Anda di halaman 1dari 4

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT RATIH KOTA KEDIRI

NOMOR: /PER/DIRXII/2019

TENTANG
KEBIJAKAN TENTANG PASIEN KOMA
DI RUMAH SAKIT RATIH KOTA KEDIRI

DIREKTUR RUMAH SAKIT RATIH


Menimbang :
a. Bahwa Early Warning System merupakan system scoring status
fisiologis pasien terhadap kondisi yang memburuk dapat segera
terdeteksi dan dapat dilakukan penanganan sesegera mungkin.
b. Bahwa EWS secara langsung berperan serta dalam peningkatan
mutu dan keselamatan pasien rumah sakit;
c. Bahwa berdasarkan poin a dan b di atas perlu disusun Kebijakan
Early Warning System di rumah Sakit Umum Ratih Kota Kediri.

Mengingat:
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan
2. Undang-undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1438 tahun 2010 tentang
Standar Pelayanan Kedokteran;
4. Undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran;
5. Undang-undang No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM RATIH
KOTA KEDIRI TENTANG KEBIJAKAN PELAKSANAAN
EARLY WARNING SYSTEM (EWS) DI RUMAH SAKIT
UMUM RATIH KOTA KEDIRI
KEDUA : Kebijaksanaan sebagaimana dimaksud dalam diktum Ke Satu,
tercantum dalam lampiran keputusan ini
KETIGA : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kesalahan akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : Kediri
di
Pada : 28 Januari
Tanggal 2019
DIREKTUR RUMAH SAKIT
RATIH KOTA KEDIRI

dr.Surinto M.K, Sp.Og


NIK: 010103101
KEBIJAKAN TENTANG EARLY WARNING SYSTEM
RUMAH SAKIT 

1. Early Warning System (EWS) merupakan system deteksi dini yang merupakan
deteksi dini yang harus dilakukan oleh PPA
2. Skrining EWS dilakukan mulai pasien datang di UGD dan dilanjutkan saat pasien
berada di rawat inap
3. System EWS dilakukan secara berbeda, pada pasien dewasa menggunakan National
Early Warning System (NEWS) dan Pada anak-anak atau bayi menggunakan
Pediatric Early Warning System (PEWS)
4. Sistem scoring NEWS menggunakan pengkajian yang menggunakan 7 (tujuh)
parameter fisiologis yaitu
- tekanan darah sistolik
- nadi
- suhu
- saturasi oksigen
- kebutuhan alat bantu O2
- status kesadaran (GCS)
5. Sistem scoring PEWS menggunakan pengkajian yang menggunakan 10 (sepuluh)
parameter fisiologis yaitu
- warna kulit
- upaya respirasi
- penggunaan alat bantu O2
- denyut jantung
- waktu pengisian capillary refill (CRT)
- tekanan darah sistolik
- tingkat kesadaran
- suhu
- Status kesadaran (GCS)
6. NEWS juga dapat diimplementasikan untuk asesmen prehospital pada kondisi akut
seperti pelayanan ambulans, pelayanan kesehatan primer, Puskesmas untuk
mengoptimalkan komunikasi kondisi pasien sebelum direrima rumah sakit tujuan.
7. PEWS juga dapat diimplementasikan untuk asesmen prehospital pada kondisi akut
oleh first responder seperti pelayanan ambulans, pelayanan kesehatan primer,
Puskesmas untuk mengoptimalkan komunikasi kondisi pasien sebelum diterima
rumah sakit tujuan.

Anda mungkin juga menyukai