7 HES A
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO
2019
PENDAHULUAN
1
Visa Alvi Sa’adah, “Pengaruh Penetapan Harga Jual dan Tingkat Margin terhadap
Keputusan Pembiayaan Murabahah Pada Anggota BMT AGRITAMA Blitar” (Tulungagung:
IAIN Tulungagung, 2015), hlm. 32.
2
Gita Danupranata, Manajemen Perbankan Syariah (Jakarta: Salemba Empat, 2015),
hlm. 41-44.
produk yang ditawarkan. Contohnya seperti penentuan suku bunga
simpanan yang lebih tinggi dari pesaing ditambah kelebihan lainnya seperti
hadiah.
3. Untuk Bertahan Hidup
Dalam hal ini bank menentukan harga semurah mungkin dengan
maksud produk atau jasa yang ditawarkan laku di pasaran, misalnya untuk
bunga simpanan lebih tinggi dibandingkan dengan bunga pesaing dan bunga
pinjaman rendah, tetapi dalam kondisi menguntungkan.
4. Karena Adanya Pesaing
Dalam hal ini penentuan harga dengan melihat harga pesaing.
Tujuannya adalah agar harga yang ditawarkan jangan melebihi harga
pesaing.3
C. Faktor-faktor yang Mempengaruh Penetapan Harga Produk
Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga produk dan profit
margin diantaranya adalah:
1. Kebutuhan Dana
Apabila bank kekurangan dana (jumlah simpanan sedikit), sementara
permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank untuk
menutupi kekurangan dana tersebut cepat terpenuhi yaitu dengan
meningkatkan suku bunga simpanan. Dengan meningkatnya suka bunga
simpanan akan menarik nasabah baru untuk menyimpan uang di bank,
dengan demikian kebutuhan dana akan terpenuhi. Sebaliknya, jika bank
kelebihan dana, dimana simpanan banyak akan tetapi permohonan kredit
sedikit, maka bank akan menurunkan bunga simpanan sehingga mengurangi
minat nasabah untuk menyimpan. Atau dengan cara menurunkan bunga
kredit sehingga permohonan kredit meningkat.
2. Kebijakan Pemerintah
Dalam kondisi tertentu pemrintah dapat menentukan batas maksimal
atau minimal suku bunga, baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman.
3
Niken Ayu Wulandari, Skripsi: “Analisis Penetapan Harga Jual Produk Murabahah
Terhadap Keputusan Nasabah Pembiayaan Mikro” (Lampung: UIN Raden Intan Lampung, 2017),
hlm. 36-37.
Dengan ketentuan tersebut bank tidak boleh melebihi batas yang sudah
ditetapkan oleh pemerintah
3. Target laba yang diinginkan
Target laba yang diinginkan, merupakan besarnya keuntungan yang
diinginkan oleh bank, jika laba yang diinginkan besar, maka buka pinjaman
ikut besar dan demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu pihak bank harus
menntukan presentase laba dan keuntungan yang diinginkan.
4. Kualitas jaminan
Semakin likuid jaminan yang diberikan, maka semakin rendah bunga
kredit yang dibebankan dan sebaliknya. Sebagai jaminan sertifikat deposito
bunga pinjaman akan lebih rendah jika dibandingkan dengan sertifikat
tanah. Alasan perbedaan ini adalah hal pencairan jaminan apabila kredit
diberikan bermasalah. Bagi jaminan yang likuid seperti sertifikat deposito
atau rekening giro yang dibekukan akan lebih mudah dicairkan jika
dibandingkan dengan sertifikat tanah.
5. Reputasi perusahaan
Reputasi perusahaan atau bonafiditas suatu perusahaan yang akan
memperoleh kredit juga sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan
dibebankan natinya.
6. Produk yang kompetitif
Produk yang kompetitif yaitu produk yang dibiayai kredit tersebut laku
di pasaran. Produk ini memiliki bunga kredit yang relatif rendah
dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif karena produk yang
kompetitif tingkat pengembalian kreditnya terjamin dan produk yang
dibiayai laku di pasaran.4
7. Hubungan baik
Di dalam praktiknya pihak bank menggolongkan nasabahnya menjadi
dua, yaitu nasabah utama (primer) dan nasabah biasa (sekunder). Yang
membedakan diantara keduanya yaitu keaktifan dan loyalitas nasabah yang
bersangkutan dengan bank. Nasabah utama biasanya memiliki hubungan
4
Ibid., hlm. 36-37.
baik dengan pihak bank sehingga dalam penentuan suku bunganya berbeda
dengan nasabah biasa.
8. Jaminan pihak ke tiga
Pihak yang memberikan jaminan kepada bank untuk memegang segala
resiko dibebankan kepada penerima kredit. Biasanya pihak yang
memberikan jaminan bonafide, baik dari segi kemampuannya membayar,
nama baik maupun loyalitasnya terhadap bank, bunga yang dibebankan pun
berbeda. Sebaliknya jika penjamin pihak ketiganya kurang bonafide atau
tidak dapat dipercaya, maka mungkin tidak dapat digunakan sebagai
jaminan pihak ketiga oleh pihak perbankan.
9. Elastisitas permintaan produk
Merupakan perbandingan antara perubahan jumlah permintaan produk
dengan perubahan harganya (naik atau turun). Semakin besar perubahan
jumlah permintaan produk karena perubahan harga, semakin tinggi
elastisitas permintaan produk.
10. Biaya total
Bank dapat mengalami perkembangan ketika mampu menghasilkan
pendapatan yang dapat menutupi biaya total mereka serta memperoleh
keuntungan. Pendapatan bank merupakan hasil perkalian dari jumlah produk
yang mereka jual dengan harga produk tersebut. Oleh karena itu, jumlah
biaya yang harus ditanggung bank merupakan faktor penting lain yang harus
diperhatikan dalam menentukan produk bank mereka.5
D. Metode Penetapan Harga Produk
Sebelum perusahaan atau Bank menetapkan harga untuk produk atau jasa
yang baru perlu memperimbangkan terlebih dulu hal-hal berikut:
1. Mengestimasikan volume penjualan pada berbagai tingkat harga. Suatu
produk yang mempunyai parmintaan elastis biasanya akan di beri harga
yang lebih rendah dari produk yang mempunyai permintaan inelastic.
Kemudian dapat juga ditetapkan berdasarkan perhitungan Break Even Point
(Titik Pulang Pokok).
5
Ibid., hlm. 37-39.
2. Mempekirakan harga yang sekiramya dapat diterima oleh pelanggan.
Misalkan tingkat suku bunga kredit yang diharapkan dapat dijangkau oleh
nasabah berkisar antara 12% - 20% per tahun.
3. Mengetahui lebih dulu reaksi dalam persaingan.
Persaingan dapat terjadi dari 3 (tiga) sumber:
a. Dari produk yang sama yang dihasilkan oleh perusahaan lain
b. Dari produk substitusi
c. Dari produk lain yang dibuat oleh perusahaan lain
4. Menentukan market share yang dapat diharapkan. Untuk memperluas
market share dapat dilakukan dengan pengiklanan dan bentuk lainnya yang
Non Price Competition.6
Untuk peluncuran produk baru dpat menggunakan dua metode penetapan
harga yaitu:
1) Skimming Pricing Method
Metode ini merupakan metode yang diterapkan dengan menetapkan
harga tinggi terhadap suatu produk baru atau inovatif selama tahapan
perkenalan, kemudian menurunkan harga tersebut pada saat persaingan
mulai ketat. Strategi ini dapat berjalan baik jika pelanggan tidak sensitif
terhadpa harga, namun lebih menekankan pertimbangan kualitas, inovasi
dan kemampuan produk dalam memuaskan kebutuhan pelanggan.
Tujuan dari skimming pricing yaitu:
a) Melayani pelanggan yang tidak terlalu sensitive terhadap harga, selagi
persaingan belum ada.
b) Menutupi biaya promosi dan riset melalui margin yang besar.
c) Mengantisipasi terjadinya kekeliruan dalam penetapan harga.
6
Murti Sumarni, Manajemen Pemasaran Bank (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 2002),
hlm. 292.
Metode ini diterapkan untuk membuat perusahaan berusaha untuk
memperkenalkan produk baru berharga rendah dengan harapan akan dapat
memperoleh volume penjualan yang besar dalam waktu yang relatif singkat.
Selain itu, strategi ini juga diharapkan dapat mengurangi biaya per unit dan
mengurangi kemampuan pesaing karena harga yang rendah menyebabkan
margin yang diperoleh perusahaan menjadi terbatas.
Terdapat empat bentuk harga yang dapat menggunakan metode
Penetration pricing, yaitu:
a) Restained price merupakan harga yang ditetapkan dengan tujuan
mempertahankan tingkat harga selama periode inflasi.
b) Elimination price merupakan harga yang ditetapkan pada tingkat tertentu
yang menyebabkan pesaing tertentu keluat dari pesaingan.
c) Promotion price merupakan harga yang ditetapkan rendah dengan
kualitas sama dan memiliki tujuan promosi.
d) Keep out price merupakan harga yang ditetapkan sehingga dapat
mencegah pesaing memasuki pasar.7
Untuk menentukan harga pada LKS ada beberapa cara, diantaranya
1. Bank menentukan keuntungan dari jumlah dana yang dipinjam oleh
nasabah untuk membeli barang ke bank tersebut sebesar harga yang
disepakati bersama.
Rumus harga jual (metode pertama)
harga jual = jumlah pembiayaan + (mark up x n tahun)
contoh soal:
Bank syariah menetapkan laba atas penjualan yang disepakati
sebesar 10% jika dibayar dalam jangka 2 tahun maka bank syariah akan
menambahkan keuntungan lagi sebesar 10% sehingga margin selama 2
tahun adalah 20%.
Perhitungan :
Harga pokok mobil Rp. 200.000.000
7
Veithzal Rivai Zainal dkk, Islamic Marketing Management (mengembangkan bisnis
dengan hijrah ke pemasaran islami mengikuti praktik Rasulullah SAW) (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2017), hlm 445-446.
DP/Uang muka Rp. 50.000.000
20.000.000 = 252.000.000
Pokok perbulan = 200.000.000 : 24 = 8.333.333
Perhitungan :
8
Subhan Ahmad Pratama, Skripsi: “ Mekanisme Penetapan Harga Pembiyayaan Pada
Akad Murabahah (studi kasus di BMT HIRA TANON)” (Surakarta:IAIN Surakarta, 2018), hlm
35-37.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Danupranata, Gita. Manajemen Perbankan Syariah. Jakarta: Salemba Empat,
2015.
Sumami, Murti. Manajemen Pemasaran Bank. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta,
2002.
Pratama, Subhan Ahmad. Skripsi: “ Mekanisme Penetapan Harga Pembiyayaan
Pada Akad Murabahah (studi kasus di BMT HIRA TANON)”.
Surakarta:IAIN Surakarta, 2018.
Sa’adah, Visa Alvi,“Pengaruh Penetapan Harga Jual dan Tingkat Margin terhadap
Keputusan Pembiayaan Murabahah Pada Anggota BMT AGRITAMA
Blitar”. Tulungagung: IAIN Tulungagung, 2015.
Wulandari, Niken Ayu. Skripsi: “Analisis Penetapan Harga Jual Produk
Murabahah Terhadap Keputusan Nasabah Pembiayaan Mikro”. Lampung:
UIN Raden Intan Lampung, 2017.
Zainal, Veithzal Rivai dkk. Islamic Marketing Management (mengembangkan
bisnis dengan hijrah ke pemasaran islami mengikuti praktik Rasulullah
SAW). Jakarta: PT Bumi Aksara, 2017.