Anda di halaman 1dari 6

1. Apakah pengertian etika,etiket dan berikan contohnya!

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), etika berarti sebuah bidang ilmu yang
mempelajari tentang apa yang baik dan apa yang buruk, serta hak dan kewajiban moral (akhlak).
Ada juga yang mengartikan bahwa etika adalah sebuah cabang ilmu tentang kesusilaan yang
didalamnya terdapat ketentuan-ketentuan terkait bagaimana sepatutnya manusia hidup dalam
suatu lingkungan masyarakat yang dapat memahami segala sesuatu yang baik dan buruk. Jadi
etika adalah suatu peraturan atau norma yang bisa digunakan sebagai acuan bagi perilaku
seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan oleh seorang
serta merupakan suatu kewajiban dan tanggungan jawab moral.
2. Contoh masalah etiket di media social!
 Penyebaran Berita Hoax
Berita hoax berisi informasi palsu yang bertujuan untuk mendiskreditkan pihak tertentu. Contoh
penyebaran hoax misalnya pada kasus ditangkapnya tiga pimpinan sindikat Saracen pada bulan
Agustus 2017 lalu. Sindikat ini diduga aktif menyebarkan hoaxbernuansa SARA berdasarkan
pesanan klien, dengan harga yang cukup fantasti.
Contoh Pembajakan Akun

Kasus pembajakan akun biasanya terjadi pada akun-akun orang terkenal seperti artis atau
semacamnya. Akun yang diajak dapat disalahgunakan untuk keuntungan pembajak,
misalnyauntuk dijual.

 Phishing

Phising merupakan pelanggaran etika yang dilakukan dengan mengarahkan korban untuk
memasukkan informasi pribadi di situs web palsu. Web palsu tersebut memiliki tampilan dan
nuansa yang identik dengan web asli, sehingga dapat membuat korban terkecoh. Contoh kasus
phising misalnya pembuatan web palsu yang identik dengan halaman login facebook dan
mengambil data korban yang terkecoh.

 Pencurian Identitas
Berbeda dengan pembajakan akun, pencurian identitas dilakukan dengan mengkloning seluruh
profil akun medsos seseorang lalu membuat akun palsu yang mengatasnamakan orang tersebut

Berbeda dengan pembajakan akun, pencurian identitas dilakukan dengan mengkloning seluruh
profil akun medsos seseorang lalu membuat akun palsu yang mengatasnamakan orang tersebut.

 Cybercrime

Cybercrime merupakan kejahatan yang melibatkan komputer. dalam media sosial contoh kasus
pelanggaran etika dalam bentuk cybercrime misalnya penyebaran link video porno melalui
twitter atau facebook. Yang membuat korban yang mengklik link tersebut secara otomatis
mendownload virus Trojan. Sehingga selain membuat gadget pengguna terinfeksi virus, tapi juga
dicurinya data akun korban seperti nama dan passwordnya.

3. Contoh kasus etika di bidang keperawatan atau kesehatan, ringkas masalah keperawatan apa.
Kenapa kondisi ini terjadi

“Aksi tidak terpuji yang dilakukan dua perawat Puskesmas Blega, Kabupaten Bangkalan,
dengan berfoto selfie di depan pasien yang sedang sekarat dengan luka berlumur darah”.
Kepala Dinkes Bangkalan, Muzakki mengatakan, dua perawat tersebut sudah dimintai klarifikasi
terkait dengan aksi selfie di depan pasien sekarat. Mereka mengaku hal itu dilakukan mereka
secara spontan karena diajak oleh temannya yang menemani pasien. Kejadian foto selfie tersebut
pada kamis (11/5/2017) lalu saat Kepala Desa Karang Gayam, Kecamatan Blega, H. Dofir (43)
mengalami luka berat setelah terlibat carok dengan Muhammad Mahdi Muzakki (17). Dofir
mengalami luka sepanjang 20 cm di kepala bagian depan hingga daun telinga dan luka sayatan di
lengan kanan. Dofir kemudian meninggal dunia di puskemas."

Jika melihat dari kasus di atas, dapat saya katakan bahwa kedua perawat tersebut telah
melakukan pelanggaran etik dan moral dalam keperawatan. Sebelum saya lebih lanjut membahas
mengenai pelanggaran tersebut, saya akan membahas terlebih dahulu mengenai etik dan moral
dalam keperawatan itu sendiri. Etik memiliki beberapa pengertian, di antaranya yaitu (a) metode
penyelidikan yang membantu orang memahami moralitas perilaku manusia (ilmu yang
mempelajari moralitas), (b) praktik atau keyakinan kelompok tertentu (misalnya etika kedokteran
dan etika keperawatan), (c) standar perilaku moral yang diharapkan dari kelompok tertentu
sesuai yang diuraikan dalam kode etik profesi resmi kelompok tersebut (Berman et al.,2012).
Kode etik yaitu dokumen tertulis yang menggunakan prinsip-prinsip perilaku yang digunakan
dalam membuat berbagai keputusan (Rue & Byars, 2006). Tujuan dari kode etik profesi
keperawatan adalah meningkatkan praktik keperawatan dengan moral dan kualitas dan
menggambarkan tanggung jawab, akuntabilitas serta mempersiapkan petunjuk bagi anggotanya
(Berman et al.,2012). Kode etik keperawatan di Indonesia disusun oleh PPNI yang membahas
mengenai:

1.Kewajiban antara perawat dengan klien

a.Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat manusia,
keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit,
umur, jenis kelamin, aliran politik, dan agama yang dianut serta kedudukan sosial

b.Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana lingkungan


yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari klien

c.Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan
keperawatan

d.Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas yang
dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh berwenang sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku.

2.Kewajiban antara perawat dengan praktik

a.Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang keperawatan melalui belajar terus
menerus

b.Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran
profesional yang menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan klien
c.Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan
mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi,
menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain

d.Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu
menunjukkan perilaku profesional.

3.Kewajiban antara perawat dengan masyarakat

a.Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan


mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.

4.Kewajiban antara perawat dengan teman sejawat

a.Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun dengan tenaga
kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam
mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh

b.Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan ilegal.

5.Kewajiban antara perawat dengan profesi

a.Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan pelayanan
keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan

b.Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan

c.Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara kondisi
kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.
Sedangkan moralitas mengacu pada standar pribadi atau perorangan tentang benar-salah satu
tingkah laku, karakter, atau sikap (Berman et al.,2012). Prinsip moral dalam keperawatan di
antaranya yaitu otonomi, nonmaleficence, beneficence, justice, fidelity, dan veracity. Otonomi
ialah merupakan hak untuk bagi pasien untuk membuat keputusan mandiri. Pasien berhak untuk
menentukan sendiri pilihannya terkait dengan pengobatan dan perawatan yang akan dijalani
olehnya. Nonmaleficence ialah merupakan kewajiban untuk tidak membahayakan pasien.
Bahaya yang dimaksud dapat berarti sengaja menimbulkan bahaya, membuat orang lain berisiko
ke dalam bahaya, serta secara tidak sengaja menyebabkan bahaya. Beneficence merupakan
berbuat baik, yaitu melakukan tindakan yang menguntungkan pasien dan orang yang
mendukungnya. Justice merupakan perlakuan yang adil, di mana setiap individu mendapatkan
tindakan atau perlakuan yang sama. Akan tetapi tindakan yang sama tidak selalu identik. Fidelity
yaitu patuh terhadap kesepakatan dan janji, hal tersebut dapat dilakukan dengan cara menepati
jani dan menyimpan rahasia pasien. Veracity ialah mengatakan yang sebenarnya dan tidak
membohongi klien. Mengatakan yang sebenarnya sangat penting, karena kebenaran merupakan
dasar dalam membangun rasa saling percaya antara perawat dengan pasien.

Berdasarkan kasus tersebut, kedua perawat itu telah melakukan pelanggaran terhadap kode etik
serta nilai-nilai moral dalam keperawatan. Pada kasus tersebut perawat tersebut telah melanggar
kode etik perawat dengan klien serta kode etik perawat dengan praktik. Perawat tersebut
melanggar kode etik perawat dengan klien dikarenakan perawat tersebut dalam memberikan
pelayanan keperawatan tidak menghargai harkat dan martabat dari pasien itu sendiri. Perawat
tersebut juga sudah melanggar kerahasiaan dari pasien, di mana perawat melakukan selfie dan
mempublikasikannya dan hal tersebut melanggar privasi serta kerahasiaan dari pasien. Selain
melakukan pelanggaran kode etik perawat dengan klien, perawat tersebut juga melakukan
pelanggaran kode etik perawat dengan praktik. Perawat seharusnya senantiasa menjunjung tinggi
nama baik profesi keperawatan dengan selalu menunjukkan perilaku yang profesional. Akan
tetapi, perawat tersebut melanggar kode etik itu dengan menunjukkan perilaku yang tidak
profesional yaitu melakukan selfie di depan pasien yang sedang sekarat. Hal tersebut dapat
merusak nama baik profesi keperawatan. Hal tersebut dikarenakan perawat tersebut tidak dapat
menyimpan serta menjaga privasi dan kerahasiaan dari pasien.
Kedua perawat tersebut juga tidak hanya melanggar kode etik dan nilai-nilai moral dalam
keperawatan, tetapi juga melanggar hak-hak asasi pasien. Setelah penjelasan di atas mengenai
pelanggaran etik dan moral dalam keperawatan dapat saya simpulkan bahwa seorang perawat
seharusnya memperlakukan pasiennya dengan menghormati harkat dan martabat pasien. Seorang
perawat juga seharusnya dapat menjaga privasi dan kerahasiaan pasien. Untuk menghindari
tindakan pelanggaran kode etik dan nilai-nilai moral dalam keperawatan, perawat harus
mengetahui, memahami, serta menerapkan nilai-nilai kode etik dan moral dalam keperawatan.
Selain itu sanksi dan hukuman bagi pelanggar etik dan moral dalam praktik keperawatan juga
harus ditegakkan, supaya pelaku tersebut jera dan pelaku pelanggaran etik dan moral akan
berkurang. Dengan menerapkan nilai-nilai tersebut maka perawat tidak akan membahayakan
pasien serta dapat memberikan kesejahteraan bagi pasien. Saya sebagai seorang mahasiswi
keperawatan dan calon perawat yang profesional akan mulai menerapkan nilai-nilai dari kode
etik dan moral dalam keperawatan. Selain itu saya juga akan mulai untuk mengikuti seminar-
seminar mengenai keperawatan. Hal tersebut saya lakukan supaya ketika saya sudah menjadi
seorang perawat saya sudah tidak kesulitan lagi untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dan saya
bisa memberikan yang terbaik kepada pasien atau klien saya

Anda mungkin juga menyukai