Anda di halaman 1dari 5

ETIOLOGI BAHASA INDONESIA

Etiologi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah penyelidikan terhadap penyakit
tumbuhan (khusus penyebabbya)
Sedangkan etiologi menurut Wikipedia Etiologi merupakan studi yang mempelajari
tentang sebab dan asal muasal.
Etiologi adalah studi tentang penyebab, sejumlah disiplin ilmu memanfaatkan etilogi,
mulai dari antroplogi, fisika, tetapi paling sering dikaitkan dengan dunia medis. Etiologi
biasanya digunakan untuk istilah dalam kedokteran
Kemudian mengenai Bahasa Indonesia, bahasa Indonesia adalah Bahasa resmi bangsa
Indonesia seperti yang sudah kita pelajari pada materi terdahulu bahwa Bahasa merupakan salah
satu unsur identitas nasional. Bahasa dipahami sebagai sistem perlambangan yang secara arbiter
dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi
manusia. Di Indonesia terdapat beragam bahasa daerah yang mewakili banyaknya suku-suku
bangsa atau etnis.
Etiologi Bahasa Indonesia artinya Sebab adanya bahasa Indonesia atau asal mula adanya
bahasa Indonesia. Mungkin lebih jelasnya sebab bahasa Indonesia di pilih sebagai bahasa resmi
bangsa
Kita sebagai warga bangsa Indonesia yang mengaku berbahasa Indonesia terkadang tidak
tahu bagaimana sebenarnya sejarah bahasa Indonesia. Di seluruh dunia terdapat + 1500 jenis
bahasa. Bahasa sebanyak itu dibagi menjadi 4 rumpun, yaitu rumpun bahasa Indogerman,
rumpun bahasa Semit, rumpun Bahasa Altai, dan rumpun bahasa Austria. (Ambary, 1986:1)
Rumpun bahasa Indogerman, yaitu segala bahasa yang terdapat di benua Eropa, kecuali
bahasa ongaria, Rusia, dan Armenia. Sedangkan rumpun bahasa Semit, yaitu bahasa yang
dipakai oleh bangsa Arab, Yahudi, dan Abessinia. Selain itu, rumpun bahasa Altai yaitu bahasa
yang dipakai oleh bangsa Turki, Mongolia, Mansyuria, Jepang, dan yang terakhir yakni rumpun
bahasa Austria, yakni bahasa yang dipakai oleh bangsa-bangsa asli daratan Asia Tenggara.
(Ambary, 1986:1)
Rumpun bahasa Austria terbagi menjadi dua kelompok bahasa, yaitu bahasa Austro-Asia
dan Bahasa Austronesia. Bahasa Austronesia (Melayu Polinesia) juga dapat dibagi atas dua
golongan, yaitu bahasa Austronesia di sebelah timur dan bahasa Austronesia di sebelah barat.
Dari berbagai macam rumpun bahasa di dunia yang telah disebutkan, bahasa-bahasa yang
ada di Republik Indonesia termasuk ke dalam rumpun bahasa Austria golongan bahasa
Austronesia di sebelah barat. Republik Indonesia memiliki aneka ragam bahasa yang tersebar di
setiap daerahnya. Selain dari bahasa-bahasa daerah di Republik Indonesia itu, menurut sejarah,
di abad ke-7 saat zaman keemasan kerajaan Sriwijaya, dijumpai prasasti bertuliskan bahasa
Melayu yang merupakan bahasa di sekitar Selat Malaka dan yang sekarang disebut sebagai
bahasa Indonesia Lama.
Sejarah tumbuh dan berkembangnya Bahasa Indonesia tidak lepas dari Bahasa Melayu.
Dimana Bahasa melayu sejak dahulu telah digunakan sebagai bahasa perantara (lingua franca)
atau bahasa pergaulan. Bahasa melayu tidak hanya digunakan di Kepulauan Nusantara, tetapi
juga digunakan hampir diseluruh Asia Tenggara. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya
Prasasti-prasasti kuno dari kerjaan di indonesia yang ditulis dengan menggunakan Bahasa
Melayu.
Sejak berabad-abad yang lampau bahasa Melayu dipergunakan sebagai bahasa
perhubungan/pergaulan atau Lingua franca. Dengan bantuan pedagang, bahasa Melayu ini
tersebar hamper di seluruh daerah pesisir pulau-pulau Nusantara. Setelah lama menjadi Lingua
franca di kawasan tanah air, dan karena bahasa Melayu mudah dipelajari dilihat dari
kesederhanaan system tata bunyi, tata kata, dan tata kalimat, akhirnya bahasa Melayu diangkat
menjadi bahasa persatuan. Selain alasan itu, kesadaran dari seluruh bangsa yang ada di Indonesia
akan pentingnya kesatuan dan persatuan dan adanya kesanggupan pada bahasa Melayu untuk
dipakai menjadi bahasa kebudayaan dalam arti luas, dan akan berkembang menjadi bahasa yang
sempurna merupakan hal-hal yang memungkinkan pengangkatan bahasa melayu menjadi bahasa
persatuan.
Bila kita perhatikan susunan kalimat bahasa Indonesia saat ini nampak persamaannya
dengan bahasa Melayu, lebih-lebih dalam perbendaharaan kata-katanya, dengan itu jelas sudah
bahwa bahasa Melayu adalah bahasa yang mendasari Bahasa Indonesia.
Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda
pada 28 Oktober 1928, yang berbunyi “Kita berbangsa satu Bangsa Indonesia, Kita berbahasa
satu Bahasa Indonesia, Kita bertanah air satu Tanah air Indonesia”. Sejak itulah bahasa Melayu
yang demokratis atau tidak mengenal tingkatan-tingkatan, menjadi bahasa Indonesia. Dalam
perkembangannya kemudian diperkaya oleh bahasa-bahasa daerah di Nusantara, sehingga
terdapat hubungan saling mengisi dengan bahasa daerah.
Pada awalnya, Bahasa Indonesia ditulis dengan tulisan Latin-Romawi mengikuti ejaan
Belanda. Selepas tahun 1972, Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dicandangkan. Dengan EYD,
ejaan dua bahasa serumpun, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia semakin
distandardkan. Perubahan:
Sebelum 1972
Sejak 1972
Indonesia Malaysia
Tj Ch C
Dj J J
Ch Kh Kh
Nj Ny Ny
Sj Sh Sy
J Y Y
oe* u U
Peresmian Nama Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahas persatuan bangsa
indonesia. Bahasa indonesia di resmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerekaan
Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor
Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagi bahasa kerja. Dari sudut pandang Linguistik, bahasa
indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu.
Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaannya sebagi bahasa
kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20.
Penamaan “Bahasa Indonesia” di awali sejak di canangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober
1928, untuk menghindari kesan “Imperialisme bahasa” apabila nama bahasa Melayu tetap di
gunakan.
Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu
yang di gunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, bahasa indonesia
merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan
maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing. Meskipun di pahami dan di tuturkan
oleh lebih dari 90% warga indonesia, bahasa indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan
penuturnya. Sebagian besar warga indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada
di indonesia sebagai bahasa Ibu. Penutur Bahasa indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-
hari (kolokial) atau mencampur adukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa Ibunya.
Meskipun demikian , bahasa indonesia di gunakan di gunakan sangat luas di perguruan-
perguruan. Di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum
publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa bahasa indonesia di gunakan oleh semua
warga indonesia. Bahasa Melayu dipakai dimana-mana diwilayah nusantara serta makin
berkembang dengan dan bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa Melayu yang dipakai
didaerah-daerah diwilayah nusantara dalam pertumbuhan dipengaruhi oleh corak budaya daerah.
Bahasa Melayu menyerap kosa kata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa sanskerta, bahasa
Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa.
Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul dalam berbagai variasi dan dialek.
Perkembangan bahasa Melayu diwilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya
rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Untuk memperoleh bahasa nasionalnya,
Bangsa Indonesia harus berjuang dalam waktu yang cukup panjang dan penuh dengan tantangan.
Perjuagan demikian harus dilakukan karena adanya kesadaran bahwa di samping
fungsinya sebagai alat komunikasi tunggal, bahasa nasional sebagai salah satu ciri cultural, yang
ke dalam menunjukkan sesatuan dan keluar menyatakan perbedaan dengan bangsa lain.
Perbendaharaan kata dari bahasa Indonesia kini tidak hanya berisi kata-kata yang
disempurnakan dari bahasa melayu, tetapi diperkaya juga dengan kata-kata yang diserap atau
diambil dari hasil hubungan kebudayaan bangsa Indonesia dengan bangsa lain bahkan dari
agama yang ada di Indonesia. Contohnya yaitu kata-kata yang diserap dari bahasa yang
digunakan dalam agama hindu (sanskerta), dalam agama Islam (bahasa Arab), dan kata-kata
yang diambil dari hasil penjajahan yang terjadi di atas bumi pertiwi Indonesia, yaitu bahasa
Belanda, bahasa Inggris, bahasa Portugis. Selain itu bahasa Indonesia juga meminjam
perbendaharaan kata dari bahasa cina.

Contoh Bahasa Belanda yang diserap dari Bahasa Indonesia


administrasi (administratie) batere (batterij)
aksen (accent) baut (bout)
aksi (actie) bayonet (bajonet)
akte (akte) bazar (bazaar)
aktif (actief) karcis (kaartjes)
karcis (kaartjes) karier (carriere)
karier (carriere) karoseri (carrosserie)
batalyon (bataljon) karton (karton)

Anda mungkin juga menyukai