Anda di halaman 1dari 8

Data Penunjang Etiologi Masalah

1. DS : Virus atau bakteri di Muntaber


 Keluarga pasien mengatakan bahwa saluran pencernaan
pasien BAB lebih dari 3x sehari
dengan konsistensi cair dan disertai
muntah.
 Keluarga pasien mengatakan bahwa
pasien BAB tidak disertai darah dan
cairan berwarna hijau.
 Keluarga pasien mengatakan bahwa
pasien muntah tidak disertai darah
dan lender.
DO :
 Bising usus 34x/menit
 Pasien tampak lemas
2. DS : Out put berlebihan Gangguan
 Keluarga pasien mengatakan bahwa keseimbangan cairan
pasien BAB lebih dari 3x sehari dan erektrolit
dengan konsistensi cair dan disertai
muntah.
 Keluarga pasien mengatakan bahwa
pasien meminta minu m terus minum
terus
 Keluarga pasien mengatakan bahwa
pasien akan muntah jika makan
DO :
 Konsistensi BAB cair
 Nadi cepat >110/menit
 RR cepat > 30/menit
 Suhu tubuh > 37,5 °C
 Mata tampak cekung
 Pasien tampak lemah, dan rewel
 Turgor kulit buruk
 Mukosa mulut dan bibir kering
 Minum lahap dan terlihat haus

3. DS : Ketidaknyamanan fisik Gangguan pola


 Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien istirahat
pasien tidur kurang lebih 2-3 jam dan
sering terbangun
 Keluarga pasien mengatakan bahwa
pasien rewel dan sering menangis
 Keluarga mengatakan bahwa pasien
mengalami gelisah saat tidur
DO :
 Mata cekung
 Pasien tampak lelah dan gelisah
 Suhu tubuh 37,5°C

4. DS : Kurang pengetahuan Minim pemahaman


 Keluarga mengatakan bahwa pasien menjaga kebersihan
sering terserang diare kemudian
sembuh setelah diberi obat yang
dibeli di warung (entrostop)
 Keluarga mengatakan bahwa tidak
terlalu mengerti mengenai perawatan
anak dengan diare dan muntaber
 Keluarga mengatakan bahwa
peralatan makan setelah dicuci
diletakkan di rak
 Keluarga pasien mengatakan bahwa
sebelum menyuapi makan pasien, ibu
pasien tidak selalu mencuci tangan

DO :
 Keluarga tampak bingung ketika
ditanya mengenai perawatan anak
diare dan muntaber
 Keluarga sering bertanya mengenai
perawatan anak diare dan muntaber
 Keluarga pasien terlihat bingung
penyebab pasien mengalami masalah
pencernaan

Jenis obat-obatan diare secara alami sebagai berikut :

1. Membuat obat oralit

Oralit dapat dibuat sendiri dengan melarutkan gula pasir sebanyak 6 sendok teh
dengan setengah sendok teh garam dengan 1 liter air. Setelah itu penderita dapat
mengkonsumsi 4 sampai 6 jam sekali. Kandungan garam bisa menahan simpanan
cairan pada tubuh, sedangkan untuk gula dapat membantu tubuh supaya dapat
menyerap garam. Kombinasi gula dan garam bisa menghindarkan dehidrasi  bagi
penderita yang mengalami diare.

2. Buah pisang
Buah pisang mengandung banyak kalium yang dapat menggantikan elektrolit dari
tubuh yang hilang karena diare yang terlalu parah. Pisang memiliki kandungan
pektin dan serat yang bisa membantu untuk menyerap cairan dalam usus. Dengan
demikian tinja yang keluar menjadi lebih padat dan tidak berair.
3. Konsumsi yoghurt
Mengkonsumsi yogurt setiap harinya dapat menghindarkan penyakit diare.
Kandungan dalam yoghurt hasil dari fermentasi yang banyak mengandung
probiotik dengan demikian maka minuman yoghurt bisa memulihkan jumlah
bakteri baik dalam meredakan diare. Pilihlah yoghurt atau kefir yang memiliki
kandungan rendah gula. Karena kandungan gula dapat memperburuk gejala diare.
4. Konsumsi kentang
Kentang memiliki kandungan berupa kalium yang dapat menghentikan gejala
diare. Pada saat Anda akan mengolahnya, sebaiknya Anda mengupas kulit
kentang hingga bersih kemudian merebus atau mengukus kentang. Anda bisa
menambahkan garam sedikit namun Anda tidak dianjurkan untuk menambahkan
mentega, saus pedas, bumbu asam, margarin maupun bumbu lain yang dapat
memperparah diare.
5. Konsumsi wortel
Wortel memiliki kandungan pektin yang dapat membantu untuk menyerap cairan
khusus yang berlebih sehingga menjadikan tinja yang keluar menjadi lebih padat.
Sayur wortel dapat Anda masak dengan membuat menjadi bubur. Selain wortel,
kacang hijau maupun buah bit juga dapat dijadikan sebagai pilihannya.
6. Gandum
Cara mengatasi diare alami yaitu dengan mengkonsumsi makanan sehat yang
mengandung gandum misalnya seperti pasta gandum maupun roti putih. Kedua
makanan tersebut mengandung serat yang sedikit sehingga akan lebih mudah
dicerna pada bagian sistem pencernaan yang bermasalah.

7. Teh jahe
Jahe adalah rempah yang bersifat anti nyeri, anti radang dan anti bakteri yang
sangat baik dijadikan sebagai obat diare secara alami.
Kandungan antioksidan pada jahe bisa memberikan dampak yang positif untuk
pencernaan perut. Mengkonsumsi teh jahe setiap hari selama diare dapat
menenangkan perut yang terasa melilit.
Pada dasarnya diare dapat terjadi akibat adanya bakteri atau virus yang ada dalam
sistem pencernaan. Untuk mengatasi penyakit diare bisa dilakukan melalui
beberapa cara sederhana seperti yang ada di atas tanpa memberikan efek samping
sama sekali.

Jenis obat-obatan pereda muntahber sebagai berikut :

1. Paracetamol

Sakit perut parah menandakan adanya infeksi dari bakteri, virus, atau
parasit penyebab muntaber. Untuk meredakan gejala ini, Anda bisa minum obat
paracetamol. Selain meredakan sakit perut, obat ini juga bisa menurunkan demam.

Paracetamol umumnya aman digunakan segala usia, baik itu anak-anak maupun


lansia. Gunakan obat muntaber ini ketika gejalanya muncul. Jika sudah membaik,
Anda tidak perlu melanjutkan penggunaan obat.

Anda mungkin tahu jika pereda nyeri juga bisa menggunakan obat golongan
NSAID (nonsteroidal anti-inflammatory drugs),
seperti ibuprofen, naproxen, aspirin, atau diclofenac.

Meski fungsinya sama, obat tersebut dapat mengiritasi lapisan perut pada
beberapa orang. Mengingat orang yang mengalami muntaber mengalami infeksi
pada saluran cerna, dikhawatirkan obat NSAID yang bisa mengiritasi akan
memperparah kondisi. Oleh karena itu, obat golongan ini sebaiknya dihindari.

2. Oralit

Dehidrasi yang merupakan komplikasi muntaber, sebenarnya bisa dihindari. Salah


satu cara ampuhnya adalah kembali mengganti cairan tubuh yang hilang dengan
segera. Namun, ini tidak hanya cukup dengan minum air putih saja. Pasalnya, air
putih tidak mengandung mineral yang dibutuhkan tubuh.

Akan lebih baik jika Anda minum oralit. Oralit adalah larutan yang terbuat dari
campuran air, gula, dan garam. Anda bisa mendapatkan obat muntaber ini dari
apotek atau toko obat.

Akan tetapi, Anda juga bisa membuat oralit sendiri di rumah. Anda bisa membuat
obat muntaber ini dengan langkah berikut ini:

 Sediakan 1 liter air putih

 Tambahkan 3/4 sendok teh garam meja

 Campurkan 2 sendok makan gula dan aduk hingga rata

3. Obat antidiare

Infeksi membuat orang yang terkena muntaber, akan mengalami terus buang air
besar dengan feses encer. Diare ini tentu akan membuat Anda jadi bolak-balik ke
kamar mandi.

Untungnya, gejala muntaber ini bisa Anda redakan dengan obat antidiare. Contoh
obat diare yang bisa Anda pilih, yaitu:

Loperamide

Loperamide adalah obat yang umum digunakan untuk mengobati diare. Cara kerja
obat ini adalah mengurangi aliran cairan dan elektrolit ke dalam usus dengan
memperlambat pergerakan usus.

Obat untuk diare akibat muntaber ini tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, dan
larutan. Biasanya loperamide diminum setelah Anda buang air, tapi tidak boleh
melebihi jumlah yang tercantum di label kemasan. Ingat, obat ini tidak boleh
diberikan pada anak di bawah usia 2 tahun.
Efek samping yang mungkin dirasakan setelah minum obat muntaber ini adalah
tubuh lemas dan sembelit.

Bismuth subsalicylate (pepto bismol)

Bismuth subsalisilat digunakan untuk mengobati diare dan sakit perut. Namun,
obat ini hanya boleh digunakan orang dewasa dan anak-anak. Obat muntaber ini
juga tidak boleh digunakan oleh ibu hamil dan ibu menyusui karena memiliki
risiko mengganggu perkembangan janin dan mengalir ke ASI.

Cara kerjanya adalah mengurangi aliran cairan dan elektrolit ke dalam usus,
peradangan, dan membunuh organisme yang menyebabkan diare. Efek samping
yang mungkin terjadi setelah menggunakan obat ini adalah telinga berdenging.

4. Antibiotik

Salah satu penyebab muntaber adalah bakteri, salah satunya Escherichia coli. Bila
penyebabnya memang bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik. Namun jika
penyebabnya adalah virus, antibiotik tidak diperlukan.

Antibiotik bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri dan


membunuhnya sehingga infeksinya tidak terus menyebar. Beberapa jenis obat
antibiotik untuk mengobati muntaber, antara lain:

 Doxycycline. Doxycycline diminum satu atau dua kali sehari dan harus


dibarengi dengan segelas air putih. Efek samping yang mungkin terjadi meliputi
mulut kering, mual, dan muntah.

 Ceftriaxone. Ceftriaxone tersedia dalam bentuk bubuk yang perlu


dicampurkan dengan air ketika diminum. Efek samping yang mungkin terjadi
meliputi tubuh lemas dan napas pendek.
 Ampicillin. Ampicillin tersedia dalam bentuk tablet dan larutan cair yang
perlu disuntikkan. Efek samping yang mungkin terjadi adalah mual, muntah, dan
ruam pada kulit.

https://lifepack.id/8-jenis-obat-diare-alami-yang-mujarab/
https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/gangguan-pencernaan/obat-muntaber/#gref

Anda mungkin juga menyukai