Anda di halaman 1dari 73

Peta

Geologi
PENDAHULUAN

Menurut ICA (International Cartographic Association)


➢ Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur
ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi
yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-
benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada
suatu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan.
Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan
Nasional (Bakosurtanal 2005) (Sekarang : BIG /
Badan Informasi Geospasial)
➢ Peta adalah wahana bagi penyimpanan dan
penyajian data kondisi lingkungan, merupakan
sumber informasi bagi para perencana dan
pengambilan keputusan pada tahapan pada
tingkatan pembangunan.

3
Unsur-unsur Peta
1. Judul Peta
➢ Setiap peta memiliki
judul. Judul peta
umumnya diletakkan
pada bagian atas peta.
Judul peta berupa isi dan
tipe peta.

4
2. Skala Peta
➢ Skala Peta merupakan perbandingan jarak pada peta dengan
jarak sesungguhnya
Skala Garis (Skala grafis)
Skala garis yaitu skala peta yang memiliki bentuk garis
dengan ukuran perbandingan tertentu. Skala garis umumnya
diletakkan di atas legenda atau didalam kolom legenda.
Skala angka (Skala Numerik) 1 : 50.000
yaitu skala yang berupa angka angka atau memiliki bentuk
angka. Skala angka umumnya diletakan bagian atas legenda atau
didalam kolom legenda.

5
Contoh Menghitung Skala
➢ Kota C dan kota D memiliki jarak pada suatu peta
adalah 8 cm. Jika jarak sebenarnya antara kota C
dan kota D adalah 160 km. Maka berapakah skala
peta tersebut jika berdasarkan satuan cm?
➢ Skala = Jarak pada Peta : Jarak Sesungguhnya
= 8 cm : 160 km
= 8 cm : 160.000.000 cm
= 1 : 2.000.000
➢ Jadi, skala peta tersebut adalah 1 : 2.000.000
6
7
3. Mata angin
Secara umum peta
menggunakan orientasi utara
artinya bagian atas pada peta
selalu menunjukkan bagian
arah utara dengan simbol
huruf U yang diletakkan di
bagian yang kosong pada
peta utama.

8
4. Legenda
➢ Legenda merupakan
bagian dari peta yang
terdiri atas simbol ataupun
keterangan-keterangan
mengenai ketampakan
pokok pada peta yang
dipakai untuk
menggambarkan tempat-
tempat di permukaan bumi.
9
10
5. Garis Astronomis
➢ Garis astronomis terdiri atas garis
lintang dan garis bujur.
➢ Garis-garis itu berguna untuk
mengetahui sebuah posisi absolut
suatu objek pada peta utama.
➢ Tanda-tanda koordinat garis-garis
astronomis umumnya digambarkan
dengan sebuah garis-garis pendek
memotong garis tepi.
Garis lintang adalah garis yang melintang dari arah barat – timur atau dari arah timur –
barat. Garis bujur adalah garis yang membujur dari arah utara – selatan atau selatan –
utara.

11
6. Garis Tepi
Garis tepi adalah sebuah garis untuk membatasi ruang peta, umumnya
berbentuk persegi empat.

7. Sumber Peta
Sumber peta perlu dicantumkan untuk meyakinkan pengguna
bahwa peta tersebut berasal dari instansi atau lembaga yang
berkompeten dalam pembuatan peta.

8. Tahun Pembuatan
Tahun pembuatan peta berguna untuk mengetahui waktu peta
itu dibuat. Tahun pembuatan peta ini penting untuk
dicantumkan khususnya pada peta yang sifat datanya selalu
mengalami perubahan. 12
9. Inset
Inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Macam-macam inset
antara lain:
a. Inset penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan letak daerah yang belum
dikenali
b. Inset penjelas, berfungsi untuk memperbesar daerah yang dianggap
penting
c. Inset penyambung, berfungsi untuk menyambung daerah yang terpotong di
peta utama

10. Tipe Huruf (Lettering)


Lettering berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada.
Macam penggunaan lettering:
Obyek Hipsografi ditulis dengan huruf tegak, contoh: Surakarta
Obyek Hidrografi ditulis dengan huruf miring, contoh: Laut Jawa, Sungai Babon
13
Garis Astronomis

Titik Koordinat

Garis Tepi

Judul Peta

Arah Mata Angin / Orientasi

Legenda / Keterangan

Inset

Skala Peta

Sumber
14
Jenis-Jenis Peta
Berdasarkan Isinya
➢ Peta Umum Peta dunia atau
Peta topografi, : jenis peta yang geografi, yakni jenis peta
menggambarkan permukaan umum yang berskala sangat
bumi lengkap dengan reliefnya kecil dengan cakupan
wilayah yang sangat luas.
Peta korografi, yakni jenis peta
yang menggambarkan seluruh
atau sebagian permukaan bumi
yang sifatnya umum, dan
biasanya berskala sedang

15
Peta topografi dan Peta RBI (Rupa Bumi Indonesia)
➢ Peta topografi merupakan peta yang menggambarkan
kenampakan permukaan bumi, dibuat oleh Army Map
Service (AMS) US, yang kemudian dinamakan LCO
(Lambert Conical Orthomapic)
➢ Peta Rupa Bumi Indonesia (Peta RBI) menurut
BAKOSURTANAL didefinisikan sebagai peta topografi
yang menampilkan sebagian unsur-unsur alam dan
buatan manusia di wilayah NKRI

16
Ilustrasi garis kontur yang mengikuti relief
bentang alam pada peta topografi.

Peta Topografi / Peta RBI (Rupa Bumi


Indonesia)

Akses Peta RBI :


https://tanahair.indonesia.go.id/portal-web/
17
➢ Peta Khusus (peta tematik) adalah jenis peta
yang menggambarkan informasi dengan tema
tertentu/khusus.
Contoh :
peta geologi, peta penggunaan lahan, peta
persebaran objek wisata, peta kepadatan
penduduk, dll

18
19
20
21
22
Jenis-Jenis Peta
Berdasarkan Skala
➢ Peta kadaster (sangat besar) adalah jenis peta yang berskala
1: 100
sampai dengan 1: 5000. Contohnya : pada Peta pertanahan, Peta
Pertambangan.
➢ Peta besar adalah jenis peta yang berskala > 1: 5000 sampai dengan 1:
250.000. Contohnya : pada peta kecamatan/kabupaten.
➢ Peta sedang adalah jenis peta yang berskala > 1: 250.000 sampai
dengan 1: 500.000. Contohnya : pada peta provinsi.
➢ Peta kecil adalah jenis peta yang berskala > 1: 500.000 sampai
dengan 1: 1.000.000. Contohnya : pada peta negara.
➢ Peta geografis (sangat kecil) adalah jenis peta yang berskala > 1:
1.000.000 ke bawah. Contohnya : pada Peta benua/dunia.

23
Jenis-Jenis Peta

Berdasarkan Tingkat Kedetailan

➢ Peta detail, peta yang skalanya 1:25.000


➢ Peta semi detail, peta yang
skalanya 1:50.000
➢ Peta tinjau, peta yang skalanya 1:250.000

24
Garis Kontur:
Pengertian

Garis kontur adalah garis yang menghubungkan lokasi-lokasi berbeda yang


berada pada ketinggian yang sama. Jika dua lokasi dihubungkan oleh garis
kontur yang sama, maka dapat dipastikan kedua lokasi tersebut memiliki
ketinggian yang sama

Peraturan Dasar Garis Kontur

1. Semakin dekat jarak antar garis, semakin terjal daerah tersebut

Karena garis kontur merupakan representasi dari ketinggian suatu lokasi, jarak
antar garis kontur menjadi representasi perbedaan ketinggian dan jarak dari suatu
lokasi.
25
2. Garis kontur tidak pernah memotong garis kontur lainnya, namun selalu
menutup.
Garis kontur tidak akan pernah memotong garis kontur lainnya. Ketika garis kontur
memotong, maka dapat diasumsikan bahwa lokasi tersebut memiliki dua nilai
ketinggian. Suatu lokasi tidak mungkin memiliki dua nilai ketinggian yang berbeda.

3. Garis kontur jika


memotong sungai,
akan berbentuk V
terbalik dengan
arah ke hulu
sungai

26
Efek sungai terhadap garis kontur
4. Garis kontur jika memotong jalan, akan selalu berbentuk U ke
arah lokasi yang lebih rendah.
Ketika memotong jalan buatan manusia, garis kontur umumnya
akan berbentuk U mengarah ke lokasi yang lebih rendah. Hal ini
disebabkan oleh ketinggian jalan yang umumnya lebih tinggi dari
lokasi sekitarnya.

5. Garis kontur selalu menunjukkan ketinggian yang sama


Garis kontur selalu menunjukkan ketinggian yang sama sepanjang
garis tersebut. Tidak mungkin suatu garis tiba-tiba berubah nilai
ketinggiannya atau terdapat dua nilai ketinggian pada satu garis.

27
Cara Membuat Garis Kontur
Garis kontur dibuat dengan cara memetakan informasi ketinggian suatu obyek yang didapat
dari survei dunia nyata dan menginterpretasikannya dengan menggunakan garis.

Ilustrasi Pembuatan Garis Kontur

28
Cara Membaca Garis Kontur

Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa garis-garis membulat yang ada pada peta kontur
berkorelasi dengan garis-garis yang ada pada bukit yang merupakan obyek yang dipetakan.
Dari gambar diatas juga dapat diambil kesimpulan bahwa semakin dekat jarak antar garis, semakin
terjal pula kelerengan obyek yang dipetakan tersebut.
Punggungan (ridge) umumnya memiliki kontur U sedangkan jurang V. Punggungan
dan jurang (valley) juga memiliki karakteristik kontur yang berbeda satu dengan yang
lainnya.

Punggungan umumnya memiliki bentuk kontur yang lebih landai dan berbentuk U,
sedangkan jurang umumnya memiliki kontur yang lebih terjal dan berbentuk V.
Interval Kontur

Interval kontur adalah perbedaan ketinggian antar dua garis kontur di dunia
nyata. Interval kontur dalam satu peta harus sama agar peta dapat diukur
dengan akurat.
Interval kontur dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
CI = Skala Peta : 2000

Pada rumus tersebut, interval kontur memiliki nilai sama dengan skala peta
dibagi 2000. Rumus diatas umumnya digunakan ketika hendak menggambar
garis kontur pada peta yang skalanya diketahui.

Rumus tersebut pun dapat diubah-ubah sesuai dengan informasi yang ada,
berikut adalah variasi rumus tersebut jika ditanya skala peta dan diketahui
interval konturnya.
Skala Peta = CI x 2000
Kegunaan Garis Kontur
Selain menunjukkan bentuk ketinggian permukaan tanah, garis kontur juga
dapat digunakan untuk :
1. Membuat potongan memanjang (long-section).

Potongan memanjang dari potongan garis kontur.


2. Menghitung luas dan volume suatu wilayah.

3. Menghitung tingkat kemiringan


suatu wilayah.

Bentuk, luas dan volume daerah


genangan berdasarkan garis kontur.

Rute dengan kelandaian tertentu


Membuat Garis Kontur
Pengukuran kontur pola spot level dan
pola grid

Pengukuran kontur pola radial


Membuat Interpolasi Garis Kontur

36
Prinsip Segitiga Interpolasi

37
Contoh Soal
39
40
PETA GEOLOGI

➢ Peta geologi pada dasarnya merupakan suatu sarana untuk


menggambarkan tubuh batuan, penyebaran batuan,
kedudukan unsur struktur geologi dan hubungan antar
satuan batuan serta merangkum berbagai data lainnya. Peta
geologi juga merupakan gambaran teknis dari permukaan
bumi dan sebagian bawah permukaan yang mempunyai
arah, unsur-unsurnya yang merupakan gambaran geologi,
dinyatakan sebagai garis yang mempunyai kedudukan yang
pasti.

41
Peta geologi adalah bentuk ungkapan data dan informasi
geologi suatu daerah/wilayah/kawasan dengan tingkat
kualitas yang tergantung pada skala peta yang digunakan
dan menggambarkan informasi sebaran, jenis dan sifat
batuan, umur, stratigrafi, struktur, tektonika, fisiografi dan
potensi sumber daya mineral serta energi yang disajikan
dalam bentuk gambar dengan warna, simbol dan corak
atau gabungan ketiganya.
Peta Geologi → menyajikan informasi satuan
litostratigrafi (formasi, anggota, dan
kelompok), struktur geologi, korelasi antar
satuan litostratigrafi, dan penampang geologi

42
Korelasi Satuan Peta

44
Contoh Kode
formasi dan
keterangannya

45
Contoh Penampang Melintang

46
Simbol dan
Tanda
➢ Warna
➢ Gambar yang telah
dibakukan
➢ Variasi garis
Warna

➢ Peta regional : dikaitkan dgn
umur

• Kuning : Kenozoikum
• Biru : Mesozoikum
• Coklat : Paleozoikum
• Merah : Prekambrium
Pemetaan lokal : jenis batuan
• Biru : batugamping
• Hijau : batulempung
• Kuning : batupasir
• Merah : batuan beku
• Jingga : batuan metamorf
• Coklat : tufa
• Abu-abu : aluvial
• dsb
Simbol dan Warna Batuan

50
Garis
➢ Garis penuh : menandai batas fenomena geologi
yang letaknya jelas
➢ Garis putus-putus : menandai batas fenomena
geologi yang diduga atau ditafsirkan
➢ Garis titik-titik : menandai batas fenomena
geologi yang tertutup
“ Simbol

Simbol dalam peta


geologi adalah
untuk batuan dan
struktur geologi
Beberapa jenis simbol
dalam Peta Geologi
53
Penyebaran batuan pada peta

Beberapa aturan teknis untuk menggambarkan


keadaan geologi pada suatu peta dasar :
▪ Perbedaan jenis batuan dan struktur geologi digambarkan
berupa garis.
▪ Penyebaran batuan beku akan mengikuti aturan bentuk
tubuh batuan beku (misalnya sill, dike, lakolit dsb)
▪ Penyebaran batuan sedimen akan tergantung pada jurus dan
kemiringannya
Peta Penyebaran Lapisan
Lapisan mendatar
Pada peta geologi lapisan mendatar biasanya
adalah lapisan sedimen muda

Kedudukan di peta memiliki pola penyebaran


yang sejajar dengan pola kontur topografi
Peta Penyebaran Lapisan

Lapisan tegak
Biasanya ditempati oleh batuan beku

aliran lava Lakolit Batolit


Lapolit Sill dll
Jurus dan Kemiringan Lapisan Batuan
➢ Jurus dan kemiringan adalah besaran untuk
menerangkan kedudukan perlapisan suatu
batuan sedimen
Gambar
Jurus dan kemiringan
batuan pada singkapan
batuan berlapis

57
➢ Secara geometris jurus dapat dinyatakan sebagai perpoton
gan antara bidang miring (perlapisan batuan, bidang sesar)
dengan bidang horizontal yang dinyatakan sebagai besaran
sudut, diukur dari Utara atau Selatan.
➢ Kemiringan adalah besaran sudut vertikal yang dibentuk oleh
bidang miring tersebut dengan bidang horizontal. Dalam hal
ini diambil yang maksimum, yaitu pada arah yang tegak lurus
jurus lapisan batuan

58
59
Jurus ditentukan dengan sudut yang
dibentuk oleh arah utama terhadap garis
jurus

Arah mata angin:


• North (N)- South (S)
• East (E) – West (W)
• Northeast (NE), Northwest (W)
• Southeast (SE), Southwest (SW)
61
Acuan pembacaan :
❑ Sistem azimut

dimulai dari N searah jarum jam 0 – 360


derajat

❑ Jurus ditulis sebagai N xo E sedangkan


kemiringan dengan arah tegak lurus
(ditambah 90o)
❑ Kedudukan batuan : N xo E / (90+y)o
➢ Sistem kuadran
• Dari N ke E dan dari N ke W (0 - 90 derajat)
• Dari S ke E dan S ke W ( 0 – 90 derajat)

◼ Jurus dapat diacu pada N atau S, misal N


xo E atau N xo W atau S xo W
◼ Arah kemiringan harus jelas, seperti NE,
NW, SE atau SW
◼ Contoh : N xo E / yo SW
Hubungan kedudukan lapisan dan topografi

Aturan yang dipakai adalah, bahwa suatu batuan akan


tersingkap sebagai titik, dimana titik tersebut
merupakan perpotongan antara ketinggian (dalam hal
ini dapat dipakai kerangka garis kontur) dengan lapisan
batuan (dalam hal ini dipakai kerangka garis jurus)
pada ketinggian yang sama

64
Hubungan Jurus lapisan batuan,
topografi dan penyebaran singkapan

65
Pola singkapan menurut
hukum V

a. Lapisan horizontal
b. Lapisan dengan kemiringan
berlawanan dengan arah aliran
c. Lapisan vertical
d. Lapisan dengan kemiringan searah
dan lebih besar dengan arah aliran
e. Lapisan dengan kemiringan searah
dan sama besar dengan arah aliran
f. Lapisan dengan kemiringan searah
dan lebih kecil dengan arah aliran

66
PETA GEOLOGI DAN PENAMPANG GEOLOGI

Peta geologi selalu dilengkapi dengan penampang


geologi, yang merupakan gambaran bawah permukaan
dari keadaan yang tertera pada peta geologi.

Untuk menggambarkan kedudukan lapisan pada


penampang, dapat dilakukan penggambaran dengan
bantuan garis jurus, yaitu dengan memproyeksikan
titik perpotongan antara garis penampang dengan
jurus lapisan pada ketinggian sebenarnya.

67
CARA MEMBUAT
PENAMPANG DENGAN
BANTUAN GARIS JURUS

68
Tahapan Membuat Diagram/Penampang Melintang pada
Peta Topografi
1.Tentukan wilayah yang akan dibuat diagram 2. Buat garis penampang pada peta kontur yaitu
penampang melintang. dengan membuat garis melintang/garis
Misalnya peta ini: horizontal.

69
3. Buat grafik/digram ketinggian
di bawah peta yang sudah
dibuat garis penampang.

70
4. Tepat di titik per potongan
antara garis penampang dan
kontur pada peta, tarik garis ke
bawah untuk dihubungkan ke
grafik/diagram, sehingga
dihasilkan titik perpotongan
ketinggian pada grafik
ketinggian.

71
5. Hubungkan titik-titik
perpotongan pada grafik
ketinggian sehingga
dihasilkan pola bentuk bumi
sesungguhnya.

Apabila ketinggian wilayah


pada peta semakin keluar
semakin tinggi maka, hasil
penampang nya berbentuk
lembah.

72
Apabila ketinggian wilayah
pada peta semakin ke
dalam semakin tinggi
maka, hasil penampang nya
akan berbentuk dataran
tinggi seperti gambar
berikut:

73

Anda mungkin juga menyukai