C. Refleksi
Al-Qur’an dan
tafsirnya
Fiqh
belajar membaca
dan menulis
Materi
Pendidikan membaca Al-Qur’an
kuttab dan menghafalnya
belajar pokok-pokok
agama
Prestasi Kholifah
Abu Bakar Ash-Shiddiq
Mengumpulkan dan
menulis Al-Quran
Memperluas wilayah
dakwah Islam
Berhati
Adil tenang
Rendah hati
Sederhana Keteladanan
Abu Bakar Suka bermusyawarah
Ash-Shiddiq
Adil
Dermawan Penyabar
2) Dinamika Sosial
Perbedaan tentang pajak, hak dan perbedaan kekayaan menjadikan
terciptanya jurang sosial di masa itu, belum lagi adat kelas sosial
yang telah ada sebelum Islam. kebijakan pajak yang berlaku pada
masa Umar bin Khattab, telah membagi masyarakat kepada dua
kelas, yaitu: kelas wajib pajak: buruh, petani dan pedagang, dan
kelas pemungut pajak: pegawai pemerintah, tentara dan elit
masyarakat.
Mengatur administrasi
pemerintahan
Membentuk kepolisian
Memisahkan lembga
yudikatif dan eksekutif
Prestasi Umar Bin
Khattab Mendirikan baitu Mal
Menetapkan
penanggalan hijriah
Mendirikan pengadilan
Membangun pekerjaan
umum
Perluasan Dakwah
Islam
Mengganti gubernur
wilayah pemerintahan
Memperbanyak
naskah Al-Quran
Membangun
bendungan
Membangun
peekonomian
eksekutif
Prestasi Umar
Usman Bin Affan
Adminitrasi negara
Membangun AU
Membangun
jembatan/jalan
Mendirikan Masjid
Memperluas msjid
madinah
3. Perkembangan Kebudayaan pada Masa Ali bin Abi Thalib
Ali dilahirkan di Mekah, daerah Hejaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13
Rajab. Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya kenabian Muhammad,
sekitar tahun 599 Masehi atau 600 (perkiraan). Muslim Syi'ah percaya
bahwa Ali dilahirkan di dalam Ka'bah. Usia Ali terhadap Nabi Muhammad
masih diperselisihkan hingga kini,.
Pada usia remaja setelah wahyu turun, Ali banyak belajar langsung dari
nabi Muhammad SAW karena sebagai anak asuh, berkesempatan selalu
dekat dengan nabi hal ini berkelanjutan hingga dia menjadi menantu nabi.
Didikan langsung dari nabi kepada Ali dalam semua aspek ilmu Islam baik
aspek zhahir (syariah) dan bathin (tasawuf) menjadikan Ali sebagai
seorang pemuda yang sangat cerdas, berani dan bijak.
Peristiwa pembunuhan terhadap Khalifah 'Utsman bin Affan
mengakibatkan kegentingan di seluruh dunia Islam yang waktu itu sudah
membentang sampai ke Persia dan Afrika Utara.
Dalam pidatonya khalifah Ali menggambarkan dan memerintahkan agar
umat Islam:
(a) Tetap berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah
(b) Taat dan bertaqwa kepada Allah serta mengabdi kepada negara dan
sesama manusia
(c) Saling memelihara kehormatan di antara sesama Muslim dan umat
lain
(d) Terpanggil untuk berbuat kebajikan bagi kepentingan umum
(e) Taat dan patuh kepada pemerintah.
Tidak lama setelah dia di bai’at, Ali menghadapi pemberontakan
Thalhah, Zubair dan Aisyah. Yang dikenal dengan nama Perang Jamal
(Unta). Dengan demikian masa pemerintahan Ali melalui masa-masa
paling kritis karena pertentangan antar kelompok yang berpangkal dari
pembunuhan Utsman bin Affan.
Pada masa pemerintahan khalifah Ali bin Abi Thalib wilayah
kekuasaan Islam telah sampai Sungai Efrat, Tigris, dan Amu Dariyah,
bahkan sampai ke Indus. Akibat luasnya wilayah kekuasaan Islam dan
banyaknya masyarakat yang bukan berasal dari kalangan bangsa Arab,
banyak ditemukan kesalahan dalam membaca teks Al-Qur'an atau Hadis
sebagai sumber hukum Islam. Khalifah Ali bin Abi Thalib menganggap
bahwa kesalahan itu sangat fatal, terutama bagi orang-orang yang
mempelajari ajaran Islam dari sumber aslinya yang berbahasa Arab.
Kemudian Khalifah Ali bin Abi Thalib memerintahkan Abu al-Aswad al-
Duali untuk mengarang pokok-pokok Ilmu Nahwu (Qawaid Nahwiyah).
Dengan adanya Ilmu Nahwu yang dijadikan sebagai pedoman dasar dalam
mempelajari bahasa Al-Qur'an, maka orang-orang yang bukan berasal dari
masyarakat Arab mendapatkan kemudahan dalam membaca dan
memahami sumber ajaran Islam. Dengan demikian Ali bin Abi Thalib
dikenal sebagai penggagas ilmu Nahwu yang pertama.
Membasmi pemberontak
Mengganti Gubernur
Meluruskan dan
membenarkan bacaan Al-
Quran dan Hadist