi dari

suatu perusahaan selalu berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Untuk

menetapkan suatu struktur organisasi harus dilihat sesuai dengan jenis perusahaan

dan lingkup kebutuhan perusahaan yang menggunakannya.

Struktur organisasi yang dipergunakan Pelabuhan Kelas III Barus adalah struktur

organisasi garis, yang perlimpahan wewenang berlangsung secara vertikal yaitu dari

pimpinan tertinggi kepada para bagian atau departemen yang bersangkutan. Dengan

adanya struktur organisasi yang memisahkan fungsi dengan jelas, maka dapat

diperoleh keuntungan sebagai berikut:

1. Terciptanya arus komunikasi yang baik dalam perusahaan.

2. Terhindar dari konflik dalam pelaksanaan kegiatan kerja.

3. Mendapatkan ketegasan fungsi dan tanggung jawab dari masing-masing

karyawan.

4. Terwujudnya hubungan yang harmonis antar karyawan dalam perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


Kepala Kantor Unit

Penyelenggara Pelabuhan

Petugas

Tata Usaha

Petugas lalu Lintas Petugas Fasilitas Petugas

Angkutan Laut Pelabuhan Kesyabandaran

Wilker SORKAM Wilker TAPUS

Gambar 4.3 Struktur Organisasi Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten


Tapanuli-tengah

Sumber : Pelabuhan Kelas III Barus

4.1.6 Deskripsi Tugas Perusahaan

Pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus dapat dibentuk

Wilayah kerja sesuai dengan kebutuhan berdasarkan analisi organisasi dan beban

kerja mempunyai tugas melakukan kegiatan pemberian pelayanan lalu lintas

angkutan laut, keamanan,dan keselamatan pelayaran diperaian pelabuhan untuk

Universitas Sumatera Utara


mempelancar angkutan laut yang berada dibawah dan tanggung jawab kepada Kantor

Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus.

Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian yang ada dalam

struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan

Wewenang dan tanggung jawab dari Kepala Kantor adalah sebagai berikut:

a. Membuat kebijaksanaan yang diperlukan dalam pelaksanaannya.

b. Mengatur strategi agar pelaksanaan operasi perusahaan dapat berjalan dengan

lancar.

c. Membuat Audit dan menyiapkan laporan Audit.

d. Menyediakan sarana pendukung yang memadai dan menunjang kelancaran

operasi perusahaan.

e. Merencanakan dan mengendalikan kebijaksanaan keuangan yang telah dibuat

oleh bagian keuangan termasuk menyetujui anggaran belanja dan biaya

perusahaan.

2. Petugas Tata Usaha

Wewenang dan tugas Tata Usaha melakuakan kegiatan keuangan,

kepegawaian, dan Umum, hokum masyarakat serta laporan. Dilingkungan Kantor

Unit Penyelenggara Pelabuhan.

3. Petugas lalu lintas dan Angkutan Laut

Melakukan kegiatan penyedian dan pemeliharaan penahanan gelombang,

kolam pelabuhan, air pelayaran dan sarana Bantu Navigasi Pelayanan penjamin

kelancaran arus barang, penumpang dan hewan, penyedian atau pelayanan jasa

Universitas Sumatera Utara


kepelabuhan dan pengaturan pengendalian jasa kepelabuhan dan pengaturan

pengendalian serta pengawasan usaha jasa terkait dengan kepelabuhan dan angkutan

di perairan.

4. Petugas Fasilitas Pelabuhan

Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana induk pelabuhan serta

Daerah Lingkungan Kerja (DLKR) dan Daerah Lingkungan Kepentingan

Kepelabuhan (DLKP) penydian fasilitas pelabuhan dan jasa pemanduan dan

penundaan penjamin keamanan dan ketertiban di pelabuhan.

5. Petugas Kesyandaran

Penyiapan bahan pengawasan keselamatan dan keamnan pada Kantor Unit

Penyelnggara Pelabuhan Kelas III Barus.

4.2 Penyajian Data

4.2.1 Indentitas Responden

Data umum responden dimaksudkan untuk mengindentifikasi responden. Responden

yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Kantor Unit

Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah Yng

berjumlah 30 orang. Karakteristik responden ini meliputi jenis kelamin, umur,

pendidikan terakhir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.1
Indentitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1 Laki-laki 23 76,7%

2 Perempuan 7 23,3%

Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengelolaan Data, 2018

Tabel 4.1 diatas mejelaskan bahwa mayoritas responden berjenis kelamin

laki-laki sebanyak 23 orang atau 76,7%. Hal ini berarti dalam pemilihan karyawan

Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah

terlihat lebih banyak jumlah karyawan laki-laki dbandingkan dengan jumlah

karyawan perempuan dimana terdapat perbedaan antara jumlah jenis kelamin laki-

laki dan perempuan.

Tabel 4.2
Indentitas Responden Berdasarkan Umur

No Umur Frekuensi Persentase


1 26 – 30 tahun 16 53,3%
2 31 – 40 tahun 10 33,3%
3 43 – 49 tahun 4 13,4%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengelolaan Data, 2018

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa karyawan Kantor Unit Penyelenggara

Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah didominasi 26 – 30 tahun

sebanyak 16 orang atau 53,3% dan 31 – 40 tahun sebanyak 10 orang atau 33,3%. Hal

ini, dapat disimpuilkan bahwa karyawan masih produktif dalam bekerja sehingga

Universitas Sumatera Utara


sehingga kinerja karyawan bisa didapatkan. Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan

Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah memiliki karyawan yang cukup baik

dari indentitas umur karyawan diharapkan dapat bekerja produktif demi mencapai

tujuan perusahaan.

Tabel 4.3
Indentitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase


1 SMA/SMK 6 20,0%
2 D-III 10 33,3%
3 S1 14 46,7%
Jumlah 100%
Sumber: Hasil Pengelolaan Data, 2018

Tabel 4.3 diatas menjelaskan bahwa karyawan Kantor Unit Penyelenggara

Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah di dominasi oleh tingkat

pendidikan yaitu pada tingkat Sarjana (S1) sebanyak 14 orang atau 46,7%. Dari data

diatas dapat disimpulkan, bahwa sebagian besanya karyawan Kantor Unit

Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah berpendidikan

terakhir Sarjana (S1). Hal ini menunjukkan bahwa Kantor Unit Penyelenggara

Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah memiliki kemampuan kerja

yang tinggi karena telah mengenyam pendidikan Sarjana, sehingga diharapkan dapat

memenuhi target yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


4.2.2 Kepemimpinan pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III

Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah

Dalam mengukur variabel kepemimpinan (X1) di Kantor Unit Penyelenggara

Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah, peneliti menggunakan 8

(delapan) indikator yaitu Bersifat adil, Memberi sugesti, Mendukung Tercapainya

Tujuan Sebagai katalisator, Menciptakan rasa aman, Sebagai wakil organisasi,

Sumber inspirasi dan Bersikap menghargai. Kemudian indikator-indikator tersebut

dikembangkan menjadi 16 (enambelas) item pernyataan. Dari pernyataan-pernyataan

tersebut dipoeroleh jawaban seperti pada tabel-tabel di bawah ini:

1. Bersifat adil.

Berdasarkan 2 pernyataan mengenai indikator Bersifat adil berkaitan dengan

ketika pemimpin memberikan kesempatan dalam jenjang karir yang di jelaskan pada

tabel-tabel berikut ini:

Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemimpin member seleksi
dalam jenjang karir sesuai kemampuan dan potensi

No Umur Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 8 26,7%
2 Setuju 18 60,0%
3 Netral 4 13,3%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 60% (18 responden). Hal ini

menunjuukan bahwa pemimpin Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III

Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah sudah memiliki keyakinan dalam memberikan

kesempatan bagi karyawan untuk seleksi jenjang karir kepegawaian sesuai potensi

dan kemampuan yang dimiliki.

Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Tentang Tidak ada perbedaan
karyawan antara yang satu dengan yang lain
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 14 46,7%
2 Setuju 13 43,3%
3 Netral 3 10,0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “sangat setuju” sebanyak 46,7% (14 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa pemimpin Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III

Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah memiliki keyakinan tidak membedak-bedakan

antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain dalam memberikan tugas.

2. Memberi sugesti.

Berdasarkan 2 (dua) pernyataan mengenai indikator Memberi sugesti

berkaitan dengan Mampu menggerakkan orang lain dan mempunyai peran penting

untuk di contoh yang di jelaskan pada tabel-tabel berikut:

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberikan contoh teladan
yang baik

No Umur Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 9 30,0%
2 Setuju 17 56,7%
3 Netral 4 13,3%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 56,7% (17 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa pemimpin Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III

Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah sudah memiliki keyakinan memberikan contoh

teladan yang baik dan selalu berbagi pengetahuan yang dimiliki.

Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberikan Dorongan
semangat bekerja

No Umur Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 12 40,0%
2 Setuju 15 50,0%
3 Netral 3 10,0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 50% (15 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa pemimpin Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III

Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah selalu memberikan dorongan semangat kerja

dalam bentuk apapun untuk karyawannya.

3. Mendukung tercapainya tujuan.

Berdasarkan 2 pernyataan mengenai indikator Mendukung tercapainya tujuan

berkaitan dengan Suatu keharmonisan antara pemimpin dan karyawan selalu menjalin

kerjasama yang baik yang di jelaskan pada tabel-tabel berikut ini:

Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Tentang Mempunyai inisiatif yang tinggi
dalam meberikan ide-ide
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 8 26,7%
2 Setuju 18 60,0%
3 Netral 4 13,3%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 60% (18 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa pemimpin Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III

Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah mempunyai inisiatif dan mampu memberikan ide-

ide yang positif upaya meningkatkan kinerja karyawan.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden Tentang Melakukan pendekatan
kepada karyawan
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 10 06,7%
2 Setuju 18 60,0%
3 Netral 2 33,3%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 60% (18 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa pemimpin Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III

Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah selalu melakukan pendekatan kepada karyawan

dalam meningkatkan kinerja dan mendukung tercapainya tujuan perusahaan.

4. Sebagai katalisator.

Berdasarkan 2 pernyataan mengenai indikator Sebagai katalisator berkaitan

dengan Suatu pengawasan dan informasi, pemimpin selalu mengawasi pekerjaan dan

memberikan informassi yang lengkap tentang petunjuk dan pelaksanaan kerja yang di

jelaskan pada tabel-tabel berikut ini:

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.10

Distribusi Jawaban Responden Tentang Melakukan pengewasan


dalam bekerja
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 7 23,3%
2 Setuju 16 53,3%
3 Netral 7 23,3%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 53,3% (16 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa pemimpin Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III

Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah selalu melakukan pengawasan pekerjaan yang

dikerjakan karyawan.

Tabel 4.11
Distribusi Jawaban Responden Tentang Informasi yang
diberikan kepada karyawan
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 12 40,0%
2 Setuju 15 50,0%
3 Netral 3 10,0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel 4.11 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 50% (15 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa pemimpin Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III

Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah selalu memberikan informasi yang lengkap

tentang petunjuk pelaksanaan kerja yang benar kepada semua karyawan.

5. Menciptakan rasa aman

Berdasarkan 2 pernyataan mengenai indikator Menciptakan rasa aman

berkaitan dengan ketidak harmonisan suatu lingkungan kerja yang dapat merusak

suatu pekerjan yang sudah ada yang di jelaskan pada tabel-tabel berikut ini:

Tabel 4.12
Distribusi Jawaban Responden Tentang mencari alternatif penyelesaian
jika terjadi perselisihan
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 13 43,3%
2 Setuju 13 43,3%
3 Netral 4 13,3%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.12 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju dan sangat setuju” yaitu sebesar 43% (13 responden).

Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas

III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah selalu berusaha untuk mencari jalan keluar

untuk menyelesaikan jika kantor terjadi ketidakharmonisan diantara para karyawan.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.13
Distribusi Jawaban Responden Tentang peraturan
yang ditetapkan
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 6 20,0%
2 Setuju 17 56,7%
3 Netral 6 20,0%
4 Tidak Setuju 1 03,3%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.13 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 56,7% (17 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa pemimpin Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III

Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah selalu membuat peraturan-peraturan yang dapat

mengendalikan keamanan dan kenyamanan karyawan.

6. Sebagai wakil organisasi

Berdasarkan 2 pernyataan mengenai indikator Sebagai wakil organisasi

berkaitan dengan pemimpin ikut serta memberikan contoh cara bekerja dan

bertanggung jawab atas jalannya peraturan yang di jelaskan pada tabel-tabel berikut

ini:

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.14
Distribusi Jawaban Responden Tentang partisipasi memberikan
contoh cara bekerja yang benar
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 5 16,7%
2 Setuju 22 73,3%
3 Netral 3 10,0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.14 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 73,3% (22 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa pemimpin Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III

Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah ikut berpartisipasi dalam memberikan contoh cara

bekerja yang kepada karyawannya.

Tabel 4.15
Distribusi Jawaban Responden Tentang Bertanggung jawab
jalannya kegiatan operasional
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 14 46,7%
2 Setuju 13 43,3%
3 Netral 3 10,0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.15 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “sangat setuju” yaitu sebesar 46,7% (14 responden). Hal ini

Universitas Sumatera Utara


menunjukkan bahwa pemimpin Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III

Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah bertanggung jawab atas pengaturan jalannya

kegiatan operasional perusahaan.

7. Sumber inspirasi

Berdasarkan 2 pernyataan mengenai indikator Sumber inspirasi berkaitan

dengan pemimpin yang memberikan contoh atau motivasi cara bekerja kepada para

karyawan-karyawan yang di jelaskan pada tabel-tabel berikut ini:

Tabel 4.16
Distribusi Jawaban Responden Tentang
Cara berpenampilan
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 13 43,3%
2 Setuju 15 50,0%
3 Netral 2 06,7%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.16 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 50% (15 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa pemimpin Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III

Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah selalu memberikan contoh yang baik dalam

berpenampilan yang rapid an menarik.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.17
Distribusi Jawaban Responden dalam berbicara
menggunakan bahasa yang baik
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 9 30,0%
2 Setuju 17 56,7%
3 Netral 3 10,0%
4 Tidak Setuju 1 03,3%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.17 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 56,7% (17 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa pemimpin Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III

Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah dalam berbicara selalu menggunakan bahasa

santun kepada karyawannya.

8. Bersikap mengharagai

Berdasarkan 2 pernyataan mengenai indikator Bersikap menghargai berkaitan

dengan ketika pemimpin memberikan dorongan dalam mengembangkan kerja yang di

jelaskan pada tabel-tabel berikut ini:

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.18
Distribusi Jawaban Responden memberikan pujian
kepada karyawan atas hasil kerja
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 8 26,7%
2 Setuju 17 56,7%
3 Netral 4 13,3%
4 Tidak Setuju 1 03,3%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.18 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 56,7% (17 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa pemimpin Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III

Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah memberikan pujian kepada karyawan atas hasil

kerja yang baik.

Tabel 4.19
Distribusi Jawaban Responden pemimpin menegur yang
melakukan kesalahan
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 5 16,7%
2 Setuju 21 70.0%
3 Netral 3 10,0%
4 Tidak Setuju 1 03,3%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.19 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 70% (21 responden). Hal ini

Universitas Sumatera Utara


menunjukkan bahwa pemimpin Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III

Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah menegur karyawan yang melakukan kesalahan

pada saat tidak didepan teman sekerjanya.

4.2.3 Motivasi pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus

Kabupaten Tapanuli-Tengah

Dalam mengukur variabel motivasi (X2) di Kantor Unit Penyelenggara

Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah, peneliti menggunakan 4

(empat) indikator yaitu hubungan rekan kerja dan atasan, lingkungan kerja,

kesempatan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, pemberian tunjangan.

Kemudian indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi 10 (sepuluh) item

pernyataan. Dari pernyataan-pernyataan tersebut dipoeroleh jawaban seperti pada

tabel-tabel di bawah ini:

1. Hubungan dengan rekan kerja dan atasan

Berdasarkan 3 (tiga) pernyataan mengenai indikator Hubungan dengan rekan

kerja dan atasan yaitu Suatu keharmonisan antara pemimpin dan karyawan selalu

menjalin kerjasama yang baik akan dijelaskan pada tabel-tabel sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.20
Distribusi Jawaban Responden Tentang Hubungan yang
harmonis terjalin antar pegawai

No Umur Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 8 26,7%
2 Setuju 20 66,7%
3 Netral 2 06,7%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.20 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 66,7% (20 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus

Kabupaten Tapanuli-Tengah merasa hubungan yang harmonis dalam melakukan

pekerjaan. Dengan adanya motivasi maka hubungan sesama karyawan dalam

melakukan pekerjaan semakin meningkat hal ini tentunya berdampak positif bagi

perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.21
Distribusi Jawaban Responden Tentang Hubungan keharmonisan
antar karyawan dan pemimpin

No Umur Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 11 36,7%
2 Setuju 13 43,3%
3 Netral 5 16,7%
4 Tidak Setuju 1 03,3%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.21 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 43,3% (13 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus

Kabupaten Tapanuli-Tengah dapat menjalin hubungan harmonis sama atasan dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan demi tercapainya tujuan perusahaan.

Tabel 4.22
Distribusi Jawaban Responden Tentang Semua menjalin
kerjasama yang baik

No Umur Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 7 23,3%
2 Setuju 19 63,3%
3 Netral 4 13,3%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel 4.22 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 63,3% (19 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus

Kabupaten Tapanuli-Tengah menjalin kerjasama yang baik dengan rekan kerja yang

lainnya.

2. Lingkungan kerja

Berdasarkan 3 (tiga) pernyataan mengenai indikator Lingkungan kerja yaitu

Memberikan daya tarik dalam melakukan pekerjaan yang efektif dan efesien akan

dijelaskan pada tabel-tabel sebagai berikut:

Tabel 4.23
Distribusi Jawaban Responden Tentang semua
fasilitas lengkap

No Umur Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 9 30,0%
2 Setuju 18 60,0%
3 Netral 3 10,0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.23 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 60% (18 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus

Kabupaten Tapanuli-Tengah termotivasi dengan adanya fasilitas kantor untuk

mempelancar pekerjaan.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.24
Distribusi Jawaban Responden Tentang
penerangan di ruangan kerja

No Umur Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 9 30,0%
2 Setuju 17 56,7%
3 Netral 4 13,3%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.24 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 56,7% (17 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa motivasi karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas

III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah dengan adanya penerangan atau pencayahan

dalam ruangan kerja.

Tabel 4.25
Distribusi Jawaban Responden Tentang
lingkungan bersih

No Umur Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 6 20,0%
2 Setuju 22 73,3%
3 Netral 1 03,3%
4 Tidak Setuju 1 03,3%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel 4.25 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 73,3% (22 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa motivasi karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas

III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah dengan lingkungan yang bersih membuat

karyawan semangat dalam melaksanakan pekerjaan.

3. Kesempatan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

Berdasarkan 2 (dua) pernyataan mengenai indikator Kesempatan

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yaitu Memberikan pelatihan dan

pendidikan sebelum memasuki dunia kerja yang akan dijelaskan pada tabel-tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.26
Distribusi Jawaban Responden Tentang memberikan
pelatihan sebelum bekerja
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 8 26,7%
2 Setuju 18 60,0%
3 Netral 4 13,3%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.26 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 60% (18 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa motivasi karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas

III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah dengan selalu memberikan pendidikan dan

pelatihan bagi pegawai sangat berjalan dan terlaksana.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.27
Distribusi Jawaban Responden Tentang melakukan
pengembangan karir
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 10 33,3%
2 Setuju 20 66,7%
3 Netral 0 0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.27 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 66,7% (20 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa motivasi karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas

III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah sangat berjalan dengan baik dalam melakukan

pengembangan karir bagi karyawan.

4. Insentif

Berdasarkan 2 (dua) pernyataan mengenai indikator insentif pimpinan perlu

membuat perencanaan pemberian insentif dalam bentuk baik berupa gaji, bonus,

tunjangan dan jaminan. Hal ini dalihat dijelaskan pada tabel-tabel sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.28
Distribusi Jawaban Responden Tentang Tunjangan
uang makan yang layak

No Umur Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 9 30,0%
2 Setuju 17 56,7%
3 Netral 4 13,3%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.28 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 56,7% (17 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus

Kabupaten Tapanuli-tengah menyatakan bahwa tambahan gaji sangat memotivasi

mereka untuk menjalankan pekerjaan. Karyawan merasa puas dengan tambahan gaji

(Insentif) yang diberikan perusahaan sesuai atas prestasi kerja yang mereka capai,

dengan begitu karyawan merasa dihargai atas pekerjaan yang telah mereka

laksanakan dengan mkasimal. Namun, masih ada karyawan yang tidak setuju dengan

pernyataan tersebut, beliau measa gaji yang diterima tida sesuai dengan hasil kerja

yang telah dilakukan.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.29
Distribusi Jawaban Responden Tentang Tunjangan
Keluarga yang layak

No Umur Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 6 20%
2 Setuju 21 70%
3 Netral 3 10%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.29 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 70% (21 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan merasa tenang dalam bekerja karena tunjangan

keluarga yang diberikan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus

Kabupaten Tapanuli-Tengah. Perusahaan menyadari bahwa tunjangan keluarga

merupakan faktor penting bagi setiap karyawan sehingga tidak ada rasa cemas ketika

karyawan melakukan pekerjaan. Namun, masih ada karyawan tidak setuju dengan

adanya tunjangan keluarga.

4.2.4 Kinerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus

Kabupaten Tapanuli-Tengah

Dalam mengukur variabel kinerja di Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan

Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah, peneliti menggunakan 5 (lima)

Universitas Sumatera Utara


indikator yaitu kuantitas, kualitas, ketetapan waktu, kehadiran dan kemampuan

bekerjasama. Kemudian indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi 11

(sebelas) item pernyataan. Dari pernyataan tersebut dapat diperoleh jawaban seperti

pada tabel-tabel berikut:

1. Kuantitas

Berdasarkan 2 (dua) item pernyataan mengenai indikator kuantitas, dapat

dilihat dari bagaimana seorang karyawan merasa puas dalam pencapaian target yang

ditentukan perusahaan berhasil. Hal ini dapat dijelaskan pada tabel-tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.30
Distribusi Jawaban Responden Tentang pencapaian target
perusahaan yang telah ditentukan

No Umur Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 4 13,3%
2 Setuju 19 63,3%
3 Netral 7 23,3%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.30 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 63% (19 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas

III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah merasa puas dengan pekerjaan yang dihasilkan

sesuai dengan target yang ditentukan perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.31
Distribusi Jawaban Responden Tentang Merasa senang
dalam mencapai target yang diberi perusahaan
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 10 33,3%
2 Setuju 16 53,3%
3 Netral 4 13,3%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.31 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 53,3% (16 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus

Kabupaten Tapanuli-Tengah merasa puas atas kinerja yang dapat mencapai target

yang telah ditentukan oleh perusahaan.

2. Kualitas

Berdasarkan 2 (dua) item pernyataan mengenai indikator kualitas, dapat

dilihat dari bagaimana seorang karyawan merasa teliti dan sebaik mungkin dalam

menyelesaikan pekerjaan. Hal ini dapat dijelaskan pada tabel-tabel sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.32
Distribusi Jawaban Responden Tentang menyelesaikan
pekerjaan dengan teliti dan rapi
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 9 03,3%
2 Setuju 20 66,7%
3 Netral 1 30,0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.32 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 66,7% (20 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas

III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah dapat menyelesaikan setiap pekerjaan dengan

teliti dan rapi.

Tabel 4.33
Distribusi Jawaban Responden Tentang selalu
berusaha dalam menyelesaikan tugas
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 12 40,0%
2 Setuju 16 53,3%
3 Netral 2 6,7%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.33 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 53,3% (16 responden). Hal ini

Universitas Sumatera Utara


menunjukkan bahwa kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas

III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah selalu berusaha sebaik mungkin dalam

mengerjakan pekerjaan nya.

3. Ketetapan waktu

Berdasarkan 2 (dua) item pernyataan mengenai indikator ketetapan waktu,

dapat dilihat dari bagaimana seorang karyawan melakukan pekerjaan dengan tepat

pada waktu yang telah di tentukan oleh perusahaan. Hal ini dapat dijelaskan pada

tabel-tabel sebagai berikut:

Tabel 4.34
Distribusi Jawaban Responden Tentang menyelesaikan
pekerjaan dengan tepat waktu
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 10 33,3%
2 Setuju 15 50,0%
3 Netral 4 13,3%
4 Tidak Setuju 1 03,3%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.34 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 50% (15 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas

III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah selalu melaksanakan tugasnya dengan tepat

waktu.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.35
Distribusi Jawaban Responden Tentang tidak
menunda suatu pekerjaan
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 13 43,3%
2 Setuju 17 56,7%
3 Netral 0 0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.35 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 56,7% (17 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas

III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah tidak pernah menunda nunda waktu dalam

menyelesikan suatu pekerjaan.

3. Kehadiran

Berdasarkan 3 (tiga) item pernyataan mengenai indikator kehadiran, dapat

dilihat dari bagaimana seorang karyawan masuk kantor,pulang kantor, dan izin

kantor. Hal ini dapat dijelaskan pada tabel-tabel sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.36
Distribusi Jawaban Responden Tentang
on time masuk kerja
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 8 26,7%
2 Setuju 16 53,3%
3 Netral 5 16,7%
4 Tidak Setuju 1 03,3%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.36 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 53,3% (16 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas

III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah sangat disiplin masuk kantor tepat pada waktu

yang telah ditentukan oleh perusahaan.

Tabel 4.37
Distribusi Jawaban Responden Tentang pulang
kerja tepat pada waktunya
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 8 26,7%
2 Setuju 17 56,7%
3 Netral 3 10,0%
4 Tidak Setuju 2 06,7%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.37 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 56,7% (17 responden). Hal ini

Universitas Sumatera Utara


menunjukkan bahwa kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas

III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah sangat disiplin pulang kerja tepat pada waktu

yang telah ditentukan oleh perusahaan.

Tabel 4.38
Distribusi Jawaban Responden Tentang tidak
pernah keluar tanpa izin
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 8 26,7%
2 Setuju 17 56,7%
3 Netral 4 13,3%
4 Tidak Setuju 1 03,3%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.38 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 56,7% (17 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas

III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah peduli terhadap jam kerja yang ditetapkan dan

tidak suka keluar saat jam kerja tanpa izin.

4. Kemampuan bekerjasama

Berdasarkan 2 (dua) item pernyataan mengenai indikator kemampuan

bekerjasama, dapat dilihat dari bagaimana seorang karyawan dan pimpinan saling

bekerjasama dalam menyelesaikan tugas atau masalah yang ada. Hal ini dapat

dijelaskan pada tabel-tabel sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.39
Distribusi Jawaban Responden Tentang kerjasama dalam
melakukan atau melaksanakan pekerjaan
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 8 26,7%
2 Setuju 16 53,3%
3 Netral 5 16,7%
4 Tidak Setuju 1 03,3%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.39 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 53,3% (16 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas

III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah dalam melakukan kerjasama dengan rekan

kerja dalam menyelesaikan pekerjaan sangatlah terlaksana.

Tabel 4.40
Distribusi Jawaban Responden Tentang selalu
berkordinasi dengan rekan kerja
No Umur Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 7 23,3%
2 Setuju 18 60,0%
3 Netral 4 13,3%
4 Tidak Setuju 1 03,3%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.40 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 60% (18 responden). Hal ini

Universitas Sumatera Utara


menunjukkan bahwa kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas

III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah selalu kordinasi dalam melakukan kerja dalam

menyelesaikan tugas bersama.

4.3 Metode Analisis Data

4.3.1 Uji Hipotesis

4.3.1.1 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji signifikan parsial (uji-t) dilakukan untuk melihat secara parsial (individu)

pengaruh variabel independen (bebas) yaitu kepemimpinan dan motivasi terhadap

variabel dependen (terkait) yaitu kinerja karyawan. Apabila thitung > ttabel maka H0

ditolak dan Ha diterima, sedangkan apabila thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha

ditolak.

Uji-t juga dapat dilihat berdasarkan tingkat signifikasi, yaitu apabila nilai

probabilitas yang dihitung <0.05 (Sig. <a0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Sebalikanya, apabila nilai probabilitas yang dihitung >0,05 (Sig.a0,05), maka H0

diterima dan Ha ditolak. Nilai dengan df= n – k yaitu 30 – 3 = 27, sehingga nilai pada

taraf signifikan 5% yaitu ttabel adalah 1,7033. Hasil uji-t dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.41
Hasil Uji Signifikasi Parsial (Uji-t)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -4.446 4.383 -1.014 .319
Kepemimpinan .693 .118 .859 5.870 .000
Motivasi .076 .182 .061 .420 .678
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.41 diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Nilai thitung untuk variabel kepemimpinan sebesar 5,870 dengan signifikasi

sebesar 0,00. sedangkan ttabel pada ɑ = 0,05 adalah 1,7033. Hal ini menunjukkan

bahwa thitung (5,870) > ttabel (1,7033) dan nilai probabilitas 0,00 < 0.05 maka H0

diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kepemimpian

(X1) berpengaruh secara tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Nilai koefesien

yang positif menunjukkan bahwa kepemimpinan (X1) berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap kinerja karyawan. Artinya peningkatan variabel kepemimpinan

(X1) dapat meningkatkan kinerja karyawan.

2. Nilai thitung untuk variabel motivasi sebesar 420 dengan signifikasi sebesar

0.678. sedangkan ttabel pada ɑ = 0,05 adalah 1,7033. Hal ini menunjukkan bahwa thitung

(420) < ttabel (1,7033) dan nilai probabilitas 0,678 >0.05 maka H0 ditolak dan Ha

diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa motivasi (X2) berpengaruh

secara signifikan terhadap kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan

Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah. Nilai koefesien yang positif

Universitas Sumatera Utara


menunjukkan bahwa motivasi (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan.

Bedasarkan hasil uji-t diatas dapat disimpulkan bahwa secara parsial

(individu), variabel kepemimpinan dan variabel motivasi berpengaruh terhadap

kinerja karyawan.

4.3.1.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-f)

Uji signifikan simultan (uji-f) digunakan untuk menguji apakah variabel

kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) memiliki pengaruh secara bersamaan terhadap

kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten

Tapanuli-Tengah. Apabila fhitnung< ftabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Uji-f juga dapat dilihat berdasarkan tingkat signifikasi, yaitu apabila nilai

probabilitas yang dihitung <0,50 (Sig.<ɑ0,50), maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Sebaliknya, apabila probabilitas yang dihitung >0,50 (Sig.<ɑ0,50), maka H0 diterima

dan Ha ditolak. Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) sebanyak 30

responden dan jumlah keseluruhan variabel (k) sebanyak 3, sehingga diperoleh:

1. df (pembilang) = 3 – 1 = 2

2. df (penyebut) = 30 – 2 = 28

Nilai ftabel pada ɑ = 5% adalah sebesar 4,196. Sedangkan nilai fhitung akan diperoleh

dengan menggunakan bantuan program statistik yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.42
Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-f)

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 764.769 2 382.385 66.567 .000b
Residual 155.097 27 5.744
Total 919.867 29
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), Motivasi, Kepemimpinan
Sumber: Hasil Pengolahan Data,2018

Berdasarkan tabel 4.42 diatas dapat dilihat bahwa fhitung sebesar 66,567

dengan tingkat signifikasi 0.000. sedangkan ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (ɑ =

0,05) adalah 4,196. Maka, fhitung (66,567) > ftabel (4,196) dan nilai probabilitas 0,000 <

0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

independen (bebas) yaitu kepemimpinan dan motivasi berpengaruh secara serempak

terhadap variabel dependent (terkait) yaitu kinerja karyawan Kantor Unit

Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah. Dengan

demiikian, faktor kepemimpinan dan motivasi dapat meningkatkan kinerja karyawan.

Namun, apabila salah satu variabel menurun, maka juga dapat menurunkan kinerja

karyawan.

4.3.2 Uji Instrumen

4.3.2.1 Uji Validitas

Pada uji Validitas ini, setiap item pernyataan akan diuji validitasnya. Untuk

mengetahi validitas setiap item dalam instrument penelitian dapat dilihat melalui

kolom rhitung dan rtabel. Jika nilai rhiting lebih besar dari rtabel maka pernyataan tersebut

Universitas Sumatera Utara


dapat dinyatakan valid. Nilai rtabel dengan df= n-2 yaitu 30 – 2 = 28, sehingga nilai

rtabel pada taraf signifikasi 5% adalah 0,361. Apabila nilai rhitung> rtabel (0,361) maka

item pernyataan tersebut dinyatakan valid.

1. Variabel kepemimpinan (X1)

Uji validitas kuesioner untuk variabel kepemimpinan (X1) dalam penelitian ini

dilakukan kepada 30 responden dengan rtabel sebesar 0,361. Hasil uji validitas untuk

variabel kepemimpinan (X1) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.43
Uji Validitas Kepemimpinan (X1)

Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan


Valid
P1.1 .515
P1.2 .762 Valid

P1.3 .404 Valid

P1.4 .730 Valid

P1.5 .515 Valid

P1.6 .537 Valid

P1.7 .377 Valid

P1.8 .730 Valid

P1.9 .591 Valid

P1.10 .531 Valid


0,361
P1.11 .428 Valid

P1.12 .762 Valid

P1.13 .701 Valid

P1.14 .759 Valid

P1.15 .801 Valid

P1.16 .804 Valid


Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.43 menunjukkan semua butir pernyataan memiliki nilai Corrected

Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai rtabel sebesar 0,361. Dengan

demikian semua butir pernyataan dinyatakan valid.

2. Variabel Motivasi (X2)

Uji validitas kuesioner untuk variabel motivasi(X2) dalam penelitian ini

dilakukan kepada 30 responden dengan rtabel sebesar 0,361. Hasil uji validitas untuk

variabel motivasi(X2) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.44
Uji Validitas Motivasi(X2)

Pernyataan rhitung rtabel Keterangan


P2.1 .783 Valid
P2.2 .799 Valid
P2.3 .423 Valid
P2.4 .747 0,361 Valid
P2.5 .663 Valid
P2.6 .706 Valid
P2.7 .515 Valid
P2.8 .507 Valid
P2.9 .601 Valid
P2.10 .685 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Tabel 4.44 menunjukkan semua butir pernyataan memiliki nilai Corrected

Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai rtabel (0,361) dengan demikian

semua butir pernyataan dinyatakan valid.

Universitas Sumatera Utara


3. Variabel Kinerja (Y)

Uji validitas kuesioner untuk variabel Kinerja (Y) dalam penelitian ini dilakukan

kepada 30 responden dengan rtabel sebesar 0,361. Hasil uji validitas untuk variabel

kepuasan kerja (Y) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.45
Uji Validita Kinerja (Y)

Pernyataan rhitung rtabel Keterangan


P3.1 Valid
.432
P3.2 Valid
.546
P3.3 Valid
.699
P3.4 Valid
.452
P3.5 Valid
.764
P3.6 0,361 Valid
.663
P3.7 Valid
.791
P3.8 Valid
.776
P3.9 Valid
.801
P3.10 Valid
.815
P3.11 Valid
.810
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Tabel 4.45 menunjukkan semua butir pernyataan memiliki nilai Corrected

Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai rtabel (0,361) dengan demikian

semua butir pernyataan dinyatakan valid.

Universitas Sumatera Utara


4.3.2.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan uji Cronbach’s Alpha. Apabila nilai

Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 maka dapat dikatakan reliabel atau dapat

dianalisis lebih lanjut. Berdasarkan uji reliabilitas terhadap kuesioner yang dibagikan

kepada responden, diperoleh hasil uji reliabilitas sebagai berikut:

1. Variabel Kepemimpinan (X1)

Hasil uji reliabilitas untuk variabel Kepemimpinan (X1) dalam penelitian ini

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.46
Uji Reliabilitas Variabel Kepemimpinan (X1)

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
. 967 16
Sumber: Hasil Pengolahan Data,2018

Berdasarkan tabel 4.46 dapat diketahui bahwa nilai ralpha sebesar 0,967.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai ralpha positif dan lebih besar dari rtabel (0,967

> 0,60) maka item kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.

2. Variabel Motivasi (X2)

Hasil uji reliabilitas untuk variabel motivasi (X2) dalam penelitian ini dapat

dilihat pada tabel-tabel berikut ini:

Tabel 4.47
Uji Reliabilitas Variabel Motivasi (X2)

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.966 10
Sumber Pengolahan Data,2018

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel 4.47 diatas, dapat diketahi bahwa nilai ralpha sebesar 0,966.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai ralpha positif lebih besar dari rtabel (0,966 >

0,60) maka item kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.

3. Variabel Kinerja (Y)

Hasil Uji reliabilitas untuk variabel Kinerja (Y) dalam penelitian ini dapat dilihat

pada tabel-tabel sebagai berikut:

Tabel 4.48
Uji Reliabilitas Kinerja (Y)

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.966 11
Sumber Pengolahan Data,2018

Berdasarkan tabel 4.48 diatas, dapat diketahi bahwa nilai ralpha sebesar 0,966.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai ralpha positif lebih besar dari rtabel (0,966 >

0,60) maka item kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.

4.3.3 Uji Asumsi Klasik

4.3.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan melalui perhitungan regresi

dengan bantuan alat statistik yang dideteksi melalui dua pendekatan uji Kolmogorov-

Smirnov dan pendekatan grafik yang membandingkan antara dua observasi dengan

distribusi yang mendekati distribusi normal. Berikut ini penjelasan uji normalitas

dengan Kolmogorov-Smirnov dan pendekatan grafik.

Universitas Sumatera Utara


1. Uji Kolmogorov-Smirnov

Uji Kolmogorov-Smirnov yaitu pedoman pengambilan keputusan tentang data

distribusi normal berdasarkan uji statistik dengan menggunakan pendekatan

Kolmogorov-Smirnov Z yang dapat dilihat dari kriteria berikut:

a. Jika nilai Asymp.sig (2 tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal.

b. Jika Nilai Kolmogorov-Smirnov Z < 1,96, data dikatakan normal.

Tabel 4.49
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual
N 30
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 2.31261447
Most Extreme Differences Absolute .069
Positive .069
Negative -.050
Test Statistic .069
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Pada tabel hasil pengolahan data primer diatas dapat dilihat besarnya

perolehan nilai Asym.sig (2tailed) adalah 0,200. Artinya perolehan ini lebih besar

dari 0,05 dan untuk nilai Kolmogorov-Smirnov Zadalah 0,069 dimana angka ini lebih

kecil dibandingkan nilai ketetapan 1.96. Dengan demikian, uji statistik telah

Universitas Sumatera Utara


memenihi kedua kriteria yang dipersyaratkan dan data dapat dikatakan berdistribusi

serta memenuhi asumsi normalitas.

2. Pendekatan Grafik

Cara kedua untuk Uji Normalitas dapat dilakukan melalui perhitungan regresi

dengan bantuan program statistik yang dideteksi dengan melalui dua pendekatan

grafik yaitu analisa grafik histogram dan analisa grafik normal p-polt yang

membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi

normal. Berikut ini penjelasan dari grafik-grafik tersebut:

a. Grafik Histogram

Gambar 4.4 Histogram Uji Normalitas


Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Universitas Sumatera Utara


Pada pambar 4.50 terlihat bahwa residual data berkontribusi normal, hal ini

ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng ke

kanan dan ke kiri.

a. Grafik Normal P-Polt

Gambar 4.5: Grafik Normal P-Polt

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Pada gambar 4.5 terlihat bahwa gambar menunjukkan data menyebar

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, data

dikatakan berkontribusi normal.

Universitas Sumatera Utara


4.3.3.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah variabel pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Berikut ini

disajikan cara mendeteksi multikolinearitas dengan menganalisis matriks korelasi

antar variabel dan perhitungan nilai.

Tabel: 4.50 Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleranc
Model
B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant) 1.272 2.512 .506 .617
Kepemimpinan -.095 .068 -.481 -1.411 .170 .291 3.433
Motivasi .166 .104 .544 1.595 .122 .291 3.433
a. Dependent Variable: absout

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.50 dapat dilihat bahwa:

1. Nilai VIF dari Kepemimpinan dan motivasi adalah lebih kecil atau dibawah 5

(VIF <5), ini berarti tidak terkena multikolinearitas antara variabel

independen dalam model regresi.

2. Nilai Tolerenceself kepemimpinan dan motivasi kerja adalah lebih besar dari

0,1 (Tolerence >0,1) ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antara

variabel independen dalam model regresi.

Universitas Sumatera Utara


4.3.3.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan melalui metode analisis grafik yaitu grafik

Scatterpolt, dimana tidak terjadi heterokedastisitas apabila titik-titik menyebar secara

acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik diatas

maupun dibawah angka nol pada sumbu Y.

Gambar 4.6 Grafik Scatterplot


Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan gambar 4.6 diatas, menunjukkan bahwa titik-titik yang menyebar

secara acak, tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y dan titik

Universitas Sumatera Utara


membentuk sebuah pola tertentu yang jelas. Oleh karena itu, model regresi dikatakan

tidak mengalami heterokedastisitas.

4.3.4 Uji Analisis Regresi Berganda

Analisis linier berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel

Kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) terhadap Kinerja (Y) pada karyawan Kantor

Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah. Adapun

hasil koefesien regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.51
Koefisien Regresi Linier Berganda

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 4.446 4.383 -1.014 .319
Kepemimpinan .693 .118 .859 5.870 .000
Motivasi .076 .182 .061 .420 .678
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan hasil pengolahan regresi berganda yang ditunjukan dalam tabel

4.51 maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y= 4,446 + 0,693 X1 + 0,076 X2 + e

Persamaan regresi linier berganda tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Koefesien regresi konstanta sebesar 4,446, artinya jika variabel independen

(bebas) yaitu motivasi = 0 maka Kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara

Pelabuhan Kelas III Barus kabupaten Tapanuli-Tengah akan sebesar 4,446.

Universitas Sumatera Utara


2. Koefisien regresi variabel X1 (Kepemimpinan) sebesar 0,693 (positif),

menunjukkan bahwa Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap Kinerja

karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten

Tapanuli-Tengah. Nilai ini juga menunjukkan bahwa setiap adanya penambahan

satu satuan pada Kepemimpinan, maka Kinerja karyawan Kantor Unit

Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah akan

meningkat 0,693 satuan

3. Koefisien regresi variabel X2 (Motivasi) sebesar 0,076 (positif), menunjukkan

bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap Kinerja karyawan Kantor Unit

Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah. Nilai ini

juga menunjukkan bahwa setiap adanya upaya penambahan sebesar satu satuan

pada motivasi, maka Kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan

Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah akan bertambah 0,076 satuan

Dari persamaan regresi diatas dapat diketahui bahwa Kepemimpinan dan motivasi

berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara

Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah. Artinya peningkatan

terhadap masing-masing variabel akan diikuti dengan peningkatan kinerja karyawan.

Dengan demikian, kepemimpinan dan motivasi tepat akan mempengaruhi karyawan

dalam meningkatkan kinerja.

Berdasarkan hasil regresi tersebut juga dapat diketahui faktor yang paling dominan

mempengaruhi kinerja karyawan, yakni variabel kepemimpinan (X1) dengan nilai

koefesian regresi sebesar 0,693 kemudian diikuti variabel motivasi (X2) dengan nilai

koefesien regresi sebesar 0,076.

Universitas Sumatera Utara


4.3.5 Koefisien Determinasi R

Tabel 4.52
Hasil Uji Koefesien Determinasi R2

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .912 .831 .819 2.39674
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Kepemimpinan
b. Dependent Variable: Kinerja

1. Nilai R sebesar 0,912 berarti hubungan antara kepemimpinan (X1) dan motivasi

(X2) terhadap kinerja karyawan (Y) sebesar 0,912. Artinya hubungan antar

variabel tergolong sangat erat.

2. Nilai R Square adalah 0,831. Hal ini berarti 83,1% kinerja karyawan (Y) Kantor

Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah

dapat dipengaruhi oleh variabel kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2).

Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk pada

penelitian ini.

4.4 Pembahasan

4.4.1 Pengaruh Kepemimpinan (X1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten

Tapanuli-Tengah

Pengujian secara parsial (uji-t) menunjikkan bahwa secara parsial motivasi

berpengaruh secara tidak signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai

Universitas Sumatera Utara


signifikan 0,678 > 0,05 sedangkan kepemimpinan secara parsial berpengaruh

terhadap kinerja dengan nilai signifikan 0,000 > 0,05. Berdasarkan kriteria hipotesis,

jika nilai thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan

pentingnya kepemikmpinan terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap variabel kepemimpinan menemukan

bahwa sebagian besar karyawan masih menjawab setuju bahwa setiap karyawan

memiliki kepemimpinan yang cukup baik. Hal ini terlihat dari jawaban yang

diberikan responden terhadap 16 (enambelas) pernyataan yang dapat

menggambarkan kepribadian yang dimiliki setiap karyawan. Seluruh pernyataan

tersebut merupakan penjabaran dari 8 indikator kepemimpinan, yaitu: bersifat adil,

member sugeswti, mendukung tercapainya tujuan, sebagai katalisator, menciptakan

rasa aman, sebagai wakil organisasi, sumber inspirasi, dan bersikap menghargai.

Terdapat 1 (satu) indikator dengan respon tertinggi yang pertama adalah indikator

bersifat adil menampilkan sikap dan rasa kebersamaan yang menunjukkan keyakinan

diri pada seluruh proses pekerjaan. Hal ini sejalan dengan pendapat Wahjosumidjo

(1991:154) yang menjelaskan kepemimpinan adalah dalam suatu kegiatan rasa

kebersamaan para anggota adalah mitlak, sebab rasa kebersamaan pada hakikatnya

merupakan pencerminan dari pada kesepakatan antara para bawahan maupun antara

pimpinan dengan bawahan dalam mencapai tujuan. Hal ini dapat dilihat bahwa

pemimpin Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten

Tapanuli-Tengah dalam menyelesaikan tugas selalu menampilkan sikap yang

menunjukkan keadilan terhadap pekerjaan yang diberikan.

Universitas Sumatera Utara


4.4.2 Pengaruh Motivasi (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y) Kantor Unit

Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah

Berdasarkan hasil 10 (sepuluh) item pernyataan kuesioner variabel motivasi

terdapat 61% dari 30 responden yang merupakan karyawan Kantor Unit

Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah memberikan

pernyataan setuju atas pernyataan yang diberikan penulis. Hal tersebut ditunjukkan

dari hasil pengujian secara parsial (uji-t) menunjukkan bahwa secara parsial terdapat

pengaruh motivasi (X2) terhadap kinerja (Y) karyawan dengan tingkat signifikasi

sebesar 0,678 >0,05. Berdasarkan kriteria hipotesis, jika nilai thitung > nilai ttabel maka

H0 ditolak dan Ha diterima, hal ini menujnjukkan pentingnya motivasi dalam kinerja

karyawan.

Ketika kepemimpnan tersebut didukung oleh lingkungan kerja yang nyaman

untuk bekerja serta adanya interaksi yang baik antara atasan dan bawahan, maka

akan semakin memotivasi karyawan dalam bekerja. Sehingga, tugas dan tanggung

jawab dapat dilaksanakan sesuai yang diharapkan. Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan baik motivasi instrinstik dan motivasi ekstrinstik, miotivasi dapat

mendukung karyawan meminimumkan tingkat kesalahan dalam bekerja sehingga

kinerja karyawan otomatis akan meningkat. Apabila pemimpin perusahaan atau

organisasi tidak mampu memberikan motivasi yang baik terhadap karyawannya,

dapat berakibat karyawan tidak memiliki semangat untuk melakukan pekerjaannya

dan tujuan peusahaan tidak akan terpenuhi.

Terdapat 2 (dua) indikator dengan respon tertinggi, salah satunya pada

indikator hubungan rekan kerja dan atasan dengan pernyataan atasan selalu memberi

Universitas Sumatera Utara


pujian apabila menjalankan tugas dengan hasil yang memuaskan. Hal ini sejalan

dengan pendapat Herzberg dalam Slamet (2007:137) bahwa motivasi

mempersoalkan bagaimana mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau

bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilan untuk

mewujudkan tujuan perusahaan. Hal ini dapat dikatakan bahwa Kantor Unit

Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah sudah

memotivasi karyawan dalam memberikan motivasi dengan cara atasan selalu

memberikan suasana yang harmonis antar pegawai.

Hasil penelitian ini didukung oleh pernyataan Gitosudarmo (Sutrisno,

2009:109) bahwa, motivasi merupakan suatu faktor yang mendorong untuk

melakukan suatu aktifitas tertentu, motivasi sering diartikan sebagai faktor

pendorong prilaku seseorang. Setiap aktifitas yang dilakukan seseorang pasti

memiliki suatu faktor yang mendorong aktifitas tersebut. Oleh karena itu, faktor

pendorong dari seseorang untuk melakukan suatu aktifitas tertentu pada umumnya

adalah kebutuhan serta keinginan orang tersebut. Hal ini berarti bahwa setiap

peningkatan motivasi kerja karyawan akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan

terhadap pekerjaannya. Dari defenisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi

menjadi bagian yang sangat penting yang mendasari seseorang dalam melakukan

sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu yang diinginkan.

Universitas Sumatera Utara


4.4.3 Pengaruh kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) terhadap kinerja (Y)

karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus

Kabupaten Tapanuli-Tengah

Pada penelitian ini, 37 (tiga puluh tujuh) pernyataan kuesioner dari 3 (tiga)

variabel yaitu kepemimpinan (X1), motivasi (X2) dan kinerja (Y) telah dibagikan

kepada 30 responden pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus

Kabupaten Tapanuli-Tengah

Berdasarkan hasil koefisien determinasi (R2) yang bertujuan melihat besarnya

hubungan antara ketiga variabel pengaruh variabel bebas yaitu kepemimpinan (X1),

dan motivasi (X2) terhadap variaber terkait yaitu kinerja (Y) secara simultan

berdasarkan hasil yang di dapat dari nilai R sebesar 0,912, berarti hubungan antara

kepemimpinan (X1)dan Motivasi (X2) terhadap kinerja karyawan erat. Kemudian,

untuk melihat seberapa besar kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) mempengaruhi

kinerja (Y) dapat dinilai dari nilai R Square yang didapat adalah 0,831. Hal ini berarti

83,1% kinerja karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus

Kabupaten Tapanuli-Tengah dapat dipengaruhi variabel kepemimpinan (X1) dan

motivasi (X2). Sedangkan sisanya 16,9 % dipengaruhu oleh variabel lain yang tidak

termasuk pada penelitian ini.

Selanjutnya, berdasarkan uji signifikasi simultan (uji-f) yang bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama-sama

terhadap variabel dependen. Hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh nilai

fhitung adalah sebesar 66,567 lebih besar dari ftabel = 4,21 dengan hasil signifikasi

sebesar 0,000. Jadi, dibandingkan maka fhitung (66,567) > ftabel (4,21) sehingga

Universitas Sumatera Utara


disimpulkan variabel independen (kepemimpinan dan motivasi) berpengaruh secara

serempak terhadap variabel independen yaitu kinerja karyawan. Taraf signifikasi

dibawah 0,05. Maka, H0 ditolak dan Ha diterima yaitu variabel bebas (kepemimpinan

dan motivasi) mempunyai pengaruh signifikan secara simultan atau bersama sama

terhadap variabel terkaitnya (kinerja karyawan).

Secara umum dapat dikatakan bahwa secara simultan maupun parsial

kepemimpinan memiliki pengaruh yang tidak signifikan dan motivasi memiliki

pengaruh dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Menurut Dale Timpe (1991; hal

31) tingkat prestasi seseorang atau karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan

yang dapat meningkatkan kinerja karyawan.

Pada akhirnya, variabel kepemimpinan pada penelitian ini sejalan dengan

Anoraga (2003;2) bahwa kepemimpinan adalah sebagai kemampuan seseorang untuk

dapat mempengaruhi orang lain, melalui komunikasi baik secara langsung maupun

tidak langsung dengan maksud untuk menggerakkan orang-orang tersebut.

sedangkan DuBrin (2005;3) bahwa, kepemimpinan upaya mempengaruhi banyak

orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan. Hal ini membuktikan bawha

kepemimpinan memberikan dukukngan terhadap kinerja karyawan. Karena mereka

beranggapan bahwa setiap orang pasti memiliki kepemimpinan.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus

Kabupaten Tapanuli-Tengah. Sehingga disimpulkan bahwa semakin baik

kepemimpinan yang tercipta semakin meningkat pula kinerja karyawan,

dan demikian pula sebaliknya semakin buruk kepemimpinan maka kinerja

karyawan juga semakin buruk.

2. Motivasi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja karyawan

Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten

Tapanuli-Tengah. Sehingga disimpulkan bahwa semakin baik motivasi

yang tercipta semakin meningkat pula kinerja karyawan, dan demikian

pula sebaliknya semakin buruk motivasi maka kinerja karyawan juga

semakin buruk.

3. Hasil pengujian secara simultan (uji-f) menunjukkan bahwa

Kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) berpengaruh bersama-sama

(simultan) secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada

Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten

Tapanuli-Tengah, sebesar 83,1% dan sisanya 16,9% dipengaruhi oleh

faktor lain yang tidak termasuk pada penelitian ini. Sementara nilai R

Universitas Sumatera Utara


sebesar 0,912 menunjuukan bahwa hubungan antar kepemimpinan (X1)

dan Motivasi (X2) terhadap kinerja karyawan erat.

5.2 Saran

1. Bagi karyawan, dalam hal kinerja sebaiknya Kantor Unit Penyelenggara

Pelabuhan Kelas III Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah. harus terus

meningkatkan kualitas kerjanya dengan baik dengan terus mengasah

kemampuan dengan pelatihan dan sebagainya serta menanamkan motivasi

yang tinggi dalam diri pegawai tersebut, dengan membentuk sifat seorang

pegawai dalam menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan

kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai

tujuan organisasi

2. Bagi pemimpin, berkaitan dengan motivasi kerja hendaknya para

pemimpin yang ada pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III

Barus Kabupaten Tapanuli-Tengah. agar memberikan motivasi yang lebih

tinggi kepada karyawan guna terciptanya kinerja karyawan yang tinggi.

Salah satunya dengan cara pimpinan bisa memberikan bonus / kenaikan

gaji bagi karyawan yang berprestasi, adanya dana pensiun setelah masa

kerja habis ataupun jaminan tidak akan di PHK. Hasil penelitian ini bisa

dijadikan sebagai masukan dan menentukan kebijakan untuk menyusun

strategi untuk lebih meningkatkan kinerja karyawan.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Veithzal Rivai dan Dedy Mulyadi. 2012. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi
Edisi Tiga. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Anoraga, Pandji.(2003:2) Psikologi Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta

Siagian, Sondang P. 2003. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Wahjosumidjo. 1991. Kepemimpinan yang Efektif. Yogyakarta: Balai Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.


Jakarta: Rineka Cipta.

A. Shadare, Oluyesi dan Hamed T, Ayo.2009. Influence of Work Motivation,


Leadership Effectiveness and Time Management on Employees
Performance in Some Selected Industries in Ibadan, Oyo State, Nigeria.
European Journal of Economics, Finance and Administrative Sciences.
ISSN 1450-2275 Issue 16

Brahmasari, Ida Ayu dan Suprayetno,Agus.2008. “Pengaruh Motivasi Kerja,


Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi Kasus
pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia). Dalam Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, Universitas 17 Agustus Surabaya,
Vol.10, No.2,September 2008:124-135.

Hasibuan, Malayu SP. 2003. Organisasi dan Motivasi, Dasar Peningkatan


Produktivitas. Jakarta Bumi Aksara.

Handoko T. Hani. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Mathis, Robert L dan Jackson. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Salemba Empat

Robbins, Stephen, P. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta :

Erlangga.

Universitas Sumatera Utara


Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sudarmanto.2009. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar

Handoko T. Hani. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Handoko T. Hani. 001. Manajemen Personalia dan Sumber daya Manusia. Edisi
2. Yogyakarta : BPFE

Sudarmanto.2009. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.


Semarang: BP UNDIP.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai